Informasi Dokumen
- Sekolah: pt. nirwana pharmae
- Topik: tetes mata zink sulfat
- Tipe: formula
- Tahun: 2009
Ringkasan Dokumen
I. Formula Asli Tetes Mata Zink Sulfat
Formula tetes mata Zink Sulfat terdiri dari beberapa komponen aktif dan tambahan yang dirancang untuk memberikan efek terapeutik yang optimal. Setiap 5 ml tetes mata mengandung 0,25% Zink sulfat, 0,1% Naphazoline HCl, 6,071% Asam borat, 1,59% Natrium boraks, 0,002% Fenil merkuri nitrat, 1% Gliserin, dan Aqua pro injeksi hingga 5 ml. Kombinasi ini menciptakan larutan yang efektif untuk mengatasi berbagai masalah mata, termasuk iritasi dan infeksi.
II. Rancangan Formula
Rancangan formula tetes mata ini dirancang dengan mempertimbangkan aspek sterilisasi dan efektivitas. Tetes mata ini harus memenuhi standar kualitas tinggi, termasuk sterilitas, pH yang sesuai, dan viskositas yang optimal. Penggunaan bahan-bahan aktif seperti Zink sulfat dan Naphazoline HCl bertujuan untuk memberikan efek terapeutik yang cepat dan efektif. Selain itu, penggunaan pengawet seperti Fenil merkuri nitrat adalah untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme selama penggunaan.
III. Master Formula
Master formula untuk produk OptikZink ® Tetes Mata mencakup informasi penting seperti nama produk, jumlah, tanggal formulasi, dan nomor registrasi. Ini memastikan bahwa setiap batch yang diproduksi mengikuti standar yang telah ditetapkan dan dapat dilacak untuk kualitas dan keamanan. Selain itu, data mengenai komposisi bahan aktif dan fungsinya juga dicantumkan untuk memberikan transparansi dalam proses produksi.
IV.BAB I PENDAHULUAN
Tetes mata adalah sediaan terapeutik yang dirancang untuk penggunaan lokal pada mata, yang harus steril dan bebas dari mikroorganisme. Tetes mata berfungsi untuk mengobati berbagai kondisi mata dengan cara yang aman dan efektif. Dalam pembuatan tetes mata, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti tonisitas, pH, dan viskositas agar tidak mengiritasi mata dan memberikan efek yang diinginkan.
I.1 Latar Belakang Produk
Produk steril adalah sediaan yang bebas dari mikroorganisme, termasuk tetes mata. Tetes mata digunakan untuk mengobati infeksi dan iritasi pada mata, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pH dan tonisitas agar sesuai dengan kondisi fisiologis mata. Keterbatasan mekanisme pertahanan alami mata membuat penggunaan sediaan steril menjadi krusial untuk mencegah infeksi.
I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
Maksud dari percobaan ini adalah untuk memahami dan mengetahui cara pembuatan tetes mata steril, khususnya Zink Sulfat. Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan sediaan tetes mata yang memenuhi standar kualitas dan keamanan yang tinggi, serta efektif dalam pengobatan.
I.3 Prinsip Percobaan
Pembuatan tetes mata steril Zink Sulfat dilakukan dengan menggunakan alat dan bahan yang telah disterilkan. Proses ini melibatkan sterilisasi akhir pada sediaan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan aman dan efektif untuk digunakan pada mata.
V.BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka ini mencakup definisi, syarat-syarat, keuntungan, kerugian, dan cara penggunaan tetes mata. Semua informasi ini penting untuk memahami bagaimana tetes mata bekerja, serta bagaimana cara memproduksi dan menggunakan produk ini secara efektif.
II.1 Teori Umum
Definisi tetes mata mencakup sediaan steril yang digunakan untuk mata, yang dapat berupa larutan atau suspensi. Tetes mata harus diformulasi dengan mempertimbangkan tonisitas, pH, dan stabilitas untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Syarat-syarat ini sangat penting dalam pembuatan larutan mata yang berkualitas.
II.2 Syarat-syarat Tetes Mata
Tetes mata harus memenuhi syarat sterilitas, bebas dari partikel asing, dan harus isotonis dengan sekresi lakrimal. Selain itu, pH dan stabilitas produk juga harus diperhatikan untuk mencegah iritasi pada mata. Penggunaan pengawet yang tepat juga diperlukan untuk menjaga kualitas produk selama masa pakai.
II.3 Keuntungan dan Kerugian Tetes Mata
Keuntungan dari tetes mata termasuk stabilitas yang lebih baik dibandingkan salep dan tidak mengganggu penglihatan. Namun, kerugian termasuk waktu kontak yang singkat dengan permukaan mata dan bioavailabilitas yang rendah. Ini menjadi tantangan dalam formulasi dan penggunaan tetes mata.
Referensi Dokumen
- Farmakope Indonesia ( Ditjen POM )
- Farmakope Indonesia ( Ditjen POM )
- Remington: The Science and Practice of Pharmacy ( Gennaro, R.A. )
- Handbook of Pharmaceutical Excipients ( Kibbe, Arthur H. )
- Dispending of Medication ( Martin, W. )