• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bag.Pembelian

5.2 Alternatif Metode Pengendalian Persediaan Bahan Baku

MRP merupakan metode perencanaan dan pengendalian pesanan dan persediaan untuk barang-barang dengan sifat permintaan dependent (terikat). Bahan baku yang digunakan oleh perusahaan merupakan bahan baku untuk produksi minuman kopi yang bersifat terikat. Oleh karena itu metode MRP ini dapat digunakan sebagai alternatif bagi perusahaan untuk merencanakan kebutuhan bahan baku, terutama dalam hal ukuran lot pemesanan, biaya pemesanan, biaya penyimpanan, besarnya tingkat persediaan dan kuantitas pembelian kumulatif bahan baku. Teknik MRP yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik Lot For Lot (LFL), teknik Economic Order Quantity (EOQ), teknik Period Order Quantity (POQ), dan teknik Part Period Balancing (PPB).

Kuantitas produksi berbeda untuk setiap periodenya, oleh karena itu perlu adanya penerapan metode MRP oleh perusahaan sebagai alternatif dalam sistem pengendalian bahan baku. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan kebutuhan kotor bahan baku sesuai penjadwalan produksi yang telah dilakukan. Apabila persediaan di tangan masih ada, maka persediaan dihabiskan terlebih dahulu, kemudian ditentukan kebutuhan bersih yang merupakan hasil

70 pengurangan dari kebutuhan kotor dengan penerimaan terjadwal dan persediaan ditangan.

5.2.1 Metode MRP Teknik Lot For Lot (LFL)

Teknik Lot for lot merupakan teknik penentuan ukuran lot, dengan memesan kuantitas bahan baku tepat sebesar yang dibutuhkan, tanpa persediaan pengaman dan tanpa antisipasi atas pesanan lebih lanjut, prosedur semacam ini konsisten dengan ukuran lot kecil, pesanan berkala, persediaan tepat waktu rendah, dan permintaan terikat. Teknik ini berusaha menghilangkan biaya penyimpanan atas persediaan bahan yang disimpan. Selama tahun 2013, frekuensi pemesanan dengan metode ini berbeda dengan metode perusahaan. Frekuensi pembelian biji kopi yang dilakukan perusahaan sebanyak 45 kali. Frekuensi pemesanan dan kuantitas pesanan bahan baku dengan teknik LFL disajikan pada Tabel 9.

71 Tabel 9. Frekuensi Pemesanan dan Kuantitas Pesanan Bahan Baku dengan

Metode MRP Teknik LFL

No Bulan Frekuensi (kali) Kuantitas (Gram)

1 Januari 2 5.906,00 2 Februari 4 19.872,00 3 Maret 4 21.150,00 4 April 4 20.376,00 5 Mei 4 18.804,00 6 Juni 4 16.668,00 7 Juli 4 14.910,00 8 Agustus 4 16.876,00 9 September 4 21.694,00 10 Oktober 4 24.932,00 11 November 4 25.138,00 12 Desember 3 16.050,00 Total 45 222.376,00 Rata-rata 3,75 18.531,33 Sumber: Data primer (diolah) 2014

Berdasarkan Tabel 9, kuantitas pesanan bervariasi setiap bulannya karena disesuaikan dengan kebutuhan bersih setiap minggunya. Total frekuensi menggunakan teknik LFL menghasilkan frekuensi sebanyak 45 kali dengan total kuantitas sebesar 222.376 gram. Kuantitas pesanan tertinggi terjadi pada bulan November yaitu sebesar 25.138 gram yang diakibatkan meningkatnya jumlah pemakaian bahan baku sehingga berakibat pada meningkatnya jumlah pemesanan. Perincian biaya persediaan bahan baku menggunakan metode LFL disajikan pada Tabel 10 dan lampiran 5.

72 Tabel 10. Biaya Persediaan Bahan Baku dengan Metode MRP Teknik LFL

No Komponen Jumlah

1 Frekuensi (kali) 45

2 Biaya pemesanan (Rp) 152.100,00

3 Biaya Penyimpanan (Rp) 79.388,23

4 Biaya pembelian (Rp) 59.257.644,60

Total Biaya Persediaan (Rp) 59.489.132,83

Sumber: Data primer (diolah) 2014

Berdasarkan Tabel 10, total biaya persediaan bahan baku menggunakan teknik LFL sebesar Rp. 59.489.132,83. Teknik LFL memiliki tingkat kuantitas pemesanan lebih rendah dibandingkan dengan metode perusahaan. Hal ini terjadi karena teknik LFL ini memiliki sifat mengurangi biaya penyimpanan dan berusaha untuk melakukan pemesanan sesuai dengan kebutuhan bersih.

5.2.2 Metode MRP Teknik Economic Order quantity (EOQ)

Teknik EOQ merupakan teknik persediaan yang tertua dan paling umum dikenal. Model ini mengidentifikasi kuantitas pemesanan atau pembelian optimal dengan tujuan meminimalkan biaya persediaan yang terdiri dari biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Ketika menggunakan teknik EOQ, perusahaan melakukan pemesanan bahan baku yang lebih rendah dibandingkan dengan teknik yang dilakukan perusahaan. Teknik ini memungkinkan perusahaan dapat menekan biaya pemesanan dengan penghematan yang cukup besar. Pada teknik ini perusahaan melakukan pemesanan sebanyak 23 kali pemesanan.

73 Tabel 11. Frekuensi Pemesanan dan Kuantitas Pemesanan Bahan Baku dengan Metode MRP Teknik EOQ

No Bulan Frekuensi (kali)

Kuantitas (Gram 1 Januari 1 9.930,26 2 Februari 2 19.860,52 3 Maret 2 19.860,52 4 April 2 19.860,52 5 Mei 2 19.860,52 6 Juni 3 29.790,78 7 Juli 0 0,00 8 Agustus 2 19.860,52 9 September 2 19.860,52 10 Oktober 3 29.790,78 11 November 2 19.860,52 12 Desember 2 19.860,52 Total 23 228.395,98 Rata-rata 1,92 19.033,00

Sumber: Data primer (diolah) 2014

Berdasarkan Tabel 11, dapat diketahui kuantitas pemesanan yang sama setiap bulannya kecuali bulan Juli, pada bulan Juli masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pada bulan Juli sehingga tidak melakukan pemesanan. Total pemesanan bahan baku menggunakan teknik EOQ yaitu sebesar 228.395,98 gram dengan frekuensi pemesanan sebanyak 23 kali. Perincian biaya persediaan bahan baku dengan menggunakan metode EOQ disajikan pada Tabel 12 dan lampiran 7. Tabel 12. Biaya Persediaan Bahan Baku dengan Metode MRP Teknik EOQ

No Komponen Jumlah

1 Frekuensi (kali) 23

2 Biaya pemesanan (Rp) 77.740,00

3 Biaya Penyimpanan (Rp) 81.537,36 4 Biaya pembelian (Rp) 60.861.818,77

Total Biaya Persediaan (Rp) 61.021.096,14

74 Total biaya persediaan bahan baku menggunakan metode MRP teknik EOQ sebesar Rp. 61.021.096,14, lebih tinggi jika dibandingkan dengan menggunakan metode MRP teknik LFL. Penerapan metode EOQ menghasilkan frekuensi pemesanan lebih kecil jika dibandingkan dengan metode yang diterapkan perusahaan dan metode LFL yaitu sebanyak 23 kali frekuensi pemesanan.

5.2.3 Metode MRP Teknik Period Order Quantity (POQ)

Pada teknik POQ, ukuran lot ditetapkan sama dengan kebutuhan aktual dalam jumlah periode tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, kelebihan persediaan yang mungkin timbul dalam kebijakan EOQ dapat ditekan. Keunggulan teknik POQ dibandingkan dengan teknik EOQ adalah dalam mengurangi biaya penyimpanan sediaan bila kebutuhan tidak uniform, karena sediaan yang berlebihan dapat dihindari. Kebutuhan akan bahan baku perusahaan dalam produksi minuman kopi memiliki kebutuhan yang tidak seragam tiap periodenya, oleh karena itu teknik POQ cocok diterapkan dalam menganalisis persediaan bahan baku pada perusahaan restoran Sweet Corner.

Hasil perhitungan jumlah periode yang harus dipenuhi menghasilkan nilai POQ adalah 2 periode, yang berarti kebutuhan untuk 4 periode atau 4 minggu harus dipenuhi oleh satu kali pemesanan bahan baku. Dengan menggunakan teknik POQ ini kuantitas pemesanan bahan baku perusahaan lebih besar dibanding dengan teknik LFL dan teknik EOQ. Total kuantitas pemesanan bahan baku yang dilakukan dalam teknik ini yaitu sebesar 224.334 gram dan frekuensi pemesanan sebanyak 12 kali.

75 Tabel 13. Frekuensi Pemesanan dan Kuantitas Pesanan Bahan Baku dengan

Metode MRP Teknik POQ

No Bulan Frekuensi (kali) Kuantitas (Gram)

1 Januari 1 12.714,00 2 Februari 1 20.344,00 3 Maret 1 21.012,00 4 April 1 20.016,00 5 Mei 1 18.312,00 6 Juni 1 16.008,00 7 Juli 1 15.132,00 8 Agustus 1 18.176,00 9 September 1 22.612,00 10 Oktober 1 25.416,00 11 November 1 23.892,00 12 Desember 1 10.700,00 Total 12 224.334,00 Rata-rata 1,00 18.694,50 Sumber: Data primer (diolah) 2014

Berdasarkan Tabel 13, frekuensi pemesanan menggunakan metode POQ sebanyak 12 kali. Total kuantitas pemesanan menggunakan metode ini yaitu sebesar 224.334 gram dengan kuantitas pemesanan tertinggi pada bulan Oktober yaitu sebesar 25.416 gram. Berikut ini disajikan perincian biaya persediaan dengan menggunakan metode MRP teknik POQ pada Tabel 14 dan lampiran 9. Tabel 14. Biaya Persediaan Bahan Baku dengan Metode MRP Teknik POQ

No Komponen Jumlah

1 Frekuensi (kali) 12

2 Biaya pemesanan (Rp) 40.560,00

3 Biaya Penyimpanan (Rp) 80.087,24

4 Biaya pembelian (Rp) 59.779.402,65

Total Biaya Persediaan (Rp) 59.900.049,89

76 Berdasarkan Tabel 14, diketahui total biaya persediaan dengan menggunakan metode POQ sebesar Rp. 59.900.049,89 dengan kuantitas pembelian sebesar 224.334 gram. Metode POQ ini memiliki nilai kuantitas dan biaya persediaan lebih rendah jika dibandingkan dengan teknik EOQ dan lebih tinggi jika dibandingkan dengan teknik LFL.

5.2.4 Metode MRP Teknik Part Period Balancing (PPB)

Metode PPB secara sederhana menambahkan kebutuhan sampai nilai bagian periode mencapai Economic Part Period (EPP), yang merupakan rasio antara biaya pemesanan dengan biaya penyimpanan. Prinsip dari teknik ini adalah mencoba menggabungkan suatu periode dengan periode berikutnya kemudian menghitung kumulatif bersih dari periode gabungan tersebut serta kumulatif bagian periodenya. Kumulatif bagian periode diperoleh dengan mengakumulasikan perkalian kebutuhan suatu periode dengan periode tambahan yang ditanggung. Bagian periode yang paling mendekati nilai EPP merupakan gabungan periode yang dipilih. Nilai yang diperoleh dari penghitungan EPP adalah sebanyak 9.468,62 gram.

77 Tabel 15. Frekuensi Pemesanan dan Kuantitas Pesanan Bahan Baku dengan

Metode MRP Teknik PPB

No Bulan Frekuensi (kali)

Kuantitas (Gram) 1 Januari 1 12.714,00 2 Februari 1 15.022,00 3 Maret 2 31.518,00 4 April 1 14.832,00 5 Mei 2 26.976,00 6 Juni 1 14.910,00 7 Juli 1 11.682,00 8 Agustus 1 12.982,00 9 September 1 16.500,00 10 Oktober 2 38.124,00 11 November 1 17.296,00 12 Desember 1 10.700,00 Total 15 223.256,00 Rata-rata 1,25 18.604,67 Sumber: Data primer (diolah) 2014

Berdasarkan Tabel 15, frekuensi pemesanan bahan baku menggunakan teknik PPB menghasilkan 15 kali frekuensi pemesanan dengan total kuantitas pemesanan sebesar 223.256 gram. Kuantitas pemesanan tertinggi terjadi pada bulan Oktober sebesar 38.124 gram dan yang terendah terjadi pada bulan Desember sebesar 10.700 gram. Perincian total biaya persediaan metode MRP teknik PPB disajikan pada Tabel 16 dan lampiran 11.

78 Tabel 16. Biaya Persediaan Bahan Baku dengan Metode MRP Teknik PPB

No Komponen Jumlah

1 Frekuensi (kali) 15

2 Biaya pemesanan (Rp) 50.700,00

3 Biaya Penyimpanan (Rp) 79.702,39

4 Biaya pembelian (Rp) 59.492.142,60

Total Biaya Persediaan (Rp) 59.622.544,99

Sumber: Data primer (diolah) 2014

Total biaya persediaan bahan baku menggunakan metode MRP teknik PPB yaitu sebesar Rp. 59.622.544,99 dengan pembelian total kuantitas pemesanan sebesar 223.256 gram. Biaya persediaan bahan baku menggunakan teknik PPB lebih rendah jika dibandingkan dengan metode yang digunakan perusahaan dan teknik POQ, akan tetapi biaya persediaan menggunakan teknik ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan teknik LFL.

Dokumen terkait