• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS DATA

3.1. Pola Gerakan Serikat Petani Indonesia Sumut Sebagai Kekuatan Politik

3.1.6. Aliansi Gerakan

Mendorong lahirnya gerakan sosial rakyat, bagi SPI Sumut bukan berarti hanya menggerakkan kekuatan kaum tani semata. Perjuangan universal harus diperjuangkan secara bersama-sama dengan kalangan rakyat tertindas lainnya

yang non petani. Pentingnya mendorong aliansi gerakan dengan kalangan non petani dalam kerangka memperbesar perlawanan terhadap musuh bersama dikalangan rakyat tertindas, serta mendesakkan perubahan yang lebih universal. Cita-cita untuk mendorong perubahan yang lebih besar yang dilakukan gerakan tanibersama dengan gerakan rakyat lainnya, digambarkan oleh Ketua Cabang DPC SPI Kabupaten Asahan, Ibu Zubaidah:

“Harus disadari bahwa persoalan petani juga berkaitan dengan persoalan yang lain, buruh, miskin kota dan sebagainya. Karena kebanyakan buruh dan miskin kota juga asalnya dari petani desa yang ke kota. Di SPSU, untuk menyamakan pandangan terhadap persoalan rakyat, ada aliansi untuk membicarakan persoalan disetiap sektor. Disitulah akan menemukan akar persoalan, kenapa persoalan rakyat terjadi dan tidak memandang persoalan petani, buruh dan sektor lainnya secara terpisah-pisah. Jadi ada sebuah sistem yang menjadi persoalan dan musuh bersama. Kalau dari sisi strategisnya, kita memandang mayoritas bangsa ini adalah orang miskin. Yang miskin ini kebanyakannya adalah petani, buruh, nelayan dan miskin kota. Nah, ketika kita bisa membangun kekuatan ini, bisa kita manfaatkan untuk kepentingan strategis organisasi menjadi sebuah kekuatan penekan terhadap pengambil kebijakan. Untuk yang praktis, bisa membantu mendesakkan isu-isu masing-masing sektor yang menjadi kebutuhan masing- masing sektor ini.”

Ada dua point penting kepentingan membangun aliansi tersebut diletakkan dalam kerangka membangun dan memperkuat kekuatan ekonomi dan kekuatan politik diantara organisasi massa gerakan rakyat. Juga di tegaskan bahwa

kepentingan SPI Sumut terhadap adanya aliansi yang dibangun merupakan bagian dari kepentingan strategis perjuangan jangka panjang yang merupakan penjabaran cita-cita dan strategi perjuangan SPI Sumut itu sendiri bagi kepentingan massanya.

Secara taktis, sekutu-sekutu gerakan tani yang terlibat dalam gerakan berperan dalam memperbesar kekuatan penekan terhadap pihak lawan. Secara strategis, sekutu-sekutu gerakan tani diharapkan menjadi kekuatan pendukung bagi gerakan tani yang akan menjadi motor dari gerakan sosial. Untuk keentingan tersebut, SPI mendorong keterlibatan organisasi-organisasi tani lainnya untuk terlibat dalam gerakan rakyat yang dibangun.

Aliansi rakyat miskin Sumatera Utara merupakan aliansi organisasi gerakan rakyat, pemuda, dan mahasiswa yang dibangun oleh SPI. Dalam aliansi ini terlibat organisasi gerakan buruh (Serikat Buruh Sumatera Utara/SBSU), miskin kota (Serikat Becak Merdeka/SBM), nelayan (Jaringan Nelayan Sumatera Utara/JNSU), Organisasi Pemuda dan Mahasiswa (FPPI kota Medan dan HMI Komisariat FISIP USU) serta NGO pendukung gerakan rakyat (Sintesa, Lentera Medan, JALA dan Yarman). Aliansi tersebut merupakan aliansi SPI yang dibangun berdasarkan hubungan kesamaan cita-cita perjuangan dan kedekatan secara ideologis. Meski aliansi ini belum dapat berkembang dan menguat secara signifikan, setidaknya aliansi tersebut bertahan secara permanen.

BAB IV PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Berawal dari kebijakan pemerintah yang memberikan kebebasan kepada pengusaha asing, dengan menyewakan tanah dalam waktu jangka panjang dan murah dengan hak erfphacht dan konsep domein verklaring, mengakibatkan petani kehilangan sumber produksi berupa tanah. Semua itu diperparah ketika paradigma developmentalisme (pembangunan) dijalankan dengan mengatas namakan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Akan tetapi rakyat yang sebagian besar hidup dari sektor pertanian semakin tergusur dari tanah yang sudah mereka tempati dan kelolah sejak lama karena kebijakan pemerintah yang mengizinkan pemodal mengelolah tanah yang seharusnya diperuntukkan bagi kemakmuran rakyatnya.

Rakyat semakin tertindas karena tekanan-tekanan yang datang dari luar diperparah dengan sikap aparat pemerintah, militer dan polisi yang mendukung langkah-langkah perusahaan besar dilapangan dan hak asasi rakyat untuk hidup layak terabaikan. Dimana UUPA yang menjadi dasar bagi petani hanya sebagai law in book di pemerintahan.

Serikat Petani Indonesia Wilayah Sumatera Utara lahir sebagai wadah untuk perjuangan kepentingan kaum tani yang telah banyak mengalami ketertindasan akibat kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dengan menuntut keadilan atas hak-hak petani yang telah dirampas. Sebagai sebuah organisasi gerakan sosial, Serikat Petani Indonesia memiliki karakteristik yang lebih

berkembang jika dibandingkan gerakan petani tradisional yang cenderung bersifat spontan, lokalistik dan jangka pendek.

SPI membangun kekuatan-kekuatan politik bagi basis massa nya yang

memperjuangkan dan menuntut keadilan atas hak-hak yang terabaikan. Dengan kekuatan-kekuatan yang di bangunnya diharapkan dapat segera mempengaruhi kebijakan yang telah pemerintah buat. Untuk segera menuntaskan masalah- masalah yang dihadapi petani.

Untuk dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan bersama, dibutuhkan basis anggota yang akan melakukan aksi-aksi tuntutan kepada pemerintah baik di tingkat kabupaten maupun di tingkat propinsi. SPI wilayah Sumut memiliki keyakinan bahwa cara-cara yang efektif untuk segera mewujudkan keadilan bagi petani yang bersengketa melalui aksi pendudukan lahan. Karena sampai saat ini Undang-undang Pokok Agraria yang menjamin keadilan struktur agraria bagi petani tidak berjalan sama sekali. Bahkan lembaga negara serta lembaga peradilan dinilai tidak berjalan sebagaimana mestinya yang memihak rakyat.

Untuk mendapatkan dukungan yang lebih besar dari masyarakat dan organisasi lain , SPI Sumut melakukan kampanye melalui media cetak dan juga elektronik untuk membangun opini publik. Lobby dan negosiasi juga dilakukan dengan tujuan segera terselesaikannya masalah sengketa tanah yang dihadapi petani serta mencari tahu kelemahan ari pihak pengusaha sebagai lawan.

Ikut bertarung dalam pemerintahan di desa dengan menjadi kepala desa atau menduduki jabatan di desa, dan membangun gerakan aliansi dengan organisasi gerakan lain yang mempunyai cita-cita dan tujuan bersama, untuk

memperjuangkan keadilan akan hak petani, meruopakan suatu kekuatan untuk dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah.

Untuk membangun pertanian yang benar-benar memihak ke rakyat, maka kedaulatan mutlak harus ada di tangan rakyat. Rakyat sendiri yang harus menguasai sumber agraria sebagai kekuatan untuk pembangunan. Hal ini dapat dicapai dengan pembaruan agraria. Oleh karenanya dengan bertujuan untuk merobak, memperbaharui, memulihkan dan menata model pembangunan ekonomi, demokrasi politik petani serta adat dan budaya masyarakat, SPI terus bertarung dengan musuh-musuh perjuangan dalam mewujudkan pembaruan agraria dan pembangunan desa untuk menciptakan kesejahteraan dan keadilan sosial.

4.2. SARAN

Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 3 dan pada UU No.5 Tahun 1960, negara bertugas untuk mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan bumi, air, dan ruang angkasa tersebut untuk sebesar- besarnya kemakmuran rakyat. Hal ini berprinsip pada kedaulatan rakyat. Melalui pembaruan agraria, peluang kerja dan peningkatan kesejahteraan di pedesaan akan meningkat, potensi konflik menurun, partisipasu politik melalui organisasi tani yang kuat akan meningkat serta kesenjangan ekonomi akan menurun.

Gerakan sosial petani yang dijalankan oleh Serikat Petani Indonesia Sumatera Utara dapat dikatakan sebagai bentuk gerakan sosial petani modern yang telah melampaui batas-batas tradisional dan lokalisme masyarakat pedesaan.

Dalam proses penelitian ini juga ditemukan sisi kelemahan SPI Sumut. masalah berkurangnya (tidak aktif) kader-kader organisasi. Berkurangnya kader-kader organisasi berakibat pada lemahnya basis-basis massa SPI Sumut di tiap wilayah, serta terhambatnya kerja-kerja gerakan yang harus dijalankan oleh organisasi. Kader-kader organisasi merupakan tulang punggung dari bangunan gerakan yang dijalankan SPI Sumut.

DAFTAR PUSTAKA

Dokumen terkait