• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Data

Dalam dokumen LP - Reumatoid Artritis (Halaman 30-44)

BAB I PENDAHULUAN

BAB 3 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

3.2 Analisa Data

No Data ( Sign / Symptom ) Interprestasi ( Etologi ) Masalah ( Problem ) 1 2 3 4

1. 2. 3. Keluhan nyeri,ketidaknyamanan, kelelahan Kesulitan dalam malakukan pergerakan Keengganan untuk   mencoba bergerak/ ketidakmampuan untuk  dengan sendiri bergerak  dalam lingkungan fisik. Membatasi rentang gerak, ketidakseimbangan

koordinasi, penurunan kekuatan otot/ kontrol dan massa (tahap lanjut).

Perubahan fungsi dari

Agen pencedera (virus,  bakteri)

Menginfeksi sendi ↓

Merusak lapisan sendi (membrane sinovium)

Inflamasi sendi ↓

 Nyeri

Kerusakan kartilago dan tulang

Kelemahan otot ↓

Kesulitan dalam bergerak  ↓ Resiko cedera Deformitas skeletal ↓ Membrane sinovium hipertropi ↓

Menghambat aliran sendi ↓

Kekakuan sendi ↓

Gangguan mobilitas fisik 

Nyeri Akut atau Kronis

Resiko cidera

Gangguan mobilitas Fisik 

4.

5.

6.

 bagian-bagian yang sakit. Bicara negatif tentang diri sendiri, fokus pada kekuatan masa lalu, dan  penampilan.

Ketidakmampuan untuk  mengatur kegiatan sehari-hari

Perubahan pada gaya hidup/ kemapuan fisik  untuk melanjutkan peran, kehilangan pekerjaan, ketergantungan pada orang terdekat. Perubahan pada keterlibatan sosial; rasa terisolasi.

Perasaan tidak berdaya,  putus asa.

Pertanyaan/ permintaan informasi, pernyataan kesalahan konsep. Tidak tepat mengikuti

Kerusakan musculoskeletal ↓ Ketidakmampuan mengatur  ADL ↓ Keterbatasan pemenuhan ADL ↓

Defisit perawatan diri Perubahan kemampuan untuk melakukan tugas

Perubahan gaya hidup ↓

Perubahan peran ↓

Berpikiran negative tentang diri sendiri

Gangguan body image

Gangguan dalam mengingat ↓

Kurang informasi mengenai  penyakit

Defisit Perawatan diri

Gangguan Citra Tubuh atau Perubahan Penampilan Peran

Kurang Pengetahuan Mengenai Penyakit, Prognosis, Dan Kebutuhan

instruksi/ terjadinya komplikasi yang dapat dicegah.

Kurang pengetahuan

Pengobatan.

Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri Akut atau Kronis b.d agen pencedera; distensi jaringan oleh akumulasi cairan atau proses inflamasi, destruksi sendi.

2. Resiko cidera b.d kerusakan kartilago dan tulang ; hilangnya kekuatan otot. 3. Gangguan mobilitas Fisik b.d Deformitas skeletal Nyeri, ketidaknyamanan

Intoleransi aktivitas, penurunan kekuatan otot.

4. Defisit Perawatan Diri b.d Kerusakan muskuloskeletal; penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi.

5. Gangguan Citra Tubuh atau Perubahan Penampilan Peran b.d Perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas.

6. Kurang Pengetahuan Mengenai Penyakit, Prognosis, Dan Kebutuhan Pengobatan. b.d Kurangnya pemajanan atau mengingat. Kesalahan interpretasi informasi.

3.3. Intervensi Keperawatan

1. Nyeri Akut/ Kronis b.d agen pencedera; distensi jaringan oleh akumulasi cairan atau proses inflamasi, destruksi sendi.

Tujuan : Individu mengatakan intensitas nyeri berkurang Kriteria hasil :

- Menyebutkan nyeri mereda - Skala nyeri rendah

- Klien tidak mengeluh kesakitan pada daerah sendi ekstremitas

Intervensi dan Rasional:

a. Intervensi : Pantau keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10). Catat faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non verbal

 Rasional : Membantu dalam menentukan kebutuhan manajemen nyeri dan keefektifan program

 b. Intervensi : Berikan matras / kasur keras, bantal kecil. Tinggikan linen tempat tidur sesuai kebutuhan

 Rasional : Matras yang lembut atau empuk, bantal yang besar akan mencegah pemeliharaan kesejajaran tubuh yang tepat, menempatkan stress pada sendi yang sakit. Peninggian linen tempat tidur menurunkan tekanan pada sendi yang terinflamasi atau nyeri.

c.  Intervensi : Tempatkan / pantau penggunaan bantal, karung pasir, gulungan trokhanter, bebat, brace.

 Rasional : Mengistirahatkan sendi-sendi yang sakit dan mempertahankan  posisi netral. Penggunaan brace dapat menurunkan nyeri dan

dapat mengurangi kerusakan pada sendi

d.  Intervensi : Motivasi klien untuk sering mengubah posisi,. Bantu untuk   bergerak di tempat tidur, sokong sendi yang sakit di atas dan  bawah, hindari gerakan yang menyentak.

 Rasional  : Mencegah terjadinya kelelahan umum dan kekakuan sendi. Menstabilkan sendi, mengurangi gerakan/ rasa sakit pada sendi e.  Intervensi : Anjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran

 pada waktu bangun dan atau pada waktu tidur. Sediakan waslap hangat untuk mengompres sendi-sendi yang sakit beberapa kali sehari. Pantau suhu air kompres, air mandi, dan sebagainya.

 Rasional : Panas meningkatkan relaksasi otot, dan mobilitas, menurunkan rasa sakit dan melepaskan kekakuan di pagi hari. Sensitivitas pada  panas dapat dihilangkan dan luka dermal dapat disembuhkan

f.  Intervensi : Berikan masase yang lembut

 Rasional  : meningkatkan relaksasi atau mengurangi nyeri

g.  Intervensi : motivasi klien dalam penggunaan teknik manajemen stres, misalnya relaksasi progresif, sentuhan terapeutik, biofeed back, visualisasi, pedoman imajinasi, hypnosis diri, dan pengendalian napas.

 Rasional  : Meningkatkan relaksasi, memberikan rasa kontrol dan mungkin meningkatkan kemampuan koping

h.  Intervensi : Libatkan dalam aktivitas hiburan yang sesuai untuk situasi individu.

 Rasional  : Memfokuskan kembali perhatian, memberikan stimulasi, dan meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan sehat

i.  Intervensi : Beri obat sebelum aktivitas atau latihan yang direncanakan sesuai  petunjuk.

 Rasional  : Meningkatkan realaksasi, mengurangi tegangan otot atau spasme, memudahkan untuk ikut serta dalam terapi

 j.  Intervensi : Kolaborasi : Berikan obat-obatan sesuai petunjuk (mis:asetil salisilat)

 Rasional  : sebagai anti inflamasi dan efek analgesik ringan dalam mengurangi kekakuan dan meningkatkan mobilitas.

k.  Intervensi : Berikan kompres dingin jika dibutuhkan

 Rasional  : Rasa dingin dapat menghilangkan nyeri dan bengkak selama  periode akut

2. 2. Resiko cidera b.d kerusakan kartilago dan tulang ; hilangnya kekuatan otot.

Tujuan : Klien menyatakan cidera lebih sedikit dan rasa takut cidera  berkurang

Kriteria hasil :

- Mengidentifikasi faktor-faktor yang meningkatkan resiko cidera

- Mengungkapkan keinginan untuk melakukan tindakan  pengamanan untuk mencegah cidera.

- Meningkatkan aktivitas harian bila memungkinkan Intervensi dan Rasional :

a.  Intervensi : Observasi keadaan klien setiap 30 menit

 Rasional : Memberikan informasi kepada perawat untuk mengetahui keadaan klien

 b.  Intervensi : Berikan nasehat kepada keluarga klien untuk mendampingi klien  Rasional  : Dampingan keluarga lebih memberikan rasa aman kepada klien

daripada perawat karena keluarga lebih lama berada disisi klien. c.  Intervensi : Modifikasi lingkungan klien dari bahaya yang memicu klien untuk 

cidera.

 Rasional  : Penataan atau modifikasi lingkungan yang aman dapat menghindarkan klien dari resiko cidera

k.  Intervensi : Berikan posisi yang nyaman pada klien

 Rasional  : Pemberian posisi yang nyaman pada klien dapat mnurangi pasien gelisah dan sering bergerak.

l.  Intervensi : Ajarkan klien untuk mnggerakkan persendian atau latihan otot ringan

 Rasional  : Latihan menggerakkan otot dapat melemaskan otot dan menguatkan otot sehingga otot tidak kaku dan klien dapat terhindar dari cidera sdikit demi sedikit.

m.  Intervensi : Dekatkan barang-barang klien dengan klien

 Rasional  : Meletakkan barang-barang klien dekat dengan klien memudahkan klien menjangkau barang tersebut sehingga klien terhindar dari resiko cidera.

3. Gangguan mobilitas Fisik b.d Deformitas skeletal Nyeri, ketidaknyamanan Intoleransi aktivitas, penurunan kekuatan otot.

Tujuan : Individu melaporkan dapat menggerakkan ekstremitasnya Kriteria hasil :

- Memperlihatkan penggunaan alat-alat untuk  meningkatkan mobilitas

- Menunjukkan tindakan yang memperlihatkan  peningkatam mobilitas

Intervensi dan Rasional:

a.  Intervensi : Evaluasi atau lanjutkan pemantauan tingkat inflamasi atau rasa sakit pada sendi

 Rasional  : Tingkat aktivitas atau latihan tergantung dari perkembangan atau resolusi dari peoses inflamasi

 b. Intervensi : Pertahankan istirahat tirah baring atau duduk jika diperlukan  jadwal aktivitas untuk memberikan periode istirahat yang terus

menerus dan tidur malam hari yang tidak terganggu.

 Rasional  : Istirahat sistemik dianjurkan selama eksaserbasi akut dan seluruh fase penyakit yang penting untuk mencegah kelelahan mempertahankan kekuatan

c. Intervensi : Bantu dengan rentang gerak aktif atau pasif, demikian juga latihan resistif dan isometris jika memungkinkan

 Rasional  : Mempertahankan atau meningkatkan fungsi sendi, kekuatan otot dan stamina umum. Catatan : latihan tidak adekuat menimbulkan kekakuan sendi, karenanya aktivitas yang berlebihan dapat merusak sendi

d. Intervensi : Ubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup. Demonstrasikan atau bantu tehnik pemindahan dan penggunaan  bantuan mobilitas, mis, trapeze

 Rasional  : Menghilangkan tekanan pada jaringan dan meningkatkan sirkulasi. Memepermudah perawatan diri dan kemandirian  pasien. Tehnik pemindahan yang tepat dapat mencegah robekan

abrasi kulit

e. Intervensi : Posisikan dengan bantal, kantung pasir, gulungan trokanter,  bebat, brace

 Rasional  : Meningkatkan stabilitas ( mengurangi resiko cidera ) dan mempertahankan posisi sendi yang diperlukan dan kesejajaran tubuh, mengurangi kontraktor 

f.  Intervensi : Gunakan bantal kecil atau tipis di bawah leher   Rasional  : Mencegah fleksi leher 

g. Intervensi : Dorong pasien mempertahankan postur tegak dan duduk tinggi,  berdiri, dan berjalan

 Rasional  : Memaksimalkan fungsi sendi dan mempertahankan mobilitas h.  Intervensi : Berikan lingkungan yang aman, misalnya menaikkan kursi,

menggunakan pegangan tangga pada toilet, penggunaan kursi roda.

 Rasional  : Menghindari cidera akibat kecelakaan atau jatuh

i. Intervensi : Kolaborasi: konsul dengan fisoterapi tentang program latihan.  Rasional  : Berguna dalam memformulasikan program latihan atau aktivitas

yang berdasarkan pada kebutuhan individual dan dalam mengidentifikasikan alat

 j. Intervensi : Berikan matras busa atau pengubah tekanan.

 Rasional  : Menurunkan tekanan pada jaringan yang mudah pecah untuk  mengurangi risiko imobilitas

k. Intervensi : Kolaborasi: berikan obat-obatan sesuai indikasi (steroid).  Rasional  : Mungkin dibutuhkan untuk menekan sistem inflamasi akut

4. Defisit Perawatan Diri b.d Kerusakan muskuloskeletal; penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi.

Tujuan : Individu mendemonstrasikan peningkatan kemampuan untuk  makan sendiri atau melaporkan bahwa klien mengalami kesulitan dalam ADL.

Kriteria hasil :

- Klien dapat mendemonstrasikan kemampuan menggunakan alat bantu makan

- Klien dapat melakukan ADLnya sendiri sedikit demi sedikit

- Klien terlihat bersih , rapi dan segar 

Intervensi dan Rasional:

a. Intervensi : Diskusikan tingkat fungsi umum (0-4) sebelum timbul awitan atau eksaserbasi penyakit dan potensial perubahan yang sekarang diantisipasi.

 Rasional  : Mungkin dapat melanjutkan aktivitas umum dengan melakukan adaptasi yang diperlukan pada keterbatasan saat ini.  b. Intervensi : Pertahankan mobilitas, kontrol terhadap nyeri dan program

latihan

 Rasional  : Mendukung kemandirian fisik atau emosional

c. Intervensi : Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri. Identifikasi atau rencana untuk modifikasi lingkungan.

 Rasional  : Menyiapkan untuk meningkatkan kemandirian, yang akan meningkatkan harga diri

d. Intervensi : Kolaborasi: Konsul dengan ahli terapi okupasi.

 Rasional  : Berguna untuk menentukan alat bantu untuk memenuhi kebutuhan individual. Mis; memasang kancing, menggunakan alat bantu memakai sepatu, menggantungkan pegangan untuk  mandi pancuran

e. Intervensi : rencanakan evaluasi kesehatan di rumah sebelum pemulangan dengan evaluasi setelahnya.

 Rasional  : Mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin dihadapi karena tingkat kemampuan aktual

f. Intervensi : rencanakan konsul dengan lembaga lainnya, mis: pelayanan  perawatan rumah, ahli nutrisi.

 Rasional  : Mungkin membutuhkan berbagai bantuan tambahan untuk   persiapan situasi di rumah

5. Gangguan Citra Tubuh atau Perubahan Penampilan Peran b.d Perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas.

Tujuan : Individu dapat mendemonstrasikan penerimaan penampilan Kriteria hasil :

- Klien mengatakan puas akan penampilan dirinya yang sekarang

- Klien terlihat percaya diri dengan kondisi atau  penampilannya

Intervensi dan Rasional:

a. Intervensi : Motivasi klien untuk pengungkapan mengenai masalah tentang  proses penyakit, harapan masa depan.

 Rasional  : Berikan kesempatan untuk mengidentifikasi rasa takut atau kesalahan konsep dan menghadapinya secara langsung.

 b. Intervensi : Diskusikan arti dari kehilangan atau perubahan pada pasien atau orang terdekat. Memastikan bagaimana pandangaqn pribadi  pasien dalam memfungsikan gaya hidup sehari-hari, termasuk 

aspek-aspek seksual.

 Rasional  : Mengidentifikasi bagaimana penyakit mempengaruhi persepsi diri dan interaksi dengan orang lain akan menentukan kebutuhan terhadap intervensi atau konseling lebih lanjut

c. Intervensi : Diskusikan persepsi pasien mengenai bagaimana orang terdekat menerima keterbatasan.

 Rasional  : Isyarat verbal atau non verbal orang terdekat dapat mempunyai  pengaruh mayor pada bagaimana pasien memandang dirinya

sendiri

d. Intervensi : terima perasaan berduka, bermusuhan, ketergantungan.

 Rasional  : Nyeri konstan akan melelahkan, dan perasaan marah dan  bermusuhan umum terjadi

e. Intervensi : Perhatikan perilaku menarik diri, penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan perubahan.

 Rasional  : Dapat menunjukkan emosional ataupun metode koping maladaptive, membutuhkan intervensi lebih lanjut

f. Intervensi : Susun batasan pada perilaku mal adaptif. Bantu pasien untuk  mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping.  Rasional  : Membantu pasien untuk mempertahankan kontrol diri, yang

dapat meningkatkan perasaan harga diri

g. Intervensi : Ikut sertakan pasien dalam merencanakan perawatan dan membuat jadwal aktivitas.

 Rasional  : Meningkatkan perasaan harga diri, mendorong kemandirian, dan mendorong berpartisipasi dalam terapi

h. Intervensi : Bantu dalam kebutuhan perawatan yang diperlukan

 Rasional  : Mempertahankan penampilan yang dapat meningkatkan citra diri i. Intervensi : Berikan bantuan positif bila perlu

 Rasional  : Memungkinkan pasien untuk merasa senang terhadap dirinya sendiri. Menguatkan perilaku positif. Meningkatkan rasa percaya diri

 j. Intervensi : Kolaborasi: Rujuk pada konseling psikiatri, mis: perawat spesialis psikiatri, psikolog.

 Rasional  : Pasien atau orang terdekat mungkin membutuhkan dukungan selama berhadapan dengan proses jangka panjang atau ketidakmampuan

k. Intervensi : Kolaborasi: Berikan obat-obatan sesuai petunjuk, mis; anti ansietas dan obat-obatan peningkat alam perasaan.

 Rasional  : Mungkin dibutuhkan pada sat munculnya depresi hebat sampai  pasien mengembangkan kemapuan koping yang lebih efektif)

6. Kurang Pengetahuan Mengenai Penyakit, Prognosis, Dan Kebutuhan Pengobatan. b.d Kurangnya pemajanan / mengingat kesalahan interpretasi informasi.

Tujuan : Klien mengetahui mengenai penyakit yang dideritanya

Kriteria hasil : - Klien dapat menyebutkan atau menjelaskan jenis  penyakitnya.

- Klien mengerti mengenai penyakitnya - Klien mngetahui pengobatan penyakitnya

Intervensi dan Rasional:

a. Intervensi : Tinjau proses penyakit, prognosis, dan harapan masa depan.  Rasional  : Memberikan pengetahuan dimana pasien dapat membuat

 pilihan berdasarkan informasi

 b. Intervensi : Diskusikan kebiasaan pasien dalam penatalaksanaan proses sakit melalui diet, obat-obatan, dan program diet seimbang, latihan dan istirahat.

 Rasional  : Tujuan kontrol penyakit adalah untuk menekan inflamasi sendiri atau jaringan lain untuk mempertahankan fungsi sendi dan mencegah deformitas

c. Intervensi : Bantu dalam merencanakan jadwal aktivitas terintegrasi yang realistis, istirahat, perawatan pribadi, pemberian obat-obatan, terapi fisik, dan manajemen stres.

 Rasional  : Memberikan struktur dan mengurangi ansietas pada waktu menangani proses penyakit kronis kompleks

d. Intervensi : Tekankan pentingnya melanjutkan manajemen farmakoterapeutik   Rasional  : Keuntungan dari terapi obat-obatan tergantung pada ketepatan

dosis

e. Intervensi : Anjurkan mencerna obat-obatan dengan makanan, atau antasida pada waktu tidur.

 Rasional  : Membatasi irigasi gaster, pengurangan nyeri akan meningkatkan tidur dan mengurangi kekakuan di pagi hari

f. Intervensi : Identifikasi efek samping obat-obatan yang merugikan, mis: tinitus, perdarahan gastrointestinal, dan ruam purpuruik.

 Rasional  : Memperpanjang dan memaksimalkan dosis aspirin dapat mengakibatkan over dosis. Tinitus umumnya mengindikasikan kadar terapeutik darah yang tinggi

g. Intervensi : Tekankan pentingnya membaca label produk dan mengurangi  penggunaan obat-obat yang dijual bebas tanpa persetujuan

dokter.

 Rasional  : Banyak produk mengandung salisilat tersembunyi yang dapat meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya

h. Intervensi : Tinjau pentingnya diet yang seimbang dengan makanan yang  banyak mengandung vitamin, protein dan zat besi.

 Rasional  : Meningkatkan perasaan sehat umum dan perbaikan jaringan i. Intervensi : Dorong pasien obesitas untuk menurunkan berat badan dan

 berikan informasi penurunan berat badan sesuai kebutuhan.  Rasional  : Pengurangan berat badan akan mengurangi tekanan pada

sendi, terutama pinggul, lutut, pergelangan kaki, telapak kaki  j. Intervensi : Berikan informasi mengenai alat bantu

 Rasional  : Mengurangi paksaan untuk menggunakan sendi dan memungkinkan individu untuk ikut serta secara lebih nyaman dalam aktivitas yang dibutuhkan

k. Intervensi : Diskusikan teknik menghemat energi, mis: duduk daripada  berdiri untuk mempersiapkan makanan dan mandi

 Rasional  : Mencegah kepenatan, memberikan kemudahan perawatan diri, dan kemandirian

l. Intervensi : Dorong mempertahankan posisi tubuh yang benar baik pada saat istirahat maupun pada waktu melakukan aktivitas, misalnya menjaga agar sendi tetap meregang , tidak fleksi, menggunakan bebat untuk periode yang ditentukan, menempatkan tangan dekat pada pusat tubuh selama menggunakan, dan bergeser daripada mengangkat benda jika memungkinkan.

 Rasional  : mekanika tubuh yang baik harus menjadi bagian dari gaya hidup pasien untuk mengurangi tekanan sendi dan nyeri

m. Intervensi : Tinjau perlunya inspeksi sering pada kulit dan perawatan kulit lainnya dibawah bebat, gips, alat penyokong. Tunjukkan  pemberian bantalan yang tepat.

 Rasional  : mengurangi resiko iritasi atau kerusakan kulit

n. Intervensi : Diskusikan pentingnya obat obatan lanjutan atau pemeriksaan laboratorium, mis: LED, Kadar salisilat.

 Rasional  : Terapi obat obatan membutuhkan pengkajian atau perbaikan yang terus menerus untuk menjamin efek optimal dan mencegah over dosis, efek samping yang berbahaya.

o. Intervensi : Berikan konseling seksual sesuai kebutuhan

 Rasional  : Informasi mengenai posisi-posisi yang berbeda dan tehnik  atau pilihan lain untuk pemenuhan seksual mungkin dapat meningkatkan hubungan pribadi dan perasaan harga diri atau  percaya diri.

 p. Intervensi : Identifikasi sumber-sumber komunitas, mis: yayasan arthritis ( bila ada).

 Rasional  : bantuan atau dukungan dari oranmg lain untuk meningkatkan  pemulihan maksimal.

BAB 4 PENUTUP

Dalam dokumen LP - Reumatoid Artritis (Halaman 30-44)

Dokumen terkait