• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN --- 1-4 Tujuan --- 1 Ruang Lingkup --- 2-4 DEFINISI --- 5 UMUM --- 6-13 PENGAKUAN --- 14-17 PENGUKURAN --- 18-24 PENGUNGKAPAN --- 25 TANGGAL EFEKTIF --- 26

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

1

PERNYATAAN NO. 05

2

AKUNTANSI PERSEDIAAN

3

Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf

4

standar, yang harus dibaca dalam konteks paragraf-paragraf penjelasan yang

5

ditulis dengan huruf biasa dan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan.

6

PENDAHULUAN

7

Tujuan

8

1. Tujuan Pernyataan Standar ini adalah untuk mengatur perlakuan

9

akuntansi untuk persediaan dan informasi lainnya yang dianggap perlu disajikan

10

dalam laporan keuangan.

11

Ruang Lingkup

12

2. Pernyataan Standar ini diterapkan dalam penyajian seluruh

13

persediaan dalam laporan keuangan untuk tujuan umum yang disusun dan

14

disajikan dengan basis kas untuk pengakuan pos-pos pendapatan, belanja,

15

transfer, dan pembiayaan, serta basis akrual untuk pengakuan pos-pos aset,

16

kewajiban, dan ekuitas. Standar ini diterapkan untuk seluruh entitas

17

pemerintah pusat dan daerah tidak termasuk perusahaan negara/daerah.

18

3. Perusahaan negara/daerah dipersyaratkan tunduk pada Standar

19

Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

20

4. Standar ini mengatur perlakuan akuntansi persediaan pemerintah

21

pusat dan daerah yang meliputi :

22 (a) Definisi, 23 (b) Pengakuan 24 (c) Pengukuran, dan 25 (d) Pengungkapan. 26

DEFINISI

27

5. Berikut adalah istilah-istilah yang digunakan dalam Pernyataan

28

Standar dengan pengertian:

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh

1

pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat

2

ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh

3

pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,

4

termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa

5

bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena

6

alasan sejarah dan budaya.

7

Nilai wajar adalah nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antara pihak

8

yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.

9

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang

10

dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan

barang-11

barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka

12

pelayanan kepada masyarakat.

13

Perusahaan negara/daerah adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian

14

modalnya dimiliki oleh pemerintah pusat/daerah.

15

UMUM

16

6. Persediaan merupakan aset yang berwujud:

17

Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka

18

kegiatan operasional pemerintah;

19

Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses

20

produksi;

21

Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau

22

diserahkan kepada masyarakat.

23

Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat

24

dalam rangka kegiatan pemerintahan;

25

7. Persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan

26

disimpan untuk digunakan, misalnya barang habis pakai seperti alat tulis kantor,

27

barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas

28

pakai seperti komponen bekas.

29

8. Dalam hal pemerintah memproduksi sendiri, persediaan juga meliputi

30

barang yang digunakan dalam proses produksi seperti bahan baku pembuatan

alat-31

alat pertanian.

32

9. Barang hasil proses produksi yang belum selesai dicatat sebagai

33

persediaan, contohnya alat-alat pertanian setengah jadi.

34

10. Persediaan dapat meliputi:

35

Barang konsumsi;

Amunisi;

1

Bahan untuk pemeliharaan;

2

Suku cadang;

3

Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga;

4

Pita cukai dan leges;

5

Bahan baku ;

6

Barang dalam proses/setengah jadi;

7

Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.

8

Hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat

9

11. Dalam hal pemerintah menyimpan barang untuk tujuan cadangan

10

strategis seperti cadangan energi (misalnya minyak) atau untuk tujuan berjaga-jaga

11

seperti cadangan pangan (misalnya beras), barang-barang dimaksud diakui sebagai

12

persediaan.

13

12. Hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat

14

antara lain berupa sapi, kuda, ikan, benih padi, dan bibit tanaman.

15

13. Persediaan dengan kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam

16

neraca, tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

17

PENGAKUAN

18

14. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa

19

depan diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur

20

dengan andal.

21

15. Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya

22

dan/ atau kepenguasaannya berpindah.

23

16. Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil

24

inventarisasi fisik.

25

17. Persediaan bahan baku dan perlengkapan yang dimiliki proyek

26

swakelola dan dibebankan ke suatu perkiraan aset untuk kontruksi dalam

27

pengerjaan, tidak dimasukkan sebagai persediaan.

28

PENGUKURAN

29

18. Persediaan disajikansebesar:

30

(a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;

31

(b) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

(c) Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti

1

donasi/rampasan;

2

19. Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya

3

pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat

4

dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang

5

serupa mengurangi biaya perolehan.

6

20. Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan

7

yang terakhir diperoleh.

8

21. Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan

9

untuk dijual, seperti pita cukai, dinilai dengan biaya perolehan terakhir.

10

22. Biaya standar persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan

11

persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara

12

sistematis berdasarkan ukuran-ukuran yang digunakan pada saat penyusunan

13

rencana kerja dan anggaran.

14

23. Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai

15

dengan menggunakan nilai wajar.

16

24. Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian

17

kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi

18

wajar.

19

PENGUNGKAPAN

20

25. Laporan keuangan mengungkapkan:

21

(a) Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan;

22

(b) Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkapan

23

yang digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang atau

24

perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi, barang yang

25

disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan

26

barang yang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk

27

dijual atau diserahkan kepada masyarakat ;

28

(c) Kondisi persediaan;

29

TANGGAL EFEKTIF

30

26. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan ini dapat

31

diberlakukan untuk laporan keuangan atas pertanggungjawaban pelaksanaan

32

anggaran sampai dengan tahun anggaran 2014.

LAMPIRAN II.07

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2010

TANGGAL 22 OKTOBER 2010

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Dalam dokumen Lampiran II SAP Berbasis Kas Menuju Akrual (Halaman 112-118)