• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISA DATA

5.3 Analisa data

a.Pemberdayaan Masyarakat (variabel x)

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh dari variabel bebas (X) menunjukkan bahwa Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan pada kategori sedang yaitu sebesar 81,9%. Hal ini dapat dilihat dari tabel 5.1 mengenai variabel PNPM Mandiri Pedesaan antara lain mengenai pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan kelembagaan, sarana dan prasarana dan pengembangan masyarakat. Terlihat pada tabel 4.8 dimana masyarakat desa suka damai sebesar 86% menyatakan cukup mengerti mengenai PNPM Mandiri pedesaan. Hal ini dikarenakan adanya sosialisasi mengenai PNPM Mandiri Pedesaan baik secara formal maupun informal.

Pemberdayaan sumber daya manusia dilakukan oleh PNPM Mandiri Pedesaan dengan melalui pelatihan yang diberikan kepada masyarakat. Sekitar 31,4% masyarakat (tabel 4.9) merasa cukup puas akan pelatihan yang diberikan oleh PNPM Mandiri Pedesaan. Setiap pelatihan yang dilakukan oleh PNPM Mandiri Pedesaan mendapatkan perhatian yang baik oleh masyarakat namun dikarenakan sosialisasi tentang keberadaan pelatihan yang akan dilakukan sering kurang di sosialisasikan ke masyarakat jadi hanya masyarakat yang mengetahui informasi tentang pelatihan yang memberikan dukungan dan datang menghadiri pelatihan. Sehingga masyarakat hanya sebesar 29,5% (tabel 4.10) yang kadang-kadang saja mengikuti pelatihan yang diberikan. Dan ini berdampak pada Sekitar

40,9% masyarakat (tabel 4.11) hanya merasa cukup paham akan pemberian pelatihan yang dilakukan oleh PNPM Mandiri Pedesaan.

Pemberdayaan sumber daya manusia juga dilakukan melalui proses pendampingan berkelanjutan dimana proses yang pendampingan dilakukan oleh PNPM Mandiri Pedesaan hanya kadang-kadang saja dilakukan (tabel 4.12). Proses pendampingan yang diberikan lebih menekankan pada pemberian system kerja atau tata cara pengelolaan usaha kepada masyarakat. Namun cenderung pendampingan yang diberikan PNPM Mandiri Pedesaan tidak secara spesifik atau tidak memberikan pendalaman tentang cara pengelolaan usaha kepada masyarakat. Sehingga 46,6% masyarakat hanya merasa pendampingan yang dilakukan cukup memuaskan (tabel 4.14).

Pengembangan kelembagaan dilakukan melalui pemberian pembimbingan lembaga usaha masyarakat. Dimana PNPM Mandiri Pedesaan hadir juga di lembaga-lembaga usaha masyarakat desa dengan memberikan proses pembimbingan. Sesuai tabel 4.15 sebesar 42,8% anggota lembaga usaha masyarakat desa pembimbingan yang dilakukan sudah cukup baik. Hal ini didukung dengan kualitas pembimbing yang dihadirkan oleh PNPM Mandiri Pedesaan dalam memberikan bimbingan kepada lembaga usaha masyarakat desa dirasa sudah cukup berkualitas (tabel 4.17).

Pengembangan kelembagaan juga dilakukan melalui pemberian dukungan/bantuan kepada lembaga usaha masyarakat desa. PNPM Mandiri Pedesaan memberikan bantuan/dukungan seperti materi maupun motivasi kepada lembaga usaha masyarakat desa. Dalam memberikan bantuan/dukungan PNPM Mandiri Pedesaan walaupun hanya bersifat kadang-kadang saja (tabel 4.19)

namun PNPM Mandiri Pedesaan telah memberikan perhatian khusus untuk menjadikan unit usaha desa sebagai prioritas dalam mengembangkan dan memberikan bantuan/dukungan.

Pengembangan kelembagaan melalui koordinasi lembaga masyarakat sebagai mitra kerja dimana PNPM Mandiri Pedesaan mempunyai kewajiban dalam mengkoordinir lembaga usaha masyarakat desa. Selain mengkoordinir PNPM Mandiri Pedesaan juga mengarahkan kegiatan yang dilakukan masyarakat. Ternyata sebesar 28,5% (tabel 4.20) masyarakat merasa PNPM Mandiri Pedesaan jarang melaksanakan pengontrolan dan pengarahan kegiatan usaha masyarakat. Hal ini karna kurangnya konsistensi pelaku yang bertugas sebagai pelaksana kegiatan program PNPM Mandiri Pedesaan untuk melihat secara langsung proses pelaksanaan di lembaga usaha masyarakat desa.

Sedangkan mengenai perbaikan sarana infrastruktur yang dilakukan oleh PNPM Mandiri Pedesaan walaupun tidak secara terus-menerus (tabel 4.23) perbaikan infrastuktur yang dilakukan PNPM Mandiri Pedesaan masyarakat merasa cukup puas akan perbaikan infrastruktur (tabel 4.24). Adapun infrastruktur yang mengalami perbaikan yakni jalan desa dimana dulunya jalan hanya tanah tetapi setelah adanya perbaikan dari PNPM Mandiri Pedesaan jalan mulai beraspal kasar. Selain perbaikan infrastruktur, PNPM Mandiri Pedesaan juga menciptakan infrastruktur baru dimana infrastruktur baru telah cukup memberikan pengaruh terhadap perbaikan desa (tabel 4.25). Kehadiran infrastruktur baru hasil dari PNPM Mandiri Pedesaan mendapatkan respon yang baik dari masyarakat karna infrastruktur baru sesuai dengan harapan masyarakat (tabel 4.26). Adapun

pembangunan pengairan saluran air di sepanjang jalan desa dan pengairan sawah masyarakat.

Mengenai pengembangan masyarakat melalui penyuluhan, PNPM Mandiri Pedesaan memberikan penyuluhan tetapi hanya kadang-kadang saja (tabel 4.28) tidak terlaksana secara permanen .Proses pelaksanaan penyuluhan sebesar 40% (tabel 4.29) masyarakat mengganggap cukup puas akan kualitas penyuluhan yang diberikan PNPM Mandiri Pedesaan. Selain itu pengembangan masyarakat juga dilakukan melalui pemfasilitas/ pemberian dana dimana PNPM Mandiri memberikan fasilitas/dana dalam mengembangkan masyarakat berdasarkan keahlian masyarakat. Namun hal ini terhambat dengan proses penerimaan fasilitas/dana yang tidak mudah (tabel 4.31) karna banyaknya prosedur yang telah ditetapkan dengan proses pencairan dana yang cukup lama. Adapun jenis ataupun kategori usaha masyarakat yang mendapatkan bantuan yakni jenis usaha permodalan pengelasan, permodalan jahit-menjahit dan simpan pinjam masyarakat( koperasi desa). Dalam pengembangan masyarakat melalui pelayanan yakni PNPM Mandiri Pedesaan dalam memberikan pelayanan cukup baik (tabel 4.33) dimana pelayanan yang diberikan lebih mengutamakan kepada masyarakat yang tidak mampu (tabel 4.34). Selain itu proses pelayanan yang dilakukan secara terbuka dinilai sudah baik (tabel 4.35).

b. Pembangunan Desa ( Variabel Y)

Pada hasil penelitian terhadap variabel terikat yaitu pembangunan desa berada pada katagori sedang yaitu sebesar 72,4% yang tertera pada tabel 5.2. Variabel pembangunan desa meliputi pembangunan bidang ekonomi desa dan

pembangunan bidang sosial desa. Berdasarkan penelitian sebesar 32,4% (tabel 4.36) masyarakat merasa pembangunan desa kurang memuaskan di desanya.

Pembangunan dalam bidang ekonomi desa dimana pendapatan masyarakat tidak secara terus menerus terjadi perubahan peningkatan pendapatan di desa suka damai, hal ini diakibatkan karna masih kurangnya jumlah lapangan kerja yang tersedia (tabel 4.40). Adapun masyarakat dapat mencari pekerjaan lain tergantung pada masa-masa tertentu saja seperti contohnya ketika pada masa panen di desa lain maka masyarakat desa suka damai bisa mendapatkan pekerjaan baru yakni sebagai tukang panen.

Artinya bahwa di desa suka damai hanya kadang-kadang saja terjadi lapangan kerja baru (tabel 4.41). Kehadiran PNPM Mandiri Pedesaan dalam memberikan perannya sebagai fasilitator peningkatan pendapatan masyarakat hanya dirasa cukup (tabel 4.39) atau biasa saja dalam memberikan pengaruhnya. PNPM Mandiri Pedesaan dianggap masih belum bisa mengangkat masyarakat karna belum nampak memberikan kehidupan yang lebih baik kepada masyarakat. Masih sedikit PNPM Mandiri Pedesaan dalam memberikan pengaruh positifnya terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, walaupun dengan pemberian bantuan permodalan usaha masyarakat.

PNPM Mandiri Pedesaan pun dalam memberikan kesempatan kerja masyarakat desa suka damai masih dianggap cukup atau biasa saja (tabel 4.42) masih belum bisa mengangkat ke arah yang lebih baik dalam taraf hidup masyarakat di desa suka damai.

mengganggap bahwa pendidikan itu penting (tabel 4.43), tetapi mengingat kemampuan dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak dalam keluarga nya masih dalam kategori cukup mampu (tabel 4.44) maka tingkat kelulusan anak-anak di desa suka damai lebih banyak cukup sampai pada tingkat SLTA. Kemampuan keluarga di desa suka damai dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya dipengaruhi dengan jumlah pendapatan masyarakat/kepala keluarga di desa tersebut masih dalam kategori cukup atau terbatas.

Mengenai kesadaran masyarakat desa suka damai akan pendidikan telah terjadi perubahan dari masa lalu dengan masa sekarang. Dimana arah perubahan kesadaran akan pentingnya pendidikan semakin baik (tabel 4.45). Kalau dulu masyarakat suka damai hanya berada pada tingkat kelulusan sampai SD atau SLTP tetapi sekarang mayoritas keluarga mengupayakan agar anak-anaknya bisa sampai pada kelulusan SLTA dan masi sedikit keluarga yang mengupayakan anak-anaknya untuk bisa sampai pada kelulusan perguruan tinggi.

Kehadiran PNPM Mandiri Pedesaan dalam memberikan pengaruhnya terhadap peningkatan pendidikan atau tingkat kelulusan masyarakat desa suka damai masih tergolong cukup atau biasa saja dalam memberikan pengaruh (tabel4.46). Dimana PNPM Mandiri Pedesaan hanya sedikit saja memberikan pengaruhnya itupun lebih kearah pendapatan masyarakat yang pasti juga digunakan untuk biaya pendidikan. Perubahan kelulusan atau peningkatan pendidikan anak-anak suka damai lebih dikarenakan karna kesadaran masyarakat itu sendiri.

Mengenai pembangunan kesehatan masyarakat di desa suka damai, yakni sebesar 32,4% (tabel 4.47) masyarakat cukup mampu untuk berobat ke rumah

sakit. Tetapi mayoritas desa suka damai apabila mengalami sakit pergi ke layanan kesehatan seperti puskesmas ataupun klinik desa. Hal ini dikarenakan karna layanan kesehatan di desa suka damai cukup tersedia (tabel 4.48) dan memberikan layanan yang cukup baik kepada masyarakat. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan sangat baik (tabel 4.49). Kehadiran PNPM Mandiri pedesaan dalam peningkatan keehatan masyarakat cukup memberikan pengaruhnya (tabel 4.50). Pengaruh PNPM Mandiri Pedesaan dalam kesehatan masyarakat yakni sanitasi lingkungan menjadi lebih baik karna pembanngunan saluran air di sepanjang jalan desa dan layanan kesehatan yang ada di setiap desa berjalan maksimal. PNPM Mandiri Pedesaan dalam peningkatan kesehatan dianggap memberikan pengaruh yang lebih bermanfaat bagi masyarakat desa suka damai. Karna memang dirasakan oleh masyarakat secara universal dan memang baik buat masyarakat itu sendiri.

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan

1. Pemberdayaan masyarakat berupa pemberdayaan sumber daya manusia (pelatihan, pendampingan), pengembangan kelembagaan( pembimbingan lembaga usaha desa, pemberian dukungan/bantuan lembaga usaha desa, pengkoordinasian lembaga masyarakat usaha desa), sarana dan prasarana( Perbaikan infrastruktur, menciptakan infrastruktur baru), dan pengembangan masyarakat ( penyuluhan, memfasilitasi, pelayanan) tergolong sedang sekitar 81,9% responden tergolong didalamnya. Dan hubungan antara Pemberdayaan masyarakat dengan pembangunan desa juga searah dan signifikan dan tergolong rendah. Hal ini diketahui lewat adanya uji Product Moment atas kedua variabel tersebut yang menghasilkan nilai “r” 0,34.

2. Pembangunan desa tergolong sedang karena dibuktikan lewat 72,4% responden tergolong didalamnya. Adapun pembangunan desa tersebut meliputi pembangunan desa dalam bidang ekonomi ( peningkatan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja), pembangunan desa dalam bidang sosial ( peningkatan pendidikan masyarakat, peningkatan kesehatan masyarakat)

3. Hasil penelitian menunjukkan kalau Ha diterima yaitu adanya hubungan yang signifikan dan searah antara pemberdayaan masyarakat dan pembangunandesa.

6.2 Saran

Program Nasional Pemberdayaan (PNPM) Masyarakat Mandiri Pedesaan ini merupakan kebijakan yang baik, akan tetapi proses pelaksanaan nya sangat kurang berjalan efektif, oleh karna itu ada beberapa saran yakni:

1. Perlunya evaluasi ulang akan orang-orang pelaksana program ini karna kebanyakan pelaku pelaksana yang membuat program ini menjadi kurang mengenai sasaran atau tujuan sebenarnya.

2. Adanya kontol atau pengawasan yang benar-benar berlangsung secara permanen akan pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan ini.

3. Masyarakat harus peka dan sensitive dengan pelaksanaan PNPM mandiri Pedesaan di desa nya sehingga melalui partisipasi masyarakat ini dapat menciptakan perbaikan di desa nya

4. Perlunya pengkajian bantuan dana di selaraskan dengan jumlah penduduk desa agar dapat efektif dalam membangun masyarakat desa.

Dokumen terkait