• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Analisa Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

1.2. Alat tangkap purse seine

Sarana. atau peralatan yang digunakan dalam usaha pe nangkapan ikan. dengan purse seine, terdiri dari perahu, - mesin penggerak dan jaring.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai perahu, maka

penulis melakukan survey lapangan terhadap 3 macam respon-

perahu dengan kriteria sesuai.

Dari 7 orang nelayan dengan perahu 'kurang sesuai1 *

dapat diperoleh kesirnpulan bahwa yang mengafcakan mendapat hasil tangkapan sebanyak 1 sampai 2>5 kwintal per tripnya ada if orang, sedang 2 orang mendapat hasil tangkapan se -

nyak + 2 , 5 sampai 5 kwintal dan ada 1 Orang yang mendapat

hasil tangkapan sebanyak + 5 sampai 7,5 kwintal pertripnya Dari 13 orang nelayan dengan perahu 'cukup sesuai1 ada 7 orang dengan hasil tangkapan 1 - 2,5 kwintal, 5

orang mendapat 2 , 5 - 5 kwintal dan ada 1 orang yang hasil tangkapan per tripnya sebesar + 5 - 7 , 5 kwintal,

Sedangkan dari 28 orang nelayan dengan perahu 'se­ suai 1 terdapat 18 orang dengan hasil tangkapan sebesar + 1 - 2,5 kwintal, 5 orang dengan hasil sebesar + 2,5 - 7 - kwital dan ada 5 orang mempunyai hasil tangkapan sebesar • +^5 sampai 7,5 kwintal per tripnya. (libat lampiran' 3)*

Selanjutnya guna mendukung kesimpulan itu maka di- i

lakukan suatu pwngujian dengan menggunakan chi-square test Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan antara frekuensi yang.diobservasi dengan frekuensi yanfc diharapkan.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : . 1. Menentukan formulasi hipotesa nihil dan hipotesa alter

natif.

Hq : Tidak ada perbedaan antara nelayan yang mengguna­

kan perahu dengan kriteria kurang sesuai, cukup - sesuai dan sesuai terhadap hasil tangkapannya.

: Ada perbedaan antara nelayan yang menggunakan pew hu dengan kriteria kurang sesuai> cukup sesuai - dan sesuai terhadap hasil tangkapan ikan yang di- capainya. 2. L.o.s. = 0*05 2 2 x (0,05);(r-l)(k-l) = x (0,05)(3-l)(3-l) = 9,if88 (lihat lampiranll). (r-l)(k-l) = degree of freedom r = baris k = kolom 3, Kriteria pengujian Hq diterima bila X ^ 9,^88 H ditolak bila X2^> 9 , 4 8 8 4* Perhitungan X . X2 = i (niJ - eij) elj

ni j = ac1:ua^ frequnciea/observed. frequencies ..dari'baric

i dan kolom j.

e^j = expected frequencies/theoritical frequencies dari baris i dan kolom j.

Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo, Statistik In- duktlf banian 2 . Edisi Pertama, Penerbit BP Fill UGM, Yogya- gyakarta, 1981, hal. 50.

yZ_ U-4.23)2 + (2-1.75)2 (1-1.02)2 + (7-7.8*t)2 + (5-3,35)2

if,if23 1,75 1,02 7,84 3,25

(1-1,8?)2 + (18-16,92)2 + (IzZ^2 + (§dt*08)2=

1,89 16,92 7 i+,08

5. Kesirnpulan

Oleh karena nilai 1,854 ^*9 >488 maka HQ diterima dan

ditolak* Ini berarti bahwa tidak ada perbedaan dalam be - sarnya hasil tangkapan ikan diantara nelayan dengan pera­ hu yang kurang sesuai, cukup sesuai dan sesuai. Oleh kar£ na itu faktor perahu ditinjau dari kriteria tersebut tidak perlu dipermasalahkan pengaruhnya terhadap rendahnya ang­ ka produktivitas nelayan pekerja purse seine.

Mengenai mesin, penulis mendapat keterangan dari - 48 responden, yang terdiri dari; nelayan pemakai mesin purse seine dengan kriteria kurang sesuai, cukup sesuai, dan nelayan pemakai Jaring purse seine dengan kriteria - sesuai.

Dari 8 orang nelayan pemakai mesin 'kurang sesuai*

ada 4 orang mempunyai hasil tangkapan sekitar 1 - 2 , 5 kwin

tal, 2 orang mempunyai hasil tangkapan sekitar 2 , 5 “■ 5 -

kwintal dan ada 2 orang yang mempunyai hasil tangkapan sift

kitar 5 - 7 , 5 kwintal per tripnjia.

Dari nelayan pemakai mesin 'cukup sesuai* ada 14

.orang mempunyai hasil tangkapan sekitar 1 - 2 , 5 kwintal,

7 orang mempunyai hasil tangkapan sekitar 2 , 5 kwintal, -

dan ada 3 orang mempunyai hasil tangkapan sekitar 5 - 7,5

kwintal per tripnya* Sedangkan dari 16 orang nelayan pema­

kai mesin 'sesuai1 ada 11 orang mempunyai hasil tangkapan

sekitar 1 - 2 , 5 kwintal, 3 orang mempunyai hasil tangkapan

sekitar 2,5 - 5 kwintal dan ada 2 orang yang mempunyai ha­

sil tangkapan sekitar 5 - 7 , 5 kwintal per tripnya.

( lihat lampiran 4 ).

i

Kemudian penulis akan mengadakan pengujian terha - dap jawaban itu dengan menggunakan chi-square test, untuk membandingkan antara frekuensi pengamatan dengan frekuensi yang diharapkan, Adapun perhitungannya adalah sebagai be­ rikut :

.1, Menentukan formulasi hipotesa.

Hq ; Tidak ada perbedaan antara penggunaan mesin dengan

kriteria kurang sesuai, cukup sesuai dan sesuai - terhadap hasil tangkapan yang diperolehnya,

H-^ : Ada perbedaan antara penggunaan mesin dengan kri­ teria kurang sesuai, cukup sesuai dan sesuai ter­ hadap hasil tangkapan yang diperoleh.

2. L.o.s. = 0,05 x2(0,05); (3-1K3-1) = 9,if88 3. Kriteria pengujian. 2 Hq diterima bila .X* 9,488 H-^ diterima bila ^ 9»488 2 4« Perhitungan X .

54'

x

2

<

4,03 + 2 (2-1 ,1?)2 + 1,17 (H - 1 4 , 5)2 + 14,5 (7r6)2 + ( 3= h 2 ) z +

6

3,5 (11-9,67)2 + 9,67 (3-4)a + 4 = 1)J+67 2,33 5* Kesimpulan.

Oleh karena nilai 1,467 <^9,488 maka HQ diterima dan - ditolak. Ini berarti bahwa tidak ada perbedaan hasil - tangkapan yang diperoleh dari penggunaan mesin dengan kri teria kurang sesuai, cukup sesuai dan sesuai. Oleh karena itu faktor mesin dttinjau dari kriteria tersebut tidak per lu dipermasalahkan pengaruhnya terhadap sesuatu yang ditim bulkan yaitu perlbahan hasil tangkapan, Bila dihubungkan- dengan rendahnya angka produktivitas nelayan pekerja pur­ se seine, mesin bwkanlah faktor yang menjadi penyebabnya,

Selanjutnya untuk mengetahui lebih jelas mengenai

jaring, penulis dapat menyimpmlkan bahwa dari 7 respon-

den yang menggunakan jaring purse seine dengan kriteria

kurang sesuai, ada 5 orang'yang memperpleh hasil sekitar

1 -2 , 5 kwintal, ada 1 orang yang mendapat hasil sekitar «

2,5 - 5 kwintal dan ada 1 orang yang mendapat hasil seki­

tar 5 - 7 , 5 kwintal per trip nya.

Dari 20 orang nelayan pemakai jaring dengan krite­

ria cukup sesuai ada 12 orang mendapat hasil sekitar 1 -

tal dan ada 3 orang yang mendapat hasil tangkapan sekitar 5 - 7*5 kwintal per tripnya. Sedangkan dari 21 orang ne -

layan dengan jaring 'sesuai1 ada 12 orang mendapat hasil

sekitar 1 - 2 , 5 kwintal, ada 6 orang mendapat hasil seki­

tar 2 , 5 - 5 kwintal dan ada 3 orang yang mendapat hasil -

tangkapan ikan sekitar 5 - 7 , 5 kwintal per trip nya.

(lihat lampiran 5)*

Selanjutnya guna mendukung kesirnpulan ini maka pe- nulis melakukan pengujian dengan menggunakan chi-square - test. Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan antara frek uensi pengamatan dengan frekuensi yang diharapkan. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Menentukan formulas! hipotesa.

Hq : Tidak ada perbedaan antara nelayan yang mengguna­

kan jaring dengan kriteria kurang sesuai, cukup - sesuai dan sesuai terhadap hasil tangkapan yang - diproleh,

: Ada perbedaan antara nelayan yang menggunakan ja­ ring dengan kriteria kurang sesuai, cukup sesuai, 'dan sesuai. terhadap hasil tangkapan yang dtdapat, 2. L.o.s, * 0,05 2 X (0,05);(3-l)(3-l) = 9,t f88 3« Kriteria pengujian. Hq diterima bila X2 ^ 9,488 diterima bila X2 y 9 ,4 8 8

56 •f* 4. Perhitungan X . x2 = (5-4,23)2 + (1-1,75)2 + (1-1,02)2 4,23 1.75 1.02 (12-12,08)2 + (5^5)2 + (3 - 2 ,9 2 ) 2 + 12,08 5 2 , 9 2 (12-12,69)2 + (6-5,25)2 + (3-3,06)2 + 12,69 5,25 3,06 = 0,609 5, Kesimpllan,

Oleh karena nilai X2 dari hasil perhitungan adalah se­

besar 0,609 9,488 maka Hq diterima dan ditolak. Ini

berarti bahwa tidak ada perbedaan hasil tangkapan dianta- ra nelayan yang menggunakan jaring dengan kriteria kurang sesuai, cukup sesuai dan sesuai. Oleh karena itu jaring - bukan merupakan faktor yang mempengaruhi sesuatu akibat - yaitu perubahan hasil tangkapan. Bila dikaitkan dengan rendahnya angka produktivitas nelayan pekerja purse seine maka jaring bukan merupakan faktor penyebabnya,

Dari uraian-uraian tersebut diatas yang dilakukan berdasarkan pengujian hipotesa yang menyangkut perahu, me­

sin dan jaring purse seine, maka dapat disimpulkan bahwa

faktor-faktor tersebut bukan merupakan faktor yang menye -

babkan rendahnya ‘ hasil tangkapan dengan purse seine.

Ini berarti bahwa faktor alat tangkap secara keseluruhah - bukan faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitas ne - layan pekerja purse seine.

1.3. Ketrampilan umum masyarakat nelayan purse seine.

Dari survey lapangan, penulis mendapatkan informasl bahwa tingkat pendidikan nelayan purse seine di Tulungagung sebagiara bestir adalah SD> dan hanya sebagian kecil yang -

berpendidikan SLTP.

Untuk raengetahui apakah tingkat pendidikan tersebut raempunyai hubungan dengan kemampuan dalam penangkapan ikau, maka penulis akan melakukan pengujian terhadap jawaba'n yang diproleh.

Dari 31 ftelayan SD ada 5 orang yang mengatakan ba - nyak kesulitan, 22 orang mengatakan sedikit ada kesulitan

dan ada 4 orang yang mengatakan tidak ada kesulitan. .Dari

17 nelayan SLTP ada 7 orang yang mengatakan banyak kesuli­ tan, ada 8 orang yang mengatakan sedikit saja mengalami - kesulitan dan ada 2 orang yang mengatakan tidak ada kesuli

tan. (lihat lampiran 6).

Selanjutnya diadakan pengujian dengan test of inde­ pendency untuk mengetahui lebih jelasnya. Adapun langkah - langkahnya adalah sebagai berikut ;

1. Menentukan formulasi hipotesa.

Hq : Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan de -

ngan kemampuan daltam usaha penangkapan ikan.

: Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan ke- m.-impuan dalam usaha penangkapan ikan.

2. L.o.s. = 0,05

58; 3# Kriteria pengujian 5,991 p 4. Perhitungan X , HQ diterima bila X2^ 5,991 Hx ditolak bila X2> 5,991 5* Kesirnpulan.

Oleh karena nilai X2 dari hasil perhitungaa 3j??^*5i991

maka HQ diterima dan menolak H-, , Ini berarti bahwa tidak - ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kemampuan - dalam usaha penangkapan ikan dengan puree seine* Oleh ka­ rena itu faktor tingkat pendidikan/ketrmpilan umura nelayan tersebut diatas tidak perlu dipermasalahkan terhadap sesu- atu yang ditimbulkan yaitu perubahan hasil tangkapan, Bi­ la dihubungkan dengan rendahnya angka produktivitas nela­ yan pekerja purse seine, faktor tingkat pendidikan nelayan bukan merupakan faktor penyebabnya, ,

1,4, KetrampHan teknis nelayan peker.ja purse seine*

ketrampilan tenaga kerja akan berpengaruh terhadap keinam- puan dan kualitasnya dan selanjutnya mempengaruhi produk- t'ivitas tenaga kerja tersebut.

Seperti yang telah tersebut dalam bab II, bahwa -

P E R P U S T A K A A N U N1V E R S I T A S A1 H L A N 0 0 4

S U R A B A Y A

j

yang dibutuhkan untuk meningkatkan ketrampilan supaya pro­ duktivitas tenaga kerja dapat meningkat. Namun hanya sedi­ kit saja diantara nelayan pekerja purse seine Tulungagung

yang pernah ikut latihan di Unit Perabinaan Penangkapan -

Ikan di Probolinggo.

Oleh karena hal tersebut diatas dan mengingat bahwa faktor pendidikan nelayan, potensi laut dan faktor alat - tangkap bukan merupakan faktor penyebab rendahnya produk­ tivitas, maka penulis berhipotesa bahwa faktor ketrampilan teknis pGn^i;::kfcpan merupakan faktor penyebab rendahnya pro duktivitas nelayan pekerja purse seine Tulungagung,

Selanjutnya untuk mengetahui adakah hubungan antara ketrampilan teknis dengan produktivitas nelayan, maka pe­ nulis mengadakan survey lapangan terhadap nelayan purse - seine yang pernah mangikuti latihan nelayan di UPPI,

IKri 19 orang nylay-n yan/ V. '^b.uilsVc la-

M h . n 1cukup r-icjmuaokan1 ada 16 or-nj y-tng 'a^ndapat hasil ' ^es'il'ur 1 -2,5 kv/irxtil porl*.riAo, orrxnr .•.•jendap:! t V. all tangkapan sekitar 2,5-5 kvrintul per trip d- n ada *cc-

orang yang mondapat hasil tangkapan ikan cekitar 5-7,5 kwintal nortripnya. (lihat lampir n 7)*

Dari 8 orang nwlayan yang n:c*>nll I’d certifikat la-

tih:..: Vi'.cr.^ackjin* ada 5 orang mend- pat h:\cil t"Mi~kapan co

itit^r 1-2,5 kwintal pertrip, 3 orang mendapat hasil seki-

tar 2,5-5 Ii.v;ri!vi\ ik^n pertripn,y-i e

GO

Kemudiari penulis akan mengadakan pengujian terhadap data tersebut dengan menggunakan chi-square test, untuk - membandingkan antara frekuensi pengamatan dengan frekuensi yang diharapkan. Adapun perhitungannya adalah debagai be - rikut:

1. Menentukan formulas! hipotesa.

Hq : Tidak ada perbedaan diantara nelayan yang memiliki

sertifikat latihan cukup memuaskan, memuaskan atau sangat memuaskan terhadap hasil tangkapan ikan yang didapatkan.

: Ada‘ perbedaan antara nelayan yang' memiliki serti -

fikat latihan cukup memuaskan, memuaskan atau sa­ ngat memuaskan terhadap besarnya hasil tangkapan.

2. L.o.s, k 0 ,0 5 2 X (0,05)(3-l)(3-l) = 9,488 3* Kriteria pengujian. 0./86 2

4

* Perhitungan X * x" = ( 06)2 + (2-4,16)2 + 13,06 4,16 (1-1,78)2 + 1,78

(5r5,5)2 + (3-1,75)2 + 1,75 (Q-0,75)2 0,75 5,5 U-3,44)2 + 3,44 (2-1,09)2 + 1,09 (2-0,47)2 0,47 = 10,913 5. Kesirnpulan.

Oleh karena hasil perhitungan sebesar 10,913^ 9»488

maka EQ ditolak dan diterima. Ini berarti bahwa ada per

bedaan antara nelayan yang memiliki sertfikat latihan cu­ kup memuaskan, memuaskan atau sangat memuaskan terhadap - hasil tangkapan yang didapat, Oleh karena itu faktor ke - trampilan ditinjau dari kriteria tersebut perlu dipermasa lahkan pengaruhnya terhadap sesuatu yang ditimbulkan yai­ tu perubahan hasil tangkapan* Dengan kata lain dapat dika- takan bahwa faktor tinggi rendahnya ketrampilan teknis akan mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya hasil tan£ kapan, Bila dihubungkan dengan rendahnya produktivitas ne­ layan pekerja, maka faktor ketrampilan teknis merupakan faktor penyebabnya.

Dengan demikian maka kebutuhan akan latihan nelayan untuk meningkatkan ketrampilannya patut dius.ihakan, yang - mana di sektor perikanan laut Tulungagung selama ini lati­ han atau kegiatan untuk peningkatan ketrampilan teknis ne­ layan purse seinenya hanya berupa kegiatan penyuluhan dari rumah kerumah oleh seorang PPL Dinas Perikanan Tulungagung dan tanpa bronur/buku pegangan tentang purse seine. Selain

62

kegitan tersebut adalah mengikutsertakan sebagian nelayan-

purse seine (± 55 orang) dalam kegitan latihan di UPPI se-

perti yang telah tersebut diatas.

1.5* Manajemen organisasi uaaha penangkapan ikan dengan purse seine

Kegiatan dalam usaha penangkapan ikan dengan alat - tangkap purse seine tidak mungkin dilakukan secara sendiri an, kegiatan tersebut membutuhkan + 1? orang dalan operasi nya.

Di Tulungagung, dalam satii organisasi usaha penang­ kapan puree, eeim# terdiri atas 21 orang nelayan, yang di- pimpm oieh seorang juragan laut dalam melaksanakan penang kapan ikan* Sebagaimana dalam suatu organisasi pada umum -

nya, organisasi usaha penangkapan dengan alat tangkap pur­ ee seine membutuhkan manajemen atau pengelolaan tenaga ker ja yang baik untuk mencapai tujuannya.

Dari survey pendahuluan, penulis mendapat informasi bahwa organisasi usaha penangkapan dengan purse seine di Tulungagung masih bersifat tradisional atau non formal. Oleh karena itu, untuk lebih jelasnya tentang pengelolaan

tenaga kerja dalam oraganisasi tersebut, penulis mengada- kan penilaian terhadap unsur manajemen yang terdiri dari - perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam manajemen usaha penangkapan. (lihat lampiran 8),

Selanjutnya dari hasil penilaian tersebut dikelom- pokkan dalam kriteria-kriteria cukup baik, kurang balk dan jelek. Kriteria cukup baik diberi score 3» kurang baik mem

nyai score 2 dan score !.■= 1 untuk kriteria jelek*

(lihat lampiran f). <

Dari jawaban 30 orang responden yang terdiri dari - nelayan pekerja purse seine, akhirnya didapatkan score ra- ta-rata sebesar 1,558*

Dengan demikian penulis menarik kesirnpulan bahwa - manajemen atau pengelolaan tenaga kerja dalam organisasi usaha penangkapan dengan alat tangkap purse seine di Tu - lungagung masih kurang baik, berdasarkan penilaian terha­ dap kriteria tersebut diatas*

Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa unsur mana­ jemen seperti perencaaaan, pengorganisasian, pengarahan - dan pengawasan belum atau sedikit sekali yang' diterapkan - pada organisasi usaha penangkapan tersebut.

Selanjutnya dalam organisasi yang demikian, meski- pun hasil tangkapan hanya sedikit namun nelayan pekerja - tidak pernah diperingatkan atau diarahkan untuk meningkat^ kannya, baik oleh juragan darat maupun juragan lautnya.

Disamping itu berdasarkan pada sistim bagi hasil - (tabel 7) yang pada umumnya digunakan pada organisasi usa^ penangkapan di Tulungagung, maka meskipun hasil tangkapan kecil atau produktivitas nelayan pekerja rendah, namun ne

64

layan tersebut tidak pernah menanggung kerugian biaya pe nangkapan, karena semua biaya eksploatasi ditiinggung oleh

juragan darat. (lihat lampiran 2),

Dengan demikian untuk meningkatkan peranan juragan

darat maupun juragan laut dalam mengelola organisasinya t

sehingga manajemen organisasi tersebut dapat berpengaruh- positif terhadap produktivitas nelayan pekerjanya, maka - di sektor perikanan laut Tulungagung perlu diadakan penyu^ han tentang cara-cara beroganisasi (yang selama ini belum pernah diadakan)f_seperti:

- cara-cara menerapkan .unsut-.unsur manajemen pada organ! sasi penangkapannya, agar nelayan pekerja mengetahui tu- juan, tugas dan tanggung jawabnya sehingga pekerjaan da­ pat dikerjakan dengan lancar dan terarah.

- cara-cara memupuk tanggung jawab nelayan terhadap sarana maupun terhadap kelangsungan hidup oraganisasi ueahanya*

Terwujutnya peningkatan produktivitas nelayan pe­ kerja purse seine hanyalah merupakan sasaran antara, tuju an akhir yang lebih layak dicapai adalah adanya peningka­

tan pendapatan nelayan tersebut.

Dengan demikian usaha yang diperlukan dalam menin£ katkan pendapatan nelayan adalah memperbesar produksi atau hasil tangkapan ikan, itelalui peningkatan kemampuan nela­ yan yang bersangkutane Selanjutnya diusahakan pula supaya terdapat kelancaran dalam pemasaran ikan, artinya dengan- meningkatnya hasil tangkapan diharapkan ikan tersebut da­ pat terjual atau harga ikan tidak rnenurun*

Dokumen terkait