• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

B. Tinjauan Umum KoPmptensi Inti Promosi kesehatan

4. Alat bantu dan media penyuluhan

59

berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.

c. Media luar ruang

Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar. Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar.

Kelemahan dari media ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih untuk produksinya, persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, memerlukan keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya. Media penyuluhan kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan apa yang diharapkan

60

meragakan sesuatu dalam proses penyuluhan (Notoatmodjo, 2007). Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian/pengetahuan yang diperoleh.

Dengan kata lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu objek sehingga mempermudah persepsi.

Secara terperinci, fungsi alat peraga adalah untuk menimbulkan minat sasaran, mencapai sasaran yang lebih banyak, membantu mengatasi hambatan bahasa, merangsang sasaran untuk melaksanakan pesan kesehatan, membantu sasaran untuk belajar lebih banyak dan tepat, merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang diterima kepada orang lain, mempermudah memperoleh informasi oleh sasaran, mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik, dan membantu menegakkan pengertian yang diperoleh.

Pada garis besarnya ada 3 macam alat bantu penyuluhan yaitu : 2. Alat bantu lihat

Alat ini berguna dalam membantu menstimulasikan indera mata pada waktu ternyadinya penyuluhan. Alat ini ada 2 bentuk yaitu

61

alat yang diproyeksikan misalnya slide, film dan alat yang tidak diproyeksikan misalnya dua dimensi, tiga dimensi, gambar peta, bagan, bola dunia, boneka dan lain-lain.

3. Alat bantu dengar

Alat ini berguna dalam membantu menstimulasi indera pendengar, pada waktu proses penyampaian bahan penyuluhan misalnya piringan hitam, radio, pita suara dan lain-lain.

4. .Alat bantu lihat- dengar

Alat ini berguna dalam menstimulasi indera penglihatan dan pendengaran pada waktu proses penyuluhan, misalnya televisi, video cassette dan lain-lain

4.…Pemasaran Sosial dan publikasi dalam promosi kesehatan

Menurut Kotler (2006), pemasaran sosial adalah suatu proses untuk membuat rancangan, implementasi, dan pengawasan program yang bertujuan meningkatkan penerimaan gagasan sosial atau perilaku pada suatu kelompok sasran. Selanjutnya, Pemasaran dalam promosi kesehatan adalah keterampilan manajemen dalam hal mengidentifikasi kesempatan-kesem35patan untuk memenuhi permintaan konsumen atau klien sehingga memberikan perlindungan maksimal atau perbaikan dalam kesehatan mereka (Ewles dan Simnett, 1994).

Pusat kegiatan pada pemasaran sosial adalah konsumen atau masyarakat, atau pemasaran sosial berorientasi pada konsumen,

62

bukan pada perusahaan seperti pada pemasaran komersial.

Konsumen sebagai tolak ukur proses mempunyai empat unsure, yaitu produk, harga, tempat dan promosi.

a. Produk

Jenis produk yang akan dijual dalam pemasaran adalah produk sosial atau produk yang secara sosial bermanfaat. Hal ini berupa jenis pelayanan misalnya penimbangan balita, pemeriksaan ibu hamil atau perilaku berhenti merokok, kesegaran jasmani atau juga berupa benda nyata seperti kapsul vitamin A, tablet besi.

Produk harus berdasarkan minat atau kebutuhan masyarakat.

b. Harga

Dalam pemasaran sosial, harga produk ditentukan berdasarkan manfaat atau kemudahan yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Harga dapat berupa uang, kesempatan, status atau waktu. Contohnya, meskipun posyandu memberikan pelayanan secara gratis, tetapi reaksi anak terhadap imunisasi dan gangguan keluarga, termaksuk biaya untuk jajan anak dan transportasi ke posyandu, dapat dianggap harga yang harus dibandingkan dengan manfaaat yang di dapat. Dengan demikian, harga menjadi sangat bervariasi untuk setiap individu. Penetapan harga tidak terlepas dari ketiga unsur pemasaran lainnya karena setiap unsure saling memengaruhi dan turut menentukan besarnya harga yang harus dibayar konsumen.

63

c. Tempat

Tempat pemasaran sosial adalah lokasi tempat produk dapat diperoleh. Penyediaan dan distribusi produk sosial tidak hanya melibatkan sistem agen dan pengecer, tetapi dapat melalui kader, tenaga lapangan, sarana pelayanan kesehatan, atau tenaga kesehatan sendiri. Dalam pemasaran sosial, jalur distribusi menyangkut bermacam-macam institusi yang terlibat, mulai dari perumus gagasan sampai penerima yang dituju. Faktor efektifitas dan efisisensi harus tetap dipertimbangkan serta arus penyaluran produk harus lancar dan persediaan harus selalu cukup.

d. Promosi

Dalam meningkatkan penjualan produk, diperlukan kegiatan promosi, yaitu mengkomunikasikan keunggulan dan membujuk konsumen atau kelompok sasaran untuk menggunakan produk yang ditawarkan. Efektifitas pemasaran sangat bergantung pada efektifitas komunikasi, karena pada dasarnya promosi adalah komunikasi. Tema promosi harus mengikat semua unsur pemasaran, yaitu tempat, produk dan harga karena ketiga unsur tersebut juga merupakan alat promosi.

Faktor- faktor yang menentukan keberhasilan pemasaran sosial meliputi: (Maulana, 2014)

b. Manajemen, pemasaran sosial yang baik harus didukung manajemen yang baik. Manajer bertanggung jawab penuh

64

terhadap pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan meskipun dibentuk kelompok kerja.

c. Konsumen, merupakan titik tolak semua unsur kegiatan pemasaran sehingga penyusunan pesan, bagaimana pesan disampaikan, dan saluran komunikasi yang digunakan harus berdasarkan penelitian tentang konsumen.

d. Kelompok sasaran, program komunikasi akan berhasil jika pesan-pesan ditujukan lansung kepada kelompok sasaran yang sesuai. Misalnya, pesan imunisasi harus khusus ditujukan pada ibu dari anak usia balita. Pesan yang berbeda diperlukan bagi para ibu yang mempunyai anak dengan usia berbeda.

Kelompok sasaran dapat berbeda berdasarkan pola makan anak pada umur yang berbeda sehingga pesan ditujukan kepada ibu dari setiap tingkat usia balita tersebut.

e. Identitas, produk atau layanan yang dipromosikan harus memilih identitas yang jelas dan tegas (misalnya, “sayuran mengandung vitamin yang menyehatkan” memberikan identitas yang jelas pada sayuran tersebut dibandingkan “sayuran baik untuk anak-anak”)

f. Manfaat, produk atau layanan yang dipromosikan harus memberikan manfaat atau keuntungan yang jelas dan nyata, penelitian yang cermat akan membantu menunjukan keuntungan atau manfaat nyata dan dapat dipercaya (misalnya,

65

poster yang berbunyi “Datanglah ke Posyandu dan Timbang Anak Anda”, tidak akan memberikan pengaruh yang diharapkan karena tidak menunjukkan manfaat apa yang dapat diperoleh dengan membawa anak ke posyandu).

g. Biaya, biaya berhubungan dengan keterjangkauan konsumen untuk membeli produk atau pelayanan yang akan dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh. Keterjangkauan biaya harus mencakup biaya nyata dan biaya tersembunyi. Meskipun pelayanan posyandu gratis, terdapat biaya tersembunyi yang harus dikeluarkan, seperti waktu, biaya untuk jajan anak, transportasi, dan lain-lain. Keputusan datang tidaknya ke posyandu merupakan hasil dari usaha membandingkan semua biaya (yang nyata dan tersembunyi) dengan manfaat dating ke posyandu.

h. Ketersediaan, promosi apapun tidak akan berhasil jika produk atau pelayanan yang dipromosikan tidak dapat atau sulit diperoleh. Oleh karena itu, harus dipastikan bahwa produk memang dapat diperoleh sebelum promosi dicanangkan (misalnya, promosi oralit tidak akan berhasil jika oralitnya sulit diperoleh atau promosi kebiasaan buang sampah pada tempatnya akan sulit diwujudkan jika tempat sampahnya tidak tersedia).

66

i. Saluran komunikasi, pesan dapat diterima kelompok sasaran melalui kominikasi yang dapat dipercaya sehingga penting menentukan saluran komunikasi yang dapat dipakai, seperti media massa, kader dan kelompok masyarakat. Tentukan juga berapa persen kelompok sasaran yang dapat dicapai setiap saluran komunikasi dan berapa frekuensinya.

j. Pemantauan dan Perbaikan, sistem pemantauan bagian dari pendekatan pemasaran sosial. Pemantauan dilakukan untuk mengetahui apakah semua unsur komunikasi sesuai rencana dan perbaikan yang sekiranya diperlukan.

k. Evaluasi, dilakukan pada akhir program sesuai jangka waktu yang ditentukan setiap tahun apabila program berjangka panjang.

Dokumen terkait