• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

a. Rumah Sakit

Disarankan agar Rumah Sakit dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan kebidanan pada bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah, pemberian ASI menggunakan sendok baik pada bayi yang mengalami BBLR maupun tidak, serta meminimalkan pemberian PASI seperti air gula dan susu formula pada BBL.

b. Bagi Pendidikan

Dengan mengetahui permasalahan yang dapat timbul pada bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah dan cara penanganannya dapat dijadikan bahan referensi.

2. Bagi Keluarga Pasien

Ibu diharapkan merawat bayinya sendiri di rumah, makan makanan yang bergizi serta pemenuhan nutrisi bayi dengan baik yaitu dengan pemberian ASI saja serta mengimunisasikan bayinya sesuai jadwal imunisasi agar kesehatan bayi dapat optimal , selain itu ibu juga diharapkan dapat menghentikan kesuburan atau menjarangkan kehamilan dengan cara mengikuti program KB agar tidak terjadi BBLR.

Abdul Barri, Syaifudin. (2002), Buku Acuan Nasional Pedoman Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Jakarta: EGC.

Darsi. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny.D Dengan Berat Badan Lahir Rendah Dengan Kecil Masa Kehamilan Di Ruang Perinatologi RSUD Karanganyar : Karya Tulis Ilmiah. Tidak dipublikasikan.

Departemen Kesehatan RI. 2005. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga. Jakarta: Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan.

Depkes RI 2012. Angka Kematian Bayi Indonesia. w.w.w.Depkes.go.id diakses pada tanggal 18 maret 2012.

Doengoes, M.E. 2001. Penerapan Proses Keperawatan dan Diagnosa Keperawatan.Jakarta: EGC.

Farrer, Helen. 2002. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC

Hasan, I. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia.

Hasan, R, Alatas, H, dkk. 2002. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.

Hidayat, Alimul, A. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika.

IBI. 2007. Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta: PP IBI.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2004. Bayi Berat Lahir Rendah. Dalam :Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Jakarta : EGC.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Tentang izin dan Penyelenggaraan Praktek Bidan No. 1464/ Menkes/ PER/ X/ 2010. PP IKTN IBI. Jakarta.

Lahir Rendah di RSUD Pandanarang Boyolali: Karya Tulis Ilmiah. Tidak dipublikasikan.

Manuba, I. B .G. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri.Jakarta: EGC. Markum. 2001. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak jilid 1.Jakarta: FKUI. Markum, AH. 2012. Imunisasi dalam Praktek. Jakarta : FKUI

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta. Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktek.

Jilid I. Jakarta: Salemba Merdeka.

Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak (untukperawatdanbidan). Jakarta: Salemba Medika.

Prawirohardjo, S. 2002. Buku Acuan Pelayanan Nasional: Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Riwidikdo. 2006. Statistik Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.

Saifuddin, A. B. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. JNPKKR-POGI. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Sholeh Kosim, M. 2007. Perawatan Bayi Berat Lahir rendah, MUI.IDAI.or.id (Diakses 27 Januari 2008).

Susilawati, Nur. 2006. Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny.H Dengan Berat Badan Lahir Rendah Di RSUD Banjar Sari Surakarta : Karya Tulis Ilmiah. Tidak dipublikasikan.

Wong. 2003. Panduan pengajar asuhan kebidanan fisiologi bagi dosen diploma III kebidanan. Jakarta: Pusdiknakes.

Saifuddin, A. B. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. JNPKKR-POGI. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Varney, Hellen. 2004. Varney’s Midwifery. (terjemahan). Boston: Jones andBarlett Publisher. Boston.

Wiknjosarto. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Yushananta. 2007. Nutrisi Parenteral Total Pada Bayi Prematur. FK. Adam Malik Medan. google/pus.htm.co.id.

Lampiran Materi

Imunisasi

1. Pengertian

Imunisasi berasal dari kata imum, kebal atau resisten. Anak diimunisasi berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit, tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.

2. Macam kekebalan

1. Kekebalan tidak spesifiknon spesifik resistance.

Yang dimaksud dengan faktor-faktor non khusus adalah pertahanan tubuh pada manusia yang secara alamiah dapat melindungi badan dari suatu penyakit, misalnya, kulit, air mata, cairan-cairan khusus yang keluar dari perut (usus), adanya reflek-reflek tertentu misalnya batuk dan bersin dan sebagainya.

2. Kekebalan spesifik (specipik resistence)

Kekebalan specific dapat diperoleh dari 2 sumber, yakni: a) Genetik

b) Kekebalan yang diperoleh (acquaied immunity) 3. Faktor yang mempengaruhi kekebalan

a) Umur b) Sex

c) Kehamilan d) Gizi e) Trauma

Kekebalan masyarakat (Herd Immunity)

Kekebalan yang terjadi pada tingkat komuniti disebut "Heard immunity". Masa Inkubasi

Masa inkubasi adalah jarak waktu dari mulainya terjadi infeksi di dalam diri orang sampai dengan munculnya gejala-gejala atau tanda-tanda penyakit pada orang tersebut.

4. Jenis-jenis imunisasi

Pada dasarnya ada 2 (dua) jenis imunisasi. a. Imunisasi pasif (pasive immunization)

Imunisasi pasif ini adalah "Immuno globulin "jenis imunisasi ini dapat mencegah penyakit campak (measles pada anak-anak)

b. Imunisasi aktif (active immunization) 1) BCG, untuk mencegah penyakit TBC

2) DPT, untuk mencegah penyakit-penyakit diptheri, partusis dan tetanus.

3) Polio, untuk mencegah penyakit poliomilitis.

5. Tujuan imunisasi a. Tujuan

Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

b. Sasaran

1. Bayi dibawah umur 1 tahun (0-11 bulan) a) Ibu hamil (awal kehamilan - 8 bulan) b) Wanita usia subur (calon mempelai wanita) c) Anak sekolah dasar kelas I dan VI

6. Jadwal imunisasi JENIS VAKSIN JUMLAH VAKSINASI SELANG WAKTU PEMBERIAN SASARAN

HB 3 kali - Bayi 0,2,3,4 bulan BCG 1 kali - Bayi 1 bulan DPT 3 kali

(DPT 1, 2, 3) 4 minggu Bayi 1,2,3 bulan

POLIO

3 kali

(POLIO 1, 2, 3)

4 minggu Bayi 1,2,3,4 bulan

CAMPAK 1 kali - Anak 9 bulan

TT.IH

- 1 kali (booster) - 2 kali

4 minggu

- Bila Ibu Hamil pernah menerima TT 2x pada waktu calon pengantin atau pada waktu kehamilan sebelumnya.

- Bila ibu hamil belum pernah divaksinasi TT diberikan 2x selama kehamilan. Bila pada waktu kontak berikutnya (saat pemberian TT2 tetap diberikan dengan maksud untuk

memberikan perlindungan pada kehamilan berikutnya.

DT 2 kali 4 minggu Anak kelas 1 SD Wanita

TT 2 kali 4 minggu Anak kelas 6 SD Wanita

TT Calon 2 kali 4 minggu

Calon pengantin sebelum akad nikah (waktu melapor/ waktu menerima nasehat perkawinan) Pengantin

Wanita (TT 1, 2)

Disusun Oleh:

RINI SUSILOWATI NIM. B09.105

PRODI D III KEBIDANAN STIKES KUSUMA HUSADA

2012

resisten. Anak diimunisasi berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit, tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.

B. Macam Kekebalan

1. Kekebalan tidak spesifik / non spesifik

resistance

Yang dimaksud dengan faktor-faktor non khusus adalah pertahanan tubuh pada manusia yang secara alamiah dapat melindungi badan dari suatu penyakit, misalnya, kulit, air mata, cairan-cairan khusus yang keluar dari perut (usus), adanya reflek-reflek tertentu misalnya batuk dan bersin dan sebagainya.

2. Kekebalan spesifik (specipik resistence) Kekebalan specific dapat diperoleh dari 2 sumber, yakni:

1) Genetik

2) Kekebalan yang diperoleh (acquaied immunity)

- Sex

- Kehamilan

- Gizi

- Trauma

Kekebalan masyarakat (Herd Immunity) Kekebalan yang terjadi pada tingkat komuniti disebut "Heard immunity".

Masa Inkubasi

Masa inkubasi adalah jarak waktu dari mulainya terjadi infeksi di dalam diri orang sampai dengan munculnya gejala-gejala atau tanda-tanda penyakit pada orang tersebut.

D. Jenis-jenis Imunisasi

Pada dasarnya ada 2 (dua) jenis imunisasi. a. Imunisasi pasif (pasive immunization)

Imunisasi pasif ini adalah "Immuno globulin" jenis imunisasi ini dapat mencegah penyakit campak (measles pada anak-anak)

2. DPT, untuk mencegah penyakit penyakit diptheri, partusis dan tetanus.

3. Polio, untuk mencegah penyakit poliomilitis.

4. Campak, untuk mencegah penyakit campak (measles)

E. Tujuan Program Imunisasi a. Tujuan

Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

b. Sasaran

· Bayi dibawah umur I tahun (0-11 bulan) · Ibu hamil (awal kehamilan - 8 bulan) · Wanita usia subur (calon mempelai

wanita)

· Anak sekolah dasar kelas I dan VI

VAKSIN VAKSINA SI PEMBERI AN SASARAN BCG 1 kali - Bayi 0-11 DPT 3 kali

(DPT 1, 2, 3) 4 minggu Bayi 2-11 bulan

POLIO

3 kali (POLIO 1, 2, 3)

4 minggu Bayi 2-11 bulan

CAMPAK 1 kali - Anak 9-11 bulan

TT.IH - 1 kali (booster ) - 2 kali 4 minggu

- Bila Ibu Hamil

pernah menerima TT 2x pada waktu calon pengantin atau pada waktu kehamilan sebelumnya.

- Bila ibu hamil

belum pernah divaksinasi TT diberikan 2x selama kehamilan. Bila pada waktu kontak berikutnya (saat pemberian TT2 tetap diberikan dengan maksud untuk memberikan perlindungan pada kehamilan berikutnya.

DT 2 kali 4 minggu Anak kelas 1 SD

Wanita

TT 2 kali 4 minggu Anak kelas 6 SD

Wanita menerima nasehat perkawinan) Pengantin Wanita (TT 1, 2)

No Hari/Tgl Jam/

WIB KU

Vital Sign

BB Reflek

Sucking Intake Keterangan Nutrisi

N x/mnt S ˚C R x/mnt

1. 19 Juni 2012 15.00 Baik 140 36,4 50 2400 Lemah ± 25 cc Air Gula

21.00 Baik 142 36,3 46

2. 20 Juni 2012 03.00 Baik 140 36,5 42

07.00 Baik 140 36,4 48 2400 Lemah ± 25 cc Susu Formula

13.00 Baik 140 36,6 40

19.00 Baik 142 36,8 46

3. 21 Juni 2012 01.00 Baik 144 36,6 43

07.00 Baik 144 36,8 44 2400 Kuat ± 25 cc ASI +Susu Formula

13.00 Baik 142 36,5 44

19.00 Baik 140 36,5 42

4. 22 Juni 2012 01.00 Baik 140 36,5 44

Dalam dokumen ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. M DENGAN (Halaman 87-105)

Dokumen terkait