• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

C. Analisa Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data

a. Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini pengujian

normalitas didasarkan pada uji One Sample Kolmogorov Smirnov

dengan bantuan program SPSS versi 12. Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian:

Tabel 5.6 Tabel Normalitas

No. Variabel Asym Sig

2-tailed

α kesimpulan

1 Persepsi siswa

tentang variasi gaya mengajar guru

0,921 0,05 Normal

2 Intensitas belajar 0,174 0,05 Normal

3 Sarana belajar 0,325 0,05 Normal

4 Lingkungan belajar 0,672 0,05 Normal

5 Prestasi belajar

siswa

0,085 0,05 Normal

Sumber: data diolah

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa nilai-nilai probabilitas (asymptot

significance) variabel persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru = 0,921. Nilai probabilitas tersebut lebih besar dari nilai α = 0,05. Hal tersebut berarti distribusi data persepsi siswa tentang variasi gaya

Tabel 5.7

Hasil Pengujian Linearitas

No. Variabel Fhitung Ftabel kesimpulan

1 Persepsi siswa

tentang variasi gaya mengajar guru

1,380 1,820 Linear

2 Intensitas belajar 1,481 1,960 Linear

3 Sarana belajar 0,817 1,913 Linear

4 Lingkungan belajar 1,377 1,985 Linear

Sumber: data diolah

Tabel 5.7 menunjukkan bahwa Fhitung antara masing-masing

variabel bebas dengan variabel terikat lebih kecil dari Ftabel dengan

taraf signifikansi 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat linear.

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pada penelitian ini terdapat empat hipotesis penelitian. Keempat hipotesis menggunakan metode regresi berganda.

a. Pengujian Hipotesis Pertama

Pengujian hipotesis pertama dilakukan untuk menguji hipotesis sebagai berikut:

1) Perumusan Hipotesis

Sebelum pengujian terhadap hipotesis dilakukan, ditentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif dahulu.

HO : Tidak ada hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar siswa

Ha : Ada hubungan antara persepsi siswa tenang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar

2) Hasil Analisis Data

Dari hasil output mengenai correlation (lihat lampiran hal 105) besarnya korelasi antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar adalah 0,466.

Dari analisis korelasi tersebut dapat disimpulkan bahwa rhitung

0,466 > rtabel 0,164, jika rhitung>rtabel maka hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar siswa bersifat positif dan cukup.

Hasil pengujian signifikansi antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar (lihat lampiran 107) menunjukkan nilai thitung 3,685sedangkan ttabel yang diperoleh dengan db = 62-2 = 60. Pada taraf signifikansi 5% adalah 1,671.

Dari hasil data diatas menunjukkan bahwa harga thitung = 3,685

lebih besar dari ttabel = 1,671. Atau dengan melihat probabilitasnya sebesar 0,001 pada taraf signifikansi 5%, probabilitas persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru = 0,001 lebih kecil dari 0,05 (0,001<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol harus ditolak. Ini berarti bahwa persepsi siswa tentang variasi gaya

mengajar guru berhubungan positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa.

b. Pengujian Hipotesis Kedua

Pengujian hipotesis kedua dilakukan untuk menguji hipotesis sebagai berikut:

1) Perumusan Hipotesis

Sebelum pengujian terhadap hipotesis dilakukan, ditentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif dahulu.

HO: Tidak ada hubungan antara intensitas belajar dengan

prestasi belajar siswa

Ha : Ada hubungan antara intensitas belajar dengan prestasi belajar siswa

2) Hasil Analisis Data

Dari hasil output mengenai correlation (lihat lampiran hal 105) besarnya korelasi antara intensitas belajar dengan prestasi belajar adalah 0,345.

Dari analisis korelasi tersebut dapat disimpulkan bahwa rhitung

0,345 > rtabel 0,164, jika rhitung>rtabel maka hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara intensitas belajar dengan prestasi belajar siswa bersifat positif dan rendah.

Hasil pengujian signifikansi antara intensitas belajar dengan prestasi belajar (lihat lampiran 107) menunjukkan nilai thitung

sedangkan ttabel yang diperoleh dengan db = 62-2 = 60. Pada taraf signifikansi 5% adalah 1,671. Dari hasil data diatas menunjukkan bahwa harga thitung = 2,505 lebih besar dari ttabel = 1,671. Atau dengan melihat probabilitasnya sebesar 0,001 pada taraf signifikansi 5%, probabilitas intensitas belajar = 0,015 lebih kecil dari 0,05 (0,015 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol harus ditolak. Ini berarti bahwa intensitas belajar berhubungan positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa.

c. Pengujian Hipotesis Ketiga

Pengujian hipotesis ketiga dilakukan untuk menguji hipotesis sebagai berikut:

1) Perumusan Hipotesis

Sebelum pengujian terhadap hipotesis dilakukan, ditentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif dahulu.

HO : Tidak ada hubungan antara sarana belajar dengan prestasi

belajar siswa

Ha : Ada hubungan antara sarana belajar dengan prestasi belajar siswa

2) Hasil Analisis Data

Dari hasil output mengenai correlation (lihat lampiran hal 105) besarnya korelasi antara sarana belajar dengan prestasi belajar adalah 0,376.

Dari analisis korelasi tersebut dapat disimpulkan bahwa rhitung

0,376 > rtabel 0,164, jika rhitung > rtabel maka hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara sarana belajar dengan prestasi belajar siswa bersifat positif dan rendah.

Hasil pengujian signifikansi antara sarana belajar dengan prestasi belajar (lihat lampiran 107) menunjukkan nilai thitung 3,721 sedangkan ttabel yang diperoleh dengan db = 62-2 = 60. Pada taraf signifikansi 5% adalah 1,671. Dari hasil data diatas menunjukkan bahwa harga thitung = 2,505 lebih besar dari ttabel = 1,671. Atau dengan melihat probabilitasnya sebesar 0,001 pada taraf signifikansi 5%, probabilitas sarana belajar = 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol harus ditolak. Ini berarti bahwa sarana belajar berhubungan positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa.

d. Pengujian Hipotesis Keempat

Pengujian hipotesis keempat dilakukan untuk menguji hipotesis sebagai berikut:

1) Perumusan Hipotesis

Sebelum pengujian terhadap hipotesis dilakukan, ditentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif dahulu.

HO : Tidak ada hubungan antara lingkungan belajar dengan

Ha : Ada hubungan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa

2) Hasil Analisis Data

Dari hasil output mengenai correlation (lihat lampiran hal 105) besarnya korelasi antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar adalah 0,462.

Dari analisis korelasi tersebut dapat disimpulkan bahwa rhitung

0,462 > rtabel 0,164, jika rhitung > rtabel maka hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa bersifat positif dan cukup.

Hasil pengujian signifikansi antara sarana belajar dengan prestasi belajar (lihat lampiran 107) menunjukkan nilai thitung 3,139 sedangkan ttabel yang diperoleh dengan db = 62-2 = 60. Pada taraf signifikansi 5% adalah 1,671. Dari hasil data diatas menunjukkan bahwa harga thitung = 3,139 lebih besar dari ttabel = 1,671. Atau dengan melihat probabilitasnya sebesar 0,003 pada taraf signifikansi 5%, probabilitas lingkungan belajar = 0,003 lebih kecil dari 0,05 (0,003 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol harus ditolak. Ini berarti bahwa lingkungan belajar berhubungan positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa.

Dokumen terkait