1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perbankan adalah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama
yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan mengirimkan jasa pengiriman uang. Di dalam sejarah ekonomi kaum muslim, pembiayaan yang dilakukan dengan akad yang sesuai syariah telah menjadi bagian dari tradisi umat
Islam sejak zaman Rasulullah SAW. Contohnya seperti praktik-praktik menerima titipan harta, meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan untuk keperluan bisnis, serta melakukan pengiriman uang. Dengan demikian, fungsi-fungsi utama
perbankan modern yaitu menerima deposito, menyalurkan dana, dan melakukan transfer menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat Islam,
bahkan sejak zaman Rasulullah.
Perbankan Syariah merupakan lembaga investasi dan jasa perbankan, di
mana sumber dana dan sistem operasionalnya berdasarkan dengan nilai-nilai Islam, sehingga tujuannya tidak semata-mata mencari keuntungan materi, melainkan mengikuti syariat ajaran Islam.
Perbankan syariah pertama kali dilakukan di Negara Malaysia pada pertengahan tahun 40-an, namun usaha perbankan syariah tersebut tidak sukses.
Di Indonesia sendiri bank syariah yang pertama didirikan pada tahun 1992 adalah Bank Muamalat. Perlu diketahui bahwa produk-produk perbankan syariah
tidak hanya ditujukan bagi orang Islam saja tetapi pada hakekatnya semua orang dan golongan. Jadi, siapapun bisa menjadi nasabah bank syariah sepanjang ia
dapat memenuhi persyaratan yang ada dan yang telah ditentukan oleh pihak bank itu sendiri.
Sistem perbankan syariah merupakan suatu sistem yang bisa menjadi
solusi dalam permasalahan ekonomi. Saat ini penerapan ekonomi syariah sudah semakin luas. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lembaga keuangan yang
berbasis syariah.
Perkembangan Bank Syariah saat ini sangat pesat dipicu oleh UU No. 10 tahun 1998 yang memungkinkan perbankan menjalankan dual banking system.
Bank-bank konvensional yang menguasai pasar mulai melirik dan membuka Unit Usaha Syariah.
Dalam meyediakan produk penghimpun dana, Bank Syariah tidak melakukan pendekatan tunggal bagi para nasabahnya. Misalnya, pada tabungan beberapa bank memperlakukannya seperti deposito, bahkan ada yang tidak
menyediakan produk tabungan sama sekali. Pada dasarnya, dilihat dari segi sumbernya, dana Bank Syariah terdiri atas modal, titipan , investasi.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah
Dalam setiap perusahaan sistem informasi yang akurat dan relevan serta mudah untuk digunakan sangat diharapkan oleh para karyawan yang
menggunakannya. Sehingga untuk registrasi nasabah baru diperlukan suatu sistem yang baik untuk pelaksanaannya.
Agar calon nasabah dapat dengan mudah untuk menjadi nasabah maka
diperlukan suatu sistem yang akurat sehingga nasabah dapat dengan cepat memperoleh buku tabungan dan nomor rekening.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat mengidentifikasi permasalahannya, yaitu sebagai berikut:
Pelaksanaan sistem registrasi nasabah baru pada Bank Jabar banten Syariah Sub
Branch Garut belum memenuhi kebutuhan karyawan dikarenakan masih menggunakan sistem registrasi manual dalam pengarsipan, sehingga Pelayanan
sistem registrasi nasabah baru pada Bank Jabar Banten Syariah Sub Branch Garut kurang memenuhi harapan calon nasabah dikarenakan prosesnya yang masih lambat.
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sistem Permohonan Pembukaan Rekening Tabungan yang
berjalan pada Bank Jabar Banten Syariah Sub Branch Garut.
1.3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Maksud dari tujuan kerja praktek adalah :
a. Syarat kelulusan mata kuliah kerja praktek
b. Mengimplementasikan pengetahuan yang didapat dibangku perkulian dengan
kenyataan yang sesungguhnya di lapangan.
c. Memberikan pengetahuan baru terhadap apa yang di kerjakan d. Sarana komunikasi langsung terhadap dunia kerja
e. Kemandirian dalam pembelajaran.
Tujuan dari kerja praktek adalah :
1. Untuk dapat mengetahui Sistem Permohonan Pembukaan Rekening Tabungan
yang berjalan pada Bank Jabar Banten Syariah Sub Branch Garut sebelum dianalisis.
2. Untuk dapat mengetahui Sistem Permohonan Pembukaan Rekening Tabungan yang diusulkan pada Bank Jabar Banten Syariah Sub Branch Garut setelah
dianalisis.
1.4 Batasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah yang ada dalam sistem registrasi nasabah baru
pada Bank Jabar Banten Syariah Sub Branch Garut maka penulis membatasi pokok bahasan dalam penelitian ini dan hanya membahas mengenai :
2. Pembahasan alur Pembukaan rekening tabungan dan cara penyimpanan data yang lebih efektif dalam penyimpanan data dan efisien dalam waktu
pengerjaan.
1.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan
Lokasi yang dijadikan objek Kerja Praktek adalah Bank Jabar Banten Syariah Sub
Branch Garut.
Kegiatan Kerja Praktek ini berlangsung selama satu bulan, yaitu sejak 19 Juli 2010
sampai dengan 20 Agustus 2010, sedangkan jadwal yang berlaku pada Bank Jabar
Tabel 1.1.
Jadwal Kegiatan Kerja Praktek
No Nama Kegiatan
Tahun 2010
Juli Agustus September Oktober 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Observasi terhadap kegiatan di tempat kerja praktek.
2
Interview (wawancara) terhadap pembimbing lapangan di tempat kerja praktek.
3 Pengumpulan data-data.
4
Pemilihan terhadap data-data yang ada.
5
Menganalisa terhadap data-data yang ada.
6
Mencari bahan referensi yang lain dari internet atau
Bimbingan laporan kerja praktek.
10
7 2.1. Pengertian Sistem
Dalam perancangan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai berikut Jogiyanto (1999 : 6) :
“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.
Sedangkan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefiniskan sistem yaitu Jogiyanto (1999 : 2) :
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu”.
Dari pengertian di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem
2.1.1. Karakteristik Sistem
Dalam sebuah sistem mempunyai karakteristik yang tidak terpisahkan
antara satu karakteristik dengan karakteristik yang lain. Beberapa karakteristik tersebut antara lain :
1. Komponen (Components)
Suatu sistem memiliki sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dimana setiap komponen akan membentuk satu kesatuan yang saling bekerja sama.
Komponen sistem dapat berupa suatu yang merupakan bagian dari setim yang lebih besar.
2. Batas Sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain / lingkungan luar, dengan batasan ini kita dapat mengetahui ruang lingkup
sistem.
3.Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Apapun yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi suatu sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung ini akan mengalir data-data antara subsistem
untuk subsistem yang lain, sehingga antara satu subsistem dengan subsistem lainnya dapat berintegrasi membentuk satu kesatuan.
5. Masukan (Input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana masukan ini
dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses
untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran (Output)
Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan mampu menjadi masukan baru/informasi yang dibutuhkan.
7. Pengolah (Process)
Suatu sistem pasti mempunyai pengolahan data masukan untuk diolah menjadi sebuah informasi.
8. Sasaran Sistem (Objectives)
2.1.2. Klasifikasi Sistem
Sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi, oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstrak system) dan sistem fisik
(phisical system).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya : sistem teologia, yaitu sistem yang berupa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sebagainya .
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia, misalnya : perputaran bumi mengelilingi matahari. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan
manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut
human machine system, misalnya : sistem informasi.
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, misalnya : sistem komputer. Sedangkan sistem tak tentu
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
2.2. Pengertian Informasi
Informasi tidak dapat dipisahkan dari pengertian data. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah pernyataan, simbol maupun bahasa yang
disepakati secara umum dalam mempresentasikan suatu objek, kegiatan, konsep kesatuan nyata yang menggambarkan suatu kejadian. Informasi dapat
didefinisikan sebagai berikut Jogiyanto (1999 : 8)
“Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya” .
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi dalam sebuah sistem meliputi pemasukan data (input)
informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi
sebagai sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut. Sistem informasi didefinisikan sebagai Jogiyanto (1999 : 11) :
“Suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan
kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan - laporan yang diperlukan”.
2.4. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 2.4.1 Metode Pendekatan Sistem
Dalam melakukan pendekatan sistem ada langkah-langkah dan tahapan yang bisa dilakukan diantaranya :
Tahap I: Usaha persiapan
Langkah-langkahnya adalah memandang perusahaan sebagai suatu
sistem, mengenal sistem lingkungan (pemegang saham, pelanggan, masyarakat keuangan, masyarakat global, pemerintah, pesaing, pemasok, serikat kerja), mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan.
Tahap II: Usaha definisi
a. Suatu masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah).
b. Mempelajari masalah untuk mencari solusi (pemahaman masalah). c. Mencari pemicu masalah (problem trigger) yang dapat berasal dari
d. Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem. Caranya adalah menganalisis sisem menurut subsistem-subsistemnya. Kemudian
apakah susbsistem itu terintegrasi menjadi satu unit yang berfungsi lancar? Lalu apakah semua subsistem bekerja untuk mencapai tujuan
sistem? Setelah itu analisa top-down untuk mengidentifikasi tingkat sistem dimana penyebab persoalan berada.
e. Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu.
Elemen-elemen sistem dapat dianalisis secara berurutan, yaitu:
f. Mengevaluasi standar (standar harus sah/valid, standar harus realistis,
standar harus dimengerti oleh mereka yang akan mencapainya, dan standar harus terukur).
g. Membandingkan sistem output dengan standar.
h. Mengevaluasi manajemen.
i. Mengevaluasi pengolah informasi.
j. Mengevaluasi input dan sumber daya input. k. Mengevaluasi proses transformasi.
l. Mengevaluasi sumber daya output.
Tahap III: Usaha solusi
a. Mengidentifikasi berbagai alternatif solusi. Dengan cara mencari jalan
b. Mengevaluasi berbagai alternatif solusi. Contohnya dengan menggunakan kriteria evaluasi yang sama, untuk mengukur seberapa
baik suatu alternatif dapat memecahkan masalah.
c. Memilih solusi terbaik. Dengan cara menganalisis suatu evaluasi
sistematis atas pilihan-pilihan dan mempertimbangkan konsekuensi pilihan tersebut pada tujuan organisasi. Kemudian memberi penilaian atas proses mental manajer. Setelah itu melakukan tawar-menawar
atau negosiasi antara beberapa manajer.
d. Menerapkan solusi. Masalah tidak terpecahkan hanya dengan memilih
solusi terbaik tapi perlu diterapkan.
e. Menindaklanjuti untuk memastikan bahwa solusi itu efektif.
Manajer harus tetap mengatasi situasi untuk memastikan bahwa solusi
mencapai kinerja yang direncanakan.
Ada beberapa faktor pribadi yang mempengaruhi pemecahan masalah :
Gaya merasakan masalah
Bagaimana menghadapi masalah ada 3 kategori:
1. Penghindar masalah. Yang menghalangi kemungkinan
masalah-mengabaikan informasi.
2. Pemecah masalah. Tidak mencari masalah tidak juga menghindari
masalah. Bila ada masalah akan dipecahkan.
3. Pencari masalah. Menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.
1. Gaya teratur. Mengikuti dan menyaring yang tidak berhubungan dengan bidangnya.
2. Gaya menerima. Ingin melihat semua masalah dan menilai informasi tersebut.
Gaya menggunakan informasi
1. Gaya sistematis. Mengikuti metode/cara yang telah ditetapkan. 2. Gaya intuitif. Menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
Walau tidak semua manajer mengikuti pendekatan sistem dalam pemecahan masalah, pendekatan sistem merupakan metodologi sistem dasar. Jadi manajer harus bisa menempatkan pendekatan sistem secara perspektif.
2.4.2 Alat Bantu Analisis
1) Aliran Dokumen (Flow Map)
Flow map digambarkan untuk mendefinisikan dan
menginstruksikan organisasi informasi yang berjenjang dalam bentuk
modul dan sub modul yang menjelaskan mengenai elemen data, elemen kontrol, modul dan hubungan antara modul.
2) Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan diagram alir data dan sebuah
informasi yang menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan
menggambarkan proses dalam suatu sistem secara keseluruhan.
a. Manusia, organisasi atau sistem yang berkomunikasi dengan sistem disebut terminator.
b. Data yang diterima sistem dari lingkungan luar. c. Data hasil proses diberikan ke lingkungan luar.
d. Batasan antara sistem dan lingkungan.
3) Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan sistem yang
telah ada atau yang akan dikembangkan, tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik, aliran data maupun tempat penyimpanan datanya, dengan orientasi pengembangan terstruktur. Beberapa simbol yang dicapai oleh
Data Flow Diagram adalah external entity, process, dan data store. Data
Flow Diagram adalah alat yang digunakan pada metodologi
pengembangan sistem terstruktur (Structured Analysis and Desain) dan merupakan alat bantu yang cukup populer sekarang ini, karena dapat
menggambarkan arus data dalam sistem dengan struktur yang jelas.
4) Kamus Data
Kamus data merupakan deskripsi dari setiap elemen data yang
terdapat dalam program yang meliputi nama data, representasi, format data, size, range, default, dan keterangan dari data.
Merupakan suatu teknik pengelompokan file yang sesuai dan saling berkaitan dengan atribut lainnya. Kegiatan normalisasi ini adalah untuk
meminimalkan pengulangan informasi (redudancy) dan memudahkan identifikasi objek atau entitas.
Bentuk-bentuk normalisasi terdiri dari : 1. Bentuk Unnormal
Adalah semua atribut mempunyai nilai yang bersifat atomic value,
tidak ada set atribut yang berulang-ulang atau atribut yang mempunyai nilai ganda.
2. Bentuk Normal Kesatu
Jika relasi tersebut berada dalam bentuk unnormal dan atribut bukan kunci harus atau hanya bergabung secara fungsi pada primary key.
3. Bentuk Normal Kedua
Relasi barulah dalam bentuk normal kesatu dan semua atribut bukan
primer tidak punya hubungan transitif. Setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung pada primary key.
4. Boyle - Codd Normal Form (BCNF)
Sebuah tabel dikatakan berada dalam posisi BCNF jika untuk semua ketergantungan fungsi dengan notasi X Y, maka X haruslah
merupakan sub key pada tabel tersebut.
6) Relasi Tabel
Menggambarkan hubungan antar entitas luar dengan sistem entitas
objek dasar yaitu entitas dan hubungan antar entitas. Entitas adalah objek yang ada dan dapat dibedakan dari objek lain. Relasi adalah asosiasi antar
entitas. Jadi suatu model relasi digambarkan dengan sekumpulan table dengan nama unik.
Model basis data relational sering disebut model relasional atau basis data relasional. Model basis data menunjukan suatu cara mengetahui mekanisme yang digunakan untuk mengolah atau mengorganisasikan data
secara fisik. Relasi table merupakan hubungan antara tabel-tabel yang telah didefinisikan, yaitu relasi antara database-database yang diperlukan
dalam pembuatan sistem informasi. Pada model relasi antar tabel hubungan direlasikan dengan kunci relasi (relation key) yang merupakan kunci utama berdasarkan ERD diatas.
2.5. Definisi Bank
Secara umum bank disebut sebagai lembaga keuangan yang kegiatan
utamanya menerima simpanan, tabungan dan giro. Selain itu, bank juga dikenal sebagai lembaga yang memberikan pinjaman uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkan. Disamping itu, bank juga sebagai tempat untuk menukar uang dan
menyediakan jasa pembayaran seperti pembayaran listrik, telefon, uang kuliah dan pembayaran lainnya.
2.6. Pengertian Bank Syariah
nominal investasi tapi juga mencakup pada jenis, objek dan tujuannya itu sendiri. Adapun methodologynya adalah kerangka Syariat dan kaidah-kaidahnya yang
bersumber dari etika dan nilai-nilai Syariat Islam yang komprehensif dan universal.
Bank Syariah harus berfungsi sebagai sarana untuk mengumpulkan tabungan masyarakat dan mengembangkannya. Intinya bahwa Bank Syariah adalah lembaga yang berfungsi untuk menginvestasikan dana masyarakat sesuai
dengan anjuran Islam dengan efektif, produktif dan untuk kepentingan umat Islam. Tujuan utama dari implementasi Bank Syariah, yaitu menyatukan umat
Islam, mengembalikan kekuatan, vitalitas, peran dan kedudukan Islam di muka bumi ini bisa tercapai.
Walaupun umat Islam itu memiliki kekayaan yang sangat melimpah,
sumber daya manusia yang produktif, juga sumber daya alamnya yang sangat melimpah tapi sayang, kondisi umat Islam tercerai berai, saling bertikai satu dan
lainnya dan menjadi bangsa yang semakin jauh dari persatuan Islam. Hal itu disebabkan jauhnya umat islalm dari metodologi agamanya yang murni dan universal.
Dalam perbankan konvensional terdapat kegiatan-kegiatan yang dilarang Syariah Islam, seperti menerima dan membayar bunga (riba), membiayai kegiatan
produksi dan perdagangan barang-barang yang dilarang Syaraiah.
2.7. Pengertian Nasabah
Nasabah adalah Pihak yang menggunakan jasa asuransi, baik untuk keperluannya
20 BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan
Bank Jabar Banten Syariah adalah Unit Usaha dari Bank Jabar yang
operasionalnya menggunakan sistem Syariah Islam sebagai bagian dari Bank Jabar, Bank Pembangunan Daerah Pertama di Indonesia yang menggunakan Dual Banking System.
Bank Jabar Syariah mulai beroperasi tanggal 20 Mei 2000 ditujukan untuk melayani masyarakat yang hendak bertransaksi perbankan secara syariah, dan resmi menjadi Bank Umum Syariah pada bulan 10 Mei 2010 dan telah
melakukan pemisahan atau spin off. dengan menawarkan produk-produk Simpanan/Inventasi bagi Nasabah yang hendak menyimpan/berinvetasi dana di
Bank Jabar Banten Syariah dan produk Pembiayaan bagi Nasabah yang memerlukan layanan pembiayaan sesuai dengan kebutuhan seperti
Pemilikan/Penyewaan Rumah/Property, Kendaraan, Biaya Pembangunan/Renovasi Rumah/Property Tambahan Modal Kerja, Pinjaman Multiguna dengan Jaminan Emas (Gadai Emas Syariah) yang bebas bunga serta
produk jasa perbankan lainnya seperti Kliring, Transfer, Inkaso, Garansi Bank. Bank Jabar Syariah yang didukung dengan Teknologi Informasi menawarkan
fasilitas Layanan Syariah ( Office Channeling ) di seluruh Kantor Bank Jabar yang
bertanda “Melayani Transaksi Syariah” untuk transaksi pembukaan rekening
Giro, Tabungan dan Deposito Syariah serta fasilitas tarik dan setor secara On Line
3.2 Struktur Organisasi
Dalam organisasi formal haruslah terdapat beberapa hal yang di perhatikan
yaitu tujuan bersama yang searah, faktor manusia dan struktur pembagian tugas dan wewenang, hubungan jaringan kerja serta koodinasi diantara sekelompok
manusia tersebut.
Struktur organisasi adalah kerangka kerja dan pola hubungan yang relative mantap dan stabil antara fungsi-fungsi tugas, posisi-posisi dan orang-orang dalam
organisasi, fungsi struktur organisasi adalah memberikan kepuasan kepada individu-individu dalam organisasi tersebut. Berikut adalah gambar struktur
organisasi yang berada di Bank Jabar Banten Syariah Sub Branch Garut.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pada Bank Jabar Syariah Sub Branch Garut
3.3 Deskripsi Kerja Manager
Service & Operation head
Back Office Gadai
Coustemer Service Teller Tenaga Teknis
Struktur organisasi PT. Bank Jabar Banten Sub Branch Garut lebih sederhana dibandingkan dengan stuktur orgasisasi Kantor Cabang. Adapun
tanggung jawab dari masing-masing bagian PT. Bank Jabar Banten Syariah Sub Branch Garut adalah sebagai berikut :
A. Pemimpin Sub Branch
1. Menyusun atau membuat rencana kerja dan anggaran serta tuhuan yang akan dicapai.
2. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan serta mengelola bisnis di wilayah kerja Sub Branch Garut.
3. Mengelola pelaksanaan sistem prosedur.
4. Mengelola keuangan.
5. Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan Bank
Indonesia serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta kegiatanya. B. Service & Operational Head
Memberikan dukungan kepada Pemimpin Sub Branch dalam merencanakan
mengembangkan serta mengelola bidang pelayanan dan operasional, yaitu: 1. Melaksanakan seluruh pekerjaan pokok dan unit kerja yang berada di bawah
Pemimpin Sub Branch secara efektif dan efisien sesuai dengan batasan dan wewenang yang ditetapkan oleh Pimpinan Sub Branch.
2. Mengelola pelayanan unggul kepada nasabah.
5. Mengelola kas ATM.
6. Mengelola pendayagunaan kas dan alat likuid secara optimal.
7. Membina hubungan kerja yang baik dengan semua pihak baik intern maupun ekstren yang dapat menunjang kelancaran tugas pelayanan dan operasi.
8. Membantu pimpinan dalam menyusun atau membuat rencana kerja dan anggaran tuhuan yang akan dicapai.
9. Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan Bank
Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainya yang berlaku.
10.Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kegiatanya.
C. Back Office
Memberikan dukungan kepada Pempinan Bagian Pelayanan dan Operasional Head serta berpartisipasi aktif dalam :
1. Mengelola pelaksanaan system dan prosedur bidang pelayanan dan operasi. 2. Mengelola administrasi kredit serta laporan perkreditan.
3. Mengelola administrasi transaksi jasa bank dan transaksi kliring.
4. Mengelola entry data atau voucher transaksi kliring dan pemindah bukuan ke dalam system.
5. Memantau dan mengendalikan transaksi pembukuan. 6. Mengelola laporan keuangan Sub Branch.
7. Mengelola Teknologi dan Informasi. 8. Mengelola Sumber Daya Manusia.
9. Mengelola logistic, kerumahtanggaan, kearsipan dan administrasi umum
10.Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainya yang berlaku.
11.Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kegiatanya.
D. Custemer Service, Teller, Gadai
Memberikan dukungan kepada pemimpin bagian Pelayanan dan operasioanl dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan :
1. Mengelola pelaksanaan system dan prosedur di bidang pelayanan nasabah dan
operasioanal bank.
2. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, mengelola pelayanan produk dan jasa bank.
3. Menyediakan informasi produk dan jasa bank. 4. Mengelola pelayanan kartu ATM.
5. Mengelola pendayagunaan kas dan alat likuid secara optimal. 6. Mengelola pelayanan transaksi kas, pemindah bukuan dan kliring.
7. Mengelola kas ATM.
8. Mengelola pelaksanaan system dan prosedur bidang pelayanan.
9. Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan Bank
Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainya yang berlaku.
10.Mempertanggungjawabkan pelaksanan tugas pokok, fungsi dan kegiatanya.
E. Marketing Funding.
1. Mengelola pelaksanaan prosedur bidang pemasaran.
2. Mengelola pemasaran produk seperti gadai, tabungan, giro, dan deposito.
3. Melakukan penelitian potensi pemasaran produk di daerah kerja Sub Branch. 4. Memasarkan pendanaan bank kepada nasabah atau bukan nasabah.
5. Melakukan pembinaan kepada nasabah. 6. Melakukan maintenent terhadap nasabah.
7. Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan Bank
Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainya yang berlaku.
8. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kegiatanya.
F. Marketing Financing
Memberikan dukungan kepada Pemimpin Sub Branch Garut dalam merencanakan, mengembangkan serta mengelola Pembiayaan yaitu :
1. Mengelola pelaksanaan prosedur Bidang Pembiayaan.
2. Mengelola pemyelamatan dan penyelesaian Pembiayaan yang bermasalah
(korektibilitas kurang lancar sampai dengan macet) dan pembiayaan hapus buku.
3. Mengelola pengendalian pembiayaan.
4. Mengelola korektibitas pembiayaan.
5. Melakukan pembinaan kepada debitur pembiayaan bermasalah.
6. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainya yang berlaku.
31 Nasabah Coustemer service Teller Pimpinan Sub
32 Nasabah Coustemer service Teller Pimpinan Sub
Branch Garut
Pimpinan Cabang Bandung
Gambar 4.1 Flow map yang sedang berjalan
38 Gambar 4.1 Flow map yang diusulkan.
Uang
A
Slip Storan
Buku.Tab
Bukti Slip
Storan
Buku.Tab
.Form
Akad
KTP
Selesai Akad
KTP
Selesai
Selesai TTD.
KTP
Selesai
B
Bukti
4.1.2.2. Diagram Konteks
Diagram Konteks merupakan digram alir data dan sebuah informasi yang
menggambarkan sistem dalam satu lingkarang dan menggambarkan proses dalam suatu sistem secara keseluruhan.
Nasabah SI
PEMBUKAAN REKENING TABUNGAN
Pimpinan Sub Branch garut
Buku Tab Telah ditandatangani &ATM Buku Tab telah ditandatangani &ATM Form yang teleh diisi & persyaratan
Buku Tab, Bukti Slip Trima ATM
Gambar 4.2 Diagram Kontek yang sedang baerjalan
4.1.2.3.Data Flow Diagram
Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan sistem yang telah ada
atau yang akan di kembangkan,tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik, aliran data maupun tempat penyimpanan datanya, dengan orientasi perkembangan terstruktur. Beberapa symbol yang di capai oleh Data Flow Diagram adalah
Nasabah
Gambar 4.3 DFD yang sedang berjalan
4.1.3. Evaluasi Sistem yang berjalan
Berdasarkan hasil analisa terhadap sistem informasi yang sedang berjalan dalam
proses pembukaan rekening tabungan masih memiliki kekurangan dan masih perlu
adanya perbaikan-perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan pelayanan dalam
proses pembukaan rekening tabungan pada Bank Jabar Banten Syariah Sub Branch
Adapun kendala yang terdapat dalam proses pembukaan rekening tabungan :
1. Proses Pembukaan rekening tabungan masih mencatat dengan cara tulis tangan
pada buku pendaftaran.
2. Coustemer Service menyimpan data data nasabah baru yang masih menggunakan
dokumen-dokumen sebagai arsip dan sehingga memerlukan waktu yang cukup
lama dalam pencarian data-data nasabah baru.
4.2. Usulan Perancangan Sistem
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Setelah melakukan analisa terhadap sistem yang sedang berjalan maka untuk membuat suatu sistem yang baru kita dapat mengetahui gambaran sistem yang akan
di bangun. Tahap pembangunan dan pengerjaan sistem inilah yang disebut dengan tahap desain sistem, yaitu tahap dimana suatu sistem dapat terbentuk dengan mengacu pada analisa sistem yang berjalan.
Berdasarkan hasil analisa terhadap sistem permohonan pembukaan rekening tabungan yang sedang berjalan di Bank Jabar Syariah Sub Branch Garut, maka
selanjutnya akan di jelaskan mengenai perancangan sistem yang baru mengenai kelemahan-kelemahan dan permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan. Pemecahan masalah ini mempunyai tujuan supaya sistem yang baru mampu
4.2.2.Perancangan Prosedur yang Diusulkan 4.2.2.1.Flow Map
Dalam merancang sebuah flowmap harus di analisa prosedur yang sedang berjalan, setelah melakukan analisa terhadap sistem yang sedang berjalan maka perlu adanya
perancangan aliran dokumen yang lebih efektif dan efisien.
4.2.2.2. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah gambaran lingkuo suatu sistem, yaitu keterkaitan
sistem dengan lingkungan. Lingkup sistem ini ditentukan dari besarnya pengaruh dari data yang diterimah dan informasi yang dihasilkan lingkungan ini diwakili oleh
entitas – entitas luar. Dimana digambarkan tentang entitas yang memberikan sesuatu kepada atau dari sistem.
Berikut dapat dilihat pada gambar 4.5 mengenai diagaram konteks sistem
pembukaan rekening tabungan di Bank Jabar Syariah Sub Branch Garut yang diusulkan.
Nasabah
SIPEMBUKAAN REKENING TABUNGAN
Pimpinan Sub Branch
garut
Buku Tab Telah ditandatangani &ATM Buku Tab telah ditandatangani &ATM Form yang teleh diisi & persyaratan
Buku Tab
Lap.Pembukaan Rekening tab. & ATM
Form Lengkap & Persyaratan
4.2.2.3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram, yaitu menggambarkan sistem yang ada pada diagram konteks
menjadi beberapa proses utama yang terjadi antar entitas yang terlibat dalam perancangan sistem permohonan pembiayaan individual. Data flow diagram sering
digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan.
Data flow diagram merupakan alat bantu grafis untuk mewujudkan dan menganalisis pergerakan data yang melalui suatu sistem baik manual maupun
Nasabah
Gambar 4.6 DFD yang diusulkan 4.2.2.4. Kamus Data
Kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan
untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di
1. Nama Arus Data : Data_Nasabah
Alias : -
Bentuk : Dokumen
Aliran Data : Proses1 - File_Nasabah, File_Nasabah – Proses2
Struktur Data : No_Rekening, No_CIP, No_KTP, Nama_Nasabah,
Jenis_Kelamin, Tempat_Lahir, Tgl_Lahir, Agama, Pekerjaan_
Nasabah, No_Telepon_Nasabah, Alamat, Golongan_Darah,
Tanda_Tangan_Nasabah.
2. Nama Arus Data : Data_Buku_Tabungan
Alias : -
Bentuk : Dokumen
Aliran Data : Proses1 - File_Nasabah, File_Nasabah – Proses2
Struktur Data : No_Rekening, No_CIP, No_KTP, Nama_Nasabah,
Jenis_Kelamin, Tempat_Lahir, Tgl_Lahir, Agama, Pekerjaan_
Nasabah, No_Telepon_Nasabah, Alamat, Golongan_Darah,
Tanda_Tangan_Nasabah.
3. Nama Arus Data : Laporan Arsip Formulir dan Tanda terima ATM
Alias : -
Aliran Data : Nasabah – Proses 1
Struktur Data : No. KTP, No. CIP, No.Rekening, Nama Lengkap, Alamat, Tempat_Lahir, Tanggal_Lahir, Np_telepon, ,Pekerjaan, Jenis Kelamin, Golongan Darah, Tanda Tangan Nasabah.
3.2.3. Evaluasi Terhadap Sistem yang diusulkan atau dirancang
Berdasarkan hasil analisa terhadap sistem informasi yang diusulkan atau
dirancang dalam proses pembukaan rekening tabungan pada Bank Jabar Banten Syariah
Sub Branch Garut, Diharapkan dapat membantu proses pembukaan rekening tabungan
dengan efektif dan efisien. Dan dapat mempercepat menyelesaikan pengarsipan formulir
maka proses menyimpan data-data Nasabah baru tidak lagi dilakukan dengan
26 BAB IV
ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN
4.1. Analisis Sistem
4.1.1. Analisis Dokumen
Aliran dokumen menggambarkan bagaimana, dan untuk apa saja dokumen-dokumen itu digunakan dalam sistem penerimaan nasabah. Untuk itu analisa dokumen merupakan salah satu cara yang dapat membantu dalam
perancangan sistem selanjutnya.
Tabel 4.1
Deskripsi : Formulir Permohonan Pembukaan Rekening
ini merupakan dasar untuk mengadakan pembukaan rekening tabungan
Rangkap : 1 Rangkap
Sumber dari : Coustemer Service Ke : Calon Nasabah
1. Bagian Coustemer Service
Atribut : No. KTP, No. CIP, No.Rekening, Nama Lengkap, Alamat, Pekerjaan, Jenis Kelamin, Golongan
2. Fotocopy KTP (kartu tanda penduduk)
Deskripsi : kartu tanda penduduk ini merupakan persyaratan untuk pembukaan rekening tabungan.
Rangkap : 1 rangkap
Sumber Dari : Calon Nasabah Ke : Coustemer Service
1. Bagian Coustemer Service
Atribut : No. KTP, Nama, Tempat/Tanggal Lahir, Jenis
Kelamin, Status, Agama, Pekerjaan, Alamat, Golongan Darah, Masa Berlaku.
3. Slip Setoran Deskripsi : Form data pesanan yang diisi dan di tanda tangan oleh Teller serta penyetor
Rangkap : 2 Rangkap Sumber Dari : Nasabah
Ke : Bagian Teller 1. Bagian Teller 2. Nasabah
Atribut : Nama Pemegang Rekening, No.Rekening, Alamat, No.Tlp, Tanggal, Jenis Setoran, Tanda Tangan
4. Laporan Tanda terima ATM
Deskripsi : lembar tanda bikti penerimaan ATM yang akan
di aktifasikan agar dapat digunakan nasabah.
Rangkap : 1
Sumber Dari : Coustemer Cervice Ke : Service & Operational Head 1. Bagian Coustemer Service
Atribut : No.ATM, No.rekening, No.CIP, Nama Nasabah pemegang ATM.
4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Dalam analisa sistem prosedur penerimaan nasabah terdapat enam entitas yaitu : Nasabah, Coustemer Service, Teller, Pimpinan , Kepala Cabang.
1. Costumer service memberikan formulir prmbukaan rekening.
2. Calon nasabah mengisi formulir secara manual dengan di bantu oleh costumer service dan mengemblikan form yang telah diisi beserta persyaratannya
(KTP/SIM).
3. Costumer service menginput data pribadi calon nasabah kemudian mencetak
buku tabungan nasabah lalu ditandatangani oleh pimpinan bank.
4. Costumer service kemudian menanyakan pada calon nasabah apakah akan menggunakan fasilitas Kartu ATM atau tidak? Jika Ya Coustemer Service
kartu ATM, jika tidak Coustemer Service memberikan buku tabungan yang telah ditandatangani oleh pimpinan bank kepada nasabah.
5. Nasabah mengisi slip storan awal dan memberikan slip storan awal beserta uang dan buku tabungan kepada teller.
6. Teller menginput transaksi storan awal nasabah lalu mencetak pada buku tabungan, dan mengembalikan buku tabungan beserta bukti slip storan awal pada nasabah.
7. Coustemer Service melakukan pengecekan form pembukaan rekening nasabah yang harus ditandatangani Coustemer Service dan pengecekan tanda terima
Kartu ATM lalu di berikan kepada pimpinan BJBS Garut untuk di tandatangani dan pengaktifasian kartu ATM.
8. Coustemer Service melakukan pengumpulan akad (perjajnian) nasabah untuk
dibawa ke bandung, untuk ditandatangani oleh pimpinan bank jabar banten syariah cabang Bandung.
9. Setelah ditandatangani pimpinan bank jabar banten syariah cabang bandung , Coustemer Service melakukan pengarsipan pada form sesuai produk masing-masing.
4.1.2.1.Flow Map
Bagan alir dokumen merupakan diagram yang menunjukkan aliran data berupa formulir ataupun keterangan berupa dokumentasi yang mengalir dalam
44 5.1. KESIMPULAN
Dengan adanya sistem baru yang diusulkan yaitu Sistem Informasi
Permohonan Pembukaan rekening Tabungan di Bank Jabar Banten Syariah Sub Branch Garut, yang berbasis komputer diharapkan dapai mencapai kinerja yang diharapkan. Setelah penulis menganalisa dan mempelajari permasalahan yang
terjadi di tempat kerja praktek, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat mengetahui kekurangan Sistem Permohonan Pembukaan Rekening
Tabungan yang berjalan pada Bank Jabar Banten Syariah Sub Branch Garut
sebelum dianalisis.
2. Dapat mengetahui Sistem Permohonan Pembukaan Rekening Tabungan yang
diusulkan pada Bank Jabar Banten Syariah Sub Branch Garut setelah dianalisis yang mungkin dapat memudahkan dalam pelayanan kepada nasabah
dan dapat memudahkan dalam pengarsipan.
5.2. Saran
Dalam hal ini penulis memberikan saran yang ditujukan untuk keberhasilan proses pembukaan rekening tabungan. Saran tersebut antara lain
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan Sistem Informasi
Oleh :
ANNISA NURHAYATI NIM. 10507178
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
iv
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan………. 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah………. 3
1.3 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan………. 4
1.4 Batasan Masalah……….. 5
1.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan……… 5
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem……….. 7
2.1.1. Elemen Sistem………. 7
2.1.2. Karakteristik Sistem……… 8
2.1.3. Klasifikasi Sistem……… 10
2.2. Pengertian Informasi………. 11
2.3. Pengertian Sistem Informasi……….. 12
2.4. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem……… 12
2.4.1. Metode Pendekatan Sistem………. 12
2.4.2. Alat Bantu Analisis………. 16
1) Flow Map……… 16
2) Diagram Kontek………. 17
v
2.5.Pengertian Bank……….. 19
2.6 Pengertian Bank Syariah……… 19
2.7 Pengertian Nasabah………. 20
BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan……….. 21
3.2. Struktur Organisasi Perusahaan……….. 22
3.3. Deskripsi Kerja……….. 23
BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan……….. 28
4.1.1. Analisis Dokumen……….. 28
4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan………. 30
4.1.2.1. Flow Map……….. 32
4.1.2.2. Diagram Kontek……… 35
4.1.2.3. Data Flow Diagram……….. 35
4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan……… 36
4.2. Usulan Perancangan Sistem………... 37
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem……… 37
4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan……….. 38
4.2.2.1. Flow Map……….. 38
4.2.2.2. Diagram Kontek……… 41
4.2.2.3. Data Flow Diagram……….. 42
4.2.2.4. Kamus Data……….. 43
vi
Yogyakarta.
Septiani, Nindi, laporan Hasil Kerja Praktek, Perancangan Sistem Registrasi
Nasabah Baru Pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Kantor Cabang Bandung
Timur.
Mutaqien Akbar, Andri, laporan hasil kerja Praktek, Pemeliharaan dan Konfigurasi
Jaringan Client Server pada Network LAN di Pusat Lingkungan Geologi (PLG)
Nama Lengkap : Annisa Nurhayati Nama Panggilan : Annisa
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 20 September 1988
Agama : Islam
Alamat : Jl. Jatinegara Barat I Gg.Banten VII Rt 001/ Rw 05 No.18 Jakarta TImur 13310
Nomor Telepon : (021) 8513209
Nomor Handphone : 085693630704
Email : annisa.nurhayati21@yahoo.com
II. Pendidikan Formal
NO. TAHUN URAIAN KETERANGAN
1. 2007-Sekarang Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik
dan Ilmu Komputer UNIKOM
2. 2004-2007 MTs.Persis 69 Jakarta Lulus Berija zah
III. Pelatihan/Workshop/Seminar
NO. BULAN dan
TAHUN URAIAN KETERANGAN
1. Februari 2010
Pelatihan Program Soft Skill
“Service Excellence”, LPK
KOPMA UNPAD
Berseritifikat
2. Februari 2010
Pelatihan Program Soft Skill
“Negotiation Skill”, LPK
KOPMA UNPAD
Berseritifikat
3. Januari 2010
Pelatihan Program Soft Skill
“Problem Solving and Decision
Making”, LPK KOPMA
UNPAD
Berseritifikat
4. Januari 2010
Pelatihan Program Soft Skill
“Personality Development”,
LPK KOPMA UNPAD
5. Desember 2009 “Professional Image”, LPK KOPMA UNPAD
Berseritifikat
6. Desember 2009
Pelatihan Program Soft Skill
“Quantum Of Change”, LPK
KOPMA UNPAD
Berseritifikat
7. November 2009
Kuliah Umum “Kebudayaan
Film dan Sensor Film (Ilustrasi
Tentang Perfilman)” , UNIKOM
Bandung
Berseritifikat
8. November 2009
Pelatihan Program Soft Skill
“Interpersonal and
Communication Skill”, LPK
KOPMA UNPAD
Berseritifikat
9. November 2009
Pelatihan Program Soft Skill
“Communications Skill”, LPK
KOPMA UNPAD
1. 2007-Sekarang Palang Merah Indonesia UNIKOM
V. Pengalaman Kerja
NO. BULAN dan
TAHUN URAIAN KETERANGAN
ii
dan karunianya penulis dapat menyelesaikan kerja praktek yang di berikan tepat pada waktunya.
Laporan kerja praktek ini disusun sebagai syarat kelulusan mata kuliah Kerja
Praktek, dimana laporan ini berisikan kegiatan selama 1 bulan kerja praktek di Bank
Jabar Banten Syariah Sub Branch Garut mulai terhitung mulai tanggal 19 Juli 2010
s.d. 20 Agustus 2010, dengan mengambil judul laporan “Analisis Sistem Informasi
Pembukaan Rekening Tabungan pada Bank Jabar Banten Syariah Sub Branch
Garut, jl. Ciledug no.77 Garut"
Laporan kerja praktek ini merupakan sebuah hasil pekerjaan, yang dimana tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dan kerjasama yang baik oleh berbagai
pihak, yang telah merelakan waktu dan segala pengorbananya kepada penulis. Untuk itu penulis memberikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dan semoga amal baiknya diterima oleh Tuhan YME, terutama kepada :
1. DR. Ir Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor UNIKOM.
2. Prof. DR. Ir. Ukun Sastraprawira. M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UNIKOM.
iii pelaksanaan Kerja Praktek.
6. Rina Kurniawati, S.Kom., MT., selaku dosen pembimbing.
7. Seluruh Staf dan Karyawan Bank Jabar Banten Syariah Sub Branch Garut, yang telah membantu kelancaran proses Praktek Kerja Lapangan.
8. Teman-teman Manajemen Informatika empat semester VII 2010.