• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. Tingkat Ketahanan

2.1.4.6.3 Aluminium dan Besi

Sekitar tahun 1950-an , aluminium adalah bahan alternatif selain besi. Sering digunakan untuk permukaan signage berukuran besar. Ringan, kokoh dan tidak memerlukan perawatan serta mudah dibuat. Di satu sisi, material dari besi dijadikan bahan baku untuk signage. Tingkat kekuatan jauh melebihi bahan aluminium. Sering digunakan sebagai bahan untuk struktur internal.

Ringan, namun kokoh, alumunium adalah pilihan yang cocok untuk tanda-tanda di luar ruangan. Itu datang dalam berbagai warna, dan dengan enamel panggang selesai, sangat tahan lama, cuaca unsur-unsur tanpa berkarat. Aluminium terbuat dari 66% bauksit dan 33% tanah liat (aluminium oksida dari pulau Bintan) dengan proses elektrolisa pada suhu 950-970 derajat celcius dibagi atasaluminium dan oksigen. Aluminium termasuk golongan logam ringan yang dapat ditarik, ditekan, dan dilas. Aluminium akan rusak oleh kapur, gips, adukan semen dan beton. Oleh

karena itu, elemen konstruksi bangunan aluminium harus dilindungi pada tempat pembangunan.

Karakteristik besi :

 Struktur materialnya kuat  Mudah dibentuk

 Memiliki ukuran yang beragam  Tahan terhadap karat

 Harga jauh lebih mahal dari Stainless Steel Karakteristik Aluminium :

 Material yang cukup kuat

 Mudah dibentuk dengan proses cor atau CNC  Mudah didapat dan tahan terhadap karat

 Mudah retak dan patah karena fleksibilitasnya kurang 2.1.4.6.4 Akrilik.

Jenis akrilik dikenal sebagai material yang tahan terhadap sinar ultraviolet sehingga cocok untuk penempatan sign di luar ruangan. Tersedia dalam berbagai pilihan warna, warna putih atau tembus pandang sehingga bisa digunakan sebagai backround signage. Material jenis ini bisa dibentuk dengan cetak panas dan bisa memancarkan cahaya lebih baik. Bahan akrilik terkenal relatif kuat karena tingkat kepadatannya tetap meskipun mengalami banyak tempaan pada saat produksi.

Karakteristik Akrilik :

o Mudah dikerjakan (easily worked);

o Mudah dicetak (easily moulded) dan mudah terbentuk dengan panas (easily thermoformed);

o Memiliki sifat transparan yang setara dengan kaca, namun punya kekuatan jauh lebih baik. Tahan panas (baru meleleh sampai 2000 derajat celcius);

o Sangat ringan, per m2 bobotnya hanya 1,2 kg (Densitas (ρ) polikarbonat = 1200-1220 kg/m3);

o Tersedia dalam berbagai warna, mulai dari yang bening, abu-abu, hijau, biru, merah muda, sampai warna keperakan dan keemasan. BAHAN TAMBAHAN UNTUK MATERIAL PLASTIK OLAHAN 1. Stabilizer

Berfungsi untuk mempertahankan produk plastik dari kerusakan, baik selama proses, dalam penyimpanan, maupun aplikasi produk. Ada 3 jenis bahan penstabil panas (heat stabilizer) penstabil terhadap sinar ultraviolet (UV Stabilizer) dan antioksidan.

2. Antioksidan

Antioksidan berfungsi mencegah atau mengurangi kerusakan produk plastik karena pengaruh oksidasi yang dapat menyebabkan pemutusan rantai polimer. Tanda-tanda yang terlihat apabila produk plastik rusak adalah :

o Polimer menjadi rapuh

o Kecepatan alir polimer tidak stabil dan cenderung menjadi lebih tinggi

o Sifat kuat tariknya berkurang

o Terjadi retak-retak pada permukaan produk o Terjadi perubahan warna

3. Bahan pewarna

Berfungsi untuk meningkatkan penampilan dan memperbaiki sifat tertentu dari bahan plastik. Pertimbangan yang perlu diambil dalam memilih warna yang sesuai meliputi :

1) Aspek yang berkaitan dengan penampilan bahan plastik selama pembuatan produk warna, meliputi daya gabung, pengaruh sifat alir pada system dan daya tahan terhadap panas serta bahan kimia.

2) Aspek yang berkaitan dengan produk akhir, antara lain meliputi ketahanan terhadap cuaca, bahan kimia dan solvent. Colorant dapat diklasifikasikan dalam 2 jenis, yaitu :

1) Dyes

Bahan ini larut dalam bahan plastik sehingga menjadi satu system dan terdispersi secara merata setelah melalui proses

pencampuran. Dyses mempunyai light fastness dan ketahanan panas kurang baik dan dapat mengalami migrasi (bergerak ke permukaan) sehingga mengurangi daya tarik dan kadang-kadang dapat meracuni kulit. Penggunaan dyes dalam plastik jumlahnya terbatas.

2) Pigment

Bahan ini tidak larut dalam bahan plastik tetapi hanya terdispersi diantara rantai molekul bahan plastik tersebut. Pencampuran bahan tersebut dengan bahan plastic kadang-kadang memerlukan teknologi dan peralatan khusus. Derajat disperse pigmen dalam bahan plastik tergantung pada suhu, waktu pencampuran dan alat pencampur serta ukuran partikel pigmen dan berat molekul bahan plastik. Pigmen dapat dikelompokkan menjadi 2 tipe yaitu pigmen anorganik dan pigmen organik. Pigmen anorganik mempunyai molekul molekul yang lebih besar dan luas permukaannya lebih kecil, permukaannya buram karena menyebarkan sinar. Contoh pigmen anorganik :

titanium dioksida yang memberi warna putih, besi oksida memberi warna kuning, coklat, merah, dan hitam, cadmium yang memberi warna kuning terang dan merah, dll. Pigmen organik ukuran partikelnya lebih kecil, warna lebih kuat, dan dispersinya lebih mudah namun harganya lebih mahal. (Sumber : Traksi. Vol. 3. No. 2, Desember 2005 65)

4. Uv stabilizer

Berfungsi mencegah kerusakan barang plastik akibat pengaruh sinar matahari. Hal ini dikarenakan sinar matahari mengandung sinar ultra violet dengan panjang gelombang 3000-4000A yang mampu memecah sebagian besar senyawa kimia terutama senyawa organik.

2.1.4.6.5 Vinyl.

Teks pada signage aluminium bisa memakai huruf berbahan enamel dan vinyl yang dibubuhkan dengan menggunakan teknik cetak

panas. Huruf pada signage sebaiknya tidak menggunakan bahan scotlight (memantulkan cahaya) karena menyilaukan di siang hari sehingga signage menjadi tidak terbaca. Penggunaan cat putih pada teks cukup efektif untuk dibaca di siang dan malam hari. Tapi kalau cuaca mendung atau sore hari, teks pada signage berbahan scootlight pada rambu lalu lintas akan sangat bermanfaat untuk memperjelas petunjuk arah saat dibaca.

2.1.4.6.6 Kain.

Signage dalam Environment Graphic Design tidak harus meninggalkan rigid materials. Bahan baku dari kain juga bisa digunakan sebagai bahan signage. Banner atau bendera sering digunakan sebagai material signage dan biasanya memanfaatkan besi atau aluminium sebagai strukturnya.

2.1.4.6.7 Batu.

Batu adalah material pertama dan bahan utama yang digunakan yang digunakan sejak zaman kuno. Sign system dari batu lebih awet hingga kurun waktu beberapa puluh tahun. Dalam pengaplikasiannya, pembuatan material batu kurang dapat dieksplor bentukannya karena sifat meterial ini yang kaku.

Batu marmer

Batu yang paling umum dan sering digunakan adalah material yang menggunakan batu marmer, Bahan keramik sebagai ubin keramik adalah unsur bangunan yang dipergunakan untuk melapisi lantai ataupun dinding, biasanya berbentuk pelat persegi dan tipis yang dibuat dari tanah liat atau campuran tanah liat dan bahan mentah keramik lainnya, dibakar sampai suhu sedemikian tinggi, sehingga mempunyai sifat-sifat fisik khusus. Selain untuk ubin keramik, keramik juga digunakan dalam pembangunan sebagai perlengkapan sanifer (wastafel, kloset, urinoir, dan sebagainya) dan pada rumah tangga sebagai barang pecah belah. Bahan keramik dapat digolongkan atas keramik kasar, keramik halus, keramik pelapis dinding (feyence), serta porselen (tembikar putih).

Dokumen terkait