BAB II LANDASAN TEORI
2.4. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
2.4.2. Alat Bantu Analisis
1) Aliran Dokumen (Flow Map)
Flow map digambarkan untuk mendefinisikan dan
menginstruksikan organisasi informasi yang berjenjang dalam bentuk modul dan sub modul yang menjelaskan mengenai elemen data, elemen kontrol, modul dan hubungan antara modul.
2) Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan diagram alir data dan sebuah
informasi yang menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan menggambarkan proses dalam suatu sistem secara keseluruhan.
Elemen penting dari sistem yang ada di dalam diagram konteks adalah sebagai berikut:
a. Manusia, organisasi atau sistem yang berkomunikasi dengan sistem disebut terminator.
b. Data yang diterima sistem dari lingkungan luar. c. Data hasil proses diberikan ke lingkungan luar. d. Batasan antara sistem dan lingkungan.
3) Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan sistem yang
telah ada atau yang akan dikembangkan, tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik, aliran data maupun tempat penyimpanan datanya, dengan orientasi pengembangan terstruktur. Beberapa simbol yang dicapai oleh
Data Flow Diagram adalah external entity, process, dan data store. Data
Flow Diagram adalah alat yang digunakan pada metodologi
pengembangan sistem terstruktur (Structured Analysis and Desain) dan merupakan alat bantu yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data dalam sistem dengan struktur yang jelas.
4) Kamus Data
Kamus data merupakan deskripsi dari setiap elemen data yang terdapat dalam program yang meliputi nama data, representasi, format data, size, range, default, dan keterangan dari data.
5) Perancangan Basis Data a) Normalisasi
Merupakan suatu teknik pengelompokan file yang sesuai dan saling berkaitan dengan atribut lainnya. Kegiatan normalisasi ini adalah untuk meminimalkan pengulangan informasi (redudancy) dan memudahkan identifikasi objek atau entitas.
Bentuk-bentuk normalisasi terdiri dari : 1. Bentuk Unnormal
Adalah semua atribut mempunyai nilai yang bersifat atomic value, tidak ada set atribut yang berulang-ulang atau atribut yang mempunyai nilai ganda.
2. Bentuk Normal Kesatu
Jika relasi tersebut berada dalam bentuk unnormal dan atribut bukan kunci harus atau hanya bergabung secara fungsi pada primary key. 3. Bentuk Normal Kedua
Relasi barulah dalam bentuk normal kesatu dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan transitif. Setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung pada primary key.
4. Boyle - Codd Normal Form (BCNF)
Sebuah tabel dikatakan berada dalam posisi BCNF jika untuk semua ketergantungan fungsi dengan notasi X Y, maka X haruslah merupakan sub key pada tabel tersebut.
6) Relasi Tabel
Menggambarkan hubungan antar entitas luar dengan sistem entitas relasi diagram dengan menggunakan persepsi yang terdiri dari sekumpulan
objek dasar yaitu entitas dan hubungan antar entitas. Entitas adalah objek yang ada dan dapat dibedakan dari objek lain. Relasi adalah asosiasi antar entitas. Jadi suatu model relasi digambarkan dengan sekumpulan table dengan nama unik.
Model basis data relational sering disebut model relasional atau basis data relasional. Model basis data menunjukan suatu cara mengetahui mekanisme yang digunakan untuk mengolah atau mengorganisasikan data secara fisik. Relasi table merupakan hubungan antara tabel-tabel yang telah didefinisikan, yaitu relasi antara database-database yang diperlukan dalam pembuatan sistem informasi. Pada model relasi antar tabel hubungan direlasikan dengan kunci relasi (relation key) yang merupakan kunci utama berdasarkan ERD diatas.
2.5. Definisi Bank
Secara umum bank disebut sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan, tabungan dan giro. Selain itu, bank juga dikenal sebagai lembaga yang memberikan pinjaman uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkan. Disamping itu, bank juga sebagai tempat untuk menukar uang dan menyediakan jasa pembayaran seperti pembayaran listrik, telefon, uang kuliah dan pembayaran lainnya.
2.6. Pengertian Bank Syariah
Bank Syariah adalah lembaga finansial yang memiliki misi (risalah) dan metodologi (manhaj) yang ekslusif, misi yang bukan sekedar ada pada jumlah
nominal investasi tapi juga mencakup pada jenis, objek dan tujuannya itu sendiri. Adapun methodologynya adalah kerangka Syariat dan kaidah-kaidahnya yang bersumber dari etika dan nilai-nilai Syariat Islam yang komprehensif dan universal.
Bank Syariah harus berfungsi sebagai sarana untuk mengumpulkan tabungan masyarakat dan mengembangkannya. Intinya bahwa Bank Syariah adalah lembaga yang berfungsi untuk menginvestasikan dana masyarakat sesuai dengan anjuran Islam dengan efektif, produktif dan untuk kepentingan umat Islam. Tujuan utama dari implementasi Bank Syariah, yaitu menyatukan umat Islam, mengembalikan kekuatan, vitalitas, peran dan kedudukan Islam di muka bumi ini bisa tercapai.
Walaupun umat Islam itu memiliki kekayaan yang sangat melimpah, sumber daya manusia yang produktif, juga sumber daya alamnya yang sangat melimpah tapi sayang, kondisi umat Islam tercerai berai, saling bertikai satu dan lainnya dan menjadi bangsa yang semakin jauh dari persatuan Islam. Hal itu disebabkan jauhnya umat islalm dari metodologi agamanya yang murni dan universal.
Dalam perbankan konvensional terdapat kegiatan-kegiatan yang dilarang Syariah Islam, seperti menerima dan membayar bunga (riba), membiayai kegiatan produksi dan perdagangan barang-barang yang dilarang Syaraiah.
2.7. Pengertian Nasabah
Nasabah adalah Pihak yang menggunakan jasa asuransi, baik untuk keperluannya sendiri maupun sebagai perantara bagi keperluan pihak lain.
20 BAB III
PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan
Bank Jabar Banten Syariah adalah Unit Usaha dari Bank Jabar yang operasionalnya menggunakan sistem Syariah Islam sebagai bagian dari Bank Jabar, Bank Pembangunan Daerah Pertama di Indonesia yang menggunakan Dual Banking System.
Bank Jabar Syariah mulai beroperasi tanggal 20 Mei 2000 ditujukan untuk melayani masyarakat yang hendak bertransaksi perbankan secara syariah, dan resmi menjadi Bank Umum Syariah pada bulan 10 Mei 2010 dan telah melakukan pemisahan atau spin off. dengan menawarkan produk-produk Simpanan/Inventasi bagi Nasabah yang hendak menyimpan/berinvetasi dana di Bank Jabar Banten Syariah dan produk Pembiayaan bagi Nasabah yang memerlukan layanan pembiayaan sesuai dengan kebutuhan seperti Pemilikan/Penyewaan Rumah/Property, Kendaraan, Biaya Pembangunan/Renovasi Rumah/Property Tambahan Modal Kerja, Pinjaman Multiguna dengan Jaminan Emas (Gadai Emas Syariah) yang bebas bunga serta produk jasa perbankan lainnya seperti Kliring, Transfer, Inkaso, Garansi Bank. Bank Jabar Syariah yang didukung dengan Teknologi Informasi menawarkan fasilitas Layanan Syariah ( Office Channeling ) di seluruh Kantor Bank Jabar yang
bertanda “Melayani Transaksi Syariah” untuk transaksi pembukaan rekening
Giro, Tabungan dan Deposito Syariah serta fasilitas tarik dan setor secara On Line
3.2 Struktur Organisasi
Dalam organisasi formal haruslah terdapat beberapa hal yang di perhatikan yaitu tujuan bersama yang searah, faktor manusia dan struktur pembagian tugas dan wewenang, hubungan jaringan kerja serta koodinasi diantara sekelompok manusia tersebut.
Struktur organisasi adalah kerangka kerja dan pola hubungan yang relative mantap dan stabil antara fungsi-fungsi tugas, posisi-posisi dan orang-orang dalam organisasi, fungsi struktur organisasi adalah memberikan kepuasan kepada individu-individu dalam organisasi tersebut. Berikut adalah gambar struktur organisasi yang berada di Bank Jabar Banten Syariah Sub Branch Garut.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pada Bank Jabar Syariah Sub Branch Garut
3.3 Deskripsi Kerja Manager
Service & Operation head
Back Office Gadai
Coustemer Service Teller Tenaga Teknis
Struktur organisasi PT. Bank Jabar Banten Sub Branch Garut lebih sederhana dibandingkan dengan stuktur orgasisasi Kantor Cabang. Adapun tanggung jawab dari masing-masing bagian PT. Bank Jabar Banten Syariah Sub Branch Garut adalah sebagai berikut :
A. Pemimpin Sub Branch
1. Menyusun atau membuat rencana kerja dan anggaran serta tuhuan yang akan dicapai.
2. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan serta mengelola bisnis di wilayah kerja Sub Branch Garut.
3. Mengelola pelaksanaan sistem prosedur. 4. Mengelola keuangan.
5. Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta kegiatanya. B. Service & Operational Head
Memberikan dukungan kepada Pemimpin Sub Branch dalam merencanakan mengembangkan serta mengelola bidang pelayanan dan operasional, yaitu:
1. Melaksanakan seluruh pekerjaan pokok dan unit kerja yang berada di bawah Pemimpin Sub Branch secara efektif dan efisien sesuai dengan batasan dan wewenang yang ditetapkan oleh Pimpinan Sub Branch.
2. Mengelola pelayanan unggul kepada nasabah.
3. Mengelola pelayanan transaksi tunai dan pemindah bukuan. 4. Mengelola pelayanan kartu ATM.
5. Mengelola kas ATM.
6. Mengelola pendayagunaan kas dan alat likuid secara optimal.
7. Membina hubungan kerja yang baik dengan semua pihak baik intern maupun ekstren yang dapat menunjang kelancaran tugas pelayanan dan operasi.
8. Membantu pimpinan dalam menyusun atau membuat rencana kerja dan anggaran tuhuan yang akan dicapai.
9. Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainya yang berlaku.
10.Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kegiatanya.
C. Back Office
Memberikan dukungan kepada Pempinan Bagian Pelayanan dan Operasional Head serta berpartisipasi aktif dalam :
1. Mengelola pelaksanaan system dan prosedur bidang pelayanan dan operasi. 2. Mengelola administrasi kredit serta laporan perkreditan.
3. Mengelola administrasi transaksi jasa bank dan transaksi kliring.
4. Mengelola entry data atau voucher transaksi kliring dan pemindah bukuan ke dalam system.
5. Memantau dan mengendalikan transaksi pembukuan. 6. Mengelola laporan keuangan Sub Branch.
7. Mengelola Teknologi dan Informasi. 8. Mengelola Sumber Daya Manusia.
9. Mengelola logistic, kerumahtanggaan, kearsipan dan administrasi umum lainya.
10.Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainya yang berlaku.
11.Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kegiatanya.
D. Custemer Service, Teller, Gadai
Memberikan dukungan kepada pemimpin bagian Pelayanan dan operasioanl dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan :
1. Mengelola pelaksanaan system dan prosedur di bidang pelayanan nasabah dan operasioanal bank.
2. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, mengelola pelayanan produk dan jasa bank.
3. Menyediakan informasi produk dan jasa bank. 4. Mengelola pelayanan kartu ATM.
5. Mengelola pendayagunaan kas dan alat likuid secara optimal. 6. Mengelola pelayanan transaksi kas, pemindah bukuan dan kliring. 7. Mengelola kas ATM.
8. Mengelola pelaksanaan system dan prosedur bidang pelayanan.
9. Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainya yang berlaku.
10.Mempertanggungjawabkan pelaksanan tugas pokok, fungsi dan kegiatanya.
E. Marketing Funding.
Memberikan dukungan kepada Pemimpin Sub Branch Garut dalam merencanakan, mengembangkan serta mengelola Pemasaran Pendanaan yaitu :
1. Mengelola pelaksanaan prosedur bidang pemasaran.
2. Mengelola pemasaran produk seperti gadai, tabungan, giro, dan deposito. 3. Melakukan penelitian potensi pemasaran produk di daerah kerja Sub Branch. 4. Memasarkan pendanaan bank kepada nasabah atau bukan nasabah.
5. Melakukan pembinaan kepada nasabah. 6. Melakukan maintenent terhadap nasabah.
7. Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainya yang berlaku.
8. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kegiatanya.
F. Marketing Financing
Memberikan dukungan kepada Pemimpin Sub Branch Garut dalam merencanakan, mengembangkan serta mengelola Pembiayaan yaitu :
1. Mengelola pelaksanaan prosedur Bidang Pembiayaan.
2. Mengelola pemyelamatan dan penyelesaian Pembiayaan yang bermasalah (korektibilitas kurang lancar sampai dengan macet) dan pembiayaan hapus buku.
3. Mengelola pengendalian pembiayaan. 4. Mengelola korektibitas pembiayaan.
5. Melakukan pembinaan kepada debitur pembiayaan bermasalah.
6. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainya yang berlaku.
31 Nasabah Coustemer service Teller Pimpinan Sub
Branch Garut Pimpinan Cabang Bandung Akad Akad Form Form Mengisi Akad KTP Form tlh isi Input data Rekening Buku.Tab Uang Slip Storan Buku.Tab TTD Buku.Tab Buku.Tab Input Transaksi Bukti Slip Buku.Tab Cetak Buku.Tab ATM Buku.Tab ATM Buku.tab Akad KTP Form tlh di isi ATM Buku.tab Aktifasi Bukti T.ATM Akad KTP Form Slsai TTD. Akad KTP Form Cetak Transaksi Di TTD Di TTD
32 Nasabah Coustemer service Teller Pimpinan Sub
Branch Garut
Pimpinan Cabang Bandung
Gambar 4.1 Flow map yang sedang berjalan
Bukti T.ATM Uang A Slip Storan Buku.Tab Bukti Slip Storan Buku.Tab Akad KTP Form Akad KTP Selesai Akad KTP Selesai Selesai TTD. KTP Selesai B Bukti Di TTD
37 Mengisi Form Akad KTP Form tlh isi Input data Rekening Buku.Tab Buku.Tab Buku.Tab Selesai TTD Input Transaksi Bukti Slip Buku.Tab Cetak Buku.Tab ATM Buku.Tab ATM Buku.tab Akad KTP Form tlh di isi ATM Buku.tab Aktifasi ATM Bukti T.ATM Form Slsai TTD. Akad KTP Form Cetak Transaksi Di TTD Di TTD
38 Gambar 4.1 Flow map yang diusulkan.
Uang A Slip Storan Buku.Tab Bukti Slip Storan Buku.Tab .Form Akad KTP Selesai Akad KTP Selesai Selesai TTD. KTP Selesai B Bukti Di TTD
4.1.2.2. Diagram Konteks
Diagram Konteks merupakan digram alir data dan sebuah informasi yang menggambarkan sistem dalam satu lingkarang dan menggambarkan proses dalam suatu sistem secara keseluruhan.
Nasabah SI
PEMBUKAAN REKENING TABUNGAN
Pimpinan Sub Branch garut
Buku Tab Telah ditandatangani &ATM Buku Tab telah ditandatangani &ATM Form yang teleh diisi & persyaratan
Buku Tab, Bukti Slip Trima ATM
Gambar 4.2 Diagram Kontek yang sedang baerjalan
4.1.2.3.Data Flow Diagram
Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan sistem yang telah ada atau yang akan di kembangkan,tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik, aliran data maupun tempat penyimpanan datanya, dengan orientasi perkembangan terstruktur. Beberapa symbol yang di capai oleh Data Flow Diagram adalah external entity, process dan data store.
Nasabah 1. Menyerahkan Form Pembukaan Rekening tabungan 2. Pengecekan Form & Persyaratan Form & Persyaratan Data Nasabah, Persyaratan
3. Cetak Buku Tabungan Buku Tabungan & Kartu ATM aktif
4. Penandatanganan Buku Tabungan & Aktifasi ATM Pimpinan Sub Branch garut Lap.Trima ATM
Lap.Trima ATM
Gambar 4.3 DFD yang sedang berjalan
4.1.3. Evaluasi Sistem yang berjalan
Berdasarkan hasil analisa terhadap sistem informasi yang sedang berjalan dalam
proses pembukaan rekening tabungan masih memiliki kekurangan dan masih perlu
adanya perbaikan-perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan pelayanan dalam
proses pembukaan rekening tabungan pada Bank Jabar Banten Syariah Sub Branch
Adapun kendala yang terdapat dalam proses pembukaan rekening tabungan :
1. Proses Pembukaan rekening tabungan masih mencatat dengan cara tulis tangan
pada buku pendaftaran.
2. Coustemer Service menyimpan data data nasabah baru yang masih menggunakan
dokumen-dokumen sebagai arsip dan sehingga memerlukan waktu yang cukup
lama dalam pencarian data-data nasabah baru.
4.2. Usulan Perancangan Sistem
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Setelah melakukan analisa terhadap sistem yang sedang berjalan maka untuk membuat suatu sistem yang baru kita dapat mengetahui gambaran sistem yang akan di bangun. Tahap pembangunan dan pengerjaan sistem inilah yang disebut dengan tahap desain sistem, yaitu tahap dimana suatu sistem dapat terbentuk dengan mengacu pada analisa sistem yang berjalan.
Berdasarkan hasil analisa terhadap sistem permohonan pembukaan rekening tabungan yang sedang berjalan di Bank Jabar Syariah Sub Branch Garut, maka selanjutnya akan di jelaskan mengenai perancangan sistem yang baru mengenai kelemahan-kelemahan dan permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan. Pemecahan masalah ini mempunyai tujuan supaya sistem yang baru mampu mengolah data pembukaan rekening tabungan yang dibutuhkan dengan lebih efektif dan efisien.
4.2.2.Perancangan Prosedur yang Diusulkan 4.2.2.1.Flow Map
Dalam merancang sebuah flowmap harus di analisa prosedur yang sedang berjalan, setelah melakukan analisa terhadap sistem yang sedang berjalan maka perlu adanya perancangan aliran dokumen yang lebih efektif dan efisien.
Untuk mengenal aliran dokumen yang dirancang dalam sistem yang baru lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut :
4.2.2.2. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah gambaran lingkuo suatu sistem, yaitu keterkaitan sistem dengan lingkungan. Lingkup sistem ini ditentukan dari besarnya pengaruh dari data yang diterimah dan informasi yang dihasilkan lingkungan ini diwakili oleh entitas – entitas luar. Dimana digambarkan tentang entitas yang memberikan sesuatu kepada atau dari sistem.
Berikut dapat dilihat pada gambar 4.5 mengenai diagaram konteks sistem pembukaan rekening tabungan di Bank Jabar Syariah Sub Branch Garut yang diusulkan.
Nasabah
SIPEMBUKAAN REKENING TABUNGAN
Pimpinan Sub Branch
garut
Buku Tab Telah ditandatangani &ATM Buku Tab telah ditandatangani &ATM Form yang teleh diisi & persyaratan
Buku Tab
Lap.Pembukaan Rekening tab. & ATM
Form Lengkap & Persyaratan
4.2.2.3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram, yaitu menggambarkan sistem yang ada pada diagram konteks menjadi beberapa proses utama yang terjadi antar entitas yang terlibat dalam perancangan sistem permohonan pembiayaan individual. Data flow diagram sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan.
Data flow diagram merupakan alat bantu grafis untuk mewujudkan dan menganalisis pergerakan data yang melalui suatu sistem baik manual maupun otomatis. Data flow diagram usulan dari sistem pembukaan rekening tabungan di Bank Jabar Syariah Sub Branch Garut adalah sebagai berikut :
Nasabah 1. Menyerahkan Form Pembukaan Rekening tabungan 2. Pengecekan Form & Persyaratan Form & Persyaratan Data Nasabah, Persyaratan
3. Cetak Buku Tabungan Buku Tabungan & Kartu ATM aktif
4. Penandatanganan Buku Tabungan & Aktifasi ATM Pimpinan Sub Branch garut Lap.Trima ATM
Lap.Trima ATM
Gambar 4.6 DFD yang diusulkan 4.2.2.4. Kamus Data
Kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan
untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di
1. Nama Arus Data : Data_Nasabah
Alias : -
Bentuk : Dokumen
Aliran Data : Proses1 - File_Nasabah, File_Nasabah – Proses2
Struktur Data : No_Rekening, No_CIP, No_KTP, Nama_Nasabah,
Jenis_Kelamin, Tempat_Lahir, Tgl_Lahir, Agama, Pekerjaan_
Nasabah, No_Telepon_Nasabah, Alamat, Golongan_Darah,
Tanda_Tangan_Nasabah.
2. Nama Arus Data : Data_Buku_Tabungan
Alias : -
Bentuk : Dokumen
Aliran Data : Proses1 - File_Nasabah, File_Nasabah – Proses2
Struktur Data : No_Rekening, No_CIP, No_KTP, Nama_Nasabah,
Jenis_Kelamin, Tempat_Lahir, Tgl_Lahir, Agama, Pekerjaan_
Nasabah, No_Telepon_Nasabah, Alamat, Golongan_Darah,
Tanda_Tangan_Nasabah.
3. Nama Arus Data : Laporan Arsip Formulir dan Tanda terima ATM
Alias : -
Aliran Data : Nasabah – Proses 1
Struktur Data : No. KTP, No. CIP, No.Rekening, Nama Lengkap, Alamat, Tempat_Lahir, Tanggal_Lahir, Np_telepon, ,Pekerjaan, Jenis Kelamin, Golongan Darah, Tanda Tangan Nasabah.
3.2.3. Evaluasi Terhadap Sistem yang diusulkan atau dirancang
Berdasarkan hasil analisa terhadap sistem informasi yang diusulkan atau
dirancang dalam proses pembukaan rekening tabungan pada Bank Jabar Banten Syariah
Sub Branch Garut, Diharapkan dapat membantu proses pembukaan rekening tabungan
dengan efektif dan efisien. Dan dapat mempercepat menyelesaikan pengarsipan formulir
maka proses menyimpan data-data Nasabah baru tidak lagi dilakukan dengan
26 BAB IV
ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1. Analisis Sistem
4.1.1. Analisis Dokumen
Aliran dokumen menggambarkan bagaimana, dan untuk apa saja dokumen-dokumen itu digunakan dalam sistem penerimaan nasabah. Untuk itu analisa dokumen merupakan salah satu cara yang dapat membantu dalam perancangan sistem selanjutnya.
Tabel 4.1 Analisis Dokumen
No Nama Dokumen Deskripsi
1. FPPR (Formulir Permohonan Pembukaan Rekening)
Deskripsi : Formulir Permohonan Pembukaan Rekening ini merupakan dasar untuk mengadakan pembukaan rekening tabungan
Rangkap : 1 Rangkap
Sumber dari : Coustemer Service Ke : Calon Nasabah
1. Bagian Coustemer Service
Atribut : No. KTP, No. CIP, No.Rekening, Nama Lengkap, Alamat, Pekerjaan, Jenis Kelamin, Golongan Darah, Tanda Tangan Nasabah.
2. Fotocopy KTP (kartu tanda penduduk)
Deskripsi : kartu tanda penduduk ini merupakan persyaratan untuk pembukaan rekening tabungan.
Rangkap : 1 rangkap
Sumber Dari : Calon Nasabah Ke : Coustemer Service 1. Bagian Coustemer Service
Atribut : No. KTP, Nama, Tempat/Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Status, Agama, Pekerjaan, Alamat, Golongan Darah, Masa Berlaku.
3. Slip Setoran Deskripsi : Form data pesanan yang diisi dan di tanda tangan oleh Teller serta penyetor
Rangkap : 2 Rangkap Sumber Dari : Nasabah Ke : Bagian Teller 1. Bagian Teller 2. Nasabah
Atribut : Nama Pemegang Rekening, No.Rekening, Alamat, No.Tlp, Tanggal, Jenis Setoran, Tanda Tangan Penyetor, Tanda Tangan Teller.
4. Laporan Tanda terima ATM
Deskripsi : lembar tanda bikti penerimaan ATM yang akan
di aktifasikan agar dapat digunakan nasabah.
Rangkap : 1
Sumber Dari : Coustemer Cervice Ke : Service & Operational Head 1. Bagian Coustemer Service
Atribut : No.ATM, No.rekening, No.CIP, Nama Nasabah pemegang ATM.
4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Dalam analisa sistem prosedur penerimaan nasabah terdapat enam entitas yaitu : Nasabah, Coustemer Service, Teller, Pimpinan , Kepala Cabang.
1. Costumer service memberikan formulir prmbukaan rekening.
2. Calon nasabah mengisi formulir secara manual dengan di bantu oleh costumer service dan mengemblikan form yang telah diisi beserta persyaratannya (KTP/SIM).
3. Costumer service menginput data pribadi calon nasabah kemudian mencetak buku tabungan nasabah lalu ditandatangani oleh pimpinan bank.
4. Costumer service kemudian menanyakan pada calon nasabah apakah akan