• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.8. Pengolahan Dan Analisa Data

4.8.2. Analisa Data

Langkah-langkah analisis dilakukan secara deskriptif dengan pengukuran terhadap masing-masing jawaban responden lalu ditampilkan dalam tabel-tabel distribusi frekuensi kemudian dicari besarnya persentase untuk masing-masing jawaban responden. Kemudian dilakukan pembahasan dengan membandingkan dengan kepustakaan yang mendukung.

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian yang berjudul Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN) Bidan Praktek Swasta (BPS) yang sudah mengikuti Pelatihan APN di Wilayah kerja Kabupaten Langkat, diperoleh hasil yang disajikan sebagai berikut.

5.1.1. Pendidikan

Tingkat pendidikan responden yang sudah mengikuti APN dibagi menjadi D-I Kebidanan, D-III Kebidanan, dan D-IV Kebidanan. Sebagian besar responden berpendidikan D-I Kebidanan dan D-III Kebidanan masing-masing sebanyak 19 orang (47,5%), dan paling sedikit berpendidikan D-IV kebidanan sebanyak 2 orang (5,0%).

Tabel 5.1.

Distribusi Pendidikan Responden yang Sudah Mengikuti APN di Kabupaten Langkat Tahun 2008

No. Pendidikan Jumlah Persentase

1 2 3 D-I Kebidanan D-III Kebidanan D-IV Kebidanan 19 19 2 47,5 47,5 5,0 Total 40 100

5.1.2. Pengalaman Bekerja

Pengalaman bekerja responden yang sudah mengikuti APN dikategorikan menjadi 4 bagian yaitu < 5 tahun, 5-10 tahun, 10-15 tahun, dan >15 tahun. Sebagian besar responden telah bekerja > 15 tahun sebanyak 20 orang (50,0%) dan paling sedikit responden bekerja <5 tahun sebanyak 1 orang (2,5%).

Tabel 5.2.

Distribusi Pengalaman Bekerja Responden yang Sudah Mengikuti APN di Kabupaten Langkat Tahun 2008

No. Pengalaman Bekerja Jumlah Persentase

1 2 3 4 < 5 tahun 5-10 tahun 10-15 tahun > 15 tahun 1 8 11 20 2,5 20,0 27,5 50,0 Total 40 100 5.1.3. Pengetahuan

Pengetahuan responden yang sudah mengikuti APN dikategorikan menjadi baik, cukup, dan kurang. Sebagian besar tingkat pengetahuan responden dalam kategori cukup sebanyak 17 orang (42,5%), paling sedikit responden berpengetahuan kurang sebanyak 10 orang (25,0%).

Tabel 5.3.

Distribusi Pengetahuan Responden yang Sudah Mengikuti APN di Kabupaten Langkat Tahun 2008

No. Pengetahuan Jumlah Persentase

1 2 3 Baik Cukup Kurang 13 17 10 32,5 42,5 25,0 Total 40 100

5.1.4. Pelaksanaan APN

Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN) responden yang sudah mengikuti APN dikategorikan menjadi baik, cukup, dan kurang. Sebagian besar responden melaksanakan APN dalam kategori cukup sebanyak 22 orang (55,0%), dan paling sedikit responden dalam kategori kurang sebanyak 2 orang (5,0%).

Tabel 5.4.

Distribusi Pelaksanaan APN Responden yang Sudah Mengikuti APN di Kabupaten Langkat Tahun 2008

No. Pelaksanaan APN Jumlah Persentase

1 2 3 Baik Cukup Kurang 16 22 2 40,0 55,0 5,0 Total 40 100

5.1.5. Pelaksanaan APN Berdasarkan Pendidikan

Pelaksanaan APN berdasarkan pendidikan, menunjukkan bahwa bidan yang berpendidikan D-I Kebidanan sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 16 orang (40,0%), bidan yang berpendidikan D-III Kebidanan sebagian besar dalam kategori baik sebanyak 12 orang (30,0%), dan bidan yang berpendidikan D-IV Kebidanan seluruhnya dalam kategori baik sebanyak 2 orang (5,0%).

Tabel 5.5.

Distribusi Pelaksanaan APN Berdasarkan Pendidikan Di Kabupaten Langkat Tahun 2008

No Pendidikan

Pelaksanaan APN

Total

Baik Cukup Kurang

f % f % f % f % 1 2 3 D-I Kebidanan D-III Kebidanan D-IV Kebidanan 2 12 2 5,0 30,0 5,0 16 6 - 40,0 15,0 - 1 1 - 2,5 2,5 - 19 19 2 47,5 47,5 5,0 Jumlah 16 40 22 55 2 5 40 100

5.1.6. Pelaksanaan APN Berdasarkan Pengalaman Bekerja

Pelaksanaan APN berdasarkan pengalaman bekerja, menunjukkan bahwa bidan yang bekerja <5 tahun dalam kategori cukup sebanyak 1 orang (2,5%), bidan yang bekerja 5-10 tahun dalam kategori baik dan cukup masing-masing sebanyak 4 orang (10,0%), bidan yang bekerja 11-15 tahun sebagian besar dalam kategori baik sebanyak 6 orang (15,0%), dan bidan yang bekerja >15 tahun sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 13 orang (32,5%).

Tabel 5.6.

Distribusi Pelaksanaan APN Berdasarkan Pengalaman Bekerja Di Kabupaten Langkat Tahun 2008

No Pengalaman

Kerja

Pelaksanaan APN

Total

Baik Cukup Kurang

f % f % f % f % 1 2 3 4 <5 tahun 5-10 tahun 11-15 tahun > 15 tahun - 4 6 6 - 10,0 15,0 15,0 1 4 4 13 2,5 10,0 10,0 32,5 - - 1 1 - - 2,5 2,5 1 8 11 20 2,5 20,0 27,5 50,0 Jumlah 16 40 22 55 2 5 40 100

5.1.7. Pelaksanaan APN Berdasarkan Pengetahuan

Pelaksanaan APN berdasarkan pengetahuan, menunjukkan bahwa bidan yang berpengetahuan baik sebagian besar dalam kategori baik sebanyak 9 orang (22,5%), bidan yang berpengetahuan cukup sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 10 orang (25,0%), dan bidan yang berpengetahuan kurang dalam kategori cukup sebanyak 8 orang (20,0%).

Tabel 5.7.

Distribusi Pelaksanaan APN Berdasarkan Pengetahuan Di Kabupaten Langkat Tahun 2008

No Pengetahuan

Pelaksanaan APN

Total

Baik Cukup Kurang

f % f % f % f % 1 2 3 Baik Cukup Kurang 9 7 - 22,5 17,5 - 4 10 8 10,0 25,0 20,0 - - 2 - - 5,0 13 17 10 32,5 42,5 25,0 Jumlah 16 40 22 55 2 5 40 100 5.2. Pembahasan 5.2.1. Pelaksanaan APN

Dengan menggunakan lembar checklist sebagai alat untuk mengukur pelaksanaan asuhan persalinan normal yang dilakukan oleh bidan, dapat diketahui keterampilan bidan dalam memberikan asuhan persalinan normal. Berdasarkan hasil penelitian tentang pelaksanaan APN yang disajikan pada Tabel 5.4. menunjukkan bahwa sebagian besar bidan melaksanakan APN dalam kategori cukup (55,0%), sementara yang melaksanakan dengan baik sebanyak 40,0%.

Hasil penelitian ini lebih baik dibandingkan dengan hasil temuan Depkes (2004) yang mendapatkan hanya 25% bidan melakukan Asuhan Persalinan Normal dengan baik/tepat.

Menurut Depkes (2004), pelaksanaan APN merupakan cara untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi yang meliputi membuat keputusan klinik, asuhan sayang ibu dan sayang bayi, pencegahan infeksi, pencatatan (dokumentasi), dan rujukan. Fokus utama pelaksanaan asuhan persalinan normal adalah mencegah terjadinya komplikasi yang merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu dan menangani komplikasi, menjadi mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.

Dari hasil penelitian ini yang masih ditemukan bidan dengan pelaksanaan dalam kategori kurang sebanyak 5%. Walaupun angka tersebut kecil namun dapat mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat terutama kesehatan ibu. Selain itu, dengan rendahnya kinerja bidan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat, berdampak pada masih tingginya angka kelahiran yang masih dibantu dukun. Alasannya, karena dukun mudah dijangkau, merasa lebih nyaman dibantu, serta biaya persalinan oleh lebih murah dibandingkan dengan biaya persalinan oleh bidan yang dianggap tinggi.

5.2.2. Pelaksanaan APN Berdasarkan Pendidikan

Dari hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 5.5. bahwa bidan yang berpendidikan D-I Kebidanan sebagian besar dalam kategori cukup (40,0%),

bidan yang berpendidikan D-III Kebidanan sebagian besar dalam kategori baik (30,0%), dan bidan yang berpendidikan D-IV Kebidanan seluruhnya dalam kategori baik (5,0%).

Menurut Hurlock (1999), tingkat pendidikan yang menjadi dasar keberhasilan dalam bisnis atau bidang profesi yang akan membuka jalan bagi individu yang bersangkutan untuk menjalin hubungan dengan orang-orang yang statusnya lebih tinggi. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh akan semakin baik, dan cenderung lebih banyak informasi daripada yang tingkat pendidikannya lebih rendah.

Berdasarkan penelitian ini terlihat bahwa pada program D-III Kebidanan telah mempunyai kualifikasi dan keterampilan yang lebih jika dibandingkan dengan bidan yang berpendidikan D-I Kebidanan. Dimana pada Program D-III kebidanan telah diperkenalkan APN yang lebih mutakhir. Bidan yang berpendidikan D-I Kebidanan berpengetahuan cukup, disebabkan karena langkah-langkah yang dilakukan tidak berurutan. Pada bidan yang berpendidikan D-IV sebanyak 2 orang, keduanya dalam kategori baik dalam pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal.

5.2.3. Pelaksanaan APN Berdasarkan Pengalaman Bekerja

Dari hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 5.6. menunjukkan bahwa bidan yang bekerja <5 tahun dalam kategori cukup (2,5%), bidan yang bekerja 5-10 tahun dalam kategori baik dan cukup masing-masing 10,0%, bidan yang

bekerja 11-15 tahun sebagian besar dalam kategori baik (15,0%), dan bidan yang bekerja >15 tahun sebagian besar dalam kategori cukup (32,5%).

Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan diturunkan atau diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman dari orang lain, pengalaman bekerja seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan memiliki kaitan terhadap hasil kerja yang dilakukan, semakin lama seseorang melakukan bidang kerja tertentu maka diharapkan bahwa hasil kerjanya semakin baik. Demikian juga menurut Hurlock (1999), semakin lama seseorang menekuni suatu pekerjaan maka motivasi kerja akan semakin baik, orang yang sudah lama menekuni pekerjaan akan mengetahui kelemahan dan teknik dalam melakukan suatu pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian ini berbeda dengan pendapat Notoatmodjo tersebut di atas, karena dalam penelitian ini penulis mendapati responden yang bekerja >15 tahun sebagian besar kategori cukup, diduga hal ini disebabkan bidan belum dapat menerapkan ilmu baru asuhan persalinan normal, terkait dengan banyaknya langkah-langkah (60 langkah) yang harus dilakukan. Selain itu juga berkaitan dengan peralatan APN yang tergolong mahal.

5.2.4. Pelaksanaan APN Berdasarkan Pengetahuan

Dari hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 5.7. menunjukkan bahwa bidan yang berpengetahuan baik sebagian besar dalam kategori baik sebanyak 9 orang (22,5%), bidan yang berpengetahuan cukup sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 10 orang (25,0%), dan bidan yang berpengetahuan kurang dalam kategori cukup sebanyak 8 orang (20,0%).

Depkes (2004) menyatakan bahwa pengetahuan bidan tentang pelaksanaan asuhan persalinan normal sangat menunjang bidan dalam praktek

kebidanan. Dengan pengetahuan yang baik maka bidan akan dapat memberikan pelayanan dengan baik pula dalam asuhan persalinan normal, sehingga pada akhirnya tujuan dari asuhan persalinan normal dapat dicapai dengan optimal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat tersebut peneliti mendapati semakin baik pengetahuan bidan semakin baik pula pelaksanaan APN. Dengan dibekali pengetahuan yang baik, bidan dapat melaksanakan langkah-langkah APN dengan benar sehingga mampu mendeteksi secara dini penyulit persalinan dan dapat mengurangi risiko / komplikasi yang mungkin terjadi selama proses persalinan. Dengan APN, bidan mampu untuk memperbaiki kinerja dalam menolong persalinan dengan melakukan anjuran praktek-praktek yang terbukti bermanfaat, dan tidak melakukan praktik-praktik yang terbukti tidak bermanfaat atau bahkan merugikan.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan D-I Kebijakan dan D-III Kebidanan, bekerja >15 tahun. Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Bidan Praktek Swasta di Kabupaten Langkat belum mencapai 50% yang melakukan dengan tepat, hanya 40% Bidan Praktek Swasta yang sudah melaksanakan dengan baik.

Pendidikan ikut menentukan cara Bidan melaksanakan Asuhan Persalinan Normal. Semakin tinggi tingkat pendidikan Bidan semakin baik pula bidan tersebut dalam melaksanakan Asuhan Persalinan Normal.

Pengalaman bekerja Bidan Praktek Swasta belum menunjukkan pengetahuan baik walaupun bidan sudah bekerja > 15 tahun.

Pengetahuan bidan yang baik ikut menentukan dalam pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal, terbukti bidan yang berpengetahuan baik sebagian besar juga telah melaksanakan Asuhan Persalinan Normal dengan baik.

Pendidikan dan pengetahuan bidan berperan besar dalam mendukung bidan melaksanakan asuhan persalinan normal, sedangkan pengalaman bekerja bidan kurang mendukung dalam pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal.

6.2. Saran-Saran

6.2.1. Bagi Bidan

Diharapkan dalam memberikan asuhan persalinan, bidan mengikuti 60 langkah yang telah ditetapkan dalam Asuhan Persalinan Normal, sehingga dapat mendeteksi dini dan mencegah terjadinya komplikasi dalam proses persalinan.

Agar dapat meningkatkan pelaksanaan APN dengan baik, bidan harus meningkatkan pengetahuannya dengan cara mengikuti pelatihan APN dengan biaya mandiri.

6.2.2. Bagi Dinkes Kabupaten Langkat

Diharapkan untuk bekerjasama dengan Kesehatan Keluarga dan IBI untuk mengadakan pelatihan-pelatihan tentang Asuhan Persalinan Normal, dengan membantu pembiayaan pelatihan, agar bidan-bidan di daerah dapat ikut melaksanakan pelatihan.

6.2.3. Bagi Peneliti Lainnya

Diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan tentang Asuhan Persalinan Normal baik di Daerah Langkat maupun di daerah lainnya dengan variabel penelitian yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2000, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Cetakan Kedua, Jakarta : Bumi Karya.

Arikunto, S., 2002, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Jakarta : Rineka Cipta

Azwar, A., 2004, Kata Pengantar Dalam Asuhan Persalinan Normal, Jakarta :Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.

Budiarto, E., 2003, Metodologi Penelitian Kesehatan, Sebuah Pengantar, Jakarta : Rineka Cipta.

Danim S., Darwis S., 2003, Metode Penelitian Kebijakan; Prosedur,

Kebijakan dan Etik, Jakarta: EGC.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000, Modul Pelatihan

Petugas Imunisasi, Jakarta : Pusdinakes RI.

_____, 2006, APN Revisi, Jakarta.

_____, Setiap Jam 2 Orang Ibu Bersalin Meninggal Dunia, dapat diakses

dari situs :

Nopember 2007.

Dinas Kesehatan Langkat, 2007, Profil Kesehatan Kabupaten Langkat, Stabat.

Hidayat, A.A.A., 2007, Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data, Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Medika.

Hunt S., Antherasymonds, 2006, Konsep Sosial Kebidanan, Jakarta, EGC. Hurlock, E. 1999, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Selama

Rentang Kehidupan, Jakarta : Erlangga.

Jacobis S., 2000, Menjaga Mutu Pelayanan Rumah Sakit, Jakarta : PT. Citra Windu Satria.

JNPK-KR, 2004, Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal, Jakarta: Depkes.

JNPK-KR, Revisi, 2007, Asuhan Persalinan Normal; Asuhan Esensial

Josepha, 2002, Persalinan Tanpa Nyeri, Surabaya : Salemba Empat.

Notoatmodjo, S., 2002, Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.

_______, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Pelatihan Kesehatan Reproduksi Bagi Bidan Praktek Swasta, 2005, Mutu

Pelayanan, Diperbanyak Pengurus IBI Sumatera Utara.

Pengurus Cabang IBI Langkat, 2007.

Penuntun Belajar Modul Safe Motherhood, Persalinan Aman-2 dapat

diakses di situs :

tanggal 8 Nopember 2007.

Riduwan, 2005, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Cetakan Ketiga, Bandung : Alfabeta.

Rentang Umur Individu, diakses terakhir

tanggal 11 Nopember 2007.

Bapak Dalam Keluarga,

INFORMED CONSENT

Perihal : Pemberian Informasi dan Persetujuan

Dengan hormat,

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian dengan judul : “PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) YANG SUDAH MENGIKUTI PELATIHAN APN DI WILAYAH KERJA KABUPATEN LANGKAT” sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program D-IV Bidan Pendidik di Universitas Sumatera Utara, saya sampaikan surat ini.

Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang penerapan asuhan persalinan normal pada Bidan Praktek Swasta (BPS). Hasilnya diharapkan dapat memberikan gambaran sesuai dengan tujuan penelitian.

Untuk terlaksananya penelitian ini saya mohon kesediaan Ibu Bidan untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Untuk itu saya mohon kerjasamanya dengan memberikan informasi dengan cara menjawab pertanyaan yang saya ajukan sesuai dengan kemauan dan perasaan Ibu Bidan sebenarnya.

Atas bantuan dan kerjasama yang baik, saya ucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2008 Hormat saya

KUESIONER PENELITIAN

PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) YANG SUDAH MENGIKUTI PELATIHAN APN

DI WILAYAH KERJA KABUPATEN LANGKAT

No. Responden. : ... (Diisi oleh peneliti)

Petunjuk :

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan ibu, dengan cara melingkari pilihan jawaban yang telah disediakan.

1. Pendidikan Ibu : a. D-1 Kebidanan

b. D-III Kebidanan d. D-IV Kebidanan

2. Pengalaman Bekerja : a. < 5 tahun

b. 5-10 tahun c. 11-15 tahun d. > 15 tahun

3. Pengetahuan

Petunjuk

Pilihlah jawaban di bawah yang menurut anda paling benar dengan cara melingkari jawaban pada kolom yang telah disediakan.

:

No Pertanyaan Jawaban Skor

1. Upaya APN harus didukung oleh adanya alasan yang kuat dan berbagai bukti ilmiah.

B – S 2. Memimpin ibu mengedan, apabila ibu sudah

benar-benar berada pada kala II.

B – S 3. Penggunaan alat pelindung diri untuk memudahkan

dalam memberikan pertolongan persalinan.

B – S 4. Ampul oksitosin dipatahkan setelah kita memakai

handschoen, agar tangan kita tidak luka kena patahan ampul

B – S

5. Apabila pada saat kita periksa dalam, kepala janin masih tinggi dan selaput ketuban belum pecah,

No Pertanyaan Jawaban Skor

6. Setelah memecahkan ketuban kita perlu memastikan bahwa tidak ada bagian-bagian kecil janin yang menumbung atau berada di samping bagian terdepan janin.

B – S

7. Pada saat kelahiran kepala janin tangan kanan kita menahan perineum sedangkan tangan kiri membantu memfleksikan kepala janin

B – S

8. Membersihkan mulut bayi dilakukan apabila bayi sudah lahir keseluruhan.

B – S 9. Bayi yang baru lahir dimandikan langsung agar

terhindar dari infeksi.

B – S 10. Mempalpasi abdomen setelah bayi lahir dilakukan

untuk memastikan bahwa tidak adanya bayi kedua.

B – S 11. Suntikan oksitosin diberikan untuk merangsang

kontraksi janin.

B – S 12. Pada penegangan tali pusat terkendali, pemindahan

klem dari tali pusat hingga berjarak 30 cm dari vulva.

B – S

13. Bila uterus tidak berkontraksi, tindakan yang dapat dilakukan adalah bersikap menunggu sampai uterus berkontraksi.

B – S

14. Saat uterus berkontraksi, tali pusat ditegangkan dengan tangan kanan sementara tangan kiri menekan uterus ke arah dorso kranial.

B – S

15. Jika penegangan tali pusat terkendali, tali pusat terlihat memanjang dan terasa adanya pelepasan plasenta, ibu tidak perlu meneran karena tali pusat akan lahir sendiri.

B – S

16. Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama 15 menit maka diulangi pemberian oksitosin 10 unit IM.

B – S

17. Setelah plasenta dilahirkan, kita menunggu hingga uterus berkontraksi baru kita memeriksa kelengkapan plasenta.

B – S

18. Jika kontraksi uterus tidak baik setelah 15 detik maka dilakukan masase, dan mulai kompresi bimanual interna.

B – S

19. Jika terjadi robekan yang menimbulkan perdarahan yang aktif, ditunggu hingga perdarahan berhenti.

B – S 20. Pengisian partograf untuk ibu bersalin dimulai pada

fase laten.

KUNCI JAWABAN:

1. B

2. B

3. S

4. S

5. S

6. B

7. B

8. S

9. S

10. B

11. S

12. B

13. S

14. B

15. B

16. B

17. B

18. S

19. S

20. B

Skor Kategori Kategori

1 D-III Kebidanan 14 tahun 18 Baik 510 : 135 = 3.78 Baik

2 D-I Kebidanan 8 tahun 15 Cukup 386 : 135 = 2.86 Cukup

3 D-III Kebidanan 26 tahun 12 Cukup 410 : 135 = 3.04 Baik

4 D-III Kebidanan 6 tahun 17 Baik 398 : 135 = 2.95 Cukup

5 D-III Kebidanan 20 tahun 13 Cukup 405 : 135 = 3.00 Baik

6 D-III Kebidanan 22 tahun 15 Cukup 394 : 135 = 2.92 Cukup

7 D-I Kebidanan 12 tahun 13 Cukup 372 : 135 = 2.76 Cukup

8 D-III Kebidanan 4 tahun 10 Kurang 384 : 135 = 2.84 Cukup

9 D-III Kebidanan 15 tahun 12 Cukup 455 : 135 = 3.37 Baik

10 D-I Kebidanan 25 tahun 15 Cukup 373 : 135 = 2.76 Cukup

11 D-I Kebidanan 11 tahun 13 Cukup 376 : 135 = 2.79 Cukup

12 D-III Kebidanan 20 tahun 14 Cukup 382 : 135 = 2.83 Cukup

13 D-I Kebidanan 20 tahun 11 Kurang 393 : 135 = 2.91 Cukup

14 D-I Kebidanan 10 tahun 10 Kurang 402 : 135 = 2.98 Cukup

15 D-III Kebidanan 17 tahun 12 Cukup 523 : 135 = 3.87 Baik

16 D-I Kebidanan 20 tahun 11 Kurang 385 : 135 = 2.85 Cukup

17 D-I Kebidanan 17 tahun 15 Cukup 326 : 135 = 2.41 Baik

18 D-III Kebidanan 8 tahun 17 Baik 455 : 135 = 3.37 Baik

19 D-III Kebidanan 16 tahun 18 Baik 503 : 135 = 3.73 Baik

20 D-I Kebidanan 21 tahun 14 Cukup 385 : 135 = 2.85 Cukup

21 D-I Kebidanan 17 tahun 11 Kurang 368 : 135 = 2.73 Cukup

22 D-IV Kebidanan 7 tahun 19 Baik 447 : 135 = 3.31 Baik

23 D-I Kebidanan 22 tahun 11 Kurang 358 : 135 = 2.65 Cukup

24 D-III Kebidanan 9 tahun 19 Baik 495 : 135 = 3.67 Baik

25 D-I Kebidanan 14 tahun 15 Cukup 426 : 135 = 3.16 Baik

26 D-III Kebidanan 11 tahun 10 Kurang 298 : 135 = 2.21 Cukup

27 D-III Kebidanan 16 tahun 14 Cukup 529 : 135 = 3.92 Baik

Pengetahuan Pelaksanaan APN

KATEGORI PENGETAHUAN DAN PELAKSANAAN APN

No

Perhitungan

Pendidikan Pengalaman

Skor Kategori Kategori

28 D-III Kebidanan 22 tahun 10 Kurang 265 : 135 = 1.96 Kurang

29 D-IV Kebidanan 15 tahun 20 Baik 532 : 135 = 3.94 Baik

30 D-I Kebidanan 10 tahun 11 Kurang 382 : 135 = 2.83 Cukup

31 D-I Kebidanan 14 tahun 18 Baik 397 : 135 = 2.94 Cukup

32 D-I Kebidanan 12 tahun 10 Kurang 245 : 135 = 1.81 Kurang

33 D-III Kebidanan 9 tahun 17 Baik 483 : 135 = 3.58 Baik

34 D-III Kebidanan 16 tahun 14 Cukup 398 : 135 = 2.95 Cukup

35 D-I Kebidanan 21 tahun 18 Baik 378 : 135 = 2.80 Cukup

36 D-III Kebidanan 13 tahun 16 Baik 520 : 135 = 3.85 Baik

37 D-I Kebidanan 16 tahun 13 Cukup 345 : 135 = 2.56 Cukup

38 D-III Kebidanan 13 tahun 17 Baik 446 : 135 = 3.30 Baik

39 D-I Kebidanan 19 tahun 15 Cukup 345 : 135 = 2.56 Cukup

40 D-I Kebidanan 18 tahun 16 Baik 398 : 135 = 2.95 Cukup

Pelaksanaan APN

Perhitungan

No Pendidikan Pengalaman

Kerja

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mencari Judul Pengajuan Judul 2 Pengajuan Proposal Bab I Bab II Bab III BAB IV Instrumen Sidang Proposal Perbaikan Proposal 3 Pengajuan Izin Penelitian

Pengumpulan Data Analisa Data

Menyusun Hasil dan Pembahasan Membuat Kesimpulan dan Saran 4 Lampiran

Vitae

Final Laporan Sidang KTI

Tahun 2008 JADWAL KEGIATAN (TIME) TABLE PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

PROGRAM D.IV BIDAN PENDIDIK

September

No Kegiatan Oktober

Tahun 2007

November Desember Mei

Ir. Dwi Lindarto, MT

Mengetahui, Dosen Pembimbing,

Juni

Dokumen terkait