PERSYARATAN DAN
PERSYARATAN DAN
BENTUK TES
BENTUK TES
Oleh
Oleh ::
Am a t
Am a t Ja e du n
Ja e du n
Pascasar j ana
T E S …….
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang harus dijawab, atau pernyataan-pernyataan yang harus dipilih,
di-tanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh orang yang diuji untuk waktu tertentu, dengan tujuan untuk mengukur kemampuan tertentu dari orang yang diuji.
Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki
jawaban benar dan salah, pertanyaan yang membutuh-kan jawaban, pertanyaan yang harus diberimembutuh-kan
Persyaratan Tes :
1. Validit as
Suat u t es dik at ak an valid (sahih) apabila t es t ersebut secara t epat dapat menguk ur apa yang seharusnya diuk urnya.
Cont oh:
Unt uk menguk ur t ingk at part isipasi pesert a didik dalam
prosespembelajaran, mak a buk an diuk ur berdasark an nilai at au prest asi yang diperoleh pada saat mengik ut i ujian,
ak an t et api ak an lebih t epat jik a diuk ur berdasark an :
Tingk at k ehadirannya
Lanjutan Persyaratan Tes …
Reliabel
berart i dapat dipercaya. Tes dik at ak anmemilik i reliabilit as, apabila t es t ersebut mempunyai sifat dapat dipercaya, dapat memberik an hasil yang t et ap (k onsist en) apabila dit esk an berulang-ulang.
Obyektivit as
Obyek t if berart i t idak adanya unsur-unsur pribadi (subyek t ivit as) yang mempengaruhi. Suat u t es
dik at ak an memilik i obyek t ivit as apabila dalam penggunaannya t idak ada fak t or subyek t if dari
Lanjutan Persyaratan Tes …
Praktikabilitas
Suatu tes dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi, apabila tes tersebut bersifat praktis atau mudah
digunakan, mudah dlm pemeriksaan dan mudah pula dalam pengadministrasiannya.
Ekonomis
Yang dimaksud dengan ekonomis adalah bahwa dalam pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan biaya
BENTUK PELAKSANAAN TES :
1. Tes lisan, berbent uk t anya jawab face t o face. Penilai memberik an pert anyaan secara langsung k epada
pesert a t es.
2. Tes Perbuat an, dilak uk an dengan cara menyuruh pesert a didik (pesert a t es) unt uk melak uk an sesuat u pek erjaan yang bersifat fisik (prak t ik ).
3. Tes Tert ulis, dilak uk an secara berk elompok dengan mengambil t empat di suat u ruangan t ert ent u. Dalam ujian t ert ulis dik enal dua bent uk t es, yait u t es essai
Keunggulan Tes Lisan:
Dapat digunak an unt uk melak uk an penilaian
hasil belajar yang mendalam.
Dapat digunak an unt uk mengevaluasi
k emampuan berpik ir bert araf t inggi.
Dapat digunak an unt uk menguji pemahaman
seseorang t erk ait dengan hasil k aryanya.
Kelemahan Tes Lisan ……
Jik a pert anyaannya t idak dipersiapk an dgn baik , mak a penguji hanya ak an bert anya pada hal- hal yg diingat nya saja.
Sangat mungk in t erjadinya k et idak - adilan ant ara pesert a t es, baik yang berk ait an dengan: lama wak t u ujian, t ingk at k esuk aran soal maupun t olok uk ur dlm penilaian.
Penilaiannya bersifat sangat subyek t if.
Banyak memak an wak t u dalam pelak sanaannya; dan
Keunggulan Tes Perbuatan :
Tes perbuatan dapat digunakan untuk melakukan penilaian sejumlah perilaku atau penampilan yang kompleks dalam situasi riil.
Tes perbuatan dapat digunakan untuk melakukan penilaian penampilan yang tidak dapat dievaluasi dengan alat-alat evaluasi lainnya.
Ujian perbuatan dapat digunakan untuk melihat
kesesuaian antara pengetahuan yang bersifat teoritis dan keterampilan di dalam praktik.
Kelemahan Tes Perbuatan :
Ujian perbuatan memerlukan waktu yang lebih banyak, karena penilaiannya hanya dapat dilakukan seorang demi seorang (terutama pada penilaian proses).
Ujian perbuatan pada umumnya memerlukan peralatan, mesin-mesin atau bahan-bahan khusus, sehingga
menjadi lebih mahal daripada ujian tertulis.
Penilaian dalam ujian perbuatan pada umumnya lebih subyektif, karena akan selalu melibatkan keputusan penilai.
TES TERTULIS …..
1. Soal Tes Bentuk Uraian (Essai),
Ciri k has t es uraian adalah bahwa jawaban soal t idak disediak an oleh orang yang mengk onst ruk si t es, t et api harus dipasok oleh pesert a t es. Pesert a t es bebas
menjawab pert anyaan yang diajuk an.
2. Soal Tes Bentuk Obyektif,
Tes bent uk objek t if adalah perangk at t es yang but ir- but ir soalnya mengandung alt ernat if jawaban yang harus dipilih at au dik erjak an oleh pesert a t es. Alt ernat if jawaban t elah dipasok oleh pengk onst ruk si but ir soal. Pesert a t es hanya memilih jawaban dari alt ernat if jawaban yang t elah
Soal Tes Bentuk Uraian (Essai)
Tes ini umumnya memerlukan jawaban yang
berbentuk bahasan. Ciri-cirinya selalu diawali
dengan kata-kata ”Bagaimana, Mengapa, Berikan
alasan, Uraikan, Jelaskan, Bandingkan,
Simpulkan, Tunjukkan, Bedakan” dan sebagainya.
Mengingat untuk dapat memberikan jawaban soal
tes bentuk essai ini melibatkan tingkat berpikir
Keunggulan Tes Uraian :
Jawaban harus disusun sendiri oleh testi (melatih dalam pemilihan kata-kata dan menyusun kalimat)
Tidak ada kemungkinan menebak;
Dapat mengukur kemampuan yang kompleks;
Dapat digunakan untuk mengembangkan penalaran testi;
Proses penyusunan soalnya relatif mudah; dan
Kelemahan Tes Uraian:
Jumlah soal sangat terbatas, sehingga cakupan materi (validitas isi) lemah;
Tingkat kebenaran jawaban dan penilaiannya subyektif;
Jawaban testi kadang tidak relevan dengan pertanyaan;
Pemeriksaannya sulit, hanya dapat dilakukan oleh penyusunnya;
Skor umumnya kurang reliabel;
Kualitas jawaban tergantung pada kemampuan dalam memilih kata-kata dan menyusun kalimat; dan
Meningkatkan Obyektivitas Tes
Uraian :
Penilaian dilakukan oleh lebih dari satu
orang (validitas antar rater);
Membuat pedoman penilaian;
Memecah langkah perumusan jawaban
(dinilai tiap-tiap langkahnya
penilaian
kemampuan proses);
Koreksi hendaknya dilakukan sekali
Tes Obyektif …
Tes bentuk objektif adalah perangkat tes yang
butir-butir soalnya mengandung alternatif
jawaban yang harus dipilih oleh peserta tes.
Alternatif jawaban telah disediakan oleh
penyusun butir soal. Dalam hal ini, peserta tes
hanya tinggal memilih jawaban yang benar atau
paling benar dari alternatif jawaban yang telah
disediakan.
Pada dasarnya, ada empat bentuk tes obyektif,
yaitu : (1) Bentuk Benar-Salah atau B-S; (2)
Keunggulan Tes Obyektif:
Jumlah soal banyak, sehingga dapat mencakup semua isi mata pelajaran (representatif
validitas isi baik);
Penilaiannya mudah dan obyektif;
Tidak ada kemungkinan bagi testi untuk
me-ngemukakan hal-hal yang tidak relevan dengan pertanyaan;
Hasil tes dapat diinformasikan lebih cepat;
Reliabilitas skor tinggi; dan
Kelemahan Tes Obyektif :
Tidak melatih testi untuk mengemukakan
ide-idenya secara tertulis;
Kemungkinan menebak besar sekali, dan sulit
dilacak;
Sulit untuk membuat soal yang baik, dan
sering hanya mengukur kemampuan yang
dangkal; dan