• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alat Bantu Pengumpulan Data

Dalam dokumen Gambaran Spritualitas Pada Suku Jawa (Halaman 42-48)

BAB II LANDASAN TEORI

D. Alat Bantu Pengumpulan Data

Purwandari (2009) menyatakan sedapat mungkin wawancara perlu direkam dan dibuat transkripnya secara verbatim (kata demi kata), sehingga tidak bijaksana jika peneliti hanya mengandalkan ingatan. Untuk itu diperlukan instrumen atau alat bantu penelitian untuk membantu peneliti dalam pengumpulan data. Alat bantu yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tape recorder

dan pedoman wawancara.

1. Alat Perekam (Tape Recorder)

Alat perekam digunakan untuk memudahkan peneliti untuk mengulang kembali hasil wawancara yang telah dilakukan. Selain itu, peneliti dapat lebih mudah melakukan observasi selama wawancara berlangsung. Penggunaan alat perekam ini dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari responden.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara memuat isu-isu yang berkaitan dengan tema penelitian. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek (checklist) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan (Poerwandari, 2009). Pedoman wawancara bertujuan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman wawancara berupa

open ended question yang dibuat berdasarkan teori-teori yang dibahas dalam Bab II. Hal ini dilakukan agar peneliti mempunyai kerangka berpikir tentang hal-hal yang ingin ditanyakan dan tidak menyimpang dari kerangka teoritis yang ada. Pada pelaksanaannya, pedoman wawancara ini tidak digunakan secara kaku.

Tidak tertutup kemungkinan untuk menanyakan hal lain yang masih berhubungan dengan topik penelitian agar wawancara tidak berjalan dengan kaku namun data yang didapatkan lebih lengkap dan akurat.

E. KREDIBILITAS PENELITIAN

Kredibilitas adalah istilah yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk mengganti konsep validitas, dimaksudkan untuk merangkum bahasan menyangkut kualitas penelitian kualitatif. Kredibilitas penelitian kualitatif terletak pada keberhasilan mencapai maksud mengeksplorasi masalah dan mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks. Deskipsi mendalam yang menjelaskan kemajemukan (kompleksitas) aspek-aspek yang terkait (dalam bahasa kuantitatif: variabel) dan interaksi dari berbagai aspek menjadi salah satu ukuran kredibiltas penelitian kualitatif (Poerwandari, 2009).

Adapun upaya peneliti untuk meningkatkan kredibilitas penelitian ini antara lain:

1. Memilih responden yang sesuai dengan karakteristik responden pada penelitian ini yaitu individu dewasa yang merupakan suku Jawa.

2. Membuat pedoman wawancara berdasarkan dimensi spiritualitas dan faktor yang mempengaruhi spiritualitas. Selain itu, peneliti juga menjaga standarisasi pedoman wawancara dengan melakukan professional judgment bersama dengan dosen pembimbing.

3. Menggunakan pertanyaan terbuka dan wawancara mendalam untuk mendapatkan data yang akurat. Pernyataan responden yang ambigu atau kurang jelas akan ditanyakan kembali (probing) saat wawancara atau pertemuan berikutnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat. 4. Mendokumentasikan secara lengkap dan rapi data yang terkumpul, proses

pengumpulan data, dan strategi analisisnya.

5. Melakukan pengecekan dan pengecekan kembali data untuk menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda.

F. PROSEDUR PENELITIAN 1. Tahap Persiapan Penelitian

Pada tahap persiapan penelitian, peneliti melakukan sejumlah hal yang diperlukan untuk melakukan penelitian yaitu:

a. Mengumpulkan data

Peneliti mengumpulkan berbagai informasi dan teori-teori yang berhubungan dengan spiritualitas dan suku Jawa

b. Menyusun pedoman wawancara

Agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian, peneliti menyusun butir-butir pertanyaan berdasarkan kerangka teori untuk menjadi pedoman wawancara.

c. Persiapan untuk pengumpulan data

Peneliti mengumpulkan informasi tentang calon responden penelitian dan memastikan calon responden memenuhi karakteristik responden yang telah

ditentukan. Setelah mendapatkannya, peneliti menghubungi calon responden untuk menjelaskan tentang penelitian yang dilakukan dan menanyakan kesediaannya untuk berpartisipasi dalam penelitian.

d. Membangun rapport dan menentukan jadwal wawancara

Setelah memperoleh kesediaan dari responden penelitian, peneliti membuat janji bertemu dengan responden dan berusaha membangun rapport yang baik dengan responden. Setelah itu, peneliti dan responden penelitian menentukan dan menyepakati waktu untuk pertemuan selanjutnya untuk melakukan wawancara penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Setelah tahap persiapan penelitian dilakukan, maka peneliti mengambil data penelitian yakni mulai menghubungi responden yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Peneliti meminta kesediaan responden untuk diwawancarai melalui surat pernyataan yang telah disiapkan. Setiap kali melakukan wawancara, peneliti mengkonfirmasi ulang waktu dan tempat wawancara dengan responden.

Penelitian ini diawali dengan perkenalan dan memberi penjelasan pada responden mengenai tujuan penelitian. Peneliti juga menjelaskan mengenai prosedur dan kerahasiaan data penelitian. Setelah itu, wawancara dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya. Proses wawancara akan direkam dengan tape recorder mulai dari awal hingga akhir wawancara dengan persetujuan responden penelitian sebelumnya.

3. Tahap Pencatatan Data

Setelah proses wawancara selesai dilakukan dan hasil wawancara telah diperoleh, peneliti kemudian memindahkan hasil wawancara ke dalam verbatim tertulis. Selanjutnya, peneliti membuat koding sesuai dengan teori yang digunakan. Hasil koding akan membantu peneliti dalam menganalisa dan menginterpretasi data yang diperoleh dari masing-masing responden. Setelah koding selesai dilakukan, peneliti kemudian menganalisis dan membahas data yang diperoleh.

4. Tahap Analisis Data

Data yang diperoleh dari pendekatan kualitatif adalah berupa kata-kata. Untuk itu perlu dilakukan analisis data. Analisis data adalah proses merinci secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan ide seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bentuan pada tema dan ide itu (Bogdan & Taylor dalam Moleong, 2002). Untuk melakukan analisis berdasarkan data tersebut dibutuhkan kehati-hatian agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Menurut Poerwandari (2007) proses analisis data adalah sebagai berikut:

a. Organisasi data secara rapi, sistematis, dan selengkap mungkin untuk memperoleh kualitas data yang baik, mendokumentasikan analisa yang dilakukan, serta menyimpan data dan analisa yang berkaitan dalam penyelesaian penelitian.

b. Koding dan analisa. Menurut Poerwandari (2007) koding adalah proses membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh. Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasikan dan mensistemasi data secara lengkap dan

mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari dengan lengkap. Semua peneliti kualitatif menganggap tahap koding sebagai tahap yang penting, meskipun peneliti yang satu dengan peneliti yang lain memberikan usulan prosedur yang tidak sepenuhnya sama. Pada akhirnya peneliti yang berhak (dan bertanggung jawab) memilih cara koding yang dianggap paling efektif bagi data yang diperolehnya.

c. Pengujian terhadap dugaan, berkaitan erat dengan upaya mencari kejelasan yang berbeda mengenai data yang sama. Peneliti harus mengikutsertakan berbagai perspektif untuk memungkinkan keluasan analitis serta memeriksa bias-bias yang tdak disadari.

d. Strategi analisa, proses analisa dapat melibatkan konsep-konsep yang muncul dari jawaban atau kata-kata subjek maupun konsep yang dipilih atau dikembangkan peneliti untuk menjelaskan fenomena yang dianalisa.

e. Interpretasi, yakni upaya untuk memahami data secara lebih ekstensif dan mendalam. Peneliti memiliki perspektif mengenai apa yang sedang diteliti dan menginterpretasikan data melalui perspektif tersebut.

Dalam dokumen Gambaran Spritualitas Pada Suku Jawa (Halaman 42-48)

Dokumen terkait