BAB VI. HAL-HAL PENTING DALAM PENGUKURAN
6.2. Alat
a. Persiapan
Charge battery sampai penuh
Bawa perlengkapan charging battery.
Lindungi reciever GPS dengan plastik tipis (khususnya apabila musim hujan).
Reciever GPS dimasukan dalam casing pelindung.
b. Pelaksanaan
Gunakan stylus sesuai dengan standar dan jangan menggunakan alat lain.
Tempatkan stylus pada tempat yang disediakan .
Untuk penghematan battery maka selama survei sebaiknya tidak menggunakan program-program lain yang tidak perlu.
Pastikan bahwa satelite telah diterima dengan baik (angka akurasi dibawah 5).
Pegang GPS secara konsisten dan jangan sampai tertutup dengan badan/tubuh pengguna.
Jangan banyak melakukan sentuhan pada layar saat pengukuran.
Sebelum meninggalkan lokasi, pastikan bahwa data sudah tersimpan dengan baik (cek dengan membuka file hasil perekaman).
34 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
|
Kementerian Pertanian RI c. Sesudah Perekaman Data Lakukan transfer data dari receiver GPS ke komputer sesegera mungkin untuk menghindari kerusakan file data hasil perekaman di lapang.
Buat back-up data hasil pengukuran di external hard disk.
Setelah data dipastikan sudah ditransfer dengan baik, maka sebaiknya file di receiver GPS dihapus kecuali bila pengukuran masih akan dilanjutkan.
Pastikan seluruh asesoris lengkap dan simpan di tempat yang aman dan kering/tidak lembab.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
|
Kementerian Pertanian RI 35BAB VII
PENGOLAHAN DATA HASIL UPDATING
Data yang sudah siap untuk diolah adalah data dalam format *.shp. Pengolahan data hasil updating dengan menggunakan software ArcMap. Pengolahan Data Hasil Updating terdiri dari pengurangan dan penambahan lahan baku sawah.
Sebelum melakukan pengolahan data hasil pengukuran, pindahkan atau copy data hasil pengukuran dari receiver GPS ke komputer dengan cara Copy dan Paste pada folder yang telah dibuat.
7.1. Pengurangan Data Lahan Baku Sawah
Pengurangan data lahan baku sawah dilakukan jika lahan sawah pada daerah tertentu mengalami alih fungsi menjadi lahan bukan sawah.
Langkah-langkah pengurangan data lahan baku sawah adalah sebagai berikut: 1. Pada software ArcMap, buka file *.shp lahan sawah (contoh: desa
poncosari.shp)
Gambar 7.1. Shapefile di software ArcMap Di polygon ini ada
36 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
|
Kementerian Pertanian RI2. Buka file *.shp hasil pengukuran yang sudah menjadi bukan sawah (contoh: bukan sawah lagi.shp)
Gambar 7.2. Shapefile hasil pengukuran 3. Klik editor pilih start editing, target pilih file Poncosari.shp
Gambar 7.3. Tool Editor
4. Pilih polygon yang akan dikurangi dengan polygon yang bukan sawah (gunakan tombol shift)
Gambar 7.4. Select dua Polygon Polygon yang
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
|
Kementerian Pertanian RI 375. Klik tombol editor pilih Intersect
Gambar 7.5. Intersect
6. Bagian yang overlap akan terpilih menjadi polygon tersendiri.
38 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
|
Kementerian Pertanian RI7. Klik Editor pilih Clip, kemudian keluar jendela Clip dan pilih OK
Gambar 7.7. Jendela Clip
8. Pada hasil clip yang masih terpilih, lakukan penghapusan dengan tekan tombol delete pada keyboard atau klik kanan mouse pada polygon hasil clip dan pilih Delete.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
|
Kementerian Pertanian RI 399. Tampak hasil pengurangan
Gambar 7.9. Polygon yang sudah dilakukan pengurangan
10. Untuk mengetahui luas setelah dilakukan pengurangan, selanjutnya klik kanan mouse pada layer Poncosari.shp pilih Open Attribute Table
Gambar 7.10. Menu Open Attribute Table
40 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
|
Kementerian Pertanian RIGambar 7.11. Menu Calculate Geometry
12. Pada jendela Calculate Geometry, pilih unit satuan Hectare kemudian klik OK
Gambar 7.12. Jendela Calculate Geometry
13. Untuk mengetahui luas akhir setelah pengurangan dalam satu wilayah, klik kanan mouse pada kolom luas kemudian klik Statistics. Informasi luasan terlihat di item
Sum .
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
|
Kementerian Pertanian RI 41 7.2. Penambahan Data Lahan sawahPenambahan data lahan baku sawah dilakukan jika lahan bukan sawah pada daerah tertentu mengalami alih fungsi menjadi lahan sawah.
Langkah-langkah penambahan data lahan baku sawah adalah sebagai berikut: a. Buka software ArcMap
b. Masukkan data .shp desa lahan baku sawah, seperti pada gambar.
Gambar 7.14. Shapefile di ArcMap
c. Masukkan data sawah yang baru yang akan digabungkan (contoh di sini dengan nama file sawah baru)
Gambar 7.15. Overlay dengan shapefile sawah baru Polygon
42 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
|
Kementerian Pertanian RId. Klik tombol editor, pilih start editing. Target editing pilih Sawah Baru Gambar 7.16. Target yang dipilih
e. Klik kanan pada polygon sawah baru, pilih copy. (jika polygon lebih dari satu, gunakan tombol Shift untuk select polygon yang lainnya, kemudian baru klik kanan pada salah satu polygon dan pilih Copy)
Gambar 7.17. Copy Polygon
f. Ganti target editing dengan file .shp desa. (contoh disini yaitu poncosari) Gambar 7.18. Target yang dipilih
g. Klik kanan pada area window map pilih Paste
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
|
Kementerian Pertanian RI 43h. Klik Editor, pilih Save Editing, kemudian klik Editor lagi pilih Stop Editing.
Gambar 7.20. Save Editing i. Remove layer .shp sawah baru.
Gambar 7.21. Remove Layer
j. Polygon dari file sawah baru sudah masuk dalam file .shp desa.
Gambar 7.22. Shapefile yang sudah ditambahkan area baru Polygon sawah
baru masuk bagian file .shp desa
44 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
|
Kementerian Pertanian RIk. Lakukan editing jika ada polygon yang baru dengan polygon yang lama ada overlap.
l. Hasil penggabungan sudah selesai
m. Untuk mengetahui luas setelah dilakukan penambahan, selanjutnya klik kanan mouse pada layer Poncosari.shp pilih Open attribute table
n. Klik kanan pada kolom luas, kemudian klik Calculate Geometry
o. Pilih unit satuan hektar kemudian klik OK
p. Untuk mengetahui luas akhir setelah penambahan dalam satu wilayah, klik kanan mouse pada kolom luas kemudian klik Statistics. Informasi luasan
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
|
Kementerian Pertanian RI 45DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik dan Departemen Pertanian. 2007. Buku Pedoman Pengumpulan Data Tanaman Pangan. Jakarta.
GIS Konsorsium Aceh Nias. 2007. Modul Pelatihan ArcGIS tingkat Dasar bagi staf Pemerintah Kota Banda Aceh. [terhubung berkala]. http://mbojo.files. wordpress.com/2008/12/modul-pelatihan-arcgis-tingkat-dasar.pdf. (1 April 2011).
Getac. Product. [terhubung berkala].
http://apac.getac.com/products/PS535F/
PS535F_overview.html
. (30 Maret 2011)SuperGeo. GIS Software and Solution. [terhubung berkala].