• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa peran Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat dalam menyosialisasikan program e-KTP bekerja secara bersama-sama dengan unit-unit internal. Sejalan dengan teori bahwa Public Relations harus menentukan ruang lingkup, menentukan efek yang diinginkan, serta pembentukan team work yang solid dan profesional agar terciptanya citra yang positif.

Proses menganalisa hasil penelitian yang dilakukan adalah untuk mencari hubungan antara teori atau konsep yang ada dengan hasil penelitian yang diperoleh. Dalam analisa data ini, penulis akan menguraikan hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara dan data-data lain sehingga dapat memberikan gambaran mengenai strategi komunikasi Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat dalam menyosialisasikan program e-KTP.

Dalam melaksanakan tugas untuk menyosialisasikan program e-KTP, Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil memerlukan perencanaan strategi Public Relations yang baik agar dapat menjangkau khalayak sasarannya. Untuk itu, mereka menerapkan enam (6) langkah proses kerja Publik Relations.

Langkah pertama yaitu Pengenalan merupakan langkah awal yang dilakukan Public Relations Kominfomas dalam proses kerja tersebut. Langkah pertama ini termasuk penyelidikan, pemeriksaan dan mengawasi

pengetahuan, opini, tingkah laku, dan perbuatan yang berhubungan dan mempengaruhi tindakan serta kebijakan organisasi. Mendefinisikan masalah (analisis situasi) adalah mencari informasi apa yang terjadi saat ini. Menurut hasil penelitian dalam menganalisis situasi yang terjadi,

Public Relations Kominfomas mencari dan mengumpulkan fakta-fakta dan

data-data dengan menganalisis persepsi masyarakat yang masih keliru tentang program e-KTP tersebut tersebut di berbagai media massa. Kemudian mereka membuat rancangan tugasnya dari Public Relations Kominfomas dan Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil dalam aktifitas sosialisasi program e-KTP, agar dalam pelaksanaan sosialisasi dapat lebih terarah karena sudah mengetahui job desknya dan bias mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencapai sasaran.

Setelah itu baru Public Relations Kominfomas Jakarta Barat mengidentifikasi masalah utama program ini yakni tentang pemahaman masyarakat yang masih keliru yaitu persepsi mereka tentang e-KTP. Tentang berbagai pihak-pihak yang kontra tehadap sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, karena kebijakan apa saja yang dikeluarkan oleh sebuah institusi pemerintah termasuk Kemendagri pasti akan mendapatkan pro dan kontra.

Langkah Public Relations Kominfomas Jakarta Barat dalam menganalisis situasi sudah sesuai dengan proses perencanaan strategi

Public Relations dan berjalan dengan baik, dan hasil dari analisis situasi di

E-KTP yang akan diterapkan di Indonesia sehingga sebelum diadakan sosialisasi ini telah dibuat pemberitaan kepada media massa tentang perencanaan tersebut.

Langkah Kedua yaitupenetapan tujuan dengan membuat keputusan mengenai tujuan program, publik, tindakan, strategi dan taktik. Perencanaan strategi komunikasi Public Relations Kominfomas untuk menyosialisasikan program e-KTP dirumuskan oleh Public Relations Kominfomas yang bekerja sama dengan beberapa unit kerja internal di Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat untuk mensosialisasikan program e-KTP.

Sejalan dengan teori bahwa Public Relations harus menjalin hubungan baik antara organisasi dengan publiknya, baik internal maupun eksternal, dalam rangka menanamkan pengertian dalam upaya menciptakan opini publik yang bertujuan agar terciptanya image atau citra yang positif bagi instansi.

Tujuan utama perencanaan strategi Public Relations yang dilakukan oleh Public Relations Kominfomas adalah untuk mensosialisasikan program e-KTP yang bertujuan untuk merombak paradigma masyarakat yang keliru dan salah paham atau distorsi tentang program e-KTP dengan mengedukasi dan mempersuasi sehingga masyarakat mengerti dan tidak keliru.

Dalam menyusun rencana dan program (strategi), khalayak yang menjadi sasaran program komunikasi Public Relations Kominfomas

adalah masyarakat umum dengan memberikan suatu pemahaman melalui informasi yang berlatar belakang kebijakan ini, agar masyarakat benar-benar mengerti dan tidak salah paham tentang program e-KTP. Selain masyarakat umum, para khalayak internal Public Relations Kominfomas Jakarta Barat yang bekerjasama dengan Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat juga menjadi sasaran sosialisasi program ini yakni Pejabat-pejabat Kecamatan, Kelurahan, RW, dan RT yang ada di wilayah Jakarta Barat.

Adapun pesan kunci yang ingin disampaikan kepada khalayak sasaran di atas adalah “e-KTP sebagai solusi dari pemalsuan identitas dan penggandaan identitas, dan juga merupakan solusi dalam tingkat keamanan masyarakat dari teroris karena biasanya teroris mempunyai identitas ganda, serta solusi pada saat Pemilu dan Pilkada di kemudian hari agar pendataan penduduk yang akurat mampu mendata masyarakat dengan tepat agar mereka bias mimilih haknya pada saat Pemilu dan Pilkada berikutnya.”

Pesan kunci Public Relations Kominfomas tersebut cukup sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa isi pesan harus memuat informasi yang bermanfaat bagi khalayak. Di sini khalayak sasaran Public Relations Kominfomas yang dari dahulu selalu dikeluhkan dengan persoalan Pemilu dan Pilkada pendataannya tidak merata dan tidak semuanya memiliki hak pilih karena tidak ada dalam daftar panggilan dalam Pemilu dan Pilkada.

Perencanaan strategi yang dilakukan oleh Public Relations Kominfomas disesuaikan dengan kesanggupan khalayak yakni dalam memilih media harus dilakukan dengan selektif dan disesuaikan kepada keadaan dan kondisi (situasi) Hal ini sesuai dengan teori bahwa khalayak dan pemilihan media harus dapat menjangkau semua khalayak yang dituju yang disesuaikan dengan kehidupan, kemampuan, kebiasaan dan pengetahuan khalayak tersebut. Karena itulah Public Relations Kominfomas merencanakan membuat sebuah acara tanya jawab atau talkshow di berbagai media elektronik dengan menghadirkan Kemendagri. Acara ini diharapkan akan dapat menjangkau khalayak yang dituju di atas (masyarakat umum serta pihak internal Public Relations Kominfomas) karena isi acara yang sangat sesuai dengan keingin tahuan berbagai pihak tentang program e-KTP.

Pada 2011 fungsi Public Relations Kominfomas akan dioptimalkan menjadi wadah program e-KTP bagi seluruh masyarakat di Indonesia, kegiatan tersebut diharapkan akan memberikan pemahaman kepada khalayak sasaran. Dan hal ini juga selaras dengan teori tentang publikasi bahwa publikasi merupakan tugas seorang Public Relations dalam menceritakan atau menyampaikan informasi sebanyak mungkin mengenai kegiatan program tersebut kepada masyarakat luas.

Perencanaan komunikasi dari strategi Public Relations

Kominfomas juga memikirkan kesesuaian saluran yang menyarankan untuk mempergunakan saluran komunikasi yang selektif yang diperlukan

untuk mencapai khalayak sasaran. Sesuai dengan konteks, Public

Relations Kominfomas memilih media-media yang dapat mendukung

maksud dan tujuan dari pesan kunci yang ingin disampaikan agar dapat diterima dengan baik dan benar oleh khalayak sasaran.

Tujuan dari strategi Public Relations Kominfomas ini sesuai dengan definisi strategi komunikasi yang mengatakan bahwa strategi komunikasi merupakan perpaduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan komunikasi manajemen (communication

management) untuk mencapai tujuan, dimana pendekatannya dilakukan

tergantung pada situasi dan kondisi. Untuk mencapai tujuan program secara maksimal, Public Relations Kominfomas melakukan berbagai kegiatan talk show di berbagai media elektronik.

Langkah Ketiga proses kerja Public Relations adalah penetapan khalayak. Setelah merumuskan penetapan tujuan untuk menyosialisasikan program E-KTP, khalayak yang menjadi sasaran program komunikasi dari strategi Public Relations Kominfomas adalah khalayak internal dan pihak eksternal, Pihak internal Public Relations Kominfomas yaitu:

a. Sudin Dukcapil Jakarta Barat, Kecamatan, Kelurahan, RW dan RW merupakan pihak internal dari Public Relations Kominfomas untuk membantu program sosialisasi e- KTP.

b. Pihak ekstenal adalah masyarakat umum dengan memberikan suatu pemahaman melalui informasi yang berlatar belakang kebijakan ini,

agar masyarakat benar-benar mengerti dan tidak salah paham tentang program e-KTP.

Keberhasilan program e-KTP yang dilakukan oleh Public Relations Kominfomas Jakarta Barat juga tidak terlepas dari kerjasama dengan Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat yang bersama-sama menginformasikan program e-KTP yang sangat solid dalam bekerja hingga mencapai kesuksesan dalam pembagian tugas yang didasarkan pada fungsi masing-masing unit tersebut. Hal ini sesuai dengan teori bahwa pembentukan team work yang solid dan professional agar program-program atau kegiatan Public Relations dapat berhasil.

Langkah keempat yaitu pemilihan media dan teknik-teknik Public

Relations, adalah langkah keempat yang dilakukan dalam proses kerja Public Relations.

Tujuan dan harapan dari terlaksananya aktifitas sosilisasi program E-KTP.

1. Mengisi talk show dimana kebijakan Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil yang menghadirkan Kemendagri mengisi acara talkshow dengan melakukan sosialisasi berbagai kebijakan e-KTP secara lansung. 2. Mengadakan pertemuan dengan pejabat-pejabat Kecamatan, Kelurahan, RW dan RT untuk turut terlibat dalam aktifitas sosialisasi program e-KTP.

3. Melakukan kunjungan langsung ke masyaraat untuk menjelaskan program e-KTP kepada masyarakat luas.

4. Membuat siaran pers e-KTP dan mengadakan jumpa pers dengan memberikan penjelasan tentang program e-KTP kepada wartawan. 5. Mengadakan rapat koordinasi dengan pihak internal dan ekstrenal agar

pelaksanaan sosialisasi e-KTP mampu mencapai sasaran yang diharapkan.

Media massa yang dipilih oleh Public Relations Kominfomas adalah media cetak lokal di dibeberapa daerah dan media cetak nasional. Kemudian media televisi lokal dan menjadi salah satu media partner. Melalui program talk show dengan menyampaikan informasi dan memberikan pemahaman tentang program Kemendagri. Pemilihan media dengan memperhatikan keadaan dan kondisi khalayak ini.

Melalui berbagai aliran media massa lokal maupun nasional, baik cetak maupun elektronik untuk menyosialisasikan program e-KTP. Untuk media elektronik, televisi yang jangkauannya dapat mencakup nasional dan melakukan pendekatan secara langsung dengan pihak-pihak yang kontra.

Tahap Kelima yaitu Perencanaan anggaran, setelah proses pemilihan media dan teknik-teknik Public Relations. Penyusunan dan perencanaan anggaran dilakukan oleh Dinas Dukcapil DKI, dalam melakukan aktivitas atau kegiatan banyak faktor yang mempengaruhi anggaran atau biaya. Faktor-faktor tersebut seringkali terdiri dari variabel dan unsur-unsur yang berlainan. Public Relations Kominfomas melakukan perencanaan anggaran sebelum diajukan kepada Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil DKI Jakarta. Pada pembicaraan awal mereka telah

mendapatkan gambaran tentang apa saja yang akan dilakukan dan besarnya biaya untuk melakukan kegiatan tersebut.

Dimana setiap Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil hanya menerima dana sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil sesuai dengan keperluan masing-masing daerahnya. Menurut pemberitaan di media massa yang ada bahwa dikemukakan bahwa Anggaran APBD Tahun 2012 Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil DKI Jakarta menganggarkan 7,4 miliar rupiah untuk sosialisasi program e-KTP dan untuk membeli peralatan dalam aktifitas ini yang harga satu setnya sebesar 41,3 juta rupiah yang pada kemungkinan setiap kelurahan akan memiliki alat tersebut.

Pengeluaran anggaran juga harus disesuaikan dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan. Sejauhmana relevansinya antara anggaran dan tujuan yang ingin dicapai.

Dalam hal ini Public Relations Kominfomas melakukan perencanaan anggaran sebelum diajukan kepada Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil DKI Jakarta. Anggaran yang dibuat ditujukan untuk pelaksanaan kegiatan dan project tersebut. Serta anggaran yang dibuat harus serealistis mungkin agar tujuan dan target sasaran dapat dicapai dengan mudah.

Dalam menentukan anggaran biaya yang akan diajukan kepada Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil DKI Jakarta. Oleh sebab itulah Public

Jakarta dengan sangat realistis dengan kegiatan yang akan Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil dilaksanakan.

Tahap terakhir adalah tahap keenam, yaitu Pengukuran hasil, setelah melalui tahapan berbagai pengerjaan, perencanaan strategi komunikasi Public Relations Kominfomas mendapatkan kendala dan hambatan. Salah satu yang menjadi kendala Public Relations Kominfomas dalam menyosialisasikan program e-KTP tidak terlepas dari kendala geografis Indonesia yang luas, karena kendala ini pasti akan dialami oleh semua institusi pemerintah lainnya juga dalam menyosialisasikan suatu kebijakan dan semua itu akan membutuhkan waktu dalam memberikan pemahaman, Karena selain kendala di atas kemejemukan masyarakat Indonesia dan siklus tingkat ekonomi menengah kebawah dapat mempengaruhi. Dalam Pelaksanaannya yang menjadi kendala dimasyarakat adalah program e-KTP hanya dilayani di jam kerja namun sekarang dari Pihak Kelurahan sudah melayani di hari libur untuk mempermudah orang yang bekerja.

Berdasarkan dari hasil penelitian yang di peroleh melalui analisis media, terungkap bahwa Public Relations Kominfomas dalam mengevaluasi akhir hasil program menggunakan analisis liputan media yaitu dengan melihat tingkat pemahaman masyarakat tentang program e-KTP. Melalui hasil evaluasi sederhana dari analisis media massa yang di lakukan oleh

Public Relations Kominfomas dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.

Relations Kominfomas) selaku perwakilan dari Public Relations

Kominfomas, penyebaran berita dianggap sudah tercapai berdasarkan hasil evaluasi program yang dilihat dari jumlah pemberitaan dan kualitas pemberitaan positif yang dimuat di beberapa media nasional, maka target penyebaran berita sudah tercapai. Di mana dalam pemberitaan tersebut menyebutkan bahwa e-KTP dapat menutup peluang untuk penggandaan KTP dan pemalsuan KTP karena setiap penduduk hanya bisa memiliki satu NIK.

Dokumen terkait