• Tidak ada hasil yang ditemukan

AMDAL, UKL-UPL dan SPPLH

BAB IV – ANALISIS SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN

4.3. Analisis Lingkungan

4.3.2. AMDAL, UKL-UPL dan SPPLH

Pengelompokan atau kategorisasi proyek mengikuti ketentuan yangtelah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5tahun 2012 tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan WajibAMDAL dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 Tahun 2008Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan BidangPekerjaan Umum yang Wajib Dilengkapi dengan Upaya PengelolaanLingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, yaitu:

1. Proyek wajib AMDAL

2. Proyek tidak wajib AMDAL tapi wajib UKL-UPL 3. Proyek tidak wajib UKL-UPL tapi SPPLH

IV - 22 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Tabel 4. 12 Perbedaan Instrumen KLHS dan AMDAL

Deskpripsi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

(AMDAL_

a) RujukanPeraturanPerundangan  UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan

danPengelolaan Lingkungan Hidup

 Permen LH 09/2011 tentang Pedoman umumKLHS

 UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup

 Permen PPU 10/PRT/M/2008 tentang jenis kegiatanbidang PU wajib UKL UPL

 Permen LH 5/2012 tentang jenis rencana usahadan/atau kegiatan Wajib AMDAL

b) PengertianUmum  Rangkaian analisis yang sistematis,

menyeluruh,dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsippembangunan berkelanjutan telah menjadi dasardan terintegrasi dalam pembangunan suatuwilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atauprogram.

 Kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/ataukegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yangdiperlukan bagi proses pengambilan keputusan

tentangpenyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Usahadan/atau Kegiatan adalah segala bentuk aktivitas yangdapat

menimbulkan perubahan terhadap

ronalingkungan hidup serta menyebabkan dampak terhadaplingkungan.

c) Kewajibanpelaksanaan  Pemerintah dan Pemerintah Daerah  Pemrakarsa rencana usaha dan/atau kegiatan

yangmasuk kriteria sebagai wajib AMDAL (Pemerintah/swasta)

d)

Keterkaitanstudilingkungandengan:

 Penyusunan atau evaluasi RTRW, RPJP danRPJM

 Kebijakan, rencana dan/atau program yangberpotensi menimbulkan dampak

 Tahap perencanaan suatu usaha dan atau kegiatan

IV - 23 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Deskpripsi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

(AMDAL_

dan/atauresiko lingkungan

e) Mekanismepelaksanaan  pengkajian pengaruh kebijakan, rencana,

dan/atau program terhadap kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah;

 perumusan alternatif

penyempurnaankebijakan, rencana, dan/atau program; dan

 rekomendasi perbaikan untuk

pengambilankeputusan kebijakan, rencana, dan/atauprogram yangmengintegrasikan prinsippembangunan berkelanjutan.

 Pemrakarsa dibantu oleh pihak lain yang berkompetensebagai penyusun AMDAL

 Dokumen AMDAL dinilai oleh komisi penilai AMDALyang dibentuk oleh Menteri, Gubernur, atauBupati/Walikota sesuai kewenangannya dan dibantuoleh Tim Teknis.

 Komisi penilai AMDAL menyampaikan rekomendasiberupa kelayakan atau ketidaklayakan lingkungankepada Menteri, gubernur, dan bupati/walikota sesuaidengan kewenangannya.

 Menteri, gubernur, dan bupati/walikota berdasarkanrekomendasi komisi penilai AMDAL menerbitkanKeputusan Kelayakan atau Ketidaklayakan lingkungan

f) Muatan StudiLingkungan  Isu Strategis terkait

PembangunanBerkelanjutan

 Kajian pengaruh rencana/program denganisu-isu strategis terkait pembangunanberkelanjutan

 Alternatif rekomendasi untukrencana/program

 Kerangka acuan;

 Andal; dan

 RKL-RPL.

Kerangka acuan menjadi dasar penyusunan Andal danRKL-RPL. Kerangka acuan wajib sesuai dengan rencanatata ruang wilayah dan/atau rencana tata ruang kawasan.

IV - 24 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Deskpripsi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

(AMDAL_

dan/atauprogram pembangunan dalam suatu wilayah.

bupati/walikota sesuaikewenangan tentang kelayakan atau ketidaklayakanlingkungan.

h) Outcome  Rekomendasi KLHS digunakan sebagai

alatuntuk melakukan perbaikan kebijakan,rencana, dan/atau program

pembangunanyang melampaui daya dukung dan dayatampung lingkungan.

 segala usaha dan/atau kegiatan yang telahmelampaui daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup sesuai hasil KLHS tidakdiperbolehkan lagi.

 Dasar pertimbangan penetapan kelayakan atauketidak layakan lingkungan

 Jumlah dan jenis izin perlindungan hidup yangdiwajibkan

 Persyaratan dan kewajiban pemrakarsa sesuai yangtercantum dalam RKL RPL.

i) Pendanaan  APBD Kabupaten/Kota  Kegiatan penyusunan AMDAL (KA, ANDAL,

RKLRPL)didanai oleh pemrakarsa,

 Kegiatan Komisi Penilai AMDAL, Tim Teknis dansekretariat Penilai AMDAL dibebankan padaAPBN/APBD

 Jasa penilaian KA, ANDAL dan RKL-RPL oleh komisiAMDAL dan tim teknis dibiayai oleh pemrakarsa.

 Dana pembinaan dan pengawasan

dibebankan padaanggaran instansi lingkungan hidup pusat, provinsidan kabupaten/kota

j) PartisipasiMasyarakat  Masyarakat adalah salah satu komponen

dalamkabupaten/kota yang dapat mengakses

 Masyarakat yang dilibatkan adalah:

IV - 25 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Deskpripsi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

(AMDAL_

dokumenpelaksanaan KLHS o Pemerhati lingkungan hidup; dan/atau

o Yang terpengaruh atas segala bentuk keputusandalam proses AMDAL

k) Atribut Lainnya:

a. Posisi  Hulu siklus pengambilan keputusan  Akhir sklus pengambilan keputusan

b. Pendekatan  Cenderung pro aktif  Cenderung bersifat reaktif

c. Fokusanalisis  Evaluasi implikasi lingkungan dan

pembangunan berkelanjutan

 Identifikasi, prakiraan dan evaluasi dampak lingkungan

d. Dampak kumulatif  Peringatan dini atas adanya dampak komulatif  Amat terbatas e. Titik berattelaahan  Memelihara keseimbangan alam,

pembangunan berkelanjutan

 Mengendalikan dan meminimalkan dampak negative

f. Alternatif  Banyak alternatif  Alternatif terbatas jumlahnya

g. Kedalaman  Luas dan tidak rinci sebagai landasan untuk

mengarahkan visi dan kerangka umum

 Sempit, dalam dan rinci

h. Deskripsi proses  Proses multi pihak, tumpang tindih komponen, KRP merupakan proses iteratif dan kontinu

 Proses dideskripsikan dengan jelas, mempunyai awal dan akhir

i. Fokus pengendalian dampak  Fokus pada agenda pembangunan berkelanjutan

 Menangani gejala kerusakan lingkungan

j. Institusi Penilai  Tidak diperlukan institusi yang berwenang memberikan penilaian dan persetujuan KLHS

 Diperlukan institusi yang berwenang memberikan penilaian dan persetujuan AMDAL

IV - 26 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya dan batasan kapasitasnya yang wajib dilengkapi dokumen AMDAL adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 13 Penapisan Rencana Kegiatan Wajib AMDAL

No Jenis Kegiatan Skala/Besaran

A Pe rsampahan:

a. Pembangunan TPA Sampah Domestik dengan sistem Control landfill/sanitary landfill:

- luas kawasan TPA, atau

- Kapasitas Total

> 10 ha > 100.000 ton b. TPA di daerah pasang surut:

- luas landfill, atau

- Kapasitas Total

semua kapasitas/ besaran

c. Pembangunan transfer station:

- Kapasitas > 500 ton/hari

d. Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah terpadu:

- Kapasitas > 500 ton/hari

e. Pengolahan dengan insinerator:

- Kapasitas semua kapasitas

f. Composting Plant:

- Kapasitas > 500 ton/hari

g. Transportasi sampah dengan kereta api:

- Kapasitas > 500 ton/hari

B Pe mbangunan Perumahan/Permukiman:

a. Kota metropolitan, luas > 25 ha

b. Kota besar, luas > 50 ha

c. Kota sedang dan kecil, luas > 100 ha

d. keperluan settlement transmigrasi > 2.000 ha

C Air Limbah Domestik

a. Pembangunan IPLT, termasuk fasilitas penunjang:

- Luas, atau

- Kapasitasnya

> 2 ha > 11 m3/hari b. Pembangunan IPAL limbah domestik, termasuk

fasilitas penunjangnya:

- Luas, atau

- Kapasitasnya

> 3 ha > 2,4 ton/hari c. Pembangunan sistem perpipaan air limbah:

IV - 27 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

No Jenis Kegiatan Skala/Besaran

- Luas layanan, atau

- Debit air limbah

> 500 ha

> 16.000 m3/hari

D Pe mbangunan Saluran Drainase (Primer dan/atau

sekunder) di permukiman

a. Kota besar/metropolitan, panjang: > 5 km

b. Kota sedang, panjang: > 10 km

E Jar ingan Air Bersih Di Kota Besar/Metropolitan

a. Pembangunan jaringan distribusi

- Luas layanan > 500 ha

b. Pembangunan jaringan transmisi

- panjang > 10 km

Sumber: Permen LH 5/2012

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah batas menjadikannya tidak wajib dilengkapi dokumen AMDAL tetapi wajib dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL. Jenis kegiatan bidang Cipta karya dan batasan kapasitasnya yang wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL tercermin dalam tabel 10.10

Tabel 4. 14 Penapisan Rencana Kegiatan Tidak Wajib AMDAL tapi Wajib UKL-UPL

Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya

a. Persampahan

i. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan system controlled landfill atau sanitary landfill termasuk instansi penunjang:

 Luas kawasan, atau < 10 Ha

 Kapasitas total < 10.000 ton ii. TPA daerah pasang surut

 Luas landfill, atau < 5 Ha

 Kapasitas total < 5.000 ton iii. Pembangunan Transfer Station

 Kapasitas < 1.000 ton/hari

iv. Pembangunan Instalasi/Pengolahan Sampah Terpadu

 Kapasitas < 500 ton v. Pembangunan Incenerator

 Kapasitas < 500 ton/hari

vi. Pembangunan Instansi Pembuatan Kompos

b. Air Limbah Domestik/

IV - 28 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya

Permukiman termasuk fasilitas penunjang

 Luas < 2 ha

 Atau kapasitas < 11 m3/hari

ii. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah

 Luas < 3 ha

 Atau bahan organik < 2,4 ton/hari

iii. Pembangunan sistem perpipaan air limbah (sewerage/off-site sanitation system) diperkotaan/permukiman

 Luas < 500 ha

 Atau debit air limbah < 16.000 m3/hari

c. Drainase Permukaan Perkotaan

i. Pembangunan saluran primer dan sekunder

 Panjang < 5 km

ii. Pembangunan kolam retensi/polder di area/kawasan pemukiman

 Luas kolam retensi/polder (1 – 5) ha

d. Air Minum

i. Pembangunan jaringan distribusi:

 luas layanan : 100 ha s.d. < 500 ha ii. Pembangunan jaringan pipa transmisi

 Metropolitan/besar, Panjang: 5 s.d <10 km

 Sedang/kecil, Panjang: 8 s.d. M 10 km

 Pedesaan, Panjang : -

iii. Pengambilan air baku dari sungai, danau sumber air permukaan lainnya (debit)

 Sungai danau : 50 lps s.d. < 250 lps

 Mata air : 2,5 lps s.d. < 250 lps

iv. Pembangunan Instalasi Pengolahan air lengkap

 Debit : > 50 lps s.d. < 100 lps

v. Pengambilan air tanah dalam untuk kebutuhan:

 Pelayanan masyarakat oleh penyelenggara SPAM : 2,5 lps - < 50 lps

 Kegiatan komersil: 1,0 lps - < 50 lps

e. Pembangunan Gedung

i. Pembangunan bangunan gedung di atas/bawah tanah:

 Fungsi usaha meliputi bangunan gedungperkantoran, perdagangan, perindustrian,perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal danbangunan gedung tempat penyimpanan:

5000m2 s.d. 10.000 m2

 Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjidtermasuk mushola, bangunan gereja termasukkapel, bangunan pura, bangunan vihara, danbangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

 Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunangedung pelayanan pendidikan, pelayanankesehatan, keudayaan, laboratorium, danbangunangedung pelayanan umum : 5000

IV - 29 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya

m2s.d. 10.000 m2

 Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasipertahanan dan keamanan dan bangunansejenis yang ditetapkan oleh menteri

Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untukAmdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL

ii. Pembangunan bangunan gedung di bawah tanahyang melintasi prasarana dan atau sarana umum:

 Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian,perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal danbangunan gedung tempat penyimpanan:

5000m2 s.d. 10.000 m2

 Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjidtermasuk mushola, bangunan gereja termasukkapel, bangunan pura, bangunan vihara, danbangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

 Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunangedung pelayanan pendidikan, pelayanankesehatan, keudayaan, laboratorium, danbangunangedung pelayanan umum : 5000 m2s.d. 10.000 m2

 Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasipertahanan dan keamanan dan bangunansejenis yang ditetapkan oleh menteri

Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untukAmdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL

iii. Pembangunan bangunan gedung di bawah atau diatas air:

 Fungsi usaha meliputi bangunan gedungperkantoran, perdagangan, perindustrian,perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal danbangunan gedung tempat penyimpanan:

5000m2 s.d. 10.000 m2

 Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjidtermasuk mushola, bangunan gereja termasukkapel, bangunan pura, bangunan vihara, danbangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

 Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunangedung pelayanan pendidikan, pelayanankesehatan, kebudayaan, laboratorium, danbangunangedung pelayanan umum : 5000 m2s.d. 10.000 m2

 Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasipertahanan dan keamanan dan bangunansejenis yang ditetapkan oleh

IV - 30 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya

menteri

Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untukAmdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL

f. Pengembangan kawasan

permukiman baru

i. Kawasan Permukiman Sederhana untukmasyarakat berpenghasilan rendah (MBR),misalnya PNS, TNI/POLRI, buruh/pekerja;

 Jumlah hunian: < 500 unit rumah;

 Luas kawasan: < 10 ha

ii. Pengembangan kawasan permukiman barusebagai pusat kegiatan sosial ekonomi local pedesaan (Kota Terpadu Mandiri eks transmigrasi,fasilitas pelintas batas PPLB di perbatasan);

 Jumlah hunian: < 500 unit rumah;

 Luas kawasan: < 10 ha

iii. Pengembangan kawasan permukiman barudengan pendekatan Kasiba/Lisiba (Kawasan SiapBangun/ Lingkungan Siap Bangun)

 Jumlah hunian: < 500 unit rumah;

 Luas kawasan: < 10 ha

g. Peningkatan Kualitas

Permukiman

i. Penanganan kawasan kumuh di perkotaandengan pendekatan pemenuhan kebutuhandasar (basic need) pelayanan

infrastruktur,tanpa pemindahan penduduk;

 Luas kawasan: < 10 ha

ii. Pembangunan kawasan tertinggal, terpencil,kawasan perbatasan, dan pulau-pulau kecil;

 Luas kawasan: < 10 ha

iii. Pengembangan kawasan perdesaan untukmeningkatkan

ekonomi lokal (penanganankawasan agropolitan, kawasan terpilih pusatpertumbuhan desa KTP2D, desa pusatpertumbuhan DPP)

 Luas kawasan: < 10 ha

h. Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan

i. Penanganan menyeluruh terhadap kawasankumuh berat di perkotaan metropolitan yangdilakukan dengan pendekatan peremajaan kota(urban renewal), disertai dengan

pemindahanpenduduk, dan dapat dikombinasikan denganpenyediaan bangunan rumah susun

Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 Tahun 2008

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah batas wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL menjadikannya tidak wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL tetapi wajib dilengkapi dengan Surat

IV - 31 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPLH).

Tabel 4. 15 Checklist Kebutuhan Analisis Perlindungan Lingkungan pada Program Cipta Karya

No Komponen kegatan Lokasi Amdal UKL/UPL SPPLH

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Bangkim a. RPKPP

b. Pembangunan jalan dan drainase lingkungan c. Pembangunan Rusunawa d. Pembangunan Infratruktur

Kawasn Permukiman Perdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya e. Pembangunan PSD

Permukiman Perdesaan Kawasan Perbatasan

a. Bagan batu, Tanah Putih b. Bangko, Bagan Batu, Tanah

Putih c. Bangko

d. Rimba Melintang, Pekaitan, Tanah Putih, Batu Hampar, Sinaboi, Pujud, Bagan Sinembah

e. Pasir Limau Kapas

- - v - - - v - v v v - - - - 2 PBL a. Penyusunan RTBL b. PSD penanggulangan kebakaran c. Pembangunan PSD revitalisasi kawasan d. PSD RTH e. PSD penataan lingkungan tradisional/bersejarah

a. Bagan Sinembah, Bangko Pusako, Rimba Melitang, Simpang Kanan, Rantau Kopar, Pasir Limau Kapas, Pekaitan, Tanah Putih, Pujud, Tanah Putih Tanjung Melawan, Kubu

b. Rokan Hilir

c. Bangko, Tanah Putih, Bagan Sinembah, Pasir Limau Kapas d. Bagan Siapiapi, Bagan

Sinembah, Pujud, Kubu e. Bagan Siapiapi, Tanah Putih

- - - - - - v v v v v - - - - 3 AM a. SPAM IKK b. SPAM Perdesaan c. SPAM Regional

a. Tanah Putih, Bangko Pusako, Tn Putih Tj Melawan, Rimba Melintang Batu Hampar, Sinaboi, Rimba Melintang b. Rokan Hilir c. Rokan Hilir - - v v v - - - - 4 PLP a. Sanimas b. Pembangunan drainase c. Peningkatan/ Pembangunan TPA d. Pembangunan TPST/3R

a. Bangko, Tanah Putih, Bagan SInembah

b. Rantau Kopar, Tanah Putih c. Bangko, Batu Hampar, Bagan

Sinembah

d. Tanah Putih, Bnagko, Bagan Sinembah, Tn Putih Tj Melawan, Pasir Limau Kapas, Bangko Pusako - - v - - v - v v - - -

IV - 32 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

BAB IV – ANALISIS SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN ... 1

4.1. AnalisisSosial ... 2

4.1.1. Aspek Sosial pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya 5 4.1.2. Aspek Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya 2 4.1.3. Aspek Sosial pada Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya ... 4

4.2. Analisis Ekonomi ... 9

4.3. Analisis Lingkungan ... 10

4.3.1. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ... 12

IV - 33 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Tabel 4. 1 Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk MiskinKabupatenRokan Hilir ... 6

Tabel 4. 2 Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karyabagi Pengarusutamaan Gender di KabupatenRokan Hilir ... 2

Tabel 4. 3 Kegiatan Pembangunan Cipta Karya yang membutuhkanKonsultasi, Pemindahan Penduduk dan Pemberian Kompensasi sertaPermukiman Kembali ... 4

Tabel 4. 4 Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial PascaPelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya... 5

Gambar 4. 1 Diagram Alir Pentahapan KLHS ... 13 Tabel 4. 5 Kriteria Penapisan Usulan Program/Kegiatan Bidang Cipta Karya ... 14 Tabel 4. 7 Proses Identifikasi Isu Pembangunan BerkelanjutanBidang Cipta Karya ... 17

Tabel 4. 8 Tabel Identifikasi KRP ... 17 Tabel 4. 9 Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup diSuatu Wilayah... 18

Tabel 4. 10 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP ... 20 Tabel 4. 11 Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS .. 20 Tabel 4. 12 Perbedaan Instrumen KLHS dan AMDAL ... 22 Tabel 4. 13 Penapisan Rencana Kegiatan Wajib AMDAL... 26 Tabel 4. 14 Penapisan Rencana Kegiatan Tidak Wajib AMDAL tapi Wajib UKL-UPL ... 27 Tabel 4. 15 Checklist Kebutuhan Analisis Perlindungan Lingkungan pada Program Cipta Karya ... 31

Dokumen terkait