kelalaian mudharib, seperti: tidak terpenuhi akad, force major, arbitrase
Pertemuan 5 Akuntansi Murabahah
Murabahah adalah Akad jual beli barang dengan harga jual sebesar harga perolehan ditambah keuntungan yang disepakati.
Pembiayaan Murabahah. Penyediaan dana dari Bank kepada nasabah untuk membeli barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli (nasabah) dan pembeli (nasabah) membayarnya dengan harga yang lebih sebagai keuntungan Bank yang disepakati.
Ketentuan Murabahah
- Penjual harus mengungkapkan harga perolehan barang tersebut kepada pembeli. - Harga yang sudah disepakati tidak boleh berubah
Karakteristik dan Perlakuan Murabahah Ruang lingkup :
- LKS. Baik sebagai penjual atau pembeli dalam transaksi murabahah - Pihak Lain. Yang melakukan transaksi murabahah dengan LKS
Hamish Jidyah (Komitmen Keseriusan)
- Dapat diminta oleh penjual dari pembeli dalam kasus penjual baru akan memesan pesanan pembeli dari suplier awal.
- Jika akad batal karena pembeli membatalkan komitmen pembeliannya, hamish jidyah bisa dikembalikan ke pembeli setelah dikurangi dengan kerugiaan riil yang dialami penjual
- Jika akad terjadi, hamish jidyah bisa dikonversi menjadi urbun (DP) dan menjadi bagian dari cicilan pelunasan.
Urbun (Uang Muka)
- Dapat diminta oleh penjual dari pembeli dalam kasus penjual sudah memiliki barang yang dipesan pembeli.
- Jika akad batal karena pembeli membatalkan komitmen pembeliannya, urbun hangus dan tidak bisa dikembalikan ke pembeli
Penerimaan Uang Muka dari pembeli Db. Kas
Kr. Hamish jidyah-Murabahah - Apabila PesananPembeli Dibatalkan
a. Hamish jidyah lebih besar daripada kerugian dan beban lain yang dikeluarkan oleh Penjual
Db. Hamish jidyah-Murabahah
Kr. Kerugianpenjualanbarangpesanan Kr. Beban lain yang terkait
Kr. Kas
b. Hamish jidyah sama dengan kerugian dan beban lain yang dikeluarkan oleh Penjual Db. Hamish jidyah-Murabahah
Kr. Kerugianpenjualanbarangpesanan Kr. Beban lain yang terkait
c. Apabila hamish jidyah lebih kecil daripada kerugian dan beban lain yang dikeluarkan oleh Penjual
Db. Tagihan kepada Pembeli Db. Hamish jidyah - Murabahah
Kr. Kerugian penjualan barang pesanan Kr. Beban lain yang terkait
Perolehan aset Murabahah secara langsung Db. Persediaan/aset Murabahah
Kr. Kas/rekening pemasok/kliring
Perolehan Aset Murabahah dengan akad wakalah A. Penyerahan Uang Db Piutang Wakalah Kr Kas, Rekening B. Penerimaan Asset Db Aset Murabahah Kr Piutang Wakalah
Penurunan Nilai Aset Murabahah – Setelah Perolehan oleh Penjual - Pada saat penurunan nilai untuk Murabahah tidak mengikat:
Db. Kerugian penurunan nilai Kr. Persediaan
- Pada saat pemulihan nilai : Db. Persediaan
Kr. Keuntungan pemulihan nilai Diskon Pembelian
Diskon yang terkait dengan pembelian barang, antara lain:
1. diskon dalam bentuk apapun dari pemasok atas pembelian barang;
2. diskon beban asuransi dari perusahaan asuransi dalam rangka pembelian barang; 3. komisi dalam bentuk apapun yang diterima terkait dengan pembelian barang. Jika diskon diperoleh sebelum akad menjadi hak pembeli
Jika diskon diperoleh setelah akad menjadi hak pembeli atau penjual sesuai perjanjian, jika tidak diperjanjikan menjadi hak penjual
- Diskon sebelum akad
Db. Aset Murabahah (harga perolehan-diskon) Kr. Kas/rekening pemasok/kliring
- Diskon setelah akad dan dijanjikan akan jadi milik pembeli Db. Kas
Kr. Rekening Pembeli
- Diskon stelah akad dan dijanjikan akan jadi milik LKS Db. Kas
Kr. Pendapatan Marjin Murabahah
- Diskon setelah akad dan tidak diperjanjikan untuk LKS Db. Kas
Keuntungan
Penjual yang dapat menggunakan metode anuitas adalah penjual yang tidak memiliki risiko signifikan terkait dengan kepemilikan persediaan dan akuntansinya mengikuti PSAK 50, PSAK 55 dan PSAK 60 Risiko terkait dengan kepemilikan persediaan seperti :
1. risiko perubahan harga, 2. keusangan atau kerusakan,
3. biaya pemeliharaan dan penyimpanan serta 4. risiko pembatalan sepihak.
Penyajian
o Uang muka Murabahah dari pembeli disajikan sebagai liabilitas lainnya.
o Tagihan kepada Pembeli atas pembatalan transaksi Murabahah dimana uang muka Pembeli lebih kecil dari beban riil yang dikeluarkan Pembeli disajikan sebagai piutang qardh.
o Piutang Murabahah disajikan sebesar saldo pembiayaan Murabahah Pembeli. o Marjin Murabahah ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang Murabahah.
o Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Murabahah disajikan sebagai pos lawan (contra account) piutang Murabahah.
o Beban potongan pelunasan / angsuran Murabahah sebagai pos lawan pendapatan marjin Murabahah.
o Dalam hal Penjual menggunakan metode proporsional, pendapatan dan beban yang terkait langsung dengan transaksi Murabahah yang belum diamortisasi, disajikan sebagai liabilitas lainnya dan aset lainnya.
o Pendapatan marjin Murabahah yang akan diterima disajikan sebagai bagian dari aset lainnya pada saat Pembeli tergolong performing.
o
o Sedangkan, apabila
Pembeli tergolong non-performing maka pendapatan marjin Murabahah yang akan diterima disajikan pada rekening administratif.
Pertemuan 6 – Akuntansi Penyaluran Pembiayaan : Ijarah Definisi Pembiayaan Ijarah (PAPSI)
suatu aset dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah) tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan aset itu sendiri. Jenis Akad Ijarah (PAPSI)
Ijarah muntahiyah bittamlik adalah Ijarah dengan wa’ad perpindahan kepemilikan obyek Ijarah pada saat tertentu.
Ijarah Sales and Leaseback adalah ijarah dimana dilakukan penjualan asset oleh pemilik lalu oleh pembeli asset dilakukan penyewaan kembali.
Ijarah dan Ijarah lanjut merupakan akad ijarah antara penyedia jasa awal dengan LKS, lalu LKS mengijarahkan kembali dengan penyewa akhir.
1. IMBT (Ijarah Muntahiyah bit tamlik) – Fatwa DSN MUI
-Ijarah al-Muntahiah bi al-Tamlik harus melaksanakan akad Ijarah terlebih dahulu. Akad pemindahan kepemilikan, baik dengan jual beli atau pemberian, hanya dapat dilakukan setelah masa Ijarah selesai.
milikan yang disepakati di awal akad Ijarah adalah wa'd yang hukumnya tidak mengikat. Apabila janji itu ingin dilaksanakan, maka harus ada akad pemindahan kepemilikan yang dilakukan setelah masa Ijarah selesai.
Perpindahan kepemilikan suatu aset dari Bank kepada nasabah dapat dilakukan jika aktivitas penyewaan telah berakhir atau diakhiri dan aset Ijarah telah diserahkan kepada nasabah dengan membuat akad terpisah secara:
- hibah;
- penjualan sebelum akad berakhir; - penjualan pada akhir masa Ijarah;
- Penjualan secara bertahap apabila objeknya bisa dipindahkan secara bertahap.
2. Ijarah and Sales Leaseback (Fatwa DSN MUI - PAPSI)
dilaksana-kan secara terpisah.
untuk menjual kembali kepadanya aset yang dibelinya sesuai dengan kesepakatan.
atas aset yang akan dijadikan sebagai obyek Ijarah
Dalam transaksi jual dan Ijarah-balik (sale and leaseback) harus merupakan transaksi yang terpisah dan tidak saling bergantung (ta’alluq) sehingga harga jual harus dilakukan pada nilai wajar.
Jenis Objek Akad Ijarah (PAPSI) -> berupa asset tetap
-> berupa jasa -> biasa disebut sebagai ijarah multijasa
Review Ujrah – Fatwa DSN MUI 1. Review Ujrah boleh, bila :
a. Terjadi perubahan periode akad Ijarah;
b. Ada indikasi sangat kuat akan timbul kerugian bagi salah satu pihak; c. Disepakati oleh kedua belah pihak.
2. Review atas besaran ujrah setelah periode tertentu :
a. Ujrah untuk periode akad disepakati tidak boleh dinaikkan; b. Formula jelas
c. Peninjauan kembali disepakati dan disebutkan pada akad
d. Sewa periode pertama harus dijelaskan jumlahnya, dan periode berikutnya harus ada formula yang jelas
Ketentuan Akad Ijarah (PAPSI)
kukan oleh pemilik maupun yang dilakukan oleh nasabah dengan persetujuan pemilik dan biaya tersebut dibebankan kepada pemilik,
aset Ijarah, baik yang dilakukan oleh pemilik maupun yang dilakukan oleh nasabah dengan persetujuan pemilik dan biaya tersebut dibebankan kepada pemilik Aset Ijarah muntahiyah bittamlik melalui penjualan secara bertahap sebanding dengan bagian kepemilikan masing-masing.
Substance Over Form
sejenis dan IMBT/Ijarah Lanjut : sesuai masa sewa
IMBT (PAPSI)
dari Bank kepada nasabah, dalam Ijarah muntahiyah bittamlik dengan cara:
- hibah, maka jumlah tercatat aset Ijarah yang dihibahkan diakui sebagai beban.
- penjualan sebelum berakhirnya masa Ijarah, maka selisih antara harga jual dan jumlah tercatat aset Ijarah diakui sebagai keuntungan atau kerugian.
- penjualan setelah selesainya masa Ijarah, maka selisih antara harga jual dan jumlah tercatat Ijarah diakui sebagai keuntungan atau kerugian
penjualan secara bertahap, maka:
jumlah tercatat sebagian objek Ijarah yang telah dijual diakui sebagai keuntungan atau kerugian; sedangkan
k dibeli penyewa diakui sebagai aset tidak lancar atau aset lancar sesuai dengan tujuan penggunaan aset tersebut.
Ijarah Multijasa (PAPSI)
pada saat perolehan hak atas jasa sebesar biaya yang terjadi.
Pengakuan – Pengukuran (PAPSI)
set Ijarah diakui pada saat diperoleh sebesar biaya perolehan. Dr. Aset Ijarah
Kr. Kas
Db. Piutang sewa (porsi pokok)
Db. Piutang pendapatan sewa (porsi ujrah) Kr. Pendapatan Ijarah
Pada saat penerimaan sewa dari nasabah Dr. Kas/rekening
Kr. Piutang sewa (porsi pokok)
Jika Non Performing Loan:
Db. Pendapatan Ijarah
Kr. Piutang pendapatan sewa (porsi ujrah) gakuan atas porsi pokok sewa
Db. Piutang sewa (porsi pokok) Kr. Pendapatan Ijarah
Db. Beban penyusutan
Kr. Akumulasi penyusutan
Db. Beban perbaikan Kr. Kas/rekening
Pada saat terjadi penurunan nilai aset Ijarah, Bank mengakui sebagai kerugian penurunan nilai aset sebesar selisih antara nilai buku dengan nilai wajar asset Ijarah.
Db. Beban kerugian penurunan nilai aset Ijarah
Kr. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset Ijarah
iketahui bahwa jumlah penurunan nilai berkurang, maka Bank dapat memulihkan kerugian penurunan nilai yang telah diakui, paling tinggi sebesar Cadangan Kerugian Penurunan Nilai yang telah dibentuk.
Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset Ijarah
Kr. Beban kerugian penurunan nilai aset Ijarah/ Keuntungan pemulihan nilai asset Ijarah Pada saat pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas piutang sewa
Db. Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan – piutang sewa
Kr. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset keuangan – piutang sewa Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset keuangan – piutang sewa
Kr. Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan – piutang sewa / Keuntungan pemulihan nilai – piutang sewa
Pengakuan dan Pengukuran IMBT - PAPSI
aset Ijarah dalam Ijarah muntahiyah bittamlik disusutkan sesuai masa sewa. Db. Beban penyusutan
Kr. Akumulasi penyusutan
- Melalui hibah
Db. Akumulasi penyusutan/amortisasi
Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset Ijarah Db. Beban kerugian
Kr. Aset Ijarah - Melalui penjualan Db. Kas/rekening
Db. Akumulasi penyusutan/amortisasi
Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset Ijarah Db/Kr. Kerugian/keuntungan
Kr. Aset Ijarah
Pengakuan dan Pengukuran Multijasa - PAPSI
hak atas jasa sebesar biaya yang terjadi.
Db. Beban Amortisasi
Kr. Akumulasi Amortisasi
untuk piutang pendapatan multijasa sebesar porsi pokok sewa yang tertunda sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam PSAK yang terkait.
Penyajian dan Pengungkapan (PAPSI)
ortisasi dan CKPN aset Ijarah disajikan sebagai pos lawan aset Ijarah.
sebagai piutang sewa. sebagai pendapatan sewa yang akan diterima yang merupakan bagian dari aset lainnya pada saat nasabah tergolong performing. Sedangkan, apabila nasabah tergolong non-performing maka pendapatan sewa yang akan diterima disajikan pada rekening administratif.
pos lawan piutang Ijarah.
pendapatan Ijarah pada laporan laba rugi.