• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alat-alat Ukur Pengujian

Dalam dokumen UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA (Halaman 63-70)

BAB III METODE PENGUJIAN

3.5. Alat-alat Ukur Pengujian

Gambar 3.5 memperlihatkan tachometer yang digunakan untuk mengukur putaran poros penggerak. Tachometer yang digunakan adalah tachometer dengan jarak ukur 0 4000 rev/min di mana sudah terdapat pada panel alat uji motor bensin.

Gambar 3.5 Tachometer

Tugas Akhir

3.5.2 Thermometer

Thermometer digunakan untuk mengukur suhu, baik suhu air radiator maupun

suhu bahan bakar bensin. Thermometer pada gambar 3.5 digunakan untuk mengukur suhu air radiator dan suhu bahan bakar ketika mesin dihidupkan. Thermometer tersebut mempunyai derajat mulai dari 50 - 100 0 C dan 100 220 0 F. Sedangkan thermometer pada gambar 3.6 dan gambar 3.7 digunakan untuk mengukur suhu air radiator dalam keadaan normal dan mempunyai derajat dari 0 - 100 0 C.

Gambar 3.6 Thermometer Gambar 3.7 Thermometer (Gambar diambil dari lab. Training Center PT. TAM)

3.5.3 Stopwatch

Gambar 3.8 memperlihatkan stopwatch sebagai alat ukur waktu. Stopwatch mempunyai batas ukur terkecil sampai 0,1 detik. Pada stopwatch biasanya terdapat dua buah lingkaran skala yang masing-masing dilengkapi dengan jarum penunjuk, yaitu dalam skala detik terdapat lingkaran skala yang ukurannya lebih kecil dalam satuan menit. Untuk pengukuran waktu yang agak lama pembacaannya dimulai dari penunjukkan jarum pada skala menit yang kemudian dijumlah dengan penunjukkan jarum pada skala detik.

Tugas Akhir

Gambar 3.8 Stopwatch

(Gambar diambil dari lab. Traning Center PT. TAM)

3.5.4 Fuel gauge

Fuel gauge pada dasarnya terdiri dari tabung yang di dalamnya dibatasi dengan

sekat dan diantara sekat yang berurutan mempunyai volume masing-masing: 100 ml, 200 ml, 300 ml, 400 ml, 500 ml. Dengan menggunakan stopwatch dapat diketahui waktu yang diperlukan untuk pemakaian sejumlah tertentu dari bahan bakar. Fuel gauge yang digunakan dicantumkan pada Gambar 3.9.

Gambar 3.9 Fuel gauge

(Gambar diambil dari lab. Traning Center PT. TAM)

Tugas Akhir

Neraca beban berfungsi untuk mengukur beban yang dihasilkan oleh disk brake. Neraca beban ini mempunyai skala berat dalam satuan kgf. Skala berat antara 0 sampai 25 kgf, dengan skala terkecil 100 gram. Untuk menentukan besarnya berat, alat tersebut dilengkapi dengan jarum penunjuk.

Gerakan jarum dilakukan oleh pegas (spring). Bila neraca ini diberi oleh beban, maka jarum penunjuk akan menunjukkan angka sesuai dengan berat beban tersebut. Neraca beban yang digunakan dicantumkan pada Gambar 3.10.

Gambar 3.10 Neraca Beban

(Gambar diambil dari lab. Traning Center PT. TAM)

3.5.6 Prinsip Kerja Disk Brake

Rem Cakram (disk brake) merupakan komponen yang digunakan pada mekanisme pembebanan, di mana daya yang dihasilkan oleh motor yang teruskan oleh poros menuju ke disk brake. Pada saat Rem Cakram melakukan pengereman, maka akan mengurangi putaran motor. Dengan hambatan tersebut, maka akan terjadi pembebanan yang menghasilkan torsi. Torsi ini menghasilkan gaya jika jarak gaya dengan titik pusat diketahui.

Besarnya gaya yang ditransmisikan melalui lengan disk brake dapat diukur dengan neraca beban. Sedangkan jarak gaya diperoleh dari pengukuran antara titik pusat poros dengan ujung lengan disk brake. Besarnya beban dapat dilihat pada neraca beban.

Tugas Akhir

Semakin kencang pengeremannya maka semakin besar pula beban yang terbaca oleh neraca beban.

3.5.7 Konstruksi Disk Brake

Disk brake adalah alat untuk mengukur pelepasan daya dari motor dengan cara

mengerem untuk mendapatkan pembebanan. Dari hasil pembebanan tersebut maka akan didapatkan torsi dan daya terhadap putaran pada suatu mesin sehingga didapatkan pula konsumsi bahan bakar spesifik terhadap putaran. Konstruksi disk brake dicantumkan pada Gambar 3.11.

Gambar 3.11 Konstruksi Disk Brake

(Gambar diambil dari lab. Traning Center PT. TAM)

3.5.8 Poros Disk Brake

Poros Disk brake merupakan salah satu bagian yang mentransmisikan putaran dari motor ke Disk brake yang dihubungkan dengan lengan melalui roda daya. Poros berfungsi untuk mengubah gerakan putar menjadi gerak lurus atau sebaliknya. Poros juga digunakan sebagai media untuk mengetahui sejauh mana unjuk kerja alat uji dikaitkan dengan sistem pengereman.

Tugas Akhir

3.5.9 Lengan (arm)

Lengan (arm) merupakan alat yang berguna untuk meneruskan beban pengereman. Lengan tersebut dihubungkan dengan alat ukur atau neraca beban dengan panjang lengan 65 cm.

3.6 Prosedur Pengoperasian Motor Bensin 7K (Karburator); 3.6.1 Prosedur Melakukan Persiapan Bahan Bakar

1. Periksa bahan bakar dalam kedaan baik (tidak terkena cairan lain).

2. Lakukan pembersihan pada tempat bahan bakar sebelum diisi serta buanglah udara dari dalam saluran bahan bakar.

3. Lakukan pengisian bahan bakar pada tempat yang telah disediakan. 4. Biarkan beberapa saat agar bahan bakar mengisi fuel gauge.

3.6.2 Prosedur Menyalakan Motor

Periksa seluruh bagian-bagian motor dalam keadaan baik dan lengkap.

1. Periksa tangki bahan bakar, minyak pelumas dan air radiator, pastikan semua dalam kondisi sesuai untuk dilakukannya penyalaan motor.

2. Buka saluran bahan bakar dari tangki bahan bakar ke saluran bahan bakar untuk menuju ke karburator.

3. Atur posisi pemutar beban pada disk brake dalam keadaan beban kosong. 4. Kencangkan semua baut-baut yang kendur dan pastikan motor akan

bekerja dengan aman pada saat di jalankan. 5. Pasang kabel accu untuk start.

6. Biarkan motor berjalan beberapa waktu ( ± 5 menit) pada idle speed tanpa beban untuk pemanasan.

7. Tutup kran saluran bahan bakar bensin yang terdapat pada tangki bahan bakar. Buka saluran bahan bakar pada fuel gauge.

Tugas Akhir

3.6.3 Prosedur Menghentikan Motor

1. Kurangilah beban secara perlahan lahan pada disk brake sampai beban nol, dan kurangi kecepatan putaran motor sampai putaran terendah.

2. Biarkan motor idling beberapa saat (5 - 10 menit) agar terjadi penurunan temperatur air pendingin.

3. Matikan motor dengan memutuskan sistem pengapian melalui kunci starter ke posisi off.

4. Tutuplah semua katup-katup bahan bakar, lepaskan kabel starter dari accu.

3.6.4 Prosedur Pengujian dengan Motor Bensin Kijang Type 7K (karburator)

Langkah-langkah pengujian dalam pengambilan data dengan pembeban berubah-ubah adalah sebagai berikut:

1. Siapkan alat-alat ukur yang digunakan untuk pengambilan data pengujian: (Torsi, Daya Poros Efektif, Laju Pemakaian Bahan Bakar, Konsumsi Bahan Bakar dan Efisiensi Thermal).

2. Pengamatan dilakukan secara serentak pada saat motor steady.

3. Atur pegas gas dan putaran poros mesin sampai mencapai kecepatan putaran 1500 rev/min kemudian putar hand wheel rem ke kanan, sampai putaran turun ke putaran 1000 rev/min.

4. Catat beban yang tertera pada jarum neraca beban.

5. Catat waktu yang diperlukan untuk menghabiskan bahan bakar pada fuel

gauge dengan menggunakan Stopwatch.

6. Naikkan putaran untuk pengujian berikutnya.

7. Lakukan pengujian seperti pada langkah 3 lalu putaran dinaikkan untuk putaran poros 2000 rev/min. Lalu ikuti langkah pengujian seperti langkah 4,5 dan 6. Lakukan pengujian yang sama untuk putaran 2500 rev/min, 3000 rev/min, 3500 rev/min, 4000 rev/min. Setelah selesai pengujian turunkan beban disk brake dan kecepatan putaran motor sampai putaran terendah. 8. Matikan motor.

Tugas Akhir

3.7 Prosedur Pengoperasian Motor Bensin 7K (EFI);

Dalam dokumen UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA (Halaman 63-70)

Dokumen terkait