BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISA
C. Analisa Data
Data yang telah ditampilkan kemudian dianalisis agar dapat ditarik sebuah kesimpulan berdasarkan analisis data, dan berikut ini adalah analisis data pada penelitian ini.
1. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Akhir di Kelas VIII-E Berikut ini data hasil belajar siswa di kelas uji coba yang akan di uji validitas dan reliabilitasnya.
Tabel 4.6
Hasil belajar siswa kelas VIII-E Nomor
Siswa
Skor Butir Soal
Jumlah y^2 Pilihan Ganda Uraian
1 2 3 4 5 6 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 0 0 2 2 2 4 14 196 3 0 0 0 2 2 2 1 2 9 81 4 2 2 0 0 0 0 2 4 10 100 5 2 2 0 0 0 2 1 0 7 49 6 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 7 2 2 2 2 2 2 4 4 20 400 8 0 0 0 2 0 0 0 0 2 4 9 2 2 2 0 2 2 4 4 18 324 10 2 2 2 2 2 2 4 4 20 400 11 2 2 2 2 2 2 1 0 13 169 12 2 2 2 2 2 2 2 2 16 256 13 0 2 0 0 0 2 1 0 5 25 14 2 2 0 2 2 2 2 4 16 256 15 2 2 2 0 2 2 2 2 14 196 16 2 2 2 0 2 2 2 2 14 196 17 2 0 0 2 2 2 2 2 12 144 18 2 0 2 2 2 2 2 2 14 196 19 0 0 2 2 0 2 2 2 10 100 20 0 0 2 2 0 2 4 4 14 196 21 2 0 2 2 2 2 4 4 18 324 22 2 2 2 0 2 2 1 0 11 121 23 2 2 2 0 2 2 2 2 14 196
24 2 2 2 0 2 2 1 1 12 144 25 2 0 2 2 2 2 2 0 12 144 26 2 2 0 2 2 2 4 2 16 256 27 2 2 0 0 2 2 2 2 12 144 28 2 2 0 0 0 2 1 0 7 49 29 2 0 0 0 2 2 4 2 12 144 30 2 2 2 2 2 2 4 4 20 400 31 2 0 2 0 2 0 2 0 8 64 32 0 0 2 2 2 0 1 1 8 64 33 2 2 2 2 2 0 4 4 18 324 34 2 0 2 2 2 2 4 4 18 324 35 0 0 2 2 2 2 4 2 14 196 36 2 2 2 0 2 0 1 1 10 100 jumlah 54 42 44 38 54 56 80 71 439 6283 ∑ x^2 108 84 88 76 108 112 238 227 ∑ xy 752 574 632 540 766 764 1167 1088
Berdasarkan data tersebut, selanjutnya data diolah berdasarkan rumus korelasi product moment Pearson. Adapun koefisien validitas dan interpretasi kriteria setiap butir soal disajikan dalam tabel berikut.
Gambar 4.7
Tampilan output korelasi product moment Pearson
Tabel 4.7
Tabel Validitas Butir Soal Nomor
Soal
Koefisien validitas( ) Keterangan
1 0,590 0,329 Valid 2 0,343 0,329 Valid 3 0,535 0,329 Valid 4 0,419 0,329 Valid 5 0,679 0,329 Valid 6 0,533 0,329 Valid Esay 1 0,809 0,329 Valid Esay 2 0,781 0,329 Valid
Kemudian data juga diolah sedemikian rupa untuk mengetahui koefisien reliabilitasnya menggunakan rumus Alpha Cronbach yang hasilnya dijabarkan dalam bentuk seperti dibawah ini
Gambar 4.8
Tampilan output Alpha Cronbach
Didapat nilai Aplha adalah 0,736 dan kita bandingkan dengan dengan N=36 dan taraf signifikasi 5%, diperoleh nilair adalah 0,329. Jadi Alpha = 0,736 > = 0,329 maka butir-butir soal instrumen Reliabel atau terpercaya sebagai alat pengumpul data.
Setelah data diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS, data juga diolah oleh peneliti dengan menggunakan program Microsoft Excel sesuai dengan rumus pada BAB III agar memastikan validitas dan reliabilitas instrumen tes akhir ini benar, sehingga tidak diragukan lagi sebagai alat untuk pengumpulan data penelitian, didapatkan validitas dan reliabilitas instrumen tes akhir sebagai berikut ini:
Tabel 4.8
Tabel Validitas Butir Soal dan Reliabilitas Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 Essay1 Essay2
∑XY 716 574 568 476 702 700 1039 988
rxy 0.590 0.343 0.535 0.419 0.679 0.533 0.809 0.781
R Tabel 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
VAR item 2.4282 2.0891 1.93426 1.68772 2.31055 2.38062 5.7128 5.81569 ∑ VARitem 24.359
VAR total 18.08
Reliabilitas -0.9315 reliabilitas sedang
2. Tes Akhir
Setelah instrumen tes akhir dinyatakan valid dan reliabilitasnya sedang, maka instrumen tes akhir tersebut dapat digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa di masing-masing kelas. Berikut ini adalah nilai akhir dan kriteria hasil belajar pada masing-masing kelas.
Tabel 4.9
Hasil belajar siswa masing-masing kelas Nomor
Siswa
Kelas VIII-D (Kelas Eksperimen)
Kelas VIII-F (Kelas Kontrol) Nilai Akhir Kriteria Hasil Belajar Nilai Akhir Kriteria Hasil Belajar
1 100 Sangat Baik 90 Sangat Baik
2 75 Baik 35 Sangat Kurang
3 100 Sangat Baik 60 Cukup
4 40 Kurang 40 Kurang
5 75 Baik 40 Kurang
6 90 Sangat Baik 45 Kurang
7 60 Cukup 60 Cukup
8 70 Baik 15 Sangat Kurang
9 90 Sangat Baik 25 Sangat Kurang
Nomor Siswa
Kelas VIII-D (Kelas Eksperimen)
Kelas VIII-F (Kelas Kontrol) Nilai Akhir Kriteria Hasil Belajar Nilai Akhir Kriteria Hasil Belajar
11 25 Sangat Kurang 55 Kurang
12 10 Sangat Kurang 65 Cukup
13 70 Baik 25 Sangat Kurang
14 25 Sangat Kurang 30 Sangat Kurang
15 60 Cukup 40 Kurang
16 40 Kurang 65 Cukup
17 10 Sangat Kurang 60 Cukup
18 100 Sangat Baik 30 Sangat Kurang
19 40 Kurang 50 Kurang
20 100 Sangat Baik 40 Kurang
21 80 Sangat Baik 95 Sangat Baik
22 65 Cukup 35 Sangat Kurang
23 85 Sangat Baik 40 Kurang
24 50 Kurang 40 Kurang
25 15 Sangat Kurang 55 Kurang
26 50 Kurang 50 Kurang
27 70 Baik 35 Sangat Kurang
28 50 Kurang 65 Cukup
29 30 Sangat Kurang 50 Kurang
30 40 Kurang 80 Sangat Baik
31 30 Sangat Kurang 45 Kurang
32 80 Sangat Baik 30 Sangat Kurang
33 20 Sangat Kurang 70 Baik
34 90 Sangat Baik 80 Sangat Baik
Rata-rata 59,706 Cukup 49,559 Kurang
Varian 827,183 359,648
Dari tabel tersebut, didapatkan bahwa rata-rata nilai akhir di kelas VIII-D adalah 59,706. Sedangkan rata-rata nilai akhir di kelas VIII-F 49,559.
Untuk menguji apakah ada perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran kooperatif berbasis masalahdengan pembelajaran
konvensional digunakan uji Z. Sebelum melakukan uji Z, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh data yang akan diolah, yaitu:
• Data berdistribusi normal
• Simpangan baku (σ) diketahui
• Ukuran sampel (n) berjumlah besar, minimal 30
Berikut ini adalah uji normalitas dari masing-masing kelas menggunakan aplikasi SPSS.
a. Uji Normalitas Kelas VIII-D
Statistik uji normalitas data: Kolmogorov-Smirnov 1. Hipotesis
diterima maka data berdistribusi normal
ditolak maka berlaku , yaitu data tidak berdistribusi normal α = 0,05
ditolak jika Asymp. Sig. (2-tailed) < = 0,025 Output SPSS:
Gambar 4.9
Output hasil belajar siswa kelas VIII-D Kolmogorov-Smirnov
Kolmogorov-Smirnov Z = 0,644 ; Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,802 Karena Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,802 > 0,025 maka diterima. Jadi, data hasil belajar siswa kelas VIII-D berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Kelas VIII-F
Statistik uji normalitas data: Kolmogorov-Smirnov 1. Hipotesis
diterima maka data berdistribusi normal
ditolak maka berlaku , yaitu data tidak berdistribusi normal α = 0,05
ditolak jika Asymp. Sig. (2-tailed) < = 0,025 Output SPSS:
Gambar 4.10
Output hasil belajar siswa kelas VIII-F Kolmogorov-Smirnov
Kolmogorov-Smirnov Z = 0,782 ; Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,574 Karena Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,574 > 0,025 maka diterima. Jadi, data hasil belajar siswa kelas VIII-F berdistribusi normal.
c. Uji Rata-rata hasil belajar
Untuk menguji apakah rata-rata hasil belajar pembelajaran koopeatif TGT lebih baik dari pada pembelajaran konvensional
digunakan uji rata-rata pihak kanan. Dengan hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
1. Hipotesis:
: = : >
artinya hasil belajar model pembelajaran kooperatif tidak lebih baik dari pembelajaran konvensional
artinya hasil belajar model pembelajaran kooperatif lebih baik dari pembelajaran konvensional
2. Taraf signifikan (α) = 5% dengan = 1,64
3. Dengan rumus Z hitung yang telah ditampilkan pada BAB III yaitu:
= −
√
= rata-rata skor hasil belajar pada pembelajaran koopeeratif TGT
= rata-rata skor hasil belajar pada pembelajaran konvensional
=Simpangan Baku
= Jumlah Responden
=59,706 − 49,559
359,648/34 = 3.119
Kemudian dari perhitungan tersebut dibandingkan dengan Z tabel dengan taraf signifikasi 5%. Setelah dibandingkan dengan Z tabel
menunjukan bahwa Z hitung lebih besar daripada Z tabel, 3,119 > 1,64sehingga ditolak dan diterima. Dari uji hipotesis ini bisa disimpulkan bahwa hasil pembelajaran kooperatif TGT lebih baik dari pembelajaran konvensional.
3. Angket (kuesioner) Minat Belajar
Berikut ini adalah nilai angket dan kriteria minat belajar siswa pada masing-masing kelas sesuai dengan tabel kriteria minat belajar yang dipaparkan pada BAB III.
Tabel 4.10
Hasil Angket Minat belajar siswa masing-masing kelas
Nomor Siswa
Kelas VIII-D(Model Pembelajaran Kooperatif
Berbasis Masalah)
Kelas VIII-F (Model Pembelajaran Konvensional) Nilai angket Kriteria Minat Belajar Nilai angket Kriteria Minat Belajar 1 68.333 Baik 65 Cukup 2 65 Cukup 66.667 Baik
3 85.833 Sangat Baik 70 Baik
4 82.5 Sangat Baik 69.167 Baik
5 73.333 Baik 45.833 Kurang 6 71.667 Baik 70 Baik 7 70.833 Baik 55.833 Cukup 8 59.167 Cukup 60 Cukup 9 69.167 Baik 62.5 Cukup 10 65 Cukup 75 Baik 11 69.167 Baik 57.5 Cukup 12 62.5 Cukup 66.667 Baik 13 70 Baik 64.167 Cukup 14 64.167 Cukup 56.667 Cukup 15 67.5 Baik 64.167 Cukup 16 71.667 Baik 67.5 Baik 17 65.833 Baik 67.5 Baik
18 83.333 Sangat Baik 70 Baik
19 67.5 Baik 75.833 Baik
20 58.333 Cukup 70.833 Baik
21 81.667 Sangat Baik 72.5 Baik
22 68.333 Baik 75.833 Baik
23 83.333 Sangat Baik 67.5 Baik
24 71.667 Baik 54.167 Kurang
25 90 Sangat Baik 71.667 Baik
26 80 Sangat Baik 66.667 Baik
27 84.167 Sangat Baik 66.667 Baik
28 69.167 Baik 62.5 Cukup
29 76.667 Baik 71.667 Baik
30 67.5 Baik 63.333 Cukup
31 64.167 Cukup 62.5 Cukup
32 85.833 Sangat Baik 84.167 Sangat Baik
33 75.833 Baik 78.333 Baik
34 78.333 Baik 68.333 Baik
Rata-rata 72,574 Baik 66,667 Baik
Varian 68,618 55,766
Dari tabel tersebut, didapatkan bahwa rata-rata nilai angket (kuesioner) di kelas VIII-D adalah 72,574 dan untuk kriteria minat belajar siswa kelas tersebut masuk dalam kategori baik. Sedangkan rata-rata nilai angket (kuesioner) di kelas VIII-F adalah 66,667 dan kriteria minat belajar di kelas tersebut yaitu baik. Ditinjau dari rata-rata nilai angket (kuesioner) antara kedua kelas menunjukkan bahwa minat belajar siswa di kelas VIII-D (kelas eksperimen) lebih tinggi dibandingkan di kelas VIII-F (kelas kontrol) walaupun kriteria minat belajar siswa sama, yaitu baik.
Untuk menguji apakah minat belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif TGT lebih baik dari minat belajar siswa dengan pembelajaran konvensional digunakan uji Z. Sebelum melakukan uji Z, data hasil angket (kuisioner) mminat belajar dari masing-masing kelas
haruslah berdistribusi normal serta jumlah sampel data harus lebih dari 30. Berikut ini adalah uji normalitas dari masing-masing kelas menggunakan aplikasi SPSS.
a. Uji Normalitas Kelas VIII-D
Statistik uji normalitas data: Kolmogorov-Smirnov 1. Hipotesis
diterima maka data berdistribusi normal
ditolak maka berlaku , yaitu data tidak berdistribusi normal α = 0,05
ditolak jika Asymp. Sig. (2-tailed) < = 0,025 Output SPSS:
Gambar 4.11
Kolmogorov-Smirnov Z = 0,939 ; Asymp.Sig. (2-tailed) = 0,341 Karena Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,341 > 0,025 maka diterima. Jadi, data angket (kuesioner) minat belajar siswa kelas VIII-D berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas (kelas VIII-F)
Statistik uji normalitas data: Kolmogorov-Smirnov 1. Hipotesis
diterima maka data berdistribusi normal
ditolak maka berlaku , yaitu data tidak berdistribusi normal α = 0,05
ditolak jika Asymp. Sig. (2-tailed) < = 0,025 Output SPSS:
Gambar 4.12
Output Angket Minat Kelas VIII-F Kolmogorov-Smirnov
Kolmogorov-Smirnov = 0,686 ; Sig. (2-tailed) = 0,734
Karena Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,734 > 0,025 maka diterima. Jadi, data angket (kuesioner) minat belajar siswa kelas VIII-F berdistribusi normal.
c. Uji Rata-rata Nilai Angket (kuisioner) Minat Belajar
Untuk menguji apakah rata-rata nilau angket minat belajar pembelajaran koopeatif TGT lebih baik dari pada pembelajaran konvensional digunakan uji rata-rata pihak kanan. Dengan hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
1. Hipotesis:
: >
artinya minat belajar model pembelajaran kooperatif tidak lebih baik dari pembelajaran konvensional
artinya minat belajar model pembelajaran kooperatif lebih baik dari pembelajaran konvensional
2. Taraf signifikan (α) = 5% dengan = 1,64
3. Dengan rumus Z hitung yang telah ditampilkan pada BAB III yaitu:
= −
√
= rata-rata nilai angket minat belajar pada pembelajaran koopeeratif TGT
=rata-rata nilai angket minat belajar pada pembelajaran konvensional
=Simpangan Baku
= Jumlah Responden
=72,574 − 66,667
55,766/34 = 4.612
Kemudian dari perhitungan tersebut dibandingkan dengan Z tabel dengan taraf signifikasi 5%. Setelah dibandingkan dengan Z tabel menunjukan bahwa Z hitung lebih besar daripada Z tabel, 4,612 > 1,64 sehingga ditolak dan diterima. Dari uji hipotesis ini bisa disimpulkan bahwa minat belajar siswa dengan model pembelajaran
kooperatif TGT lebih baik dari pada minat belajar siswa dengan model pembelajaran konvensional.
D. Pembahasan