B. Perumusan Strategi
5. Alternatif Strategi
Perumusan untuk alternatif strategi yang diperlukan dalam pengembangan agroindustri sohun di Desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten digunakan analisis Matriks TOWS. Matriks TOWS menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal dapat dipadukan dengan kekuatan dan kelemahan internal sehingga dihasilkan rumusan strategi pengembangan usaha agroindustri. Matriks ini menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi S- O, strategi W-O, strategi W-T, dan strategi S-T. Adapun Matrik TOWS dapat dilihat pada Tabel 22.
commit to user
Tabel 22. Alternatif Strategi Matriks TOWS Pengembangan Agroindustri Sohun Di Desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten.
Strenght (S) 1. Pengalaman
mengusahakan sohun sudah lama
2. Usaha mudah dilakukan dan resiko kecil 3. Kualitas produk sohun
yang tahan lama 4. Kontinyuitas hasil
produksi
5. Pemanfatan peran Litbang
Weakness (W) 1. Permodalan masih kurang 2. Kualitas SDM yang masih
rendah
3. Pengelolaan kurang optimal
4. Minimnya sistem pembuangan limbah 5. Biaya transportasi tinggi 6. Promosi masih kurang 7. Pencatatan keuangan
sangat kurang Opportunities (O)
1. Pangsa pasar masih luas 2. Perhatian pemerintah
terhadap pengembangan agroindustri sohun 3. Kondisi lingkungan yang
aman
4. Hubungan yang baik dengan stakeholder
5. Perkembangan teknologi yang cukup maju
Strategi S-O
(Agresif)
1) Pemanfaatan teknologi untuk peningkatan kualitas dan kuantitas produk (S1,S3,S4,S5,O1,O4,O5) 2) Pengembangan pemasaran produk sohun (S2,S3,S4,O2,O3,O4) Strategi W-O (Stabilitas) 1) Peningkatan kualitas sumber daya manusia (W2,W3,W7,02,O3,O4) 2) Penghematan biaya dan
penggunaan saprodi (W1,W5,W6,O4,O5)
Threats (T) 1. Tingginya tingkat
persaingan dengan barang pengganti.
2. Adanya komplain dari pelanggan.
3. Fluktuasi harga bahan baku.
4. Kondisi cuaca yang tidak menentu.
5. Kurangnya pengawasan langsung dari pemerintah. 6. Kondisi perekonomian
yang tidak kondusif. 7. Kesenjangan sosial antar
pengusaha.
Strategi S-T
(Diversifikasi)
1) Penganekaragaman kemasan dengan harga jual yang bervariasi (S1,S2,S3,S5,T1,T2) 2) Penciptaan usaha baru
diluar agroindustri sohun (S1,S2,T1,T2,T3,T6)
Strategi W-T
(Difensif)
1) Pertahankan hubungan dan kerjasama dengan pihak terkait (W1,W5,W6,W7,T2,T3, T4,T5,T6,T7) 2) Desinvestasi dalam perusahaan (W2,W5,W6,W7,T1,T3, T6)
Sumber : Analisis Hasil Wawancara
Setelah mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan dalam mengembangkan usaha agroindustri sohun di Desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten, maka diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan, antara lain:
a. Strategi S-O
Strategi Strength-Opportunity (S-O) atau strategi kekuatan-
commit to user
memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi S-O yang dapat dirumuskan adalah :
1) Pemanfaatan teknologi untuk peningkatan kualitas dan kuantitas
produk sohun.
Perkembangan teknologi yang semakin meningkat pada peralatan proses produksi dan pengemasan diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuatitas produk sohun. Dimana dalam pengembangan teknologi ini harus didasari pada inovasi penggusaha untuk dapat menciptakan gagasan atau pemikiran baru dengan dibantu adanya peran dari penelitian pengembangan (litbang) yang dilakukan instasi terkait seperti pemerintah dan perguruan tinggi untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan tujuan untuk menemukan teknologi baru yang lebih bermanfaat.
2) Pengembangan pemasaran produk sohun.
Pasar merupakan tempat untuk mendistribusikan produk kepada konsumen. Sehingga pasar harus selalu dijaga dari hari ke hari dengan dilakukan pengembangan pemasaran dilakukan untuk peningkatan volume penjualan produk dengan mencari daerah- daerah pemasaran baru yang potensial. Sehingga dapat dijadikan salah satu cara untuk memperluas daerah pemasaran dan untuk mendapatkan pelanggan-pelanggan baru.
b. Strategi W-O
Strategi Weakness-Opportunity (W-O) atau strategi kelemahan-
peluang adalah strategi untuk meminimalkan kelemahan yang ada untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi W-O yang dapat dirumuskan adalah :
1) Peningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Kualitas sumber daya manusia berpengaruh dalam pengambilan keputusan dalam menjalankan semua jenis usaha. Sehingga harus memiliki SDM yang mumpuni untuk dapat mengelola sebuah perusahaan dengan baik. Peningkatan kualitas
commit to user
sumber daya manusia dilakukan dengan memberikan pelatihan dan motivasi kepada para pengusaha sehingga dapat memperbaiki pola pikir pengusaha untuk lebih berkembang lagi.
2) Penghematan biaya dan penggunaan sarana produksi.
Dalam pengeluaran biaya dan penggunaan sarana produksi harus diperhitungkan secara matang dan jelas karena berhubungan langsung dengan biaya yang dikeluarakan. Sehingga perlu melakukan penghematan biaya dan penggunaan saprodi dengan adanya patokan atau standar dalam melakukan proses produksi sohun tiap harinya. Selain itu tingginya biaya pemasaran harus dapat diminimalisir dengan melakukan penjadwalan pengiriman sehingga tidak memakan waktu dan biaya. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dalam perusahaan.
c. Strategi S-T
Strategi Strength-Threat (S-T) atau strategi kekuatan-ancaman
adalah strategi untuk mengoptimalkan kekuatan internal yang dimiliki dalam menghindari ancaman. Alternatif strategi S-T yang dapat dirumuskan adalah :
1) Penganekaragaman kemasan dengan harga jual yang bervariasi.
Penganekaragaman kemasan dengan harga jual yang bervariasi bertujuan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan daya beli konsumen yang selalu beranekaragam dan semakin komplek. Dengan menciptakan berbagai tingkat harga dengan berbagai kemasan yang ditawarkan pelanggan menjadikan produk sohun akan mempunyai banyak pilihan dan dengan penentuaan harga yang beragam dan lebih bervariasi sehingga diharapkan akan lebih mudah dikenal dan memliki daya tarik tersendiri.
2) Penciptaan usaha baru diluar agroindustri sohun.
Membuka usaha baru di luar usaha agroindustri ini bertujuan agar pengusaha tidak hanya bergantung pada usaha sohunnya saja. Hal ini mengharapkan agar pengusaha dapat
commit to user
berkembang untuk menciptakan peluang-peluang usaha baru untuk saling melengkapi apabila salah satu usaha yang kekurangan dapat dibantu dengan usaha yag lainnya. Selain itu dengan membuka berbagai usaha ini untuk dapat meningkatkan pendapatan yang akan diterima.
d. Strategi W-T
Strategi Weakness-Threat (W-T) atau strategi kelemahan-
ancaman adalah strategi defensif untuk meminimalkan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Alternatif strategi yang dapat dirumuskan adalah :
1) Pertahankan hubungan dan kerjasama dengan pihak terkait.
Melakukan perbaikan hubungan dan kerjasama dengan pihak terkait yang sudah ada seperti masyarakat sekitar, pemerintah, pemasok, pedagang, konsumen dan mitra bisnis. Dilakukan dengan melakukan pertemuan rutin untuk meciptakan rasa kebersamaan antar semua pihak. Sehingga para pengusaha berusaha untuk merangkul semua pihak untuk berjalan bersama mengembangkan usahanya.
2) Desinvestasi dalam perusahaan.
Penggurangan dalam investasi digunakan untuk melindungi perusahaan dari keadaan yang tidak mendukung. Hal ini dapat dilakukan dengan menunda untuk menambah investasi seperti penyetokan bahan baku dan mengurangi upah tenaga kerja. sehingga perlu diberlakukan target minimal untuk mengantisipasi kerugian perusahaan.