• Tidak ada hasil yang ditemukan

serviks. Kegiatan pencegahan primer

kesehatan dapat dihubungkan dengan efi- kasi diri atau harga diri kemudian melakukan sosialisasi perilaku, tetapi adanya dukungan sosial bersifat relatif dan dapat juga ber- pengaruh terhadap praktik skrining kanker. Beberapa hipotesis yang dibangun mene- rangkan bagaimana pengaruh dukungan sosial terhadap perilaku kesehatan. Dukung- an sosial dapat diperoleh melalui jaringan sosial yang menyediakan informasi tentang kesehatan termasuk kanker dan skriningnya yang akan mendorong wanita mencari pela- yanan kesehatan serta dapat meningkatkan harga diri dan kontrol diri yang bermanfaat bagi perilaku kesehatan(Gamarra, Araujo Paz, Griep, 2009).

Hasil uji beda pada penelitian ini me- nunjukkan bahwa terdapat perbedaan du- kungan sosial yang diperoleh antara res- ponden yang melakukan skrining dengan yang tidak melakukan skrining kanker serviks (p=0,002). Beberapa penelitian menyatakan bahwa dukungan dari orang lain yang melakukan tes skrining kanker akan meningkatkan keikutsertaan orang tersebut untuk melakukan skrining kanker. Wanita yang memiliki skor indeks jaringan sosial lebih tinggi, mendapatkan dukungan sosial dari tenaga kesehatan, keluarga dan teman- temannya akan lebih mungkin untuk mela- kukan pemeriksaan pap smear dan mamo- grafi, serta penelitian pada wanita yang bekerja menemukan bahwa wanita yang pada kelompoknya melakukan skrining akan lebih mungkin untuk melakukan pap smear dan mamografi(Keating, 2011).

Kebutuhan setiap manusia berbeda- beda termasuk kebutuhan akan dukungan sosial. Pada umumnya setiap orang akan cenderung memilih yang paling sesuai dengan apa yang diharapkan. Pemberian dukungan sosial dapat diibaratkan sebagai sebuah keadaan dimana kebutuhan sosial akan terpenuhi pada saat berhubungan sosial

dengan orang lain. Pada saat seseorang termasuk wanita pekerja seks tidak menda- patkan dukungan sosial dari orang yang diharapkan, maka mereka akan mencari pada orang lain yang dapat memberikan dukungan sosial yang sesuai dengan yang diharapkan.

Dukungan sosial dapat berasal dari anggota keluarga, teman, kelompok, tetang- ga, petugas profesional terkait seperti dokter, bidan, perawat, dan lain-lain. Selain faktor hubungan atau interaksi dengan orang lain, dukungan sosial juga terkait dengan sumber daya keluarga dan perilaku koping (coping behavior)(Brigham, 1991; Chernoff dkk, 2001). Subjek pada penelitian ini memiliki karakteristik tersendiri. Subjek hidup dan bergaul secara berkelompok dengan teman- temannya yang memiliki pekerjaan yang sama dan bersikap tertutup, mereka bekerja bukan berdasarkan pendidikan atau suatu keahlian, tetapi berbekal faktor fisik.

Dalam kelompok yang diberi nama Bunga Seroja ini terdapat mucikari dan pengurus serta beberapa orang yang berpe- ngaruh dan disegani oleh subjek yang mela- kukan praktik di tempat tersebut dan kelom- pok ini juga memiliki aturan-aturan tertentu yang ditaati subjek. Pengurus Bunga Seroja merupakan salah satu sumber potensial sebagai agen dukungan sosial dan pembe- rian informasi tentang kanker serviks dan skriningnya dalam upaya mendorong dan meningkatan keikutsertaan WPS dalam skrining. Antar kelompok ini terdapat ke- mungkinan untuk dipengaruhi dan mempe- ngaruhi anggota yang lain dalam berperilaku kesehatan termasuk dalam melakukan skrining kanker serviks(Notoatmodjo, 2007).

Puskesmas Gedongtengen sebagai puskesmas yang berada di wilayah kerja dimana kelompok Bunga Seroja berada, selain menyediakan pelayanan kesehatan KIA-Kespro di klinik puskesmas, juga

memberikan pelayanan kesehatan berupa mobile clinic atau klinik berjalan untuk WPS. Adanya mobile clinic ini khusus memberikan pelayanan kesehatan pada wanita pekerja seks di lokasi ini, terutama difokuskan untuk upaya pencegahan dan penanganan penyakit menular seksual dan HIV/AIDS, bekerja sama dengan KPA (Komisi Penanggulangan HIV AIDS) kota Yogyakarta.

Dalam teori model of mediators in health menurut Rutterterdapat dua variabel pengaruh yaitu jalur sosio emosional yang meliputi pengalaman hidup dan dukungan sosial serta jalur disposisi kognitif yang meliputi pengetahuan dan informasi yang dapat mempengaruhi perilaku kesehatan. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori tersebut, bahwa dukungan sosial merupakan faktor yang akan membentuk coping untuk melawan stress dalam diri responden dan akan diimplementasikan dalam bentuk perilaku yang sesuai yaitu melakukan pemeriksaan skrining kanker serviks (Rutter, Quine, Chesham, 1993).

Sesuai dengan apa yang telah dipaparkan maka dukungan sosial yang diberikan pada wanita pekerja seks baik dari teman dekat, kelompok, tenaga kesehatan, mucikari, keluarga dan pasangan, serta pihak lain turut menentukan perilaku mereka melalui akses terhadap fasilitas kesehatan yang menyediakan pelayanan skrining kanker serviks baik pap smear dan atau IVA dan adanya kesempatan serta rangsangan untuk berperilaku positif dalam skrining kanker serviks.

Dukungan sosial mempunyai kekuatan mendorong mereka untuk berperilaku sehat, sehingga dapat berpengaruh terhadap penilaiannya pada skrining kanker serviks serta berdampak langsung terhadap perilakunya untuk mengikuti skrining kanker serviks baik itu pap smear dan atau IVA.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Dari hasil penelitian menunjukkan ada hubungan secara bermakna antara dukungan sosial dengan keikutsertaan responden dalam skrining kanker serviks (p=0,007). Dukungan sosial berhubungan dengan keikutsertaan WPS dalam skrining kanker serviks baik itu pap smear dan atau IVA. Ada perbedaan dukungan sosial antara responden yang mengikuti dan yang tidak mengikuti skrining kanker serviks dengan nilai 2,505.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini diha- rapkan semua pihak terkait, termasuk dinas kesehatan kota Yogyakarta dan puskesmas dapat mengelola berbagai kegiatan promotif dan preventif yang berhubungan dengan kanker serviks dan skriningnya dengan kerja sama lintas sektoral yang melibatkan LSM dan Bunga Seroja serta pihak lain, mening- katkan program promosi kesehatan pada WPS dengan meningkatkan pelayanan mobile clinic dengan menyertakan program skrining kanker serviks serta meningkatkan pemberdayaan tenaga kesehatan, LSM dan Bunga Seroja serta pihak terkait dalam memberikan dukungan sosial dalam upaya meningkatkan kesadaran wanita pekerja seks tentang perilaku sehat sehingga mampu meningkatkan keikutsertaan WPS dalam skrining kanker serviks.

DAFTAR RUJUKAN

Abdullah, F., Aziz, NA., Su, TT. 2011. Factors Related To Poor Practice of Pap Smear Screening Among Secondary School Teachers In Malaysia. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, 12 (5): 1347- 1352.

45