• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

KETENTUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

3.2 ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Dalam usaha menghindarkan serta memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan atau panyakit akibat kerja, maka para pekerja perlu dilengkapi dengan pakaian kerja serta perlengkapan yang sesuai dengan persyaratan dan peralatan yang berlaku. Peralatan kerja berfungsi melindungi agar tidak cedera akibat kerja.

Tergantung pada jenis pekerjaan apa yang dilakukan oleh pekerja, maka pekerja harus dilindungi dengan menggunakan peralatan kerja yang sesuai dan memenuhi persyaratan. Misalnya untuk melaksanakan pekerjaan di tempat yang tinggi perlu sabuk pengaman, helm dan lain-lain yang diperlukan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

3.2.1 PERLENGKAPAN PAKAIAN

Gambar 3.1. Perlengkapan Pakaian

Perlu diperhatikan pula saat pekerja menjalankan tugasnya, apakah sudah dilaksanakan penerapan aturan mengenai pekaian kerja dan perlengkapannya.

Gambar 3.2. Pekerja di Tempat Kerja Salah Benar Topi kerja Kacamata Baju Kerja Sarung tangan Sepatu Pengaman

3.2.2 JENIS ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Safety hat, yang berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda keras selama mengoperasikan atau memelihara AMP.

Safety shoes, yang akan berguna untuk menghindarkan terpeleset karena licin atau melindungi kaki dari kejatuhan benda keras dan sebagainya.

Kaca mata keselamatan, terutama dibutuhkan untuk melindungi mata pada lokasi pekerjaan yang banyak serbuk metal atau serbuk material keras lainnya.

Masker, diperlukan pada medan yang berdebu meskipun ruang operator telah tertutup rapat, masker ini dianjurkan tetap dipakai.

Sarung tangan, dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan bahan yang keras, misalnya membuka atau mengencangkan baut dan sebagainya.

Alat pelindung telinga, digunakan untuk melindungi telinga dari kebisingan yang ditimbulkan dari pengoperasian peralatan kerja.

3.2.3 MASALAH UMUM

Adanya perlengkapan keselamatan kerja yang tidak melalui pengujian laboratorium, sehingga tidak diketahui derajat perlindungannya atau tidak memenuhi ketentuan keselamatan.

Pekerja merasa tidak nyaman dan kadang-kadang pemakai merasa terganggu.

Terdapat kemungkinan menimbulkan bahaya baru atas penggunaan perlengkapan keselamatan kerja

Pengawasan terhadap keharusan penggunaan perlengkapan keselamatan kerja sangat lemah.

Kewajiban untuk memelihara perlengkapan keselamatan kerja yang menjadi tanggung jawab perusahaan sering dialihkan kepada pekerja.

3.2.4 MASALAH PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI SECARA UMUM

Pekerja tidak mau memakai perlengkapan keselamatan kerja dengan alasan:

Yang bersangkutan tidak mengerti atas maksud keharusan pemakaian .

Pemakaian perlengkapan keselamatan kerja dirasakan pekerja tidak nyaman seperti panas, sesak dan tidak memenuhi nilai keindahan

Gambar 3.3. Alat Pelindung Diri

Pekerja merasa terganggu dalam melaksanakan pekerjaan.

Jenis perlengkapan keselamatan kerja yang dipakai tidak sesuai dengan jenis bahaya yang dihadapi.

Tidak dikenakan sanksi terhadap pekerja yang tidak memakai perlengkapan keselamatan kerja

Atasannya juga tidak memakai perlengkapan keselamatan kerja tanpa dikenakan sanksi.

Perusahaan tidak menyediakan perlengkapan keselamatan kerja dengan alasan:

Perusahaan tidak mengerti adanya ketentuan pemakaian perlengkapan

keselamatan kerja.

Rendahnya kesadaran perusahaan atas pentingnya K3 dan secara sengaja melalaikan kewajibannya untuk menyediakan perlengkapan keselamatan kerja.

Perusahaan merasa sia-sia menyediakan perlengkapan keselamatan kerja,

karena pada akhirnya perlengkapan keselamatan kerja tidak dipakai oleh pekerja.

Jenis perlengkapan keselamatan kerja yang disediakan oleh perusahaan tdak sesuai dengan jenis bahaya yang dihadapi pekerja

Perusahaan mengadakan perlengkapan keselamatan kerja hanya sekedar memenuhi persyaratan formal tanpa mempertimbangkan kesesuaiannya dengan maksud pemakaiannya.

3.2.5 MASALAH KHUSUS PERLENGKAPAN KESELAMATAN KERJA

Masker

Sering ditemukan adanya kerusakan atau sumbatan pada filter

Pemakaian alat ini dirasakan tidak nyaman oleh pekerja.

Pemakaian alat ini menimbulkan efek psikologis dan kecemasan terhadap pemakainya dan meningkatkan beban kerja pada jantung dan hati.

Pemakai alat ini harus menghirup udara yang dihembuskannya.

Pemakaian alat ini menimbulkan kesulitan berkomunikasi pada pemakainya.

Cara pemakaiannya kurang tepat seperti longgarnya/lepasnya tali pengikat

sehingga pengamanan terhadap pemakainya kurang berdaya guna.

Alat Pelindung Telinga

Pemakaian alat ini dapat menimbulkan resiko infeksi telinga.

Pemakaian alat ini menimbulkan kesulitan berkomunikasi pada pemakainya

Pemakai merasa tidak nyaman dan terisolasi.

Sering menimbulkan iritasi kulit pemakainya.

Sarung Tangan

Pemakaian alat ini menimbulkan kepekaan tangan dan jari menurun

Menimbulkan keluarnya keringat berlebihan.

Sering menyebabkan adanya bahan kimia tertentu tanpa diketahui pemakainya yang mungkin membahayakan pemakainya.

Kaca Mata Keselamatan

Dapat membatasi pandangan pemakainya.

Adanya noda, kabut dan goresan kecil pada kaca yang mengakibatkan kaburnya pandangan pemakainya.

Alat ini menimbulkan kesulitan pada pemakainya untuk melihat kerusakan secara visual.

Kondisi kacamata yang tidak baik sering menimbulkan kemungkinan benda masuk dari samping

3.2.6 PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN

Air (air sungai, air hujan, air selokan, hidran dan lain-lain) dan pasir.

Alat pemadam api menggunakan bahan busa/Foam; terdiri dari: natrium bicarbonat, aluminium sulfat, air. Alat ini baik dipergunakan untuk kebakaran kelas B.

Cara menggunakannya:

 Balik/putar posisi alat pemadam, dan segera balikan lagi ke posisi asal

 Buka katup/pen pengaman

 Arahkan nosel/nozlle; dengan memperhatikan arah angin dan jarak dari tabung ke sumber api.

Gambar 3.4. - Alat Pemadam Api Busa

Pemadam api dengan bahan pemadam CO2 (carbon dioksida)

Dapat dipergunakan dengan baik bila tidak ada angin atau arus udara

Cara mempergunakan:  Buka pen pengaman  Tekan tangkai penekan

 Arahkan corong ke sumber api, dengan memperhatikan jarak dan arah angin. Keterangan gambar:

1. Tangkai penekan 2. Pen pengaman 3. Saluran pengeluaran 4. Slang karet tekanan tinggi 5. Horn (corong)

Pemadam api dengan bahan pemadam Dry Chemical

Jenis ini efektif untuk kebakaran jenis B dan C, juga dapat dipergunakan pada kebakaran kelas A.

Bahan yang dipergunakan:

 Serbuk sodium bicarbonat/natrium sulfat

 Gas CO/Nitroge

Cara mempergunakan:  Buka pen pengaman  Buka timah penutup

 Tekan tangkai penekan/pengatup  Arahkan corong ke sumber api, dengan

memperhatikan jarak dan arah angin. Gambar 3.5 - Alat

Pemadam Api CO2

Gambar 3.6. - Alat Pemadam Api Dry Chemical

Pemadam Api dengan Bahan Jenis BCF/Halon

Cara mempergunakan:  Buka pen pengaman

 Tekan tangkai penekan/pengatup

 Arahkan corong/nozlle ke sumber api, dengan memperhatikan jarak dan arah angin. Keterangan gambar:

1. Pengaman 2. & 3 Pengatup 4. Bolt Valve

5. Pipa saluran Gas 6. Nozzle

3.3 STANDAR PROSEDUR KERJA (STANDARD OPERATION

Dokumen terkait