• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1.2. Alur Tata Niaga Ular Sendok

Tata niaga ular sendok di Jawa Timur melibatkan 4 komponen utama yaitu penangkap, agen, pengumpul daerah, pengumpul besar (eksportir) dan pengguna domestik. Secara garis besar, penangkap menjual hasil tangkapannya kepada agen atau sub agen dan bahkan kepada pengumpul daerah yang berada di dekat rumah tinggal penangkap. Agen/sub agen memisahkan ular berdasarkan jenisnya dan pada periode tertentu pengumpul daerah akan datang untuk membeli ular yang telah dikumpulkan. Pengumpul daerah akan mengambil/membeli ke agen atau sub agen secara periodik sesuai waktu yang disepakati dan upaya pengumpul daerah menjemput ular hasil tangkapan di agen sebagai salahsatu bentuk pelayanan agar agen/sub agen tidak menjual kepada pengumpul daerah lainnya. Pengumpul daerah menjual ular sendok bentuk olahan (kulit dan daging) dan hidupan kepada eksportir dan pengumpul daerah lain. Agen/sub agen dan pengumpul daerah juga menjual ular sendok ke pasar domestik untuk kebutuhan obat tradisional dan atraksi budaya, seperti yang tersaji dalam Gambar 2.

Pola penjualan dari penangkap kepada agen/sub agen dan pengumpul daerah berbeda menurut hubungan yang terjalin antara penangkap dengan agen/sub agen dan pengumpul daerah. Beberapa penangkap merangkap sebagai agen/sub agen, tetapi menangkap ular merupakan mata pencaharian utamanya. Dari 12 orang penangkap diwawancarai terdapat 2 penangkap yang merangkap sebagai agen. Hasil penelitian Siregar (2012) menunjukkan dalam perdagangan ular sanca batik dan sanca merah di Sumatera Utara terdapat 6 orang dari 29 orang penangkap yang merangkap sebagai pengumpul kecil (agen).

Penangkap dan agen/sub agen yang loyal menjual hasil tangkapannya kepada satu pengumpul daerah, hal ini didasarkan saling percaya dan fasilitas yang diberikan oleh pengumpul daerah. Penangkap yang loyal akan menyetor dan langsung dibayar secara tunai kepada agen/sub agen dan pengumpul daerah setelah pulang dari pencarian ular. Penangkap diberi fasilitas peralatan untuk menangkap ular dan reptil lainnya dari agen/sub agen dan pengumpul daerah, sehingga setelah selesai mencari ular dan reptil lainnya akan langsung menyetor hasil tangkapannya dan menaruh peralatan di agen/sub agen dan pengumpul daerah.

Ket. Penjualan secara langsung Penjualan tidak secara langsung

Gambar 2 Alur tata niaga ular sendok.

Peralatan tersebut akan di ambil sebelum berangkat mencari ular dan reptil lainnya dan akan mengembalikan peralatan tersebut sambil menyetorkan/menjual hasil tangkapannya. Penangkap yang tidak memiliki keterikatan dengan agen/sub agen dan pengumpul daerah akan menjual ular hasil tangkapannya kepada agen/sub agen dan pengumpul daerah yang menawarkan harga yang tinggi. Penangkap tersebut akan menyimpan ular hasil tangkapannya hingga batas waktu tertentu untuk dijual kepada agen/sub agen dan pengumpul daerah yang datang untuk membelinya atau menjual dengan mengantar ke agen/sub agen dan pengumpul daerah tertentu. Penangkap dengan agen/sub agen dan pengumpul

Penangkap sambilan Penangkap Profesional Sub Agen Pengumpul Daerah Agen Pengumpul Besar (Eksportir) Penangkap Sambilan Penangkap Profesional Sub Agen

Agen Pengumpul Daerah Pengumpul

Besar (Eksportir)

daerah tidak memiliki ikatan kerjasama secara formal dan dapat dikatakan hubungan secara bebas, sehingga setiap saat bisa terjadi perubahan.

Perubahan tersebut disebabkan beberapa faktor, diantaranya adalah faktor harga dan kemudahan yang diberikan oleh agen/sub agen dan pengumpul daerah memberikan alasan yang cukup kuat untuk menjual hasil tangkapan kepada agen/sub agen dan pengumpul lain. Hubungan antara agen/sub agen dengan pengumpul daerah yang ada dalam surat keputusan ijin tangkap yang diberikan BBKSDA Jatim tersebut juga tidak formal dan agen/sub agen menjual hasil pembelian ular sendok dari penangkap kepada pengumpul daerah yang menjadi tempat legalitas keberadaannya, juga menjual kepada pengumpul daerah lain di dalam dan keluar wilayah Provinsi Jawa Timur. Agen/sub agen menjual ular dan reptil lainnya ke pengumpul daerah di Jawa Tengah dengan cara disetor sendiri atau diambil oleh pengumpul daerah yang berasal dari Jawa Tengah, terutama agen/sub agen yang berada di wilayah atau berdekatan dengan perbatasan. Penjualan ular ke luar provinsi jarang menggunakan dokumen angkut (SATDN) seperti yang disyaratkan dalam Keputusan Menteri Kehutanan No. 447/Kpts-II/2003 tanggal 31 Desember 2003. Berdasarkan wawancara pengumpul besar (eksportir) menjelaskan bahwa hubungan kerjasama dengan pengumpul daerah yang tertuang dalam surat ijin tangkap tersebut tidak semua pengumpul daerah loyal menjual hasil ular yang telah diolah kepadanya.

Pengumpul daerah melakukan pembelian langsung ke para agen/sub agen di dalam dan luar wilayah tangkapnya secara tunai dan bila ada kekurangan dalam pembayaran, maka akan ditransfer melalui bank. Pengumpul daerah menjual ular sendok dalam bentuk olahan yaitu berupa kulit dan daging kepada pengumpul besar/eksportir, sedangkan empedu ular sendok dijual kepada pedagang obat tradisional dan herbal. Pengumpul daerah juga menjual ular sendok masih hidup kepada pengumpul daerah lain, pengumpul besar/eksportir dan pedagang obat tradisional.

Pedagang pasar domestik merupakan pedagang yang menyediakan ular sendok untuk kebutuhan obat tradisional dan makanan. Pelaku pasar domestik selain para penjual obat-obat tradisional dan rumah makan dengan menu khusus

yang berasal dari reptil, juga para penangkap/pemburu, agen/sub agen dan pengumpul daerah yang menjual komponen ular sendok sebagai obat tradisional. Hasil penelitian Arisnagara (2009) memberikan gambaran bahwa pedagang obat dan makanan di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 10 pedagang dengan kebutuhan ular sendok sebanyak 20.880 ekor pertahun.

Siregar (2012) menunjukkan bahwa rangkaian perdagangan ular sanca batik dan sanca darah dari penangkap, pengumpul kecil (agen) dan pengumpul daerah mempunyai hubungan yang bersifat bebas, kecuali antara pengumpul besar (pengumpul daerah) dengan eksportir. Hal ini karena pengumpul besar/pengumpul daerah merupakan agen dari eksportir, terutama bila eksportir mendapat pesanan dari luar negeri.

Dokumen terkait