• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisa dan Pembahasan Data yang dibutuhkan dalam

Sekolah berdasarkan Empat Perspektif.

1. Perspektif Pelanggan

Tujuan strategik yang ingin dicapai dalam perspektif ini meliputi

empat hal, yaitu pembelajaran yang berkualitas, fasilitas yang memadai,

dan peningkatan pelayanan jasa.

Data yang dibutuhkan dalam pengukuran kinerja SMK Penerbangan

SPAN berdasarkan perspektif pelanggan adalah data primer yang

diperoleh dari hasil kuesioner yang ditujukan kepada siswa-siswi SMK

Penerbangan SPAN. Kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui

kepuasan masing-masing kelompok responden terhadap kinerja sekolah.

Hasil kuesioner dianalisa berdasarkan total skor yang diperoleh

masing-masing responden.

a. Kepuasan siswa

Untuk menilai kepuasan siswa, peneliti telah menyebarkan

kuesioner ke sejumlah siswa, dan diperoleh responden sebanyak 102

siswa. Dari hasil kuesioner kepuasan pelanggan internal ini dapat

disusun tabel distribusi frekuensi untuk menilai kepuasan umum

pelanggan internal dan kepuasan pelanggan internal terhadap strategi

Dari hasil output menunjukkan bahwa ada dua tanda bintang (**

correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed), ini berarti ada

korelasi yang signifikan. Dua bintang menunjukkan tingkat

signifikannya adalah 1 % (0,01).

Tabel (r) untuk signifikansi = 0.01

Dengan derajat kebebasan (dk= n –2 = 102 -2 = 100) sehingga di dapat tabel (r) = 0,254.

Tabel 14. Statistik Reabilitas

Cronbach's Alpha N of Items

0,754 11

Tabel 15. Keputusan Analisis Validitas

ITEM N = 102 Hitung (r) Tabel (r) = 0,254 Signifikansi = 0,01 ; dk-n-2 Keputusan 1 0,680 0,254 Valid 2 0,693 0,254 Valid 3 0,693 0,254 Valid 4 0,625 0,254 Valid 5 0,532 0,254 Valid 6 0,589 0,254 Valid 7 0,661 0,254 Valid 8 0,653 0,254 Valid 9 0,546 0,254 Valid 10 0,594 0,254 Valid

Keterangan:

Dalam analisis ini apabila item dikatakan valid pasti reliabel.

Responden yang diperoleh sebanyak 102 responden. Untuk

mengetahui tingkat validitas dapat di lihat dari Corrected Item-Total

Correlation yang merupakan korelasi antara skor total item (nilai r

hitung) dibandingkan dengan r tabel. Jika nilai r hitung lebih besar dari

nilai r tabel maka item tersebut adalah valid dengan menggunakan

distribusi untuk signifikan = 0,01 dengan derajat kebebasan (dk = n

-2= 102 – 2= 100) sehingga di dapat r tabel = 0,254. 1) Kepuasan umum

Skor maksimum yang mungkin diperoleh = (5 x 10) = 50

Skor minimum yang mungkin diperoleh = ( 1 x 5) = 5

Rentang nilai = ( 50 - 5) = 45

Tabulasi data dan total nilai masing-masing responden setelah

Berdasarkan data hasil kuesioner di atas dapat disusun tabel distribusi

frekuensi sebagai berikut:

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Kepuasan Pelanggan Internal terhadap Tiga Tujuan Strategik yang di ukur

Kelas Interval Kelompok Siswa Frekuensi Frekuensi Kumulatif Kategori 38 – 45 15 0,147 Sangat Puas 31 – 37 46 0,451 Puas 24 – 30 28 0,274 Netral 17 – 23 11 0,108 Kurang Puas 10 – 16 2 0,020 Tidak Puas Jumlah 102 1

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas diketahui bahwa 14,7%

siswa merasa sangat puas, 45% siswa merasa puas, 27,4% siswa

bersikap netral, 10,8% siswa merasa kurang puas, dan 2% siswa

merasa tidak puas. Dari data tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa

rata-rata siswa merasa puas terhadap proses belajara mengajar, fasilitas

yang memadai, pelayanan jasa sekolah, dan pengembangan kualitas

siswa yang telah diselenggarakan oleh SMK Penerbangan SPAN.

2) Kepuasan pelanggan internal terhadap proses belajar mengajar Strategi

ini diukur dengan menggunakan lima ukuran srategik, yaitu

pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, penggunaan

buku-buku acuan sesuai perkembangan zaman, mendidik siswa mejadi

manusia yang berkepribadian dan disiplin, serta melatih siswa untuk

Nilai maksimum yang mungkin diperoleh = (5 x 6 ) = 30

Nilai minimim yang mungkin diperoleh = ( 1 x 6 ) = 6

Rentang nilai = (30 – 6 ) = 24

Tabulasi data dan total nilai masing-masing responden setelah

diurutkan dapat dilihat di lampiran_A2.

Berdasarkan data hasil kuesioner di atas dapat disusun tabel distribusi

frekuensi sebagai berikut:

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Kepuasan Pelanggan Internal terhadap Proses Belajar Mengajar

Kelas Interval Kelompok Siswa Frekuensi Frekuensi Kumulatif Kategori 26 – 30 31 0,304 Sangat Puas 21 – 25 37 0,363 Puas 16 – 20 23 0,225 Netral 11 – 15 6 0,059 Kurang Puas 06 – 10 5 0,049 Tidak Puas Jumlah 102 1

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas diketahui bahwa 30,4%

siswa meras sangat puas, 36,3% siswa merasa puas, 22,5% siswa

bersikap netral, 6% siswa merasa kurang puas, dan 5% siswa merasa

tidak puas. Dari data tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa rata-rata

siswa merasa puas terhadap proses belajar yang telah diselenggarakan

3) Kepuasan pelanggan internal terhadap fasilitas yang memadai

Strategi ini diukur dengan menggunakan satu metode yaitu lingkungan

dan fasilitas yang menunjang.

Nilai maksimum yang mungkin akan diperoleh = (5 x 1) = 5

Nilai minimum yang mungkin akan diperoleh = (1 x 1 ) = 1

Rentang nilai = (5 - 1 ) = 4

Tabulasi data dan total nilai masing-masing responden setelah

diurutkan dapat dilihat di lampiran_A3.

Berdasarkan data hasil kuesioner di atas dapat disusun tabel distribusi

frekuensi sebagai berikut:

Tabel 18. Distribusi Frekuensi Kepuasan Pelanggan Internal terhadap Fasilitas yang Memadai

Kelas Interval Kelompok Siswa Frekuensi Frekuensi Kumulatif Kategori 5 20 0,196 Sangat Puas 4 33 0,324 Puas 3 15 0,147 Netral 2 22 0,216 Kurang Puas 1 12 0,117 Tidak Puas Jumlah 102 1

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas diketahui bahwa 19,6%

siswa merasa sangat puas, 32,4% siswa merasa puas, 14,7% siswa

bersikap netral, 21,6% siswa merasa kurang puas, dan 11,7% siswa

merasa tidak puas. Dari data tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa

rata-rata siswa masih merasa kurang puas terhadap fasilitas yang

diperoleh oleh pihak sekolah, diketahui bahwa fasilitas masih kurang

lengkap dikarenakan luas bangunan yang belum memadai, tetapi

pertengahan tahun 2014 SMK Penerbangan SPAN akan pindah ke

bangunan baru yang akan selesai dibangun pada pertengahan tahun

2014.

4) Kepuasan pelanggan internal terhadap pelayanan jasa sekolah

Strategi ini diukur dengan menggunakan dua ukuran, yaitu kualitas

pelayanan terhadap siswa dan kualitas sistem pelayanan adminsitrasi.

Nilai maksimum yang mungkin diperoleh = ( 5 x 3 ) = 15

Nilai minimum yang mungkin diperoleh = ( 1 x 3 ) = 3

Rentang nilai = (15 - 3 ) = 12

Tabulasi data dan total nilai masing-masing responden setelah

Berdasarkan data hasil kuesioner di atas dapat disusun tabel distribusi

frekuensi sebagai berikut:

Tabel 19. Distribusi Frekuensi Kepuasan Pelanggan Internal terhadap Peningkatan Jasa Sekolah

Kelas Interval Kelompok Siswa Frekuensi Frekuensi Kumulatif Kategori 13 – 15 22 0,216 Sangat Puas 10 – 12 43 0,422 Puas 07 – 09 27 0,264 Netral 05 – 06 6 0,059 Kurang Puas 03 – 04 4 0,039 Tidak Puas Jumlah 102 1

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas diketahui bahwa 21,6%

siswa merasa sangat puas, 42,2% siswa merasa puas, 26,4% siswa

bersikap netral, 5,9% siswa merasa kurang puas, dan 3,9% siswa

merasa tidak puas. Dari data tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa

rata-rata siswa merasa puas terhadap pelayanan jasa yang diberikan

oleh SMK Penerbangan SPAN.

Pembahasan:

a) Pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan

Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran

harus direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan di awasi agar terlaksana

secara efektif dan efisien. Mengingat kebhinekaan budaya, keragaman

menghasilkan lulusan yang bermutu, proses pembelajaran harus

fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Proses pembelajaran

harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan

memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

yang cukup untuk prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan

bakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis siswa (PP

NO.41/2013).

Dari hasil tabel 17 diketahui rata-ratanya sebesar 36,3%, yaitu siswa

merasa puas dengan proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh

SMK Penerbangan SPAN. Hal ini mengindikasikan bahwa proses

pembelajaran yang berlangsung di SMK Penerbangan SPAN sudah

baik.

b) Fasilitas yang memadai

Fasilitas merupakan penunjang dalam proses pembelajaran karena

fasilitas yang lengkap dan memadai merupakan pembantu utama yang

sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Fasilitas seperti alat-alat

pratikum, komputer, meja, kursi, dan lain sebagainya yang dibutuhkan

saat poses pembelajaran berlangsung.

Dari hasil kuesioner kepuasan pelanggan terhadap fasilitas yang

memadai yang terdapat pada tabel 18, diketahui bahwa siswa merasa

puas dengan fasilitasnya seperti alat-alat pratikum yang memadai.

pertengahan tahun 2014 ini untuk gedung baru sudah dapat digunakan

sebagai proses pembelajaran dan alat-alat pratikum yang dibutuhkan

sudah dilengkapi sesuai dengan kebutuhan.

c) Peningkatan pelayanan jasa sekolah

Tujuan utama sekolah adalah memberikan pelayanan jasa yang

berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pelanggannya. Pelayanan ini

bentuknya beraneka ragam, antara lain: pelayanan administrasi,

pelayanan pendampingan murid, dan pelayanan kantin sekolah.

Pelayanan administrasi keuangan dan umum sangat membantu

pelanggan untuk menyelesaikan kewajiban maupun kebutuhan

mereka, sedangkan pendampingan siswa dapat menunjang

keberhasilan siswa, terutama dalam rangka membantu siswa mencapai

tingkat ketuntasan belajar dan pelayanan di kantin sekolah, membantu

siswa lebih memilih makanan dan minuman yang sehat.

Dari hasil kuesioner kepuasan pelanggan internal pada tabel 19

diketahui bahwa pelayanan jasa yang diberikan oleh SMK

Penerbangan SPAN, baik administrasi, pendampingan, dan pelayanan

2. Perspektif Keuangan:

a. Rasio biaya operasional terhadap total biaya program

Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:

= (total biaya administrasi non program : total biaya program) x

100%

Berikut ini adalah hasil analisis laporan keuangan SMK Penerbangan

SPAN periode 2012 dan 2013:

Tabel 20. Perhitungan Total Biaya Administrasi Non Program

No. Biaya Non Program Tahun (dalam Rp)

2012 2013

1. B. Administrasi 24.000.000 4.550.000 2. B. Daya dan Jasa 18.000.000 14.250.000 3. B. Rehabilitas 50.000.000 63.000.000 4. B. Lainnya 25.000.000 6.000.000

Total 117.000.000 87.800.000

Tabel 21. Perhitungan Total Biaya Program

No. Biaya Program 2012 Tahun (dalam Rp) 2013

1. B. Tenaga Kerja 420.000.000 478.089.000 2. B. Pemeliharaan dan

Pengajaran

94.000.000 84.650.000

3. B. Kegiatan 50.000.000 55.057.000 4. B. Sarana & Prasarana 45.000.000 16.000.000 Total 609.000.000 633.796.000

Tabel 22. Perhitungan Rasio Biaya Operasional Terhadap Total Biaya Program

Tahun B. Admin non Program (dlm Rp) (a) B. Program (dlm Rp) (b) Rasio B. Operasional terhadap toal B. Program (a/b x 100%) 2012 117.000.000 609.000.000 19,21 2013 87.800.000 633.796.000 13,85

b. Rasio biaya program ke pendapatan donasi

Rasio biaya program ke pendapatan donasi di hitung dengan formulasi

sebagai berikut:

(biaya program : jumlah donasi)

Berikut adalah tabel perhitungan rasio biaya program ke pendapatan

donasi SMK Penerbangan SPAN untuk tahun 2012 dan 2013:

Tabel 23. Perhitungan Total Pendapatan Donasi

No. P. Donasi Tahun (dalam Rp)

2012 2013 1. Sumbangan umum 20.800.000 97.830.000 2. BOS, DAK, BOMM, BKM 260.700.000 185.000.000 Total 281.500.000 282.830.000

Tabel 24. Perhitungan Rasio Biaya Program ke Pendapatan Donasi Tahun B. Program (dlm Rp) (a) Jumlah Donasi (dlm Rp) (b) Rasio B. Program ke P. Donasi (a/b) 2012 609.000.000 281.500.000 2,16 2013 633.796.000 282.830.000 2,24

c. Biaya rata-rata per siswa

Biaya rata-rata per siswa di hitung dengan menggunakan rumus:

(biaya seluruh anggaran pengeluaran sekolah per tahun : jumlah seluruh siswa)

Berikut adalah tabel perhitungan biaya rata-rata per siswa SMK

Penerbangan SPAN untuk tahun 2012 dan 2013:

Tabel 25. Perhitungan Biaya Rata-rata per Siswa

Tahun Biaya Anggaran pengeluaran (dlm Rp) (a) Jumlah siswa (b) B. Rata-rata per siswa (dlm Rp) (a/b) 2012 473.200.000 146 3.241.095,89 2013 486.300.000 165 2.947.272,72

Pembahasan:

1) Rasio biaya operasional terhadap total biaya program

Rasio biaya operasional terhadap total biaya program

menggambarkan besarnya perbandingan antara biaya yang dikeluarkan

untuk kegiatan yang tidak terkait langsung dengan misi lembaga

dengan biaya yang langsung terkait dengan misi lembaga. Rasio yang

lebih kecil dari tahun ke tahun menggambarkan lembaga semakin

efisien. Semakin efisien pemanfaatan anggaran maka akan semakin

baik kinerja keuangannya.

Dari data yang diperoleh dan disajikan dalam tabel 22 diketahui

bahwa rasio biaya operasional terhadap total biaya program pada tahun

2012 adalah sebesar 19,21%. Rasio ini lebih tinggi bila dibandingkan

rasio biaya operasional terhadap total biaya program tahun 2013, yaitu

13,85%. Hasil perbandingan di atas menunjukkan bahwa dari tahun

2012 ke tahun 2013, SMK Penerbangan SPAN sudah semakin efisien

2) Rasio biaya program ke pendapatan donasi

Pendapatan yang diperoleh dari sumber donasi akan digunakan

untuk melakukan kegiatan program sesuai dengan misi organisasi.

Yang dimaksudkan donasi di sini adalah sumbangan dari pihak

eksternal. Apabila rasio antara biaya yang dikeluarkan untuk

melakukan program organisasi dibandingkan dengan pendapatan

donasi lebih besar dari satu artinya organisasi memiliki sumber dana

lain untuk membiayai programnya. Semakin besar nilai rasionya

berarti organisasi semakin memiliki keleluasaan merancang program

sendiri tanpa tergantung pada donasi.

Dari tabel 24 diketahui bahwa rasio biaya program ke pendapatan

donasi untuk tahun 2012 adalah 2,16, sedangkan untuk tahun 2013

adalah 2,24. Dari hasil perhitungan rasio ini dapat dilihat bahwa rasio

biaya program ke pendapatan donasi mengalami peningkatan. Pada

tahun 2013 kemandirian keuangan SMK Penerbangan SPAN lebih

baik dari pada tahun 2012. Dengan kata lain, SMK Penerbangan

SPAN tetap dapat menjalankan programnya dengan baik tanpa

3) Biaya rata-rata per siswa

Yaitu biaya seluruh anggaran pengeluaran sekolah per tahun dibagi

jumlah seluruh siswa. Ukuran ini menunjukkan tingkat efisiensi

pengelolaan sekolah. Semakin efisiensi pengelolaan sekolah semakin

baik kinerja keuangan sekolah tersebut. Semakin tinggi biaya rata-rata

per siswa berarti pengelolaan sekolah semakin tidak efisien.

Dari hasil perhitungan biaya rata-rata per siswa pada tabel 25 di

atas diketahui bahwa biaya rata-rata per siswa tahun 2012 adalah

sebesar Rp3.241095,89, sedangkan untuk tahun 2013 adalah sebesar

Rp2.947.272,72. Terjadi penurunan biaya rata-rata per siswa. Namun

penurunan biaya rata-rata per siswa tidak dapat digunakan sebagai

dasar untuk menentukan kemampuan sekolah dalam meningkatkan

keefektifan pengelolaan sekolah karena selisih biaya rata-rata per

siswa antara tahun 2012 dan 2013 tidak terpaut jauh, hanya mengalami

sedikit penurunan. Yang dimaksud dengan biaya seluruh anggaran

pengeluaran sekolah di sini adalah biaya keseluruhan yang dikeluarkan

sekolah untuk satu periode. Dilihat dari hasil biaya rata-rata tersebut,

3. Prespektif Proses Bisnis Internal

Tujuan strategik yang ingin dicapai dalam perspektif ini meliputi

kualitas pemanfaatan sarana prasarana, peningkatan kualitas guru dan

karyawan, peningkatan kualitas kurikulum, peningkatan kualitas siswa

dan eksistensi sekolah.

Data yang dibutuhkan dalam mengukur kinerja sekolah dilihat dari

perspektif proses bisnis internal adalah data sekunder.

a. Data primer

Data primer diperoleh dari hasil wawancara kepada kepala sekolah

mengenai tujuan strategik di atas yang akan dicapai.

b. Data sekunder

Data sekunder yang dibutuhkan antara lain meliputi:

Tabel 27. Data sekunder Perspektif Proses Bisnis Internal

Indikator

Tahun Ajaran 2011/2012 2012/2013

Pengadaan program ekstrakurikuler baru 4 4 Pengadaan try-out bersama 3 3 Pengadaan lomba antar sekolah 2 4 Program promosi sekolah 5 8

Program magang 2 2

Jumlah Guru 27 32

Jumlah Siswa 147 165

Rasio guru per siswa 1:5 1:5

Nilai rata-rata kelulusan (NEM) 6,52 7,68 Presentase kelulusan UAN 100% 100%

Jumlah ruang kelas 5 5

Pembahasan:

1) Proses peningkatan kualitas guru dan karyawan

Kualitas guru dan karyawan sangat berpengaruh kepada kemajuan

suatu sekolah. Selain kualitas guru, kualitas karyawan yang baik juga akan

menunjang terselenggaranya proses belajar mengajar yang baik. Beberapa

indikator kemampuan guru dan karyawan yang perlu diperhatikan antara

lain: tingkat atau latar belakang pendidikan, pengalaman kerja dan

kepribadian.

Dari hasil wawancara terhadap kepala sekolah, diketahui bahwa proses

rekuitmen guru dan karyawan sudah memadai, karena proses

rekuitmennya berdasarkan kepada indikator-indikator tersebut dan di lihat

dari tabel 27 jumlah guru pada tahun ajaran 2012/2013 meningkat yaitu

sebesar 32 guru.

2) Peningkatan kualitas kurikulum

Kurikulum sangat penting bagi suatu lembaga pendidikan karena

berperan dalam menciptakan lulusan yang berkualitas. Ada beberapa hal

yang perlu dipertimbangkan dalam mengevaluasi kurikulum, yaitu luas

materi, komponen pelengkap, dan alokasi waktu. Untuk dapat melakukan

evaluasi tersebut maka perlu adanya review kurikulum secara berkala,

baik isi materi maupun alokasi waktu.

Dari hasil wawancara yang ditujukan kepada kepala sekolah SMK

kurikulum secara berkala dan program alokasi waktu yang telah

ditentukan. Dari tabel 27 diketahui bahwa tahun pelajaran 2011/2012 dan

2012/2013 siswa-siswa SMK Penerbangan SPAN lulus 100%. Hal ini

berarti SMK Penerbangan SPAN memiliki kualitas kurikulum yang baik.

3) Proses peningkatan kualitas siswa

Dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK

Penerbangan SPAN diungkapkan bahwa saat ini telah terjadi pergeseran

penilaian dari penilaian yang menghakimi, yaitu dengan metode ranking

kelas, ke penilaian untuk menghargai, yaitu melalui penilaian secara

portofolio. Metode portofolio tidak hanya menekankan prestasi akademik

saja tetapi juga sisi humanistik dan spiritualitasnya. Untuk mencapai

kualitas siswa dengan sisi akademik, humanistik, dan spiritualitas yang

baik, sekolah perlu memfasilitasi dengan berbagai program dan kegiatan

yang mengembangkan tiga segi tersebut, antara lain pengembangan

kegiatan intra dan ekstrakurikuler, pengadaan try out, kegiatan

pengenalan, dan kepedulian lingkungan alam dan pembinaan rohani dan

mentalitas siswa.

Dari hasil wawancara dengan pihak sekolah diperoleh informasi

bahwa sekolah telah mencanangkan program pembinaan rohani dan

mentalitas sudah dilaksanakan secara berkala setiap tahunnya. Untuk

program kepedulian terhadap lingkungan alam, sekolah telah

pohon di sekitar lingkungan sekolah dan kerja bakti di lingkungan sekolah

dan sekitarnya.

Kegiatan ekstrakurikuler sangat membantu siswa dalam

mengembangkan keterampilan dan kreativitas siswa-siswa tersebut agar

mampu terpacu untuk meningkatkan prestasi. Dengan adanya berbagai

macam kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarkan di SMK

Penerbangan SPAN ini dapat menarik calon pelanggan untuk bersekolah

di SMK tersebut dan dapat memperkuat eksistensinya di bidang

penyediaan jasa pendidikan.

Selain ekstrakurikuler, pengadaan try out bersama juga mampu

membantu peserta didik untuk mengetahui kebutuhan masa depan.

Kegiatan ini dilaksanakan atas kerja sama dengan beberapa lembaga

bimbingan belajar, dengan harapan dapat menjalin kerja sama yang baik

sekaligus juga dapat menimba pengalaman dari lembaga bimbingan

belajar tersebut. Dapat di lihat dari tabel 27 bahwa sekolah pada tahun

ajaran 2011/2012 dan 2012/2013 selalu mengadakan try out bersama agar

terjalin kerja sama yang baik dengan sekolah lain.

Hasil keluaran dari SMK Penerbangan SPAN adalah siswa-siswi SMK

yang siap melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi bahkan

dapat langsung terjun ke dunia kerja karena pengalaman yang cukup di

dapat dari pekejaan lapangan (PKL) yang dilakukan minimal 1 bulan

4) Eksistensi sekolah

Eksistensi sekolah merupakan kemampuan sekolah untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Eksistensi sekolah akan

memberikan peluang kepada sekolah untuk berbuat lebih baik lagi dan

diharapkan kinerja sekolah menjadi lebih baik. Strategi di ukur dengan

menggunakan dua ukuran, yaitu pelaksanaan program promosi sekolah

dan kerja sama dengan lembaga lain.

Program promosi sekolah yang sudah dilakukan oleh SMK

Penerbangan SPAN, di ketahui dari tabel 27 bahwa pada tahun ajaran

2012/2013 program promosi sekolah semakin diperbanyak adalah dengan

membagi brosur-brosur kepada sekolah–sekolah juga mengadakan promosi sekolah dengan mengundang sekolah lain untuk datang dan dapat

mengenal semua fasilitas yang terdapat di sekolah tersebut serta belajar

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Kinerja sekolah menurut perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

dilihat dari tujuan strategik yang ingin di capai, yaitu peningkatan retensi

pegawai, pengembangan kemampuan guru dan karyawan, peningkatan

produktivitas guru dan karyawan, peningkatan kompetensi guru dan

karyawan, peningkatan kesejahteraan guru dan karyawan, peningkatan

kepuasaan kerja, dan penciptaan iklim dan budaya kerja yang sehat.

Data yang dibutuhkan untuk mengukur kinerja sekolah dari perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan diperoleh dari data primer dalam bentuk

kuesioner kepuasan guru dan karyawan dan data sekunder yang diperoleh

dari data dokumentasi yang dimiliki sekolah.

a. Data primer

Data primer yang dibutuhkan adalah kuesioner tentang kepuasan guru

dan karyawan. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui apakah guru

dan karyawan SMK Penerbangan SPAN sudah merasa puas bekerja di

sekolah ini. Responden diperoleh sejumlah 11 orang. Hasil kuesioner

Dari hasil output menunjukkan bahwa ada dua tanda bintang (**

correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed), ini berarti ada

korelasi yang signifikan. Dua bintang menunjukkan tingkat signifikannya

adalah 1 % (0,01).

Tabel (r) untuk signifikansi = 0.01

Dengan derajat kebebasan (dk= n –2 = 11 -2 = 9) sehingga di dapat tabel (r) = 0,735.

Tabel 27. Statistik Reabilitas

Cronbach's Alpha N of Items

0,781 13

Tabel 28. Keputusan Analisis Validitas

ITEM N = 11 Hitung (r) Tabel (r) = 0,735 Signifikansi = 0,01 ; dk-n-2 Keputusan 1 0.914 0,735 Valid 2 0.946 0,735 Valid 3 0.854 0,735 Valid 4 0.805 0,735 Valid 5 0.893 0,735 Valid 6 0.766 0,735 Valid 7 0.922 0,735 Valid 8 0.852 0,735 Valid 9 0.732 0,735 Valid 10 0.833 0,735 Valid 11 0.924 0,735 Valid 12 0.802 0,735 Valid

Keterangan:

Dalam analisis ini apabila item dikatakan valid pasti reliabel. Responden yang

diperoleh sebanyak 11 responden. Untuk mengetahui tingkat validitas dapat di

lihat dari Corrected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi antara

skor total item (nilai r hitung) dibandingkan dengan r tabel. Jika nilai r hitung

lebih besar dari nilai r tabel maka item tersebut adalah valid dengan

menggunakan distribusi untuk signifikan = 0,01 dengan derajat kebebasan (dk

= n -2= 11 – 2= 9) sehingga di dapat r tabel = 0,735. a) Kepuasaan umum

Kepuasan umum yang dimaksudkan di sini adalah penilaian tingkat kepuasan

guru dan karyawan terhadap keseluruhan indikator yang digunakan untuk

menilai tingkat kepuasan guru dan karyawan, yaitu indikator peningkatan

kepuasan kerja, penciptaan iklim dan budaya kerja yang sehat, tingkat

pelatihan guru dan karyawan, dan peningkatan kesejahteraan guru dan

karyawan.

Skor maksimum yang mungkin diperoleh = (5 x 12) = 60

Skor minimum yang mungkin diperoleh = (1 x 12 ) = 12

Rentang nilai = ( 60 – 12 ) = 48

Tabulasi data dan total nilai masing-masing responden setelah diurutkan dapat

Berdasarkan data hasil kuesioner di atas dapat disusun tabel distribusi

frekuensi sebagai berikut:

Tabel 29. Distribusi Frekuensi Kepuasan Guru dan Karyawan terhadap Empat Tujuan Strategik yang Di ukur

Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Kumulatif Kategori 51 – 60 1 0,091 Sangat Puas 41 – 50 7 0,636 Puas 31 – 40 2 0,181 Netral 21 – 30 0 0 Kurang Puas 12 – 20 1 0,091 Tidak Puas Jumlah 11 1

Berdasarkan tabel distribusi di atas diketahui bahwa 9 % guru dan karyawan

merasa sangat puas, 64 % guru dan karyawan merasa puas dan 9% merasa

tidak puas. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru

dan karyawam merasa puas bekerja di SMK Penerbangan SPAN Padang.

b) Kepuasaan guru dan karyawan terhadap peningkatan kepuasan kerja

Strategi ini diukur dengan menggunakan dua ukuran yaitu ketanggapan

sekolah terhadap kebutuhan guru dan karyawan dan persepsi kepuasan guru

dan karyawan

Dokumen terkait