TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENCURIAN UANG MELALUI REKENING BANK DENGAN SARANA INTERNET
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk
Mencapai Gelar Sarjana Hukum
OLEH:
IRYANTI SAGALA
060200200
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENCURIAN UANG MELALUI REKENING BANK DENGAN SARANA INTERNET
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
O L E H
060200200 IRYANTI SAGALA
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA DISETUJUI OLEH :
KETUA DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
NIP. 196107021989031001 (Abul Khair, SH, M. Hum)
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
(Prof. Dr. Syafruddin Kalo,SH,M.Hum)
NIP. 195102061980021001 NIP. 196209071988112001 (Nurmalawaty, SH,M.Hum)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
KATA PENGANTAR
Segala puji dan hormat syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus
Kristus Sang Kepala Gerakan sebagai Tuhan yang hidup yang telah mencurahkan
barkat dan karunia-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini, sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
menyelesaikan masa studinya dan memperoleh gelar Sarjana Hukum Jurusan
Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Sesuai dengan yang tercantum pada halaman depan skripsi ini, maka judul
yang dipiih adalah: “Tinjauan Yuridis Terhadap Pencurian Uang Melalui Rekening Bank Dengan Sarana Internet ”.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari sempurna, dalam penyusunan, pemilihan maupun merangkai kata demi
kata, serta kelalaian dalam proses pengeditan. Hal ini karena keterbatasan yang
dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, penulis bersedia menerima kritik dan saran
yang membangun agar dapat menjadi acuan bagi penulis dalam karya penulisan
berikutnya.
Sebagai penghargaan dan ucapan terima kasih terhadap semua dukungan
dan perhatian yang telah diberikan, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M. Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Dr. Suhaidi, SH. M. Hum, selaku
Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Bapak
Universitas Sumatera Utara, Bapak Muhammad Husni, SH, M. Hum selaku
Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Abul Khair, SH, M. Hum selaku Ketua Departemen Hukum Pidana dan
Ibu Nurmalawaty, SH, M. Hum selaku Sekretaris Departemen Hukum Pidana
yang mendukung penulis dalam pemilihan judul dan penulisan skripsi ini
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, M. Hum selaku Dosen pembimbing I,
yang telah membimbing dan mendukung penulis dalam masa penulisan
sampai penyelesaian skripsi ini.
4. Ibu Nurmalawaty, SH, M. Hum selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini
sampai dengan selesai.
5. Bapak Alm. Lukman Hakim Nainggolan, SH selaku dosen wali penulis yang
telah banyak membantu dan membimbing penulis selama perkuliahan di
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Rafiqoh Lubis, SH, M. Hum selaku Dosen Departemen Hukum Pidana,
yang banyak memberikan saya semangat dan masukan, terima kasih karena
dengan kehadiran ibu di tengah-tengah kami (Iir, Agnes, Helen, dan Medho)
membuat hidup kami semakin berwarna.
7. Segenap dosen serta seluruh Civitas Akademik dan seluruh staf pegawai
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
8. Yang teristimewa dan penulis cintai Ayahanda M. Sagala dan Ibunda T.
dorongan kepada penulis dengan iringan doa yang tak henti-hentinya serta
kerja keras, kesabaran, nasehat, dan kasih sayang dari ayahanda dan ibunda,
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi. Penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya buat ayahanda dan ibunda tercinta. Semua hal
yang ayahanda dan ibunda berikan tidak mungkin dapat tergantikan. Aku akan
selalu berusaha membuat ayahanda dan ibunda bangga.
9. Buat seluruh abang-abang dan kakakku (kak Irma,bang simbolon (abang
iparku), bang andi, kak helda (kakak iparku), kak ati, bang rio terimakasih
buat motifasi dan semangatnya kepada penulis, harapan penulis, penulis juga
bisa sepeti yang kalian harapkan. Jadi adik yang bisa membanggakan ke dua
orang tua kita. Tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih buat ponakan ku
yang lucu-lucu “cia” dan juan, penulis sayang sangat dengan kalian.
10.Buat anak-anak UNO_group (Aswin, Helen, Agnes, Imelda as “ Medho”,
Jaswin, Mira, Wartini, Dwi). Terlebih buat Agnes, Helen, Medho, begitu
banyak hal yang kita lalui bersama, kadang kita merasakan senang dan susah
sama-sama, tidak terasa hamir 3,5 tahun lebih kita menentang dunia selama di
perkuliahan ini sama-sama, tidak jarang juga kita semua mengalami gesekan
selama ini, tapi hal itulah nantinya yang membuat kita tersenyum saat kita
mengenang masa-masa perkuliahan ini. Walaupun terasa berat untuk berpisah
dengan kalian semua tapi aku sangat bersyukur punya sahabat seperti kalian.
Terimakasih telah menemaniku selama di dalam perkuliahan ini. Terimakasih
buat segala doa, motivasi dan kebersamaan yang selama ini ada pada kita.
mengatakan oang lain boleh datang dan pergi tapi sahabat selalu ada di hati.
Besar harapanku, sekalipun kita berpisah, kita bisa sukses semuanya, dan pada
akhirnya kita bisa berkumpul kembali. Aku sayang kalian semuanya.
11.Buat sahabatku yang uda hampir 6 tahun terjalin joesephin as “aseph” (yang
sekarang menetang kehidupan di Jakarta), dan Elfrida, terima kasih buat doa
dan semangat yang kalian berikan.
12.Kakak dan teman Kelompok Kecil “Gedolva”: kak Juli, Maria, Heni, Jenni,
Agnes, Helen, makasih buat kontak doa yang selama ini kita jalankan,
makasih buat nasihat-nasihat yang kalian berikan, dan yang telah
menyemangatiku kuliah.
13.Buat anak-anak stambuk’06 : Tondy Elia Sianturi (yang senantiasa selalu ku
repotkan), Rentha, Inggrid, Witra, Siska, Slamet, Debora, Titin, Dhea, Sesyl,
Ika, Duma, Adi, Remon, Corry, Veritety, Verawati, Chandra, Jhon Hendrik
Hasibuan, dan semua yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
14.Buat Senior dan junior, Bang Sammy (yang uda banyak menolong ku dalam
membantu mencari bahanku ini), Bang Gondrong, Bang Deddy, Bang
Frans’05,Bang Jaya, Bang Bob’05, Jona, Bang Pel, Bang Roy Simangunsong,
Bang Janroy, Bang Sahala, Bang Doni, , Ka ruth, Ka Lisa, Ka Melda, Ka
Debora DolokSaribu, Ka Indah, , Ka Dewi Saragih, Helena, Bang Yoseph,
Bang Ipho, Bang Yunus, Bang Rio, Bang Santo, Ka segi, Ka Duma, Ka
Williana’05, david, Yudi, Putra, Debora Naiborhu, Andre, Derma, Fisca,
Nono, Jeremia, Sondang, Oude, Inggri, Nova, Yuthi, Obe, Frans’08 dan
15.Tante Rimbun (Tante Agnes), makasih banyak tante buat dorongan dan
semangat yang tidak henti-hentinya tante berikan pada kami (Iir, Agnes,
Helen).
16.Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia dan seluruh civitasnya yang telah
memberikan pembelajaran yang tak bernilai bagi penulis.
Akhirnya Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap pihak
terkhusus pembaca.
Medan, Februari 2010 Hormat Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……… i
DAFTAR ISI ………...…..… vi
ABSTRAKSI ………...……... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………... 1
B. Perumusan Masalah ………. 10
C. Tujuan Penulisan ……….. 10
D. Manfaat Penulisan ……… 10
E. Keaslian Penulisan ………... 11
F. Tinjauan Pustaka ……….…. 12
1. Pengertian Pencurian ……….……. 12
2. Pengertian Kejahatan Internet ………...………. 17
3. Pengertian kejahatan komputer ..………..……..… 21
4. Pengertian Kejahatan Teknologi Informasi ………....…... 25
G. Metode Penulisan ………. 26
H. Sistematika Penulisan ………... 29
BAB II KEJAHATAN YANG BERKAITAN DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI A. Tinjauan Tentang Internet ……… 31
1. Perkembangan Internet di Indonesia ..………...…. 31
2. Layanan Internet ………... 32
3. Pengertian Perdagangan Elektronik ……….………..… 35
5. Penyalahgunaan Teknologi Internet Dalam Transaksi
Perdagangan Melalui Pencurian Rekening Bank ……….... 39
B. Bentuk-Bentuk Kejahatan Teknologi Informasi ……….. 41
BAB III KETENTUAN HUKUM PIDANA TERHADAP PENCURIAN UANG MELALUI REKENING BANK DENGAN SARANA INTERNET A. Perundang-Undangan Yang Terkait Dengan Pencurian Uang di Bank Dengan Menggunakan Sarana Di Internet ………...…… 58
B. Pembuktian Yang Berkaitan Dengan Teknologi Informasi ... 72
1. Pembuktian Menurut Undang-Undang ITE ….……….. 72
2. Sistem Pembuktian ………...……….. 84
3. Alat Bukti ………...……… 88
C. Kasus Kejahatan Komputer ………..……… 93
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ………..…………..……… 100
B. Saran ……….…….. 102
ABSTRAKSI
Iryanti Sagala 1
* Mahasiswa Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum USU
** Dosen Departemen Hukum Pidana (Pembimbing I)
*** Dosen Departemen Hukum Pidana (Pembimbing II)
Prof. Dr. Syafruddin Kalo,SH,M.Hum ** Nurmalawaty, SH,M.Hum ***
ABSTRAKSI
Iryanti Sagala 1
* Mahasiswa Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum USU
** Dosen Departemen Hukum Pidana (Pembimbing I)
*** Dosen Departemen Hukum Pidana (Pembimbing II)
Prof. Dr. Syafruddin Kalo,SH,M.Hum ** Nurmalawaty, SH,M.Hum ***
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk sosial sehingga disini manusia tidak bisa
hidup sendiri, mereka memerlukan orang lain untuk dapat saling menolong,
Aristoteles menyatakan ajarannya bahwa manusia adalah zoon politicon
artinya manusia itu sebagai mahluk pada dasarnya ingin bergaul dan
berkumpul dengan sesama manusia yang lain. Setiap manusia mempunyai
kebutuhan sendiri yang kadangkala searah dengan kebutuhan orang lain,
sehingga dapat dilakukan kerjasama untuk mencapai tujuan dari masing
individu. Akan tetapi kadang kala kepentingan tiap-tiap individu bertentangan
sehingga dapat menimbulkan konflik dalam masyarakat.
Agar hal tersebut tidak terjadi maka diperlukan adanya serangkaian
petunjuk yang berisi tentang bagaimana seseorang berbuat terhadap orang
lain, atau bagaimana manusia bertingkah laku dalam masyarakat. Serangkaian
petunjuk yang berisi pedoman-pedoman itu disebut dengan norma/ kaidah
sosial.2 Sebetulnya manusia telah mengetahui bahwa kehidupannya dalam
masyarakat pada hakekatnya diatur oleh bermacam-macam pedoman.3
Peraturan-peraturan inilah yang nantinya menjadi cikal bakal dari
hukum. Jadi hukum adalah ketentuan-ketentuan yang timbul dari dalam
2
M. Bakri, Pengantar Hukum Indonesia, IKIP Malang, 1995, hal. 2
3
pergaulan manusia berdasarkan kesadaran dari manusia itu sendiri, sebagai
gejala sosial yang merupakan hasil dari pengukuran baik dan buruk tentang
tingkah laku manusia dalam pergaulan hidupnya.4
Hukum di dalam masyarakat biasanya terhimpun di dalam suatu sistem
yang disusun dengan sengaja, yang sesuai dengan pembidangan. Misalnya,
hukum yang mengatur perdagangan, terhimpun dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang, hukum yang mengatur kegiatan-kegiatan agraria dalam
masyarakat, terhimpun di dalam Undang-Undang Pokok Agraria beserta
peraturan-peraturan pelaksanaannya dan seterusnya.
Hukum menjaga agar
jangan sampai terjadi suatu ketidakseimbangan psikis dan fisik di dalam
kehidupan suatu kelompok sosial tertentu yang berarti juga selalu menjaga
terciptanya keadilan sosial bagi masyarakat.
5
Akan tetapi tidak selamanya hukum terhimpun dalam suatu sistem
yang disusun dengan sengaja, menurut Apeldorn pergaulan hidup sebagai
masyarakat yang teratur adalah penjelmaan hukum, adalah sesuatu dari hukum
yang terlihat dari luar. Jadi hukum adalah masyarakat itu juga, hidup manusia
sendiri, dilihat dari sudut yang tertentu, yakni sebagai pergaulan hidup yang
teratur.6
Hukum sebagai norma memiliki kekhususan, yaitu hendak melindungi,
mengatur, menjaga keseimbangan dalam konteks kepentingan umum. Dalam
4
Abdul Djamali, Pengantar Hukum Indonesia. Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hal. 2.
5
Soerjono Soekanto, Op. Cit, hal. 11.
6
hukum pidana terdapat perbedaan yang esensial dengan hukum yang lain,
yaitu hukum pidana bertujuan untuk mencari kebenaran dalam arti yang
hakiki, yakni kebenaran yang mendekati keadaan yang sesungguhnya.7
Dalam perkara pidana setiap aparat penegek hukum dituntut untuk
lebih tegas, teliti dan kritis terhadap pelanggaran hukum dan melindungi setiap
orang dari tindakan yang ditimbulkan oleh pihak pelanggar hukum tersebut.
8
Penentuan mengenai perbuatan yang dipandang sebagai perbuatan pidana, di
Indonesia menganut asas legalitas (principle of legality) yaitu asas yang menentukan bahwa tidak ada suatu perbuatan yang dilarang dan diancam
dengan hukum pidana jika tidak ditentukan terlebih dahulu dalam
perundang-undangan.9
Dalam peraturan hukum di Indonesia tercantum dalam Pasal 1 ayat (1)
KUHP ini lazim dikenal dengan bahasa latin Nullum Delictum Nulla Poena Sine Praevia lege.10
Perubahan-perubahan pada masyarakat-masyarakat di dunia pada
dewasa ini merupakan gejala yang normal, yang pengaturannya menjalar
dengan cepat ke bagian-bagian lain dari dunia, antara lain berkat adanya
komunikasi yang modern. Penemuan-penemuan baru bidang teknologi,
terjadinya suatu revolusi, modernisasi pendidikan dan seterusnya yang terjadi
7
Tresna, Asas-Asas Hukum Pidana, Penerbit Tiara. Jakarta, 1995, hal. 19.
8
Ali Yuswandi, Penuntutan Hapusnya Kewenangan Menuntut dan Menjalankan Pidana, Pedoman Ilmu Jaya, 1995, hal. 2
9
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 1993, hal.23
10
di suatu tempat, dengan cepat dapat diketahui oleh masyarakat-masyarakat
lain yang letaknya jauh dari tempat tersebut.11
Satjipto Rahardjo menyatakan bahwa pengaruh industrialiasasi dan
penggunaan teknologi modern terhadap kehidupan kehidupan sosial
menghendaki hukum melakukan adaptasi terhadap perubahan-perubahan yang
ditimbulkan oleh pengaruh tersebut.
12
Hukum bukanlah suatu institusi yang statis, ia mengalami perkembangan. Kita lihat, bahwa hukum itu berubah dari waktu ke waktu. Konsep hukum seperti Rule of Law sekarang ini juga tidak muncul dengan tiba-tiba begitu saja, melainkan merupakan hasil dari suatu perkembangan tersendiri. Apabila disini dikatakan, bahwa hukum mempunyai perkembangan tersendiri, maka yang dimaksud terutama adalah hubungan timbal balik yang erat antara hukum dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam membicarakan hukum kita sebaiknya tidak mengabaikan hal tersebut. Pembicaraan mengenai hukum dengan struktur masyarakatnya pada suatu tertentu bermanfaat besar untuk menjelaskan mengapa hukum itu menjadi seperti yang kita kenal. Struktur masyarakat itu merupakan kendala, khususnya dalam menyediakan sarana institusi sosial yang memungkinkan hukum itu mempunyai bentuknya seperti tampil di hadapan kita.
BPHN menyatakan tentang hukum dan perubahan, sebagai berikut:
13
Apabila kita amati kehidupan di sekeliling kita, maka sulitlah untuk
menolak kenyataan, bahwa penggunaan teknologi modern telah menguasai
hidup kita. Dibanding dengan umur sejarah manusia, teknologi modern ini
memanglah masih sangat umurnya. Sekalipun demikian pengaruh dan
11
Soerjono Soekanto, Op. Cit, hal. 86.
12
Satjipto Rahardjo, Penuntutan Hapusnya Kewenangan menuntut dan menjalankan pidana, Pedoman Ilmu Jaya, 1981, hal. 2.
13
dampak yang ditimbulkannya dalam kehidupan sosial manusia, sulit
ditandingi oleh peristiwa-peristiwa lain dalam.
Salah satu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
komputer. Kata komputer diambil dari suatu bahasa latin yaitu Coputare yang
secara harfiah berarti menghitung.14 Jadi bila ditinjau dari asal katanya maka
komputer bisa digolongkan sebagai salah satu jenis mesin hitung. Sehingga
pengertian komputer adalah sebuah peralatan elektronik yang mampu
menerima data, mengumpulkan data, mengolah data dan menyajikan hasil
pengolahan dalam bentuk informasi atau signal yang bisa digunakan untuk
mengontrol suatu proses mekanik.15
Pengertian komputer tersebut tidak berbeda dengan pengertian
komputer menurut J.M. Oorschof yaitu sekelompok mesin yang dalam satu
kerjasama dan koordinasi ada di bawah control program yang dimasukkan ke
dalam memori.
.
16
Komputer menurut Andi Hamzah adalah serangkaian atau
kumpulan mesin elektronik yang bekerja bersama-sama dan dalam melakukan
serangkaian/kumpulan mesin elektronik yang bekerja bersama-sama dan dapat
melakukan rentetan atau rangkaian pekerjaan secara otomatis melalui instruksi
atau program yang diberikan kepadanya.17
14
Belajar APK dan DOS. Sacktie Computer. Bangil. 1993. hal.1
15
Ibid. hal.2
16
Heru Supraptomo, Hukum dan Komputer. Alumni Bandung. 1996, hal. 7.
17
Sebelum pada wujudnya yang sekarang ini, komputer terus-menerus
mengalami perkembangan yang begitu pesat. Sejarah komputer dimulai sejak
digunakannya alat hitung sederhana yang dinamakan ABACUS. Adapun
istilah komputer itu sendiri baru dikenal oleh manusia pada tahun 1937 yaitu
dengan munculnya mesin elektro mechanical yang diberi nama Mark I yang
diciptakan oleh Herman Hollerith dari Buffalo, New York. Sedangkan
perkembangan komputer dimulai sejak tahun 1945 dengan generasi-generasi
sebagai berikut:
1. Generasi I (1945 – 1959)
Pada generasi pertama ini digunakan tabung-tabung elektronik sebagai
penggerak utamanya dengan menggunakan satuan mili detik sebagai
satuan kecepatan menghitung.
2. Generasi II (1960 – 1965)
Pada generasi kedua digunakan transistor sebagai penggarak utamanya.
3. Generasi III (1965 – 1975)
Pada generasi ketiga digunakan IC (Integrated Circuit) yang disusun dalam
satuan chip.
4. Generasi IV (1975 – sekarang)
Pada generasi keempat yang masih berlaku sampai sekarang sebagai
penggerak utamanya tetap digunakan IC tetapi kemampuan proses dan
daya tampung memori jauh lebih besar dibandingkan dengan
generasi-generasi sebelumnya.18
18
Perkembangan komputer yang begitu pesat akhirnya melahirkan hal
yang baru dalam dunia komputer yaitu teknologi internet. Internet adalah
sebuah teknologi tinggi di bidang komputer yang sangat besar, terdiri dari atas
jaringan-jaringan kecil yang terkoneksi atau terhubungkan secara interaktif
dengan komputer di seluruh dunia.19
19
Steve Browne, Internet Lewat Mosaic dan World Wide Web, PT. Elex Media Komputindo. Kelompok Gramedia, Jakarta, 1996, hal. 1.
Pada awalnya internet bukan dibangun untuk sistem komunikasi global
seperti sekarang. Awalnya digunakan oleh militer Amerika Serikat yaitu pada
akhir tahun 1960. Advanced Research Project Agency, yaitu departemen pertahanan Amerika Serikat mulai membiayai proyek-proyek yang
mengembangkan jaringan komputer guna mendukung kegiatan penelitian
militer.
Dampak dari perkembangan internet adalah hampir setiap profesi,
aktivitas komersial dan industri serta organisasi mungkin akan menemui
kesulitan beroperasi jika tidak mengandalkan kecanggihan komputer yang
dihubungkan dengan internet. Sejauh menyangkut hukum, internet merupakan
peralatan yang amat bermanfaat yang memungkinkan penggunaan sistem
pencarian informasi secara besar-besaran dan komputer pun yang telah
dihubungkan dengan internet telah menambah peningkatan keuntungan bagi
para ahli hukum dalam konteks penyiapan dokumen-dokumen, administrasi,
akunting dan penyampaian serta yang paling mutakhir berkaitan dengan
Teknologi komputer dengan dukungan fasilitas internet telah
membuka kemungkinan kegiatan diseluruh bidang, akan tetapi respon dari
para pembuat undang-undang dan pengadilan nampaknya masih setengah hati.
Suatu faktor penting pada saat mengembangkan dan memperluas hukum
pidana adalah ruang lingkup berlakunya dari perbuatan baru yang dilarang itu.
Hukum pidana ada kaitannya dengan masalah-masalah kebebasan perdata dan
kemerdekaan pribadi. Perbuatan “hacking” merupakan salah satu contohnya.
Apabila akses secara tidak sah terhadap suatu sistem komputer dijadikan suatu
tindak pidana, maka ini berarti bahwa hacking akan tunduk kepada hukum
pidana, sedangkan memasuki halaman tanpa izin, yaitu suatu analogi fisik dari
hacking komputer, hanya dapat diselesaikan dengan hukum perdata.
Dikatakan bahwa hukum seharusnya tidak semestinya mendapat perlindungan
yang berlebihan dari dimasuki tanpa izin dibanding dengan hak milik fisik
lain.20
Kasus pencurian bank dengan menggunakan fasilitas internet yang
pernah terjadi pada tahun 2003 adalah kasus Dody Susilo Haryanto, yang Perkembangan pesat di bidang teknologi komputer yang dilengkapi
fasilitas internet telah menyebabkan timbulnya kejahatan. Komputer dapat
mempermudah kejahatan-kejahatan kuno seperti penipuan atau perbuatan
curang, serta aktivitas-aktivitas yang lebih baru, yang merupakan kejahatan
potensial telah tercipta sebagai contoh perbuatannya yaitu pencurian rekening
bank melalui internet yang dilakukan oleh carder.
20
bertempat tinggal di Malang, tersangka pelaku tindak pidana pencurian
rekening bank milik seorang Warga Negara Amerika dengan nama Wong Sin
bertempat tinggal di Los Angeles Amerika Serikat.
Dody yang masih duduk di bangku kuliah di Fakultas MIPA Jurusan
Elektronika Universitas Brawijaya ini dituduh telah mengambil rekening milik
Wong Sin sebesar 6700 dollar dan Dody mengakui perbuatan yang dituduhkan
kepadanya tetapi tidak mengakui besarnya uang yang diambil sebagaimana
dimuat di beberapa media massa. Dody mengaku telah mengambil rekening
sebesar 600 dollar.
Selain itu, belakangan ini Indonesia sedang diramaikan dengan berita
pembobolan ATM. Para nasabah tiba-tiba saja kehilangan saldo rekeningnya
akibat dibobol oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Perbuatan pencurian uang melalui rekening bank dengan sarana
internet yang dilakukan oleh carder ini merupakan suatu fenomena yang tidak
dapat dihindari, akibat dari penguasaan informasi, khususnya di bidang
perbankan.
Di Indonesia ketentuan mengenai pencurian uang melalui rekening
bank dengan sarana internet, belum terdapat ketentuan yang spesifik. Yang
ada hanyalah pencurian dengan bentuk pokok sebagaimana diatur dalam Pasal
362 KUHP.
Pencurian uang melalui rekening bank dengan sarana internet
dilakukan oleh pelaku cukup hanya di depan komputer yang ada di rumah atau
terhubung dengan fasilitas internet. Pelaku dapat melakukan pencurian uang
melalui rekening bank dengan sarana internet tersebut hanya dengan
menggerakkan jari-jari tanpa perlu adanya persentuhan yang aktif.
Dari permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk membuat
suatu karya tulis dengan judul: “Tinjauan Yuridis Terhadap Pencurian Uang Melalui Rekening Bank Dengan Sarana Internet”
B. Perumusan Masalah
Dari uraian tersebut di atas dapat dirumuskan permasalahannya antara
lain:
1. Bagaimana bentuk kejahatan yang berkaitan dengan bidang teknologi
informasi?
2. Bagaimana kebijakan hukum pidana mengenai pencurian uang melalui
rekening bank dengan sarana internet?
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan skripsi ini adalah :
1. Untuk mengetahui bentuk kejahatan yang berkaitan dengan teknologi
informasi.
2. Untuk mengetahui kebijakan hukum pidana terhadap pencurian uang
melalui rekening bank dengan sarana internet.
Sangat diharapkan nantinya hasil penelitian dari skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi berbagai pihak, baik lingkungan akademis (teoritis),
lingungan hidup secara praktis, maupun lingungan peradilan.
1. Manfaat Teoritis
Untuk pengembangan ilmu pengetahuan hukum pidana, khususnya
wacana tentang tindak pidana pencurian uang melalui rekening bank dengan sarana internet ditinjau dari hukum pidana Indonesia.
2. Manfaat Praktis
Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi kalangan praktisi
khususnya pemerintah dalam hal ini pembuat undang-undang maupun
aparat penegak hukum dalam hal ini Kepolisian maupun Kejaksaan
mengenai masalah tindak pidana pencurian uang melalui rekening bank
dengan sarana internet ditinjau dari hukum pidana Indonesia.
E. Keaslian Penulisan
Topik ini diangkat oleh penulis mengingat saat ini perkembangan
modus kejahatan semakin canggih, dan mengikuti arus perkembangan
teknologi. Skripsi dengan judul “Tinjauan Yuridis Terhadap Pencurian
Uang Melalui Rekening Bank Dengan Sarana Internet” belum pernah
ditulis Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, sepanjang yang
ditelusuri dan diketahui oleh penulis.
Tulisan ini disusun oleh penulis berdasarkan literatur-literatur yang
penelitian, kasus-kasus, dan artikel-artikel yang penulis peroleh baik dari
perpustakaan, ataupun media elektronik dan internet. Karena itulah hasil
penelitian skripsi ini adalah karya asli penulis, hal ini sejalan dengan
pemeriksaan oleh sekretaris departemen hukum pidana fakultas hukum
Universitas Sumatera Utara mengenai judul yang tidak ada yang sama.
Kalaupun ada judul yang sama ataupun menyerupai penulis yakin
substansi dan isinya berbeda.
F. Tinjauan Kepustakaan. 1. Pengertian Pencurian
Pencurian adalah mengambil benda atau barang milik orang lain secara
diam-diam untuk dimiliki21
a. Pencurian Biasa
. Di dalam KUHP pengaturan tentang pencurian diatur
dalam Pasal 362 sampai dengan Pasal 365, antara lain sebagai berikut :
Pasal 362 : Barang siapa mengambil sesuatu barang, yang sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain, dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak, dihukum, karena pencurian , dengan hukuman penjara selama-lamamya lima tahun atau denda sebanyak-banyaknya Rp 900,-.
Unsur-unsur pencurian, dengan demikian adalah :
1) Unsur obyektif :
a) Unsur perbuatan mengambil
21
Dari adanya perbuatan mengambil ini menunjukkan bahwa
pencurian adalah tindak pidana formil. Mengambil adalah suatu tingkah laku
positif/perbuatan materiil yang pada umumnya dilakukan dengan
gerakan-gerakan otot yang disengaja dengan menggunakan jari-jari dan tangan yang
kemudian diarahkan pada suatu benda, menyentuhnya, memegangnya dan
mengangkatnya lalu membawa dan memindahkan ke tempat lain atau ke dalam
kekuasaannya. Disini berarti perbuatan mengambil adalah perbuatan aktif,
ditujukan pada benda dan berpindahnya kekuasaan benda ke dalam kekuasannya.
b) Unsur benda
Pada mulanya benda menurut Memorie van Toelichting adalah
terbatas pada benda-benda bergerak dan benda-benda berwujud. Barang bergerak
adalah setiap benda yang menurut sifatnya dapat berpindah sendiri atau dapat
dipindahkan (Pasal 509 KUH Perdata). Sedangkan benda yang tidak bergerak
adalah benda-benda yang karena sifatnya tidak dapat berpindah atau dipindahkan.
Dalam prakteknya unsur benda yang sesuai dengan MvT mulai tidak dianut,
karena sekarang pengertian benda mulai ditafsirkan secara luas dengan didasari
dengan oleh HR dalam arrestnya pada tangal 23 mei 1921 dimana terdapat tindak
pidana pencurian yang kemudian di kualifisir sebagai pencurian aliran listrik.
Disini pengertian benda dilakukan penafsiran ekstensif. Dan jelas bahwa energi
listrik sebagai suatu benda tidak berwujud dapat pula menjadi obyek pencurian.
Benda tersebut seluruhnya milik orang lain cukup sebagian saja,
sedang yang sebagian milik petindak sendiri. Orang lain diartikan sebagai orang
yang bukan petindak.
Jadi benda yang menjadi obyek pencurian ini haruslah
benda-benda yang ada pemiliknya. Sehingga benda-benda-benda-benda yang ada tidak ada pemiliknya
tidak dapat menjadi obyek pencurian.22
2) Unsur subyektif
a) Maksud memiliki
Terdapat dua unsur yaitu adanya maksud dan unsur memiliki. Dua
unsur ini dapat dibedakan dan tidak dapat dipisahkan. Dan sebagai unsur
subyektif memiliki adalah untuk dimiliki bagi diri sendiri atau untuk dijadikan
sebagai barang miliknya. Pengertian lain menurut MvT adalah menguasai sesuatu
benda seolah-olah ia pemilik dari benda tersebut. Prodjodikoro menyatakan
tentang pengertian dan maksud memiliki barang yaitu berbuat sesuatu dengan
suatu barang seolah-olah pemilik barang itu dan dengan perbuatan tertentu itu si
pelaku melanggar hukum.23
b) Melawan hukum
Artinya adalah sebelum petindak melakukan perbuatan mengambil
benda, ia sudah mengetahui, sudah sadar bahwa memiliki benda orang lain itu
22
Adami Chazawi, Kejahatan Terhadap Harta Benda, IKIP Malang,1995, hal. 3.
23
adalah bertentangan dengan hukum. Pendapat ini sesuai dengan keterangan dalam
MvT yang menyatakan bahwa apabila unsur kesengajaan dicantumkan secara
tegas dalam rumusan tindak pidana, berarti kesengajaan itu harus ditujukan pada
semua unsur yang ada dibelakangnya.24
b. Pencurian dengan Pemberatan (gequalifiseer)
Pasal 363, yang berbunyi :
(1) Dihukum penjara selama-lamanya tujuh tahun : ke-1 : Pencurian ternak;
ke-2 : Pencurian pada waktu kebakaran, peletusan, banjir, gempa bumi, atau gempa laut, peletusan gunung api, kapal karena terdampar, kecelakaan kereta api, huru-hara, pemberontakan atau bahaya perang.
ke-3 : Pencurian waktu malam dalam sebuah rumah atau dipekarangan tertutup yang ada rumahnya, dilakukan oleh orang yang ada disitu tiada dengan setahunya atau tiada dengan kemauan yang berhak;
ke-4 : Pencurian yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih bersama-sama;
ke-5 : Pencurian yang dilakukan untuk dapat masuk ketempat kejahatan atau untuk dapat mengambil barang yang akan dicuri itu, dengan jalan membongkar, merusak atau memanjat atau memakai anak kunci palsu atau pakaian jabatan palsu.
(2) Jika pencurian yang diterangkan dalam no. 3 disertai dengan salah satu hal tersebut dalam no. 4 dan 5, maka dijatuhkan hukuman penjara selama-lamanya 9 tahun.25
c. Pencurian Ringan
Pasal 364 : Perbuatan yang diterangkan dalam pasal 362, dan pasal 363ayat (1) no. 4, begitu juga perbuatan yang diterangkan dalam pasal 363 ayat (1) no. 5, asal saja
24
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 1993, hal. 182.
25
tidak dilakukan dalam sebuah rumah atau dalam pekarangan tertutup yang ada rumahnya dan jika barang yang dicuri itu tidak lebih dari dua ratus lima puluh rupiah, dihukum sebagai pencurian ringan, dengan hukuman penjara selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 900,-.
Adapun unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :
1) Perbuatan yang diatur dalam Pasal 362 : pencurian biasa;
2) Perbuatan yang diatur dalam Pasal 363 ayat 1 no. 4 : Pencurian dilakukan
oleh 2 orang atau lebih bersama-sama.
3) Perbuatan yang diatur dalam Pasal 363 no. 5 :
a) Pencurian, dimana yang bersalah memasuki tempat kejahatannya
atau dimana ia mencapai barang yang akan diambil itu, dengan
cara :
i. Membongkar atau merusak;
ii. Memanjat;
iii. Memakai anak kunci palsu;
iv. Memakai perintah palsu]
v. Memakai pakaian jabatan palsu.
b) Perbuatan itutidak dilakukan dalam suatu rumah atau dipekarangan
tertutup dimana berdiri sebuah rumah;
c) Harga dari pada barang yang diambil tidak melebihi jumlah Rp
250,-.26
26
d. Pencurian dengan Kekerasan
Pasal 365 :
(1) Dengan hukuman penjara selama-lamanya sembilan tahun, dihukum pencurian yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang, dengan maksud akan menyiapkan atau memudahkan pencurian itu atau jika tertangkap tangan (terpergok) supaya ada kesempatan bagi diri sendiri atau peserta lain dalam kejahatan itu untuk melarikan diri atau supaya barang yang dicurinya tetap tinggal ditangannya.
(2) Hukuman penjara selama-lamanya dua belas tahun dijatuhkan :
ke-1 : Jika perbuatan itu dilakukan pada malam didalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya atau dijalan umum atau dalam kereta api atau trem yang sedang berjalan;
ke-2 : Jika perbuatan itu dilakukan bersama-sama oleh dua orang atau lebih;
ke-3 : Jika yang bersalah masuk ketempat melakukan kejahatan itu dengan pembongkaran atau memanjat atau memakai anak kunci pasu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu;
ke-4 : Jika perbuatan menimbulkan akibat luka berat pada seseorang;
(3) Hukuman penjara selama-lamanya 15 tahun dijtuhkan jika karena perbuatan itu ada orang mati.
(4) Hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun dijatuhkan, jika perbuatan itu menjadikan ada orang mendapat luka berat atau mati, dilakukan oleh dua orang bersama-sama atau lebih dan disertai pula pleh salah satu hal yang diterangkan dalam no. 1 dan 3.
2. Pengertian Kejahatan Internet
Internet juga bisa didefinisikan sebagai jaringan antar negara yang
berbasis protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Namun sebagian orang menganggap bahwa tiap jaringan
misalnya America On-line, Computer Serve juga dapat dikategorikan sebagai internet.27
Internet adalah jaringan global yang menghubungkan jutaan
komputer di seluruh dunia, dimana komputer yang tersambung ke internet
menyediakan informasi yang terbuka untuk umum, sehingga pemakai
Internet akan dapat menghubungi banyak komputer kapan saja, dan dari
mana saja di belahan bumi ini untuk mengirim berita, memperoleh
informasi ataupun mentransfer data.28
Pihak yang telah tergabung dalam jaringan ini akan memiliki
alamat tersendiri (bagaikan nomor telepon ) yang dapat dihubungi melalui Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara
internasional dan tersebar di seluruh dunia. Jaringan ini meliputi jutaan
pesawat komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya dengan
memanfaatkan jaringan telepon (baik kabel maupun gelombang
elektromagnetik).Jaringan jutaan komputer ini memungkinkan berbagai
aplikasi dilaksanakan antar komputer dalam jaringan internet dengan
dukungan software dan hardware yang dibutuhkan. Untuk bergabung
dalam jaringan ini, satu pihak ( dalam hal ini provider ) harus memiliki
program aplikasi serta bank data yang menyediakan informasi dan data
yang dapat di akses oleh pihak lain yang tergabung dalam internet.
27
Artha, Hacker Sisi Lain Legenda Komputer. Medikom, Jakarta, 1990, hal 10.
28
jaringan internet. Provider inilah yang menjadi server bagi pihak-pihak
yang memiliki personal komputer ( PC ) untuk menjadi pelanggan ataupun
untuk mengakses internet.
Sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi internet
juga semakin maju. Internet adalah jaringan komputer yang dapat
menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan
komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa
melihat jenis komputer itu sendiri. Di bawah ini akan dijelaskan
dampak-dampak positif maupun negatif dari penggunaan internet.
Adapun yang menjadi dampak positifnya adalah sebagai berikut :29
a. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling
banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
b. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan
www (world wide web jaringan situs-situs web) para pengguna internet di
seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
c. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang
pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting
dan akurat.
d. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia
tahu apa saja yang terjadi.
e. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan,
kebudayaan, dan lain-lain.
f. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan
sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.
Sedangkan yang menjadi dampak negatifnya dapat menyebabkan
terjadinya kejahatan-kejahatan seperti sebagai berikut : 30
a. Pornografi
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi,
memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang
dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini,
para produsen browser melengkapi program mereka dengan kemampuan
untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses.Di internet terdapat
gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan
dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
b. Penipuan
Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput
dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini
30
atau mengkonfirmasi informasi yang kita dapatkan pada penyedia
informasi tersebut.
c. Carding
Karena sifatnya yang real time (langsung), cara belanja dengan
menggunakan Kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan
dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan
kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat
mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit)
on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya
mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan
kejahatan mereka.
d. Perjudian
Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang
tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi
keinginannya.
Untuk pengertian kejahatan internet, sangatlah erat kaitannya
dengan pengertian kejahatan komputer dan pengertian kejahatan dunia
maya (cybercrime), hal ini disebabkan karena kejahatan internet itu merupakan kejahatan yang menggunakan teknologi internet yang
merupakan bagian teknologi informasi khususnya komputer. Sehinga
terminologi kejahatan internet termasuk kedalam ruang lingkup definisi
3. Pengertian Kejahatan Komputer
Perkembangan manusia modern abad ini antara lain ditandai dengan
berkembangnya karakteristik kejahatan yang dilakukan. Jenis-jenis kejahatan
barupun banyak bermunculan, termasuk kejahatan komputer. Hal ini sejalan
dengan pemahaman bahwa variable alat-alat bantu kejahatan akan sama kayanya
dengan variable alat-alat yang diciptakan manusia untuk memudahkan hidupnya
pada masa kejahatan itu dilakukan.
Ketika pertama kali perangkat komputer dipasarkan, tidak ada seorangpun
yang pernah membayangkan bahwa komputer yang mula-mula hanya berfungsi
sebagai mesin hitung atau malah sekedar pengganti mesin ketik biasa, akhirnya
mengambil alih sebagian besar pekerjaan manusia yang vital.
Keunggulan dari aplikasi komputer ini selain memberi kemudahan
terhadap berbagai kegiatan administrasi perkantoran, juga sekaligus membuka
suatu kondisi krusial dari kegiatan dan dari sistem komputer untuk keperluan
busines, administrasi dan masyarakat.
Di Dunia bisnis misalnya, mayoritas dari transaksi moneter,
diadministrasikan oleh komputer dalam bentuk deposito, neraca dibuat dengan
bantuan komputer. Seringkali beberapa produksi dari suatu bank tergantung sekali
kepada kemampuan fungsional dari sistem pengolahan data mereka dan sekaligus
sebagai sarana penyimpan data rahasia bank yang sangat penting.
Dengan berkembangnya penggunaan sarana komputer juga membuka
peluang bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menggunakannya
Banyak cara yang lebih kompleks yang telah diterapkan di beberapa
instansi. Di sinilah terbuka peluang bagi seseorang yang memiliki keahlian
tentang komputer memanfaatkan berbagai keunggulan alat ini untuk melakukan
kejahatan. Menurut Andi Hamzah kejahatan komputer akan dibatasi dalam
pengertian :
1) Kejahatan yang memanfaatkan kemampuan komputer dalam memproses data dan kemudian memanipulasi data tersebut dengan akibat timbulnya kerugian bagi pihak lain; atau
2) Kejahatan yang dilakukan dengan cara memasuki system komputer orang lain, baik komputer pribadi ataupun komputer yang terhubung ke dalam satu jaringan komputer tanpa ijin.31
Dari definisi di atas maka yang dimaksud dengan kejahatan komputer
menurut Andi Hamzah bukanlah penggunaan komputer dalam tindak pidana
pemalsuan surat, misalnya perbuatan mendesain kop surat palsu menggunakan
komputer dan kemudian mencetaknya dengan menggunakan printer yang
memiliki resolusi tinggi. Namun yang dimaksud adalah tindak pidana modern
yang berkaitan dengan kemampuan komputer melakukan pemrosesan data seperti
memasuki jaringan komputer tanpa ijin (unauthorized access), manipulasi
terhadap data-data yang dikirim melalui jaringan elektronik, ataupun penyadapan
atas suatu informasi antar para pihak oleh pihak ketiga yang tak berkompeten.32
Jadi tidak semua kejahatan yang menggunakan komputer adalah kejahatan
komputer. Karena dapat saja terjadi suatu tindak pidana biasa, sedangkan
komputer digunakan sebatas alat yang membuat kejahatan itu menjadi lebih
31
Andi Hamzah, Hukum Pidana yang Berkaitan Dengan Komputer, Jakarta, Sinar Grafika, 1993, hal. 8.
32
sempurna dan meyakinkan. Titik perbedaannya adalah pada kejahatan komputer,
esensi kejahatan itu terdapat pada komputer itu sendiri, yaitu kemampuannya
melakukan pemrosesan data. Sedangkan pada kejahatan biasa komputer hanya
menjadi pengganti alat-alat bantu lainnya. Misalnya dalam pemalsuan surat
dengan komputer maka komputer hanyalah pengganti mesin cetak.
David I. Bainbridge dalam bukunya Komputer dan Hukum membagi
beberapa macam kejahatan dengan menggunakan sarana komputer :
1) Memasukkan instruksi yang tidak sah, yaitu seseorang memasukkan instruksi secara tidak sah sehingga menyebabkan sistem komputer melakukan transfer uang dari satu rekening ke rekening lain, tindakan ini dapat dilakukan oleh orang dalam atau dari luar bank yang berhasil memperoleh akses kepada sistem komputer tanpa ijin.
2) Perubahan data input, yaitu data yang secara sah dimasukkan kedalam komputer dengan sengaja diubah. Cara ini adalah suatu hal yang paling lazim digunakan karena mudah dilakukan dan sulit dilacak kecuali dengan pemeriksaan berkala.
3) Perusakan data, hal ini terjadi terutama pada data output, misalnya laporan dalam bentuk hasil cetak komputer dirobek, tidak dicetak atau hasilnya diubah.
4) Komputer sebagai pembantu kejahatan, misalnya seseorang dengan menggunakan komputer menelusuri rekening seseorang yang tidak aktif, kemudian melakukan penarikan dana dari rekening tersebut.
5) Akses tidak sah terhadap sistem komputer atau yang dikenal dengan hacking. Tindakan hacking ini berkaitan dengan ketentuan rahasia bank, karena seseorang memiliki akses yang tidak sah terhadap sistem komputer bank, sudah tentu mengetahui catatan tentang keadaan keuangan nasabah dan hal-hal lain yang harus dirahasiakan menurut kelajiman dunia perbankan.33
Sedangkan menurut Kombes Polisi Alfon LM mendefinisikan kejahatan
komputer adalah:
1) Memasuki jaringan komputer orang lain tanpa ijin, misalnya melalui internet (hacking)
33
2) Menyadap transmisi data orang lain, misalnya surat elektronik (e-mail). 3) Memanipulasi data seseorang, misalnya kartu kredit seseorang dan
kemudian menggunakan informasi kartu kredit tersebut untuk berbelanja di internet.
4) Memanipulasi data dengan cara menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki kedalam program komputer. Misalnya programmer yang bertugas mendesain system penggajian pegawai negeri. Sang programmer kemudian membuat suatu program system penggajian dan menyisipkan perintah dalam program komputer tersebut untuk memotong 1 persen gaji setiap pegawai dan kemudian mengirimkan potongan tersebut ke rekeningnya tiap bulan.34
Berdasarkan definisi dan perbandingan di atas maka dalam kejahatan
komputer dimungkinkan adanya delik formil dan delik meteril sekaligus. Delik
formil terdapat dalam perbuatan seseorang yang memasuki komputer orang lain
tanpa ijin, misalnya melalui jaringan internet, atau delik materil yaitu perbuatan
yang menimbulkan akibat kerugian bagi orang lain. Satu contoh delik materil ini
adalah perbuatan seseorang yang memasuki jaringan komputer perbankan
kemudian mengubah catatan keuangan si penyusup atau orang lain.
4. Pengertian Kejahatan Teknologi Informasi
Dalam dokumen kongres PBB tentang The Prevention of Crime and The Treatment of Offenders di Havana, Cuba pada tahun 1999 dan Wina, Austria
tahun 2000, menyebutkan ada 2 istilah yang dikenal :35
34
Kombes Polisi Alfon LM, Pengamanan Aplikasi Komputer Dalam System Perbankan dan Aspek Penyidikan Tindak Pidana, http\\:www.kepolisian negara republik indonesia.htm/29 Desember 2009/pukul 10.30.
35
1) “Cybercrime in a narrow sense is computer crime : any illegal behavior directed by means of electronic operation that target the security of computer system and the data processed by them.”
(Pengertian cybercrime dalam arti sempit adalah tindakan illegal apapun yang terarah dengan maksud untuk eksploitasi elektronik yang
menargetkan keamanan dari system komputer dan data yang telah diolah).
2) “Cybercrime in a broader sense is computer related crime : any illegal behavior commited by means on relation to, a computer system offering or
system or network, including such crime as illegal possession in offering or distributing information by means of computer system or network.”
(Pengertian cybercrime dalam arti luas adalah tindakan ilegal apapun yang telah dilakukan sehubungan dengan penawaran sistem computer atau
system atau jaringan, mencakup kepemilikan, penawaran atau distribusi
informasi illegal yang ditujukan untuk system komputer atau jaringan).
Kejahatan dunia maya (cybercrime) adalah jenis kejahatan yang
berkaitan dengan pemanfaatan sebuah teknologi informasi tanpa batas serta
memiliki karakteristik yang behubungan erat dengan sebuah rekayasa teknologi
yang mengandalkan kepada tingkat keamanan yang tinggi dan kredibilitas dari
sebuah infomasi yang disampaikan dan diakses oleh pelanggan internet.
Cybercrime dapat dilakukan tanpa mengenal batas territorial dan tidak diperlukan
interaksi langsung antara pelaku dengan korban.
1. Jenis Penelitian
Dalam penulisan ini, penulis menggunakan pendekatan normatif, yaitu
dengan menitikberatkan pada pengkajian terhadap peraturan-peraturan
yang berkaitan dengan tindak pidana pencurian uang melalui rekening
bank dengan sarana internet ditinjau dari hukum pidana positif Indonesia.
Selain itu, kajian ini dilakukan melalui kegiatan yuridis.
2. Jenis dan Sumber Bahan
Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif yang dilakukan dengan
mendokumentasi bahan hukum primer, sekunder dan tersier.
a. Bahan primer
Berupa: KUHP, KUHAP, maupun undang-undang lain yang terkait
dengan masalah di atas misalnya Undang-Undang Nomor 36 tahun
1999 tentang Telekomunikasi,Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997
tentang Hak Cipta, Undang-Undang No. 11 tahun 2008 tentang
Informasi Dan Transaksi Elektronik.
b. Bahan sekunder
Yaitu bahan hukum yang menunjang dan memberikan penjelasan
mengenai bahan primer berupa karya ilmiah, skripsi, artikel-artikel para
ahli hukum.
c. Bahan tersier
Yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap
3. Teknik Pengumpulan Data
Data kepustakaan yang telah dikumpulkan melalui proses identifikasi
yang kritis analitis dan selanjutnya melalui prosedur klasifikasi yang logis sistematis sesuai dengan pokok-pokok masalah dan sistematika yang tersusun dalam penulisan ini, sehingga itu dapat ditarik suatu analisa yaitu kesimpulan untuk memperoleh data yang konkrit.36
a. Studi kepustakaan
Merupakan suatu studi untuk memperoleh data-data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari keterangan-keterangan, teori-teori serta
pendapat para ahli tentang segala persoalan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini, baik dari bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder yang dipakai dalam penelitian ini.
b. Teknik dokumentasi
Yaitu suatu cara untuk memperoleh informasi atau bukti-bukti yang berhubungan dengan masalah pada penelitian yang digunakan sebagai bahan penunjang dengan cara mendokumentasikan bahan hukum primer dan sekunder yang didapatkan dari media surat kabar maupun internet.
4. Analisis Data
Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini termasuk ke dalam tipe
penilitian hukum normatif. Pengolahan data pada hakekatnya merupakan kegiatan
36
untuk melakukan analisa terhadap permasalahan yang akan dibahas. Analisis data
dilakukan dengan:37
b. Memilih kaidah-kaidah hukum atau doktrin yang sesuai dengan penelitian. a. Mengumpulkan bahan-bahan hukum yang relevan dengan permasalahan
yang diteliti.
c. Mensistematisasikan kaidah-kaidah hukum, azas atau doktrin.
d. Menjelaskan hubungan-hubungan antara berbagai konsep, pasal atau
doktrin yang ada.
H. Sitematika Penulisan
Sebagaimana halnya setiap karya tulis dimana antara satu bab dengan yang
lainnya memiliki satu kesatuan agar dapat menjelaskan permasalahannya dan
untuk memperoleh sistematika yang teratur maka skripsi ini menggunakan
sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I :Pendahuluan
Meliputi latar belakang, permasalahan, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, keaslian penulisan, tinjauan
kepustakaan dan metode penelitian.
Bab II :Kejahatan Yang Berkaitan Dengan Teknologi Informasi
37
Bab ini berisikan pemahaman tentang perkembangan internet di
Indonesia, layanan internet, pengertian perdagangan elektronik,
penyalahgunaan teknologi intenet dalam transaksi perdagangan
melalui pencurian rekening bank, dan bentuk-bentuk kejahatan
teknologi informasi.
Bab III :Ketentuan Hukum Pidana Terhadap Pencurian Uang Melalui Rekening Bank Dengan Sarana internet
Dalam bab ini penulis membahas perundang-undangan yang terkait
dengan pencurian uang di bank dengan menggunakan sarana
internet, pembuktian yang berkaitan dengan teknologi informasi,
dan contoh-contoh kasus yang berkaitan dengan teknologi
informasi.
Bab IV :Penutup
Bab ini merupakan bab terakhir dalam pembahasan penulis yang
berisikan kesimpulan dari seluruh pembahasan serta saran-saran
BAB II
KEJAHATAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI
A. Tinjauan Tentang Internet
1. Perkembangan Internet di Indonesia
Internet pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1994
melalui lembaga pendidikan. Saat ini internet di Indonesia sedang
berkembang sangat cepat. Sebenarnya angka perkembangannya lebih
sedikit bila dibandingkan dengan pembangunan, tetapi menunjukkan
pertumbuhan yang cukup tinggi. Perkembangan internet memunculkan
e-commerce yang merupakan alternatif bisnis yang cukup menjanjikan
belah pihak, baik merchant maupun buyer. Keberadaan e-commerce di
Indonesia dipelopori oleh sebuah toko buku on-line yang disebut sanur.
Ide pertama kali munculnya bisnis e-commerce berupa toko buku online
diilhami adanya jenis bisnis e-commerce serupa yaitu
buku pertama di Indonesia yang menjual buku pada internet. Sekarang
sanur telah melakukan 2500 transaksi per bulan, menawarkan 30.000 buku
yang mempunyai 11.000 costumer.38
2. Layanan Internet
Berbagai layanan (services) dapat diperoleh melalui internet. Layanan-layanan internet tersebut diberikan oleh penyelenggara layanan
internet atau Internet Services Provider (ISP) yang memberikan akses
Internet bagi para pelanggannya. Layanan-layanan tersebut antara lain
adalah :
a. E-mail atau surat elektronik memungkinkan seseorang mengirim dan
menerima surat melalui Internet. Dengan e-mail penerima bisa
menerima pesan kurang dari 1 menit bahkan hanya 5-10 detik. Jika
pada surat atau fax/telepon jauhnya jarak akan mempengaruhi
biaya/pulsa, maka pada e-mail biaya akan sama untuk semua jarak
38
yaitu hanya senilai pulsa lokal. Pada awalnya e-mail hanyalah berupa
teks, tanpa gambar/grafik tapi saat ini kita bisa membuat e-mail dengan
tulisan indah dan gambar, selain itu pengirim juga dapat menyertakan
lampiran (attachment) berupa file atau grafik atau apa saja.
b. News atau berita adalah serupa dengan poster yang ditempel di papan pengumuman yang dapat dibaca oleh semua orang. News
dikelompokkan ke dalam newsgroup. Newsgroup merupakan
kelompok diskusi, mulai dari diskusi tentang hardware, software
komputer, ilmu pengetahuan, masalah sosial, debat politik, agama,
lingkungan, hingga masalah hobi dan rekreasi.
c. Pemakai Internet dapat mengirimkan (upload) dan mengambil (download) file dari komputer lain yang tersambung ke Internet.
Pemindahan file itu memakai protokol FTP (File Transfer Protocol). d. Internet Relay Chat (IRC) adalah percakapan tulisan melalui Internet.
IRC merupakan semacam forum diskusi atau konferensi jarak jauh.
e. World Wide Web (WWW) atau disebut juga web site adalah informasi yang disajikan berupa halaman-halaman (page) yang berisi teks
dan/atau gambar/grafik. Suatu halaman web dapat memiliki kaitan
(link) ke sembarang halaman mana saja sehingga seolah-olah menyerupai suatu jaringan laba-laba (web) berskala dunia, dan
karenanya disebut world wide web. Jumlah layanannya berkembang paling cepat dibanding yang lain. Hal ini terutama disebabkan karena
video; serta menggunakan konsep hypertext yang mempunyai kemudahan dan kecepatan luar biasa.
Diantara layanan yang diberikan internet yang dikenal dan umum
dilakukan antara lain :39
a. E-Commerce, contoh paling umum dari kegiatan ini adalah aktivitas
transaksi perdagangan umum melaui sarana internet. Dengan
memanfaatkan E-Commerce, para penjual (merchant) dapat
menjajakan produknya secara lintas negara, hal ini karena sifat internet
sendiri yang melintasi batas negara. Transaksi dapat terjadi secara real time dimana saja, asal terhubung dengan internet. Umumnya transaksi
melalui sarana E-Commerce dilakukan melalui sarana suatu situs web
yang dalam hal ini berlaku sebagai semacam etalase bagi produk yang
dijajakan. Dari situs ini pembeli dapat melihat barang yang ingin
dibeli, lalu bila tertarik dapat melakukan transaksi dan seterusnya.
b. E-Banking, hal ini diartikan sebagai aktivitas perbankan di dunia maya
(virtual) melalui sarana internet. Layanan ini memungkinkan pihak bank dan nasabah bank dapat melakukan berbagai jenis transaksi
perbankan melalui sarana internet, khususnya via web. Lewat sarana internet sesorang dapat melaukan pengecekan saldo tabungan, transfer
dana antar rekening hingga melakukan pembayaran tagihan dan lain
sebagainya.
c. E-Government, ini bukan merupakan pemerintahan model baru yang berbasiskan dunia internet, tapi merupakan pemafaatan teknologi
internet untuk bidang pemerintahan. Pemerintah dalam memberikan
layanan publik dapat menggunakan sarana ini. Dengan membuat
suatu stius tertentu pemerintah dapat memberikan informasi tentang
kebijakan pemerintah mulai regulasi sampai program-program
sehingga dapat diketahui publik yang mengaksesnya. Dalam kerangka
demokrasi dan untuk mewujudkan clean government dan good governance ini tentu sangat menarik sekali.
d. E-Learning, istilah ini diefinisikan sebagai sekolah di dunia maya
(virtual). Definisi E-Learning sendiri sesungguhnya sangat luas, bahkan sebuah portal informasi tentang suatu topik juga dapat
tercakup dalam E-Learning ini. Namun pada prinsipnya istilah ini ditujukan pada usaha untuk membuat transformasi proses belajar
mengajar di sekolah dalam bentuk digital yang di jembatani oleh
teknologi internet.
3. Pengertian Perdagangan Elektronik
Electronic Commerce atau disingkat e-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufacturers),
jaringan-jaringan computer (computer networks), yaitu E-commerce sudah meliputi seluruh spektrum kegiatan komersial.40
Sejak munculnya website, ini perusahaan-perusahaan komersial di berbagai penjuru dunia mulai memperhatikan internet sebagai tempat untuk memasarkan produk atau jasanya. Ini bisa terjadi karena web memungkinkan tampilan grafik, suara dan gambar-gambar yang bergerak di internet dengan menggunakan domain name. Bisnis/transaksi melalu internet inilah yang biasanya
umum disebut sebagai E-Commerce.41
a. Penipuan online, ciri-cirinya adalah harga produk yang diminati sangat rendah, penjual tidak menyediakan nomor telepon, tidak ada respons terhadap pertanyaan melalui e-mail, menjanjikan produk yang sedang tidak tersedia. Risiko terburuk adalah pemenang lelang yang telah mengirimkan cek atau uang atau membayar via credit card tidak memperoleh produk atau memperoleh produk yang tidak sesuai dengan yang diinginkan atau yang diiklankan.
Kejahatan dalam perdagangan secara elektronik (e-commerce) meliputi antara lain :
b. Penipuan pemasaran berjenjang online, ciri-cirinya adalah mencari keuntungan dengan merekrut anggota dan menjual produk secara fiktif, dan ternyata sebanyak 98% para investornya gagal atau rugi.
c. Penipuan kartu kredit, cirinya adalah terjadi biaya misterius pada tagihan kartu kredit untuk produk/ layanan internet yang tidak pernah
40
Niniek Suparni, Cyberspace Problema dan Antisipasi Pengaturannyah Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hal. 30
41
Kenapa Anda Harus Ber-E-Commerce,
dipesan oleh pemilik kartu kredit. Risikonya adalah korban bisa perlu waktu lama untuk melunasinya.42
Hubungan-hubungan hukum dalam website adalah hubungan-hubungan hukum antara perusahaan dengan perusahaan, perusahaan dengan konsumen dan perusahaan dengan pemerintahan.
Secara umum website dalam hal ini e-commerce dapat didefinisikan segala bentuk perdagangan atau perniagaan barang dan jasa dengan menggunakan media
elektronik komputer melalui website.43 Jadi secara singkat E-Commerce adalah suatu bentuk bisnis modern melalui sarana internet. Dalam praktek pemakaian dan pemanfaatan teknologi atau jaringan internet dalam hal ini website e-commerce
memiliki jaringan luas dan mendunia, sehingga dengan mudah orang bisa
mengakses setiap saat tanpa adanya kontak fisik antara user/konsumen dengan penjual. Data mengenai barang produksi beserta penjelasan tentang kualitas dan kuantitas sudah dapat dilihat dalam website penjual dan bahkan pembayaran langsung melalui kartu kredit bisa dilakukan melalui jaringan internet tersebut
setelah segala yang berkaitan dengan transaksi itu jelas dan diterima.44
b. Melalui e-cash, yaitu suatu account khusus untuk pembayaran di Internet. Account tersebut dibuka dengan menggunakan kartu kredit Pembayaran atas pembelian melalui website online shopping disediakan berbagai macam alternatif yang antara lain adalah:
a. Melalui kartu kredit
42
Soemarno Partodihardjo, Tanya Jawab Sekitar UU No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 2009, hal. 47.
43
Ibid
44
yang dipunyai sebelumnya. Costumer hanya perlu mengisi pada account e-cash yang digunakan.
c. Melalui smart card. Pemakaian smart card hampir sama dengan
penggunaan ATM yang biasa digunakan berbelanja, yaitu pada saat transaksi, uangnya di debet langsung dari account bank. Untuk pembayaran di internet, user harus memiliki smart card reader.
d. Melalui Icheck, yaitu metode pembayaran dengan menggunakan cek, pembayaran ini membutuhkan nomor cek milik costumer.
Saat ini banyak sekali produk-produk yang memungkinkan kita membuat atau merancang website atau situs e-commerce dan langsung berjualan dalam beberapa hari atau minggu, mulai dari yang sederhana,
murah hingga mahal dan kompleks. Para pengusaha kecil mungkin harus melihat jauh diluar ISP (Internet Service Providernya) untuk melihat solusi-solusi murah tadi.
4. Penggunaan Fasilitas Internet Oleh Pihak Perbankan
Dengan adanya teknologi internet yang semakin maju seperti yang
telah dijelaskan di atas khususnya mengenai penggunaan web site sebagai
media perdagangan di dunia maya, hal ini diikuti oleh Bank-bank dalam
meningkatkan mutu kegiatan usahanya pihak bank ini juga menggunakan
komputer sebagai salah satu penujang kegiatan bank tersebut.
Pada lembaga perbankan mempunyai beberapa fasilitas yang
disediakan oleh bank tersebut, misalnya internet banking dengan sistem
on-line. Tujuan penggunaan komputer oleh lembaga komputer adalah
untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah, secara efektif dan efisien,
dari salah seorang teller/kasir Bank Negara Indonesia 1946 tentang
penerapan peralatan komputer terhadap tugas-tugasnya menjadi kasir” …..
Sebelum menggunakan sistem on-line, nasabah memang kelihatan ramai;
yang ingin mencairkan cek misalnya harus antri sambil menunggu nomor.
Sekarang dengan memencet keyboard posisi rekening sudah muncul dan
terhitung di layar komputer. Ini berarti tidak perlu membongkar arsip yang
menumpuk di lemari yang memakan waktu sampai setengah jam,
sedangkan dengan sistem baru cukup memerlukan waktu kurang dari lima
menit saja….”45
5. Penyalahgunaan Teknologi Internet Dalam Transaksi Perdagangan Melalui Pencurian Rekening Bank
Bank sebagai lembaga pembayaran dalam transaksi on-line
mempunyai peran penting sejak munculnya internet banking. Dengan
adanya internet banking tersebut, transaksi yang dilakukan antar nasabah
tidak perlu bertemu secara fisik.
Perkembangan E-commerce yang begitu pesat memberikan keuntungan
yang besar terhadap para costumer yang didukung dengan pembayaran yang
mudah melalui e-banking. Akan tetapi perkembangan tersebut memberikan ruang
gerak bagi para hacker untuk mengambil keuntungan dari perkembangan tersebut
yaitu dengan memasuki website-website komersial secara tidak sah.
45
Lemahnya Ketentuan Internet Banking Masih Dipertanyakan, http://
Hacking adalah upaya memasuki sistem pengaman tertentu secara tidak
sah, untuk mendapatkan informasi dalam suatu jaringan komputer.46 Hacker pada
awalnya dulu untuk menggambarkan orang yang memburu pengetahuan tentang
sistem komput er semata-mata untuk pengetahuan47
b. Orang yang tidak sah mendapat akses ke komputer orang lain.
Biasanya definisi inilah yang dimaksudkan dalam setiap pembahasan kejahatan komputer.
Hacker mempunyai dua arti, yaitu:
a. Orang yang senang mengutak-atik, mengubah, mendesain komputer, atau menemukan hal-hal baru dalam pengoperasian komputer. Akhir-akhir ini para hacker sering menyebut diri mereka dengan true hacker.
48
b. Menyusup masuk. Inti dari kegiatan menyusup masuk ini adalah dengan menipu sistem pengaman, biasanya berupa proteksi password.
Seorang hacker dapat menembus sistem kemanan yaitu dengan Hacker dalam melakukan aksinya terbagi dalam 4 tahapan, sebagai berikut:
a. Mencari sistem komputer untuk dimasuki (dan mengumpulkan informasi). Hacker tersebut mencari sistem dengan cara mengumpulkan informasi). Hacker tersebut mencari sistem dengan cara menghubungi nomor-nomor telepon yang dicurigai terhubung ke
jaringan dengan modem mereka. Hacker juga melakukan dengan cara mencari sistem diantara komputer-komputer host yang ada.
46
Suheimi, KejahatanKomputer, Andi Offset, Yogyakarta, 1995, hal. 97.
47
Ibid, hal. 98.
48
berbagai cara, yaitu pertama social engineering yaitu dengan berpura-pura menjadi orang yang akan dimanfaatkan untuk menembus sistem. Kedua adalah menebak password yaitu menebak kombinasi user name
dan password dalam sistem yang dijadikan sasaran. Ketiga menyadap passwor yaitu menyadap dan memeriksa paket-paket data yang melalui suatu jaringan. Keempat mengeksploitasi kelemahan pada sistem sasaran yaitu hacker mencari kelemahan atau membuat kelemahan
yang sudah ada dijadikan suatu alat untuk menyusup masuk. Dan terakhir trashing adalah metode untuk mengumpulkan informasi (password) dengan cara membongkar kertas-kertas atau dokumen buangan dari instansi/ perusahaan sasaran.
c. Menjelajahi sistem tersebut. Hacker sejati setelah berada dalam sistem,
ia kemungkinan besar akan berkeliling, melihat-lihat isi dari sistem
yang baru saja dimasukinya, dan mencoba berbagai perintah untuk
mengetahui fungsinya.
d. Membuat back door dan menghilangkan jejak. Setelah melakukan
penyusupan dan kemudian dilanjutkan dengan menjelajahi sistem
kemudian hacker akan selalu berusaha agar aksinya dan
keberadaannya tidak diketahui oleh pemilik sistem yang
dimasukinya.49
49
Gedhe Artha. Ap. Hacker Sisi Lain Legenda Komputer, Medikom, Jakarta. 2001, hal 75.
Hacker di dalam melakukan aksinya haruslah mempunyai kemampuan
a. Mempunyai kemampuan untuk mempelajari bahasa program
komputer.
b. Mempunyai kemampuan mencari, mempelajari, serta menjalankan
salah satu versi Unix Open Source.
` c. Mempunyai kemampuan untuk mempelajari dan mengerti tentang
sistem website dengan mengerti cara menulis Hypertext Markup Language (HTML).50
B. Bentuk- Bentuk Kejahatan Teknologi Informasi
Dilihat dari ciri-ciri komputer diatas maka timbullah suatu wujud baru
dengan komputer yaitu kejahatan komputer. Ada beberapa kejahatan dengan
menggunakan sarana komputer ini, yaitu :51
a. Memasukkan instruksi yang tidak sah, yaitu seseorang memasukkan
instruksi secara tidak sah sehinga menyebabkan system komputer
melakukan transfer uang dari satu rekening ke rekening lain, tindakan ini
dapat dilakukan oleh orang dalam atau dari luar bank yang berhasil
memperoleh akses kepada system komputer tanpa izin.
b. Perubahan data input, yaitu data yang secara sah dimasukkan ke dalam
computer dengan sengaja diubah. Cara ini adalah suatu hal yang paling
lazim digunakan karena muda dilakukan dan sulit dilacak kecuali dengan
pemeriksaan berkala.
50
Ibid.
51
c. Perusakan data, hal ini terjadi terutama pada data output, misalnya laporan
dalam bentuk hasil cetak computer dirobek, tidak dicetak atau hasilnya
dirubah.
d. Komputer sebagai pembantu kejahatan, misalnya seseorang dengan
menggunakan komputer menulusuri rekening seseorang yang tidak aktif,
kemudian melakukan penarikan dana dari rekening tersebut.
e. Akses tidak sah terhadap system komputer atau yang dikenal dengan
hacking. Tindakan hacking ini berkaitan dengan ketentuan rahasia bank,
sudah tentu mengetahui catatan tentang keadaan keuangan nasabah dan
hal-hal lain yang harus dirahasiakan menurut kelaziman dunia perbankan.
P