• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alasan Penggunaan Bahan 1. Zink Sulfat (zat aktif)

Dalam dokumen Tetes Mata Zink Sulfat (Halaman 58-65)

II.2 Dasar Formulasi .1 Alasan Formulasi

II.2.3 Alasan Penggunaan Bahan 1. Zink Sulfat (zat aktif)

a) Indikasi : a. Ansel ; 556, 558

Pada umumnya, zat-zat ini dipakai pada pengobatan konjungtivitias menggunakan senyawa Zink, khususnya zink sulfat sebagai adstringen. Adstringen dengan bentuk sediaan larutan obat mata zink sulfat.

b. MD 27th ; 222

Larutan biasanya 0,25% zink sulfat digunakan secara lokal untuk mengurangi inflamasi kronik dari kornea dan konjungtiva.

c. RPS 18th ; 1170

d. FT V ; 516

Adstringen adalah obat lokal yang dapat menimbulkan presipitasi protein pada permukaan sel, dengan daya penetrasi yang kecil sehingga hanya permeabilitas membran sel yang dipengaruhi. Zink sulfat 0,25% adstringen yang dianjurkan untuk penggunaan topikal pada mata.

b) Mekanisme kerja : RPS 18th ; 761

Sebagai adstringen, dimana permeabilitas dari sel membran dikurangi, sel yang ada tetap hidup. Aksi adstringen diikuti oleh kontraksi dan mengkerutnya jaringan dan memucatkan. Substansi semen dari endotelium dan membran dasar dikeraskan sehingga secara patologi pergerakan transkapiler dari protein plasma dihambat dan edema lokal, inflamasi dan eksudasi dengan demikian dikurangi mukus atau ekskresi lain juga dikurangi sehingga daerah yang terinfeksi menjadi kering.

c) Dosis

a. RPS 18th ; 1170

0,1 mL dari 0,05 ; 0,217 atau larutan 0,25% pada konjungtiva 3 atau 4 kali sehari sebagai adstringen.

b. MD 28th ; 2220

Larutan biasanya 0,25% zink sulfat digunakan secara lokal untuk mengurangi inflamasi kronik dari kornea dan konjungtiva.

c. OOP ; 238

d) pH

a. Scoville’s ; 228

Karena garam Zn lebih mudah membentuk kompleks Zn pada pH ± 6,4, buffer asam borat adalah ideal untuk larutan garam Zn karena buffer asam borat menurunkan pH dan sedikit aksi pembufferan.

b. DOM Martin ; 806

Telah diusulkan bahwa Zn sulfat harus diatur hingga pH ± 6,5 agar mengurangi kecenderungan untuk mengiritasi. Bagaimanapun Gayan menunjukkan bahwa kelarutan Zink sulfat akan berubah menjadi hidroksida pada pH 6,5 yang mengurangi aksi adstringen yang diinginkan.

c. MD 28th ; 1286

Larutan mata zink sulfat (USP) larutan encer steril dari zink sulfat bentuk monohidrat atau pentahidrat dibuat isotonik dengan penambahan garam yang cocok, pada pH 5,8 – 6,2 atau jika mengandung Natrium sitrat maka pHnya 7,2 – 7,8.

2. Naphazolin HCl a. MD e-book

1) Naphazolin adalah simpatomimetik dengan aktivitas -adrenergik. Vasokontriktor mempunyai aksi yang cepat dan aksi yang panjang dalam mengurangi bengkak dan sesak pada saat digunakan pada membran mukosa mata.

2) Larutan yang mengandung 0,1% Naphazolin HCl telah digunakan pada mata sebagai dekongestan konjungtiviti.

3) Naphazolin telah digunakan sebagai vasokontriktor dengan anestetik lokal.

4) Sediaan kombinasi dari adstringen seperti zink sulfat dan simpatomimetik seperti Naphazolin juga dapat digunakan untuk meredakan simptomatik.

c. AHFS ; 2004

1) Naphazolin digunakan secara topikal pada konjungtiva untuk meredakan sesak, gatal dan iritasi ringan.

2) Larutan mata yang mengandung Naphazolin pada konsentrasi biasa digunakan kombinasi dengan antihistamin seperti anthrazolin fosfat dengan feniramin maleat dan atau adstringen seperti zink sulfat. Zink sulfat antiseptik yang tidak efektif dan dapat menyebabkan vasodilatasi.

3) Untuk dekongesti konjungtiva 0,1%; 0,01% - 0,03%; dapat juga digunakan sebagai larutan mata secara topikal pada konjungtiva 4X sehari bila dibutuhkan.

3. Asam Borat (pendapar) a. Alasan penggunaan pendapar - RPS 18th ; 238

Dapar adalah larutan yang cenderung untuk mempertahankan pH jika asam atau basa ditambahkan atau diencerkan dengan sejumlah pelarut. Ada 3 alasan untuk mendapar obat mata :

 Menjamin kestabilan obat

 Mengontrol aktivitas terapeutik obat b. Alasan digunakan dapar borat

- Parrot ; 233

1,9% larutan asam borat sering digunakan sebagai pembawa untuk larutan mata, pH 5 tetap aman digunakan pada mata, memiliki kapasitas buffer yang rendah dan dengan cepat disesuaikan pada pH fisiologis dari cairan lakrimal.

- Scoville's ; 228

Karena garam-garam Zink membentuk kompleks zink pada pH sekitar 6,4, buffer asam borat ideal untuk larutan-larutan garam zink karena pHnya lebih rendah dan dari buffernya yang lama.

- Ansel ;550

pH pembawa ini sedikit di bawah 5,0, dibuat dengan cara melarutkan 1,9 g asam borat ke dalam air yang cukup untuk garam yang larut air dari zat obat berikut : boroksinat, kokain, dibukain, fenilefrin, pilokarpin, piperokain, prokain, proparakain, tetrakain dan zink.

- Scoville’s ; 227

Konsentrasi yang menemukan nilai isotonik dari asam borat sampai 1,9% masih berada dalam toleransi yang baik.

- MD 28th ; 1141

4. Fenil merkuri nitrat (pengawet) a. Alasan penggunaan pengawet - DOP Cooper ; 184

Selain bahan obat, tetes mata dapat mengandung sejumlah bahan tambahan untuk mempertahankan potensi dan mencegah peruraian. Bahan tambahan itu salah satunya adalah pengawet.

Pengawet digunakan untuk mencegah perkembangan mikroorganisme yang mungkin terdapat selama penggunaan tetes mata. pengawet yang paling banyak digunakan dalam tetes mata antara lain fenil merkuri nitrat, fenil etil alkohol dan benzalkonium klorida.

b. Alasan digunakan fenil merkuri nitrat - Excipient 3rd ; 374

Garam fenil merkuri nitrat digunakan sebagai pengawet antimikroba terutama dalam sediaan mata.

- Excipient 3rd ; 379

Garam fenil merkuri nitrat aktif pada range pH yang luas terhadap bakteri dan biasanya digunakan dalam larutan netral atau alkali.

- Scoville's ; 227

Hind dan Szekely menganjurkan fenil merkuri nitrat sebagai pengawet untuk larutan buffer asam borat.

- DOM King ; 148

Merkuri organik digunakan sebagai pengganti benzalkonium klorida dimana jika bahan-bahan yang digunakan imcomp dengan benzalkonium.

5. Aqua pro injeksi (pembawa) a. MD 28th ; 1670

Air untuk injeksi (API) adalah air murni melalui destilasi atau melalui osmosa balik, bebas pirogen dan tidak mengandung bahan tambahan, cenderung digunakan sebagai pelarut dalam larutan parenteral yang akan disterilkan setelah penyiapan sediaan akhir.

b. MD 32nd ; 1644

Air untuk injeksi adalah air destilasi bebas pirogen yang digunakan untuk membuat larutan injeksi.

c. Lachman Industri : 1294

Sejauh ini pembawa yang paling sering digunakan untuk produk steril adalah air, karena air merupakan pembawa untuk semua cairan tubuh.

d. SDF ; 19

Air steril untuk injeksi pada temperatur ekstrim (tinggi) akan mencegah terjadinya reaksi pirogen dengan cara penghambatan pertumbuhan mikroorganisme.

5. Gliserin (pemviskos) a. Scoville’s ; 368

Untuk meningkatkan waktu dari larutan berkontak dengan kornea, viskositas dari larutan mata dapat ditingkatkan dengan penambahan bahan pengental yang tepat, salah satunya dari derivat selulosa, metil selulosa, hidroksipropil selulosa, atau polivinil alkohol.

b. AHFS ; 2279

Endapan dari zink borat menjadi mungkin terjadi ketika zink sulfat dan natrium borat dikombinasikan. Gliserin mencegah pengendapan ini.

c. RPS 18th ; 238

Kombinasi zink sulfat dengan sodium borat dengan atau tanpa asam borat digunakan sebagai collyria, seringkali terjadi pengendapan zink borat, sejumlah gliserin yang sama banyak dengan borat, dapat mempertahankan larutan jernih.

Dalam dokumen Tetes Mata Zink Sulfat (Halaman 58-65)

Dokumen terkait