• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Rekening Tabungan dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Rekening Tabungan dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI REKENING TABUNGAN DAN REKENING GIRO PADA BANK

MANDIRI CABANG MEDAN ZAINUL ARIFIN Oleh :

IVO HANDANI D. 112102204

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim...

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah, kesehatan, keselamatan, dan kemudahan sehingga penulis dengan penuh rasa syukur dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madia (A.Md) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Rekening Tabungan dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin”.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya dan setinggi-tingginya kepada kedua orang tua penulis tercinta Ramli Dalimunthe, SE dan Sri Herlina atas kasih sayang, doa, motivasi dan dukungan baik moril maupun materil sehingga Penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan tugas akhir ini dengan baik. Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac. Ak, CA, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(5)

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis.

5. Seluruh Dosen serta staf dan karyawan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang selama ini telah banyak membantu dan membagi ilmu dan pengetahuan kepada penulis.

6. Bapak Danang Indrawanto sebagai Pimpinan Cabang PT. Bank Mandiri (Pesero) Tbk. Cabang Medan Zainul Arifin dan seluruh staf pegawai Bank Mandiri yang telah banyak membantu dan memberikan saran kepada penulis.

7. Kepada Kakak, Abang, dan Adik Penulis, Winda, Wandi, Elsa, Jiji dan kayla. Terima kasih buat semangat, dukungan dan nasihat yang diberikan dan telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Sahabatku Sri Fitri Ayu, Tri Putri, Henny Oktaviana. Terima kasih atas dukungan dan doa-doanya serta perhatian dan semangat yang kalian beri. 9. Teman-teman jurusan Akuntansi stambuk 2011 group D tidak terkecuali

terima kasih atas doa dan dukungan yang kalian berikan.

(6)

Akhir kata penulis sampaikan, semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi banyak pihak yang membutuhkan.

Medan, Juli 2014

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1. Tujuan Penelitian ... 4

2. Manfaat Penelitian ... 4

D. Rencana penulisan ... 5

1. Jadwal survei / observasi ... 5

2. Rencana isi ... 6

BAB II : PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK A. Sejarah Ringkas ... 8

B. Struktur organisasi ... 12

C. Job Description ... 14

(8)

E. Kinerja terkini ... 22

F. Rencana usaha dan kegiatan ... 24

BAB III : PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI REKENING TABUNGAN DAN REKENING GIRO PADA BANK MANDIRI CABANG MEDAN ZAINUL ARIFIN A. Sistem Informasi Perbankan ... 26

1. Sistem Informasi Akuntansi ... 26

2. Bank ... 28

B. Giro dan Tabungan ... 32

1. Giro ... 32

2. Tabungan ... 35

C. Transaksi Tabungan dan Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin ... 37

D. Proses Pembukaan Rekening dan Sistem Pengawasan Transaksi Tabungan dan Giro Pada Bank Mandiri… ... 47

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... ... 56

(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

II.1 Logo Bank Mandiri ... 11 II.2 Struktur Organisasi Bank Mandiri Cabang

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Surat Izin Riset PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Banyak faktor yang mendukung kelancaran operasional sebuah perusahaan dan salah satunya adalah dengan penggunaan teknologi. Perkembangan teknologi yang berkembang pesat saat ini tidak dapat dipandang sebelah mata bahkan merupakan kebutuhan pokok bagi hampir seluruh kegiatan bisnis. Dengan melihat begitu pentingnya teknologi dalam mendukung kemajuan kegiatan bisnis membuat sebagian besar penentu kebijakan dari berbagai perusahaan dan lembaga lainnya harus mengeluarkan biaya yang relatif besar guna mendukung pencapaian target usaha dengan pemanfaatan teknologi tersebut.

Bank sebagai lembaga keuangan yang berfungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat senantiasa dituntut untuk dapat mengelola semua kegiatannya secara profesional. Salah satu kegiatan bank yang dituntut tingkat profesionalismenya adalah kegiatan transaksi perbankan.

(13)

Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin merupakan salah satu lembaga usaha yang bergerak dalam bidang perbankan. Bank merupakan bidang usaha yang memberikan pelayanan jasa keuangan dan perbankan kepada masyarakat sudah pasti dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pengguna jasa tersebut. Dengan demikian hal yang penting diperhatikan dalam upaya mendukung pelayanan tersebut adalah penggunaan teknologi yang cukup memadai dalam mendukung operasional perusahaan.

Kajian yang mendalam dan terus menerus terhadap sistem Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin secara keseluruhan tetap dilakukan demi mendukung kesempurnaan dan keunggulan Mandiri, mengingat persaingan bisnis perbankan semakin ketat dan meningkat dalam menjaring dana masyarakat dan menyalurkan dana ke masyarakat. Dengan demikian pihak manajemen ditantang untuk lebih berani berinvestasi dalam bentuk meningkatkan teknologi khususnya dalam mendukung peningkatan Sistem Informasi Akuntansi.

Penulis melakukan observasi tentang penerapan Sistem Informasi Akuntansi Rekening Tabungan dan Rekening Giro pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, disebabkan karena adanya kaitan erat antara sistem informasi perbankan dengan produk-produk perbankan. Oleh karena itu, tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai penerapan sistem informasi rekening tabungan dan rekening giro sudah diberikan secara tepat dan aman. Sehingga dapat diperoleh kemudahan dalam bertransaksi perbankan bagi para nasabah Bank Mandiri.

(14)

Menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain yaitu teknik wawancara dan observasi. Adapun analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi ada kalanya cukup banyak bersifat multivarian, sehingga mudah disusun dalam struktur klasifikasi. Hal itu tergantung pada variabel yang diamati sehingga mengenal bentuk pola hubungan yang mungkin terjadi. Dalam hal ini sistem penerapan informasi akuntansi yang tepat akan menunjang terselenggaranya aktifitas perbankan yang baik dan aman dan pengawasan yang tertib dalam pembukaan rekening tabungan dan rekening giro akan menciptakan kelancaran aktifitas perbankan.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi rekening tabungan dan rekening giro pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin telah terlihat jelas dan sesuai prosedur yang diterapkan oleh Bank Indonesia. Sehingga terwujud operasi transaksi dan ketelitian serta kebenaran dalam memberikan sistem informasi.

Hal-hal tersebut di atas melatarbelakangi penulis melakukan observasi ini yang berjudul “Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin”.

B. Rumusan Masalah

(15)

1. Bagaimana gambaran Sistem Informasi Akuntansi dalam rekening tabungan dan rekening giro perusahaan?

2. Apakah perusahaan telah menerapkan Sistem Informasi Akuntansi yang tepat dalam melaksanakan transaksi rekening tabungan dan rekening giro secara tepat dan akurat?

3. Apakah peusahaan telah menerapkan Sistem Informasi Akuntansi dalam metode pengawasan transaksi rekening tabungan dan rekening giro perusahaan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa jauh penerapan Sistem Informasi Akuntansi yang telah diterapkan perusahaan dalam melaksanakan transaksi rekening tabungan dan rekening giro.

2. Untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan penalaran penulis dalam membahas suatu permasalahan secara ilmiah, kritis, analitis,dan tersusun secara sistematis.

2. Manfaat Penelitian

1. Menambah wawasan peneliti dalam hal pengetahuan tentang Sistem Informasi Akuntansi.

2. Memberikan bahan masukan ataupun bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menerapkan Sistem Informasi

(16)

4. Memberikan sumbangan pikiran sabagai bahan masukan bagi yang berminat melakukan penelitian menyangkut masalah transaksi rekening tabungan dan rekening giro.

D. Rencana Penulisan 1. Jadwal Servei/Observasi

[image:16.595.120.497.459.750.2]

Jadwal penelitian dilakukan saat peneliti melakukan magang di Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin. Jadwal Penelitian terdiri dari berbagai kegiatan yang dimulai dari persiapan untuk melaksanakan penelitian, pelaksanaan bimbingan untuk pengolahan data, pelaporan bimbingan untuk penulisan tugas akhir, serta penyempurnaan tugas akhir. Jadwal penelitian untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel penelitian dibawah ini.

Tabel I.1

Jadwal Survei dan Penulisan Laporan Tugas Akhir

No Kegiatan

Juni Juli

Minggu Minggu 1. Pengesahan Tugas Akhir

2. Pengajuan Judul 3. Permohonan Izin Riset

4. Penunjukan Dosen Pembimbing 5. Pengumpulan Data

(17)

2. Rencana Isi

Agar penulisan tugas akhir ini lebih terarah dan mempermudah penulis dalam pengerjaan hal-hal yang dibahas, penulis membuat beberapa bab sesuai dengan kebutuhan pembahasan antara lain:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab permulaan yang menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian serta rencana penulisan akan dijelaskan dijelaskan mengenai jadwal survei/observasi dan rencana isi.

BAB II : PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.

Bab ini menguraikan tentang profil perusahaan yang mencakup sejarah singkat organisasi, job description, jaringan usaha, struktur organisasi, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.

BAB III : PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

REKENING TABUNGAN DAN REKENING GIRO PADA BANK MANDIRI CABANG MEDAN ZAINUL ARIFIN

(18)

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

(19)

BAB II

PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. A. Sejarah Ringkas

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang selanjutnya disebut Bank Mandiri didirikan di Negara Republik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.75 tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998. Akta pendirian telah disahkan oleh menteri kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C2- 16561HT.01.Th98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada tambahan No. 6859 dalam berita Negara Republik Indonesia No.97 tanggal 4 Desember 1998. Pada bulan Juli 1999 Bank Mandiri didirikan melalui pengalihan hampir seluruh Saham Pemerintah Republik Indonesia yaitu PT. Bank Bumi Daya (Persero), PT. Bank Dagang Negara (Persero), PT. Bank Expor Impor Indonesia (Persero), dan PT. Bank Pembangunan Indonesia dan Setoran Tunai Pemerintah.

Bank Dagang Negara (BDN) merupakan salah satu bank tertua di Indonesia. Sebelumnya BDN dikenal sebagai Nederlandsch Indische Escompto Maaatschappij yang didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun 1957. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya pada tahun 1960 Escomptobank di nasionalisasi dan berubah nama menjadi BDN, sebuah bank pemerintah yang membiayai sektor industri dan pertambangan.

(20)

Bank (sebelumnya adalah bank milik inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum negara diberi hak untuk melanjutkan operasi bank tersebut. Pada tahun 1965, Bank Umum Negara digabungkan kedalam Bank Negara Indonesia Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya.

Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) berawal dari perusahaan dagang Belanda NV, Nederlanche Handels Maatshappij yang didirikan pada tahun 1842 dan mengembangkan kegitannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pemrintah Indonesia menasionalkan perusahaan ini pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahaan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menja Bank Negara Indonesia unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalaha Bank Negara Indonesia Unit II Divis Expor-Impor, yang akhirnya menjadi Bank Exim, Bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor.

Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah Bank Industri yang didirikan pada tahun 1951. Misi BIN adalah mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu, khusunya perkebunan, industry, dan pertambangan. Bapindo dibentu sebagai bank milik negara pada tahun 1960 dan BIN kemudian digabung dengan Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.

(21)

masing-masing dari empat bank bergabung memainkan peranan yang penting dalam pembangunan ekonomi.

Anggaran dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No.2 Notaris Sutjipto,SH tanggal 1 juni 2003 tentang perubahan struktur permodalan perusahaan dan penyesuaian anggaran dasar perusahaaan dengan ketentuan Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang pasar modal dan keputusan ketua badan pengawas pasar modal No.KEP-13/PM/1997 tanggal 30 april 1997 tentang pokok-pokok anggaran dasar perseroan yang melakukan penawaran umum efek bersifat ekuitas dan perusahaan publik. Berdasarkan perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh menteri kehakiman dan Hak Azasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No.C-12783HT.01.04.TH2003 tanggal 6 Juni 2003 dan Diumumkan pada tambahan No.517/L dalam berita Negara Republik Indonesia No.63 tanggal 8 A gustus 2003.

PT. Bank Mandiri (Persero) TBK. Statusnya adalah perseroan yang masuk golongan Bank Umum. PT. Bank Mandiri mempunyai misi mengutamakan kepentingan pasar, mengembangkan sumber daya manusia professional, memberikan keuntungan yang maksimal bagi nasabah, melaksanakan manajemen terbuka dan peduli terhadap masyarakat dan lingkungan.

Arti Logo dan Makna Logo PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

(22)

Makna dari logo PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. adalah adalah

Gambar II.1 Logo Bank Mandiri Sumber : PT. Bank Mandiri

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan menggandeng The Brand Union memperkenalkan logo baru berupa gelombang emas cair yang menyimbolkan kemakmuran finansial di Asia. Lengkungan emas juga mewakili sifat progresif pandangan ke depan, fleksibilitas serta ketangguhan atas segala kemungkinan yang akan datang. Sementara bentuk logo dengan huruf kecil melambangkan sikap ramah dan rendah hati.

Visi dan Misi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Visi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

1. Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif.

2. Menjadi Bank terpercaya dan terpilih serta menguasai pangsa pasar semua segmen bisnis yang menguntungkan di Indonesia

(23)

Misi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

1. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar 2. Mengembangkan sumber daya manusia professional 3. Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder 4. Melaksanakan manajemen terbuka

5. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan.

B. Sruktur Organisasi Bank Mandiri

Organisasi adalah setiap gabungan yang bergerak kearah tujuan bersama atau dengan kata lain organisasi adalah suatu alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Didalam organisasi orang-orang yang bekerjasama ditempatkan sesuai dengan keahlian yang dimilikinya sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

Untuk memudahkan mengetahui tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada didalam suatu perusahaan, maka dirumuskan suatu struktur organisasi. Struktur organisasi ini haruslah sesuai dengan bentuk dari perusahaan, agar kegiatan perusahaan menjadi efesien dan efektif.

(24)
(25)
(26)

Masing-masing bagian dalam struktur organisasi diatas memiliki fungsi dan tugas yang berbeda-beda diantaranya adalah:

1. Branch Manager

a. mengkoordinasikan dan membina seluruh kegiatan unit kerja yang ada di wilayah kantor cabang.

b. Memimpin, mengelola dan mengembangkan kegiatan kantor cabang. c. Mengkoordinasikan, mengarahkan, membina, dan mengawasi seluruh

karyawan kantor cabang.

d. Mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. e. Menetapkan, mengembangkan dan memonitor target tahunan di cabang. f. Menyusun, memonitor dan menganalisis kinerja jaringan usaha kantor

cabang.

g. Melaksanakan penilaian atas kinerja karyawan kantor cabang.

h. Memelihara dan mengembangkan citra perusahaan di wilayah kantor cabang.

2. Customer Service Officer (CSO) :

a. Melaksanakan standar pelayanan di front office sesuai dengan standar yang ditentukan Bank Mandiri.

b. Melaksanakan fungsi pemasaran/promosi produk dana dan jasa Bank Mandiri antara lain produk tabungan, giro, deposito, payment point dan produk/jasa lainnya).

(27)

d. Melaksanakan fungsi Money Changer yakni memelihara dan membangunan jaringan dengan pelaku pasar dan melaksanakan terjadinya transaksi jual beli bank notes sesuai target yang ditetapkan.

e. Memberikan penjelasan kepada nasabah dan menyelesaikan keluhan nasabah.

f. Melaksanakan pelayanan rekening dana.

g. Melaksanakan tugas-tugas administrasi customer service.

3. CSR (Customer Service)/Greeter:

a. Melaksanakan standar pelayanan di front office sesuai standar yang ditentukan Bank Mandiri

b. Melaksanakan fungsi pemasaran dan promosi produk dan jasa Bank Mandiri

c. Memberikan penjelasan kepada nasabah dan menangani keluhan nasabah d. Melaksanakan pelayanan rekening

e. Melaksanakan tugas-tugas administrasi customer service f. Merupakan contact point trade services di Spoke.

4. CSA

a. Melaksanakan tugas-tugas Administrative Customer Service.

b. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan HR dan Logistik. c. Mengelola dokumen-dokumen Cabang.

5. Teller

(28)

b. Memproses transaksi tunai dan non tunai sesuai dengan batas kewenangannya

c. Meyakini kebenaran dan keaslian uang tunai/bank notes dan warkat berharga

d. Meyakini kesesuaian jumlah fisik uang dengan warkat transaksi e. Meyakini kebenaran pembukuan dan validasi

f. Memberikan informasi kepada nasabah

g. Menjamin kerahasiaan password milik sendiri dan tidak melakukan sharing password dengan pegawai lainnya

h. Menjaga keamanan, kebersihan dan ketertiban pemakaian terminal komputer

i. Menjamin keamanan boks Teller dan kewenangan memegang kunci boks j. Melaksanakan transaksi pembayaran tunai dan non tunai, termasuk

warkat- warkat sesuai batas wewenangnya

k. Melakukan verifikasi dan menandatangani warkat transaksi

l. Melaksanakan pengambilan dan pengantar uang ke Cabang Koordinator/Pooling Cash atau nasabah.

6. Security

a. Menjaga Keamanan dan Pengamanan Asset Bank sekaligus memberikan pelayanan terhadap tamu / nasabah / karyawan dan Pimpinan Cabang sesuai dengan perintah / penugasan yang diberikan oleh Bank Mandiri. b. Bersama-sama dengan Security Organik (Pegawai Tetap), membantu

(29)

D. Jaringan Usaha dan Kegiatan

Sebagai leading foreign exchange provider di Indonesia, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, selalu mengutamakan keamanan, kemudahan, dan kecepatan layanan dalam bertransaksi. Bank Mandiri memiliki berbagai produk dan layanan terbaik untuk memenuhi segala kebutuhan transaksi nasabahnya. Adapun produk dan jasa yang ditawarkan pada PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin yaitu :

a. Cash Transaction Product

Adapun cash transaction product, antara lain : 1. Transaksi Valuta Asing Devisa Umum

a. Transaksi Valuta Today adalah transaksi untuk mempertukarkan valuta asing lawan valuta (asing) lainnya dengan penyerahan di hari yang sama dengan hari transaksi.

b. Transaksi Valuta Tommorow adalah transaksi untuk mempertukarkan valuta asing lawan valuta (lainnya) pada hari transaksi dengan penyerahan satu hari kerja setelah tanggal transaksi

c. Transaksi Valuta Spot adalah transaksi untuk mempertukarkan valuta asing lawan valuta (asing) lainnya pada hari transaksi dengan penyerahan dua hari kerja setelah tanggal transaksi.

2. Banknotes

(30)

melakukan transaksi jual/beli Banknotes di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, mulai jam 8.30 hingga 15.00 WIB setiap hari kerja dan hari sabtu/minggu khusus di cabang/lokasi weekend banking. Khusus nasabah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dapat menggunakan rekening rupiah Anda untuk bertransaksi. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, menyediakan ragam valuta asing (mata uang utama dunia dan mata uang lainnya), seperti :

• American Dollar (USD) • JapaneseYen (JPY)

• Great Britain Poundsterling (GBP) • Hong Kong Dollar (HKD)

• Euro (EUR) • Malaysian Ringgit (MYR)

• Australian Dollar (AUD) • Saudi Arabia Real (SAR)

[image:30.595.119.507.279.397.2]

• Singapore Dollar (SGD) • Canadian Dollar (CAD)

Tabel II.1 mata uang utama dunia b. Produk Investasi

Untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang, kami

menyediakan obligasi (surat pengakuan utang) dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing. Anda akan mendapatkan imbal hasil berupa kupon yang dibayar secara periodik maupun capital gain dari selisih harga jual dan beli.

1. Surat Utang Negara (SUN), Obligasi Global (ROI) dan Global Sukuk (INDOIS)

Merupakan obligasi yang diterbitkan dan dijamin pembayaran bunga & pokoknya oleh Negara Republik Indonesia. SUN diterbitkan dalam mata uang rupiah sedangkan ROI dan INDOIS dalam US Dollar.

2. Retail Bond: Obligasi Ritek Indonesia (ORI), Sukuk Ritel Indonesia

(31)

ORI dan SR merupakan suatu bentuk obligasi yang dijual secara retail yang diterbitkan dan dijamin oleh pemerintah sebagai salah satu surat utang domestik. Minimal pembelian untuk obligasi tersebut adalah 5 juta rupiah dengan kelipatan 1 juta rupiah.

3. Obligasi Korporasi (Corporate Bond)

Merupakan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan/korporasi di Indonesia dengan kupon yang relatif lebih tinggi dibandingkan obligasi negara.

4. US Treasury Bond

Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Amerika Serikat dalam mata uang US Dollar.

c. Hedging Product

Adapun hedging product, antara lain :

1. Forward

Transaksi Forward adalah transaksi penjualan atau pembelian valuta asing dalam jumlah dan harga tertentu dengan penyerahan dan penerimaan dana dilaksanakan lebih dari 2 (dua) hari kerja sejak tanggal transaksi.

2. Swap

Currency Swap adalah suatu transaksi / kontrak untuk mempertukarkan

(32)

ditentukan pada tanggal transaksi, dan kedua transaksi tersebut dilaksanakan sekaligus dan dengan counter party yang sama.

3. FX Option

Kontrak pembelian atau penjualan hak (bukan kewajiban) untuk membeli atau menjual sejumlah valuta asing tertentu terhadap valuta (asing) lainnya dengan harga yang telah ditentukan (strike price) untuk suatu periode tertentu dengan membayar/menerima sejumlah premi tertentu.

4. Interest Rate Swap (IRS)

Kontrak pertukaran/perubahan pembayaran suku bunga dari floating rate menjadi fixed rate atau sebaliknya tanpa penyerahan principal. Besarnya suku bunga tidak tetap (floating) ditentukan oleh besarnya suatu benchmark suku bunga yang diperjanjikan antara lain LIBOR (London

Interbank Offer Rate). SIBOR (Singapore Interbank Offer Rate) ataupun

SBI (Sertifikat Bank Indonesia).

5. Cross Currency Swap (CCS)

Kontrak antara dua pihak untuk melakukan pertukaran dua aliran pembayaran bunga dalam dua mata uang yang berbeda, selama jangka waktu yang disepakati. Pada akhir jangka waktu tersebut, kedua pihak kemudian mempertukarkan kembali jumlah pokok (principal) sesuai kurs yang disepakati pada awal kontrak.

d. Layanan Perusahaan

Mandiri Call, layanan perbankan otomatis 24 jam melalui telepon atau ponsel

(33)

Anda mengatur keuangan lebih leluasa tanpa batasan waktu dan tempat. Melakukan transaksi perbankan semudah Anda menekan tombol telepon. Dengan Mandiri Call Anda dapat melakukan:

1. Transfer antar rekening Bank Mandiri 2. Pembayaran tagihan :

a. Listrik (PLN) b. PAM

c. Telepon/Handphone d. Kartu Kredit

e. Tiket Pesawat/Kereta Api f. Internet

g. Televisi berlangganan h. PBB

i. Pendidikan j. Asuransi

3. Pembelian isi ulang pulsa 4. Pembukaan deposito rupiah

5. Informasi saldo rekening dan 10 transaksi terakhir

6. Informasi (suku bunga, kurs, rekening pinjaman), aplikasi pinjaman dan produk

e. Layanan 24 jam

(34)

Mandiri Call, Mandiri Mobile, dan Mandiri Internet Bisnis. f. Layanan Mandiri Prioritas

Mandiri Prioritas merupakan layanan eksklusif dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, khusus bagi Anda nasabah istimewa. Di Mandiri Prioritas, nasabah tidak hanya menerima pelayanan eksklusif dan fasilitas terbaik, tetapi juga perhatian khusus terhadap pertumbuhan finansial nasabah. Untuk mendukung pertumbuhan finansial Anda, Priority Banking Officer mandiri prioritas selalu membantu menyelaraskan dengan portofolio serta karateristik nasabah.

Per tanggal 1 Januari 2013, Mandiri Prioritas hadir dengan 3 kartu baru, yaitu: gold, platinum, dan private, dengan kriteria sebagai berikut :

1. Mandiri Prioritas Gold Card

Merupakan segmentasi Mandiri Prioritas dengan total dana kelolaan sebesar 1 milyard s/d 3 milyard rupiah.

2. Mandiri Prioritas Platinum Card

Merupakan segmentasi Mandiri Prioritas dengan total dana kelolaan 3 milyard s/d 20 miyard rupiah.

3. Mandiri Prioritas Private Card

Merupakan segmentasi Mandiri Prioritas dengan total dana kelolaan sebesar ≥ 20 milyard rupiah.

E. Kinerja Usaha Terkini

(35)

tersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam melaksanakan pembangunan di Indonesia. Sampai saat ini Bank Mandiri terus memberikan kontribusi terbaik bagi dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.

Banyak kegiatan yang sering dilaksanakan Bank Mandiri sebagai bukti bahwa Bank Mandiri memiliki kontribusi untuk kemajuan perekonomian Indonesia. Diantaranya adalah kegiatan Program Wirausaha Muda Mandiri yang dilaksanakan secara rutin oleh Bank Mandiri.

Kegiatan tersebut berhasil menarik perhatian banyak mahasiswa yang tertarik dengan dunia wirausaha. Dengan demikian maka akan memperbesar peluang seorang mahasiswa untuk berwirausaha dengan menghasilkan lapangan kerja baru sehingga perekonomian Indonesia ikut terdongkrak.

Sesuai dengan nama kegiatan tersebut, Program Wirausaha Muda Mandiri bertujuan untuk memperbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan cara sosialisasi tentang Wirausaha seperti Program Wirausaha Mandiri tersebut. Jika banyak generasi muda Indonesia yang berwirausaha maka jumlah pengangguran di Indonesia akan ikut berkurang.

(36)

F. Rencana Kegiatan

Bank Mandiri adalah bank komersial yang memberikan berbagai jasa perbankan termasuk pemberian kredit, kartu kredit, kegiatan nilai tukar, pelayanan perdagangan, kegiatan investasi, asuransi dan simpanan. Strategi pengembangan produk Bank mandiri ditujukan untuk terus memenuhi kebutuhan financial nasabah. Kartu kredit, deposito berjangka dan tabungan adalah tetap merupakan penawara utama Bank Mandiri. Dan Bank Mandiri terus menawarkan produk turunan dari deposit yang dikaitkan dengan perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar. Strategi pengembangan produk Bank Mandiri adalah sebagai berikut :

a. Sector corporate

Sector corporate akan terus membangun dan menciptakan produk-produk

baru yang akan ditawarkan kepada nasabah korporasi Bank Mandiri. Pengembangan tersebut akan dititikberatkan pada produk “ fixed income sales and distribution”,”e-bussiness “dan “corporate finance”

b. Sektor Ritel

(37)
(38)

BAB III

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI REKENING TABUNGAN DAN REKENING GIRO PADA BANK MANDIRI

CABANG MEDAN ZAINUL ARIFIN A. Sistem Informasi Perbankan

1. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Gondodiyoto (2007 : 108) “Sistem adalah kumpulan elemen- elemen atau sumber daya yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis tertentu, dan bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Untuk menghasilkan informasi ekonomi yang cepat dan tepat, suatu perusahaan perlu menciptakan suatu metode pencatatan, penggolongan, dan pengendalian transaksi yang menjadi suatu prosedur yang dirangkaikan ke dalam suatu sistem yang disebut sistem informasi. Sistem informasi didesain untuk bekerja pada perusahaan dan sistem tersebut digunakan perusahaan menyediakan umpan balik untuk mengatur aktivitas sistem dan untuk mencapai tujuan sistem.

(39)

terjadinya keadaan yang tidak terkendali (kesalahan/penyalahgunaan).

Sistem memiliki pengguna (pemakai, user/end-user). Setiap sistem harus mengarahkan sub sistemnya agar dapat mencapai sasaran. Sasaran sistem sebagai ukuran penentu keberhasilan suatu sistem. Setiap sistem mempunyai pengguna (end-user) yang berinteraksi dengan sistem. Jadi sitem adalah kerangka kerja terpadu yang terdiri dari elemen-elemen yang berkaitan dan seluruh sumber daya tersebut dikoordinasikan sehingga masukan (input) manjadi keluaran (output) sesuai dengan sasaran yang akan dicapai untuk digunakan oleh pihak yang berkepentingan. Sistem mempunyai keterbatasan (constraints).

Menurut Mc Leod (2001 : 112) “Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang sudah lebih memiliki arti tertentu bagi kebutuhan penggunanya. Informasi berarti hasil suatu proses yang terorganisasi, memiliki arti dan berguna bagi orang yang menerimanya. Informasi menyebabkan pemakai melakukan suatu tindakan yang dapat ia lakukan atau tidak dilakukan. Informasi ditentukan oleh efeknya pada pemakai, bukan oleh bentuk fisiknya”.

Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi. Menurut Niswonger, Warren, Reeve, Fess (2005 : 10) “Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada para pihak – pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi keuangan”.

(40)

keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.

Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (2006 : 2) “Sistem Informasi Akuntansi itu adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi, baik secara manual maupun terkomputerisasi, yang dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan”.

Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi yang membedakannya dengan subsistem Computer Based Information (CBSI) lainnya, yaitu :

1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan 2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar 3. Menangani data rinci

4. Berfokus historis

5. Menyediakan informasi pemecahan minimal

2. Bank

Masyarakat pada umumnya telah mengetahui bahwa bank itu adalah tempat menabung, menyimpan uang ataupun meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan.

Menurut Verryn Stuart dalam Suyatno (2007 : 1) “Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat pembayarannya sendiri atau dengan yang diperolehnya dari orang lain maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral”.

(41)

lintas pembayaran.

Perbankan di Indonesia memiliki fungsi antara lain sebagai penghimpun, penyalur dan pelayan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat yang bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Secara ringkas fungsi bank dapat dibagi menjadi sebagai berikut:

1. Penghimpun Dana

Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghinpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:

a. Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian.

b. Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usah perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito, dan tabanas.

c. Dana yang bersumber dari lembaga keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa pinjaman kredit likuiditas dan call money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam).

2. Penyalur/ Pemberi Kredit

(42)

akan menimbulkan resiko, oleh karena itu pemberiaannya harus benar-benar teliti dan memenuhi persyaratan.

3. Penyalur Dana

Dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap.

4. Pelayanan Jasa

Bank dalam mengemban tugas sebagai “pelayan lalu-lintas pembayaran uang” melakukan berbagai aktifitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata kartu kredit dan pelayanan lainnya.

Secara ringkas fungsi bank dapat dibagi menjadi sebagai berikut:

1. Penghimpun dana 2. Penyalur/pemberi kredit 3. Penyalur Dana

4. Pelayan Jasa

Menurut Rindjin (2005 : 15) “Berdasarkan peranan, fungsi bank dapat dikategorikan menjadi fungsi perantara (intermediation role) dan fungsi transmisi (transmition role)“.

(43)

sama lain.

Fungsi transmisi berkaitan dengan peranan bank dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang dengan menciptakan instrument keuangan, seperti penciptaan uang kartal oleh bank sentral, uang giral yang dapat diambil atau dipindah tangankan/dipindah bukukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro, yang dilakukan oleh bank umum; dan juga alat-alat bayar yang menyerupai uang seperti kartu bank (bank card) dalam berbagai bentuk.

Fungsi di atas dapat diklasifikasikan lagi dibagi menjadi Fungsi Utama dan Fungsi Tambahan.

1. Fungsi Utama, meliputi : a. Penghimpun Dana b. Pembiayaan

c. Peningkatan faedah dari dana masyarakat d. Penanggung resiko.

2. Fungsi Tambahan, meliputi :

a. Memberikan fasilitas pengiriman uang b. Penggunaan cek

c. Memberikan garansi bank.

Fungsi bank yang dikemukakan di atas merupakan fungsi bank umum, sedangkan fungsi dari bank sentral adalah :

1.Penyelesaian utang - piutang antar bank 2.Mengedarkan uang kertas

(44)

4.Sumber dana pinjaman terakhir

5.Mengontrol volume dan keadaan kredit untuk mempertahankan tingkat kegiatan ekonomi.

B. Giro dan Tabungan

1. Giro

Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang dapat digunakan oleh pemiliknya sebagai alat pembayaran, dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, surat perintah pembayaran lainnya (SPPL) atau dengan cara pemindah bukuan.

Rekening giro sering disebut juga dengan rekening Koran yang dapat digunakan untuk menata usahakan kredit yang diberikan dalam bentuk rekening giro. Sebagai imbalan bagi seorang yang menyimpan uangnya dalam bentuk simpanan giro, biasanya bank memberikan “jasa giro”. Sayang pada saat ini jasa giro dikenakan pajak atas bunga, deviden, dan royalty, sehingga menjadi salah satu faktor penyebab mengapa giro agak menurun. Menurut Suyatno (2007 : 34) “Dalam pelaksanaanya, giro ditatausahakan oleh bank dalam suatu rekening yang lazimnya disebut rekening Koran (current account). Rekening ini juga digunakan untuk menatausahakan kredit yang diberikan dalam bentuk rekening Koran”.

1) Jenis rekening

(45)

a) Instansi-instansi pemerintah/lembaga-lembaga negara dan organisasi masyarakat yang tidak merupakan perusahaan.

b) Fa, CV, Yayasan, PT dan semua badan hukum yang diatur dalam kitab Undang-undang hukum dagang atau peraturan perundang-undangan lainnya. Sedangkan yang termasuk golongan rekening perorangan adalah rekening atas nama pribadi. Dalam golongan rekening ini termasuk pula rekening yang tidak termasuk dalam golongan butir diatas tetapi menggunakan nama dagang seperti kongsi, toko, restoran, bengkel, warung dan sebagainya.

2) Pengertian tentang giro

Ada 3 (tiga) hal yang dapat diperhatikan dari pengertian tentang giro seperti yang telah diuraikan diatas, yaitu :

a) Simpanan pihak ketiga

Simpanan pihak ketiga merupakan penyimpanan sejumlah uang di bank dalam bentuk giro (current account). Simpan ini dilakukan dengan kesepakatan atau perjanjian antara pihak nasabah dan bank. Dengan demikian bank dapat dan nasbahnya terikat pada bunyi perjanjian mereka. Nasabah mempercayakan uangnya kepada bank dan bank akan mengelola uang itu menurut ketentuan yang berlaku dan telah disepakati bersama. b) Penarikan dapat dilakukan setiap saat

(46)

simpanan dalam bentuk giro ini dapat dilakukan oleh penyimpan, pemilik girant tersebut setiap saat selam kantor kas bank buka.

c) Cara penarikan

Yang paling banyak digunakan adalah penarikan dengan cek/bilyet giro. Dengan batas-batas tertentu penarikan dalam bentuk lain seperti dengan surat perintah lainnya, pemindah bukuan juga dapat dilaksanakan.

3) Kegunaan rekening giro

a. Dapat membayar transaksi jual beli dengan mempergunakan cek/bilyet giro

b. Dapat mengirim transfer (kirim uang/delegasi kredit dengan jaminan rekening giro

c. Keamanan/ rahasia terjamin

d. Tidak perlu membawa uang dalam jumlah besar e. Dapat diambil sewaktu-waktu.

4) Jasa simpanan giro pada bank

(47)

5) Giro Valuta Asing

Pada hakikatnya sama dengan giro rupiah yang diuraikan di atas. Perbedaanya, ialah :

a) Sesuai ketentuan bank Indonesia terhadap giro valuta asing tidak buku cek, penarikan (penggunaan/pengambilannya) dilakukan dengan menyerahkan amanat tertulis yang ditandatangani oleh pemegang giro. Amanat tersebut dapat berbentuk surat yang dibuat oleh pemegang giro atau berbentuk formulir yang disediakan oleh bank,

b) Jenis valuta asing giro adalah valuta asing yang dapat diperjual belikan pada bursa valuta asing Jakarta,

c) Bank yang dapat menyelenggarakan giro valuta asing adalah bank devisa, d) Untuk setiap simpanan giro valuta asing diberikan jasa giro valuta asing

yang menarik setiap bulan sesuai perkembangan tingkat bunga yang berlaku dipasar internasional, dan diperhitungkan berdasarkan saldo kredit tertentu, e) Dapat diminta dalam bentuk uang tunai asing sepanjang persediaan bank

memungkinkan.

Kegunaan rekening Giro adalah dapat mambayar transaksi jual/beli dengan mempergunakan cek/bilyet giro, dapat mengirim transfer, keamanan/rahasia terjamin, tidak perlu membawa uang dalam jumlah besar, dan dapat diambil sewaktu-waktu. Giro juga ada dalam bentuk valuta asing.

2. Tabungan

(48)

dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Dalam penarikan digunakan buku tabungan dan kartu ATM dan dapat dilakukan di semua cabang.

Selain uang Anda tersimpan dengan aman dan mendapat bunga simpanan menarik, anda juga bebas menikmati beragam fasilitas dan kemudahan layanan perbankan 24 jam di mana pun anda berada. Berbeda dengan simpanan giro yang dapat digunakan oleh para pengusaha atau para pedagang untuk maksud berjaga-jaga atau keamanan dana oleh masyarakat luas.

Pada dewasa ini terdapat 4 jenis tabungan yaitu, Mandiri Tabungan, Mandiri Tabunganku, Mandiri Tabungan Valas dan Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH). Adapun pengertian dari keempat jenis tabungan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Mandiri Tabungan

Dengan memiliki rekening Mandiri Tabungan, Anda dapat membuka rekening Mandiri Tabungan Rencana, yaitu produk tabungan dalam rupiah yang menggunakan sistem setoran wajib bulanan dan memberikan suku bunga yang tinggi, dilengkapi dengan perlindngan asuransi untuk rencana keuangan masa depan Anda.

2) Mandiri Tabungan Valas

(49)

Mandiri, Mandiri Internet, Mandiri Call dan Mandiri SMS. 3) Mandiri Tabunganku

Tabunganku, yaitu tabungan dalam mata uang Rupiah yang memberikan persyaratan ringan demi menumbuhkan budaya menabung di Indonesia. Jika setoran awal atau saldo rekening ini berjumlah Rp500.000 atau lebih, nasabah akan mendapatkan Kartu TabunganKu yang dapat digunakan untuk bertransaksi di ribuan ATM Mandiri, ATM Bersama serta ATM Link. 4) Tabungan Ongkos Naik Haji

Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH), yaitu setoran naik haji atas nama calon jemaah haji untuk setiap muslim haji yang bersangkutan.

C. Transaksi Tabungan dan Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin

Secara umum transaksi tabungan dan transaksi giro pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu In House Transfer dan Outgoing Funds Transfer.

a) In House Transfer

In House Transfer adalah pengalihan dana yang dilakukan antar nasabah

rekening Bank Mandiri. Layanan ini memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mentransfer dananya ke rekening lainnya didalam Bank Mandiri.

b) Outgoing Funds Transfer

Outgoing Funds Transfer digambarkan sebagai perpindahan dana mata

(50)

rekening bank lainnya baik didalam Indonesia maupun keluar negeri. Bank Mandiri dapat menangani Outgoing Funds Transfer dalam berbagai mata uang seperti USD, IDR, EUR, AUD, dan lain-lain. Prosedur yang ditetapkan dalam melakukan Outgoing Funds Transfer tergantung pada negara penerima dana. Pada Bank Mandiri Indonesia, Outgoing Funds Transfer (F/T) dapat digolongkan kedalam 2 (dua) jenis :

1. F/T dalam mata uang lokal Merupakan pemindahan dana dari rekening di Bank Mandiri ke rekening bank lainnya di dalam negeri. Sistem yang digunakan sesuai dengan sistem yang di tetapkan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia) Sistem yang digunakan terbagi 2 :

a. SKNBI (Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia)

Yang dimaksud dengan kliring dan SKNBI adalah sebagai berikut : Kliring adalah pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.

SKNBI adalah Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia yang meliputi kliring debet dan kliring kredit yang penyelesaiannya dilakukan secara nasional.

Penyelenggara SKNBI terdiri dari dua sub sistem, yaitu:

1. Kliring debet

(51)

penyampaian fisik warkat debet (cek, bilyet giro, nota debet, dan lain-lain).

b. Penyelenggaraan kliring debet dilakukan secara lokal disetiap wilayah kliring oleh PKL (Penyelenggara Kliring Lokal), untuk daerah Medan PKL adalah Bank Indonesia Medan.

c. PKL akan melakukan perhitungan kliring debet berdasarkan DKE debet yang dikirim oleh peserta.

d. Hasil perhitungan kliring debet secara lokal tersebut selanjutnya dikirim ke Sistem Sentral Kliring (SSK) untuk diperhitungkan secara nasional oleh PKN (Penyelenggara Kliring Nasional).

2. Kliring Kredit

a. Digunakan untuk transfer kredit antar bank tanpa disertai penyampaian fisik warkat (paperless)

b. Penyelenggaraan kliring kredit dilakukan secara nasional oleh PKN. c. Perhitungan kliring kredit dilakukan oleh PKN atas dasar DKE kredit

yang dikirim peserta.

Batasan Nominal:

(1) Batas nilai nominal dalam SKNBI adalah sebagai berikut:

Transfer antar bank yang dapat dikliringkan dalam kliring kredit adalah dibawah Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah), untuk diatas seratus juta menggunakan RTGS.

(52)

yang berupa nota debet, yaitu setinggi-tingginya Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) per nota debet. Pembatasan nilai nilai pada nota debet tidak berlaku apabila nota debet diterbitkan oleh Bank Indonesia dan ditujukan kepada Bank atau Nasabah Bank.

b. Bank Indonesia- Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)

Sistem BI-RTGS adalah proses penyelesaian akhir transaksi (settlement) pembayaran yang dilakukan pertransaksi (individually processed/gross settlement) dan bersifat real time (electronically

processed), dimana rekening peserta dapat di debit/dikredit

berkali-kali dalam sehari sesuai dengan perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.

(53)

Gambar III.1 : RTGS Flow

1. Full Payment 3. Full Payment

Message Message

Tujuan sistem BI-RTGS, adalah :

1. Memberikan pelayanan sistem transfer dana antar peserta, nasabah dan pihak lainnya secara cepat aman dan efesien.

2. Memberikan kepastian pembayaran.

3. Memperlancar aliran pembayaran (payment flows).

4. Mengurangi resiko settlement baik bagi peserta maupun nasabah peserta (systemic risk).

5. Meningkatkan efektifitas pengelolaan dana (management fund) bagi peserta melalui sentralisasi rekening giro.

6. Memberikan informasi yang mendukung kebijakan moneter dan early warning sistem bagi pengawasan bank.

7. Meningkatkan efesiensi pasar uang. Mekanisme transaksi yaitu:

(1) Bank pengirim mentransfer rekening Koran melalui termina RTGS yang

Sender Bank

Receiving Bank

2. Settlement

(54)

dipancarkan melalui RCC Bank Indonesia.

(2) RCC akan memproses transaksi rekening Koran dengan mekanisme, yaitu :

(a) Untuk meverifikasi apakah keseimbangan rekening Koran ban pengirim lebih tinggi atau sepadan dengan nominal transaksi kredit. (b) Ketika bank pengirim memeriksa rekening cukup, bank pengirim dan penerima bank akan memeriksa rekening dan langsung memprosesnya dengan bersamaaan.

(c) Ketika bank pengirim memeriksa rekening yang tidak cukup, transaksi kredit akan ditempatkan antrian dalam mesin RTGS. (3) Semua transaksi rekening Koran akan disambungkan secara otomatis ke RCC kemudian RTGS penerima bank.

Antrian manajemen dan Gridlock resolusi :

1. Antrian dalam sistem BI-RTGS didasarkan atas FIFO (first in first out). 2. Modul antrian dalam sistem BI-RTGS akan dilengkapi dengan fasilitan

FIFO yang secara otomatis mempercepat operasi setiap antrian transaksi, untuk tujuan mengurangi antrian.

3. Pengutamaan modul pengantrian dalam sistem BI-RTGS seperti dibawah ini:

(a) Prioritas utama : Pemenuhan hasil kliring

(b) Prioritas kedua : Transaksi bank melalui BI/pemerintahan

(55)

4. Ketika sistem BI-RTGS mendeteksi gridlock, fasilitas resolusi gridlock akan mengoperasikan secara otomatis sama seperti dengan cara manual yang didasarkan atas kriteria keseimbangan atau berdasarkan metode fifo Fasilitas likuiditas harian :

a) Bank yang berpartisipasi dalam BI-RTGS akan memperoleh aplikasi data dari FLI dengan BI.

b) Bank akan menggunakan SBI dan atau penetapan pemerintah sebagai ketetapan agar fasilitas FLI sepenuhnya dapat dilindungi.

c) BI akan menentukan batas maksimum FLI yang akan ditentukan setiap periode 1 hari. FLI yang digunakan oleh bank partisipasi BI-RTGS sebagai fasilitas likuidasi harian.

d) Ketika bank menerima transaksi, transaksi yang akan datang secara otomatis digunakan untuk penyeimbangan FLI.

e) Dalam batas tertentu, fasilitas FLI akan ditransfer dalam FPJP setiap malam

f) Dalam T + 1, BI akan mengklaim semua kewajiban bank dengan menggunakan transaksi “prioritas utama” yang akan dimantapkan sebelum transaksi lainnya.

g) Setiap pagi hari, jika bank tidak melakukan kewajiban pembayaran, bank akan dikeluarkan dalam BI-RTGS.

Ruang lingkup pemeriksaan BI-RTGS, meliputi sebagai berikut :

(56)

(a) Sumber daya manusia meliputi observasi terhadap kualitas sumber daya manusia di satuan kerja pelaksana sistem BI-RTGS, baik dari aspek kompetensi maupun track record dibandingkan dengan persyaratan yang ditetapkan. Kompetensi sumber daya manusia mencakup pemahaman tehnik operasional sistem BI-RTGS sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Pemeriksaan terhadap track record dimaksudkan untuk memastikan bahwa sumber daya manusia yang diberi wewenang untuk melaksanakan fungsi-fungsi dalam sistem BI- RTGS memiliki moral yang baik. Selain itu, perlu diketahui bahwa pelatihan yang diberikan kepada pegawai sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan pegawai.

(b) Struktur organisasi, berkaitan dengan penjabaran tugas, pemisahan tugas dan penanggung jawab kegiatan.

(c) Hukum, meliputi kualitas kontrak/perjanjian dengan vendor/supplier pemasok sistem dan peralatan pendukung BI-RTGS dibandingkan dengan peraturan intern mengenai sistem BI-RTGS dan ketentuan BI.

(2) Lingkungan

Menggambarkan bagimana kondisi lingkungan dimana sistem BI-RTGS berada. Kondisi lingkungan yang dimaksud adalah :

(a) Tenaga listrik, berkaitan dengan kondisi tenaga listrik yang digunakan dan memastikan bahwa peserta mempunyai Uninterruptible Power supply (UPS) yang berfungsi dengan baik.

(57)

digunakan oleh peserta.

(c) Penanganan kebakaran, berkaitan dengan prosedur pencegahan, pendeteksian dan pemadaman kebakaran.

(d) Lokasi/penempatan peralatan Teknologi Informasi (TI) secara lengkap RT server, Personal Computer (PC), dan printer dalam ruangan.

(e) Lokasi ruangan dalam gedung. (f) Akses masuk ruangan.

(3) Sistem

Menjelaskan mengenai konfigurasi dan kondisi sistem BI-RTGS (RT server utama dan back-up jika ada) dan sistem-sistem lain yang terkait

meliputi :

(a) Perangkat keras (hardware) (b) Perangkat lunak (software) (c) Perangkat jaringan.

(4) Back-up

Berkaitan dengan RT Server Back-up, sistem komunikasi, dan back-up data. Selain itu, perlu juga diperiksa apakah RT server Back-up dan sistem komunikasi berfungsi dengan baik dan telah memenuhi kebutuhan minimum pengolahan transaksi dalam keadaan darurat. Dalam hal dilakukannya pengujian back-up sebagaimana tersebut diatas, perlu diperiksa dokumentasinya.

(5) Disaster Recovery Plan (DRP)

(58)

melakukan uji coba DRP secara berkala serta melakukan up dating sesuai dengan perkembangan.

(6) Data dan Dokumentasi

(a) Integritas data, berkaitan dengan data yang diolah akurat, andal, dan lengkap sesuai dengan kebutuhan.

(b) Log book, berkaitan dengan peserta mempunyai log book yang bisa mengetahui kesalahan pengoperasian sistem BI-RTGS.

(c) Dokumentasi hasil transaksi dan back up hasil transaksi

(d) Pengadministrasian/dokumentasi hasil uji coba sistem dan back up. (e) Pengadministrasian/dokumentasi penanganan masalah.

Transaksi Tabungan dan Giro pada Bank Mandiri secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Transaksi Tabungan

Transaksi tabungan diantara lain adalah:

1) Pemindah bukuan antar rekening (sendiri/pihak ketiga) dalam 1 (satu) bank dalam bentuk Rupiah & USD.

2) Transfer Rupiah antar Bank, di bawah 100 juta melalui LLG/kliring, diatas/= 100 juta melauli RTGS (peraturan BI).

3) Transfer mata uang asing antar bank melalui TT. 4) Pembukaan deposito.

5) Pembelian reksadana/mutual fund.

6) Pembayaran tagihan kartu kredit, asuransi, dan lain-lain.

(59)

menggunakan kliring Bank Indonesia. b. Transaksi Giro

Pada transaksi giro dapat dilakukan semua transaksi yang terdapat dalam tabungan, ditambah dengan :

1) Bilyet giro yaitu transaksi antar bank melalui kliring BI, sesama Mandiri langsung

2) Cek yaitu transaksi yang dilakukan antar bank melalui kliring BI, sesama Mandiri langsung.

3) Rekening dapat minus (overdraft dengan persetujuan).

D. Proses Pembukaan Rekening Dan Sistem Pengawasan Transaksi Tabungan dan Giro pada Bank Mandiri.

a. Proses Pembukaan Rekening Tabungan dan Giro.

Proses pembukaan rekening tabungan dan giro pada Bank Mandiri didasarkan atas peraturan yang dikeluarkan bank Mandiri dan mengacu kepada peraturan Bank Indonesia (BI).

Rekening secara dibagi atas 2 (dua) kategori:

a. Individual Account

Termasuk rekening pribadi, Usaha Dagang, Toko, PD dan lain sebagainya.

b. Non Invidual/ Company Account

(60)

sebagainya. Secara garis besar pengawasan pada saat pembukaan rekening di mulai dari departemen marketing, dimana para calon customer langsung berinteraksi dengan para frontliners customer service. Secara garis besar pengawasan pada saat peembukaan rekening:

a. Melengkapi Aplikasi Pembukaan Rekening

CS sebagai orang pertama yang berjumpa dengan calon customer, harus meminta customer untuk mengisi aplikasi pembukaan rekening dengan lengkap dan jelas.

b. Verifikasi Identitas

Customer Service (CS) bertanggung jawab untuk memverifikasi identitas

calon customer meliputi nama, tanggal lahir, tanda tangan dan no identitas harus sama dengan yang di isi di dalam aplikasi pembukaan rekening, dalam verifikasi ini customer diwajibkan untuk menunjukkan 2 (dua) identitas diri.

c. Melakukan Know Your Customer (KYC)

Sesuai dengan peraturan BI, bank harus melakukan verifikasi customer yang meliputi, sumber dana, tujuan untuk menabung, perkiraan transaksi dalam sebulan, serta perkiraan total tabungan dalam kurun waktu 3 bulan mendatang. Seluruh data tersebut di gunakan oleh system untu filterasi Money Loundry.

d. Melakukan Negative File Checking (NFC)

Negative file checking merupakan data customer yang ternasuk dalam

(61)

data yang ada di NFC, maka customer tersebut di tolak untuk membuka rekening di Bank Mandiri.

e. Persetujuan Atasan/ Supervisor

Aplikasi pembukaan rekening yang telah lengkap kemudian di periksa dan harus mendapatkan persetujuan dari atasan yang bersangkutan (CS), yang kemudian aplikasi tersebut di input kedalam sistem BDS (Branch Delivery System) untuk pembukaan rekening.

f. Pengecekan Kembali

Customer Service Officer (CSO) harus melakukan pengecekan kembali atas aplikasi tersebut, pengecekan yang dilakukan sama dengan pengecekan yang dilakukan oleh CS.

b. Pengawasan Transaksi Tabungan dan Giro.

Secara umum pengawasan transaksi di Bank Mandiri terbagi atas 2 (dua), pengawasan secara manual dan pengawasan secara elektronik.

1) Pengawasan Secara Manual Pengawasan manual meliputi: 1. Verifikasi Slip Penarikan Tunai

1. Angka yang tertulis di slip penarikan harus jelas.

2. Tanda tangan pemilik rekening harus tertera dalam slip penarikan. 3. Bila menggunakan cek, verifikasi cek harus dilakukan.

2. Verifikasi Formulir Transfer

(62)

serta nomor rekening penerima.

2. Bila menggunakan giro atau cek, verikasi giro atau cek harus di lakukan. 3. Verifikasi Cek

Cek diharuskan dalam seluruh transaksi yang menggunakan rekening giro rupiah, seperti penarikan tunai dan fund transfer.

Verifikasi Umum:

a. Verifikasi kadaluarsa cek (cek berlaku 250 hari setelah tanggal penerbitan) b. Angka yang tertera di cek harus benar dan jelas.

c. Verifikasi keaslian cek dengan UV light.

d. Cek harus tertera tanda tangan pemilik rekening dan materai. e. Harus di stempel oleh teller penerima cek.

Penarikan Tunai:

a. Cek harus tertera “Cash/Tunai” atau “Pembawa/Bearer”.

b. Segala coretan harus ditolak, kecuali coretan di tanda tangani oleh pemilik rekening.

Fund Transfer

Teller harus melakukan verifikasi kelengkapan:

1.Harus tertera di bayarkan kepada Bank Mandiri atau nama pemilik rekening. 2.Harus tertera cross di bagian pembawa/bearer.

3.Cek harus ada tanda cross, setiap koreksi harus menyerahkan tanda tangan pemilik rekening.

(63)

Verifikasi Umum :

1) Verifikasi tanggal efektif, tanggal efektif giro maksimum 70 hari dari tanggal penerbitan giro.

2) Verifikasi kadaluarsa giro, giro berlaku 6 bulan dari tanggal efektif.

3) Verifikasi keaslian giro dengan UV light. Disamping cek, fund transfer juga bias melampirkan giro, Teller harus melakukan verifikasi kelengkapan giro: 4) Harus di bayarkan kepada nama penerima rekening.

5) Tanda tangan pemilik rekening dan materai. 6) Nama penerima dan bank penerima harus tertera. 7) Pengecekan stop payment

5. Verifikasi Surat Kuasa (Power of Authorney)

Surat kuasa pihak ketiga harus di verifikasi kelengkapannya: 1. Tanda tangan pemilik rekening.

2. Tanda tangan pihak ketiga serta detail informasinya.

3. Pernyataan pemilik rekening untuk melakukan transaksi atas nama pemilik rekening.

4. Materai

6. Verifikasi Tanda Tangan

Tanda tangan harus diverifikasi dengan menggunakan sigver system.

2) Pengawasan Secara Elektronik

Money laundry atau pencucian uang adalah proses atau perbuatan yang

(64)

AMLA (Anti Money Laundry). Dalam setiap periode baik daily basis, weekly basis, monthly basis, dan quarterly basis, secara tersentralisasi tercetak AMLA

report yang kemudian didistribusikan ke masing-masing CS, untuk di klarifikasi

kepada masing-masing nasabah mengenai sumber-sumber transaksi baik transaksi masuk maupun transaksi keluar. Foltersisasi report di set up berdasarkan pedoman KYC nasabah pada saat pembukaaan rekening dan biasa di lakukan penyesuaian setelah periode tertentu.

Sebagai contoh, nasabah A pada saat pengisian KYC, menyatakan dalam 1 bulan ia memperkirakan akan melakukan kurang lebih 15 transaksi, dalam 3 bulan mendatang memeperkirakan tabungannya akan berjumlah sebesar Rp. 500.000.000,- dan sumber dana merupakan hasil usaha yang diperkirakan keuntungan bulanannya sekitar 500-700 juta. Kemudian dari data ini di set up ke dalam field-field AMLA yang terdapat pada systematic. Realisasinya, nasabah A melakukan lebih dari 20 transaksi dalam 1 bulannya, kemudian melakukan transaksi sebesar 1,5 milyar. Maka AMLA report akan memunculkan nasabah A beserta transaksi yang dilakukannya, report tersebut harus di konfirmasi oleh CS kepada nasabahnya, bilamana tidak ada kecurigaan maka harus ada penjelasan di dalam field “customer memo” pada systematic, sebaliknya bila ada kecurigaan, CS di haruskan membuat “Suspicious Report” yang diteruskan ke department Compliance.

(65)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Transkasi Tabungan pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut: pemindah bukuan antar rekening (sendiri/pihak ketiga) dalam suatu bank dalam bentuk Rupiah & USD; Transfer Rupiah antar bank, di bawah 100 juta melalui RTGS (peraturan BI); Transfer mata uang asing antar bank melalui TT; Pembukaan deposito; Pembelian Reksadana/Mutual fund; Pembayaran tagihan kartu kredit, asuransi, dan lain-lain; Setoran tunai/setoran giro yaitu melalui bank lain dengan kliring BI, Mandiri langsung. Sedangkan transaksi giro dapat dilakukan semua transksi yang terdapat dalam tabungan, ditambah dengan : Bilyet giro atau cek yang diharuskan penggunaannya baik dalam melakukan transaksi penarikan tunai maupun dalam transaksifun transfer dan rekening dapat minus (overdraft dengan persetujuan).

2. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin dalam melakukan sistem informasi perbankan telah menerapkan subsistem yang membentuk suatu jaringan yang terjalin satu sama lain sehingga dalam melakukan transaksi rekening tabungan dan rekening giro dapat dilakukan secara tepat dan akurat.

(66)

rekening secara elektronik AMLA systematic yang berfungsi sebagai pendeteksi awal dari money laundry atau pencucian uang.

B. SARAN

1. Dalam melakukan penilaian transaksi penarikan tunai maupun outgoing fund transfer melalui rekening giro rupiah hendaknya diharuskan untuk

melampirkan bilyet giro atau cek, dengan melampirkan bilyet giro atau cek merupakan suatu alat perintah yang sah, dikarekankan verifikasi menggunakan bilyet giro atau cek yang telah ditanda tangani oleh pemilik rekening giro.

2. Dalam melakukan sistem informasi Chif of Information (CIO) sebaiknya bertanggung jawab penuh untuk mengelola unit dan sumber daya informasi secara baik dan memberikan jasa informasi kepada para nasabah dalam tingkat layanan (service level) yang dapat memberikan dukungan dan memenuhi kebutuhan yang memuaskan. Dengan cara realibility (menghasilkan output yang dapat diandalkan ketelitian/akurasinya), usability (mudah digunakan), resiability (sistem telah well-tested, telah diuji

kehandalannya), portability (sistem fleksibel dan mudah di transfer dari platform atau konfigurasi lingkungan mesin tertentu).

(67)

nasabah (know your customer/KYC) dengan lebih menyempurnakan AMLA systemict sehingga berfungsi juga sebagai pendeteksi awal Fraud

(68)

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia, November 2002. Outlook sistem Kliring Elektronik, Jakarta, Biro Pengembangan Sistem Pembayaran Nasional, Jakarta.

Bodnar, George H, and William S.Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Buku I. Jakarta: Penerbit salemba empat.

Gondodiyoto, Santoyo, 2007. Audit Sistem Informasi, Edisi Revisi, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Mc Leod, Raymond Jr, 2001. Sistem Informasi Manajemen, Prenhallindo, Edisi Tujuh, Jakarta.

Prianto, Pandia, 2005. Lembaga Keuangan, Rineka Cipta, Jakarta.

Rindjin, Ketut, 2000. Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Suyatno, Thomas, 2007. Kelembagaan Perbankan, Cetakan Ke-14, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Warren, Carl S, James M Reeve, and Philip E. Fess. 2006. Pengantar Akuntansi, Edisi Ke-21, Buku Kesatu, Cetakan Pertama, Terjemahan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani, dan Taufik Hendrawan. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Karakter Sistem Informasi.

(69)

Gambar

Tabel I.1
Tabel II.1 mata uang utama dunia

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah mengukur pengaruh komposisi tongkol jagung sebagai substitusi serbuk gergaji pada media tanam jamur tiram putih ( Pleurotus ostreatus )

Information gathered from domain experts are formulated in the form of facts and rules and depending on the input given by the users, the appropriate rule is

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir. RKA SKPD 2.2 PEMERINTAH

Here, the quality metrics evaluation on hyperspectral images has been presented using k-means clustering and segmentation.. After classification the assessment of similarity

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir. RKA SKPD 2.2 PEMERINTAH

Formulir ini harus dilengkapi dan hanya berlaku untuk SATU orang pasien dan harus diisi dengan lengkap dan ditandatangani oleh peserta atau orang tua jika pasien adalah anak-anak..

Several atmospheric correction models are available for correcting atmospheric attenuations incorporated in satellite observations, such as FLAASH, 6SV, QUAAC, ATCOR etc. In

Object-based land cover classification and change analysis in the Baltimore metropolitan area using multitemporal high resolution remote sensing