• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTANSI SIGNIFIKAN 3 SIGNIFICANT ESTIMATES AND ASSUMPTIONS ACCOUNTING JUDGMENTS,

Dalam dokumen AR MDRN Compiled 2016 (Halaman 197-200)

PT MODERN INTERNASIONAL Tbk

AKUNTANSI SIGNIFIKAN 3 SIGNIFICANT ESTIMATES AND ASSUMPTIONS ACCOUNTING JUDGMENTS,

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.

Pertimbangan

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

Judgments

The following judgments are made by management in the process of applying the Group s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Investasi pada entitas anak Investment in a subsidiary

Manajemen telah menilai tingkat kontrol Perusahaan dan entitas anak pada PT Fresh Food Indonesia (FFI) dan telah menetapkan bahwa Perusahaan dan entitas anak memiliki kontrol terhadap aktifitas finansial dan operasional FFI, walaupun Perusahaan dan entitas anak hanya memiliki 50% dari saham pada FFI.

Management has assessed the level of control that the Company and subsidiaries has on PT Fresh Food Indonesia (FFI) and determined that it has control over the financial and operational activities of FFI, even though the Company and subsidiaries only hold 50% shares of FFI.

Sewa Leases

Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Grup bertindak sebagai lessee untuk sewa tempat. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK 30, Sewa , yang mensyaratkan Grup untuk membuat pertimbangan dengan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.

The Group have several leases whereas the Group act as lessee in respect of rental location. The Group evaluates whether significant risks and rewards of ownership of the leased assets are transferred based on PSAK 30, Leases , which requires the Group to make judgment and estimates of the transfer of risks and rewards related to the ownership of asset.

Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Grup atasperjanjian sewa tempat yang ada saat ini, maka transaksi sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Based on the review performed by the Group for the current rental agreement of rental location, accordingly, the rent transactions were classified as operating lease. Under an operating lease, the Group shall recognize lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term.

Aset sewaan (disajikan sebagai akun Aset Tetap ) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara estimasi umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak

Capitalized leased assets (presented under the account Property, plant and equipment ) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

[kshibit E/ 37 Exhibit E/37

PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI

AKUNTANSI SIGNIFIKAN(Lanjutan) 3. SIGNIFICANT ESTIMATES AND ASSUMPTIONSACCOUNTING (Continued)JUDGMENTS,

Pertimbangan(Lanjutan) Judgments(Continued)

Pajak Penghasilan Income Taxes

Dalam menentukan total yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan total cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi . Grup membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.

In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57, Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets . The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menginterpretasikan peraturan pajak yang kompleks mengakibatkan ketidakpastian dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal.

Significant judgment is involved in interpreting the complex tax regulation which lead to the uncertainty in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business.

Penghasilan yang diperoleh Grup dapat dikenakan pajak final dan non-final. Penentuan penghasilan yang dikenakan pajak final dan non-final serta biaya pengurang pajak sehubungan dengan penghasilan yang dikenakan pajak final dan non- final memerlukan pertimbangan dan estimasi.

The revenue of the Group is subject to both final and non-final income tax. Determining the amount of revenue subject to final and non-final tax as well as expenses relating to the revenue from final and non-final income tax requires judgements and estimates.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments

Grup menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan pada pasar aktif, menggunakan teknik penilaian. Teknik tersebut secara signifikan dipengaruhi oleh asumsi yang digunakan, termasuk diskon tarif dan perkiraan arus kas masa depan. Dalam hal itu, perkiraan nilai wajar yang diturunkan tidak selalu dapat dibuktikan dengan perbandingan dengan pasar independen dan, dalam banyak kasus, mungkin tidak mampu disadari dengan segera.

The Group determines the fair value of financial instruments that are not traded in an active market, using valuation techniques. Those techniques are significantly affected by the assumptions used, including discount rates and estimates of future cash flows. In that regard, the derived fair value estimates cannot always be substantiated by comparison with independent markets and, in many cases, may not be capable of being realised immediately.

Metode dan asumsi yang digunakan untuk mengestimasi nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diungkapkan dalam Catatan 37.

The methods and assumptions used to estimate the fair value of financial assets and liabilities are discussed in Note 37.

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

\kshibit E/ 38 Exhibit E/38

PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI

AKUNTANSI SIGNIFIKAN(Lanjutan) 3. SIGNIFICANT ESTIMATES AND ASSUMPTIONSACCOUNTING (Continued)JUDGMENTS,

Estimasi dan Asumsi(Lanjutan) Estimates and Assumptions(Continued)

Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Allowance for Impairment of Receivables

Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pihak yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pihak dan status kredit dari pihak berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pihak guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup.

The Group evaluates specific accounts where it has information that certain parties are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the parties and the parties current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for parties against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect.

Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk penurunan nilai piutang.

These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of receivables.

Nilai tercatat dari piutang usaha dan piutang lain- lain Grup setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 52.746.736.401 dan Rp 63.212.587.324 dan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 130.231.551.782 dan Rp 125.857.097.780. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 7 dan 8.

The carrying amount of the Group s trade receivables and other receivables net of allowance for impairment loss as of 31 December 2016 amounted to Rp 52,746,736,401 and Rp 63,212,587,324 and as of 31 December 2015 amounted to Rp 130,231,551,782, and Rp 125,857,097,780. Further details are presented in Notes 7 and 8.

Penyisihan Persediaan Usang Allowance for InventoryObsolescence

Grup menetapkan penyisihan persediaan setiap kali nilai realisasi bersih dari persediaan menjadi lebih rendah dari harga perolehan akibat kerusakan, kondisi fisik menurun, keusangan, perubahan tingkat harga atau penyebab lainnya. Akun penyisihan ditinjau untuk mencerminkan penilaian yang akurat dalam catatan keuangan.

Nilai tercatat persediaan Grup pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 90.511.048.838 dan Rp 197.439.662.570. Penjelasan lebih rinci diungkapkan pada Catatan 9.

The Group provides allowance for inventories whenever the net realizable value of the inventories becomes lower than cost due to damage, physical deterioration, obsolescence, changes in price levels or other causes. The allowance account is reviewed to reflect the accurate valuation in the financial records.

The carrying amount of inventories of the Group as of 31 December 2016 and 2015 amounted to Rp 90,511,048,838 and Rp 197,439,662,570, respectively. Further details are disclosed in Note 9.

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Property, Plant and Equipment

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

The costs of property, plant and equipment are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these property, plant and equipment to be within 4 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

]kshibit E/ 39 Exhibit E/39

PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI

AKUNTANSI SIGNIFIKAN(Lanjutan) 3. SIGNIFICANT ESTIMATES AND ASSUMPTIONSACCOUNTING (Continued)JUDGMENTS,

Estimasi dan Asumsi(Lanjutan) Estimates and Assumptions(Continued)

Penyusutan Aset Tetap(Lanjutan) Depreciation of Property, Plant and Equipment

(Continued) Nilai tercatat bersih atas aset tetap Grup

pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing- masing sebesar Rp 1.222.666.029.642 dan Rp 1.488.954.464.510. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.

The net carrying amount of the Group s property, plant and equipment as of 31 December 2016 and 2015 amounted to Rp 1,222,666,029,642 and Rp 1,488,954,464,510, respectively. Further details are disclosed in Note 13.

Amortisasi Aset tak Berwujud Amortization of Intangible Assets

Biaya perolehan aset tak berwujud disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tak berwujud antara 5 sampai 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya amortisasi masa depan mungkin direvisi.

The costs of intangible assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these intangible assets to be within 5 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future amortization charges could be revised.

Nilai tercatat bersih atas aset tak berwujud Grup pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing- masing sebesar Rp 45.146.065.232 dan Rp 56.097.353.031. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14.

The net carrying amount of the Group s intangible assets as of 31 December 2016 and 2015 amounted to Rp 45,146,065,232 and Rp 56,097,353,031, respectively. Further details are disclosed in Note 14.

Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Impairment of Non-Financial Assets

Grup menilai apakah terdapat indikasi penurunan nilai semua aset non-keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Aset non-keuangan diuji untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat dipulihkan kembali. Hal ini memerlukan estimasi nilai unit penghasil kas. Estimasi nilai mengharuskan Grup untuk membuat perkiraan arus kas masa depan yang diharapkan dari Unit Penghasil Kas dan juga memilih tingkat diskonto yang sesuai untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas tersebut. Apabila terdapat nilai yang tidak bisa diestimasi secara andal, jumlah yang dapat dipulihkan didasarkan pada nilai wajar dikurangi biaya penjualan.

The Group assess whether there are any indications of impairment for all non-financial assets at each reporting date. Non-financial assets are tested for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of the asset may not be recoverable. This requires an estimation of the value in use of the cash generating-units. Estimating the value in use requires the Group to make an estimate of the expected future cash flows from the Cash- Generating Unit and also choose a suitable discount rate in order to calculate the present value of those cash flows. In cases were the value in use cannot be relaibly estimated, the recoverable amount is based on the fair value less cost to sell. Pada tahun 2016 dan 2015, Grup melakukan

penurunan nilai pada aset non-finansial berikut: In 2016 and 2015, the Group impaired the followingnon-financial assets:

2 0 1 6 2 0 1 5

Persediaan (Catatan 9) 128.851.979.712 41.980.537.885 Inventories (Note 9)

Uang muka pembelian persediaan

(Catatan 11) 14.585.670.855 5.027.136.402 Advances for purchase ofinventories (Note 11)

Aset tetap (Catatan 13) 169.437.828.127 - Property, plant and equipment (Note 13)

Aset tidak lancar yang dimiliki untuk

dijual (Catatan 13) 20.224.360.744 - Non-current assets held for sale (Note 13)

Aset tak berwujud (Catatan 14) 12.961.505.180 - Intangible assets (Note 14)

.

T o t a l 346.061.344.618 47.007.674.287 T o t a l

Pada tahun 2016, penurunan nilai yang signifikan yang diakui terjadi karena penutupan beberapa outlet 7-Eleven pada 2016 dan kuarter pertama 2017.

In 2016, significant amount of impairment were recognized mainly due to the shutdown of several 7 eleven outlets in 2016 and 1st quarter of 2017.

Dalam dokumen AR MDRN Compiled 2016 (Halaman 197-200)