• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KETENTUAN HUKUM PIDANA TERHADAP PENCURIAN UANG

B. Pembuktian Yang Berkaitan Dengan Teknologi Informasi

3. Alat Bukti

a. Pengertian Alat Bukti Elektronik

Adapun yang dimaksud dengan bukti elektronik adalah bukti yang didapat dari kejahatan yang menggunakan peralatan teknologi untuk mengarahkan suatu

97

Edmon Makarin, op. cit, hal. 422.

98

Dikdik M. Arief Mansur dan Elisatris Gultom, Loc. Cit.

99

perstiwa pidana berupa data-data elektronik baik yang berada didalam perangkat teknologi itu sendiri, misalnya yang terdapat pada komputer, hard disk, floppy disk, memory card, sim card atau yang merupakan hasil print-out, ataupun yang telah mengalamipengolahan melalui suatu perangkat teknologi tertentu misalnya komputer ataupun dalam bentuk lain, berupa jejak (path) dari suatu aktivitas pengguna perangkat teknologi.100

Mengenai alat bukti elektronik ini hakim Mohammed Chawki dari

Computer Crime Research Center mengklasifikasikan bukti elektronik menjadi tiga kategori sebagai berikut :101

a. Real Evidence

Real Evidence atau Physial Evidence ialah bukt i yang terdiri dari objek-objek nyata/berwujud yang dapat dilihat dan disentuh. Real Evidence juga merupakan bkti langsung berupa rekman otomatis yang dihasilkan oleh komputer itu sendiri dengan menjalankan software dan receipt dari informasi yang diperoleh dari alat (device) yang lain, contohnya computer log files.102

b. Testamentary Evidence

100

Edmon Makarim, Op. Cit, hal. 455.

101

Judge Mohammed Chawki, Computer Crime Research Center, “The Digital Evidence in the Information Era”, diakses pada tanggal 5 Februari 2010/ pukul 14.00 WIB

Juga dikenal dengan istilah Hearsay Evidence dimana keterangan seorang ahli dapat diberikan selama persidangan, berdasarkan penghakiman dan pengamatan individu. Peranan dari keterangan ahli sesuai dengan peraturan perundang-undangan kita yaitu Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 KUHAP, bahwa keterangan ahli dinilai sebagai alat bukti yang mempunyai kekuatan pembuktian jika keterangan yang diberikan tentang sesuatu hal berdasarkan keahlian khusus dalam bidang yang dimilikinya dan yang berupa keterangan menurut pengetahuannya secara murni.103

c. Circumstantial Evidence

Perkembangan ilmu dan teknologi sedikit banyak membawa dampak terhadap kualitas metode kejahatan, memaksa kita untuk mengimbanginya dengan kualitas dan metode pembuktian yang memerlukan pengetahuan dan keahlian (skill and knowledge). Kedudukan seorang ahli dalam memperjelas tindak pidana yang terjadi serta menerangkan atau menjelaskan bukti elektronik sangat penting dalam memberikan keyakinan hakim dalam memutus perkara kejahatan dunia maya.

Pengertian dari Circumstantial Evidence ini adalah merupaka bukti terperinci yang diperoleh berdasarkan ucapan atau pengamatan dari kejadian yang sebenarnya yang mendorong untuk mendukung suatu kesimpulan atau, tetapi bukan untuk membuktikannya. Circumstantial Evidence atau Derived Evidence

ini merupakan kombinasi dari real evidence dan hearsay evidence.

b. Proses Pengolahan Alat Bukti Elektronik Melalui Komputer Forensik

103

Sebelum dibawa kedepan persidangan untuk pembuktian suatu kasus

cybercrime, bukti elektronik haruslah melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan ini dilakukan melalui suatu cabang ilmu hukum pidana yang disebut komputer forensik.

1) Pengertian Komputer Forensik

Forensik memiliki arti “membawa ke pengadilan”. Istilah forensik adalah suatu proses ilmiah yang didasari oleh ilmu pengetahuan dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menghadirkan barang bukti dalam sidang pengadilan terkait adanya suatu kasus hukum. Kekuatan dari forensik adalah memungkinkan menganalisa dan mendapatkan kembali fakta dari kejadian dan lingkungan. Tentu tidaklah nudah mendapatkan atau lebih tepatnya menemukan fakta, karena fakta itu tersembunyi adanya.

Metodologi dalam forensik pasti berubah, mengingat ilmu pengtahuan yang mendasarinya pun berubah. Apapun itu perubahannya, pasti membawa kepada perubahan dan metode yang lebih baik dengan dimunculkannya bidang keilmuan dan pengetahuan baru.

Komputer forensik adalah suatu metode pengumpulan, penyelamatan, megidentifikasi, memelihara, menganalisa dan mengajukan ke pengadilan bukt i digital yang berhubungan dengan komputer, dan sesuai menurut hukum yang berlaku, dimana metode ini dikembangkan karena kebutuhan eksklusif akibat dari berkembangnya teknologi informasi.104

104

Feri Sulianto, Komputer Forensik, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008, hal. 150.

Komputer forensik masih jarang digunakan oleh pihak berwajib di Indonesia. Seperti yang telah dijelaskan diatas

bahwa bukti digital atau elektronik adalah informasi yang didapat dalam bentuk atau format digital.

Berbeda dari forensik umumnya, komputer forensik adalah pengumpulan dan analisis data dari berbagai sumber daya komputer. Ini mencakup : sistem komputer, jaringan komputer, jalur komunikasi (mencakup secara fisik dan

wireless), dan juga berbagai media penyimpanan yang dikatakan layak untuk diajukan dalam sidang pengadilan.

Komputer forensik atau digital forensik banyak ditempatkan dalam berbagai keperluan, bukan hanya terpaku pada kasus-kasus kriminal yang melibatkan hukum. Secara umum komputer forensik dapat digolongkan sebagai berikut :105

a) Keperluan investigasi tindak kriminal dan perkara pelanggaran hukum; b) Rekonstruksi duduk perkara insiden keamanan komputer;

c) Pemulihan-pemulihan akan kerusakan sistem;

d) Troubleshooting (kerusakan) yang melibatkan hardware ataupun software.

2) Bukti Elektronik dalam Komputer Forensik

105

Dalam dunia komputer forensik alat bukti elektronik disebut dengan

Digital Evidence. Beberapa contoh bukti elektronik yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain.106

a) E-mail, atau alamat e-mail

b) Pesan dalam bentuk Short Messaging Service (SMS) c) Wordprocessor/spread sheet files pada komputer d) Source code diperangkat lunak

e) Files berbentuk image (.jpeg, .gie, dan sebagainya) f) Web browser bookmarks, cookies pada internet g) Kalender, dan to-do list pada komputer.

Pengumpulan bukti elektronik dalam kompter forensik dilakukan melalui komputer forensik dilakukan melalui komputer dan perangkat elektronik lain yang terhubung dengannya. Dalam melaksanakan tugas pengumpulan alat bukti elektronik melalui komputer forensik seorang penyidik atau investigator juga harus menguasai jenis kejahatan apa yang sedang ditanganinya, dan alat-alat bukti elektronik apa yang harus diperiksa oleh investigator tersebut.

Menurut Feri Sulianta, alat bukti kejahatan komputer meliputi :107 a) Buku alamat

b) Configuration files

c) E-mail/surat

d) Log aktivitas berinternet

106

107

e) Internet protocol addres dan user name

f) Internet Relay Chat (IRC) logs

g) Source code

h) File teks (user names dan passwords).

Dokumen terkait