• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

3.8 Alat Permainan Edukatif

2.2.1 Pengertian Alat Permainan Edukatif

Pada masa anak-anak selalu berkaitan dengan kegiatan bermain sehingga dunia anak adalah dunia bermain, sebagian besar kegiatan bermain menggunakan media yaitu alat permainan yang mengandung edukasi atau biasa disebut sebagai alat permainan edukatif.Menurut Rolina mendefinisikan bahwa alat permainan edukatif merupakan alat permainan yang mempunyai nilai-nilai

13

edukatif, yaitu dapat mengembangkan segala aspek dan kecerdasan yang ada pada diri anak (Rolina, 2012).

Selain itu, menurut Badru Zaman menyatakan bahwa APE untuk anak TK adalah alat permainan yang dirancang untuk tujuan meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak di TK (Widayati

& Kartika, 2020). Selanjutnya Depdiknas Dirjen PAUD

menjelaskan bahwa alat permainan edukatif (APE) adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai edukatif (pendidikan) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak (Guslinda & Rita, 2018).

Ketika pembelajaran di kelas anak menggunakan APE dapat mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh anak, menurut Haenilah ketika anak menggunakan APE berarti anak sedang belajar mengembangkan pengetahuannya mengenai sesuatu hal (learning to know), anak belajar untuk dapat

melakukan sesuatu dengan konteksnya (learning to do), anak juga belajar untuk dapat menjadi dirinya sekaligus empati terhadap orang lain (learning to be) dan anak juga belajar untuk dapat hidup bersama orang lain (learning to live together).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa alat permainan edukatif (APE) adalah alat yang dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan dan bernilai edukatif untuk mengoptimalkan aspek perkembangan sesuai dengan tahapan usia anak, melalui penggunaan APE anak dapat mengembangkan pengetahuannya dengan cara bermain yang menyenangkan.

2.2.2 Fungsi Alat Permainan Edukatif

Alat permainan edukatif yang dibuat ataupun yang dimanfaatkan seharusnya mempunyai fungsi dalam mendukung proses

14

pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi anak demi tercapainya tujuan yang ingin dicapai.

Menurut Badru Zaman fungsi dari alat permainan edukatif sebagai berikut (Rolina, 2012):

1. Menciptakan situasi bermain (belajar) yang menyenangkan bagi anak dalam proses pemberian perangsangan indicator kemampuan anak.

2. Menumbuhkan rasa percaya diri dan membentuk citra diri anak yang positif.

3. Memberikan stimulus dalam pembentukkan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan pengembangan pada anak usia dini.

4. Memberikan kesempatan anak bersosialisasi, berkomunikasi dengan teman sebaya.

Selain itu, menurut Brain menyatakan bahwa alat permainan edukatif berfungsi sebagai berikut (Rolina, 2012):

1. Membuat anak belajar tanpaj tahu bahwa ia sedang belajar (learning by playing).

2. Mengembangkan otak kiri dan kanan anak.

3. Mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak.

4. Memberikan kesempatan pada anak TK untuk mengenal lingkungan dan mengajarkan pada anak untuk mengetahui kekuatan dirinya.

Selanjutnya menurut Sri dan Kartika menjelaskan bahwa alat permainan edukatif yang dikembangkan memiliki fungsi dalam mendukung penyelenggaraan proses belajar anak sehingga menyenangkan bagi anak. Fungsi-fungsi tersebut sebagai berikut (Widayati & Kartika, 2020):

1. Menciptakan situasi bermain (belajar) yang menyenangkan bagi anak dalam proses pemberian perangsangan indicator kemampuan anak.

2. Menumbuhkan rasa percaya diri dan membentuk citra diri anak yang positif dalam suasana yang menyenangkan , anak akan mencoba melakukan berbagai kegiatan yang mereka sukai dengan cara menggali dan menemukan sesuai yang ingin mereka ketahui.

3. Memberikan stimulus dalam pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar.

4. Memberikan kesempatan anak bersosialisasi, berkomunikasi dengan teman sebaya.

15

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi dari alat permainan edukatif yaitu bertujuan untuk

mendukung dan membantu dalam mengembangkan proses pembelajaran guna mengoptimalkan perkembangan anak melalui kegiatan bermain yang menyenangkan.

2.2.3 Ciri-ciri Alat Permainan Edukatif

Sumber belajar, media pembelajaran, dan alat permainan edukatif merupakan hal yang berbeda. Untuk mengetahui perbedaannya maka perlu diketahui ciri-cirinya. Menurut Badru Zaman, dkk menjelaskan bahwa alat permainan edukatif dapat dikatagorikan sebagai alat permainan edukatif untuk anak TK jika memenuhi ciri-ciri sebagai berikut (Guslinda & Rita, 2018):

1. Ditujukan untuk anak usia TK.

2. Berfungsi mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak TK.

3. Dapat digunakan dengan berbagai cara, bentuk, dan untuk bermacam tujuan aspek perkembangan atau bermanfaat multiguna.

4. Aman bagi anak.

5. Dirancang untuk mendorong aktivitas dan kreativitas.

6. Bersifat kontruktif atau ada sesuatu yang dihasilkan.

7. Mengandung nilai pendidikan.

Selain itu, menurut Dewan Nasional Indonesia untuk

kesejahteraan sosial menjelaskan bahwa ciri-ciri alat permainan edukatif sebagai berikut (Widayati & Kartika, 2020):

1. Dapat digunakan dalam berbagai cara, maksudnya dapat dimainkan dengan bermacam-macam tujuan, manfaat, dan menjadi bermacam-macam bentuk.

2. Ditujukan terutama untuk anak-anak usia prasekolah dan berfungsi mengembangkan berbagai aspek perkembangan kecerdasaan dan motorik anak.

3. Segi keamanan sangat diperhatikan, baik dari bentuk maupun penggunaan cat pada alat permainan.

4. Membuat anak terlibat secara aktif.

5. Sifatnya kreativitas.

16

Selanjutnya menurut Sri dan Kartika memaparkan ciri-ciri alat permainan edukatif sebagai berikut (Widayati & Kartika, 2020):

1. Diperuntukan bagi anak balita, artinya mainan yang memang sengaja dibuat untuk merangsang berbagai kemampuan dasar pada balita.

2. Multifungsi, dari satu mainan bisa didapat berbagai variasi-variasi mainan sehingga simulasi yang didapat anak juga lebih beragam.

3. Melatih problem solving, dalam memainkannya anak diminta untuk melakukan problem solving. Dalam

permainan puzzle misalnya anak diminta untuk Menyusun potongan-potongan menjadi utuh.

4. Melatih konsep-konsep dasar, lewat permainan ini dilatih untuk mengembangkan kemampuan dasarnya, seperti mengenal bentuk warna, besaran, juga melatih motorik halus.

5. Melatih ketelitian dan ketekunan, dengan permainan

edukatif anak tak hanya sekedar menikmati tetapi tak hanya dituntut untuk teliti dan tekun ketika mengerjakan.

6. Merangsang kreativitas anak.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri alat permainan edukatif untuk anak usia dini yaitu sebagai berikut:

a. Alat permainan edukatif (APE) diperuntukan untuk anak usia dini.

b. Alat permainan edukatif (APE) dibuat dengan tujuan untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak.

c. Pembuatan alat permainan edukatif (APE) haruslah aman untuk anak baik dari segi bahan dan lainnya.

d. Alat permainan edukatif (APE) dibuat untuk

mengembangkan aktivitas dan kreativitas pada anak.

e. Alat permainan edukatif (APE) harus bersifat konstruktif atau membangun.

2.2.4 Jenis Alat Permainan Edukatif

Terdapat berbagai jenis alat permainan edukatif sering dijumpai dalam kegiatan pembelajaran di PAUD, penggunaan alat

permainan edukatif disesuaikan dengan kebutuhan dalam proses pembelajaran. Menurut Guslinda dan Rita menjelaskan bahwa jenis alat permainan edukatif untuk anak usia dini secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut (Guslinda & Rita, 2018):

1. Penempatannya

17

Berdasarkan penempatan maka alat permainan edukatif ada dua yaitu alat permainan yang berada di luar ruangan dan alat permainan yang berada di dalam ruangan. Alat permainan yang berada di luar ruangan umumnya alat-alat permainan yang dalam kategori besar-besar. Seperti ayunan, pelosotan, putaran, papan titian, dan sebagainya. Alat permainan edukatif yang di luar ini lebih pada pengembangan kemampuan fisik dan motorik anak. Sedangkan alat

permainan edukatif yang ada di dalam ruangan itu dikatakan alat permainan edukatif yang kecil. Maka pembagian alat permainan berdasarkan penempatan ini dapat diatur secara area atau sentra.

2. Tujuan dan aspek perkembangan

Pada jenis yang kedua ini alat permainan dikelompokkan berdasarkan kegunaannya dan tujuan pengembangan. Jadi alat permainan edukatif akan dikelompokkan berdasarkan aspek perkembangan anak, seperti untuk perkembangan Bahasa, kognitif, fisik-motorik, sosial dan lain sebagainya.

3. Pembagian alat permainan edukatif (APE) berdasarkan pendapat ahli atau penciptanya

Diantaranya yaitu menurut Dr. Mentessori, George Cruissenaire, Peabody, dan Paroebel.

Sependapat dengan pendapat di atas, ada beberapa APE yang diciptakan oleh para ahli menurut Badru Zaman, dkk yaitu sebagai berikut (Guslinda & Rita, 2018):

1. APE kemampuan berbahasa Peabody. Alat permainan ini digunakan dalam memberikan program pengetahuan dasar yang mengacu pada aspek perkembangan bahasa, yaitu penambahan kosa kata pada anak. Selain itu tujuan dari APE jenis ini dapat mengembangkan motorik halus pada anak usia dini dengan cara menggerakkan jari-jari.

2. APE ciptaan Montessori APE ciptaan Montessori dapat memudahkan anak dalam konsep mengingat konsep-konsep yang akan dipelajari tanpa adanya bimbingan, karena tidak adanya bimbingan maka anak diharuskan untuk berkerja secara mandiri. Montessori merupakan salah satu tokoh PAUD terkenal dengan APE yang lebih banyak mengarah kepada logika matematika dan keterampilan hidup sehari-hari.

3. APE Cruissenaire George menciptakan balok Cruissenaire untuk mengembangkan kemampuan berhitung pada anak, pengenalan bilangan, dan untuk meningkatkan keterampilan anak dalam bernalar.

4. APE ciptaan Froebel APE Froebel memiliki alat yang khusus yang disebut sebagai balok blocdoss. Balok ini digunakan

18

untuk melatih motorik dan daya nalar pada anak. APE ini terdiri dari berbagai macam balok yang disusun sehingga membentuk kotak kubus.

Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Soetopo menjelaskan bahwa alat permainan edukatif dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu (Rahma, 2017):

1. APE outdoor bahan.

2. APE outdoor bahan bekas.

3. APE indoor bahan alam.

4. APE indoor bahan bekas.

5. APE campuran.

6. APE siap pakai.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan anak dalam menggunakan jenis alat permainan edukatif (APE) disesuaikan dengan usianya karena beda usia maka berbeda juga kebutuhan jenis alat permainan edukatif (APE) yang

digunakan. Anak usia 5-6 tahun membutuhkan kombinasi alat permainan edukatif yang bersifat sensori motor, simbolik dan pembangunan. Alat Permainan tersebut merupakan alat yang dapat merangsang, mengoptimalkan seluruh aspek perkembangan, dan memberikan stimulus dalam pembentukan prilaku dasar pada anak.

Dokumen terkait