LANDASAN TEOR
2.2. Algoritma Dempster Shafer
Teori dempster shafer (Jannah, 2011) adalah suatu teori matematika untuk pembuktian berdasarkan belieffunctions and plausiblereasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa. Teori ini dikembangkan oleh Arthur P. Dempster dan Glenn Shafer merupakan metode penalaran non monotonis yang digunakan untuk mencari ketidak konsistenan akibat adanya penambahan maupun pengurangan fakta baru yang akan merubah aturan yang ada. Secara umum teori dempster shafer ditulis dalam suatu interval (Kusuma, 2003) :
[Belief, Plausibility]
1. Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence (bukti) dalam mendukung suatu
himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa tidak ada
evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian. Dimana nilai
belief (Bel) yaitu (0-0.9).
2. Plausibility (Pls) akan mengurangi tingkat kepastian dari evidence. Plausibility
bernilai 0 sampai 1. Jika yakin akan X, maka dapat dikatakan bahwa Bel(X) = 1, sehingga nilai dari Pls(X) = 0.
Menurut Giarratano dan Riley dalam (Prijodiprojo & Wahyuni, 2013 ) fungsi
belief dapat diformulasikan dan ditunjukkan pada persamaan (2.1):
……….... (2.1)
Dan Plausibility dinotasikan pada persamaan (2.2):
………... (2.2)
Dimana:
Bel (X) = Belief (X) Pls (X) = Plausibility (X) m (X) = Massfunction dari (X) m (Y) = Massfunction dari (Y)
Teori dempstershafer menyatakan adanya frameofdiscrement yang dinotasikan dengan simbol (ϴ). Frame of discrement merupakan semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesis sehingga sering disebut dengan environment yang ditunjukkan pada persamaan (2.3):
………... (2.3) Dimana :
θ = Frameofdiscrement atau environment θ1,…,θN = element/unsur bagian dalam environment
Environment mengandung elemen-elemen yang menggambarkan
kemungkinan sebagai jawaban, dan hanya ada satu yang akan sesuai dengan jawaban yang dibutuhkan. Kemungkinan ini dalam teori dempstershafer disebut dengan power set dan dinotasikan dengan P (ϴ), setiap elemen dalam power set ini memiliki nilai
Massfunction (m) dalam teori dempster shafer adalah tingkat kepercayaan dari suatu evidence (gejala), sering disebut dengan evidencemeasure sehingga dinotasikan dengan (m). Tujuannya adalah mengaitkan ukuran kepercayaan elemen-elemen θ. Tidak semua evidence secara langsung mendukung tiap-tiap elemen. Untuk itu perlu adanya probabilitas fungsi densitas (m). Nilai m tidak hanya mendefinisikan elemen-
elemen θ saja, namun juga semua subset-nya. Sehingga jika θ berisi n elemen, maka
subsetθ adalah 2n. Jumlah semua m dalam subsetθ sama dengan 1. Apabila tidak ada
informasi apapun untuk memilih hipotesis, maka nilai: m{θ} = 1,0
Apabila diketahui X adalah subsetdari θ, dengan m1 sebagai fungsi densitasnya,
dan Y juga merupakan subset dari θ dengan m2 sebagai fungsi densitasnya, maka
dapat dibentuk fungsi kombinasi m1 dan m2 sebagai m3, yaitu ditunjukkan pada
persamaan (2.4):
………... (2.4)
Dimana :
m3 (Z) = Mass function dari evidence Z
m1 (X) = Mass function dari evidence X, yang diperoleh dari nilai keyakinan suatu
evidence dikalikan dengan nilai disbelief dari evidence tersebut.
m2 (Y) = Mass function dari evidence Y , yang diperoleh dari nilai keyakinan suatu
evidence dikalikan dengan nilai disbelief dari evidence tersebut.
2.3. Android
Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler berbasis linux sebagai kernel-nya.
Android begitu pesat perkembangan di era saat ini Karena android menyediakan
platform terbuka (Open Source) bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi
mereka sendiri. Awalnya, perusahaan search engine terbesar saat ini, yaitu Google
Inc. membeli AndroidInc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel.
konsorsium dari 34 perusahaan hardware, software dan telekomunikasi, termasuk
Google, HTC, Intel, Motorola, Qualqomm, T-Mobile dan Nividia. Pada saat perilisan
perdana android, 5 November 2007, android bersama open handset alliance
menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode android di bawah lisensi apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Android memiliki dua distributor, yaitu Google Mail Service (GMS) dan Open Handset Distributor (OHD).
GMS adalah distributor android yang mendapatkan dukungan penuh dari
Google, sedangkan OHD adalah distributor android tanpa dukungan langsung dari
Google. Saat ini sudah banyak bermunculan vendor-vendor untuk smartphone, yaitu
diantaranya: HTC, Motorola, Samsung, LG, HKC, Huawei, Archos, Webstation Camangi, Dell, Nexus, SciPhone, WayteQ, Sony Ericsson, Acer, Philips, T-Mobile,
Nexian, IMO, Asus dan lainnya vendor yang meproduksi smartphone Android
(Pratama, 2011).
2.3.1. Kelebihan Android
1. Lengkap (Complete platform): Android dikatakan lengkap karena android
menyediakan tools untuk membangun software yang sangat lengkap dibanding dengan platform lain. Para pengembang dapat melakukan pendekatan yang komprehensif ketika mereka mengembangkan suatu aplikasi pada platformandroid.
2. Terbuka (Open source platform): Platform android diciptakan dibawah lisensi opensource, dimana para pengembang bebas untuk mengembangkan aplikasi pada platform ini. Android menggunakan linuxkernel 2.6.
3. Bebas (Free platform): Android adalah platform mobile yang tidak memiliki batasan dalam mengembangkan aplikasinya. Tidak ada lisensi dalam mengembangkan aplikasi android. Android dapat didisribusikan dan diperdagangkan dalam bentuk apapun (Pratama, 2011).
2.3.2. Android SDK ( Software Development Kit )
Android SDK merupakan sebuah tools yang diperlukan untuk mengembangkan
SDK telah menjadi alat bantu dan API ( Application Programming Interface ) untuk mengembangkan aplikasi bebasis android. Android SDK bersifat gratis dan bebas distribusikan karena android bersifat open source. Basic4android merupakan sebuah
editor, secara default editor ini belum bisa dipakai untuk men-develop android. Agar
bisa digunakan untuk membuat aplikasi android maka terlebih dahulu harus di-install
SDK Android (StKamurtDevelopmentKit). Setelah di-install android SDK berisi dua
tools yaitu AVD (Android Virtual Device) manager digunakan untuk membuat
emulator android. SDK Manager adalah download manager komponen-komponen
android. (Pratama, 2011).
2.3.3. JDK (Java Development Kit)
JDK (Java Development Kit) adalah sekumpulan program kecil yang akan sangat membantu untuk para pengembang aplikasi dalam merancang dan melakukan testing
program. JDK dapat di lihat dengan cara mengakses lewat command line. Java
developmentkit merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan proses
kompilasi dari kode java menjadi bytecode yang dapat dimengerti dan dapat dijalankan oleh java runtime environtment. Java development Kit wajib ter-install
pada komputer yang akan melakukan proses pembuatan aplikasi berbasis java. Namun
java development kit tidak wajib ter-install di komputer yang akan menjalankan
aplikasi yang dibangun menggunakan java. (Khannedy, 2013)
Gambar 2.4. Konfigurasi Pengembangan Android
SDK
JDK
B4A
Android
2.3.4. Versi Android
Berikut adalah perkembangan versi Android (Pratama, 2011):
1. Android versi awal (2007 – 2008)
Pada September 2007 google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler.
Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar GSM yang
menggunakan android sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh
HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2008. Pada 9
Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh
Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp,
dan VodafoneGroupPlc.
2. Android versi 1.1
Pada 9 Maret 2009, Google merilis android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search
(pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.
3. Android versi 1.5 ( Cupcake )
Pada pertengahan Mei 2009, google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan android dan SDK (Software DevelopmentKit) dengan versi 1.5
(cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa
fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke youtube dan gambar ke picasa
langsung dari telepon, dukungan bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.
4. Android versi 1.6 ( Donut )
Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses
pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan.
5. Android versi 2.0 / 2.1 ( Eclair )
Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel android dengan versi 2.0/2.1 (eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware,
peningkatan google maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML 5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2
MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Dengan semakin berkembangnya dan
semakin bertambahnya jumlah handset android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi
android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi android
adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug.
6. Android versi 2.2 ( Froyo : FrozenYoghurt )
Pada 20 Mei 2010, android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan- perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan
Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat,
intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai google chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD card, kemampuan WiFi hotspot portabel, dan kemampuan auto
update dalam aplikasi androidmarket.
7. Android versi 2.3 ( Gingerbread )
Pada 6 Desember 2010, android versi 2.3 (gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copypaste, layar antar muka (user interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone).
8. Android versi 3.0 / 3.1 ( Honeycomb )
Android honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User interface pada honeycomb
juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung
multiprosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.
Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan honeycomb adalah Motorola
Xoom.
9. Android versi 4.0 ( IceCream )
Android versi 4.0 akan dirilis akhir tahun 2011. Setelah kita ketahui versi
Android ini perlu diketahui bahwa nama lain dari versi-versi tersebut diambil