• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.8Manajemen Data

Menyajikan tabel pembacaan hasil kekeruhan tabung uji :

Waktu kontak

Pengenceran (sampel/standar fenol)

1/40 1/60 1/80 1/100 1/120 1/140 5 menit - - - - 10 menit - - - - 15 menit - - - - 20 menit - - - - 25 menit - - - - 30 menit - - - - Keterangan:

+ : keruh (ada pertumbuhan bakteri)

- : jernih (tidak ada pertumbuhan bakteri)

Setelah menuliskan hasil kekeruhan tabung ke dalam bentuk tabel, dilakukan penghitungan nilai koefisien fenol dengan rumus :

Pc = {(Cat : Cbt) + (Cat’ : Cbt’)} : 2

Keterangan :

Pc = Koefisien fenol

Cat = Pengenceran desinfektan uji dengan waktu tercepat membunuh Cbt = Pengenceran fenol dengan waktu tercepat membunuh

Cat’ = Pengenceran desinfektan uji dengan waktu terlama membunuh Cbt’ = Pengenceran fenoldengan waktu terlama membunuh

Interpretasi nilai koefisien fenol :

a. Kurang atau sama dengan 1 yang berarti efektivitasnya sama dengan fenol atau lebih kecil dari fenol.

33 BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil Penelitian

Dilakukan uji kekeruhan terhadap pengenceran bertingkat sampel X yang mengandung pine oil 2,5 %. Hasilnya, daya bunuh tercepat sampel X terhadap Psedomonas aeruginosa yaitu pada menit ke-5 dengan pengenceran 1/100, sedangkan daya bunuh terlama pada menit ke-30 dengan pengenceran 1/140, tertera pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Waktu Bunuh Rata-rata Sampel X terhadap Pseudomonas aeruginosa Waktu kontak Pengenceran sampel X 1/40 1/60 1/80 1/100 1/120 1/140 5 menit - - - - + + 10 menit - - - + 15 menit - - - + 20 menit - - - - 25 menit - - - - 30 menit - - - - Keterangan:

+ : keruh (ada pertumbuhan bakteri) - : jernih (tidak ada pertumbuhan bakteri)

Uji kekeruhan juga dilakukan terhadap fenol sebagai standar. Hasil yang diperoleh menunjukkan daya bunuh tercepat fenol terhadap Pseudomonas aeruginosa yaitu pada menit ke-5 dengan pengenceran 1/120 dan daya bunuh terlamanya pada menit ke-30 dengan pengenceran 1/140, tertera pada tabel 4.2.

Tabel 4.1 Waktu Bunuh Rata-rata Fenol terhadap Pseudomonas aeruginosa Waktu kontak Pengenceran fenol 1/40 1/60 1/80 1/100 1/120 1/140 5 menit - - - - + + 10 menit - - - - + + 15 menit - - - - + + 20 menit - - - - + + 25 menit - - - - + + 30 menit - - - + Keterangan:

+ : keruh (ada pertumbuhan bakteri) - : jernih (tidak ada pertumbuhan bakteri)

Waktu bunuh rata-rata sampel X kemudian dibandingkan terhadap fenol untuk mendapatkan nilai koefisien fenol.

Koefisien fenol sampel X = {(100 : 100) + (140 : 120)} : 2

= (1 + 1.16) : 2

= 1,08

Koefisien fenol sampel X terhadap Pseudomonas aeruginosa adalah 1,08.

4.2Pembahasan

Berdasarkan hasil penghitungan nilai koefisien fenol, didapatkan nilai 1,08 atau lebih dari 1. Nilai koefisien fenol yang kurang atau sama dengan 1 menunjukkan bahwa efektivitas senyawa tersebut sama dengan fenol atau lebih kecil dari fenol. Sedangkan jika nilai koefisien fenolnya lebih dari 1 berarti senyawa tersebut lebih efektif dibanding fenol.4,14 Hal ini berarti bahwa desinfektan uji yang mengandung pine oil 2,5 % memiliki daya antiseptik yang lebih baik dari fenol. Hasil ini juga

35

menunjukkan bahwa pembersih lantai dengan kandungan pine oil 2,5 % masih masih efektif membunuh bakteri Pseudomonas aeruginosa.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembah Sulistyaningsih dkk tahun 2012, bahwa pine oil 2,5 % yang terkandung dalam pembersih lantai tidak efektif dalam membunuh bakteri Pseudomonas aeruginosa. Pada penelitian Lembah dkk, didapatkan hasil berupa tidak terbentuknya zona hambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa disekitar sumur yang telah diberi larutan pine oil 2,5 % pada media Mueller Hinton Agar. Metode uji yang berbeda kemungkinan menjadi penyebab perbedaan hasil ini. Penelitian Lembah dkk menggunakan metode difusi agar modifikasi, sedangkan untuk pengujian desinfektan seharusnya menggunakan metode uji koefisien fenol yang merupakan uji baku efektivitas desinfektan, seperti yang dilakukan pada penelitian ini. Selain itu, Lembah dkk menyatakan bahwa ketidakefektifan pine oil yang telah diujikan juga dapat dipengaruhi oleh konsentrasi antimikroba yang tidak mencapai kadar Konsentrasi Hambat Minimal (KHM).12,15

Berdasarkan pembahasan penelitian Lembah Sulistyaningsih dkk tahun 2012, bahwa pine oil bukanlah antimikrobial yang memiliki spektrum luas, namun efektif untuk membunuh bakteri Gram negatif dan akan menghasilkan efek sinergis dalam membunuh bakteri Gram negatif maupun positif ketika dikombinasikan dengan larutan asam organik.12 Hal tersebut sesuai dengan penelitian ini, dimana bakteri uji yang digunakan adalah Pseudomonas aeruginosa yang merupakan bakteri Gram negatif dan kandungan zat aktif sampel X yang digunakan adalah pine oil tanpa tambahan larutan asam organik.

Hasil penelitian ini juga ini menunjukkan bahwa tidak semua bakteri Pseudomonas aeruginosa mengalami resistensi terhadap desinfektan meskipun disebutkan bahwa bakteri ini seringkali mengalami resistensi terhadap antibiotik. Hasil ini sejalan dengan uji efektivitas antiseptik yang dilakukan oleh Sulistyaningsih tahun 2010 terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa, dimana dari dua sampel yang diuji yaitu

povidon iodin dan klorosilenol didapatkan nilai koefisien fenol 1,06 dan 1,2 yang artinya kedua desinfektan masih memiliki kepekaan terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa karena memiliki nilai koefisien fenol lebih dari 1. Selain itu, pada Guideline Desinfeksi dan Sterilisasi pada Fasilitas Kesehatan oleh CDC (Center for Disease Control) tahun 2008, tercantum bahwa bakteri Pseudomonas aeruginosa pada lingkungan alami secara signifikan lebih resisten terhadap beberapa desinfektan dibandingkan dengan yang hidup pada media kultur laboratorium seperti yang dilakukan pada penelitian ini. Kondisi lingkungan bebas/alami yang memiliki banyak stressor yang dapat menimbulkan stress pada bakteri sehingga menyebabkan bakteri bermutasi dan melakukan adaptasi. Salah satu bentuk adaptasinya adalah membentuk self-encapsulate dengan bahan matriks, terutama yang tersusun atas polisakarida ekstraseluler yaitu alginate, Psl, dan Pel sehingga bakteri menjadi lebih resisten terhadap kondisi lingkungan yang dapat membunuhnya.4,18,19

Pada tabel 4.1 dan 4.2 tertera bahwa pine oil 2,5 % sudah mampu membunuh bakteri pada pengenceran yang lebih tinggi (konsentrasi lebih rendah) yaitu 1/140 dibanding fenol yaitu 1/120, dan memiliki waktu kontak yang lebih cepat dalam membunuh bakteri Pseudomonas aeruginosa yaitu pada menit ke-20, sedangkan fenol pada menit ke-30. Hasil ini juga menunjukkan bahwa pine oil 2,5 % pada pembersih lantai bekerja lebih efektif dibanding fenol dalam membunuh bakteri. Hal ini menunjukkan efektivitas dari sampel X yang digunakan karena dengan konsentrasi yang lebih rendah dan waktu kontak yang relatif cepat (dibanding fenol) sudah dapat membunuh desinfektan.

Masih efektifnya pine oil 2,5 % dalam membunuh bakteri pada penelitian ini karena pine oil masih dapat berinteraksi secara fisik terhadap bakteri dengan cara berpenetrasi kedalam fosfolipid bilayer, kemudian akan mempengaruhi integritas membran, meningkatkan permeabilitas membran sitoplasma lalu terjadi kebocoran komponen esensial intraseluler (asam nukleat, asam glutamat) sehingga terjadi kematian sel.17

37

Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa, sampel X dengan pengeceran 1/120 dengan waktu kontak 5 menit lebih efektif dan efisien dalam membunuh bakteri Pseudomonas aeruginosa dibandingkan sampel X dengan pengenceran 1/140 dengan waktu kontak 20 menit. Hal ini mengingat bahwa, syarat efektivitas suatu desinfektan tidak hanya dilihat dari konsentrasi minimal (pengenceran tertinggi) yang masih efektif membunuh bakteri, namun juga dari waktu kontak minimal yang efisien dalam membunuh bakteri.16

38 5.1Kesimpulan

Berdasarkan analisis dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: 1. Nilai koefisien fenol pembersih lantai yang mengandung pine oil 2,5 %

terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosae adalah 1,08. Nilai ini menunjukkan bahwa pine oil 2,5 % yang terkandung dalam pembersih lantai efektif membunuh bakteri Pseudomonas aeruginosa.

2. Pengenceran tertinggi pembersih lantai dengan kandungan pine oil 2,5 % yang dapat membunuh bakteri Pseudomonas aeruginosa adalah 1/140. 3. Waktu tercepat dengan pengenceran tertinggi pembersih lantai dengan

kandungan pine oil 2,5 % yang dapat membunuh bakteri Pseudomonas aeruginosa adalah pada menit ke-20.

4. Pengenceran pembersih lantai dengan kandungan pine oil 2,5 % yang paling efisien dalam membunuh bakteri Pseudomonas aeruginosa adalah 1/120, yang sudah mampu membunuh pada menit ke-5.

5.2Saran

Penulis menyarankan perlu dilakukan:

1. Penelitian lebih lanjut tentang koefisien fenol pembersih lantai yang mengandung pine oil 2,5 % terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa yang hidup pada lingkungan alami ataupun bakteri Psedomonas aeruginosa multiresisten.

2. Penelitian lebih lanjut tentang koefisien fenol pembersih lantai yang mengandung pine oil 2,5 % terhadap bakteri lain.

3. Penelitian lebih lanjut tentang kandungan desinfektan golongan lain yang terdapat pada pembersih lantai terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa.

39

Dokumen terkait