• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Biaya-Manfaat

Dalam dokumen MODUL PELATIHAN PERENCANAAN ENERGI (Halaman 47-56)

S

etelah menyelesaikan latihan ketiga, pengguna dapat menggunakan data yang telah dimasukkan untuk menghitung biaya teknologi dari berbagai permintaan dan penyediaan energi. LEAP mampu melakukan analisa dan perhitungan terhadap biaya-manfaat (cost-benefit) dari berbagai skenario kebijakan yang akan diterapkan.

Pengenalan Analisa Biaya-Manfaat dalam LEAP

L

EAP dapat melakukan perhitungan biaya-manfaat dari perspektif

masyarakat dengan membandingkan biaya dari dua kebijakan atau lebih. Beberapa biaya yang dapat dimasukkan sebagai elemen biaya di dalam LEAP adalah:

1. Biaya kapital permintaan dan biaya operasi dan pemeliharaan diekspresikan sebagai biaya total, biaya per aktifitas atau biaya dari penghematan energi. 2. Biaya kapital transformasi. 3. Biaya operasi dan pemeliharaan

transformasi.

4. Biaya asli sumberdaya. 5. Biaya impor bahan bakar. 6. Manfaat/keuntungan dari

ekspor bahan bakar.

7. Biaya luar (externality cost) dari emisi bahan-bahan polutan. 8. Biaya lain-lain yang pengguna

definisikan, seperti biaya administrasi dari program peningkatan efisiensi.

PERMINTAAN ENERGI

(Biaya penghematan energi, biaya pembelian peralatan, biaya lain-lain)

TRANSFORMASI ENERGI

(Biaya kapital dan biaya operasi dan pemeliharaan)

Biaya sumberdaya utama atau Biaya transportasi bahan bakar Biaya luar (externality cost) terhadap

Modul Pelatihan Perencanaan Energi 43 Untuk mengatur analisa pembiayaan di dalam LEAP, hal penting pertama adalah menggambarkan secara konsisten batasan dari sistem yang akan pengguna buat, sehingga tidak akan terjadi perhitungan ganda. Sebagai contoh; jika pengguna akan menghitung biaya bahan bakar untuk pembangkit listrik, maka pengguna jangan sampai juga menghitung harga listrik di dalam perhitungan biaya-manfaat.

Selanjutnya akses menu Umum, lalu pilih sub-menu Parameter Dasar ( ). Pada tab Cakupan, centang kotak biaya. Kemudian pada tab Pembiayaan, pilih batasan sistem yang akan digunakan dalam penghitungan biaya. Dalam latihan ini, akan digunakan batasan “Sistem Energi Lengkap”, yang berarti bahwa biaya bahan bakar hanya akan dihitung ketika diimpor atau diekspor atau ketika bahan bakar produksi dalam negeri akan diekstrak sebagai sumberdaya utama.

Dimulai dari membangun skenario kebijakan yang akan dianalisa, selanjutnya pengguna akan memasukkan data biaya yang sesuai dengan skenario yang dimaksud, termasuk di dalamnya adalah biaya permintaan, transformasi, dan sumberdaya energi. Pada akhirnya nanti penggunan akan menguji hasil perhitungan pembiayaan dan membandingkannya dengan skenario yang lain.

Skenario Kebijakan

M

elalui atur skenario ( ) tambahkan skenario-skenario berikut ini: 1. Peningkatan Efisiensi Pencahayaan (Efficient Lighting)

2. Peningkatan Efisiensi Kulkas (Efficient Refrigerator)

3. Peningkatan Efisiensi sektor Industri (Industrial Efficiency) 4. Bus dengan bahan bakar gas (CNG Buses)

5. Gas alam dan energi terbarukan (Natural Gas and Renewables)

Tampilan atur skenario seharusnya terlihat seperti gambar di bawah.

Pastikan bahwa masing-masing skenario kebijakan energi yang baru terletak di bawah skenario Reference. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, semua data dan ekspresi yang ada pada skenario Reference akan secara otomatis menjadi data default bagi skenario-skenario baru tersebut.

Modul Pelatihan Perencanaan Energi 44 Skenario terakhir yang perlu dibuat di bawah skenario Reference adalah kombinasi dari lima skenario kebijakan di atas. Skenario tersebut dinamakan skenario Mitigation. Gunakan tab pewarisan untuk mengatur skenario ini mewarisi ekspresi dan data yang ada pada lima skenario kebijakan sebelumnya (lihat gambar di atas).

Memasukkan Data Pembiayaan

L

angkah selanjutnya adalah memasukkan data yang akan digunakan untuk mengevaluasi skenario-skenario yang berbeda dari skenario Reference. Secara umum, unit biaya dari berbagai macam teknologi adalah sama meski berada pada skenario yang berbeda, namun masing-masing skenario akan berbeda dalam takaran penggunaan masing-masing teknologi atau jumlah penggunaan bahan bakar yang dikonsumsi. Sehingga pertama kali yang harus dilakukan oleh pengguna adalah memasukkan data biaya di Nilai Dasar, kemudian masukkan data yang spesifik tentang penetrasi teknologi pada masing-masing skenario kebijakan.

Selanjutnya pengguna perlu menyatakan secara spesifik data biaya untuk sisi permintaan energi. Secara umum terdapat tiga data umum yang perlu dinyatakan yakni:

Modul Pelatihan Perencanaan Energi 45 a. Penetrasi teknologi: berapa banyak teknologi baru dengan tingkat

efisiensi yang lebih tinggi yang akan dipakai ke dalam skenario kebijakan?

b. Performa teknologi: seberapa efisien peralatan (device) baru tersebut? c. Biaya teknologi: seberapa mahal harga biaya peralatan baru tersebut?

Pengguna dapat menyebutkan secara spesifik biaya total dari peralatan yang digunakan di skenario Reference maupun di skenario-skenario kebijakan baru atau pengguna juga dapat secara sederhana memasukkan biaya tambahan (incremental cost) dari peralatan baru yang dimasukkan ke dalam skenario kebijakan terhadap biaya peralatan lama yang digunakan di skenario Reference.

A

. Skenario Peningkatan Efisiensi Pencahayaan (Efficient Lighting)

Penetrasi teknologi: sebuah program pemasangan lampu hemat energi

(lampu neon kompak/compact fluorescent (CFC)) dapat mengurangi konsumsi listrik di wilayah perkotaan. Diasumsikan bahwa program ini akan dimulai pada tahun 2002 dan diharapkan mampu dipasang hingga 40% dari jumlah rumah tangga di tahun 2007 dan 75% di tahun 2030. Masukkan data ini di level aktivitas pada skenario peningkatan efisiensi pencahayaan.

Performa teknologi: efisiensi lampu hemat energi diasumsikan akan

mengkonsumsi hanya 30% dari listrik yang dikonsumsi oleh lampu konvensional di wilayah perkotaan. Masukkan data ini di variabel

intensitas energi final pada Nilai Dasar.

Biaya teknologi: harga lampu konvensional adalah 1$ dengan umur hanya

1 tahun. Harga lampu hemat energi adalah 6$ dengan umur 3 tahun. Masing-masing rumah tangga diasumsikan memiliki 5 buah lampu. Masukkan data ini di variabel biaya permintaan pada Nilai Dasar. Untuk hal ini, penggunan perlu memasukkan nilai per tahun baik untuk lampu konvensional (existing) dan lampu hemat energi (efficient) dengan ekspresi; “AnnualizedCost(1 * 5; 1)” untuk lampu konvensional dan “AnnualizedCost(6 * 5; 3)” untuk lampu hemat energi.

B

. Skenario Peningkatan Efisiensi Kulkas (Efficient Refrigerator)

Penetrasi teknologi: pemerintah mempertimbangkan untuk

Modul Pelatihan Perencanaan Energi 46 2004. Ditargetkan pada tahun 2015 semua kulkas di Freedonia akan memenuhi standar baru tersebut.

Performa teknologi: standar tersebut mensyaratkan kepada produsen

untuk memproduksi kulkas dengan intensitas energi rata-rata 380 kWh/tahun.

Biaya teknologi: Biaya untuk meningkatkan efisiensi kulkas diperkirakan

sebesar 100$ per buah. Umur kulkas konvensional maupun kulkas hemat energi adalah 10 tahun. Dalam latihan ini hanya disebutkan biaya tambahan atas peralatan yang memiliki efisiensi baru. Masukkan data tersebut ke dalam variabel biaya permintaan pada Nilai Dasar. Pada kulkas konvensional (existing) masukkan biayanya sebesar nol, sedangkan pada kulkas hemat energi (efficient) masukkan ekspresi biaya tambahan sebagai “AnnualizedCost(100; 10)”

C

. Skenario Peningkatan Efisiensi sektor Industri (Industrial Efficiency)

P

ada cabang permintaan energi Industri Lain di Freedonia, energi digunakan secara luas pada berbagai proses industri yang berbeda-beda. Sebuah audit energi pada beberapa industri yang terpilih telah memperkirakan konsumsi energi dapat dikurangi sebesar kira-kira 5 sen/kWh atas energi yang dihemat (untuk listrik maupun bahan bakar minyak) maupun melalui berbagai program energi konservasi lainnya. Program ini memiliki potensi penghematan hingga 30% dari energi yang dikonsumsi oleh sektor industri lain di tahun 2030.

Tidak seperti dua contoh sebelumnya, untuk latihan kali ini informasi harga harus dimasukkan secara langsung tanpa perlu melakukan perhitungan. Jadi, masukkan variabel biaya permintaan sebagai biaya energi yang berhasil dihemat (0,05$/kWh). Melalui Nilai Dasar, pilihlah variabel biaya permintaan untuk listrik dan bahan bakar minyak yang terletak dibawah cabang industri

lain. Lalu pilih metode biaya yang akan digunakan, pilih metode biaya penghematan energi. Selanjutnya akan muncul kotak dialog seperti dibawah

ini. Setelah pemilihan metode selesai dilakukan, maka masukkanlah kotak ekspresi dengan nilai 0,05, sehingga total data yang dimasukkan akan memiliki unit 0,05USD/kWh.

Modul Pelatihan Perencanaan Energi 47 Langkah selanjutnya adalah berpindah ke skenario peningkatan efisiensi sektor industri (industrial efficiency) dan memasukkan informasi potensi penghemaran energi yang diharapkan. Caranya adalah melalui variabel intensitas energi final pada cabang industri lain, lalu masukkan ekspresi penghematan energi di tahun 2030 sebesar 30% dari skenario Reference “BaselineValue * Interp(2000; 1; 2030; 0,7)”.

D

. Skenario Bus dengan bahan bakar gas (CNG Buses)

M

engganti bis berbahan bakar diesel dengan bis berbahan bakar gas/CNG adalah sebuah pilihan yang tepat untuk meningkatkan kualitas udara di daerah yang padat dengan populasi dan memiliki tingkat polusi udara yang tinggi.

Penetrasi teknologi: Bis CNG direncanakan untuk diperkenalkan di tahun

2002. Pada tahun 2007 diharapkan dapat memenuhi 7% dari total bis penumpang-km dan di tahun 2030 akan mencapai 70%.

Performa teknologi: Gas alam yang digunakan dalam bis CNG memiliki

intensitas energi sebesar 0,29 MJ/penumpang-km.

Biaya teknologi: Biaya bis CNG 0,1$ per penumpang-km, lebih mahal dari

pada bis diesel, akan tetapi umur dari bis ini adalah 15 tahun.

E

. Skenario Gas alam dan energi terbarukan (Natural Gas and Renewables)

P

ada skenario Reference, PLT-Uap batubara dan PLT-Oil Combustion Turbine diasumsikan sebagai tipe pembangkit listrik utama yang akan dibangun di masa mendatang dan dimasukkan ke dalam kapasitas endogenus. Dalam skenario gas alam dan energi terbarukan (natural gas and renewables), akan diuji dampak dari pembangunan pembangkit listrik campuran di masa mendatang. Beberapa pembangkit listrik baru seperti PLT-Gas Alam Combined Cycle dan PLT-Angin akan dibangun untuk memenuhi beban puncak di masa mendatang.

Modul Pelatihan Perencanaan Energi 48 Pilih skenario gas alam dan energi terbarukan, lalu dalam variabel kapasitas endogenus gantilah data dari skenario Reference menjadi seperti berikut ini:

Tipe Urutan

penambahan Ukuran penambahan (MW)

PLT-Gas Alam Combined Cycle 1 400 PLT-Oil Combustion Turbine 2 200 PLT-Angin 3 200

F

. Biaya Transformasi

S

etiap kebijakan di sisi permintaan energi akan mempunyai berbagai dampak pada ukuran dan operasional sektor transformasi. Oleh karenanya, tidak seperti di sisi permintaan energi di mana pengguna hanya butuh untuk memasukkan data biaya, pada transformasi pengguna butuh untuk menyatakan biaya dari semua pembangkit listrik dan bahan bakar yang digunakan.

Dimulai dengan memasukkan data biaya kapital dan biaya operasional dan pemeliharaan (O&M) pada sistem pembangkit listrik. Data lengkapnya seperti berikut (tidak termasuk data biaya bahan bakar yang akan dimasukkan pada data sumber daya):

Pembangkit listrik Biaya kapital

($/kW) Biaya tetap O&M ($/kW) Biaya variabel O&M ($/MWh) Pembangkit lama: PLT-Uap Batubara 1000 40 3 PLT-Air 2000 - 1 PLT-Oil Combustion Turbine 400 10 0,7 Pembangkit baru: PLT-Uap Batubara 1000 40 3 PLT-Oil Combustion Turbine 400 10 0,7 PLT-Gas Alam 50 10 0,5

Modul Pelatihan Perencanaan Energi 49 Combined Cycle PLT-Biomasa (Kayu) 1500 80 1 PLT-Angin 800 25 -

G

. Biaya Sumberdaya

L

angkah terakhir adalah memasukkan unit biaya untuk sumberdaya baik yang diimpor maupun yang diproduksi secara domestik (bahan bakar primer maupun sekunder). Informasi selengkapnya sebagai berikut:

1.

 Batubara di tahun 2000 seharga 20$/ton, di tahun 2030 menjadi 30$/ton.

Sumberdaya primer (impor dan produksi domestik)

 Gas alam ditahun 2000 seharga 0,1$/m3, di tahun 2030 menjadi 0,2$/m3.

 Minyak mentah di tahun 2000 seharga 30$/ton, di tahun 2030 menjadi 50$/ton.

2.

 Diesel, gasoline, LPG, minyak tanah dan fuel oil ditahun 2000 seharga 300$/ton, di tahun 2030 menjadi 400$/ton.

Sumberdaya sekunder

 Harga jual listrik tidak akan dimasukkan dalam pemodelan ini karena pemodelan yang dihitung adalah biaya produksi listrik berdasarkan bahan bakar yang digunakan dan jenis pembangkit listrik.

Data pada tahun dasar (base year) di atas dimasukkan pada Nilai Dasar, sedangkan harga prediksi dimasukkan pada skenario Reference.

Hasil Analisa Biaya-Manfaat

D

engan menggunakan atur skenario ( ), pengguna dapat memilih skenario mana sajakah yang akan dianalisa. Untuk kemudahan, pengguna mungkin dapat memilih untuk hanya melakukan analisa pada skenario

Reference dan Mitigation.

Dalam tampilan ringkasan, pengguna dapat melihat hasil perhitungan pembiayaan dalan Net Present Value (NPV) dan dapat juga dibandinkan

Modul Pelatihan Perencanaan Energi 50 dengan skenario lainnya. NPV menjumlahkan semua harga diskon dan manfaat ke dalam satu skenario.

Dalam hasil analisa latihan ini ditunjukkan bahwa di dalam sisi permintaan, skenario Mitigation memiliki pembiayaan yang lebih tinggi dibanding skenario

Reference. Hal ini dikarenakan di skenario Mitigation membutuhkan investasi

kapital dan O&M ke dalam program peningkatan efisiensi), akan tetapi di dalam module transformasi membuat penghematan yang berarti dari segi pembiayaan. Oleh karenanya, secara keseluruhan NPV dari skenario Mitigation adalah negative, hal ini menandakan bahwa skenario ini membutuhkan pembiayaan yang lebih rendah dibandingkan dengan skenario Reference.

Modul Pelatihan Perencanaan Energi 51

DAFTAR PUSTAKA

Stockholm Environment Institute, 2006, Long-range Energy Alternative Planning

System; User Guide, SEI, Boston, USA.

Stockholm Environment Institute, 2008, Long-range Energy Alternative Planning

System; Training Exercise, SEI, Boston, USA.

Winarno, O.T., 2008, Long-range Energy Alternative Planning System; Panduan

Perencanaan Energi, Pusat Kajian Kebijakan Energi- Institut Teknologi

Bandung, Bandung, Indonesia.

Wijaya, M.E., 2009, Supply Security Improvement of Electricity Expansion

Planning and CO2 Mitigation in Indonesia, Master Thesis, The Joint

Graduate School of Energy and Environment at King Mongkut’s University of Technology Thonburi, Thailand.

Dalam dokumen MODUL PELATIHAN PERENCANAAN ENERGI (Halaman 47-56)

Dokumen terkait