• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Alergen Penyebab Dermatitis Kontak pada Pekerja Salon

Hasil uji tempel yang menunjukkan alergen penyebab dermatitis kontak pada pekerja salon dengan menggunakan alergen standar European Baseline Series dari Chemotechnique Diagnostics dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Alergen Penyebab Dermatitis Kontak pada Pekerja Salon

No. Alergen standar

Hasil uji tempel

Total Negatif (%) Positif (%) 1. Potassium dichromate 0 0 0 2. p-Phenylenediamine (PPD) 44 (86,3) 7 (13,7) 51 (100,0) 3. Thiuram mix 0 0 0 4. Neomycin sulfate 50 (98,0) 1 (2,0) 51 (100,0)

5. Cobalt (II) Chloride hexahydrate 0 0 0

6. Benzocaine 47 (92,2) 4 (7,8) 51 (100,0) 7. Nickelsulfate hexahydrate 30 (58,8) 21 (41,2) 51 (100,0) 8. Clioquinol 0 0 0 9. Colophonium 50 (98,0) 1 (2,0) 51 (100,0) 10. Paraben mix 50 (98,0) 1 (2,0) 51 (100,0) 11. N-lsopropyl-N-phenyl-4 phenylenediamine (IPPD) 49 (96,1) 2 (3,9) 51 (100,0) 12. Lanolin alcohol 49 (96,1) 2 (3,9) 51 (100,0) 13. Mercapto mix 49 (96,1) 2 (3,9) 51 (100,0)

14. Epoxy Resin, Bisphenol A 49 (96,1) 2 (3,9) 51 (100,0) 15. Balsam Peru (Myroxylon pereirae

resin) 49 (96,1) 2 (3,9) 51 (100,0) 16. 4- tert- Butylpnenolformaldehyde resin 48 (94,1) 3 (5,9) 51 (100,0) 17. 2- Mercaptobenzothiazole (MBT) 50 (98,0) 1 (2,0) 51 (100,0) 18. Formaldehyde 50 (98,0) 1 (2,0) 51 (100,0) 19. Fragrance Mix 1 49 (96,1) 2 (3,9) 51 (100,0)

20. Sesquiterpene lactone mix 0 0 0

21. Quaternium-15 (Dowicil 200) 0 0 0 22. 2- Methoxy-6-n-pentyl-4-benzoquinone 46 (90,2) 5 (9,8) 51 (100,0) 23. Methylisothiazolinone + Methylchloroisothiazolinone 0 0 0 24. Budesonid 50 (98,0) 1 (2,0) 51 (100,0) 25. Tixocortol -21- pivalate 0 0 0 26. Methyldibromoglutaronitrile 0 0 0 27. Fragrance mix II 49 (96,1) 2 (3,9) 51 (100,0) 28. Lyral 0 0 0

Berdasarkan tabel 4.2. di atas didapatkan bahwa alergen yang menyebabkan reaksi positif paling banyak secara berurutan adalah nikel sulfat

sebanyak 21 orang (41,2%), PPD sebanyak 7 orang (13,7%), 2-Methoxy-6-n-pentyl-4-benzoquinone sebanyak 5 orang (9,8%), benzocaine sebanyak 4 orang (7,8%). Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan O’Connell terhadap 729 orang pekerja salon, yang mendapatkan bahwa alergen yang paling sering menyebabkan reaksi positif adalah nikel sulfat (32,1%) dan diikuti PPD (19,0%). Tingginya reaksi positif terhadap nikel ini kemungkinan berhubungan dengan pelepasan ion-ion nikel pada saat alat-alat salon yang mengandung nikel terpapar dengan asam thioglikolat yang terdapat di dalam larutan untuk keriting permanen rambut. Alasan lain tingginya sensitivitas terhadap nikel ini mencakup banyaknya tindikan telinga/tubuh atau banyaknya penggunaan perhiasan murah.26 PPD merupakan prekursor umum di dalam produk pewarna rambut oksidatif.27 Pekerja salon memiliki frekuensi yang secara signifikan lebih tinggi terhadap sensitisasi PPD, sebagai akibat dari luasnya penggunaan bahan kandungan di dalam pewarna rambut.28 Sosted pada penelitiannya menemukan 4,5% pasien mengalami reaksi positif terhadap PPD dan alergi kontak terhadap PPD merupakan penyebab yang paling sering pada pasien eksema di Eropa.29

Pada penelitian ini, reaksi positif terhadap benzocaine dijumpai pada 4 orang (7,8%) pekerja salon. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Schwensen yang mendapatkan hasil positif terhadap benzocaine sebesar

Pada penelitian ini, dari hasil anamnesis diketahui bahwa 1 dari 7 pekerja salon yang memiliki hasil positif terhadap PPD merupakan pengguna cat rambut. Sedangkan 6 lainnya bukan pengguna cat rambut dan mengaku mengalami gangguan pada kulit yang terasa gatal setelah melakukan pengecatan rambut konsumen salon.

1,3% dari seluruh pekerja salon yang dilakukan uji tempel dengan alergen standar European baseline series. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya reaksi silang antara benzocaine dan senyawa para-amino seperti PPD.30

Dari tabel di atas juga dijumpai 1 orang (2%) positif terhadap colophonium. Bahan ini sering terdapat pada tinta printer, kertas, lem perekat, kosmetika, maupun obat topikal. Pada penelitian ini, selain positif terhadap colophonium, di saat bersamaan subjek ini juga positif terhadap balsam of Peru. Colophonium berasal dari pohon pinus, dan sering mengalami ko-reaksi dengan alergen fragrance karena alergen derivat teroksidasi yang sama juga teridentifikasi di dalam komponen fragrance mix. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Nardelli yang menunjukkan bahwa hasil uji tempel yang positif terhadap marker alergi fragrance, yaitu fragrance mix, balsam of Peru dan colophonium, di dalam seri alergen standar tampak sering berhubungan satu sama lain.

Namun di dalam penelitian ini, pernyataan tersebut tidak dapat dibuktikan sepenuhnya, karena dari 4 pekerja yang positif terhadap benzocaine didapati hanya 2 pekerja yang positif terhadap PPD dalam waktu yang bersamaan.

31

Dijumpai 1 orang (2%) positif terhadap paraben mix, bahan ini sering digunakan sebagai pengawet makanan, obat-obatan, maupun kosmetika. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Uter yang menunjukkan bahwa hanya 1,4% pekerja salon yang positif terhadap bahan ini. Dia juga menyatakan bahwa paraben masih tetap merupakan alergen kontak yang jarang, terlepas dari penggunaannya yang luas di dalam bahan-bahan kosmetika rambut.32 Masing-masing sebanyak 2 orang (3,9%) positif terhadap IPPD maupun

lanolin alcohol. IPPD merupakan turunan dari PPD yang juga terdapat di dalam pewarna rambut. Lanolin alcohol sering digunakan sebagai bahan dasar ointment pada kosmetika dan produk farmasi.21 Sebanyak 2 orang (3,9%) masing-masing positif terhadap mercapto mix dan epoxy resin. Mercapto mix sering digunakan sebagai akselerator pada produk-produk karet, juga berfungsi sebagai fungisida dan inhibitor korosi pada berbagai produk. Epoxy resin digunakan pada plaster, benda-benda yang terbuat dari plastik seperti sarung tangan PVC, serta terdapat juga pada cat dan tinta.21 Dari anamnesis terhadap pekerja salon yang positif terhadap kedua bahan ini, diperoleh data adanya riwayat pemakaian sarung tangan lateks yang dipakai berulang kali selama bekerja di salon. Terdapat 2 orang (3,9%) yang positif terhadap balsam of Peru. Balsam of Peru merupakan bahan pewangi di dalam parfum.21 Penelitian yang dilakukan oleh Nardelli menunjukkan hasil uji tempel yang positif terhadap balsam of Peru sebesar 6%. Pada penelitiannya dikatakan bahwa balsam of Peru berhubungan dengan alergi fragrance. Dia menunjukkan bahwa alergen terpenting dari balsam of Peru ini dibentuk melalui polimerisasi ‘protoresin’ yang merupakan suatu ester dari asam benzoat atau cinnamic acid dan coniferyl alcohol; yang mana dijumpai juga banyak komponen alergenik seperti benzyl cinnamate, eugenol, methyl cinnamate, benzyl benzoate, vanillin, cinnamic acid, cinnamic alcohol, cinnamal, dan benzyl salicylate yang semuanya terdapat di dalam atau berhubungan dengan bahan alergenik fragrance yang lain.31 Dijumpai sebanyak 3 orang (5,9%) yang positif terhadap 4-tert-Butylpnenolformaldehyde resin, bahan ini terdapat di dalam perekat yang sering dijumpai pada sepatu, tas, tali pinggang dan tali jam tangan.33

Masing-masing terdapat 1 orang (2%) yang positif terhadap MBT dan formaldehyde. MBT memiliki peranan yang sama dengan mercapto mix, sedangkan formaldehyde sering digunakan sebagai penyegar, disinfektan, dan pengawet di dalam kosmetika.21 Dijumpai sebanyak 2 orang (3,9%) yang positif terhadap fragrance mix I, yang mana bahan ini merupakan campuran dari berbagai pewangi. Dijumpai sebanyak 5 orang (9,8%) yg positif terhadap 2- Methoxy-6-n-pentyl-4-benzoquinone. Bahan ini memiliki nama lain yaitu Primin, merupakan antibiotik agen anti-kanker, tetapi sering digunakan sebagai bahan tambahan untuk keperluan industri.34 Sebanyak 1 orang (2%) positif terhadap budesonide, merupakan jenis kortikosteroid yang digunakan sebagai sediaan topikal. Selain itu terdapat 2 orang (3,9%) yang positif terhadap fragrance mix II yaitu senyawa yang merupakan gabungan berbagai bahan pewangi. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Schwensen yang menemukan hasil uji tempel positif terhadap fragrance mix sebesar 4,5%. Dia menyatakan bahwa penyebab kepositifan ini kemungkinan karena tingginya paparan terhadap fragrance mix ini di luar kegiatan salon, baik melalui penggunaan kosmetika pribadi atau dari lingkungan kerja yang sangat banyak menggunakan bahan tambahan. Hal ini kemungkinan juga disebabkan potensi sensitisasi yang kuat dari pewarna rambut menahan efek dari fragrance, sehingga dibutuhkan periode paparan yang lebih lama untuk menyebabkan sensitisasi.30

Gambar 4.1 Frekuensi Alergen Penyebab Dermatitis Kontak pada Pekerja Salon

Keterangan:

a. Garis vertikal (sumbu Y) merupakan jumlah subjek. b. Garis horizontal (sumbu X) merupakan alergen (1-28).

PPD dapat ditemukan di dalam pewarna rambut, pewarna serat kain dan pewarna kulit, tinta printer, produk industri karet dan plastik, bahan fotokopi dan bahan pencetak foto. Pekerja salon sebaiknya melindungi diri mereka dengan menggunakan sarung tangan vinyl.35,36 Pada penelitian yang dilakukan Howard sarung tangan ini disebut sebagai sarung tangan non-lateks.37 Pekerja salon juga sebaiknya menghindari benda-benda yang berhubungan dengan pewarna jenis azo seperti kaos kaki dan bahan kulit. Pekerja salon juga sebaiknya berhati-hati ketika mendapat obat anestesi seperti procaine, benzocaine, epoxy resin dan obat-obatan seperti sulfonylurea, p-aminosalicylic acid, p-aminobenzoic acid dan aspirin.22

0 10 20 30 40 50 60 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728 positive negative

BAB V

Dokumen terkait