• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Data

Dalam dokumen TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRA TENTANG (Halaman 61-69)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisa Data

Setelah dilakukan analisa data terhadap tingkat pengetahuan remaja putra tentang bahaya rokok pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Surakarta didapatkan hasil nilai jumlah data, mean, standar deviasi, nilai minimun dan nilai maksimum yang disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Jumlah Data, Mean, Standar Deviasi, Nilai Minimun dan Nilai Maksimum Variabel Jumlah Data (n) Nilai Minimum Nilai Maximum Mean Standar Deviasi Tingkat Pengetahuan Remaja Putra tentang Bahaya Rokok pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Surakarta

34 13 28 20,85 4,89

Berikut ini perhitungan kategori pengetahuan responden :

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh x > mean + 1 SD

x > 20,85 + 4,89 = x > 25,74

Jadi pengetahuan baik jika nilai responden > 25,74 Cukup : Bila nilai responden mean – 1 SD ≤ x ≤ mean +1 SD

20,85 - 4,89 ≤ x ≤ 20,85 + 4,89 = 15,96 ≤ x ≤ 25,74

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean ─ 1 SD x <20,85 - 4,89 = x < 15,96

Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden < 15,96

Setelah dilakukan analisa data terhadap tingkat pengetahuan remaja putra tentang bahaya rokok pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Surakarta didapatkan hasil kategori pengetahuan yang disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Remaja Putra tentang Bahaya Rokok pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Surakarta

No. Pengetahuan Jumlah Persentase (%)

1. Baik 9 26,5

2. Cukup 20 58,8

3. Kurang 5 14,7

Total 34 100

Sumber: Data Primer

Berdasarkan penelitian, tingkat pengetahuan remaja putra tentang bahaya rokok pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Surakarta dapat dikategorikan menjadi siswa yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 9 responden (26,5%), siswa yang mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 20 responden (58,8%) dan siswa yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (14,7%). Jadi tingkat pengetahuan remaja putra tentang bahaya rokok pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Surakarta adalah rata-rata mempunyai pengetahuan cukup , yaitu sebanyak 20 responden (58,8%).

C.Pembahasan

Hasil penelitian tingkat pengetahuan remaja putra tentang bahaya rokok pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Surakarta dapat dikategorikan menjadi

49

siswa yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 9 responden (26,5%), siswa yang mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 20 responden (58,8%), dan siswa yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (14,7%). Sehingga didapatkan hasil tingkat pengetahuan remaja putra tentang bahaya rokok pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 surakarta rata-rata mempunyai pengetahuan cukup tentang bahaya rokok yaitu sebanyak 20 responden (58,8%). Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pada penelitian Wiwik Widyawati tahun 2012 yang berjudul “Tingkat

Pengetahuan Siswa SMP Kelas VIII tentang Bahaya Merokok Bagi Kesehatan

di SMP Negeri 7 Wonogiri”. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa tingkat pengetahuan siswa SMP Kelas VIII tentang bahaya merokok bagi kesehatan tergolong dalam kategori cukup (63,2%). Menurut teori faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain pendidikan, pekerjaan, umur, dan informasi.

Dari hasil penelitian ini rata-rata siswa mempunyai pengetahuan cukup (58,8%) dikarenakan siswa kurang mengetahui tentang bahaya rokok pada kulit dan rambut. Menurut Promkes RI (2012), merokok dapat menyebabkan penyakit kulit, eksim dan ruam pada perokok yang peka terhadap nikotin. Eksim adalah iritasi berat pada kulit, daerah kulit yang terkena eksim menjadi

bersisik dan timbul rasa gatal. Eksim bisa juga ditimbulkan dari arsenik yang berasal dari tembakau. Merokok bisa menyebabkan menurunnya sistem kekebalan sehingga perokok lebih mudah terserang penyakit seperti lupus erimatosis yang menyebabkan kerontokkan pada rambut.

Pengetahuan remaja tentang bahaya rokok kemungkinan dipengaruhi oleh informasi dan pendidikan. Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila sesesorang memperoleh banyak informasi maka ia cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Pendidikan yang tinggi akan berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan dapat menyesuaikan diri dengan hal baru tersebut (Dewi dan Wawan, 2010).

D.Keterbatasan Penelitian

1. Kendala Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini bersamaan dengan kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 2 Surakarta sehingga peneliti harus mencari waktu lain diluar jam pembelajaran.

2. Kelemahan Penelitian

a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian ini terbatas hanya pada tingkat pengetahuan remaja putra kelas XI tentang bahaya rokok saja tetapi faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan tentang bahaya rokok tidak diteliti. Penelitian ini hasilnya akan berbeda jika faktor yang mempengaruhi pengetahuan tentang bahaya rokok juga diteliti.

51

b. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Responden hanya bisa menjawab “benar” dan “salah”, sehingga tidak

bisa digunakan untuk menggali pengetahuan responden tentang bahaya rokok secara mendalam.

52

BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Hasil penelitian tingkat pengetahuan remaja putra tentang bahaya rokok pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Surakarta dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan remaja putra tentang bahaya rokok pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Surakarta yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 9 responden (26,5%).

2. Tingkat pengetahuan remaja putra tentang bahaya rokok pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Surakarta yang mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 20 responden (58,8%).

3. Tingkat pengetahuan remaja putra tentang bahaya rokok pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Surakarta yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (14,7%).

B. Saran

1. Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan ada penelitian tentang faktor-faktor lain dan menambah variabel-variabel penelitian yang berhubungan dengan bahaya rokok serta menggunakan instrumen pengumpulan data yang berbeda sehingga didapatkan hasil penelitian yang lebih baik.

53

2. Bagi Institusi Pendidikan a. SMA Negeri 2 Surakarta

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi data bagi lembaga pendidikan mengenai aspek tingkat pengetahuan siswa tentang bahaya rokok bagi kesehatan sekaligus sebagai bahan masukan dalam upaya menyukseskan program kampanye anti rokok serta memberikan informasi kepada institusi untuk memberikan penyuluhan kepada siswa tentang bahaya rokok.

b. STIKes Kusuma Husada Surakarta

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam memperkaya bahan pustaka yang berguna bagi pembaca secara keseluruhan dan penelitian selanjutnya.

3. Bagi Responden

Diharapkan bagi responden mencari informasi khususnya tentang bahaya rokok dan tetap menjaga kesehatan dengan tidak merokok, karena merokok dapat meningkatkan resiko timbulnya penyakit.

Admin. 2011. Merokok Menyebabkan Impotensi. (online). Available:

http://www.seksualitas.net/merokok-sebabkan-impotensi.htm. Diakses tanggal 30 November 2012.

Admin. 2012. Merokok. (online). Available: http://www.persahabatan.co.id /index.php?option=com_content&view=article&id=115&Itemid=536. Diakses tanggal 30 November 2012.

Admin. 2012. Perokok Anak dan Remaja 51,7 Persen di Indonesia. http://kardopa.co.id/perokok-anak-dan-remaja-517-persen-di-indonesia/. Diakses tanggal 21 November 2012

Araujo, D. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Merokok dengan Perilaku Merokok Mahasiswa Timor Leste di Yogyakarta. STIKes Wira Husada Yogyakarta. Skipsi

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

_______, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Dewi, M, A, Wawan. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika

Hidayat, A. 2011. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika

Jaya, Muhammad. 2009. Pembunuh Berbahaya Itu Bernama Rokok. Yogyakarta:

Riz’ma.

Karyo, T. 2012. Bahaya Merokok Bagi Pelajar. (online). Available :

http://pabelan-online.com/varia/2012/02/bahaya-merokok-bagi-pelajar/. Diakses tanggal 21 November 2012.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Mulyawati, Y. 2012. Pengaruh Rokok Terhadap Gigi dan Mulut .(online).

Available:http://www.smallcrab.com/kesehatan/418-pengaruh-rokok- terhadap-gigi-dan-mulut/. Diakses tanggal 30 November 2012.

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta

___________, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Promkes RI. 2012. 15 Masalah Kesehatan Karena Rokok yang Jarang

Dipublikasikan.(online).Available:http://www.promkes.depkes.go.id/index .php/program/pengendalian-rokok/28-15-masalah-kesehatan-karenarokok- yang-jarang-dipublikasikan. Diakses tanggal 30 November 2012.

Riwidikdo, H. 2010. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama

_________, H. 2012. Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data Dalam Penelitian Kesehatan (Plus Aplikasi Software SPSS). Yogyakarta: Nuha Medika

Sarwono, S. 2010. Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Pers.

Satiti, A. 2009. Strategi Rahasia Berhenti Merokok. Yogyakarta: Data Media. Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja Dan Permasalahanya. Jakarta :

Sagung Seto.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Triswanto, Sugeng. 2007. Stop Merokok. Yogyakarta: Progresif Books.

Wati, W. 2012. Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Kelas VIII tentang Bahaya Merokok Bagi Kesehatan di SMP Negeri 7 Wonogiri. STIKes Kusuma Husada Surakarta. Karya Tulis Ilmiah.

Dalam dokumen TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRA TENTANG (Halaman 61-69)

Dokumen terkait