TUGAS AKHIR
PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI REKENING GIRO DAN REKENING TABUNGAN PADA PT BANK XXXX
DI MEDAN Oleh :
ANDREAS JACOB N 122102185
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
▸ Baca selengkapnya: kode wilayah rekening bri
(2)UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : ANDREAS JACOB N
NIM : 122102185
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : PENERAPAN SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI REKENING GIRO DAN
REKENING TABUNGAN PADA PT. BANK
XXXX DI MEDAN
Tanggal : ... Juli 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Rasdianto, S.E., Ak., M.Si NIP. 19550908 198103 1 005
Tanggal : ... Juli 2015 Ketua Program Diploma III Akuntansi
NIP. 19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA
Tanggal : ... Juli 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
NIP. 19560407 198002 1 001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS
NAMA : ANDREAS JACOB N
NIM : 122102185
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : PENERAPAN SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI REKENING GIRO DAN
REKENING TABUNGAN PADA PT. BANK
XXXX DI MEDAN
Medan, 6 / 7 / 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya, penulis telah menyelesaikan laporan tugas akhir ini
dengan tepat sesuai dengan waktu yang direncanakan. Penulisan laporan tugas
akhir ini diajukanuntuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli
Madya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Diploma III Akuntansi
Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut, penulis
mengajukan laporan tugas akhir ini pada PT.XXXX Persero Tbk Medan.
Dalam penyusunan dan penulisan laporan tugas akhir ini tidak terlepas
dari bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, baik dukungan moril
maupun materil. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati
menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac,Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah membantu dan
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan kegiatan riset.
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III
Akuntansi Universitas Sumatera Utara yang telah mengesahkan secara resmi
penulisan laporan tugas akhir penulis dan memberikan bimbingan dan nasehat
yang sangat berarti bagi penulis.
3. Bapak Ahmad Fikri. S.P. selaku Pimpinan PT XXXX (Persero) Tbk Kantor
Wilayah Medan yang telah membantu penulis dalam memberikan izin dalam
4. Bapak Abdul Muiz selaku pimpinan BCR (Branch Credit Regional) XXXX
Kantor Wilayah Medan yang telah memberikan pengarahan profesional dan
ilmu yang berharga untuk penulis dalam melakukan kegiatan magang agar
penulis bisa menyusun laporan tugas akhir maupun laporan magang.
5. Bapak Wahyudi Kurniaselaku pembimbing magang penulis dan anggota
pegawai BCR (Branch Credit Regional) XXXX Kantor Wilayah Medan yang
telah memberikan ilmu pengetahuan, nasehat dan bimbingan yang terbaik dan
profesional kepada penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir maupun
laporan magang.
6. Bapak Adam Situmeang dan Bapak Deddy Tisna Harahap selaku anggota
pegawai BCR (Branch Credit Regional) XXXX Kantor Wilayah Medan yang
telah memberikan ilmu pengetahuan, nasehat dan bimbingan yang terbaik dan
profesional kepada penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir maupun
laporan magang.
7. Seluruh pegawai XXXXKantor Wilayah Medan yang telah membantu penulis
melakukan kegiatan magang dan bisa menyusun laporan tugas akhir ini.
8. Kepada Amang (Asito Situmeang) dan Inang(Mas Intan Aritonang) tercinta
yang telah memberikan dorongan materil dan spiritual kepada penulis.
9. Kepada Adek (Serena Gabrielle Situmeang) tersayang yang telah memberikan
doa dan dukungannya kepada penulis.
10. Kepada teman (Era Sari Iustitia Purba) terkasih yang telah memberi semangat
11. Kepada teman-teman (Khususnya : Topel, Berto, Mamat, Didi, Seul, Yuni,
Rhima, Murni, Yanto, Kristia, Dita Chibi, Fuad Chibi, Jannah Chibi, Vida
Chibi dan Seluruh keluarga besar Detak Grup D) yang telah memberi
dukungan yang besar kepada penulis selama ini.
Semoga semuanya dapat balasan yang berlipat ganda dan selalu dalam
lindungan-Nya. Penulis menyadari laporan magang ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
penyempurnaan laporan magang ini di masa yang akan datang. Harapan
penulis, semoga laporan magang ini dapat memberikan manfaat dan masukan
bagi pembaca.
Medan, Juni 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI. ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
1. Tujuan Penelitian ... 3
2. Manfaat Penelitian ... 4
D. Rencana penulisan ... 4
1. Jadwal Survey/Observasi ... 4
2. Rencana Isi ... 5
BAB II : PT XXXX (PERSERO) TBK KANWIL MEDAN A. Sejarah Ringkas.. ... 8
B. Struktur Organisasi. ... 11
C. Uraian Tugas (Job Description) ... 14
D. Jaringan Usaha ... 19
E. Kinerja Usaha Terkini ... 20
BAB III : PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI REKENING GIRO DAN REKENING REKENING TABUNGAN PADA PT BANK XXXX (PERSERO) TBK KANTOR WILAYAH MEDAN
A. Akuntansi Rekening Giro dan Rekening Tabungan . 22
1. Pengertian Rekening ... 22
2. Penggolongan Rekening ... 23
A. Rekening Neraca/Riil ... 23
B. Rekening Laba Rugi/Nominal ... 31
3. Pengertian Rekening Giro dan Rekening Tabungan ... 35
B. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 37
C. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Rekening Giro dan Rekening Tabungan pada PT XXXX (Persero) Tbk Medan ... 44
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 47
B. Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir…….. 4
1.2 Susunan Kepengurusan Bank XXXX Pertama Kali ... 8
1.3 Tabel Rekening Neraca/Riil ... 23
1.4 Contoh Rekening Neraca/Riil Bank XXXX ... 30
1.5 Tabel Rekening Laba Rugi/Nominal ... 31
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1 Struktur Organisasi PT. Bank XXXX (Persero) Tbk... 13
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengembangan Sistem Komputerisasi dalam bidang Perbankan saat ini
adalah mutlak, mengingat pada kebutuhan pada pihak perbankan dengan
mendekatkan dirinya pada masyarakat sebagai mediator dan bagian dari
Konsep Orientasi Pelanggan dalam meningkatkan Layanan pada Nasabah,
seperti dengan penerapan ATM on-line, Electronic Banking dan Mobile
Banking, fasilitas ini sangat berhubungan dengan pengelolaan Sumber Dana
Bank dari Penyediaan Rekening Tabungan dan Giro. Implikasi dari penerapan
on-line di bidang ini menyebabkan pula pada pengembangan Sistem
Akuntansinya secara intern yang berbasis pada Komputer dan pergeseran pada
Tehnik dan Metode pengendalian Internnya.
Kualitas pelayanan ialah tingkat keunggulan yang dibutuhkan dan
pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi harapan
nasabah dalam melakukan transaksi pencairan giro maupun tabungan. Pihak
bank merupakan perusahaan jasa yang perlu mengutamakan kualitas
pelayanan. Apabila bank tidak mampu melayani nasabah dengan baik maka
kemungkinan yang akan timbul adalah nasabah akan memutuskan hubungan
bisnis dengan bank, dan pada akhirnya nasabah akan memberikan informasi
kepada orang lain yang pada akhirnya, atas informasi tersebut para nasabah
Pelayanan merupakan tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan
oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible
(tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan sesuatu. Dengan demikian
pelayanan merupakan perilaku nasabah dalam rangka memenuhi kebutuhan
dan keinginan nasabah demi tercapainya kepuasan pada nasabah itu sendiri
sehingga akan mempengaruhi keputusan nasabah. Kualitas pelayanan
didasarkan pada lima dimensi kualitas yaitu tangibility, reliability,
responsiveness, assurance dan emphaty. Tangibility meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. Reliability yaitu kemampuan
perusahan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat waktu
dan memuaskan. Responsiveness yaitu kemampuan para staf untuk membantu
para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. Assurance
mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki
para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. Emphaty mencakup
kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami
kebutuhan para pelanggan.
Bank menurut Undang-Undang RI No 10 tahun 1998 tanggal 10
November 1998 tentang perbankan adalah : Badan Usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak dan sesuai dengan UU No.17 Tahun
XXXXbertugas memperbaiki ekonomi rakyat dan berpartisipasi dalam
pembangunan ekonomi nasional.
Perbedaan rekening tabungan dan rekening giro melainkan adalah
rekening tabungan digunakan untuk keperluan pribadi sedangkan rekening
giro untuk transaksi bisnis, dan rekening giro wajib memiliki NPWP (Nomor
Pokok Wajib Pajak).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis paparkan diatasmaka
penulis dapat merumuskan masalah yang akan diteliti adalah “Bagaimana
penerapan sistem informasi akuntansi terhadap rekening giro dan rekening tabungan PT BANK XXXX Medan?”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a) Mengolah data transaksi yang sudah dikumpulkan dan dimasukan
kedalam Sistem Informasi Akuntansi biasanya mengalami serangkaian
pengolahan baik secara batch maupun secara online.
b) Mengontrol dan mengawasi semua proses yang terjadi, seperti
pengontrolan sejak data dikumpulkan, dimasukan dan disimpan,
khususnya rekening giro dan rekening tabungan.
c) Memberikan data informasi nasabah kepada manajemen tentang
2. Manfaat Penelitian
a) Memberikan data informasi akuntansi pada rekening giro dan rekening
tabungan dengan baik dan akurat.
b) Meningkatkan pengamanan data nasabah dalam penerapan rekening
giro dan rekening tabungan.
c) Membantu pengelola perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya
kepada pihak eksternal maupun nasabah khususnya penerapan
rekening.
d) Memudahkan pengelola perusahaan dalam mengontrol dan mengawasi
semua proses transaksi khususnya pengolahan rekening giro dan
rekening tabungan.
D. Rencana Penulisan
1. Jadwal Survey/Observasi
Survey/Observasi ini dilaksanakan pada PT BANK XXXX Medan
Tabel 1.1
Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
No Kegiatan April 2015 Mei 2015
I II III IV I II III IV 1 Pengesahan Tugas Akhir
2 Pengajuan Judul
3 Permohonan Izin Riset
4 Penunjukan Dosen Pembimbing
No Kegiatan April 2015 Mei 2015
I II III IV I II III IV 6 Penyusunan Tugas Akhir
7 Bimbingan Tugas Akhir
8 Penyelesaian Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Penulis akan memberikan gambaran rencana isi tugas akhir yang
akan mempermudah penulis tugas akhir, maka penulis membaginya
menjadi 4 (empat) bab, yakni:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang uraian awal tugas akhir
yang penulis ajukan. Terdiri dari : Latar Belakang
Masalah Tugas Akhir, Rumusan Masalah, Tujuan
dan Manfaat Penelitian, Rencana Penulisan.
BAB II : PT. BANK XXXX(PERSERO) KANTOR
WILAYAH MEDAN
Pada bab ini penulis memaparkan bentuk laporan
tugas akhir seperti pembentukan awal perusahaan
maupun perkembangan perusahaan. Bab ini terdiri
Organisasi Perusahaan, Uraian Tugas, Jariangan
Usaha, Kinerja Usaha Terkini, dan Rencana Usaha.
BAB III : PENERAPAN SISTEM
INFORMASIAKUNTANSI REKENING GIRO DAN REKENING REKENING TABUNGAN PADA PT BANK XXXX (PERSERO) TBK KANTOR WILAYAH MEDAN
Pada bab ini berisi tentang isi tugas akhir penulis
yaitu “Penerapan sistem Informasi Akuntansi
Rekening Giro dan Rekening Tabungan pada PT. Bank XXXX (Persero) Tbk Kantor Wilayah Medan”. Isi bab ini antara lain : Pengertian Akuntansi Rekening Giro dan Rekening Tabungan
secara umum, Pengertian Sistem Informasi secara
umum, Pengertian Akuntansi Nominal/Laba Rugi,
Pengertian Akuntansi Riil/Neraca, Penerapan sistem
informasi Akuntansi Rekening Giro dan Rekening
Tabungan pada PT Bank XXXX (Persero) Tbk
Kantor Wilayah Medan dan Prosedur Pembukaan
Rekening Giro dan Rekening Tabungan pada PT
BAB 1V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
BAB II
PT BANK XXXX (Persero) Tbk Kantor Wilayah Medan A. Sejarah Ringkas
Bank XXXX didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 oleh RM Margono
Djojohadikoesomo, Kantor pertama Bank XXXX yang kini menjadi Kantor
Bank Indonesia, Terletak di Jalan Senopati 4 Yogyakarta, DI Yogyakarta.Bank
XXXX dipersiapkan menjadi bank sirkulasi atau bank sentral, dan
mengedarkan alat pembayaran resmi pertama Oeang Republik Indonesia
(ORI). Peresmian Bank XXXX dilakukan oleh Wakil Presiden Mohammad
Hatta pada tanggal 17 Agustus 1946 di gedung De Javasche Bank, Yogyakarta
dengan susunan kepengurusan sebagai berikut :
Tabel 1.2
Susunan Kepengurusan Bank XXXX Pertama Kali
Nama Jabatan
RM.Margono Djojohadikoesomo Presiden Direktur
TRB Sabaroedin Direktur I
MR. Suekasno Direktur II
Mr. A.Karim Direktur III
Dengan ditetapkannya De Javasche Bank sebagai Bank Sentral, peran Bank
XXXX beralih menjadi Bank Pembangunan dan kemudian hak untuk
bertindak sebagai bank devisa.Sejalan dengan penambahan modal pada tahun
1955, status Bank XXXX beralih menjadi bank umum dengan penetapan
yang sama, Bank XXXX membuka cabang pertamanya di luar negeri, yaitu di
Singapura.Tahun 1960-an, Bank XXXX mencanangkan beberapa langkah
kebijakan menggalang dana masyarakat melalui Bank Terapung (Floating
Bank), Bank Terbang, Bank Keliling, Bank Bocah, Bank Wanita, dan Bank
Buruh.Setelah sempat mengalami penggabungan dengan beberapa bank umum
lainnya dalam wadah Bank Tunggal, tahun 1968 fungsi dan nama perbankan
dikembalikan seperti semula.Status Bank XXXX beralih menjadi bank
komersial milik pemerintah.Nama resminya diubah menjadi ‘Bank XXX
1946’. Bank XXXX 1946 melakukan restrukturisasi operasional dengan
menyusun ‘performance improvement plan’ (PIP) agar lebih dinamis dalam
menghadapi lingkungan yang senantiasa berubah. Program ini mencakup
berbagai macam aspek, termasuk pembenahan visi dan misi perusahaan,
penyempurnaan rencana strategis, serta pengembangan teknologi dan SDM.
Sebagai dampak positif terhadap kebijaksanaan yang telah dilaksanakan
oleh Bank XXXX terlihat posisi Bank XXXX selalu menjadi Leader
dibandingkan bank – bank pesaingnya, karena posisi asset terus meningkat dan
posisi keuntungan yang diperoleh lebih besar dari para bank pesaing.Menandai
tekad Bank XXXX 1946 untuk tampil dengan sikap dan citra baru, sesuai
dengan cita-citanya yang ingin mendunia dan menjawab tantangan globalisasi,
Bank mengganti lambang identitas perusahaan dengan logo ‘Bahtera Berlayar’
serta memperkenalkan nama panggilan singkat ‘Bank XXXX’. Dikeluarkan
UU no.7 th 1992 membuka peluang bagi bank-bank pemerintah untuk berubah
Bank XXXX berganti menjadi ‘PT Bank XXXX (Persero)’.Keputusan Bank
XXXX untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran
saham perdana kepada masyarakat melalui pasar modal.Bank XXXX
merupakan bank pemerintah pertama di Indonesia yang mencatatkan
sahamnya di BEJ dan BES.Nama Bank XXXX mendapat tambahan menjadi
‘PT Bank XXXX (Persero) Tbk’, yang menandakan statusnya sebagai
perusahaan publik/terbuka.
Bank XXXX memperoleh tambahan modal sebesar 61,2 triliun melalui
program rekapitulasi perbankan yang dicanangkan pemerintah pasca krisis
ekonomi.Pasca program rekapitalisasi, Bank XXXX melakukan program
restrukturisasi operasional secara menyeluruh.Bank XXXX mulai menerapkan
praktik perbankan penuh kehati-hatian (prudent banking) dan tata kelola
perusahaan yang baik (good corporategovernance/GCG). Bank XXXX terus
melakukan pembenahan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan
memperbaiki kinerjanya.Perubahan ditandai dengan dibuatnya cetak biru
restrukturisasi Bank XXXX yang dikenal dengan Peta Navigasi.Bank XXXX
juga tampil dengan logo baru, sedangkan sebutan ‘Bank XXXX’ disingkat
menjadi ‘XXXX’. XXXX berhasil menyelesaikan dua tahap restrukturisasi dn
memasuki fase terakhir yaitu fase transformasi, yang akan dilakukan selama
15 tahun.Kerangka waktu ini sejalan dengan konsep BI mengenai Arsitek
Perbankan Indonesia (API) di masa mendatang.
Menjadi bank yang unggul, terkemuka, dan terdepan dalam layanan dan
kinerja
Misi PT XXXX (Persero) Tbk
1. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh
nasabah, dan selaku mitra pilihan utama (the bank of choice).
2. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
3. Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya
dan berprestasi.
4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial.
5. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang
baik.
B. Struktur Organisasi
Organisasi dalam pengertian sebagai suatu unit yang berasal dari kata
“organization”. “ORGANISASI” sebagai unit menurut Hax & Majluf (1991)
adalah sebagai berikut: “Organization are groups of people seeking the
achievement of a common purpose via division of labor, integrated through
formal analytical-administrative systems and power-behavioral managerial
approaches congruent with its organizational culture continuously through
time”.An organization is a consciously coordinated social entity, with a
relatively identifiable boundary that functions as a relatively continuous
basis to achieve a common goal or set of goals.
Adanya manajemen
Terdiri dari sekumpulan orang-orang yang saling berhubungan satu sama lain.
Terdapat batasan-batasan yang jelas yang membedakan dengan yang bukan anggota.
Adanya tujuan yang ingin dicapai bersama.
Didirikan untuk jangka waktu lama (continuing bond).
Struktur organisasi yang baik hendaknya disusun sedemikian rupa oleh
perusahaan sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai tugas,
wewenang dan tanggung jawab dari setiap unit perusahaan. Hal ini
dimaksudkan agar perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan setiap unit
berjalan sesuai wewenang dan tangggung jawabnya.Dengan adanya struktur
organisasi yang baik maka semua pekerjaan akan terorganisir dengan baik dan
teratur serta menunjukan hubungan tugas dan wewenang antra pejabat
administratif secara horizontal maupun vertikal.
PT Bank XXXX (Persero) Tbk Kantor Wilayah yang merupakan objek
penulisan Tugas Akhir ini dipimpin oleh CEO Wilayah untuk lebih jelasnya
berikut ini gambaran mengenai struktur organisasi di PT XXXX (Persero) Tbk
C. Uraian Tugas (Job Description)
Adapun Job Description dari CEO dan Head PT XXXX Kantor Wilayah
Medan adalah sebagai berikut :
1. CEO Region ( Pimpinan Wilayah )
Bertanggung jawab untuk mengembangkan visi dam misi kantor wilayah
sejalan visi dan misi XXXX, Memimpin koordinasi bisnis yang
mempunyai keterkaitan bisnis di kantor wilayah, menetapkan rencana
pengembangan kepegawaian pada unit-unit kerja dibawahnya dalam
rangka pencapaian target bisnis dan melakukan koordinasi dengan
pihak-pihak terkait dalam rangka pencapaian target yang ditetapkan untuk
memberikan keuntungan optimal bagi perusahaan dan memberikan
pelayanan terbaik kepada nasabah.
Rincian Tugas Pokok :
a. Memimpin dan bertanggung jawab atas seluruh aktivitas perusahaan.
b. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pencapaian target bisnis
seperti DPK, Kredit, Fee Based Income.
c. Memonitor dan memberikan keputusan terkait aktivitas pengadaan.
2. Head of Business Support Group
Memberikan dukungan kepada CEO Region dalam mengkoordinasikan,
mengarahkan, mengendalikan dan menyelia fungsi dan aktivitas Hukum,
Anggaran, Logistik dan Properti, teknologi serta fungsi dan aktivitas umum
kantor wilayah, untuk mendukung fungsi dan aktivitas penunjang di
Rincian Tugas Pokok :
a. Membantu CEO Region dalam pelaksanaan visi dan misi kantor
wilayah.
b. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap fungsi dan aktivitas hukum.
c. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap fungsi dan aktivitas
pengelolaan anggaran.
d. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap fungsi dan aktivitas
pengelolaan teknologi.
e. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap fungsi dan aktivitas
pengelolaan umum.
f. Mengelola penyusunan dan pencapaian business plan dan anggaran.
g. Memonitor dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan audit baik internal
maupun eksternal.
h. Membina dan mengembangkan kepegawaian dalam upaya
meningkatkan prestasi dan mutu kerja pegawai dalam unit :
1. MGR Budgeting, Logistic & Property
2. MGR Legal
3. MGR Human Capital
4. MGR Technology
5. MGR ATM
3. Head of Business Consumer & Retail Banking
Memberikan dukungan kepada CEO Region dalam mengkoordinasikan dan
• Pencapaian visi dan misi kantor wilayah sejalan dengan visi misi bni
secara keseluruhan.
• Penyeliaan terhadap fungsi dan aktivitas bisnis segmen Consumer dan
Ritel.
Rincian Tugas Pokok :
a. Membantu CEO Region dalam pelaksanaan visi dan misi kantor
wilayah.
b. Melaksanakan strategi bisnis konsumer dan ritel serta bertanggung
jawab atas pencapaian kinerja bisnis konsumer dan ritel di wilayah.
c. Menyelia seluruh aktivitas yang terkait fungsi :
1. CRM (Customer Relationship Manager) dalam pengelolaan bisnis
nasabah segmen Emerald di wilayah.
2. RSM (Regional Sales Manager) dalam aktivitas bisnis konsumer
dan ritel (dana, kredit dan fee based).
3. Card & Merchant Business, dalam aktivitas bisnis produk kartu
kredit dan EDC di wilayah.
d. Melaporkan dan mengevaluasi kinerja operasional unit di bawah
supervisinya.
e. Bertanggung jawab untuk meninjau dan mamastikan unit-unit yang
berada di bawah supervisinya dalam menindaklanjuti hasil temuan
audit (internal dan eksternal) sesuai dengan rencana/saran
4. Head of Network & Service
Memberikan dukungan kepada CEO Region dalam mengkoordinasikan dan
mengendalikan :
• Pencapaian visi dan misi kantor wilayah sejalan dengan visi dan misi
Bank XXXX secara keseluruhan.
• Penyelia dan pembina terhap fungsi dan aktivitas pengelolaan layanan
dan operasional di jaringan kantor cabang, Sentralisasi Back Office
serta pengelolaan ATM di wilayah kerjanya.
Rincian Tugas Pokok :
a. Membantu CEO Region dalam pelaksanaa visi dan misi kantor wilayah.
b. Melaksanakan strategi pengelolaan jaringan dan layanan dan
operasional di jaringan kantor cabang, Sentralisasi Back Office serta
pengelolaan ATM di wilayah kerjanya.
c. Menyusun dan menetapkan strategi yang tepat dalam pengembangan
dan atau perubahan outlet termasuk jaringan electronik channel ATM
dan produk turunannya.
d. Menyusun strategi untuk mencapai sasaran unit di bawah supervisinya
dan menunjang sasaran unit secara keseluruhan.
e. Melaporkan dan mengevaluasi kinerja operasional unit supervisinya ke
CEO Region.
f. Bertanggung jawab untuk meninjau dan mamastikan unit-unit yang
(internal dan eksternal) sesuai dengan rencana/saran
perbaikan/penyempurnaan yang diberikan auditor.
Head of Network & Service (HNS) dibagi 2 dimana setiap HNS
membawahi 9 Kantor Cabang.
5. Head of Business Banking
Memberikan dukungan kepada CEO Region dalam mengkoordinasikan dan
mengendalikan :
• Pencapaian visi dan misi kantor wilayah sejalan dengan visi dan misi
Bank XXXX secara keseluruhan.
• Penyeliaan terhadap fungsi dan aktivitas bisnis banking wilayah yang
dikelola dan dilaksanakan oleh fungsi dan jabatan dibawahnya untuk
optimalisasi pencapaian target bisnis segmen bisnis banking.
Rincian Tugas Pokok :
a. Membantu CEO Region dalam pelaksanaa visi dan misi kantor wilayah.
b. Melaksanakan strategi bisnis banking serta bertanggung jawab atas
pencapaian kinerja bisnis banking di wilayah.
c. Memimpin seluuh aktivitas unit kerja dalam rangka peningkatan
kualitas bisnis banking di wilayah agar dapat memberikan kontribusi
laba yang uptimal bagi perusahaan.
d. Melaporkan dan bertanggung jawab penuh atas segala aktivitas yang
e. Menyelia seluruh aktivitas yang terkait fungsi dan jabatan dalam sentra
bisnis segmen bisnis banking untuk melaksanakan fungsi pemasaran
dan peningkatan portopel bisnis komersial dan usaha kecil.
f. Bertanggung jawab untuk meninjau dan mamastikan unit-unit yang
berada di bawah supervisinya dalam menindaklanjuti hasil temuan audit
(internal dan eksternal) sesuai dengan rencana/saran
perbaikan/penyempurnaan yang diberikan auditor.
D. Jaringan Usaha/Kegiatan
PT Bank XXXX (Persero) Tbk Kantor Wilayah Medan adalah perwakilan
PT Bank XXXX (Persero) Tbk di Medan yang bergerak dalam industri
perbankan membawahi beberapa cabang dan sentra kredit. Adapun jumlah
cabang dan sentra kredit yang dibawahi PT Bank XXXX Kanwil Medan
berjumlah 18 Cabang Utama, dan 5 Sentra kredit, salah satu cabang dan sentra
kredit yang dibawahi oleh PT Bank XXXX (Persero) Kanwil Medan yang
merupakan cabang Medan terletak di Jln.Pemuda No. 12 Medan. cabang –
cabang yang lain terletak di Banda Aceh, Bireun, Lhoksumave, Meulaboh,
Sigli, Langsa, Kuala Tanjung, Kabanjahe, USU, Pematang Siantar, Balige, Tebing Tinggi, Gunung Sitoli, Padang Sidempuan, Rantau Prapat, Tanjung Balai Asahan dan Sibolga.Sedangkan sentra kredit yang dibawahi oleh PT Bank XXXX (Persero) Kantor Wilayah Medan terletak di Polonia, P.
E. Kinerja Usaha Terkini
Pada tahun 2014 PT Bank XXXX (Persero) Tbk Kantor Wilayah Medan
membukukan laba bersih dengan kenaikan sebesar 9,65% terhadap laba bersih
yanun 2013. Pendapatan bunga bersih Bank XXXX Wilayah Medan Pada
Tahun 2014 tumbuh 7,8% dari tahun 2013, dimana hal ini ditunjang oleh
strategi Bank XXXX yang berfokus pada perhimpunan dana murah atau
CASA ( Current Account Saving Account) sehingga di tahun 2014 DPK Bank
XXXX Wilayah Medan tumbuh sebesar 11,11% . Dari total DPK tersebut
komposisinya didominasi oleh Dana murah (CASA) sebesar 75%.
Pertumbuhan DPK tersebut juga mendorong pertumbuhan transaksi lainnya
sehingga Pendapatan Non Bunga Bank XXXX Wilayah Medan di Tahun 2014
mengalami peningkatan sebesar 5,5%. Tahun 2014 DPK Bank XXXX
Wilayah Medan tumbuh sebesar 11,14% sedangkan pinjaman tumbuh 12,84%.
F. Rencana Kegiatan
Rencana Usaha kerja PT Bank XXXX (Persero) Tbk :
PT Bank XXXX (Persero) Tbk Tengah mengkaji Rencana perubahan sasaran
Bisnis menyusul pertumbuhan kredit Yang Terus melambat Hingga April
2015. Dalam perubahan rencana bisnis bank (RBB) Yang disampaikan XXXX
pada awal tahun, pertumbuhan kredit XXXX ditargetkan di Kisaran 15%
-17%. Namun, XXXX mengkaji untuk Menurunkan Target pertumbuhan
tingkat ke 13% -14%. Per Maret 2015, pertumbuhan kredit XXXX mencapai
9,1% dengan outstanding Rp269,5 triliun. Di sisi lain, Penurunan target
Ketiga (DPK). Sedangkan rencana pertumbuhan DPK dipatok 1% lebih tinggi
dari pertumbuhan kredit. Dengan kata lain, Target pertumbuhan DPK juga
akan turun di Kisaran 14% -15%.
Adapun rencana usaha PT Bank XXXX (Persero ) Kantor Wilayah Medan
adalah :
Mencapai target pertumbuhan kredit di kisaran 11% - 15% dan pertumbuhan
DPK di kisaran 10% - 13% dengan asumsi pertumbuhan ekonomi nasional
BAB III
PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI REKENING GIRO DAN REKENING TABUNGAN
PADA PT BANK XXXX DI MEDAN A. Akuntansi Rekening Giro dan Rekening Tabungan
1. Pengertian Rekening
Rekening adalah suatu alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan
dengan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan biaya. Rekening
bertujuan untuk mencatat data yang akan menjadi dasar penyusunan
laporan keuangan. Rekening terbagi menjadi dua yaitu rekening rill dan
rekening nominal. Rekening riil adalah rekening yang dilaporkan dalam
laporan neraca sedangkan Rekening nominal adalah rekening yang
dilaporkan dalam laba rugi. Jumlah rekening yang perlu diadakan dalam
pembukuan suatu perusahaan tergantung kepada kebutuhan. Daftar
rekening-rekening yang digunakan dalam perusahaan disebut kerangka
rekening (Chart of Account). Rekening bank adalah rekening atau akun
kepemilikan perseorangan maupun perusahaan di bank yang mencatat
transaksi keuangan pelanggan, bank dan posisi keuangan yang dihasilkan
dari pelanggan dengan bank berupa giro, tabungan dan bentuk simpanan
lainnya. Kumpulan rekening yang digunakan dalam pembukuan suatu
2. Penggolongan Rekening
A.Rekening Neraca/Riil
Rekening Neraca/Riil adalah rekening atau akun yang mencatat unsur
[image:34.595.113.510.241.750.2]neraca.
Tabel 1.3 Rekening Neraca/Riil
No KEL.
DASAR KEL. TERJABAR
RUPA-RUPA REKENING
1. AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas
Surat-Surat Berharga Piutang Usaha Piutang Wesel Persediaan
Pos Transitoris Aktif Pos Antisipasi Aktif
INVESTASI JK PJG Investasi Pada Saham
Investasi Pada Obligasi
AKT TETAP BERWUJUD Tanah
Bangunan Mesin-Mesin Kendaraan
Alat-Alat Perkantoran
AKT TETAP TDK BERWUJUD Goodwill
Hak Paten Merk Dagang
AKTIVA LAIN-LAIN Gedung Dalam
Pembangunan Mesin Yang Tidak Digunakan
2. HUTANG HUTANG LANCAR Hutang Usaha
Hutang Bank Hutang Pajak Pos Transitoris Pasif Pos Antisipasi Pasif
HUTANG JGK PANJANG Hutang Hipotik
No KEL.
DASAR
KEL. TERJABAR RUPA-RUPA
REKENING
Hutang Bank Jangka Panjang
3. MODAL MODAL DISETOR Modal Pemilik
Modal Saham Biasa Agio Modal Saham Biasa
LABA DITAHAN Laba Ditahan
Rekening neraca/riil terdiri dari 3 bagian yaitu:
a) Aset
Adalah daftar kekayaan yang dimiliki perusahaan baik yang
berwujud maupun yang tidak berwujud dan mempunya nilai uang. Aset
dapat dibagi menjadi :
• Aset lancar
Adalah kekayaan perusahaan yang berupa Kas/Bank dan kekayaan lain
yang dapat diharapkan dicairkan menjadi kas Bank, dijual atau dipakai
habis dalam satu tahun atau dalam siklus kegiatan normal perusahaaan,
jika melampaui satu tahun.
Termasuk dalam harta laancar antara lain :
Kas/Bank
Alat pembayaran/rekening giro perusahaaan yang siap bebas
digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Surat Berharga
Adalah saham/obligasi dan sejenisnya yang dapat segera untuk
Piutang Wesel
Adalah surat janji yang diterima dari debitur. Promes adalah
piutang yang tertulis untuk membayar sejumlah uang dengan
tanggal yang telah ditetapkan.
Piutang Usaha
Adalah tagihan kepada pihak lain tanpa disertai bukti tertulis
piutang ini timbul karena penjualan barang/jasa secara kredit.
Persediaan
Dalam perusahaaan dagang barang-barang yang dibeli untuk dijual
kembali, sedang dalam perusahaan industri, barang dalam proses,
persediaan bahan pembantu dan persediaan barang jadi.
Beban dibayar di Muka
Adalah beban yang telah dilakukan pembayarannya untuk
digunakan dalam aktivitas perusahaaan yang akan dilakukan.
Perlengkapan/Bahan Habis Pakai (Supplies)
Adalah barang atau bahan yang sengaja diperoleh dan disediakan
dalam rangka operasi umum perusahaan.
• Investasi Jangka Panjang
Adalah investasi /penyertaan /penaanaman modal yang dilakukan
untuk jangka panjang dengan tujuan untuk mengontrol perusahaan dan
untuk mendapatkan pendapatan tetap.
Termasuk di dalamnya antara lain :
Dana yang dicadangkan untuk pelunasan hutang jangka panjang Aktiva lain-lain untuk dimanfaatkan di masa yang akan datang • Aset Tetap
Adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalm bentuk siap pakai atau
lebih dahulu, digunakan untuk operasi perusahaan dan tak dijual sertai
mempunyai manfaat lebih dari satu tahun, antara lain : Peralatan,
mesin mesin,kendaraan, gedung, tanah.
• Aset Tidak Berwujud
Adalah hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan
dalam memperoleh pendapatan.
Aktiva tidak berwujud antara lain :
Hak Paten
Adalah hak yang diberikan oleh pemerintah melalui Direkorat Paten
Kepada perseorangan/badan usaha untuk menggunakan penemuan
baru.
Hak Cipta
Adalah hak yang diberikan oleh pemerintahh kepada badan
usaha/perseorangan untuk memperbanyak/memperjuallkan
barang-barang hasil karya seni/tulisan.
Merk Dagang
Adalah hak yang diberikan oleh pemerintah kepada badan usaha
Franchese
Adalah hak istimewa yang diperoleh perusahaan/perseorangan dari
pihak lain untuk mengkomersilkan produk, tehnik atau formula.
Goodwill
Adalah keistimewaan yang diimiliki perusahaan karena letak
strategis, nama baik perusahaan, personalia yang baik, sehingga
memperoleh pendapatan yang lebih besar dibanding dengan
perusahaan yang sejenis.
Hak Sewa (Leasing)
Adalah hak untuk menggunakan aktiva tetap dari pihak lain.
• Aset Lain-Lain
Adalah aset yang tidak dapat secara layak terhadap keempat aktifa di
atas.
Misalnya : Mesin yang tidak dipakai, biaya pendirian, biaya emisi
saham
b) Hutang
Hutang merupakan pengorbanan ekonomi yang wajib dilakukan oleh
perusahaan di masa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva
atau pemberian jasa yang disebabkan oleh tindakan atau transaksi
sebelumnya.
berdasarkan jangka waktu pelunasannya maka Hutang dapat dibagi
• Hutang Lancar
Adalah hutang yang harus dilunasi tidak lebih dari satu tahun atau satu
siklus normal operasi perusahaan. Termasuk hutang lancar :
Hutang Usaha Hutang Wesel
Hutang Biaya yang Masih Harus Dibayar Hutang Bunga
Hutang Pendapatan yang Diterima Di Muka • Hutang Jangka Panjang
Adalah hutang yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun/satu siklus normal operasi perusahaan. Termasuk dalam hutang
jangka panjang antara lain:
Hutang Hipotik
Adalah pinjaman jangka panjang dari bank dengan jaminan aktiva
tetap, jika pada saatnya pinjaman tidak dilunasi maka bank akan
menjual jaminannya dan diperhitungkan dengan jumlah pinjaman.
Hutang Obligasi
Adalah pinjaman jangka panjang yang timbul karena perusahaan
menjual/mengeluarkan surat-surat obligasi. Obligasi merupakan
janji tertulis untuk membayar pinjaman pada saat pelunasannya dan
memberikan bunga tetap yang dibayarkan secara berkala.
Adalah pinjaman jangka panjang yang timbul karena perusahaan
memperoleh pinjaman dari bank untuk pembayaran atau
perlunasan perusahaan.
• Hutang Lain-Lain
Utang ini meliputi semua utang yang tidak diklasifikasikan sebagai
kewajiban lancar maupun kewajiban jangka panjang.
Misalnya : Utang kepada direksi dan jaminan yang diterima dari
langganan
c) Modal
Adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan. Dari segi perusahaan
modal adalah hutang perusahaan kepada pemilik. Besarnya modal
pemilik sama dengan aset dikurangi hutang. Modal terdiri dari setoran
pemilik dan sisa laba yang belum dibagi. Pemberian nama modal
tergantung dari jenis perusahaan. Sebagai contoh :
Bentuk perusahaan Nama Modal
– Perseroan – Modal Pemilik
Tabel 1.3
B. Rekening Laba Rugi/Nominal
Rekening laba rugi/nominal adalah rekening atau akun yang mencatat
[image:42.595.113.512.205.442.2]unsur laba rugi.
Tabel 1.4
Rekening Laba Rugi/Nominal
No KEL. DASAR KEL. TERJABAR
1. PENDAPATAN PENDAPATAN PENJUALAN
PENDAPATAN JASA PENDAPATAN BUNGA PENDAPATAN DIVIDEN
LABA PENJUALAN ASET TETAP LABA PENJUALAN INVESTASI
2. BEBAN BEBAN GAJI DAN UPAH
BEBAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN BEBAN SEWA
BEBAN PERLENGKAPAN BEBAN UTILITAS
BEBAN DIBAYAR DI MUKA
Rekening laba/nominal terdiri dari 3 bagian yaitu :
a) Pendapatan
Adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari
aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada
pelanggan. Bagi investor, pendapatan kurang penting dibanding
keuntungan yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah
dikurangi pengeluaran. Pertumbuhan pendapatan merupakan indikator
penting dari penerimaan pasar dari dari produk dan jasa perusahaan
jugapertumbuhan keuntungan dianggap penting bagi perusahaan yang
dijual ke publk melalui saham untuk menarik investor.
Definisi pendapatan yang dikemukakan oleh Zaki Baridwan
(1997:30) adalah aliran kas masuk atau kenaikan lain aktiva suatu
badan usaha atau pelunasan utangnya (atau kombinasi) selama suatu
periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang,
penyerahan jasa atau dari kerugian lain yang merupakan kegiatan
utama badan usaha. Definisi pendapatan yang dijelaskan di atas
hampir seluruhnya mempunyai pengertian yang sama, hal ini sejalan
dengan istilah pendapatan yang dipakai IAI dalam buku Standar
Akuntansi Keuangan (2002:23) sebagai berikut: pendapatan adalah
arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas
normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal.
Pendapatan juga mengandung makna yang luas dimana dalam
pendapatan termasuk pula pendapatan bunga, sewa, laba, pendapatan
aktiva lain-lain. Sehingga penyajian pendapatan dalam laporan
keuangan dipisahkan antara pendapatan operasional dengan
pendapatan di luar pendapatan operasional. Dasar yang digunakan
untuk mengukur besarnya pendapatan adalah dengan menggunakan
cash equivalent atau present value dari tagihan-tagihan yang
diharapkan dapat diterima.
b) Jenis-Jenis Pendapatan
Pendapatan terdiri dari beberapa jenis sebagai berikut :
1) Pendapatan bersih (disposable income) adalah pendapatan sesudah
dikurai pajak langsung.
2) Pendapatan diterima di muka (unearned revenue) adalah uang muka
untuk pendapatan yang belum dihasilkan.
3) Pendapatan lain-lain adalah pendapatan yang berasal dari
sumber-sumber di luar kegiatan utama perusahaan, tidak termasuk dalam
pendapatan operasi, misalnya : pendapatan bunga, pendapatan sewa,
pendapatan dividen dan laba penjualan aktiva tetap.
4) Pendapatan permanen (permanent income) adalah pendapatan
rata-rata yang diharapkan rumah tangga konsumsi selama hidupnya.
5) Pendapatan uang (money income) adalah pendapatan rumah tangga
konsumsi atau rumah tangga produksi dalam bentuk suatu kesatuan
moneter.
6) Pendapatan usaha (operating revenue) adalah pendapatan yang
berasal dari kegiatan utama perusahaan.
c)Beban
Dalam pengertian dasar, beban diartikan sebagai penurunan nilai
ekonomi berbentuk kas keluar atau aktiva berkurang. Beban seringkali
sebelumnya, seharusnya itu merupakan sifat biaya.Perbedaan biaya dan
beban tampak jelas dari pengertian dasar, penyusunan laporan
keuangan, periode akuntansi dan jumlah yang harus dikeluarkan.
Intinya, biaya dikategorikan aktiva bila dapat memberi manfaat,
sedangkan beban dikategorikan pengeluaran/kewajiban bila tak
memberi manfaat apapun.
d)Jenis-Jenis Beban
Beban terdiri dari berbagai jenis yaitu :
a) Beban dalam usaha
Adalah beban yang mucul karena kegiatan operasional perusahaan.
Contohnya : beban gaji, beban iklan, beban utilitas
b) Beban di luar usaha
Adalah beban yang muncul karena kegiatan non operasional.
[image:45.595.116.511.541.754.2]Contohnya : beban bunga, beban administrasi bank.
Tabel 1.5
3. Pengertian Rekening Giro dan Rekening Tabungan
Menabung pangkal kaya, sehingga kebiasaan baik ini harus dilakukan
semua orang. Menabung di bank adalah salah satu pilihan supaya uang
terjamin keamanannya, penarikan mudah dan mendapatkan bunga atau bagi
hasil. Saat ini setidaknya ada tiga cara penyimpanan uang yang ditawarkan
oleh pkan bank, yaitu tabungan, deposito dan giro. Ketiga jenis
penyimpanan tersebut memiliki persamaan dan perbedaan yang cukup
signifikan. Sehingga harus mempertimbangkan jenis penyimpanan uang
mana yang lebih cocok untuk digunakan,
Giro merupakan simpanan uang kepada bank yang bisa ditarik secara
tunai pada setiap jam kerja bank. Cara penarikan simpanan uang ini dengan
menggunakan bilyet giro, cek, surat perintah penarikan dan lain sebagainya.
Rekening giro bisa dimiliki semua kalangan, dari perseorangan, badan
usaha, yayasan, pemerintah, perbankan dan lembaga keuangan. Anda bisa
membuka rekening giro dalam bentuk giro valuta asing dan giro rupiah.
Pencatatan transaksi rekening giro akan diterbitkan dalam sebuah rekening
koran. Giro kerap dimanfaatkan pengusaha atau perusahaan sebagai tempat
penyimpanan uang dan untuk mengontrol aliran keuangan sebuah
perusahaan.
Tabungan merupakan simpanan uang yang bisa dilakukan secara
perseorangan atau instansi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan setiap
bank. Simpanan uang ini bisa ditarik kapan saja, terutama bagi bank yang
uang secara mandiri. Tapi simpanan uang dalam bentuk tabungan tidak bisa
ditarik tunai dengan menggunakan bilyet giro, cek dan alat penarikan lain
yang ditentukan bank. Penabung akan mendapatkan sarana tabungan, seperti
buku tabungan, kartu ATM, mobile banking, internet banking dan
sebagainya.Tabungan bisa dijadikan sarana menyisihkan kekayaan atau
pendapatan seseorang atau kelompok. Sekaligus bisa menunjang berbagai
transaksi bisnis dan keuangan.
Tabungan dan Giro memiliki sejumlah perbedaan. Setiap jenis simpanan
memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang wajib anda perhatikan.
Berikut ini beberapa perbedaan antara tabungan, deposito dan giro, antara
lain :
1. Penyimpan uang dalam bentuk tabungan akan memperoleh kartu
ATM yang bisa anda gunakan setiap saat untuk menarik dana tunai.
Sebagian besar kartu ATM ini bisa dilakukan selama 24 jam penuh tanpa
libur tergantung pada fasilitas mesin ATM yang disediakan oleh bank.
Nasabah tabungan akan dikenakan biaya administrasi atas penggunaan
kartu ATM dan pajak bunga. Nasabah giro akan mendapatkan bilyet
giro, cek, surat perintah penarikan lainnya yang ditetapkan
masing-masing bank sebagai sarana penarikan uang yang bisa dilakukan orang
lain. Bilyet giro dan cek ini bisa dimanfaatkan oleh nasabah sebagai alat
pihak bank bersangkutan. Biaya administrasi bulanan akan dikenakan
kepada nasabah giro.
2. Rekening tabungan bisa dijadikan sarana menabung sekaligus transaksi
penerimaan uang dari rekening atau orang lain. Kelebihan ini tidak
didapatkan pada simpanan giro.
3. Simpanan tabungan dan giro bisa menjadi sarana mudah untuk
pembayaran atau transfer transaksi tertentu. Nasabah tabungan bisa
mentransfer melalui mesin ATM, mobile banking dan internet banking.
Sedangkan nasabah giro bisa menggunakan atau membuat bilyet giro dan
cek sebagai alat pembayaran kepada orang lain. Kemudian orang itu bisa
mencairkan cek dan bilyet giro tersebut di bank bersangkutan.
4. Secara fungsi, rekening tabungan digunakan untuk keperluan pribadi
sedangkan rekening giro untuk transaksi bisnis.
5. Syarat tambahan untuk rekening giro adalah wajib memiliki NPWP
(Nomor Pokok Wajib Pajak).
B. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
semua sistem memiliki beberapa elemen yang sama. Sistem adalah
kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling
berhubungan yang berfungsi dengan tujuan sama. Definisi umum ini akan
dianalisis lebih lanjut dalam bagian berikut untuk mendapatkan pemahaman
mengenai bagaimana definisi diaplikasikan dalam perusahaan dan sistem
Beberapa sistem informasi yang diterapkan pada perusahaan antara lain :
1. Sistem Informasi Akutansi adalah Sistem informasi yang menyajikan
informasi yang dipakai oleh dipakai fungsi akutansi. Sistem ini mencakup
semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan di sebuah perusahaan
atau organisasi.
2. Sistem Informasi Manufaktur adalah Sistem informasi yang bekerja sama
dengan sistem informasi lain untuk mendukung manajemen perusahaan
dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan produk atau jasa
yang dihasilkan perusahaan.
3. Sistem Informasi SDM adalah Sistem informasi yang digunakan oleh
perusahaan khususnya di bagian personalia.
4. Sistem Informasi Keuangan adalah Sistem informasi yang menyediakan
informasi pada fungsi keuangan yang menyangkut keuangan perusahaan.
5. Sistem Informasi Pemasaran adalah Sistem Informasi yang menyediakan
informasi yang dibutuhkan oleh fungsi pemasaran.
Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian :
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan
untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin
seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi
yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan
eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh
2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)
OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja
data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya
menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data
atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum
menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang
diluar organisasi. Aspek-aspek OAS seperti word processing, spreadsheets,
electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, email dan video
conferencing.KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan,
insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan
memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau
masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS, tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan
pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk
membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi
informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
4. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai
mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun
keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara
cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa
alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui
problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan
pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta
memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut
knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan
pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam
suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan
terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi
terbaik terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah
knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan
pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa
terstruktur dan anatarmuka pengguna.
6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan
semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems
membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok
bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS
disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang
disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang
terhubung dengan jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS
membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal
dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di
tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.
Pada laporan tugas akhir ini kita akan lebih membahas tentang sistem
informasi akuntansi
fungsional yang mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya seperti
sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi
produksi dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem informasi
lain membutuhkan data keuangan dari sistem informasi akuntansi. Hal ini
menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan membangun sistem
informasi manajemen, disarankan untuk membangun sistem informasi
akuntansi terlebih dahulu. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah
organisasi antara lain mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas
dan transaksi, memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan
dalam proses pengambilan keputusan, melakukan kontrol secara tepat terhadap
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Ahli, antara lain :
1. Menurut Wilkinson dan Cerullo (1995)
menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain untuk merubah data
transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari para pengguna atau
pemakainya (user).
2. Beberapa batasan pengertian (definisi) Sistem Informasi Akuntansi lain
yang dapat dikutip misalnya pendapat Wilkinson (1990) bahwa sistem
informasi akuntansi adalah merupakan sistem informasi formal, memiliki
tujuan (kegunaan), tahap, tugas, pengguna, dan sumber daya dan mencakup
ke seluruh kegiatan perusahaan dalam penyediaan informasi bagi semua
pengguna di perusahaan tersebut.
3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan
William S. Hopwood dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Jusuf, A.A.
(1996) pengertiansistem informasi akuntansi adalah Kumpulan sumber
daya, seperti: manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data
menjadi informasi akuntansi. Informasi ini dikomunikasikan kepada para
penggunanya untuk berbagai pengambilan keputusan.
4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menutut Mulyadi
(2001) mendefinisikan sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan.
5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Niswonger, Fess &
Warren diterjemahkan oleh Ruswinarto, H. (1995)
suatu sarana bagi manajemen perusahaan guna mendapatkan informasi yang
akan digunakan untuk mengelola perusahaan dan untuk menyusun laporan
keuangan bagi pemilik, kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan.”
6. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Baridwan (1998, h.6),
dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu
mengenai usaha suatu kesalahan ekonomis dengan tujuan untuk
menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan
oleh manejemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak
lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan
[image:54.595.125.505.529.699.2]lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.”
Gambar 2.2
Alur Sistem Informasi Akuntansi
C. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Rekening Giro dan
Rekening Tabungan pada PT. XXXX (Persero) Tbk Medan
Penerapan sistem informasi akuntansi rekening giro dan rekening tabungan
pada PT. XXXX (Persero) Tbk Medan yaitu E-Banking, antara lain:
1) Internet Banking
ini termasuk saluran teranyar e-Banking yang memungkinkan nasabah
melakukan transaksi via internet dengan menggunakan komputer/PC atau
PDA. Fitur transaksi yang dapat dilakukan sama dengan Phone Banking
yaitu informasi jasa/produk bank, informasi saldo rekening, transaksi
pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan
telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain.
Kelebihan dari saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan
tampilan menu dan informasi secara lengkap tertampang di layar
komputer/PC atau PDA.
2) SMS/m-Banking
saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone Banking, yang
memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP dengan perintah SMS.
Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo rekening,
pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan
telepon), dan pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya pada dasarnya
dapat pula dilakukan, namun tergantung pada akses yang dapat diberikan
bank. Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun dalam prakteknya
dalam pengetikan sms, kecuali pada bank yang melakukan kerjasama
dengan operator seluler, menyediakan akses banking menu – Sim Tool Kit
(STK) pada simcardnya.
3) Phone Banking
Ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi
dengan bank via telepon. Pada awalnya lazim diakses melalui telepon
rumah, namun seiring dengan makin populernya telepon genggam/HP,
maka tersedia pula nomor akses khusus via HP bertarif panggilan flat dari
manapun nasabah berada. Pada awalnya, layanan Phone Banking hanya
bersifat informasi yaitu untuk informasi jasa/produk bank dan informasi
saldo rekening serta dilayani oleh Customer Service Operator/CSO. Namun
profilnya kemudian berkembang untuk transaksi pemindahbukuan antar
rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian
(a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain; serta dilayani oleh
Interactive Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang lebih praktis
ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup menggunakan
telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa melakukan berbagai
transaksi, termasuk transfer ke bank lain.
4) ATM (Automated Teller Machine) atau Anjungan Tunai Mandiri Ini adalah saluran e-Banking paling populer yang kita kenal. Setiap kita
pasti mempunyai kartu ATM dan menggunakan fasilitas ATM. Fitur
tradisional ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo dan melakukan
memungkinkan untuk melakukan pemindahbukuan antar rekening,
pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher
dan tiket), dan yang terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching
jaringan ATM). Selain bertransaksi melalui mesin ATM, kartu ATM dapat
pula digunakan untuk berbelanja di tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai
kartu debit. Bila kita mengenal ATM sebagai mesin untuk mengambil
uang, belakangan muncul pula ATM yang dapat menerima setoran uang,
yang dikenal pula sebagai Cash Deposit Machine/CDM. Layaklah bila
ATM disebut sebagai mesin sejuta umat dan segala bisa, karena ragam fitur
dan kemudahan penggunaannya.
Di balik kemudahan e-Banking tersimpan pula risiko, untuk itu diperlukan
pengaman yang baik. Lazimnya untuk ATM, nasabah diberikan kartu ATM
dan kode rahasia pribadi (PIN); sedangkan untuk Phone Banking, Internet
Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah diberikan kode pengenal (userid) dan
PIN. Sebagai pengaman tambahan untuk internet banking, pada bank tertentu
diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan PIN acak/random. Sedangkan
untuk SMS Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan nomor HP yang
digunakan. Dengan beragamnya kemudahan transaksi via e-Banking, kini
pilihan ada di tangan kita untuk memanfaatkannya atau tidak. Namun
mengingat tidak semua bank menyediakan layanan-layanan tersebut, maka
seberapa pintarkah bank kita? Untuk dapat bertransaksi pintar, kini saatnya
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa penulis mencoba memberikan
kesimpulan yang berhubungan dengan Sistem Informasi Akuntansi Rekening
Giro dan Rekening Tabungan Pada PT XXXX (Persero) Tbk Kantor Wilayah
Medan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Penerapan Sistem Informasi
Rekening Giro dan Rekening Tabungan pada PT XXXX (Persero) Tbk Kantor
Wilayah Medan telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992
tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor
31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3472)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3790); dan Undang-undang
Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3843) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan UndangUndang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Tahun 2009 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4962).
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengemukakan saran kepada pihak
manajemen pada PT XXXX (Persero) Tbk yaitu untuk tetap
menggunakanUndang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31,
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66) dan Undang-Undang lain yang
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2007. Sistem Informasi. Edisi Empat. BPFE. Yogyakarta.
Bodnar, George, H. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Buku 1. TerjemahanAmir Abadi Yusuf. Salemba Empat. Jakarta.
Darmawi, Herman. 2011. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Bumi Aksara.Jakarta.
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Edisi 2. Ghalia Indonesia. Bogor.
Hall, James, H. 2002. Accounting Information System. Buku 2. Salemba Empat. Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan no. 23 perihal Pendapatan.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan no. 31 perihal Akuntansi Perbankan.
Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi 1. Rajawali Pers. Yogyakarta.
Mishkin, Frederic, S. 2008. Ekonomi, Uang, Perbankan dan Pasar Keuangan. Buku 1. Terjemahan Lana Soelistianingsih. Salemba Empat. Jakarta.
Riyadi, Slamet. 2004. Banking Assets and Liability Management. Edisi 2. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Manajemen Bank. Edisi 2. Bumi Aksara. Jakarta
Sitompul, Zulkarnain. 2006. Problematika Perbankan. Edisi 1. BooksTerrace & Library. Bandung.