• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKTIVITAS DAN UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN DI TULUNGAGUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PRODUKTIVITAS DAN UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN DI TULUNGAGUNG"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

S K R I P S I

I S N I D W I J 0 E L I A T1

PRODUKTIVITAS DAN UPAYA PENINGKATAN

PENDAPATAN NELAYAN DI TULUNGAGUNG

F A K U L T A S E K O N O M I U N I V ER S I TA S A I R L A N G G A

(2)

PRODUKTIVITAS DAN UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN

NELAYAN DI TULUNGAGUNG

V

M l L l K '

pERPUST A K A ^ ,

-^iversitas MKLJ * J j7

C . 3/// *

Joe-S U R A j t £

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperlengkapi Syarat-syarat dalam Memperolefa GeXar Sarjana Ekonomi

Juruean Studi Pembangun&n

olfeU : ISNI DWI JOELIim

No'* Pokok: 0482)1263

(3)

/ S ~ O & G r U (Cj t l -Surabaya,*..«*...

Disetujui dan siap untuk diujikan

Doseaj Pembimbing :

(4)

S-rata,,,

Disetujui dan diterima baik

oleh :

Doeen Pembimbing : Ketua Jurusan :

(5)

3* Bapak Dre* Ec* Soedjono Abipradja selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga beserta

Staf dan Bapak-Ibu dosen di Fakultas Ekonomi

Universitas Airlangga yang telah mendidik penulis

dalam menuntut ilmu*

Mas Heru, Mas Djoko, dan sahabat-sahabat yang te­

lah memberikan bantuan, dorongan serta semangat

dalam penulisan skripsi ini.

5* Ibu dan Bapakku serta adikku tercinta yang dengan

rasa penuh pengertian memberikan dorongan serta

semangat sehingga penulis dapat . meneruckcn

studi di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga*

Mengingat terfeatasnya waktu, dana, literatur,

serta . kemampuan penulis maka penulis mengharapkan

kritlk d-r*'n srr^n drri rek~n-rel:rn seisur*

Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.

Surabaya, 25 September 1987

(6)

DAFTAR ISI

, * 6.*f. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data ... . 10

III*; Produktivitas dan Sumber Daya Manusia... ;I2 1. Nelayan Sebagai Sumber Daya Manusia Dalam Usaha Penangkapan Ikan ... 12

2* Produktivitas Tenaga Kerja Dan Usaha Pe -ningkatannya ... *... . 17

2.1. Ukuran produktivitas tenaga kerja .. 20

2.2* Usaha peningkatan produktivitas tena

ga kerja ... 7 2 1

*

3. Dampak Adanya Peningkatan Produktivitas

-Tenaga Kerja ... ... 2J+

(7)

III. Nel&yan di Sektor Perikanan-Laut Tulungagung 29

1. Perikanan Laut Tulungagung ... 29

2. Nelayan di Tulungagung ... 30

2.1. Tingkat pendidikan dan kegiatan pe -

nyuluhan nelayan ... 32

2.2. Produktivitas nelayan Tulungagung .. 35

3. Nelayan Non Tradisional di Tulungagung .. 36

3il. Produktivitas dan pendapatan nelayan

parse seine ... 37

3.2. Kegiatan usaha penangkapan dengan -

purse seine dan organisasinya 41

IV. Upaya Peningkatan Pendapatan Nelayan di Tu

-lungagung ... 46

1. Analisa Faktor-faktor Yang Mempengaruhi -

Hasil Usaha Penangkapan Ikan ... 46

1.1. Potensi sumber daya alam ... 48

1.2. Alat tangkap purse seine ... 49

1.3* Ketrampilan umum masyarakat nelayan

purse seine ... 57

*

1.4* Ketrampilan teknis nelayan pekerja

-purse seine ... 58

1.5* Manajemen organisasi usaha penangka­

pan ikan dengan purse seine ... 62

2. Usaha Peningkatan Pendapatan Nelayan Purse

(8)

1. Jumlah Nelayan Dan Pengolah Ikan di Tulung­

agung Pertahun ... 31

2. Produktivitas Nelayan Tulungagung Pertahun 36

3. Produktivitas Nelayan Pekerja

Purse-seine-di Tulungagung Pertahun ... 38

Produktivitas Nelayan Pekerja Purse-seine-

di Trenggalek Pertahun ... 38

5. Rata-rata Harga Ikan, Nilai Produksi dan- Pendapatan Nelayan Purse-seine Pertahun di

Tulungagung. (Yang Tercatat di TPI) ... 40

6* P'eridapatan Nelayan Purse-seine" Pertahun di

Tulungagung (Term&suk Yang Diperkirakan- »

Tak=-Tdrcatat di TPI) ; ’ ~~ ....- ZfO

7. Sistim Bagi Hasil Pada Organisasi Usaha - Penangkapan Dengan Purseseine di Tulung

-a g u n g ... 45

8. Produktivitas Nelayan Purse-seine dan Pro­

duktivitas Nelayan di Tulungagung Pertahun W?

9. Produktivitas Nelayan Pekerja Purse-seine-

Tulungagung dan Trenggalek ... V7

10. Tabel Rata-rata Produktivitas Nelayan Purse

Seine Di Tulungagung ... 66

11. Tabel Kenaikan/Penurunan Pendapatan Nelayan Bermotor dan Kenaikan/Penurunan Produktivi­

tas Nelayan Purse-seine Di Tulungagung .... 67

12. Tabel Perhitungan Koefisien Korelasi ... 68

DAFTAR TABEL

(9)

D/FT/'vR GAMIER

'’•jr.iOr halarv::

1 , Kurva Peneriraaan Dan. Biay\ Usah-. P e n ; . 1. ^

-k"pan ... If

’•« Faktor-faktor Ym i g M e w p e n ^ : * .ruh L tV . .!:• j ’ \ . r .

Pro iuktivitas Karyawan P e _ ... 2 1}

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

1* Peta Perikanan Daerah Kerja Tulungagung*

2. Modal dan Biaya Usaha Penangkapan Dengan Purse-seine .

3. Tabel Frekuensi Observasi Dan Frekuensi Yang Diharap- kan Mengenai Perahu Motor Purse Seine di Tulungagung.

4. Tabel Frekuensi Observasi Dan Frekuensi Yang Diharap- kan Mengenai Mesin Kapal Purse Seine di Tulumgagung.

5* Tabel Frekuensi Observasi Dan Frekuensi Yang Diharap- kan Mengenai Jaring Purse Seine DI Tulungagung.

6, Tabel Frekuensi Observasi Han Frekuensi Yang Diharap-

kan Mengenai Kemampuan Nelayan Dalam Usaha Penangka - pan Ikan Dengan Purse Seine Di Tulungagung,

7* Tabel Frekuensi Observasi Dan Frekuensi Yang Diharap- kan Mengenai Ketrampilan Tekriis Penangkapan Dengan Purse Seine Di Tulungagung,

8. Ada Tidaknya Perencanaan, Pengoranisasian, Pengarahan

dan Pengawasan Dalam' Organisasi' Usaha Penangkapan - Ikan Dengan Purse Seine Di Tulungagung.

9, Hasil Perhitungan Lampiran 8.

10. Tabel 'Values of X2 1 .

11. Daftar Pertanyaan Untuk Responden.

M l L l K pERWUSlAKAAN

- b n i v e r s i t a s a .r l a n o g a

(11)

----BAB I

PENDAHULUAN

1 . P a n d a n g a n U u iu r n

Indonesia memiliki sumber daya hayati perikanan

yang sangat potensial, yakni +, 8 juta ton ikan di perair-

an laut dan darat dapat dimanfaatkan setiap tahun. Teta -

pi, potensi sumber perikanan laut yang telah dimanfaatkan

baru mencapai 30# dengan penyebarannya yang sangat tidak

merata. 1

Di sisi lain, Indonesia dalara Pelita I.V ini telah

menjadikan peningkatan produktivitas sebagai gerakan na

-sional, seperti yang dinyatakah dalam Pidato Presiden 15

Agustus 1986 dimuka sidang paripuma DPI^MPR :

u..;Jawaban yang paling tepat terhadap tantangan yang kita hadapi adalah meningkatkan efisiensi dan produktivitas, yang dalara beberapa tahun terakhir ini berulang-ulang saya serukan. Efisiensi dan produktivitas segala kegiatan pembangunan, teruta- ma di bidang produksi dan jasa. Malahan saya telah mengajak agar efisiensi dan produktivitas itu kita jadikan gerakan nasional, yang menjadi gerakan se- mua aparatur peraerintahan, kalangan dunia usaha swasta, atau badan usaha milik negara dan kalangan

maeyarakat luas lainnya...”. 2

Dengan kata lain, peningkatan produktivitas sebagai kunci

*1 n

Hari Pangan se Dunia", Femina. Oktober, 1986, hal. 64# angka-angka dikutip dari Direktorat Jendral Per­ ikanan .

p

• Mathias Aroef, "Pengukuran Produktivitas Kebutuh-

(12)

2

sukses pembangunan, diperlukan juga di sektor pertanian

sub sektor perikanan laut, yaitu dalam usaha penangkapan

ikan *

Kabupaten Tulungagung, seperti juga daerah-daerah

lain yang merapunyai potensi perikanan laut yang terletak

di pantai Saraudra Indonesia, pada tahun 1985, sumber daya

perikanan lautnya hanya tergali 20,2 ’’# dari keseluruhan

potensi yang ada, dalam jarak 30 rail dari pantai, ^

Hal ini disebabkan oleh adanya hambatan-hambatan dalara

usaha pengembangan sektor perikanan laut,

Di Tulungagung hambatan-hambatan tersebut dapat

digolongkan dalam dua macam, yaitu hambatan yang berasal

dari nelayan sendiri dan yang berasal dari luar,

'*♦. .hambatan-hambatan yang berasal dari nelayan sendiri antara lain :

- lemah dalam permodalan - kurang dalam ketrampilan - rendah dalam pendidikan - bersifat boroe

Sedangkan hambatan-hambatan yang berasal dari luar

antara lain : i

- penyediaan sarana/prasarana yang belum memadai mekanisme pemasaran ikan yang belum banyak dapat menciptakan harga ikan yang baik***"* 4

Dari hal-hal tersebut dapat diperkirakan bahwa,baik pro­

duktivitas secara filosofis maupun produktivitas tenaga

3

Angka diolah kombnli d'^ri toporan Statistik • Perikanan Jawa Tiro-ur* Tahun 1985.

^Pemerintah Kabupaten Dati II Tulungagung, Upftya

Ponln£katas K^geJaht eraan__N e_la,v^n_ dl_ Kabu natgii Jflilungagung

(13)

kerja nelayan di Tulungagung masih rendah, sehingga pro

duktivitas usaha penangkapan juga rendah.

Sejak tahun 1982, Pemerintah Daerah Tulungagung -

mengadakan program motorisasi armada perikanan laut, yak­

ni dengan menambah juialah alat tangkap purse seine yang -

bermotor* Program tersebut bertujuan untuk mewujutkan ne­

layan maju dan untuk mengembangkan produksi perikanan la-

utnya. Karena dengan rendahnya angka produksi ikan, maka

pendapatan perkapita nelayan di sektor tersebut juga re -

latif rendah.

Diharapkan pula dengan meningkatnya hasil tangka -

pan* kebutuhan masyarakat Tulungagung akan konsumsi ikan

dapat terpenuhi sesuai target gizi nasional, yaitu sebe -

sar 18 kg per orang pertahun. Sedangkan pada tahun 1986 /

1987 ini, menurut laporan tahunan Dinas Perikanan Tulung­

agung, konsumsi ikan perkapita masyarakat Tulungagung ma-

' sih sebesar +,6 ,6 kg per tahun,

Dalam usaha pengembangan produksi sehubungan.de -

* ngan adanya program motorisasi, maka diperlukan pengeta -

huan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan penye-

bab rendahnya hasil tangkapan, seperti; faktor suflber da­

ya alam'.atgiu potensi laut, alat tangkap, pengelolaan or -

ganisasi usaha penangkapannya, dan lain-lainya. Sehingga

dapat menentukan cara- yang tepafe dalam upaya peningkatan

produksi pada umumnya dan peningkatan pendapatan

(14)

2. Pen.jelasan Judul

Judul skripsi ini adalah "Produktivitas dan Upaya

Peningkatan Pendapatan Nelayan di Tulungagung11. Adapun mak-

sudnya, agar lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:

2.1. Produktivitas, adalah suatu perbandingan antara out -

put dan input dalam suatu proses produksi# Adapun

yang diraaksud produktivitas pada judul ini adalah pro

duktivitas parsial dari produktivitas usaha penangka­

pan: ikan non tradisional (usaha penangkapan dengan -

alat tangkap purse seine), yaitu :

- Produktivitas tenaga kerja

.jumlah volume fisik hasil tangkapan trip-orang

2.2. Peningkatan pendapatan yang diraaksud adalah, bertam -

bahnya pendapatan dari tahun 198 2 sampai tahun 198 6 -

dan tahun-tahun selanjutnya.

2*3# Pendapatan adalah, penerimaan bersih berupa uang yang

diterima nelayan pekerja ptsree seine, yang merupakan

Jiasil usaha menangkap ikan,

• ‘

Dengan demikian, maksud judul tersebut secara keseluruhan

yaitu, upaya peningkatan pendapatan nelayan purse seine di

Tulungagung melalui usaha peningkatan peningkatan produk -

tivitas tenaga kerjanya.

3* Alasan pemilihan judul

Penulis memilih judul seperti diatas, karena keter-

(15)

masa-5

lab yang menarik bagi penulis. Antara produktivitas dan -

pendapatan mempunyai kaitan yang erat, sehingga dapat mem-

bentuk suatu lingkaran.

Demikan juga yang terjadi di sekter perikanan laut

Tulungagung* Meskipun disana telah ada* program motorisasi,

namun sebagian besar nelayan Tulungagung mempunyai penda -?

patan perkapita yang relatif rendah. Hal ini karena jumlah

produksi yang rendah atau angka produktivitas tenaga kerja

yang relatif kecil.

4* Tu.luam Penyusunan

Tujuan penyusunan skripsi ini adalah, ingln menge­

tahui latar belakang / faktor penyebab rendahnya produkti­

vitas nelayan pekerja purse seine di Tulungagung.

Selanjutnya, dengan segala kemampuan yang ada, pe-

milis berusaha merumuskan cara pemecahannya* berdasarkan

teori-teori yang sesuai.

5* Sistematika Skripsi

Secara garis besar, isi dan penyusunan skripsi dapat

digambarkan sebagai berikut :

Bab 1 : Pendahuluan

Pada bab ini diuraikan hal-hal sebagai berikut

; pandangan umum, penjelasan judul, tujuan pe­

nyusunan, sistematika skripsi dan metodologi -

yang terdiri dari : permasalahan, hipotesis »

(16)

pe-ngolahan data.

Bab II : Sumber Daya Manusia dan Produktivitas

Pada Bab II ini, diuraikan secara teoritis -

tentang faktor sumber daya manusia dalam usa­

ha penangkapan ikan, Diuraikan pul'a tentang -

produktivitas dan usaha peningkatannya, di da­

lam upaya peningkatan pendapatan,

Bab III : Sektor Perikanan Laut Di Tulungagung

Dalam bab ini digambarkan keadaan umum sektor

perikanan laut Tulungagung, seperti potensi -

sumber daya alamnya, nelayannya, dalam usaha

penangkapan dengan alat tangkap purse seine -

yang menjadi obyek penelitian,

i Bab I V . : Upaya Peningkatan Pendapatan Nelayan di Tu -

lungagung

Pada bab ini berisi analisa dan pembahasan -

tentang penye'bab rendahnya angka produktivitas

nelayan pekerja purse seine, Selanjutnya diru-

muskan pemecahan masalah yang ada, untuk dapat

meningkatkan pendapatan nelayan,

Bab V : Kesirnpulan dan Saran

Bab terakhir skripsi ini beri6i kesirnpulan da­

ri hasil pembahasan, dan saran-saran yang di -

berikan sehubungan dengan kesirnpulan yang ada,

(17)

P KKP i S j *K. AA>

6*1. Permasalahan

* l f N i V t K i K A J J a IR L A N O O A " S U R A B A Y A

Kabupaten Tulungagung memiliki wilayah laut yang

potensial. Dengan pantai sepanjang + 60 km dan bila;*ja-

fcak operasi sejauh 30 mil dari pantai, laut tersebut di

perkirakan mengandung + 5760 ton ikan pertahun., Dari . i

jumlah tersebut barulah tergali + 2 0,2% pertahun.

Dari, data dan informasi yang ada, usaha penang*

kapan ikan di Tulungagung sebagian besar menggunakan -

alat tangkap purse seine. Hal ini karena sejak adanya

program raotorisasi (19 8 2), nelayan traditional banyak

yang menjadi nelayan pekerja pada alat tangkap purse -

seine, dan hanya sedikit saja yang pernah ikut penyulu

han di UPPI (Unit Pembinaan Penangkapanjlkan) di Pro -

bolinggo,tentang penggunaan alat tangkap tersebut. Di­

tin jau dari organisasinya, menurut informasi yang ada

organisasi usaha penangkapan ikan dengan purse seine -

di Tulungagung masih merupakan organisasi yang non for

mal atau masih bersifat tradisional,

Dari uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan.

nya, yaitu : rendahnya ketrampilan teknis dan ketrampi­

lan manajerial dalam organisasi usaha penangkapan, me -

nyebabkan rendahnya hasil tangkapan atau kecilnya angka

produktivitas nelayan pekerja purse seine, yakni sebe­

sar +, 6>53 kg per trip-orang yang seharusnya dapat men-

capai + 12,if7 kg per trip-orang, Sehingga dengan rendah

nya produktivitas, maka pendapatan nelayan juga rendah.

5

(18)

6.2. Hipotesis

Bila produktivitas kerja dari nelayan purse seine

di Tulungagung dapat ditingkatkan, melalui peningkatan k£

trampilan teknis nelayan, peningkatan ketrampilan manaje-

rial juragan darat dan juragan laut dalam mengatur organ^

sasi usaha penangkapan, maka pendapatan nelayan tersebut

akan dapat; ditingkatkan.

6.3* Teba telaah

Adapun pertimbangan-pertimbangan dalam membatasi -

ruang lingkup pembahasan dari skripsi ini adalah sebagai

berikut ;

6.3.1. Nelayan pekerja, juragan darat dan juragan laut -

lam hal ini adalah yang menggunakan purse seine se

bagai alat_t&ngkapnya. Sebab alat tangkap ini mem-

punyai kontribusi relaif besar terhadap hasil pro­

duksi perikanan laut di Tulungagung. Dan bila di -

tinjau dari jumlah pemakainya, -jumlah nelayan pur­

se seine lebih dari 50% dari nelayan yang ada.

6.3*2. Mengingat masalah-masalah yang ada di sektor peri­

kanan laut Tulungagung, maka pembahasan disini di-

batasi pada analisa faktor-faktor^ yang ada, untuk

menentukan cara peningkatan produktivitas tenaga-

(19)

6*3*3* Usaha peningkatan produktivitas tenaga kerja disi-

ni, diutaraakan pada usaha raemperbesar output atau

hasil tangkapan ikannya, dan bukan melalui efisi- '

ensi penggunaan tenaga kerjanya. Karena jumlah -

alat tangkap yang ada relatif sedikit dari pada -

nelayan pekerjanya,

6*3»4* Bentuk hubungan antara produktivitas dan pendapa­

tan adalah positif atau searah, yaitu bila produk­

tivitas menurun maka pendapatan cenderung menurun,

dan eebaliknya bila pendapatan menurun, maka pro­

duktivitas juga menurun* Oleh karena itu perlu di

bahas pwla tentang usaha - usaha untuk menjaga ke-

stabilan harga yang exidah ada, supaya pendapatan

nelayan tidak menurun karena perubahan harga.

6.3*5* Batasan geografisnya adalah daerah tingkat II Tu­

lungagung, Yang merupakan daerah operasi yaitu ;

■teluk Popoh, Brumbun dan teluk Sine. Masing-masing

teluk tersebut berada di wilayah kecamatan Besuki,

Tanggtmggunung d£n kecamatah "Kalidawir* Sedangkan

daerah tempat tin^gal nelayan yaitu ; wilayah pe -

sisir yang terdiri dari dukuh Popoh, Sidem, dan

dukuh Brumbun, serta di berbagai desa yang letak -•i

(20)

6.4* Prosedur Penflumpulan dan Pengolahan Data

a. Pengumpulan Data

Data yang dipergunakan dalam pembahasan skripsi ini

diperoleh melalui:

- Survey pendahuluan.

Yaitu mengadakan penelitian pendahuluan pada sek­

tor perikanan laut Tulungagung melalui wawancara

bebas tapi terarah dengan staf Dinas Perikanan -

Tulungagung, untuk mengetahui secara mendalam dan

eecara jelas permasalahan yang dihadapi di sektor

tersebut.

- Survey kepustakaan.

Diperoleh dengan membaca buku, majalah, laporan,

dan bacaan lainnya yang erat hubungannya dengan

masalah yang dibahas, untuk memperoleh data se -

kunder*

- Survey lapangan,

Yakni melalui observasi, yaitu mengumpulkan data

dengan ikut terjun melihat obyek penelitian seca

ra langsung, dan melalui wawancara dengan penyu-

luh nelayan, serta melalui questioner, yaitu me­

ngumpulkan data dengan menyusun daftar pertanya-

an yang terstruktur kepada nelayan purse seine -

untuk memperoleh data primer yang relevan,

b. Pengolahan data.

(21)

kemu-11

dian diseleksi dan disusun kembali dalam bentuk-

tabel yang disesuaikan dengan keperluan analisls

pembahasan masalah, Adapun analisa data selanjut­

nya dilakukan secara kualitatif dan juga secara -

kuantitatif. Secara kualitatif, analisa data di -

lakukan dengan membandingkan data dari survey de­

ngan pengetahuan teori yang ada, Sedang secara -

kuantitatif, analisa data dilakukan dengan chi -

(22)

BAB III

NELAYAN ’Dl SEKTOR PERIKANAN LAUT,. ..TULUNGAGUNG

1. Perikanan Laut Tulungagung

Kabupaten Daerah Tingkat II Tulungagung terletak an-

tara 7*50* sampai dengan 8° 20' LS dan 111*^5* sampai dengan

112*10' BT, serta dibatasi oleh:

- sebelah utara : Kabupaten Dati II Kediri

- sebelah timur : Kabupaten Dati II Blitar

- sebelah selatan : Samudra Indonesia

- sebelah barat : Kabupaten Dati II Trenggalek

Kabupaten Dati II mempunyai wilayah laut dengan -

pantai sepanjang +_ 60 km, wilayah laut di Tulungagung ini

merupakan wilayah IV laut Selatan Jawa, yang diperkirakaa p

mengandung potensi ikan +, 2 ton per km .

Kabupaten Tulumgagung mempunyai beberapa teluk se-

bagai pusat penangkapan ikan,.yaitu teluk Popoh,-teluk -

Brumbun dan'taluk Sine, seperti yang tergambar pada lampi

ran 1. Kegiatan nelayan Tulungagung dalam usaha penangka­

pan ikan maeih terbatas disekitar teluk, yakni + 20 mil -

dari pantai*

Usaha penangkapan tersebut sebagian masih menggu-

nakan peralatan yang tradisional. Perahu yang digunakan -

terdiri atas perahu layar dan perahu bermotor, dengan alat

tangkap yang terdiri dari purse seine, gill net, jaring -

tarik dan pancing. Namun eejak adanya program motorisasi,

(23)

'30

sektor tersebut (1982), sebagian besar nelayan Tulungagung

menjadi nelayan pekerja purse seine dalam usaha penangka -

pannya.

Untuk pemasaran hasil tangkapan, sektor perikanan -

laut Tulungagung memiliki satu KUD nelayan dengan TPI-nya

(tempat pelelangan ikan), dan pelelangan tersebut diatur -

sesuai dengan peraturan yang ada, yaitu Perda 5 / 1975 •

Fungsi KUD disini selain memasarkan / melelang ikan, juga

sebagai unit simpan pinjam nelayan, sebagal penyalur kre-

dit Bimas dan suku cadang peralatan.

2, Nelayan dl Tulunfla/?;un&—

Dalam usaha penangkapan lkan laut di Tulungagung ,

terdapat tiga jenis nelayan,. yaitu nelayan tetap, nelayan

nelayan sambilan dan nelayan kadang-kadang. Jumlah masing-

masing nelayan tersebut terdapat pada tabel 1 pada hala t

man 31*

Nelayan tetap adalah nelayan yang seluruh waktunya

digunakan untuk menangkap ikan, pada saat musim ikan. Ne­

layan kadang-kadang adalah nelayan yang lebih dari separuh

waktunya digunakan untuk usaha menangkap ikan, sedangkan -

nelayan sambilan adalah nelayan yang sebagiato kecil saja -

dari waktunya yang digunakan untuk menangkap ikan,

Nelayan purse seine adalah nelayan yang menggunakan

alat tangkap purse seine dengan perahu motor, nelayan pur­

(24)
(25)

32

yang ada di Tulungagung. Dari tabel 1 dapat terlihat bahwa

jumlah nelayan purse seine terus meningkat dari tahun 198 2

sampai tahun 19 8**, dan setelah itu pada tahun 1985 jumlah-

nya menurun dari 798 orang menjadi 735 orang. Menurut in -

formasi yang ada, hal ini karena berkurangnya jumlah unit

purse seine dari 38 buah menjadi 35 buah, yang dikarenakan

adanya kerusakan mesin dan pindahnya juragan darat pemilik

alat tangkap ke daerah lain.

Sebagian besar nelayan purse seine merupakan nela -

yan tetap, tetapi pada umumnya mereka juga mempunyai peker

jaan lain di musim peceklik. Hal ini karena alat tangkap -

purse seine ini tidak beroperasi satu tahun penuh, tetapi

hanya 7 atau 8 bulan di musim kemarau atau peralihan.

Dalam usaha penangkapan selain melibatkan nelayan

sebagai penangkap ikan, juga melibatkan pembeli ikan dalam

pelelangan hasil tangkapan. Di Tulungagung pembeli ikan pa­

da umumnya juga sebagai pengolah ikan. Dari tabel 1 dapat

terlihat bahwa jumlah pengolah ikan di sektor tersebut re-

tif sedikit, yaitu dari 20 orang meningkat menjadi 85 o-

rang. Penjualan ikan keluar daerah Tulungagung masih ba' -

nyak berupa ikan segar.

2.1* Tingkat pendidikan dan kegiatan penyuluhan nelayan.

Nelayan Tulungagung baik yang tradislonal raaupun..non

tradisional, sebagiah besar mempunyai tingkat pendidkan -

SD dan sdbagian kecil mempunyai tingkat pendidikan SLTP.

(26)

bersifat statis terhadap perubahan-perubahan yang

ada dalam usaha penangkapan. Mereka cenderung tidak

mau berusaha menerapkan eeeuatu yang baru, seperti

pemakaian rumpon, modifikasi jaring dsb,y jika tanpa

contoh konkrit yang sudah berhasil dari sesuatu yang

baru tersebut, meskipun sudah ditunjukan cara-caranya

dan mereka pun sebenarnya matnpu.

Sifat boros juga merupakan sifat yang umum

bagi nelayan Tulungagung. Atau dengan kata lain, me­

reka pada umumnya kurang mampu raengafcur penghasilan™*

nya, Hal ini terlihat pada musim ikan, mereka akan

menghabiskan uang, sehingga pada musim paceklik, me­

reka akan selalu banyak berhutang. Kata-kata " ada

hari ada nasi ", masih berlaku di kalangan nelayan

Tulungagung.

Usaha lain untuk membentuk nelayan maju, Di -

nas Perikanan Tulungagung selalu berusaha mengadakan

kegiatan penyuluhan, Kegiatan ini dilakukan oleh se~

orang PPL (petugas penyuluh lapangan) dari Dinas Per­

ikanan Tulungagung, dan dibantu oleh tiga asisten

PPL.

Penyuluhan yang dilakukan oleh PPL tersebut,

selain berisi tentang cara-cara untuk meningkatkan

kemampuan teknik, juga berisi penyuluhan sosial, se­

perti ajakan untuk menabung dan berasuranei, pembe -

rian pengertian tentang TPI, dan sebagainya.

(27)

Penyuluhan tersebut dilakukan dari rumah ke rumah,

atau dengan sistem masal/demonstrasi.

Selain penyuluhan yang dilakukan PPL, Dinas

Perikanan Tulungagung juga mengikutsertakan nelayan

Tulungagung dalam kegiatan penyuluhan lain,

dianta-ranya adalah sebagai berikut :

- Latihan pemindangan ikan, Desember 198^, di Kepan-

jen, selama 2 hari, diikuti oleh 2 orang nelayan.

- Latihan SKK (Surat Kecakapan Mengemudi Kapal 30

mil),Desember 198^, selama 25 hari, di UPPI (Unit

Perabinaan Penangkapan Ikan) Probolinggo, diikuti

5 orang nelayan.

- Latihan nelayan, Desember 1985* di UPPI Proboling-

go, selama 6 hari, diikuti oleh nelayan p # seine.

- Latihan SKK 30 mil, Februari 1986, di UPPI Probo-

linggo, selaraa 25 hari, diikuti oleh 10 orang.

- Diskuei pemaearan ikan, Maret 1986, di Surabaya,

selama 3 hari, diikuti oleh 2 orang nelayan,

- Latihan Wanita Nelayan, Maret 1 9 8 V B P L P (Balai

Latihan Petugas Pertanian), selama 6hari, diikuti

oleh 2 orang ibu nelayan.

- Pertemuan nelayan di Sidem, Maret 1987* membicara-

kan tentang Perda No. 5 tahun 1975» yaitu mengenai

cara-cara pelelangan ikan di TPI, pertemuan terse­

(28)

2,2, Produktivitas nelayan Tulungagung,

Untuk membina dan mewujutkan nelayan maju dan dalam

usaha meningkatkan produksi perikanan laut serta pendapatan

nelayan di Tulungagung, maka pada tahun 1982 di sektor ter­

sebut diadakan program motorisasi, Yaitu dengan raelalui -

pemberian kredit pola Bimas, diadakan penambahan jumlah

-alat tangkap purse seine sebanyak 11 buah, Hal ini sebagai

i

realisasi dari Kepres No, 39 tahun 1980 dan SK Gubernur -

Tk;, I jawa Timur No. 8 tahun 1981. ^

Dengan program tersebut diharapkan daerah operas!

usaha penangkapan menjadi lebih luas, yakni dapat menjang-

kau ^ 30 mil bagi nelayan bermotor. Sehingga daerah operas!

sejauh 7 mil merupakan daerah operas! bag! usaha penang-

Jcapati tradisional / nelayan yang-tidak bermotor saja.

Pada tabel 2 di halaman 36 berikut ini, digambarkan

besarnya produktivitas nelayan Tulungagung, sesudah dan s£

belum adanya program motorisasi .

Dari tabel 2 tersebut terlihat bahwa, sebelum ada -

program (tahun 198 0 dan 19 8 1) rata-rata besarnya produkti-

vitas nelayan Tulungagung berkisar 503*3 kg sampai dengan

581 kg per orang per tahun. Setelah ada program motorisasi

produktivitas nelayan Tulungagung meningkat dari 60/f,98 kg

sampai dengan 932,58 kg per orang pertahun. Sedangkan pro­

duktivitas nelayan nasional, rata-rata adalah sebesar

+ 1,1+ ton per orang per tahun.

(29)

36

TABEL 2

PRODUKTIVTTAS NELAYAN TULUNGAGUNG PER TAHUN

Tahun Jumlah nelayan

(orang)

198 2 1033 693050 742,82

1983 10 40 928658 892,94 '

i m 1145 10 678 0 0 932,58

1985 1337 1163400 870,2

198 6 1367 827000 604,98

Sumber : Dinas Perikanan Tulungagung

3# Nelayan Non Tradisional di Tulun/raflunK

Seperti yang telah disebutkan di atas, dengan ada-

nya program motorisasi di sektor perikanan laut Tulunga -

gung, maka banyak nelayan tradisional yang rnenjadi nelayan

pekerja purse seine, Dengan demikian sejak tahun 1982 se-

bagian besar nelayan di Tulungagung adalah nelayan purse

seine / nelayan non tradisional,

Dari 735 orang nelayan non tradisional tersebut ,

hanya + 55 orang saja yang pernah ikut dalam latihan nela

yan purse seine yang diadakan di UPPI (Unit Pembinaan Pe-

'nangkapan Ikan) Probolinggo. —

| uLlfc \

' yuHl'L'VTAlCAAN |

(30)

Menuru.t informasi yang diterima penulis, meskipun

telah ada program motorisasi naraun peningkatan produksi di

sektor tersebut masih relatif kecil dibandingkan dengan -

pertarabahan jumlah alat tangkapnya. Sehingga peningkatan

pendapatan nelayan non tradisional di Tulungagung juga -

relatif kecil,

3.1. Produktivitas dan pendapatan nelayan purse seine,

Operasi penangkapan ikan dengan alat tangkap purse

seine pada umumnya dilakukan sebanyak dua kali trip (ber-

layar kelaut.) dalam sehari. Yaitu pada siang hari dan so­

re hari. Trip yang dilakukan pada sore hari ini biasanya

tergantung dari cuaca yang ada, banyaknya hasil tangkapan

siang harinya, dan lain-lain pertimbangan. Tiap trip me -

makan waktu + 5jam,

Dari jumlah produksi total yang tercatat di TPI -

'dan dari jumlah trip serta dari banyaknya nelayan pekerja

dalam satu unit purse seine, dapat dihitung besarnya pro­

duktivitas tenaga kerja atau disebut dengan produktivitas

trip orang, seperti yang tercantum dalam tabel 3 berikut.

Sebagai pembandingnya dicantumkan pula besarnya -

produktivitas nelayan pekerja purse seine di Trenggalsk

(tabel i+), karena wilayah laut Trenggalek juga merupakan

wilayah IV laut selatan Jawa yang mempunyai potensi dan

(31)

38-TABEL 3

PRODUKTIVITAS NELAYAN PEKERJA PURSE SEINE

DI TULUNGAGUNG PER TAHUN

198 2 373530 3727 21 4,772

1983 5^5800 3774 2 1 6,887

198/+ h i k o o o 3721 21 5,554

1985 629800 3773 21 7,949

1986 376500 3135 21 5,719

Sumber : Tabel Survey Produksi Laut Dinas Perikanan Tulungagung, diolah. kembali

TABEL 4

PRODUKTIVITAS NELAYAN PEKERJA PURSE SEINE

DI TRENGGALEK PER TAHUN

Tahun Produksiikan

(kg)

Jumlah

trip Nelayan per unit a.t,

(orang)

Produkti.vitae nelayan (kg/trip-orang)

198 0 413000 4879 15 4,232

19 8 1 911400 9504 15 5,328

1982 13160 0 0 9320 15 9,414

1983 1282800 6488 15 13,181

1984 1370000 5917 15 15,436

1985 1779200 5118 15 23,176

198 6 120 270 0 6760 15 11,861

(32)

Produktivitas nelayan pekerja purse seine at^u produktivi-

tas trip orang dalam tabel 3 dan tabel if diperoleh dari -

perhitungan:

jumlah produksi ikan hasil tangkapan

jumlah trip x jumlah nelayan pekerja per unit

Dari tabel 3 dan tabel /f diatas, terlihat bahwa angka pro­

duktivitas nelayan pikrse seine Tulungagung lebih rendah -

dari Trenggalek. Hal ini karena jumlah produksi purse se­

ine di Trenggalek lebih besar, dan juga penggunaan tenaga

kerja per unit purse seine di Trenggalek lebih kecil.

Selanjutnya besarnya produktivitas nelayan pekerja

akan menentukan pendapatan nelayan tersebut, disamping -

tergantung dari faktor harga ikan yang ada.

pi dalam pemasaran hasil tangkapan, mekanisme pasar

juga berlaku di TPI Tulungagung. Dengan kata lain, jumlah

ikan yang ditawarkan dan banyaknya pembeli merupakan fak­

tor yang mempengaruhi harga ikan.

Namun ada juga hasil tangkapan yang dijual di luar

TPI, yang mana pada penjualan seperti itn pada umumnya -

menghasilkan harga ikan yang rendah. Biasanya hal. itu ka­

rena antara nelayan dan pembeli mempunyai 'hubungan* ter-

tentu, seperti hubungan hutang jielayan.kepada pembeli /

juragannya pada saat musim paceklik.

Besarnya harga ikan dan rata-rata pendapatan nela­

yan purse seine ini dapa# dilihat pada tabel 5 dan_.tabel .

(33)

40

TABEL 5

RATA-RATA HARGA IKAN, NILAI PRODUKSI DAN PENDAPATAN NELAYAN PURSE SEINE PERTAHUN

DI TULUNGAGUNG (YANG TERCATAT DI TPI)

Tahun Harga ikan

1980 464 5.042.133 176.474 81.094

1981 484 6.081*599 212.856 97.812

1982 549 5.539.712 193.890 89.097

1983 * 557 8.216.497 287.577 132.149

1984 573 6.544*266 229.049 105.253

1985 598 10.751.113 376.289 172.914

1986

583 6.274.555 219.609 100.916

Sumber: Tabel Survey Produksi Laut Dinas Perikanan Tulung­ agung, diolah kembali, angka dibmlatkan.

TABEL 6

PENDAPATAN NELAYAN PURSE SEINE TULUNGAGUNG (TERMASUK YANG DIPERKIRAKAN TAK TERCATAT DI TPI )

Tahun Pendapatan nelayan

(34)

Keterangan tabel 5.:

- nilai produksi = harga ikan x produksi

- biaya lain-lain yaitu: ongkos surat-surat, ongkos pe -

ngangkutan ikan dari perahu ke TPI, ongkos restribusi --

dan dana KUD* (tentang perincian modal dan biaya serta

pendapatan jiiragan darat ada pada lampiran 2).

- rata-rata. pendapatan = nilai produksi x 30% x 1/21.

3.2. Kegiatan usaha penangkapan dengan purse seine dan

organisasinya.

Purse seine atau pukat cincin terdiri atas dua pe­

rahu, yaitu perahu jaring dan perahu seleret, Perahu ja -

ring adalah perahu yang membawa nelayan pendega.. yang ber-

tugas membawa jaring dan melingkarkan jaring sewaktu ope-

rasi penangkapan ikan dilakukan, sedangk&n perahu seleret

membawa nelayan pendega yang bertugas menarik tali seleret

setelah jaring berisi ikan dan menagangkutnya.

Yang dimaksud dengan purse seine seadiri adalah su

atu alat penangkap ikan yang terbuat dari jaring berbentuk

k persegi panjang. Pada operasi penangkapan ikan alat ini

selalu dibawa berpindah-pindah tempat untuk menangkap ikan

yang selalu bergerombol dalam jumlah besar yang hidup pada

bagian permukaan laut (ikan pelagis).

Car: .\dal\h i:.--' i nj.-- ri ikan torsobut

-’e-nc- T .-.•.ri’: t- li !'c*ntonc line), ?ngga h

(35)

42.

dan ikan-ikan yang ada terkumpul pada bagian kantong (bunt)

f baru setelah itu bagian jaring sebelah atas ditarik ke -

kapal melalui tali ris atas*

Sebelum melakukan kegiatan mengejar dan menjaring -

ikan seperti uraian diatas, dilakukan kegiatan persiapan.

Yaitu menyediakan segala sesuatu yang diperlukan dalam ope

casi penangkapan , seperti menyiapkan bahan bakar, menata

jaring dan sebagainya*

Usaha penangkapan dengan purse seine merupakan usa­

ha yang tidak dapat dilakukan sendirian, tetapi membutuh -

kan +, 15 tenaga kerja. Dengan demikian usaha tersebut tneru

pakan usa&a yang berorganisasi dan masing-masing anggota -

mempunyai tugas sendiri-sendiri.

Menurut informasi yang ada, usaha penangkapan de -

ngan purse seine di Tulungagung merupakan usaha perikanan

rakyat, sehingga dalam otganisasinya memiliki hubungan ker

ja yang berbeda dengan usaha perikanan yang bersifat indus

tri, Pada organisasi usaha perikanan rakyat belum mempu -

nyai batas-batas hubungan kerja yang jelas, pembagian tan£

gung jawab terhadap sarana juga belum jelas*

Organisasi usaha penangkapan dengan purse seine -

di Tulungagung terdiri dari :

- Juragan darat atau pemilik modal, adalah pemilik perahu

dan peralatan penangkapan ikan yang dioperasikan oleh -

nelayan pekerja. Juragan darat ini tidak ikut berlayar

(36)

Juru niudi (juragan laut), adalah orang yang ber-

kuasa penuh di unit purse seine, selama melaku-

kan operasi penangkapan ikan. Juragan laut ini

tugasnya adalah mengambil keputusan dan menen -

tukan ke arah mana perahu hendak dikemudikan da­

lam mencari daerah penangkapan.

juragan ini juga bertanggung jawab atas kesela-

matan para crew beserta perahu.

Dalam pelaksanaan pengoperasian pelingkaran ja­

ring, juragan ini member! komando waktu penu--

runan jaring.

Manukan (mantho), adalah pekerja yang mempunyai

pengalaman dalam banyak hal penangkapan ikan#

Tugasnya adalah untuk mengawa6i dan mencari-cari

adanya gerombolan ikan.

Juru mesin perahu seleret, adalah tenaga yang

mengoperasikan jalannya mesin pada perahu sele­

ret, yang pada umumnya memiliki satu crew pem-

bantu, yang juga sebagai pekerja penahan jaring

pada waktti pengangkatan jaring.

Juru mesin ini diutaraakan pekerja yang memiliki

keahlian mengenai mesin, seorang juru mesin me-

megang sebuah mesin.

Penguras, adalah pekerja kepercayaan dari si pe­

milik modal, yang bertugas menguras air di pe -

(37)

- Pendega, adalah pekerja yang mengoperasikan alat

penangkapan ikan dan biasanya jumlah dan orangnya

eudah tertentu, dan menetap kepada unit purse

seine yang menjadi kelompoknya.

Jumlah pendega dalam eatu unit purse seine di

Tulungagung biasanya sebanyak 15 orang. dimana

yang satu orang berada di perahu seleret untuk

membantu juru mesin di perahu tersebut, dan si-

sanya berada di perahu jaring*

Dilihat dari sistem pengupahan, sesuai de­

ngan bagi hasil nya, nelayan pekerja p.6eirie'

lungagung tidak menerima upah tetap, melainkan

mendapatkan bagian dari hasil tangkapan dengan be­

sar tertentu.

Sistem pengupahan yang ditrapkan adalah ber-

dasarkan sistem bagi hasil dari hasil kotor, yaitu

dari nilai jual hasil tangkapan.

Hasil penjualan tersebut dibagi masing-ma-

sing 70% untuk pemilik modal dan 30 % untuk nelayan

pekerja, setelah hasil penjualan tersebut diku -

rangi 3>5# nya untuk biaya restribusi, dan biaya

pengangkatan dari perahu ke TPI.

Selanjutnya dari J>0% untuk nelayan pekerja

juga bertugas menyiajjkan segala keperluan

(38)

Untuk lebih jelasnya mengenai perincian sis-

tem bagi hasil untuk crew perahu, dapat dilihat

pada tabel 7 berikut ini.

TABEL 7

SISTEM BAGI HASIL PADA ORGANISASI PENANGKAPAN

DENGAN PURSE SEINE DI TULUNGAGUNG tersebut dibagikan pada seluruh crew, sesuai de­

ngan besarnya perabagian yang berlaku.

No. ' ... . - ... Jumlah orang Bagian Ket.

1. Pendega perahu 15 15 @ 1

2. Juru raesin perahu jaring 2 2,5 @ 1, 2 5

3. Juru mesin perahu seleret 1 1,5

4. Penguras 1 1,5

5. Manukan (mantho) 1 1,5

6. Juru mudi (juragan laut) 1 2

\J u m 1 a h 2 1 24

(39)

i M f L j

I1L s i i „ AS

BAB

* T y T ° a 1

UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN NEL'AYAN—

DI TULUNGAGUNG .

1* Analisa Faktor-faktor Yanfi Mempengaruhi Hasil Usaha Pe­

ri anflkapan ‘ Ikan,

Sumber daya alam berupa laut dan potensinya, meru -

pakan modal dasar bagi usaha penangkapan ikan, sedangkan -

arue dan gelomgang merupakan hambatan bag! usaha masyara -

kat nelayan di Tulungagung.

Program motorisasi dengan menambah jumlah alat tang

kap purse seine dalam sektor perikanan laut di Tulungagung

merupakan usaha pemerintah untuk raenanggulangi masalah ter

but diatas, sekaligus untuk menciptakan nelayan maju di -

Tulungagung. Karena dengan alat tangkap bermotor, nelayan

tidak banyak membuang tenaga melawan angin,. dan . daerah

operasi diharapkan semakin luas sehingga hasil tangkapan -

juga semakin banyak.

Dari tabel 3 terlihat bahwa produktivitas nelayan -

Tulungagung meningkat setelah tahun 1982, atau setelah pro

gram motorisasi dilaksanakan. Namun bila dipisahkan, ter -

nyata produktivitas nelayan purse seine lebih rendah dari

angka produktivitas nelayan Tulungagung. Hal ini dapat di-

lihat pada tabel 10 r pada halaraan berikut ini.

Rendahnya angka produktivitas nelayan pekerja pur­

se seine ini, dapat juga dilihat dari perbandingan angka

produktivitas nelayan purse seine Tulungagung dan nelayan

(40)

k7

TABEL . 8

PRODUKTIVITAS NELAYAN PURSE SEINE DAN PRODUKTIVITAS NELAYAN DI TULUNGAGUNG PUR TAHUN

Tahun Produktivitas nelayan purse seine

(kwintal/orang)

Sumber : Dinas Perikanan Tulungagung (dari tabel 3 dan tabel 6)

TABEL .9

PRODUKTIVITAS NELAYAN PEKERJA PURSE SEINE ' TULUNGAGUNG DAN TRENGGALEK

Tlahun Produktivitas nelayan purse seine Tulungagung (kg/trip orang)

(41)

48

Dari tabel 11 terlihat bahwa produktivitas nelayan

puree seine Tulungagung lebih rendah dibanding Trenggalek,

walaupun situasi dan kondisi laut pada kedua daerah terse­

but relatif saraa, karena keduanya merupakan wilayah IV la­

ut selatan Jawa,

Dalam bab II diatas bahwa produktivitas tenaga ker­

ja dipengaruhi oleh sikap mental, tingkat pendidikan dan -

ketrampilannya* Namun disamping itu dipengaruhi pula oleh

faktor-faktor di luar tenaga kerja yang bersangkutan seper

ti sarana kerja, manajemen, dan lainnya,

Oleh karena itu di dalam bab ini, penulis akan men£

analisa faktor-faktor seperti; potensi laut, sarana/alat -

tangkap purse seine yang digunakan, tingkat penflidikan ne­

layan, manajemen organisasi usaha penangkapan, yang mung -

kin merupakan faktor penyebab rendahnya produktivitas*

1.1. Potensi sumber daya alam

Wilayah laut di Tulungagung yang merupakan wilayah

IV laut selatan Jawa, diperkirakan mengandung potensi ikan

2 ton per km per tahun. Sehingga potensi laut Tulungagung

dengan pantai sepanjang +, 60 km dan daerah operasi sejauh

30 mil, sebesar = 60 x 30 x 1,6 x 2 ton = 5760 ton ikan.

Dari tabel 3, dapat diperkirakan bahwa rata-rata -

hasil. tangkapan per tahun (dari tahun 1980 sampai 1986 )

adalah sebesar 806,365 ton ( yang tercatat di TPI).

Sedangkan hasil tangkapan yang tidak masuk TPI diperkira­

(42)

tergali sebesar + 116 3 *52 ton atau +. 2 0,2% dari potensi -

yang ada.

Dari tabel 3 dan tabel 2, dapat terlihat adanya pe-

ningkatan hasil tangkapan dari tahun ke tahun, meskipun -

jumlah nelayan juga meningkat (kecuali pada tahun 19 8 6, ka'l

rena pada tahun tersebut musim ikan yaitu musira kemaraunya

sangat pendek). Dengan kata lain, besarnya hasil tangkapan

di wilayah laut Tulungagung tidak menurun meskipun jumlah

usaha penangkapan meningkat*

Berdasarkan dua hal tersebut diatas, yakni dari ke-

cilnya potensi yang tergali dan dari meningkatnya hasil -

tangkapan dari tahun ke tahun, dapat disimpulkan bahwa MSY

(maximum sustainable yield) di wilayah tersebut belum ter-

capai* Sehingga memungkinkan adanya peningkatan produksi -

di waktu yang akan datang,

Dengan demikian, faktor alam ditinjau dari potensi-

nya,bukan raefupakan faktor yang menyebabkan rcndahnya ang­

ka produktivitas nelayan pekerja purse seine di sektor pe­

rikanan laut Tulungagung.

1.2. Alat tangkap purse seine

Sarana. atau peralatan yang digunakan dalam usaha pe

nangkapan ikan. dengan purse seine, terdiri dari perahu, -

mesin penggerak dan jaring.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai perahu, maka

penulis melakukan survey lapangan terhadap 3 macam respon-

(43)

perahu dengan kriteria sesuai.

Dari 7 orang nelayan dengan perahu 'kurang sesuai1 *

dapat diperoleh kesirnpulan bahwa yang mengafcakan mendapat

hasil tangkapan sebanyak 1 sampai 2>5 kwintal per tripnya

ada if orang, sedang 2 orang mendapat hasil tangkapan se -

nyak + 2 , 5 sampai 5 kwintal dan ada 1 Orang yang mendapat

hasil tangkapan sebanyak + 5 sampai 7,5 kwintal pertripnya

Dari 13 orang nelayan dengan perahu 'cukup sesuai1

ada 7 orang dengan hasil tangkapan 1 - 2,5 kwintal, 5

orang mendapat 2 , 5 - 5 kwintal dan ada 1 orang yang hasil

tangkapan per tripnya sebesar + 5 - 7 , 5 kwintal,

Sedangkan dari 28 orang nelayan dengan perahu 'se­

suai 1 terdapat 18 orang dengan hasil tangkapan sebesar +

1 - 2,5 kwintal, 5 orang dengan hasil sebesar + 2,5 - 7 -

kwital dan ada 5 orang mempunyai hasil tangkapan sebesar •

+^5 sampai 7,5 kwintal per tripnya. (libat lampiran' 3)*

Selanjutnya guna mendukung kesimpulan itu maka di-i

lakukan suatu pwngujian dengan menggunakan chi-square test

Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan antara frekuensi

yang.diobservasi dengan frekuensi yanfc diharapkan.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

. 1. Menentukan formulasi hipotesa nihil dan hipotesa alter

natif.

Hq : Tidak ada perbedaan antara nelayan yang mengguna­

kan perahu dengan kriteria kurang sesuai, cukup -

(44)

: Ada perbedaan antara nelayan yang menggunakan pew

hu dengan kriteria kurang sesuai> cukup sesuai -

dan sesuai terhadap hasil tangkapan ikan yang di-

capainya.

2. L.o.s. = 0*05

2 2

x (0,05);(r-l)(k-l) = x (0,05)(3-l)(3-l) = 9,if88 (lihat lampiranll).

(r-l)(k-l) = degree of freedom

r = baris

k = kolom

3, Kriteria pengujian

Hq diterima bila X ^ 9,^88

H ditolak bila X2^> 9 , 4 8 8

4* Perhitungan X .

X2 =

i

(niJ - eij)

elj

ni j = ac1:ua^ frequnciea/observed. frequencies ..dari'baric

i dan kolom j.

e^j = expected frequencies/theoritical frequencies dari

baris i dan kolom j.

(45)

yZ_ U-4.23)2 + (2-1.75)2 (1-1.02)2 + (7-7.8*t)2 + (5-3,35)2

if,if23 1,75 1,02 7,84 3,25

(1-1,8?)2 + (18-16,92)2 + (IzZ^2 + (§dt*08)2=

1,89 16,92 7 i+,08

5. Kesirnpulan

Oleh karena nilai 1,854 ^*9 >488 maka HQ diterima dan

ditolak* Ini berarti bahwa tidak ada perbedaan dalam be -

sarnya hasil tangkapan ikan diantara nelayan dengan pera­

hu yang kurang sesuai, cukup sesuai dan sesuai. Oleh kar£

na itu faktor perahu ditinjau dari kriteria tersebut tidak

perlu dipermasalahkan pengaruhnya terhadap rendahnya ang­

ka produktivitas nelayan pekerja purse seine.

Mengenai mesin, penulis mendapat keterangan dari -

48 responden, yang terdiri dari; nelayan pemakai mesin

purse seine dengan kriteria kurang sesuai, cukup sesuai,

dan nelayan pemakai Jaring purse seine dengan kriteria -

sesuai.

Dari 8 orang nelayan pemakai mesin 'kurang sesuai*

ada 4 orang mempunyai hasil tangkapan sekitar 1 - 2 , 5 kwin

tal, 2 orang mempunyai hasil tangkapan sekitar 2 , 5 “■ 5 -

kwintal dan ada 2 orang yang mempunyai hasil tangkapan sift

kitar 5 - 7 , 5 kwintal per tripnjia.

Dari nelayan pemakai mesin 'cukup sesuai* ada 14

.orang mempunyai hasil tangkapan sekitar 1 - 2 , 5 kwintal,

7 orang mempunyai hasil tangkapan sekitar 2 , 5 kwintal, -

dan ada 3 orang mempunyai hasil tangkapan sekitar 5 - 7,5

(46)

kwintal per tripnya* Sedangkan dari 16 orang nelayan pema­

kai mesin 'sesuai1 ada 11 orang mempunyai hasil tangkapan

sekitar 1 - 2 , 5 kwintal, 3 orang mempunyai hasil tangkapan

sekitar 2,5 - 5 kwintal dan ada 2 orang yang mempunyai ha­

sil tangkapan sekitar 5 - 7 , 5 kwintal per tripnya.

( lihat lampiran 4 ).

i

Kemudian penulis akan mengadakan pengujian terha -

dap jawaban itu dengan menggunakan chi-square test, untuk

membandingkan antara frekuensi pengamatan dengan frekuensi

yang diharapkan, Adapun perhitungannya adalah sebagai be­

rikut :

.1, Menentukan formulasi hipotesa.

Hq ; Tidak ada perbedaan antara penggunaan mesin dengan

kriteria kurang sesuai, cukup sesuai dan sesuai -

terhadap hasil tangkapan yang diperolehnya,

H-^ : Ada perbedaan antara penggunaan mesin dengan kri­

teria kurang sesuai, cukup sesuai dan sesuai ter­

hadap hasil tangkapan yang diperoleh.

2. L.o.s. = 0,05

x2(0,05); (3-1K3-1) = 9,if88

3. Kriteria pengujian.

2

Hq diterima bila .X* 9,488

H-^ diterima bila ^ 9»488

2

(47)

54'

Oleh karena nilai 1,467 <^9,488 maka HQ diterima dan -

ditolak. Ini berarti bahwa tidak ada perbedaan hasil -

tangkapan yang diperoleh dari penggunaan mesin dengan kri

teria kurang sesuai, cukup sesuai dan sesuai. Oleh karena

itu faktor mesin dttinjau dari kriteria tersebut tidak per

lu dipermasalahkan pengaruhnya terhadap sesuatu yang ditim

bulkan yaitu perlbahan hasil tangkapan, Bila dihubungkan-

dengan rendahnya angka produktivitas nelayan pekerja pur­

se seine, mesin bwkanlah faktor yang menjadi penyebabnya,

Selanjutnya untuk mengetahui lebih jelas mengenai

jaring, penulis dapat menyimpmlkan bahwa dari 7 respon-

den yang menggunakan jaring purse seine dengan kriteria

kurang sesuai, ada 5 orang'yang memperpleh hasil sekitar

1 -2 , 5 kwintal, ada 1 orang yang mendapat hasil sekitar «

2,5 - 5 kwintal dan ada 1 orang yang mendapat hasil seki­

tar 5 - 7 , 5 kwintal per trip nya.

Dari 20 orang nelayan pemakai jaring dengan krite­

ria cukup sesuai ada 12 orang mendapat hasil sekitar 1 -

(48)

kwin-tal dan ada 3 orang yang mendapat hasil tangkapan sekitar

5 - 7*5 kwintal per tripnya. Sedangkan dari 21 orang ne -

layan dengan jaring 'sesuai1 ada 12 orang mendapat hasil

sekitar 1 - 2 , 5 kwintal, ada 6 orang mendapat hasil seki­

tar 2 , 5 - 5 kwintal dan ada 3 orang yang mendapat hasil -

tangkapan ikan sekitar 5 - 7 , 5 kwintal per trip nya.

(lihat lampiran 5)*

Selanjutnya guna mendukung kesirnpulan ini maka pe-

nulis melakukan pengujian dengan menggunakan chi-square -

test. Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan antara frek

uensi pengamatan dengan frekuensi yang diharapkan. Adapun

langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Menentukan formulas! hipotesa.

Hq : Tidak ada perbedaan antara nelayan yang mengguna­

kan jaring dengan kriteria kurang sesuai, cukup -

sesuai dan sesuai terhadap hasil tangkapan yang -

diproleh,

: Ada perbedaan antara nelayan yang menggunakan ja­

ring dengan kriteria kurang sesuai, cukup sesuai,

'dan sesuai. terhadap hasil tangkapan yang dtdapat,

2. L.o.s, * 0,05 2

X (0,05);(3-l)(3-l) = 9,t f88

3« Kriteria pengujian.

Hq diterima bila X2 ^ 9,488

(49)

56

Oleh karena nilai X2 dari hasil perhitungan adalah se­

besar 0,609 9,488 maka Hq diterima dan ditolak. Ini

berarti bahwa tidak ada perbedaan hasil tangkapan dianta-

ra nelayan yang menggunakan jaring dengan kriteria kurang

sesuai, cukup sesuai dan sesuai. Oleh karena itu jaring -

bukan merupakan faktor yang mempengaruhi sesuatu akibat -

yaitu perubahan hasil tangkapan. Bila dikaitkan dengan

rendahnya angka produktivitas nelayan pekerja purse seine

maka jaring bukan merupakan faktor penyebabnya,

Dari uraian-uraian tersebut diatas yang dilakukan

berdasarkan pengujian hipotesa yang menyangkut perahu, me­

sin dan jaring purse seine, maka dapat disimpulkan bahwa

faktor-faktor tersebut bukan merupakan faktor yang menye -

babkan rendahnya ‘ hasil tangkapan dengan purse seine.

Ini berarti bahwa faktor alat tangkap secara keseluruhah -

bukan faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitas ne -

layan pekerja purse seine.

(50)

1.3. Ketrampilan umum masyarakat nelayan purse seine.

Dari survey lapangan, penulis mendapatkan informasl

bahwa tingkat pendidikan nelayan purse seine di Tulungagung

sebagiara bestir adalah SD> dan hanya sebagian kecil yang -

berpendidikan SLTP.

Untuk raengetahui apakah tingkat pendidikan tersebut

raempunyai hubungan dengan kemampuan dalam penangkapan ikau,

maka penulis akan melakukan pengujian terhadap jawaba'n yang

diproleh.

Dari 31 ftelayan SD ada 5 orang yang mengatakan ba -

nyak kesulitan, 22 orang mengatakan sedikit ada kesulitan

dan ada 4 orang yang mengatakan tidak ada kesulitan. .Dari

17 nelayan SLTP ada 7 orang yang mengatakan banyak kesuli­

tan, ada 8 orang yang mengatakan sedikit saja mengalami -

kesulitan dan ada 2 orang yang mengatakan tidak ada kesuli

tan. (lihat lampiran 6).

Selanjutnya diadakan pengujian dengan test of inde­

pendency untuk mengetahui lebih jelasnya. Adapun langkah -

langkahnya adalah sebagai berikut ;

1. Menentukan formulasi hipotesa.

Hq : Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan de -

ngan kemampuan daltam usaha penangkapan ikan.

: Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan ke-

m.-impuan dalam usaha penangkapan ikan.

2. L.o.s. = 0,05

(51)

58;

3# Kriteria pengujian

5,991

p

4. Perhitungan X ,

HQ diterima bila X2^ 5,991

Hx ditolak bila X2> 5,991

5* Kesirnpulan.

Oleh karena nilai X2 dari hasil perhitungaa 3j??^*5i991

maka HQ diterima dan menolak H-, , Ini berarti bahwa tidak -

ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kemampuan -

dalam usaha penangkapan ikan dengan puree seine* Oleh ka­

rena itu faktor tingkat pendidikan/ketrmpilan umura nelayan

tersebut diatas tidak perlu dipermasalahkan terhadap sesu-

atu yang ditimbulkan yaitu perubahan hasil tangkapan, Bi­

la dihubungkan dengan rendahnya angka produktivitas nela­

yan pekerja purse seine, faktor tingkat pendidikan nelayan

bukan merupakan faktor penyebabnya, ,

1,4, KetrampHan teknis nelayan peker.ja purse seine*

ketrampilan tenaga kerja akan berpengaruh terhadap keinam-

puan dan kualitasnya dan selanjutnya mempengaruhi produk-

t'ivitas tenaga kerja tersebut.

Seperti yang telah tersebut dalam bab II, bahwa

(52)

P E R P U S T A K A A N U N1V E R S I T A S A1 H L A N 0 0 4

S U R A B A Y A

j

yang dibutuhkan untuk meningkatkan ketrampilan supaya pro­

duktivitas tenaga kerja dapat meningkat. Namun hanya sedi­

kit saja diantara nelayan pekerja purse seine Tulungagung

yang pernah ikut latihan di Unit Perabinaan Penangkapan -

Ikan di Probolinggo.

Oleh karena hal tersebut diatas dan mengingat bahwa

faktor pendidikan nelayan, potensi laut dan faktor alat -

tangkap bukan merupakan faktor penyebab rendahnya produk­

tivitas, maka penulis berhipotesa bahwa faktor ketrampilan

teknis pGn^i;::kfcpan merupakan faktor penyebab rendahnya pro

duktivitas nelayan pekerja purse seine Tulungagung,

Selanjutnya untuk mengetahui adakah hubungan antara

ketrampilan teknis dengan produktivitas nelayan, maka pe­

nulis mengadakan survey lapangan terhadap nelayan purse -

seine yang pernah mangikuti latihan nelayan di UPPI,

IKri 19 orang nylay-n yan/ V. '^b.uilsVc

la-M h . n 1cukup r-icjmuaokan1 ada 16 or-nj y-tng 'a^ndapat hasil

' ^es'il'ur 1 -2,5 kv/irxtil porl*.riAo, orrxnr .•.•jendap:! t

V. all tangkapan sekitar 2,5-5 kvrintul per trip d- n ada *cc-

orang yang mondapat hasil tangkapan ikan cekitar 5-7,5

(53)

GO

Kemudiari penulis akan mengadakan pengujian terhadap

data tersebut dengan menggunakan chi-square test, untuk -

membandingkan antara frekuensi pengamatan dengan frekuensi

yang diharapkan. Adapun perhitungannya adalah debagai be -

rikut:

1. Menentukan formulas! hipotesa.

Hq : Tidak ada perbedaan diantara nelayan yang memiliki

sertifikat latihan cukup memuaskan, memuaskan atau

sangat memuaskan terhadap hasil tangkapan ikan yang

didapatkan.

: Ada‘ perbedaan antara nelayan yang' memiliki serti -

fikat latihan cukup memuaskan, memuaskan atau sa­

ngat memuaskan terhadap besarnya hasil tangkapan.

2. L.o.s, k 0 ,0 5

2

X (0,05)(3-l)(3-l) = 9,488

3* Kriteria pengujian.

0./86

2

4

* Perhitungan X *

x" = ( 06)2 + (2-4,16)2 +

13,06 4,16

(1-1,78)2 +

(54)

(5r5,5)2 + (3-1,75)2 +

Oleh karena hasil perhitungan sebesar 10,913^ 9»488

maka EQ ditolak dan diterima. Ini berarti bahwa ada per

bedaan antara nelayan yang memiliki sertfikat latihan cu­

kup memuaskan, memuaskan atau sangat memuaskan terhadap -

hasil tangkapan yang didapat, Oleh karena itu faktor ke -

trampilan ditinjau dari kriteria tersebut perlu dipermasa

lahkan pengaruhnya terhadap sesuatu yang ditimbulkan yai­

tu perubahan hasil tangkapan* Dengan kata lain dapat dika-

takan bahwa faktor tinggi rendahnya ketrampilan teknis

akan mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya hasil tan£

kapan, Bila dihubungkan dengan rendahnya produktivitas ne­

layan pekerja, maka faktor ketrampilan teknis merupakan

faktor penyebabnya.

Dengan demikian maka kebutuhan akan latihan nelayan

untuk meningkatkan ketrampilannya patut dius.ihakan, yang -

mana di sektor perikanan laut Tulungagung selama ini lati­

han atau kegiatan untuk peningkatan ketrampilan teknis ne­

layan purse seinenya hanya berupa kegiatan penyuluhan dari

rumah kerumah oleh seorang PPL Dinas Perikanan Tulungagung

(55)

62

kegitan tersebut adalah mengikutsertakan sebagian nelayan-

purse seine (± 55 orang) dalam kegitan latihan di UPPI se-

perti yang telah tersebut diatas.

1.5* Manajemen organisasi uaaha penangkapan ikan dengan

purse seine

Kegiatan dalam usaha penangkapan ikan dengan alat -

tangkap purse seine tidak mungkin dilakukan secara sendiri

an, kegiatan tersebut membutuhkan + 1? orang dalan operasi

nya.

Di Tulungagung, dalam satii organisasi usaha penang­

kapan puree, eeim# terdiri atas 21 orang nelayan, yang di-

pimpm oieh seorang juragan laut dalam melaksanakan penang

kapan ikan* Sebagaimana dalam suatu organisasi pada umum -

nya, organisasi usaha penangkapan dengan alat tangkap pur­

ee seine membutuhkan manajemen atau pengelolaan tenaga ker

ja yang baik untuk mencapai tujuannya.

Dari survey pendahuluan, penulis mendapat informasi

bahwa organisasi usaha penangkapan dengan purse seine di

Tulungagung masih bersifat tradisional atau non formal.

Oleh karena itu, untuk lebih jelasnya tentang pengelolaan

tenaga kerja dalam oraganisasi tersebut, penulis mengada-

kan penilaian terhadap unsur manajemen yang terdiri dari -

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan

(56)

Selanjutnya dari hasil penilaian tersebut dikelom-

pokkan dalam kriteria-kriteria cukup baik, kurang balk dan

jelek. Kriteria cukup baik diberi score 3» kurang baik mem

nyai score 2 dan score !.■= 1 untuk kriteria jelek*

(lihat lampiran f). <

Dari jawaban 30 orang responden yang terdiri dari -

nelayan pekerja purse seine, akhirnya didapatkan score ra-

ta-rata sebesar 1,558*

Dengan demikian penulis menarik kesirnpulan bahwa -

manajemen atau pengelolaan tenaga kerja dalam organisasi

usaha penangkapan dengan alat tangkap purse seine di Tu -

lungagung masih kurang baik, berdasarkan penilaian terha­

dap kriteria tersebut diatas*

Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa unsur mana­

jemen seperti perencaaaan, pengorganisasian, pengarahan -

dan pengawasan belum atau sedikit sekali yang' diterapkan -

pada organisasi usaha penangkapan tersebut.

Selanjutnya dalam organisasi yang demikian, meski-

pun hasil tangkapan hanya sedikit namun nelayan pekerja -

tidak pernah diperingatkan atau diarahkan untuk meningkat^

kannya, baik oleh juragan darat maupun juragan lautnya.

Disamping itu berdasarkan pada sistim bagi hasil -

(tabel 7) yang pada umumnya digunakan pada organisasi usa^

penangkapan di Tulungagung, maka meskipun hasil tangkapan

(57)

64

layan tersebut tidak pernah menanggung kerugian biaya pe

nangkapan, karena semua biaya eksploatasi ditiinggung oleh

juragan darat. (lihat lampiran 2),

Dengan demikian untuk meningkatkan peranan juragan

darat maupun juragan laut dalam mengelola organisasinya t

sehingga manajemen organisasi tersebut dapat berpengaruh-

positif terhadap produktivitas nelayan pekerjanya, maka -

di sektor perikanan laut Tulungagung perlu diadakan penyu^

han tentang cara-cara beroganisasi (yang selama ini belum

pernah diadakan)f_seperti:

- cara-cara menerapkan .unsut-.unsur manajemen pada organ!

sasi penangkapannya, agar nelayan pekerja mengetahui tu-

juan, tugas dan tanggung jawabnya sehingga pekerjaan da­

pat dikerjakan dengan lancar dan terarah.

- cara-cara memupuk tanggung jawab nelayan terhadap sarana

maupun terhadap kelangsungan hidup oraganisasi ueahanya*

Terwujutnya peningkatan produktivitas nelayan pe­

kerja purse seine hanyalah merupakan sasaran antara, tuju

an akhir yang lebih layak dicapai adalah adanya peningka­

tan pendapatan nelayan tersebut.

Dengan demikian usaha yang diperlukan dalam menin£

katkan pendapatan nelayan adalah memperbesar produksi atau

hasil tangkapan ikan, itelalui peningkatan kemampuan nela­

yan yang bersangkutane Selanjutnya diusahakan pula supaya

terdapat kelancaran dalam pemasaran ikan, artinya dengan-

meningkatnya hasil tangkapan diharapkan ikan tersebut da­

(58)

2. Usaha Peningkatan Pendapatan Nelayan Purse-seine

Telah disebutkan dimuka bahwa produktivitas nelayan

pekerja purs.e seine adalah jumlah hasil tangkapan per trip

per orang, sedangkan pendapatan nelayan tersebut tergan

tung dari nilai produksinya, yakni hasil tangkapan yang -

diperoleh kali harga ikan hasil tangkapan, Dengan demiki-

an besarnya produktivitas akan mempengaruhi besarnya pen­

dapatan*

Selanjutnya pengujian akan dilakukan dengan uji be-

da untuk mengetahui apakah ada perbodaan realisasi penda­

patan nelayan pada saat produktivitas tlnggi; dan pada

caul; produktivitas rendah* Disinilah peranan harga

sangat meneisfciBknn besar kecilnya pendapatan yang didapat-

kan nelayan tersebut,

Produktivitas :tinggi yaitu bila besarnya produkt^

vitas tersebut dikalikan dengan harga rata-rata yang ada

dapat menghasilkan pendapatan yang dapat memenuhi KFM* K3

(kebutuhan fisik minimum dari keluarga nelayan yang ter -

diri dari satu istri dengan tiga anak), Kebutuhan tersebut

adalah berupa beras (± ^ 5 kg perbulan), sayuran, lawuhan,

dan lain-lain seperti sewa rumah, pakaian sekedarnya, dan

biaya pendidikan anak di tempat pemmkiman nelayan.

Berdasarkan tabel 8, maka dapat disusun tabel se-

(59)

66

TABEL RATA-RATA PRODUKTIVITAS NELAYAN

PURSE SEINE DI TULUNGAGUNG TABEL 10

Sumber: Tabel Survey Produksi Laut, Dinas Perikanan Tu- . lun^agung, diolah kembali. :

Dengan melihat tabel diatas, maka pada tahun 1983

■ dan tahun 1985» nelayan pekerja dapat dikatakan cukup pro

duktif dalam usaha penangkapannya. Tetapi pada tahun-tahun

yang lain nelayan pekerja kurang produktif. Hal tersebut-

nampak pada angka indeks yang kurang dari 100 persen. Pa­

da angka produktivitas 7,0 angka indeks adalah 100,*kare­

na pada angka produktivitas lebih dari dan sama dengan 7

KFM nelayan dapat terpenuhi,

Selanjutnya apakah kenaikan/penurunan produkti-

vjtas mempengaruhi kenaikan/penurunan pendapatan, maka -

akan dianalisa dengan menggunakan analisa korelasi meto-

(60)

67

TABEL KENAIKAN/PENURUNAN PENDAPATAN NELAYAN BEHMOTOR

DAN KENAIKAN/PENURUNAN PRODUKTIVITAS NE­ LAYAN PURSE SEINE DI TULUNGAGUNG

TABEL 11

Sumber: Laporan Tahunan Dinas Perikanan Tulungagung, dio- lah kernbali.

Misalnya kenaikan/penmrunan pendapatan nelayan pur

seine = Y dan kenaikan/penurunan produktivitas == X, maka

kenaikan/penurunan pendapatan rata-rata (.Y ) = 8,419 dan

kenaikan/penurunan produktivitas rata-rata ( X ) = 0,0 0 92*

Dengan analisa korelasi metode least square, maka-

dapat dihitung koefisien korelasi untuk mengetahui ting -

kat hubungan antara kenaikan/penurunan pendapatan nelayan

purse seine/bermotor dengan kenaikan/penurunan produktivi^

tas nelayan tersebut. Adapun perhitungannya tampak seper­

(61)
(62)

Dari perhitungan koefisien korelasi diatas menun-

jukkan bahwa hubungan antara kenaikan/penurunan produktivi

tas nelayan pekerja dengan kenaikan/penurunan pendapatan -

nelayan pekerja purse seine adalah sangat kuat. Oleh sebab

itu pengujian dapat dilanjutkan dengan uji beda untuk me ft

ngetahui apakah ada perbedaan pendapatan nelayan jiada saat

produktivitasnya tinggi dan pada saat produktmvitasnya -

rendah,

Dari perhitungan didapat rata-rata pendapatan sa­

at produktivitas nelayan pekerja ting'gi' ( X^. ) sebesar

Rp 214.552,5 dengan SD ( SD^ ) 46.069,71. Riata.-r&ta' penda­

patan nelayan pada saat produktivitas nelayan . ..rendah -

( X2 ) sebesar Rp. 131.827,6 dengan SD ( SD2 ) sebesar

‘21.276,2?.

HQ ; Tidak ada perbedaan pendapatan nelayan pada saat pro­

duktivitas .tinggi dan pada saat produktivitas ren­

dah. .

H1 : Ada perbedaan pendapatan nelayan pada saat produkti­

vitas tinggi dan pada saat produktivitas rendah*

L.O.s = 0,05

Kriteria pengujian:

Daerah penolakan dan penerimaan adalah :

Hq diterima bila -2,015^^2,015

(63)

-2,015 2,015

t =

(n-1) (SDjO2 + (n-1) (SD2)2

214.552,5 - 131.827,6 t

(2-1) (46.609,71) + (5-1) (21.276,27) J ^ J L

2 + 5 - 2 2 5

t = 3,5254

Kesimpulan : Karena 3,5254^ 2,015, maka HQ ditolak dan

-diterima. Ini berarti bahwa ada perbedaan

pendapatan pada saat produktivitas :tinggi.'-1'

dan pada saat produktivitas rendah,

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga ikan

di sektor perikanan laut Tulungagung cukup stabil/wajar ,

sehingga bila produktivitas nelayan pekerja rendah maka -

pendapatan nelayan tersebut juga rendah, dan ^sebaliknya -

bila produktivitas tinggi maka pendapatan juga tinggi,

Oleh karena itu sesuai dengan hipotesa dan hasil -

analisa pada bab ini , maka dalam upaya peningkatan -

pendapatan nelayan purse seine di Tulungagung dibutuhkan -

pula usaha untuk menjaga kestabilan harga ikan hasil tang­

Gambar

tabel yang disesuaikan dengan keperluan analisls
TABEL 2PRODUKTIVTTAS NELAYAN TULUNGAGUNG PER TAHUN
TABEL 4PRODUKTIVITAS NELAYAN PEKERJA PURSE SEINE
TABEL 5RATA-RATA HARGA IKAN, NILAI PRODUKSI
+6

Referensi

Dokumen terkait

Setelah peneliti bercerita anak diminta oleh peneliti untuk mengulang isi cerita dengan singkat dan apa saja pesan- pesan dari cerita yang diceritakan peneliti,

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan ragam bahasa yang terdapat pada rubrik “Ada Apa‟ di tabloid remaja Gaul edisi Juni – Juli 2012 yang dilihat dari empat aspek ragam

dengan perekat PF menunjukkan bahwa semua kerapatan, kadar air dan pengembangan tebal kecuali pengembangan tebal pada suhu kempa 160°C dengan waktu 5 menit

Pengukuran dan Perancangan Program, simulasi perbaikan, meliputi: analisis data hasil pengukuran berupa: tegangan, arus, dan frekuensi; bentuk gelombang arus dan

 Normal : Menampilkan secara lengkap outline presentasi, isi slide dan catatan pada slide tersebut Slide Sorter : Menampilkan secara keseluruhan dari slide yang Anda buat dalam

Pada penelitian ini didapatka pula 7 pasien yang sudah terdiagnosis terinfeksi demam dengue melaui uji IgG/IgM serta klinis yang mengalami perdarahan tetapi nilai ht nya

Sementara hasil penelitian Sutikno (2003) di SMK Swasta Kota Salatiga; Andreas (2011) di YPE GKI Salatiga dan Musrifah (2011) di SD Kecamatan Sidorejo Kota

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa daya ledak otot lengan merupakan kemampuan otot lengan untuk menampilkan kekuatan maksimum dan kecepatan