• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PROGRAM INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "RENCANA PROGRAM INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

IV - 1 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

BAB IV

ANALISIS SOSIAL, EKONOMI

DAN LINGKUNGAN

RPI2-JM bidang Cipta Karya membutuhkan kajian pendukung dalam

hallingkungan dan sosial untuk meminimalkan pengaruh negative

pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya terhadap

lingkunganpermukiman baik di perkotaan maupun di perdesaan. Kajian

aspeklingkungan dan sosial meliputi acuan peraturan

perundang-undangan,kondisi eksisting lingkungan dan sosial, analisis dengan

instrumen,serta pemetaan antisipasi dan rekomendasi perlindungan

(2)

IV - 2 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir 4.1. AnalisisSosial

Aspek sosial terkait dengan pengaruh pembangunan infrastrukturbidang

Cipta Karya kepada masyarakat pada taraf perencanaan,pembangunan,

maupun pasca pembangunan/pengelolaan. Pada tarafperencanaan,

pembangunan infrastruktur permukiman seharusnyamenyentuh aspek-aspek

sosial yang terkait dan sesuai dengan isu-isuyang marak saat ini, seperti

pengentasan kemiskinan sertapengarusutamaan gender. Sedangkan pada

saat pembangunankemungkinan masyarakat terkena dampak sehingga

diperlukan proseskonsultasi, pemindahan penduduk dan pemberian

kompensasi, maupunpermukiman kembali. Kemudian pada pasca

pembangunan ataupengelolaan perlu diidentifikasi apakah keberadaan

infrastruktur bidangCipta Karya tersebut membawa manfaat atau peningkatan

taraf hidupbagi kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.

Dasar peraturan perundang-undangan yang menyatakan

perlunyamemperhatikan aspek sosial adalah sebagai berikut:

1. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan JangkaPanjang

Nasional:

 Dalam rangka pembangunan berkeadilan, pembangunan social

juga dilakukan dengan memberi perhatian yang lebih besarpada

kelompok masyarakat yang kurang beruntung,

termasukmasyarakat miskin dan masyarakat yang tinggal di

wilayahterpencil, tertinggal, dan wilayah bencana.

 Penguatan kelembagaan dan jaringan pengarusutamaangender dan anak di tingkat nasional dan daerah, termasukketersediaan

data dan statistik gender.

2. UU No. 2/2012 tentang Pengadaan UU No. 2/2012

tentangPengadaan Lahan bagi Pembangunan untuk

KepentinganUmum:

 Pasal 3: Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum bertujuanmenyediakan tanah bagi pelaksanaan pembangunan

gunameningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa,

negara,dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan

(3)

IV - 3 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir 3. Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana

PembangunanJangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014:

 Perbaikan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan melaluisejumlah program pembangunan untuk penanggulangankemiskinan dan

penciptaan kesempatan kerja, termasukpeningkatan program di

bidang pendidikan, kesehatan, danpercepatan pembangunan

infrastruktur dasar.

 Untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender,peningkatan akses dan partisipasi perempuan dalampembangunan harus

dilanjutkan.

4. Peraturan Presiden No. 15/2010 tentang

Percepatanpenanggulangan Kemiskinan

 Pasal 1: Program penanggulangan kemiskinan adalah kegiatanyang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah

duniausaha, serta masyarakat untuk meningkatkan

kesejahteraanmasyarakat miskin melalui bantuan sosial,

pemberdayaanmasyarakat, pemberdayaan usaha ekonomi mikro

dan kecil,serta program lain dalam rangka meningkatkan

kegiatanekonomi.

5. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang

PengarusutamaanGender dalam Pembangunan Nasional

 Menginstruksikan kepada Menteri untuk

melaksanakanpengarusutamaan gender guna terselenggaranya

perencanaan,penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan

evaluasi ataskebijakan dan program pembangunan nasional

yangberperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan

fungsi,serta kewenangan masing-masing.

Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi,

danpemerintah kabupaten/kota terkait aspek sosial bidang Cipta

Karyaadalah:

(4)

IV - 4 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum

yangbersifat strategis nasional ataupun bersifat lintas

provinsi.

b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan

umumyangbersifat strategis nasional ataupun bersifat lintas

provinsi.

c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin

melaluibantuan sosial, pemberdayaan masyarakat,

pemberdayaanusaha mikro dan kecil, serta program lain

dalam rangkameningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat

pusat.

d. Melaksanakan pengarusutamaan gender

gunaterselenggaranya perencanaan, penyusunan,

pelaksanaan,pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan

programpembangunan nasional berperspektif gender,

khususnya untukbidang Cipta Karya.

2. Pemerintah Provinsi:

a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yangbersifat

regional ataupun bersifat lintas kabupaten/kota.

b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umumyang

bersifat regional ataupun bersifat lintas kabupaten/kota.

c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melaluibantuan

sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaanusaha mikro dan

kecil, serta program lain dalam rangkameningkatkan kegiatan

ekonomi di tingkat provinsi.

d. Melaksanakan pengarusutamaan gender gunaterselenggaranya

perencanaan, penyusunan, pelaksanaan,pemantauan, dan evaluasi

atas kebijakan dan programpembangunan di tingkat provinsi

berperspektif gender,khususnya untuk bidang Cipta Karya.

3. Pemerintah Kabupaten/Kota:

a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum

(5)

IV - 5 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum

dikabupaten/kota.

c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melaluibantuan

sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaanusaha mikro dan

kecil, serta program lain dalam rangkapeningkatan ekonomi di

tingkat kabupaten/kota.

d. Melaksanakan pengarusutamaan gender gunaterselenggaranya

perencanaan, penyusunan, pelaksanaan,pemantauan, dan

evaluasi atas kebijakan dan programpembangunan di tingkat

kabupaten/kota berperspektif gender,khususnya untuk bidang

Cipta Karya.

4.1.1. Aspek Sosial pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta

Karya

Kemiskinan

Aspek sosial pada perencanaan pembangunan bidang Cipta

Karyadiharapkan mampu melengkapi kajian perencanaan teknis

sektoral.Salah satu aspek yang perlu ditindak-lanjuti adalah isu

kemiskinansesuai dengan kebijakan internasional MDGs dan Agenda Pasca

(6)

IV - 6 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Tabel 4. 1 Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk MiskinKabupatenRokan Hilir

No Lokasi

Jumlah penduduk

miskin

Kondisi umum Permasalahan Bentuk penanganan yang

sudah dilakukan

 Berpotensi rawan kebakaran

 Pembangunan MCK++  Pembangunan sanitasi

 Jaringan distribusi MBR

2

 Pembersihan saluran drainse

 Kawasan bantaran sungai

 Mata Pencaharian umumnya buruh

 Permukiman padat

 Akses air limbah minim

 Pembangunan bronjong

 semenisasi jalan lingkungan

 jaringan distribusi PDAM

 Pembangunan talud

 Pembangunan air limbah

 Pembangunan sanitasi

4

 Kondisi persampahan buruk  Pembangunan jalan ligkungan

 Pembangunan fasilitas persampahan

 Minim sarana persampahan

 Minim sarana jalan dan drainase lingkungan

 Pembangunan jaringan air bersih

 Pembangunan sanitasi

 Pembangunan air bersih

(7)

IV - 1 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Menurut standar BPS terdapat 14 kriteria yang dipergunakan

untukmenentukan keluarga/rumah tangga dikategorikan miskin, yaitu:

1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang.

2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayumurahan.

3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/rumbia/kayu

berkualitasrendah/tembok tanpa diplester.

4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama denganrumah

tangga lain.

5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.

6. Sumber air minum berasal dari sumur/mata air

tidakterlindung/sungai/air hujan.

7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah

kayubakar/arang/minyak tanah.

8. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalamseminggu.

9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.

10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari.

11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan dipuskesmas/poliklinik.

12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani denganluas

lahan 500 m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan,

buruhperkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan

pendapatandibawah Rp. 600.000,- per bulan.

13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/tidaktamat

SD/hanya SD.

14. Tidak memiliki tabungan / barang yang mudah dijual denganminimal

Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit / non kredit,emas, ternak,

kapal motor, atau barang modal lainnya.

Jika minimal 9 variabel terpenuhi maka suatu rumah tanggadikategorikan

(8)

IV - 2 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir Pengarusutamaan Gender

Selain itu aspek yang perlu diperhatikan adalah responsivitas

kegiatanpembangunan bidang Cipta Karya terhadap gender. Saat ini

telahkegiatan responsif gender bidang Cipta Karya meliputi ProgramNasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan,Neighborhood

Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP),Pengembangan Infrasruktur

Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW),Penyediaan Air Minum dan Sanitasi

Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS),Program Pembangunan Infrastruktur

Perdesaan (PPIP), RuralInfrastructure Support (RIS) to PNPM, Sanitasi

Berbasis Masyarakat(SANIMAS), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

(RTBL), danStudi Evaluasi Kinerja Program Pemberdayaan Masyarakat

bidangCipta Karya.

Tabel 4. 2 Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta

Karyabagi Pengarusutamaan Gender di KabupatenRokan Hilir

No Program /

Kegiatan Lokasi Tahun

Bentuk

1 Pemberdayaan masyarakat

a PAMSIMAS - - - -

b PPIP Rokan Hilir 2014 Musyawarah

Desa - - - -

c RIS PNPM - - - -

d SANIMAS - - - -

2 Non Pemberdayaan Masyarakat

a SPPIP Rokan Hilir 2012 FGD - - - -

4.1.2. Aspek Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta

Karya

Pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya secara lokasi,

besarankegiatan, dan durasi berdampak terhadap masyarakat.

Untukmeminimalisir terjadinya konflik dengan masyarakat penerima

dampakmaka perlu dilakukan beberapa langkah antisipasi, seperti

konsultasi,pengadaan lahan dan pemberian kompensasi untuk tanah

(9)

IV - 3 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

1. Konsultasi masyarakat

Konsultasi masyarakat diperlukan untuk memberikan informasikepada

masyarakat, terutama kelompok masyarakat yang mungkinterkena

dampak akibat pembangunan bidang Cipta Karya diwilayahnya. Hal ini

sangat penting untuk menampung aspirasimereka berupa pendapat,

usulan serta saran-saran untuk bahanpertimbangan dalam proses

perencanaan. Konsultasi masyarakatperlu dilakukan pada saat

persiapan program bidang Cipta Karya,persiapan AMDAL dan

pembebasan lahan.

2. Pengadaan lahan dan pemberian kompensasi untuk tanah

danbangunan

Kegiatan pengadaan tanah dan kewajiban pemberian kompensasiatas

tanah dan bangunan terjadi jika kegiatan pembangunan bidangcipta

karya berlokasi di atas tanah yang bukan milik pemerintahatau telah

ditempati oleh swasta/masyarakat selama lebih dari satutahun. Prinsip

utama pengadaan tanah adalah bahwa semualangkah yang diambil

harus dilakukan untuk meningkatkan, ataumemperbaiki, pendapatan

dan standar kehidupan warga yangterkena dampak akibat kegiatan

pengadaan tanah ini.

3. Permukiman kembali penduduk (resettlement)

Seluruh proyek yang memerlukan pengadaan lahan

harusmempertimbangkan adanya kemungkinan pemukiman

kembalipenduduk sejak tahap awal proyek. Bilamana

pemindahanpenduduk tidak dapat dihindarkan, rencana pemukiman

kembaliharus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga penduduk

yangterpindahkan mendapat peluang ikut menikmati manfaat proyek.

Hal ini termasuk mendapat kompensasi yang wajar ataskerugiannya,

serta bantuan dalam pemindahan dan pembangunankembali

kehidupannya di lokasi yang baru. Penyediaan lahan,perumahan,

prasarana dan kompensasi lain bagi penduduk yangdimukimkan jika

(10)

IV - 4 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir Tabel 4. 3 Kegiatan Pembangunan Cipta Karya yang

membutuhkanKonsultasi, Pemindahan Penduduk dan Pemberian

Kompensasi sertaPermukiman Kembali

No

Komponen Program

dan Kegiatan

Tahap 1 Tahap 2 Arahan lokasi

Konsultasi

Pemindahan penduduk/ pemberian kompensasi

Permukiman kembali

Sebelum pemindahan

Setelah pemindahan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

a Bangkim - - - -

-b PBL - - - -

-c AM - - - -

-d PLP - - - -

-4.1.3. Aspek Sosial pada Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang

Cipta Karya

Output kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya seharusnyamemberi

manfaat bagi masyarakat. Manfaat tersebut diharapkanminimal dapat terlihat

secara kasat mata dan secara sederhana dapatterukur, seperti kemudahan

mencapai lokasi pelayanan infrastruktur,waktu tempuh yang menjadi lebih

singkat, hingga pengurangan biayayang harus dikeluarkan oleh penduduk

(11)

IV - 5 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir Tabel 4. 4 Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial

PascaPelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

No Sektor Kegiatan Lokasi Tahun

1 Air Minum SPAM Regional Durolis (Dumai, Rokan Hilir,

Bengkalis) Rokan Hilir 2017 20000 2 Air Minum Pengadaan dan Pemasangan Pipa HDPE dan SR 800

Unit Tanah Putih 2016 1600

3 Air Minum Pembangunan SPAM IPA 30Ltr/Dtk Tanah Putih 2016 2400 4 Air Minum Pengadaan dan pemasangan pipa distribusi Tanah Putih 2017 2400 5 Air Minum Pengadaan dan Pemasangan 1500 SR Tanah Putih 2014 30000 6 Air Minum Pembangunan SPAM Paket IPA Beton Kap. 50 L/dt Tanah Putih 2016 4000 7 Air Minum Pembangunan SPAM Paket IPA Kap. 40 Baja L/dt Tanah Putih 2014 3200 8 Air Minum Pembangunan SPAM IPA beton 100Ltr/Dtk Bangko Pusako 2016 8000 9 Air Minum Pengadaan dan pemasangan pipa distribusi Bangko Pusako 2016 2000 10 Air Minum Pengadaan dan Pemasangan 1500 SR Bangko Pusako 2016 12000 11 Air Minum Pembangunan SPAM Paket IPA Beton Kap. 50 L/dt Bangko Pusako 2017 4000 12 Air Minum Pembangunan SPAM Paket IPA Kap. 40 Baja L/dt Bangko Pusako 2015 3200 13 Air Minum Pembangunan SPAM IPA 40tr/Dtk Batu Hampar 2018 3200 14 Air Minum Pembangunan SPAM Paket IPA Beton Kap. 50 L/dt Batu Hampar 2016 4000 15 Air Minum Pembangunan SPAM IPA 40tr/Dtk Batu Hampar 2016 3200 16 Air Minum Pembangunan SPAM IPA 40tr/Dtk Rimba Melintang 2018 3200 17 Air Minum Pembangunan SPAM Paket IPA Beton Kap. 50 L/dt Rimba Melintang 2017 4000 18 Air Minum Pembangunan SPAM IPA 40tr/Dtk Rimba Melintang 2016 3200 19 Air Minum Pembangunan SPAM IPA 40tr/Dtk Sinaboi 2016 3200 20 Air Minum Pembangunan SPAM Paket IPA Beton Kap. 50 L/dt Sinaboi 2016 4000 21 Air Minum Pembangunan SPAM IPA 40tr/Dtk Sinaboi 2019 3200 22 Air Minum Pembangunan SPAM IPA 30Ltr/Dtk Tp. Tj. Melawan 2017 2400 23 Air Minum Pengadaan dan pemasangan pipa distribusi Tp. Tj. Melawan 2018 2400 24 Air Minum Pengadaan dan Pemasangan 1500 SR Tp. Tj. Melawan 2018 12000 25 Air Minum Pembangunan SPAM Paket IPA Beton Kap. 50 L/dt Tp. Tj. Melawan 2016 4000 26 Air Minum Pembangunan SPAM Paket IPA Kap. 40 Baja L/dt Tp. Tj. Melawan 2017 3200

27 Air Minum Pendampingan PAMSIMAS 2019 1000

28 Air Minum Pendampingan PAMSIMAS 2016 1000

29 Bangkim Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Bagan Sinembah

dan Tanah Putih 2016 1000 30 Bangkim Pembangunan Jalan Lingkungan dan Drainase Kontruksi Semenisasi Bangko 2016 1000 31 Bangkim Pembangunan/Peningkatan PSD Kawasan Kumuh Bangko 2015 1000 32 Bangkim Pembangunan/Peningkatan PSD Kawasan Kumuh Bangko 2016 1000 33 Bangkim Pembangunan/Peningkatan PSD Kawasan Kumuh Bangko 2017 1000 34 Bangkim Pembangunan/Peningkatan PSD Kawasan Kumuh Bangko 2018 1000

35 Bangkim Pembangunan Rusunawa Bangko 2019 400

36 Bangkim Pembangunan/Peningkatan PSD Kawasan Kumuh Bagan Sinembah 2017 1000 37 Bangkim Pembangunan/Peningkatan PSD Kawasan Kumuh Bagan Sinembah 2015 1000 38 Bangkim Pembangunan/Peningkatan PSD Kawasan Kumuh Bagan Sinembah 2017 1000 39 Bangkim Pembangunan/Peningkatan PSD Kawasan Kumuh Bagan Sinembah 2018 1000 40 Bangkim Pembangunan Infrastruktur Eks. Transmigrasi Bagan

Batu Bagan Sinembah 2018 1000

(12)

IV - 6 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

42 Bangkim Pembangunan/Peningkatan PSD Kawasan Kumuh Tanah Putih 2017 1000 43 Bangkim Pembangunan/Peningkatan PSD Kawasan Kumuh Tanah Putih 2018 1000 44 Bangkim Pembangunan/Peningkatan PSD Kawasan Kumuh Tanah Putih 2016 1000 45 Bangkim Pembangunan PSD Agropolitan Kws. Rantau Bais Tanah Putih 2016 1000 46 Bangkim Peningkatan/Pembangunan Jalan Poros Desa Kws. II

Teluk Palas Tanah Putih 2017 1000 47 Bangkim Pembangunan Infrastruktur Permukiman KTP2D Kws.

Batu Hampar Batu Hampar 2018 1000 48 Bangkim DED PSD Permukiman Perdesaan Kawasan

Perbatasan Pasir Limau Kapas 2016 1000 49 Bangkim Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan Kawasan Perbatasan Pasir Limau Kapas 2016 1000

50 Bangkim Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan Kawasan Perbatasan Pasir Limau Kapas 2017 1000 51 Bangkim Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan Kawasan

Perbatasan Pasir Limau Kapas 2018 1000 52 Bangkim Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan Kawasan

Perbatasan Pasir Limau Kapas 2019 1000 53 Bangkim Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan Kawasan

Perbatasan Pasir Limau Kapas 2016 1000 54 Bangkim Pembangunan Infrastruktur Permukiman KTP2D Kws.

Pujud Pujud 2017 1000

55 Bangkim Pembangunan Jalan Akses Kawasan agropolitan kontruksi semenisasi Rimba Melintang 2016 1000 56 Bangkim Pembangunan PSD Agropolitan Kws. Rimba

Melintang Rimba Melintang 2017 1000 57 Bangkim Pembangunan PSD Agropolitan Kws. Rimba

Melintang Rimba Melintang 2017 1000 58 Bangkim Pembangunan PSD Agropolitan Kws. Rimba

Melintang Rimba Melintang 2019 1000 59 Bangkim Pembangunan PSD Agropolitan Kws. Rimba Melintang Rimba Melintang 2016 1000

60 Bangkim Pembangunan Infrastruktur Permukiman KTP2D Kws. Sinaboi Sinaboi 2016 1000 61 Bangkim Pembangunan PSD Agropolitan Kws. Pedamaran Pekaitan 2017 1000 62 PBL punyusunan RISPK Kab Rokan Hilir Rokan Hilir 2016 1000 63 PBL Dukungan PSD Penanggulangan Kebakaran Rokan Hilir 2018 1000 64 PBL Lanjutan Dukungan PSD Penanggulangan Kebakaran Rokan Hilir 2019 1000 65 PBL Penyusunan RTBL Kawasan Ujung Tanjung Kec.

Tanah Putih Kab. Rokan Hilir Tanah Putih 2016 1000 66 PBL Penyusunan RTBL Kota Bagan Batu Bagan Sinembah 2016 1000 67 PBL Penyusunan RTBL Kota Sungai Rangau Rantau Kopar 2017 1000 68 PBL Penyusunan RTBL Kota Bangko Kanan Bangko Pusako 2018 1000 69 PBL Penyusunan RTBL Kota Teluk Merbau Kubu 2016 1000 70 PBL Penyusunan RTBL Kota Panipahan Pasir Limau Kapas 2016 1000 71 PBL Penyusunan RTBL Kec Pekaitan Pekaitan 2016 1000 72 PBL Penyusunan RTBL Kec. Pujud Pujud 2017 1000 73 PBL Penyusunan RTBL Kecamatan Rimba Melintang Rimba Melintang 2018 1000 74 PBL Penyusunan RTBL Kec. Simpang Kanan Simpang Kanan 2019 1000 75 PBL Penyusunan RTBL Kec. Tanah Putih Tanjung Melawan Tp.Tj. Melawan 2016 1000 76 PBL Dukungan PSD Penataan dan Revitalisasi Kawasan Batu Enam Bangko 2017 1000 77 PBL DED Ruang Terbuka Hijau Kws Kota Bagansiapiapi Bangko 2016 1000 78 PBL Dukungan PSD Ruang Terbuka Hijau Kws Kota

(13)

IV - 7 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

79 PBL Lanjutan Dukungan PSD Ruang Terbuka Hijau Kws

Kota Bagansipapi Bangko 2016 1000

80 PBL Dukungan PSD Ruang Terbuka Hijau Kws Kota

Sungai Ranau Bangko 2017 1000

81 PBL Lanjutan Dukungan PSD Ruang Terbuka Hijau Kws

Kota Sungai Ranau Bangko 2018 1000

82 PBL Dukungan PSD Ruang Terbuka Hijau Kws Kota Ujung

Tanjung Bangko 2019 1000

83 PBL Lanjutan Dukungan PSD Ruang Terbuka Hijau Kws Kota Ujung Tanjung Bangko 2016 1000

84 PBL Permukiman Tradisional Kws. Bagansiapiapi Rencana Tindak Penanganan Lingkungan Bangko 2019 1000 85 PBL PSD kawasan Tradisional Kws. Bagansiapiapi Bangko 2019 1000 86 PBL Lanjutan PSD kawasan Tradisional Kws.

Bagansiapiapi Bangko 2017 1000

87 PBL Lanjutan PSD kawasan Tradisional Kws.

Bagansiapiapi Bangko 2018 1000

88 PBL Lanjutan Dukungan PSD Penataan dan Revitalisasi Kawasan Batu Enam Bangko 2016 1000 89 PBL Dukungan PSD Penataan dan Revitalisasi Kaw Bagan

Batu Bagan Sinembah 2018 1000

90 PBL Lanjutan Dukungan PSD Penataan dan Revitalisasi

Kaw Bagan Batu Bagan Sinembah 2015 1000 91 PBL Dukungan Prasarana dan Sarana Ruang Terbuka

Hijau Bagan Batu Bagan Sinembah 2015 1000 92 PBL Lanjutan Dukungan Prasarana dan Sarana Ruang

Terbuka Hijau Bagan Batu Bagan Sinembah 2016 1000 93 PBL Rencana Tindak Penataan dan Revitalisasi Kawasan

Banjar XII Tanah Putih 2017 1000 94 PBL Dukungan PSD Penataan dan Revitalisasi Kawasan

Banjar XII Tanah Putih 2018 1000 95 PBL Lanjutan Dukungan PSD Penataan dan Revitalisasi

Kawasan Banjar XII Tanah Putih 2019 1000 96 PBL Lanjutan Dukungan PSD Penataan dan Revitalisasi

Kawasan Banjar XII Tanah Putih 2016 1000 97 PBL PSD kawasan Tradisional Kws. Bagansiapiapi Tanah Putih 2018 1000 98 PBL Lanjutan Dukungan PSD Penataan dan Revitalisasi Kota Panipahan Pasir Limau Kapas 2017 1000 99 PBL Dukungan PSD Ruang Terbuka Hijau Kws Danau

Laut napangga Pujud 2019 1000

100 PBL Dukungan PSD Ruang Terbuka Hijau Kws Kota Teluk

Merbau Kubu 2019 1000

101 PLP Penyusunan Buku Putih dan Sanitasi Kota Kabupaten

Rokan Hilir Rokan Hilir 2015 10000 102 PLP Bantuan Teknis Kelembagaan Persampahaan TPA Rokan Hilir 2016 5000 103 PLP Review DED TPA Bangko Parit Baru Rokan Hilir 2017 5000 104 PLP Peningkatan/pembangunan TPA Sanitary Landfill TPA

Bangko Parit Baru Bangko 2018 5000 105 PLP Peningkatan/pembangunan TPA Sanitary Landfill TPA

Batu Enam Bangko 2019 5000

106 PLP Pembangunan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana TPA Bangko 2017 5000

107 PLP Pembangunan dan Peningkatan Sarana dan

Prasarana TPA Bangko 2019 5000

108 PLP Pembangunan Saluran Drainase Primer Tanah Putih Tanah Putih 2019 5000 109 PLP Peningkatan/pembangunan TPA Sanitary Landfill TPA

(14)

IV - 8 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

No Sektor Kegiatan Lokasi Tahun

Anggaran

Jumlah Penduduk Pemanfaat

(jiwa)

Ket

1 2 3 4 5 6 7

110 PLP Pembangunan Saluran Drainase Primer Rantau Kopar Rantau Kopar 2016 5000 111 PLP Peningkatan/pembangunan TPA Sanitary Landfill TPA

Bantaian Batu Hampar 2017 5000

112 PLP Pembangunan Pengelolaan Sampah Terpadu 3R dan TPST Bangko 2016 400

113 PLP Pembangunan Pengelolaan Sampah Terpadu 3R dan

TPST Bangko 2017 400

114 PLP Pembangunan Pengelolaan Sampah Terpadu 3R dan

TPST Bagan Sinembah 2018 400

115 PLP Pembangunan Pengelolaan Sampah Terpadu 3R dan

TPST Tanah Putih 2016 400

116 PLP Pembangunan Pengelolaan Sampah Terpadu 3R dan

TPST Bangko Pusako 2017 400

117 PLP Bantek Pengelolaan Sampah Terpadu 3R Pasir Limau Kapas 2016 400 118 PLP Pembangunan Pengelolaan Sampah Terpadu 3R dan

TPST Pasir Limau Kapas 2016 400 119 PLP Bantek Pengelolaan Sampah Terpadu 3R Tp. Tj. Melawan 2016 400 120 PLP Pembangunan Pengelolaan Sampah Terpadu 3R dan

TPST Tp. Tj. Melawan 2017 400

121 PLP SANIMAS Bangko 2018 400

122 PLP SANIMAS Bangko 2016 400

123 PLP SANIMAS Bagan Sinembah 2016 400

(15)

IV - 9 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir 4.2. Analisis Ekonomi

Struktur perekonomian sebagian masyarakat Rokan Hilir telah

bergeser dari kategori Pertambangan dan Penggalian ke kategori ekonomi

lainnya yang terlihat dari besarnya peranan masing‐masing kategori ini

terhadap pembentukan PDRB Rokan Hilir. Sumbangan terbesar pada tahun

2015 masih dihasilkan oleh kategori Pertambangan dan Penggalian,

kemudian kategori Pertanian; dan kategori Industri Pengolahan. Sementara

peranan kategori lainnya di bawah 5 persen.

Perekonomian Rokan Hilir pada tahun 2015 mengalami perlambatan

dibandingkan pertumbuhan tahun‐tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan

PDRB Rokan Hilir tahun 2015 hanya sekitar 1,00 persen, dibandingkan

dengan tahun sebelumnya yang mencapai 4,01 persen.

Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh kategori Jasa kesehatan

dan kegiatan sosial sebesar 9,86 persen. Hampir sebagian besar kategori

ekonomi PDRB yang lain pada tahun 2015 mencatat pertumbuhan yang

positif.

Adapun kategori‐kategori lainnya berturut‐turut mencatat pertumbuhan

yang positif, di antaranya kategori kategori Konstruksi sebesar 9,17 persen ,

kategori Informasi dan Komunikasi sebesar 8,56 persen, kategori

Transportasi dan pergudangan sebesar 7,05 persen, , kategori Real Estat

6,57 persen , kategori Pengadaan Listik dan Gas sebesar 6,31 persen ,

kategori Jasa Pendidikan sebesar 5,90 persen, kategori Administrasi

Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 4,40

persen,kategori Jasa lainnya sebesar 4,18 persen, kategori Jasa Perusahaan

sebesar 4,15 persen ,kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan minum

sebesar 4,07 persen, kategori Industri Pengolahan sebesar 2,93 persen,

kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

sebesar 2,73 persen , kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah

dan Daur Ulang sebesar 2,04 persen dan kategori Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan sebesar 0,44 persen.

Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal

(16)

IV - 10 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu

orang penduduk. Pada tahun 2015, PDRB per kapita Rokan Hilir mencapai

119.15 juta Rupiah dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,01 persen.

4.3. Analisis Lingkungan

Kajian lingkungan dibutuhkan untuk memastikan bahwa

dalampenyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya oleh

pemerintahkabupaten/kota telah mengakomodasi prinsip perlindungan

danpengelolaan lingkungan hidup. Adapun amanat perlindungan

danpengelolaan lingkungan adalah sebagai berikut:

1. UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan

PengelolaanLingkungan Hidup:

“Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakanlingkungan

hidup terdiri atas antara lain Kajian Lingkungan HidupStrategis

(KLHS), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan(AMDAL), dan Upaya

Pengelolaan Lingkungan-UpayaPemantauan Lingkungan (UKL-UPL)

dan Surat PernyataanKesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan Hidup(SPPLH)”

2. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan JangkaPanjang

Nasional:

“Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang

baikperlu penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang

berkelanjutansecara konsisten di segala bidang”

3. Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana

PembangunanJangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014: “Dalam bidang lingkungan hidup, sasaran yang hendak dicapaiadalah

perbaikan mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumberdaya alam

di perkotaan dan pedesaan, penahanan laju kerusakanlingkungan

dengan peningkatan daya dukung dan daya tamping lingkungan;

peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasiperubahan iklim”

1. Permen LH No. 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum

(17)

IV - 11 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Dalam penyusunan kebijakan, rencana dan/atau program,

KLHSdigunakan untuk menyiapkan alternatif penyempurnaan

kebijakan,rencana dan/atau program agar dampak dan/atau risiko

lingkunganyang tidak diharapkan dapat diminimalkan

2. Permen LH No. 16 Tahun 2012 tentang Penyusunan

DokumenLingkungan.

Sebagai persyaratan untuk mengajukan ijin lingkungan maka

perludisusun dokumen Amdal, UKL dan UPL, atau Surat

PernyataanKesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup atau

disebut dengandengan SPPL bagi kegiatan yang tidak membutuhkan

Amdal atauUKL dan UPL.

Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi,

danpemerintah kabupaten/kota dalam aspek lingkungan terkait bidangCipta

Karya mengacu pada UU No. 32/2009 tentang Perlindungan danPengelolaan

Lingkungan Hidup yaitu:

1. Pemerintah Pusat

b. Menetapkan kebijakan nasional.

c. Menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria.

d. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai KLHS.

e. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal

danUKL-UPL.

f. Melaksanakan pengendalian pencemaran dan

kerusakanlingkungan hidup.

g. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan

mengenaipengendalian dampak perubahan iklim dan

perlindunganlapisan ozon.

h. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap

pelaksanaankebijakan nasional, peraturan daerah, dan peraturan

kepaladaerah.

i. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.

j. Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan

(18)

IV - 12 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

k. Menetapkan standar pelayanan minimal.

2. Pemerintah Provinsi

a. Menetapkan kebijakan tingkat provinsi.

b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat provinsi.

c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal

danUKL-UPL.

d. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap

pelaksanaankebijakan, peraturan daerah, dan peraturan kepala

daerahkabupaten/kota.

e. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.

f. Melakukan pembinaan, bantuan teknis, dan pengawasankepada

kabupaten/kota di bidang program dan kegiatan.

g. Melaksanakan standar pelayanan minimal.

3. Pemerintah Kabupaten/Kota

h. a. Menetapkan kebijakan tingkat kabupaten/kota.

i. b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat kabupaten/kota.

j. c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal

danUKL-UPL.

k. d. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan

hidup.

l. e. Melaksanakan standar pelayanan minimal.

4.3.1. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Menurut UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan

PengelolaanLingkungan Hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang

selanjutnyadisingkat KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis,

menyeluruh,dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip

pembangunanberkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam

pembangunansuatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

KLHS perlu diterapkan di dalam RPI2-JM antara lain karena:

1. RPI2-JM membutuhkan kajian aspek lingkungan dalamperencanaan

(19)

IV - 13 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

2. KLHS dijadikan sebagai alat kajian lingkungan dalam RPI2-JMadalah

karena RPI2-JM bidang Cipta Karya berada pada

tataranKebijakan/Rencana/Program. Dalam hal ini, KLHS

menerapkanprinsip-prinsip kehati-hatian, dimana kebijakan, rencana

dan/atauprogram menjadi garda depan dalam menyaring

kegiatanpembangunan yang berpotensi mengakibatkan dampak

negative terhadap lingkungan hidup

KLHS disusun oleh Tim Satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota dengandibantu

oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah sebagaiinstansi yang

memiliki tugas dan fungsi terkait langsung denganperlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup di kota/kabupaten.Koordinasi penyusunan

KLHS antar instansi diharapkan dapatmendorong terjadinya transfer

pemahaman mengenai pentingnyapenerapan prinsip perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidupuntuk mendorong terjadinya pembangunan

berkelanjutan.

(20)

IV - 14 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Tahapan Pelaksanaan KLHS

Tahapan pelaksanaan KLHS diawali dengan penapisan

usulanrencana/program dalam RPI2-JM per sektor dengan

mempertimbangkanisu-isu pokok seperti (1) perubahan iklim, (2)

kerusakan,kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati,

(3)peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir,

longsor,kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan, (4) penurunan

mutudan kelimpahan sumber daya alam, (5) peningkatan alih fungsikawasan

hutan dan/atau lahan, (6) peningkatan jumlah pendudukmiskin atau

terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompokmasyarakat; dan/atau

(7) peningkatan risiko terhadap kesehatan dankeselamatan manusia. Isu-isu

tersebut menjadi kriteria apakahrencana/program yang disusun teridentifikasi

menimbulkan resiko ataudampak terhadap isu-isu tersebut.

Tahap 1 dilakukan dengan penapisan (screening) dengan menyusuntabel

8.1.

Tabel 4. 5 Kriteria Penapisan Usulan Program/Kegiatan Bidang Cipta

Karya

No Kriteria Penapisan

Penilaian

Uraian Pertimbangan*

Kesimpulan (Signifikan/

Tidak)

(1) (2) (3) (4)

1 Perubahan iklim Tidak berdampak Tidak

2 Kerusakan, kemerosotan, dan/atau

kepunahan keanekaragaman hayati Tidak berdampak Tidak

3

Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor,

kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan,

Tidak berdampak Tidak

4 Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam Tidak berdampak Tidak

5 Peningkatan alih fungsi kawasan hutan

dan/atau lahan Tidak berdampak Tidak

6

Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat

(21)

IV - 15 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

No Kriteria Penapisan

Penilaian

Uraian Pertimbangan*

Kesimpulan (Signifikan/

Tidak)

(1) (2) (3) (4)

7 Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan

keselamatan manusia Tidak berdampak Tidak

*) didukung data dan informasi yang menjelaskan apakah kebijakan, rencana dan/atauprogram yang ditapis menimbulkan risiko/dampak terhadap lingkungan hidup

Tahap ke-2 setelah penapisan terdapat dua kegiatan. Jika melaluiproses

penapisan di atas tidak teridentifikasi bahwa rencana/programdalam RPI2-JM

tidak berpengaruh terhadap kriteria penapisan di atasmaka berdasarkan

Permen Lingkungan Hidup No. 9/2011 tentangPedoman Umum KLHS, Tim

Satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota dapatmenyertakan Surat Pernyataan bahwa

KLHS tidak perlu dilaksanakan,dengan ditandatangani oleh Ketua Satgas

RPI2-JM dengan persetujuanBPLHD, dan dijadikan lampiran dalam dokumen

RPI2-JM.

Namun, jika teridentifikasi bahwa rencana/program dalam

JMberpengaruh terhadap kriteria penapisan di atas maka Satgas

RPI2-JMdidukung dinas lingkungan hidup (BPLHD) dapat menyusun KLHSdengan

tahapan sebagai berikut:

1. Pengkajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup

diWilayah Perencanaan, dilaksanakan melalui 4 (empat)

tahapansebagai berikut:

a) Identifikasi Masyarakat dan Pemangku Kepentingan LainnyaTujuan

identifikasi masyarakat dan pemangku kepentinganadalah:

a. Menentukan secara tepat pihak-pihak yang akan

dilibatkandalam pelaksanaan KLHS;

b. Menjamin diterapkannya azas partisipasi yang diamanatkanUU

No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan danPengelolaan

Lingkungan Hidup;

c. Menjamin bahwa hasil perencanaan dan evaluasikebijakan,

rencana dan/atau program memperolehlegitimasi atau

(22)

IV - 16 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

d. Agar masyarakat dan pemangku kepentingan

mendapatkanakses untuk menyampaikan informasi, saran,

pendapat,dan pertimbangan tentang pembangunan

berkelanjutan melalui proses penyelenggaraan KLHS.

Tabel 4. 6 Proses Identifikasi Pemangku Kepentingan danMasyarakat dalam penyusunan KLHS Bidang Cipta Karya

Masyarakat dan pemangku

kepentingan Lembaga

(1) (2)

Pembuatan keputusan a. Bupati/ Walikota b. DPRD

Penyusunan kebijakan,

rencana dan/atau program Dinas PU-Cipta Karya Instansi a. Dinas PU b. BPLHD – Cipta Karya

Masyaraat yang memiliki informasi dan/atau keahlian (perorangan/ tokoh/ kelompok)

a. Perguruan tinggi atau lembaga penelitian lainnya b. Asosiasi profesi

c. Forum-forum pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup

d. LSP/Pemerhati LH e. Perorangan/tokoh

f. Kelompok yang memiliki data dan informasi berkaitan dengan SDA

Masyarakat terkena dampak

a. Lembaga adat b. Asosiasi pengusaha c. Tokoh masyarakat d. Organisasi masyarakat

e. Kelompok masyarakat tertentu (nelayan, petani, dll)

b) Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan

Tujuan identifikasi isu pembangunan berkelanjutan:

1) penetapan isu-isu pembangunan berkelanjutan yangmeliputi

aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan hidupatau keterkaitan

antar ketiga aspek tersebut;

2) pembahasan fokus terhadap isu signifikan; dan

3) membantu penentuan capaian tujuan

(23)

IV - 17 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir Tabel 4. 7 Proses Identifikasi Isu Pembangunan

BerkelanjutanBidang Cipta Karya

Pengelompokkan isu-isu pembangunan

berkelanjutan Bidang Cipta Karya Penjelasan singkat

(1) (2)

Lingkungan Hidup Permukiman

Isu 1: kecukupan air baku untuk air minum

Kapasitas air baku di rokan hilir cukup melimpah dari Sungai Rokan, namun jaraknya cukup jauh dari Kota Bagan Siapi-api

Isu 2: Pencemaran lingkungan oleh infrastruktur yang tidak berfungsi maksimal

BAB di sungai berdampak pada pencemaran badan sungai, hal ini masih terjadi di sebagian masyarakat di Kabupaten Rokan Hilir, khususnya yang tinggal di bantaran sungai

Isu 3: dampak kawasan kumuh terhadap kualitas lingkungan Contoh: kawasan kumuh menyebabkan penurunan kualitas lingkungan

Penurunan kualitas lingkungan pada kawasan kumuh yang minim infrastruktur, masyarakat membuang sampah sembarangan di sekitar rumah serta minimnya akses sanitasi

Ekonomi

Isu 4: kemiskinan berkorelasi dengan kerusakan lingkungan Contoh: pencemaran air mengurangi kesejahteraan nelayan di pesisir

Kemiskinan dan rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat berdampak pada keterbatasan akses air minum dan sanitasi layak

Sosial

Isu 5: Pencemaran menyebabkan berkembangnya wabah penyakit

Kondisi sanitasi yang buruk berdampak pada berkembangnya wabah penyakit diare

c) Identifikasi Kebijakan/Rencana/Program (KRP)

Tabel 4. 8 Tabel Identifikasi KRP

No Komponen Kebijakan/

Rencana/ Program Kegiatan

Lokasi (Kecamatan/ Kelurahan, jika ada) c. Rusunawa Beserta

Infrastruktur Pendukungnya d. Infrastruktur Kawasan

Permukiman Perdesaan e. Infrastruktur Kawasan

Permukiman di Perbatasan dan Pulau Kecil Terluar

a. RPKPP

b. Pembangunan jalan dan drainase e. Pembangunan PSD

Permukiman Perdesaan Kawasan Perbatasan

a. Bagan batu, Tanah Putih

b. Bangko, Bagan Batu, Tanah Putih c. Bangko

d. Rimba Melintang, Pekaitan, Tanah Putih, Batu Hampar, Sinaboi, Pujud, Bagan Sinembah e. Pasir Limau Kapas

2 PBL

a. NSPK Bidang PBL b. Sarana dan prasarana

a. Penyusunan RTBL b. PSD penanggulangan

a. Bagan Sinembah, Bangko

(24)

IV - 18 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

No Komponen Kebijakan/ Rencana/ Program Kegiatan Lokasi (Kecamatan/ Kelurahan, jika ada)

(1) (2) (3) (4)

penanggulangan bahaya kebakaran

c. Sarana dan prasarana revitaliasi kawasan d. Sarana dan prasarana

penataan RTH

e. Sarana dan prasarana penataan lingkungan permukiman

kebakaran

c. Pembangunan PSD revitalisasi kawasan d. PSD RTH

e. PSD penataan lingkungan

tradisional/bersejarah

Kanan, Rantau Kopar, Pasir Limau Kapas, Pekaitan, Tanah Putih, Pujud, Tanah Putih Tanjung Melawan, Kubu

b. Rokan Hilir

c. Bangko, Tanah Putih, Bagan Sinembah, Pasir Limau Kapas d. Bagan Siapiapi, Bagan Sinembah,

Pujud, Kubu

e. Bagan Siapiapi, Tanah Putih

3 AM

a. SPAM IKK b. SPAM Perdesaan c. SPAM Regional

a. SPAM IKK b. SPAM Perdesaan c. SPAM Regional

a. Tanah Putih, Bangko Pusako, Tn Putih Tj Melawan, Rimba

Melintang Batu Hampar, Sinaboi, Rimba Melintang

b. Rokan Hilir c. Rokan Hilir

4 PLP

a. Infrastruktur air limbah dengan sistem terpusat skala kota

b. Infrastruktur drainase perkotaan

c. Infrastruktur tempat pemrosesan sampah d. Infrastrukrur TPST/3R

a. Sanimas

b. Pembangunan drainase c. Peningkatan/

Pembangunan TPA d. Pembangunan

TPST/3R

a. Bangko, Tanah Putih, Bagan SInembah

b. Rantau Kopar, Tanah Putih c. Bangko, Batu Hampar, Bagan

Sinembah

d. Tanah Putih, Bnagko, Bagan Sinembah, Tn Putih Tj Melawan, Pasir Limau Kapas, Bangko Pusako

d) Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidupdi Suatu

Wilayah

Tabel 4. 9 Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup

diSuatu Wilayah

No Komponen Kebijakan, Rencana,

Program

Pengaruh pada Isu-isu Strategis Berdasarkan Aspek-aspek Pembangunan Berkelanjutan

Bobot LH

b. Pembangunan jalan dan drainase lingkungan

c. Pembangunan Rusunawa d. Pembangunan Infratruktur

Kawasn Permukiman Perdesaan Potensial yang Meningkat

(25)

IV - 19 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

No Komponen Kebijakan, Rencana, Program

Pengaruh pada Isu-isu Strategis Berdasarkan Aspek-aspek Pembangunan Berkelanjutan

Bobot LH

e. Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan Kawasan Perbatasan

- - - - -

2 PBL

a. Penyusunan RTBL

b. PSD penanggulangan kebakaran c. Pembangunan PSD revitalisasi

kawasan d. PSD RTH

e. PSD penataan lingkungan tradisional/bersejarah b. SPAM Perdesaan c. SPAM Regional

-

b. Pembangunan drainase

c. Peningkatan/ Pembangunan TPA d. Pembangunan TPST/3R

-

Ket: *) Program sesuai dengan Renstra Cipta Karya

**) ditentukan melalui diskusi antar pemangku kepentingan, dengan melihat dat dan kondisi eksisting seperti peta, data angka, dll.

2. Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP

Tujuan perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan,

rencana,dan/atau program untuk mengembangkan berbagai alternative

perbaikan muatan KRP dan menjamin pembangunan

berkelanjutan.Setelah dilakukan kajian, dan disepakati bahwa

kebijakan, rencanadan/atau program yang dikaji potensial memberikan

dampak negative pada pembangunan berkelanjutan, maka

dikembangkan beberapaalternatif untuk menyempurnakan rancangan

atau merubahkebijakan, rencana dan/atau program yang ada.

Beberapa alternative untuk menyempurnakan dan atau mengubah

rancangan KRPmempertimbangkan antara lain:

a. Memberikan arahan atau rambu-rambu mitigasi terkaitdengan

(26)

IV - 20 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

menimbulkan dampak lingkungan ataubertentangan dengan kaidah

pembangunan berkelanjutan.

b. Menyesuaikan ukuran, skala, dan lokasi usulan kebijakan,rencana,

dan/atau program.

c. Menunda, memperbaiki urutan, atau mengubah prioritaspelaksanaan

kebijakan, rencana, dan/atau program.

d. Mengubah kebijakan, rencana, dan/atau program.

Tabel 4. 10 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP

No Komponen Kebijakan/ Rencana/

Program Alternative penyempurnaan KRP

(1) (2) (3)

1 Bangkim Sudah sesuai

2 PBL Sudah sesuai

3 AM Sudah sesuai

4 PLP Sudah sesuai

3. Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS

Tabel 4. 11 Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil

KLHS

No Komponen Kebijakan/ Rencana/

Program

Rekomendasi perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS

(1) (2) (3)

1 Bangkim Sudah sesuai

2 PBL Sudah sesuai

3 AM Sudah sesuai

4 PLP Sudah sesuai

Untuk Kabupaten/Kota yang telah menyusun dan memiliki dokumenKLHS

RTRW Kabupaten/Kota, maka hasil olahan di dalam KLHStersebut dapat

dijadikan bahan masukan bagi kajian perlindunganlingkungan dalam

RPI2-JM.

KLHS merupakan instrumen lingkungan yang diterapkan pada

tataranrencana-program. Sedangkan pada tataran kegiatan atau

(27)

IV - 21 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

DanSPPLH. Tabel 10.8 menjelaskan beberapa perbedaan antara KLHS

danAMDAL.

4.3.2. AMDAL, UKL-UPL dan SPPLH

Pengelompokan atau kategorisasi proyek mengikuti ketentuan yangtelah

ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5tahun 2012

tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan WajibAMDAL dan Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum No. 10 Tahun 2008Tentang Penetapan Jenis

Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan BidangPekerjaan Umum yang Wajib

Dilengkapi dengan Upaya PengelolaanLingkungan Hidup dan Upaya

Pemantauan Lingkungan Hidup, yaitu:

1. Proyek wajib AMDAL

2. Proyek tidak wajib AMDAL tapi wajib UKL-UPL

(28)

IV - 22 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Tabel 4. 12 Perbedaan Instrumen KLHS dan AMDAL

Deskpripsi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

(AMDAL_

a) RujukanPeraturanPerundangan  UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan

danPengelolaan Lingkungan Hidup

 Permen LH 09/2011 tentang Pedoman umumKLHS

 UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup

 Permen PPU 10/PRT/M/2008 tentang jenis kegiatanbidang PU wajib UKL UPL

 Permen LH 5/2012 tentang jenis rencana usahadan/atau kegiatan Wajib AMDAL

b) PengertianUmum  Rangkaian analisis yang sistematis,

menyeluruh,dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsippembangunan berkelanjutan telah menjadi dasardan terintegrasi dalam pembangunan suatuwilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atauprogram.

 Kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/ataukegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yangdiperlukan bagi proses pengambilan keputusan

tentangpenyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Usahadan/atau Kegiatan adalah segala bentuk aktivitas yangdapat

menimbulkan perubahan terhadap

ronalingkungan hidup serta menyebabkan dampak terhadaplingkungan.

c) Kewajibanpelaksanaan  Pemerintah dan Pemerintah Daerah  Pemrakarsa rencana usaha dan/atau kegiatan

yangmasuk kriteria sebagai wajib AMDAL (Pemerintah/swasta)

d)

Keterkaitanstudilingkungandengan:

 Penyusunan atau evaluasi RTRW, RPJP danRPJM

 Kebijakan, rencana dan/atau program yangberpotensi menimbulkan dampak

(29)

IV - 23 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Deskpripsi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

(AMDAL_

dan/atauresiko lingkungan

e) Mekanismepelaksanaan  pengkajian pengaruh kebijakan, rencana,

dan/atau program terhadap kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah;

 perumusan alternatif

penyempurnaankebijakan, rencana, dan/atau program; dan

 rekomendasi perbaikan untuk

pengambilankeputusan kebijakan, rencana, dan/atauprogram yangmengintegrasikan prinsippembangunan berkelanjutan.

 Pemrakarsa dibantu oleh pihak lain yang berkompetensebagai penyusun AMDAL

 Dokumen AMDAL dinilai oleh komisi penilai AMDALyang dibentuk oleh Menteri, Gubernur, atauBupati/Walikota sesuai kewenangannya dan dibantuoleh Tim Teknis.

 Komisi penilai AMDAL menyampaikan rekomendasiberupa kelayakan atau ketidaklayakan lingkungankepada Menteri, gubernur, dan bupati/walikota sesuaidengan kewenangannya.

 Menteri, gubernur, dan bupati/walikota berdasarkanrekomendasi komisi penilai AMDAL menerbitkanKeputusan Kelayakan atau Ketidaklayakan lingkungan

f) Muatan StudiLingkungan  Isu Strategis terkait

PembangunanBerkelanjutan

 Kajian pengaruh rencana/program denganisu-isu strategis terkait pembangunanberkelanjutan

 Alternatif rekomendasi untukrencana/program

 Kerangka acuan;

 Andal; dan

 RKL-RPL.

Kerangka acuan menjadi dasar penyusunan Andal danRKL-RPL. Kerangka acuan wajib sesuai dengan rencanatata ruang wilayah dan/atau rencana tata ruang kawasan.

(30)

IV - 24 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Deskpripsi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

(AMDAL_

dan/atauprogram pembangunan dalam suatu wilayah.

bupati/walikota sesuaikewenangan tentang kelayakan atau ketidaklayakanlingkungan.

h) Outcome  Rekomendasi KLHS digunakan sebagai

alatuntuk melakukan perbaikan kebijakan,rencana, dan/atau program

pembangunanyang melampaui daya dukung dan dayatampung lingkungan.

 segala usaha dan/atau kegiatan yang telahmelampaui daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup sesuai hasil KLHS tidakdiperbolehkan lagi.

 Dasar pertimbangan penetapan kelayakan atauketidak layakan lingkungan

 Jumlah dan jenis izin perlindungan hidup yangdiwajibkan

 Persyaratan dan kewajiban pemrakarsa sesuai yangtercantum dalam RKL RPL.

i) Pendanaan  APBD Kabupaten/Kota  Kegiatan penyusunan AMDAL (KA, ANDAL,

RKLRPL)didanai oleh pemrakarsa,

 Kegiatan Komisi Penilai AMDAL, Tim Teknis dansekretariat Penilai AMDAL dibebankan padaAPBN/APBD

 Jasa penilaian KA, ANDAL dan RKL-RPL oleh komisiAMDAL dan tim teknis dibiayai oleh pemrakarsa.

 Dana pembinaan dan pengawasan

dibebankan padaanggaran instansi lingkungan hidup pusat, provinsidan kabupaten/kota

j) PartisipasiMasyarakat  Masyarakat adalah salah satu komponen

dalamkabupaten/kota yang dapat mengakses

 Masyarakat yang dilibatkan adalah:

(31)

IV - 25 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Deskpripsi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

(AMDAL_

dokumenpelaksanaan KLHS o Pemerhati lingkungan hidup; dan/atau

o Yang terpengaruh atas segala bentuk

keputusandalam proses AMDAL

k) Atribut Lainnya:

a. Posisi  Hulu siklus pengambilan keputusan  Akhir sklus pengambilan keputusan

b. Pendekatan  Cenderung pro aktif  Cenderung bersifat reaktif

c. Fokusanalisis  Evaluasi implikasi lingkungan dan

pembangunan berkelanjutan

 Identifikasi, prakiraan dan evaluasi dampak lingkungan

d. Dampak kumulatif  Peringatan dini atas adanya dampak komulatif  Amat terbatas e. Titik berattelaahan  Memelihara keseimbangan alam,

pembangunan berkelanjutan

 Mengendalikan dan meminimalkan dampak negative

f. Alternatif  Banyak alternatif  Alternatif terbatas jumlahnya

g. Kedalaman  Luas dan tidak rinci sebagai landasan untuk

mengarahkan visi dan kerangka umum

 Sempit, dalam dan rinci

h. Deskripsi proses  Proses multi pihak, tumpang tindih komponen, KRP merupakan proses iteratif dan kontinu

 Proses dideskripsikan dengan jelas, mempunyai awal dan akhir

i. Fokus pengendalian dampak  Fokus pada agenda pembangunan berkelanjutan

 Menangani gejala kerusakan lingkungan

j. Institusi Penilai  Tidak diperlukan institusi yang berwenang memberikan penilaian dan persetujuan KLHS

(32)

IV - 26 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya dan batasan kapasitasnya yang wajib

dilengkapi dokumen AMDAL adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 13 Penapisan Rencana Kegiatan Wajib AMDAL

No Jenis Kegiatan Skala/Besaran

A Pe rsampahan:

a. Pembangunan TPA Sampah Domestik dengan sistem Control landfill/sanitary landfill:

- luas kawasan TPA, atau

- Kapasitas Total

> 10 ha > 100.000 ton b. TPA di daerah pasang surut:

- luas landfill, atau

- Kapasitas Total

semua kapasitas/ besaran

c. Pembangunan transfer station:

- Kapasitas > 500 ton/hari

d. Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah terpadu:

- Kapasitas > 500 ton/hari

e. Pengolahan dengan insinerator:

- Kapasitas semua kapasitas

f. Composting Plant:

- Kapasitas > 500 ton/hari

g. Transportasi sampah dengan kereta api:

- Kapasitas > 500 ton/hari

B Pe mbangunan Perumahan/Permukiman:

a. Kota metropolitan, luas > 25 ha

b. Kota besar, luas > 50 ha

c. Kota sedang dan kecil, luas > 100 ha

d. keperluan settlement transmigrasi > 2.000 ha

C Air Limbah Domestik

a. Pembangunan IPLT, termasuk fasilitas penunjang:

- Luas, atau

- Kapasitasnya

> 2 ha > 11 m3/hari b. Pembangunan IPAL limbah domestik, termasuk

fasilitas penunjangnya:

- Luas, atau

- Kapasitasnya

(33)

IV - 27 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

No Jenis Kegiatan Skala/Besaran

- Luas layanan, atau

- Debit air limbah

> 500 ha

> 16.000 m3/hari

D Pe mbangunan Saluran Drainase (Primer dan/atau

sekunder) di permukiman

a. Kota besar/metropolitan, panjang: > 5 km

b. Kota sedang, panjang: > 10 km

E Jar ingan Air Bersih Di Kota Besar/Metropolitan

a. Pembangunan jaringan distribusi

- Luas layanan > 500 ha

b. Pembangunan jaringan transmisi

- panjang > 10 km

Sumber: Permen LH 5/2012

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah

batas menjadikannya tidak wajib dilengkapi dokumen AMDAL tetapi wajib

dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL. Jenis kegiatan bidang Cipta karya dan

batasan kapasitasnya yang wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL tercermin

dalam tabel 10.10

Tabel 4. 14 Penapisan Rencana Kegiatan Tidak Wajib AMDAL tapi

Wajib UKL-UPL

Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya

a. Persampahan

i. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan system controlled landfill atau sanitary landfill termasuk instansi penunjang:

 Luas kawasan, atau < 10 Ha

 Kapasitas total < 10.000 ton ii. TPA daerah pasang surut

 Luas landfill, atau < 5 Ha

 Kapasitas total < 5.000 ton iii. Pembangunan Transfer Station

 Kapasitas < 1.000 ton/hari

iv. Pembangunan Instalasi/Pengolahan Sampah Terpadu

 Kapasitas < 500 ton v. Pembangunan Incenerator

 Kapasitas < 500 ton/hari

vi. Pembangunan Instansi Pembuatan Kompos

b. Air Limbah Domestik/

(34)

IV - 28 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya

Permukiman termasuk fasilitas penunjang

 Luas < 2 ha

 Atau kapasitas < 11 m3/hari

ii. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah

 Luas < 3 ha

 Atau bahan organik < 2,4 ton/hari

iii. Pembangunan sistem perpipaan air limbah (sewerage/off-site sanitation system) diperkotaan/permukiman

 Luas < 500 ha

 Atau debit air limbah < 16.000 m3/hari

c. Drainase Permukaan Perkotaan

i. Pembangunan saluran primer dan sekunder

 Panjang < 5 km

ii. Pembangunan kolam retensi/polder di area/kawasan pemukiman

 Luas kolam retensi/polder (1 – 5) ha

d. Air Minum

i. Pembangunan jaringan distribusi:

 luas layanan : 100 ha s.d. < 500 ha ii. Pembangunan jaringan pipa transmisi

 Metropolitan/besar, Panjang: 5 s.d <10 km

 Sedang/kecil, Panjang: 8 s.d. M 10 km

 Pedesaan, Panjang : -

iii. Pengambilan air baku dari sungai, danau sumber air permukaan lainnya (debit)

 Sungai danau : 50 lps s.d. < 250 lps

 Mata air : 2,5 lps s.d. < 250 lps

iv. Pembangunan Instalasi Pengolahan air lengkap

 Debit : > 50 lps s.d. < 100 lps

v. Pengambilan air tanah dalam untuk kebutuhan:

 Pelayanan masyarakat oleh penyelenggara SPAM : 2,5 lps - < 50 lps

 Kegiatan komersil: 1,0 lps - < 50 lps

e. Pembangunan Gedung

i. Pembangunan bangunan gedung di atas/bawah tanah:

 Fungsi usaha meliputi bangunan gedungperkantoran, perdagangan, perindustrian,perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal danbangunan gedung tempat penyimpanan:

5000m2 s.d. 10.000 m2

 Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjidtermasuk mushola, bangunan gereja termasukkapel, bangunan pura, bangunan vihara, danbangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

(35)

IV - 29 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya

m2s.d. 10.000 m2

 Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasipertahanan dan keamanan dan bangunansejenis yang ditetapkan oleh menteri

Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untukAmdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL

ii. Pembangunan bangunan gedung di bawah tanahyang melintasi prasarana dan atau sarana umum:

 Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian,perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal danbangunan gedung tempat penyimpanan:

5000m2 s.d. 10.000 m2

 Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjidtermasuk mushola, bangunan gereja termasukkapel, bangunan pura, bangunan vihara, danbangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

 Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunangedung pelayanan pendidikan, pelayanankesehatan, keudayaan, laboratorium, danbangunangedung pelayanan umum : 5000 m2s.d. 10.000 m2

 Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasipertahanan dan keamanan dan bangunansejenis yang ditetapkan oleh menteri

Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untukAmdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL

iii. Pembangunan bangunan gedung di bawah atau diatas air:

 Fungsi usaha meliputi bangunan gedungperkantoran, perdagangan, perindustrian,perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal danbangunan gedung tempat penyimpanan:

5000m2 s.d. 10.000 m2

 Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjidtermasuk mushola, bangunan gereja termasukkapel, bangunan pura, bangunan vihara, danbangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

 Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunangedung pelayanan pendidikan, pelayanankesehatan, kebudayaan, laboratorium, danbangunangedung pelayanan umum : 5000 m2s.d. 10.000 m2

(36)

IV - 30 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya

menteri

Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untukAmdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL

f. Pengembangan kawasan

permukiman baru

i. Kawasan Permukiman Sederhana untukmasyarakat berpenghasilan rendah (MBR),misalnya PNS, TNI/POLRI, buruh/pekerja;

 Jumlah hunian: < 500 unit rumah;

 Luas kawasan: < 10 ha

ii. Pengembangan kawasan permukiman barusebagai pusat kegiatan sosial ekonomi local pedesaan (Kota Terpadu Mandiri eks transmigrasi,fasilitas pelintas batas PPLB di perbatasan);

 Jumlah hunian: < 500 unit rumah;

 Luas kawasan: < 10 ha

iii. Pengembangan kawasan permukiman barudengan pendekatan Kasiba/Lisiba (Kawasan SiapBangun/ Lingkungan Siap Bangun)

 Jumlah hunian: < 500 unit rumah;

 Luas kawasan: < 10 ha

g. Peningkatan Kualitas

Permukiman

i. Penanganan kawasan kumuh di perkotaandengan pendekatan pemenuhan kebutuhandasar (basic need) pelayanan

infrastruktur,tanpa pemindahan penduduk;

 Luas kawasan: < 10 ha

ii. Pembangunan kawasan tertinggal, terpencil,kawasan perbatasan, dan pulau-pulau kecil;

 Luas kawasan: < 10 ha

iii. Pengembangan kawasan perdesaan untukmeningkatkan

ekonomi lokal (penanganankawasan agropolitan, kawasan terpilih pusatpertumbuhan desa KTP2D, desa pusatpertumbuhan DPP)

 Luas kawasan: < 10 ha

h. Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan

i. Penanganan menyeluruh terhadap kawasankumuh berat di perkotaan metropolitan yangdilakukan dengan pendekatan peremajaan kota(urban renewal), disertai dengan

pemindahanpenduduk, dan dapat dikombinasikan denganpenyediaan bangunan rumah susun

Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 Tahun 2008

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah

batas wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL menjadikannya tidak wajib

(37)

IV - 31 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

(SPPLH).

Tabel 4. 15 Checklist Kebutuhan Analisis Perlindungan Lingkungan

pada Program Cipta Karya

No Komponen kegatan Lokasi Amdal UKL/UPL SPPLH

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Bangkim

a. RPKPP

b. Pembangunan jalan dan drainase lingkungan c. Pembangunan Rusunawa d. Pembangunan Infratruktur

Kawasn Permukiman Perdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya e. Pembangunan PSD

Permukiman Perdesaan Kawasan Perbatasan

a. Bagan batu, Tanah Putih b. Bangko, Bagan Batu, Tanah

Putih c. Bangko

d. Rimba Melintang, Pekaitan, Tanah Putih, Batu Hampar, Sinaboi, Pujud, Bagan Sinembah

e. Pasir Limau Kapas

-

a. Penyusunan RTBL b. PSD penanggulangan

kebakaran

c. Pembangunan PSD revitalisasi kawasan d. PSD RTH

e. PSD penataan lingkungan tradisional/bersejarah

a. Bagan Sinembah, Bangko Pusako, Rimba Melitang, Simpang Kanan, Rantau Kopar, Pasir Limau Kapas, Pekaitan, Tanah Putih, Pujud, Tanah Putih Tanjung Melawan, Kubu

b. Rokan Hilir

c. Bangko, Tanah Putih, Bagan Sinembah, Pasir Limau Kapas d. Bagan Siapiapi, Bagan

Sinembah, Pujud, Kubu e. Bagan Siapiapi, Tanah Putih

- b. SPAM Perdesaan c. SPAM Regional

a. Tanah Putih, Bangko Pusako, Tn Putih Tj Melawan, Rimba Melintang Batu Hampar, Sinaboi, Rimba Melintang b. Rokan Hilir

b. Pembangunan drainase c. Peningkatan/

Pembangunan TPA d. Pembangunan TPST/3R

a. Bangko, Tanah Putih, Bagan SInembah

b. Rantau Kopar, Tanah Putih c. Bangko, Batu Hampar, Bagan

Sinembah

(38)

IV - 32 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

BAB IV – ANALISIS SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN ... 1

4.1. AnalisisSosial ... 2

4.1.1. Aspek Sosial pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya 5 4.1.2. Aspek Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya 2 4.1.3. Aspek Sosial pada Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya ... 4

4.2. Analisis Ekonomi ... 9

4.3. Analisis Lingkungan ... 10

4.3.1. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ... 12

(39)

IV - 33 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

Tabel 4. 1 Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk MiskinKabupatenRokan Hilir ... 6

Tabel 4. 2 Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karyabagi Pengarusutamaan Gender di KabupatenRokan Hilir ... 2

Tabel 4. 3 Kegiatan Pembangunan Cipta Karya yang membutuhkanKonsultasi, Pemindahan Penduduk dan Pemberian Kompensasi sertaPermukiman Kembali ... 4

Tabel 4. 4 Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial PascaPelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya... 5

Gambar 4. 1 Diagram Alir Pentahapan KLHS ... 13 Tabel 4. 5 Kriteria Penapisan Usulan Program/Kegiatan Bidang Cipta Karya ... 14 Tabel 4. 7 Proses Identifikasi Isu Pembangunan BerkelanjutanBidang Cipta Karya ... 17

Tabel 4. 8 Tabel Identifikasi KRP ... 17 Tabel 4. 9 Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup diSuatu Wilayah... 18

Gambar

Tabel 4. 1  Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk MiskinKabupatenRokan Hilir
Tabel 4. 2  Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karyabagi Pengarusutamaan Gender di KabupatenRokan Hilir
Tabel 4. 3 Kegiatan Pembangunan Cipta Karya yang
Tabel 4. 4  Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial PascaPelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
+7

Referensi

Dokumen terkait

Wanita yang membutuhkan insulin pengobatan sewaktu kehamilan kerana didiagnosa dengan GDM mempunyai risiko tinggi untuk mendapat diabetes kerana telah mempunyai antibodi

Komputer Client tidak terhubung. c) Kembali ke form Tambah Biaya. b) Sistem menutup form Tambah Biaya.. Diagram Aktivitas Form Utama Memilih Menu Tambah Biaya Display Form Tambah

Ekuitas perusahaan berasal dari modal sendiri (modal saham) dan laba yang ditahan. Peningkatan ekuitas yang paling mudah dapat dilakukan perusahaan adalah dengan meningkatkan

Hasil SP 2010 memang menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk (LPP) Kabupaten Wonogiri hanya -0,43 % per tahun, namun jika melihat besarnya kelompok umur

Association Loper (Actor) Administrasi Data Antar Media (UseCase)

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Akhir yang telah saya buat ini dengan judul “ Rancang Bangun Dua Lengan Robot Berjari Menggunakan Sensor Flex Sebagai Sensor

38 2.. 1) Apakah selain modal yang di peroleh dari BTM BiMU anda menggunakan uang pribadi atau berbagai sumber lainnya yang diupayakan untuk mengembangkan usaha anggota ?

Selalu ada ketika peneliti galau maupun senang, terima kasih buat nasehat-nasehat yang sudah diberikan bagi peneliti, selalu kasih support agar skripsi ini cepat