• Tidak ada hasil yang ditemukan

D ALAM PEN GEM BAN GAN KURI KULUM

Dalam dokumen Landasan Kurikulum (Halaman 33-44)

RASI ON AL

Pendidikan adalah proses budaya unt uk m eningkat kan harkat dan m art abat m anusia. Pendidikan adalah proses sosialisasi m elalui int eraksi insani m enuj u m anusia yang berbudaya. Dalam kont eks inilah anak didik dihadapkan dengan budaya m anusia, dibina dan dikem bangkan sesuai dengan nilai budayanya, sert a dipupuk kem am puan dirinya m enj adi m anusia yang berbudaya.

Disisi lain bahw a pendidikan m erupakan usaha m enyiapkan subj ek didik ( sisw a) m enghadapi kehidupan yang selalu m engalam i perubahan dengan pesat dan bahkan sulit unt uk dit ebak. Pendidikan adalah usaha sadar unt uk m enyiapkan pesert a didik m elalui kegiat an bim bingan, pengaj aran dan at au lat ihan bagi perannya di m asa yang akan dat ang. Teknologi adalah aplikasi dari ilm u penget ahuan ilm iah dan ilm u- ilm u lainnya unt uk m em cahkan m asalah- m asalah prakt is. I lm u dan t eknologi t idak bisa dipisahkan. I lm u penget ahuan dan t eknologi berkem bang sangat pesat seiring laj unya perkem bangan m asyarakat .

Dengan kedua alasan t ersebut di at as, m aka agar kurikulum sebagai program pendidikan m aupun kurikulum sebagai pengalam an yang dit erapkan dalam proses pem belaj arn di set iap sat uan pendidikan, selain m enggunakan kedua landasan yang t elah dibahas sebelum nya yait u landasan filosofis dan psikologis, j uga harus m enggunakan asum si- asum si at au landasan lainnya yait u landasan sosiologis dan I lm u Penget ahuan dan Teknologi ( I PTEK) .

Dilihat dar i subst ansinya fakt or sosiologis sebagai landasan dalam m engem bangkan kurikulum dpat dikaj i dari dua sisi yait u dar i sisi kebudayaan dan kuriklulum sert a dari unsur m asyarakat dan kurikulum .

a. Kebudayaan dan Kurikulum

Fakt or kebudayaan m erupakan bagian yang pent ing dalam pengem bangan kurikulum dengan pert im bangan:

1) I ndividu lahir t idak berbudaya, baik dalam hal kebiasaan, cit a- cit a, sikap, penget ahuan, ket eram pilan, dan lain sebagainya. Sem ua it u dapat diperoleh individu m elalui int eraksi dengan lingkungan budaya, keluarga, m asyarakat sekit ar, dan t ent u saj a sekolah / lem baga pendidikan. Oleh karena it u sekolah / lem baga pendidikan m em punyai t ugas khusus unt uk m em berikan pengalam an kepada para pesert a didik dengan salah sat u alat yang disebut kurikulum .

2) Kurikulum dalam set iap m asyarakat pada dasarnya m erupakan refleksi dari cara orang berpikir, berasa, bercit a-cit a, at au kebiasaan- kebiasaan. Karena it u dalam m engem bangkan suat u kurikulum perlu m em aham i kebudayaan. Kebudayaan adalah pola kelakuan yang secara um um t erdapat dalam sat u m asyarakat yang m eliput i keseluruhan ide, cit a- cit a, penget ahuan, kepercayaan, cara berpikir, kesenian, dan lain sebagainya.

3) Seluruh nilai yang t elah disepakat i m asyarakat dapat pula disebut kebudayaan. Oleh karena it u kebudayaan dapat dikat akan sebagai suat u konsep yang m em iliki kom pleksit as t inggi. Kebudayaan adalah hasil dari cipt a, rasa dan karsa m anusia yang diw uj udkan dalam t iga gej ala, yait u:

a) I de, konsep, gagasan, nilai, norm a, perat uran dan lain-lain. Wuj ud kebudayaan ini bersifat abst rak dan adanya dalam alam pikiran m anusia dan w arga m asyarakat di t em pat kebudayaan it u berada.

b) Kegiat an, yait u t indakan berpola dari m anusia dalam berm asyarakat . Tindakan ini disebut sist em sosial. Dalam sist em sosial, akt ivit as m anusia sifat nya konkrit , bisa dilihat dan diobser vasi. Tindak an berpola m anusia t ent u didasarkan oleh w uj ud kebudayaan yang pert am a. Art inya sist em sosial dalam bent uk akt ivit as m anusia m erupakan refleksi dari ide, konsep, gagasan, nilai dan norm a yang t elah dim ilikinya.

c) Benda hasil karya m anusia. Wuj ud kebudayaan yang ket iga ini ialah selur uh fisik perbuat an at au hasil kar ya m anusia di m asyarakat . Oleh karena it u w uj ud kebudayaan yang ket iga ini adalah produk dari wuj ud kebudayaan yang pert am a dan kedua.

Secara um um pendidikan dan khususnya persekolahan pada dasarnya berm aksud m endidik anggot a m asyarak at agar dapat hidup berint egrasi dengan anggot a m asyarakat yang lain. Hal ini m em baw a im plikasi bahw a kurikulum sebagai salah sat u alat m encapai t uj uan pendidikan berm uat an kebudayaan yang bersifat um um pula, sepert i: nilai- nilai, sikap- sikap, penget ahuan, kecakapan dan kegiat an yang bersifat um um yang sangat pent ing bagi kehidupan berm asyarakat . Selain pendidikan yang berm uat an kebudayaan yang bersifat um um di at as, t erdapat pula pendidikan yang berm uat an kebudayaan khusus, yait u unt uk aspek- aspek kehidupan t ert ent u dan berkenaan dengan kelom pok yang sifat nya vokasional. Keadaan sepert i it u m enunt ut kurikulum yang bersifat khusus pula. Misalnya unt uk pendidikan vokasional, biasanya berkenaan dengan lat ar belakang pendidikan, st at us ekonom i, dan cit a- cit a t ert ent u, sehingga m em punyai bat as w akt u dan daerah aj ar t ert ent u pula.

Masyarakat adalah suat u kelom pok individu yang diorganisasikan m ereka sendiri kedalam kelom pok- kelom pok berbeda. Kebudayaan hendaknya dibedakan dengan ist ilah m asyarakat yang m em punyai art i suat u kelom pok individu yang t erorganisir yang berpikir t ent ang dirinya sebagai suat u yang berbeda dengan kelom pok at au m asyarak at lainnya.

Tiap m asyarakat m em punyai kebudayaan sendiri- sendiri, dengan dem ikian yang m em bedakan m asyarakat yang sat u dengan m asyarakat lainnya adalah kebudayaan. Hal ini m em punyai im plikasi bahw a apa yang m enj adi keyakinan pem ikiran seseorang, reaksi t erhadap perangsang sangat t ergant ung kepada kebudayaan dim ana ia dibesarkan. Menurut Daud Yusuf ( 1982) bahw a sum ber nilai yang ada dalam m asyarakat unt uk dikem bangkan m elalui proses pendidikan ada t iga yait u: logika, est et ika, dan et ika. I lm u penget ahuan dan kebudayaan adalah nilai- nilai yang bersum ber pada logika ( pikiran)

Sebagai akibat dari kem aj uan ilm u penget ahuan dan t eknologi yang pada hakikat nya adalah hasil kebudayaan m anusia, m aka kehidupan m anusia sem akin luas, sem akin m eningkat sehingga t unt ut an hidup pun sem akin t inggi. Pendidikan harus m engant isipasi t unt ut an hidup ini sehingga dapat m em persiapkan anak didik unt uk hidup w aj ar sesuai dengan kondisi sosial budaya m asyarakat .

Dalam kont eks inilah kurikulum sebagai program pendidikan harus dapat m enj aw ab t ant angan dan t unt ut an m asyarakat . Unt uk dapat m enj aw ab t ut nt ut an t ersebut bukan hanya pem enuhan dari segi isi kurikulum nya saj a, m elainkan j uga dari segi pendekat an dan st rat egi pelaksanaannya.

Oleh karena it u guru, para pem bina dan pelaksana kurikulum dit unt ut lebih peka m engant isipasi perkem bangan m asyarakat ,

agar apa yang diberikan kepada sisw a relevan dan berguna bagi kehidupan siswa di m asyar akat .

Teori, prinsip, hukum , yang t erdapat dalam sem ua ilm u penget ahuan yang ada dalam kurikulum , penerapannya harus disesuaikan dengan kondisi sosial budaya di m asyarakat set em pat , sehingga hasil belaj ar yang dicapai oleh siswa lebih berm akna dalam hidupnya.

Pengem bangan kurikulum hendaknya m em perhat ikan kebut uhan dan perkem bangan m asyarakat . Tyler ( 1946) , Taba ( 1963) Tanner dan Tanner ( 1984) m enyat akan t unt ut an m asyarakat adalah salah sat u dasar dalam pengem bangan kurikulum .Calhoun, Light , dan Keller ( 1997) m em aparkan t uj uh fungsi sosial pendidikan, yait u: 1) Mengaj ar ket er am pilan, 2) Ment rasm isikan budaya, 3) Mendor ong adapt asi lingkungan, 4) Mem bent uk kedisiplinan, 5) Mendorong bekerj a berkelom pok, 6) Meningkat kan perilaku et ik, dan 7) Mem ilih bakat dan m em beri penghargaan prest asi

2 Landasan I lm u Pengat ahuan dan Teknologi dalam Pengem bangan Kurikulum

Pendidikan m erupakan usaha m enyiapkan subj ek didik ( sisw a) m enghadapi lingkungan hidup yang m engalam i perubahan yang sem akin pesat . Pendidikan adalah usaha sadar unt uk m enyiapkan pesert a didik m elalui kegiat an bim bingan, pengaj aran dan at au lat ihan bagi perannya di m asa akan dat ang. Teknologi adalah aplikasi dari ilm u penget ahuan ilm iah dan ilm u- ilm u lainnya unt uk m em cahkan m asalah- m asalah prakt is. I lm u dan t eknologi t idak bisa dipisahkan. I lm u penget ahuan dan t eknologi berkem bang t eram at pesat seiring laj unya perkem bangan m asyarakat .

I lm u penget ahuan dan t eknologi ( I PTEK) bukan m enj adi m onopoli suat u bangsa at au kelom pok t ert ent u. Pengaruh dari perkem bangan I PTEK ini cukup luas, m eliput i segala bidang kehidupan sepert i polit ik, ekonom i, sosial, budaya, keagam aan,

keam anan, pendidikan, dan lain sebagainya. Khususnya dalam bidang pendidikan, perkem bangan t eknologi indust ri m em punyai hubungan t im bal balik dengan pendidikan. I ndust ri dengan t eknologi m aj u m em produksi berbagai m acam alat - alat dan bahan yang secara langsung at au t idak langsung dibut uhkan dalam pendidikan. Kegiat an pendidikan m em but uhkan dukungan dari penggunaan alat - alat hasil indust ri sepert i t elevisi, radio, video, kom put er dan peralat an lainnya. Penggunaan alat - alat yang dibut uhkan unt uk m enunj ang pelaksanaan program pendidikan, apalagi disaat perkem bangan produk t eknologi kom unikasi yang sem akin canggih, t ent u saj a m enunt ut penget ahuan dan ket eram pilan sert a kecakapan yang m em adai bagi guru dan pelaksana program pendidikan lainnya.

Mengingat pendidikan m erupakan upaya m enyiapkan sisw a m enghadapi m asa depan dan perubahan m asyarak at yang sem akin pesat t erm asuk di dalam nya perubahan ilm u penget ahuan dan t eknologi, m aka pengem bangan kurikulum haruslah berlandaskan ilm u penget ahuan dan t eknologi.

Perk em bangan I PTEK, secar a langsung akan m enj adi isi/ m at eri pendidikan. Sedangkan secara t idak langsung m em berikan t ugas kepada pendidikan unt uk m em bekali m asyarakat dengan kem am puan pem ecahan m asalah yang dihadapi sebagai pengaruh perkem bangan ilm u penget ahuan dan t eknologi. Selain it u perkem bangan ilm u penget ahuan dan t eknologi j uga dim anfaat kan unt uk m em ecahkan m asalah pendidkan.

Perubahan sosial budaya, perkem bangan I PTEK dalam suat u m asyarakat akan m engubah pula kebut uhan m asyarakat . Kebut uhan m asyarakat j uga dipengaruhi oleh kondisi dari m asyarakat it u sendiri. Masyarakat kot a berbeda dari m asyarakat desa, m asyarakat t radisional berbeda dari m asyarakat m odern. Adanya perbedaan ant ara m asyarakat sat u dengan m asyarakat lainnya sebagian besar disebabkan oleh kualit as individu- individu

yang m enj adi anggot a m asyarakat t ersebut . Di sisi lain kebut uhan m asyarakat pada um um nya j uga berpengaruh t erhadap individu-individu sebagai anggot a m asyarakat . Oleh karena it u pengem bangan kurikulum yang hanya berdasarkan pada ket eram pilan dasar saj a t idak akan dapat m em enuhi kebut uhan m asyarakat m odern yang bersifat t eknologis dan m engglobal.

Pengem bangan kurikulum j uga harus dit ekankan pada pengem bangan individu yang m encakup ket erkait annya dengan lingkungan sosial set em pat . Lingkungan sosial budaya m erupakan sum ber daya yang m encakup kebudayaan, ilm u penget ahuan dan t eknologi. Berdasarkan uraian di at as, sangat lah pent ing m em perhat ikan fakt or kebut uhan m asyarakat dalam pengem bangan kurikulum .

Salah sat u ciri m asyar akat adalah selalu berkem bang. Perkem bangan m asyarakat dipengaruhi oleh falsafah hidup, nilai-nilai, I PTEK dan kebut uhan yang ada dalam m asyarakat . Perkem bangan m asyarakat m enunt ut t ersedianya proses pendidikan yang relevan. Unt uk t ercipt anya proses pendidikan yang sesuai dengan perkem bangan m asyarakat m aka diperlukan rancangan berupa kurikulum yang landasan pengem bangannya m em perhat ikan fakt or perkem bangan m asyarakat .

Perkem bangan ilm u penget ahuan dan t eknologi t elah banyak m em baw a perubahan pada sist em nilai- nilai. Pendidikan pada dasarnya adalah bersifat norm at if, dengan dem ikian bagaim ana agar perubahan nilai- nilai yang diakibat kan oleh perkem banm gan ilm u penget ahuan dan t eknologi bisa m enuj u pada perubahan yang bersifat posit if. Oleh karena it u dalam m engem bangkan kurikulum t idak bisa m elepaskan dari perkem bangan ilm u penget ahuan dan t eknologi, agar kur ikulum yang dihasilkan selain m em iliki kekuat an, karena bersum ber dari ilm u pengat ahuan dan t eknologi j uga bisa m engem bangkan dan m elahirkan ilm u penget ahuan dan t eknologi dem i lebih m em aj ukan perdaban m anusia.

RAN GKU M AN

Pendidikan adalah proses budaya, m anusia yang akan dididik adalah m ahluk yang berbudaya dan senant iasa m engem bangkan kebudayaannya. Oleh karena it u kurikulum harus dik em bangkan dengan didasarkan pada norm a- norm a sosial at au budaya. Dengan dem ikian m aka pendidikan akan m enj adi pew aris budaya, dan sekaligus berfungsi unt uk m engem bangkan kehidupan sosial m aupun budaya kearah yang lebih baik sesuai dengan perkem bangan dan t unt ut an m asyarakat yang berbudaya.

Di lain pihak bahw a pendidikan dihadapkan pada perkem bangan ilm u penget ahuan dan t eknologi yang berkem bang dengan pesat . Oleh karena it u agar kurikulum dapat bert ahan kuat , m aka pengem bangannya harus didasarkan pada ilm u penget ahuan dan t eknologi yang kuat pula. Dengan dem ik ian kurikulum akan m am pu m enyesuaikan dengan sit uasi dan kondisi yang berkem bang baik dilihat dari segi perkem bangan sosial budaya m aupun perkem bangan ilm u penget ahuan dan t eknologi.

TES FORMATI F 3

Berilah t anda silang ( X) pada huruf A, B, C, at au D, di depan salah sat u kem ungkinan j aw aban yang m enurut Anda paling t epat . 1. Menurut kaj ian sosial budaya, pendidikan adalah proses int eraksi

unt uk m eningkat kan:

a. Pendapat an at au incom e m anusia b. Populasi m anusia

c. Harkat dan m art abat m anusia d. Harga diri m anusia

2. Aplikasi pem ikiran ilm iah unt uk m em ecahkan m asalah prakt is pendidikan dan pem belaj aran disebut :

b. Teknologi c. Hardw are d. Soft ware

3. Pada dasarnya yang dim aksud dengan kebudayaan adalah: a. Kehidupan m anusia dalam hubungannya dengan lingkungan b. Keinginan unt uk berkarya dalam berbagai aspek kehidupan c. Seluruh nilai- nilai yang t elah disepakat i m asyar akat

d. Peninggalan m anusia unt uk dilest arikan

4. Salah sat u nilai- nilai yang dij unj ung t inggi oleh m anusia adalah pert im bangan berpikir benar dan salah, yang dikat egorikan kedalam nilai:

a. Et ika b. Est et ika c. Logika d. Dinam ika

5. ” Tunt ut an m asyarakat adalah salah sat u dasar ruj ukan dalam m engem bangkan kurikulum ” dikem ukakan oleh:

a. Tyler

b. MJ. Langeveld c. Havighurst

d. Tannet dan Tanner

6. Pengem bangan kurikulum t idak bisa m elepaskan dari perkem bangan ilm u penget ahuan dan t eknologi ( I PTEK) , karena: a. I PTEK m erupakan produk dari pendidikan

b. I PTEK dan kurikulum harus seiring sej alan

c. Prakt ek pendidikan m em erlukan dukungan I PTEK d. I PTEK m em buat kurikulum st at is

7. Manakah cont oh yang t epat pem anpaat an produk I PTEK unt uk kepent ingan pendidikan/ pem belaj aran:

a. LCD hasil dari I PTEK b. LCD dengan berbagai t ipe c. LCD dengan harga t erj angkau

d. LCD digunakan present asi

8. Pem ikiran m anusia yang m em pert im bangkan unsur indah dan j elak t erm asuk dalam sist em nilai:

a. Est et ika b. Logika c. Et ika d. Kinest ika

9. Penerapan m et ode diskusi dalam pem belaj aran t erm asuk kedalam salah sat u aplikasi t uj uh fungsi sosial aspek:

a. Mendor ong bekerj a kelom pok b. Mengaj ar ket eram pilan

c. Ment ransm isikan budaya d. Adapt asi lingkungan

10.Selain pengem bangan kurikulum harus didasarkan pada perkem bangan I PTEK, j uga kurikulum pendidikan harus m am pu: a. Mem buat I PTEK disegani oleh m ancanegara

b. Mengem bangkan dan m enghasilkan I PTEK c. I PTEK diposisikan secar a sent r al

d. Melek I PTEK

Cocokkanlah j aw aban Anda dengan kunci j aw aban t es form at if 3 yang disediakan pada bagian akhir m odul ini. Unt uk m enget ahui t ingkat penguasaan Anda dalam m at eri kegiat an belaj ar 1 gunakanlah rum us berikut :

Ru m u s

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat Penguasaan = X 100 %

10

Art i t ingkat penguasaan yang Anda capai 90 % – 100 % = baik sek ali 80 % _ 89 % = baik

70 % _ 79 % = sedang ... < 70 % = kurang

Apabila t ingkat penguasaan Anda m encapai 80 % keat as. Ba gu s. Anda dapat m eneruskan pada Kegiat an Belaj ar 2. Tet api apabila t ingkat penguasaan Anda m asih di baw ah 80 % Anda harus m e n gu la n gi Kegiat an Belaj ar 1, t erut am a m at eri yang belum Anda kuasai.

DAFTAR BACAAN

1. Kelly. 1989. The Curriculum . Theory and Pract ice. London. Paul Chapm an Publishing.

2. Nana Syaodih Sukm adinat a.1997. Pengem bangan Kurikulum , Teori dan Prakt ek. Bandung. Rem aj a Rosda Karya.

3. Sum adi Suryabr t a.1984. Psikolog Pendidikan. Jakart a. CV Raj awali 4. Unruh. G. Glenys. 1984. Curriculum Developm ent . USA. McCut chan

Publishing.

5. Zais. Robert S. 1976. Curr iculum . Principles and Foundat ion. London. Harper & Row Publishers.

KUNCI JAWABAN

A. Kunci Jaw aban Tes Form at if 1 1. A 2. A 3. C 4. C 5. D 6. D 7. B 8. A 9. B 10.C

B. Kunci Jaw aban Tes Form at if 1 1. B

2. C 3. A 4. D

5. D 6. A 7. C 8. C 9. A 10.A

A. Kunci Jaw aban Tes Form at if 1 1. C 2. B 3. C 4. C 5. D 6. C 7. D 8. A 9. A 10.B

Dalam dokumen Landasan Kurikulum (Halaman 33-44)

Dokumen terkait