• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Bidan Praktek Swasta (BPS) yang sudah mengikuti pelatihan APN di Wilayah Kerja Kabupaten Langkat Tahun 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Bidan Praktek Swasta (BPS) yang sudah mengikuti pelatihan APN di Wilayah Kerja Kabupaten Langkat Tahun 2008"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) YANG SUDAH MENGIKUTI PELATIHAN APN

DI WILAYAH KERJA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2008

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

NIM : 075102077

NURIANA

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN KTI

Judul KTI : Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Bidan Praktek

Swasta (BPS) yang sudah mengikuti pelatihan APN di

Wilayah Kerja Kabupaten Langkat Tahun 2008.

Nama : NURIANA

NIM : 075102077

Program Studi : D-IV Bidan Pendidik FK USU

Pembimbing,

(Ir. Dwi Lindarto, MT NIP. 132 206 820

(3)

LEMBAR PERNYATAAN

PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL BIDAN PRAKTEK

SWASTA (BPS) YANG SUDAH MENGIKUTI PELATIHAN APN

DI WILAYAH KERJA KABUPATEN LANGKAT

TAHUN 2008

Karya Tulis Ilmiah

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat

karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

orang lain atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam Karya Tulis Ilmiah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juni 2008

Yang Menyatakan,

(4)

Judul KTI : Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Bidan Praktek Swasta (BPS) yang sudah mengikuti pelatihan APN di Wilayah Kerja Kabupaten Langkat Tahun 2008.

Nama : NURIANA

NIM : 075102077

Program Studi : D-IV Bidan Pendidik FK USU

Pembimbing Penguji

... ...Penguji I (Ir. Dwi Lindarto, MT) (dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes)

...Penguji II (Dina Indarsita, SST, SPd., M.Kes)

...Penguji II (Ir. Dwi Lindarto, MT)

Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah

ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan

untuk D-IV Bidan Pendidik.

... ... (Dewi Elizadiani Suza, S.Kp, MNS) (dr. Murniati Manik, Msc, SpKK)

NIP. 132 239 269 NIP. 130810201

Koordinator Ketua Pelaksana

(5)

Judul : Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Bidan Praktek Swasta (BPS) yang sudah mengikuti pelatihan APN di Wilayah Kerja Kabupaten Langkat Tahun 2008

Peneliti : Nuriana

Program Studi : D-IV Kebidanan Tahun Akademik : 2007 / 2008

Abstrak

Salah satu faktor penting dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi yaitu pelayanan maternal dan neonatal yang berkualitas salah satunya dengan melakukan Asuhan Persalinan Normal. Bidan sebagai profesi harus terus menerus memperbaiki pengetahuan dan keterampilannya agar menjadi praktisi yang aman bagi pemakai jasa pelayanan kebidanan.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal pada Bidan Praktek Swasta yang telah mengikuti pelatihan. Desain penelitian yang digunakan yaitu desain deskriptif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 40 orang, dan seluruhnya dijadikan sampel.

Dari hasil penelitian terhadap variabel pengalaman bekerja bidan belum berperan dalam pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal, terbukti bidan yang sudah bekerja > 15 tahun dalam kategori cukup. Pengetahuan bidan yang baik berperan dalam tindakan Asuhan Persalinan Normal, terbukti bidan yang berpengetahuan baik sebagian besar juga telah melaksanakan Asuhan Persalinan Normal dengan baik. Pendidikan dan pengetahuan bidan berperan besar dalam mendukung bidan melaksanakan asuhan persalinan normal, sedangkan pengalaman bekerja bidan kurang mendukung dalam pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal.

Diharapkan kepada bidan untuk memberikan asuhan persalinan normal dengan mengikuti 60 langkah yang telah ditetapkan. Bagi Dinkes Kabupaten Langkat, bekerjasama dengan IBI untuk mengadakan pelatihan APN.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

Rahmat dan Anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis

Ilmiah ini dengan judul : “Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Bidan

Praktek Swasta (BPS) yang sudah mengikuti pelatihan APN di Wilayah Kerja Kabupaten Langkat Tahun 2008”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah, penulis mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Chairuddin Lubis, DTM, Sp(A)K, selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara.

2. Prof. Gontar A. Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara.

3. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK, selaku Ketua Pelaksana Program Studi D-IV

Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

4. Ir. Dwi Lindarto, MT, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan masukan yang sangat berharga dalam penulisan Karya Tulis

Ilmiah ini.

5. dr. Arlinda Sri Wahyuni, M.Kes dan Dina Indarsita, SST., SPd.,M.Kes, selaku

Penguji yang memberikan masukan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah.

6. Seluruh staf pengajar pada Program Studi D-IV Bidan Pendidik yang telah

(7)

7. dr. Indra, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat yang telah memberikan

izin penelitian pada penulis.

8. Yang penulis hormati orang tua dan mertua penulis yang selalu memberikan

dukungan pada penulis selama mengikuti pendidikan ini.

9. Teristimewa untuk suamiku tercinta (Darma Subakti, SE) dan anak tersayang

(Keisha Nailah Adilah Darma) yang menjadi motivasi bagi penulis dalam

menempuh pendidikan ini.

10. Rekan-rekan seperjuangan yang telah banyak membantu penulis selama ini,

dan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih

terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

konstruktif demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhirnya penulis berharap

semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2008

(8)

DAFTAR ISI

2.1.5. Peralatan yang Digunakan untuk Pertolongan Asuhan Persalinan Normal ... 9

2.2. Fisiologis Persalinan ... 12

2.4.2. Karakteristik Profesionalisme yang Berkaitan dengan Praktik ... 20

(9)

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ... 27

4.1. Desain Penelitian ... 27

4.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

4.2.1. Populasi ... 27

4.2.2. Sampel ... 27

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

4.3.1. Lokasi Penelitian ... 28

4.3.2. Waktu Penelitian ... 28

4.4. Pertimbangan Etik ... 28

4.5. Instrumen Penelitian ... 29

4.6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 30

4.6.1. Validitas Instrumen ... 30

4.6.2. Reliabilitas Instrumen ... 31

4.7. Pengumpulan Data ... 31

4.8. Pengolahan Dan Analisa Data ... 32

4.8.1. Pengolahan Data ... 32

4.8.2. Analisa Data ... 33

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Distribusi Pendidikan Responden yang Sudah Mengikuti

APN di Kabupaten Langkat Tahun 2008 ... 34

Tabel 4.2. Distribusi Pengalaman Bekerja Responden yang Sudah

Mengikuti APN di Kabupaten Langkat Tahun 2008 ... 35

Tabel 4.3. Distribusi Pengetahuan Responden yang Sudah Mengikuti APN di Kabupaten Langkat Tahun 2008 ... 35

Tabel 4.4. Distribusi Pelaksanaan APN Responden yang Sudah

Mengikuti APN di Kabupaten Langkat Tahun 2008 ... 36

Tabel 4.5. Distribusi Pelaksanaan APN Berdasarkan Pendidikan di

Kabupaten Langkat Tahun 2008 ... 37

Tabel 4.6. Distribusi Pelaksanaan APN Berdasarkan Pengalaman

Bekerja di Kabupaten Langkat Tahun 2008 ... 37

Tabel 4.7. Distribusi Pelaksanaan APN Berdasarkan Pengetahuan

di Kabupaten Langkat Tahun 2008 ... 38

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Informed Consent

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian

Lampiran 3 Ujicoba Kuesioner

Lampiran 4 Lembar Checklist

Lampiran 5 Tabel Master

Lampiran 6. Kategori Pengetahuan dan Pelaksanaan APN

Lampiran 7. Surat Pernyataan Penelitian dari Universitas Sumatera

Utara

Lampiran 8. Surat Balasan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat

(12)

Judul : Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Bidan Praktek Swasta (BPS) yang sudah mengikuti pelatihan APN di Wilayah Kerja Kabupaten Langkat Tahun 2008

Peneliti : Nuriana

Program Studi : D-IV Kebidanan Tahun Akademik : 2007 / 2008

Abstrak

Salah satu faktor penting dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi yaitu pelayanan maternal dan neonatal yang berkualitas salah satunya dengan melakukan Asuhan Persalinan Normal. Bidan sebagai profesi harus terus menerus memperbaiki pengetahuan dan keterampilannya agar menjadi praktisi yang aman bagi pemakai jasa pelayanan kebidanan.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal pada Bidan Praktek Swasta yang telah mengikuti pelatihan. Desain penelitian yang digunakan yaitu desain deskriptif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 40 orang, dan seluruhnya dijadikan sampel.

Dari hasil penelitian terhadap variabel pengalaman bekerja bidan belum berperan dalam pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal, terbukti bidan yang sudah bekerja > 15 tahun dalam kategori cukup. Pengetahuan bidan yang baik berperan dalam tindakan Asuhan Persalinan Normal, terbukti bidan yang berpengetahuan baik sebagian besar juga telah melaksanakan Asuhan Persalinan Normal dengan baik. Pendidikan dan pengetahuan bidan berperan besar dalam mendukung bidan melaksanakan asuhan persalinan normal, sedangkan pengalaman bekerja bidan kurang mendukung dalam pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal.

Diharapkan kepada bidan untuk memberikan asuhan persalinan normal dengan mengikuti 60 langkah yang telah ditetapkan. Bagi Dinkes Kabupaten Langkat, bekerjasama dengan IBI untuk mengadakan pelatihan APN.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persalinan merupakan suatu proses alamiah yang harus dilewati oleh

setiap wanita yang hamil. Dalam proses persalinan banyak terdapat trauma fisik

yang terjadi pada ibu bersalin angkanya sangat spesifik yaitu sekitar 65% dari

1.000 persalinan di Indonesia, ibu mengalami trauma fisik baik itu luka efis

ataupun luka jalan lahir. Akibat yang fatal dari persalinan yang tidak ditangani

dengan baik yaitu dapat menyebabkan kematian pada ibu ataupun pada bayi

(Josepha, 2002).

Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka kematian

tersebut adalah penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang

berkualitas dekat dengan masyarakat yang difokuskan pada tiga pesan kunci

Making Pregnancy Safer (MPS), yaitu setiap persalinan ditolong oleh tenaga

kesehatan terlatih, setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan

yang adekuat dan setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap

pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi

keguguran (Azwar, 2002).

Memimpin persalinan adalah suatu seni yang memerlukan ilmu obstetri

sebagai pendukung. Suatu kemampuan yang dimiliki oleh seorang bidan

diperoleh melalui proses pendidikan dan latihan. Sebagai profesi harus terus

(14)

menjadi praktisi yang aman bagi pemakai jasa pelayanan kebidanan

(Pusdiknakes, 2003).

Pada tahun 2000, Badan kesehatan dunia World Health Organization

(WHO) mulai mensosialisasikan Asuhan Persalinan Normal (APN) melalui

Organisasi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang

khususnya SpOG. Di Propinsi Sumatera Utara, APN disosialisasikan pada tahun

2002 – 2003 dimana APN ini diterapkan Asuhan Sayang Ibu dan Bayi, sehingga

akan mengurangi trauma fisik pada ibu bersalin karena diajarkan cara mengedan

yang baik dan dapat mengurangi luka pada jalan lahir yang sangat signifikan

yaitu 80% dari 1.000 persalinan. Pertolongan persalinan secara APN adalah

dengan menerapkan asuhan persalinan normal dengan kata lain persalinan yang

alamiah, dimana ibu diajarkan mengedan yang baik agar tidak terjadi robekan

perineum, mengadakan PTT (Peregangan Tali Pusat Terkendali) dan bonding

attachment (APN Revisi, 2006).

Fokus utama asuhan persalinan normal yaitu mencegah terjadinya

komplikasi yang merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

dan menangani komplikasi menjadi mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.

Perubahan paradigma tersebut diakui dapat membawa perbaikan kesehatan

kaum ibu di Indonesia (Depkes, 2004).

Di Kabupaten Langkat, jumlah bidan yang ikut dalam organisasi IBI

sebanyak 460 orang bidan. Dari jumlah bidan tersebut yang telah mengikuti

Pelatihan APN berjumlah 40 orang (8,89%). Pembiayaan pelatihan APN

tersebut dibiayai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat dan PCIBI Langkat

sekitar 10 orang dan 30 orang bidan sisanya dengan biaya mandiri (Data dari

(15)

Studi pendahuluan yang penulis lakukan di 10 Bidan Praktek Swasta

menunjukkan bahwa sebahagian bidan belum melaksanakan pertolongan

persalinan sesuai dengan standar Asuhan Persalinan Normal (APN), yaitu

melakukan pendekatan asuhan yang tepat sesuai dengan 60 langkah standar

Asuhan Persalinan Normal dan memberikan tindakan belum sesuai dengan

permasalahan dan kebutuhan sasaran (ibu / bayi).

Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

pelaksanaan asuhan persalinan normal bidan praktek swasta yang telah

mengikuti pelatihan APN di Wilayah Kerja Kabupaten Langkat.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah penelitian adalah

bagaimana pelaksanaan asuhan persalinan normal bidan praktek swasta yang

telah mengikuti pelatihan APN di Wilayah Kerja Kabupaten Langkat?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pelaksanaan asuhan persalinan normal bidan praktek

swasta yang telah mengikuti pelatihan APN di Wilayah Kerja Kabupaten

Langkat.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pelaksanaan asuhan persalinan normal bidan praktek

swasta yang telah mengikuti pelatihan APN di Wilayah Kerja Kabupaten

(16)

2. Untuk mengetahui pelaksanaan asuhan persalinan normal bidan praktek

swasta yang telah mengikuti pelatihan APN di Wilayah Kerja Kabupaten

Langkat berdasarkan pengalaman bekerja.

3. Untuk mengetahui pelaksanaan asuhan persalinan normal bidan praktek

swasta yang telah mengikuti pelatihan APN di Wilayah Kerja Kabupaten

Langkat berdasarkan pengetahuan.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat :

1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat, memberikan informasi tentang

bidan dalam pembinaan mutu pelayanan pada Bidan Praktek Swasta (BPS)

khususnya yang sudah APN di Wilayah Kerja Kabupaten Langkat.

2. Bagi Instansi D-IV Bidan Pendidik, sebagai bahan pengajaran khususnya

mata kuliah Konsep Kebidanan.

3. Bagi peneliti, sebagai langkah awal untuk melakukan penelitian dan

menambah pengetahuan serta pengalaman dalam penelitian di kemudian

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Asuhan Persalinan Normal 2.1.1. Pengertian

Asuhan Persalinan Normal adalah asuhan kebidanan pada persalinan

normal yang mengacu kepada asuhan yang bersih dan aman selama persalinan

dan setelah bayi lahir serta upaya pencegahan komplikasi (Depkes, 2004).

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang

terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan

presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi

baik pada ibu maupun pada janin (Saifuddin, 2000).

2.1.2. Tujuan Asuhan Persalinan Normal

Tujuan asuhan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup

dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui

berbagai upaya terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal

mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada

tingkat yang diinginkan (optimal).

Setiap intervensi yang akan diaplikasikan dalam asuhan persalinan

normal harus mempunyai alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang manfaat

(18)

Keterampilan yang diajarkan dalam pelatihan asuhan persalinan normal

harus diterapkan sesuai dengan standar asuhan bagi semua ibu bersalin di setiap

tahapan persalinan oleh setiap penolong persalinan dimana pun hal tersebut

terjadi. Persalinan dan kelahiran bayi dapat terjadi di rumah, puskesmas ataupun

rumah sakit. Penolong persalinan mungkin saja seorang bidan, perawat, dokter

umum atau spesialis obstetri. Jenis asuhan yang akan diberikan dapat

disesuaikan dengan kondisi dan tempat persalinan sepanjang dapat memenuhi

kebutuhan spesifik ibu dan bayi baru lahir (APN, 2007).

2.1.3. Lima Benang Merah APN

Lima benang merah dalam asuhan persalinan dan kelahiran bayi, yaitu

membuat keputusan klinik, asuhan sayang ibu dan sayang bayi, pencegahan

infeksi, pencatatan, dan rujukan.

1. Membuat Keputusan Klinik

Membuat keputusan klinik adalah proses pemecahan masalah yang akan

digunakan untuk merencanakan asuhan bagi ibu dan bayi baru lahir. Hal

ini merupakan suatu proses sistematik dalam mengumpulkan dan analisis

informasi, membuat diagnosis kerja (menentukan kondisi yang dikaji

adalah normal atau bermasalah), membuat rencana tindakan yang sesuai

dengan diagnosis, melaksanakan rencana tindakan dan akhirnya

mengevaluasi hasil asuhan atau tindakan yang telah diberikan kepada ibu

(19)

2. Asuhan Sayang Ibu dan Sayang Bayi

Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai

budaya kepercayaan dan keinginan sang ibu. Cara yang paling mudah

untuk membayangkan asuhan sayang ibu adalah dengan menanyakan

pada diri sendiri. Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah

dengan mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan

dan kelahiran bayi.

3. Pencegahan Infeksi

Tindakan pencegahan infeksi tidak terpisah dari komponen-komponen lain

dalam asuhan selama persalinan dan kelahiran bayi. Tindakan-tindakan

pencegahan infeksi antara lain: cuci tangan, memakai sarung tangan,

memakai perlengkapan (celemek / baju penutup, kacamata, sepatu tertutup),

menggunakan asepsis atau teknik aseptik, memproses alat bekas pakai,

menangani peralatan tajam dengan aman, menjaga kebersihan dan kerapian

lingkungan serta pembuangan sampai secara benar.

4. Pencatatan (Dokumentasi)

Pencatatan rutin adalah penting karena dapat digunakan sebagai alat bantu

untuk membuat keputusan klinik dan mengevaluasi apakah asuhan atau

perawatan sudah sesuai atau efektif, untuk mengidentifikasi kesenjangan pada

asuhan yang diberikan dan untuk membuat perubahan dan peningkatan

asuhan keperawatan. Partograf adalah bagian yang terpenting dari proses

(20)

5. Rujukan

Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas kesehatan rujukan

atau yang memiliki sarana lebih lengkap diharapkan mampu menyelamatkan

jiwa para ibu dan bayi baru lahir (Depkes, 2004).

2.1.4. Pelatihan Asuhan Persalinan Normal

Kajian kinerja petugas pelaksanaan pertolongan persalinan di jenjang

pelayanan dasar yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia

bekerjasama dengan perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan

Bidan Indonesia (IBI). Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan

Reproduksi (JMPK-KR) dengan bantuan teknis dari JHPIEGO dan PRIME

menunjukkan kesenjangan kerja yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan

bagi ibu hamil dan bersalin. Temuan ini berlanjut menjadi kerjasama untuk

merancang pelatihan klinik Asuhan Persalinan Normal. Asuhan persalinan

normal ini adalah asuhan yang bersih dan aman dari setiap tahapan persalinan

dan upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan dan

hipertermia serta asfiksia bayi baru lahir.

Tujuan Umum Pelatihan

• Meningkatkan sikap positif terhadap keramahan dan keamanan dalam

memberikan pelayanan persalinan normal dan penanganan awal penyulit

beserta rujukannya

• Memberikan pengetahuan dan keterampilan pelayanan persalinan normal

dan penanganan awal penyulit beserta rujukan yang berkualitas & sesuai

(21)

• Mengidentifikasi praktek-praktek terbaik bagi penatalaksanaan persalinan

dan kelahiran:

- Penolong yang terampil

- Kesiapan menghadapi persalinan dan kelahiran serta kemungkinan

komplikasinya

- Partograf

- Episiotomi terbatas hanya atas indikasi

• Mengidentifikasi tindakan-tindakan yang merugikan dengan maksud

menghilangkan tindakan tersebut.

2.1.5. Peralatan yang Digunakan Untuk Pertolongan Asuhan Persalinan Normal

Benda-benda yang harus tersedia pada setiap kelahiran. Benda-benda

tersebut dalam keadaan berfungsi baik, bersih dan disinfeksi tingkat tinggi atau

steril sebagaimana mestinya.

a. Partus set (di dalam wadahnya yang tertutup) :

1. Dua klem Kelly atau 2 klem Kocher

2. Gunting tapi pusat

3. Benang tali pusat atau klem pastik

4. Kateter Neraton

5. Gunting episiotomi

6. Y2

(22)

9. Gulungan suntik 2Y2

10.Penghisap lendir bayi

atau 3 ml dengan jarum 1 M sekali pakai.

11.Empat kain bersih

12.Tiga handuk kecil untuk mengeringkan dan menyelimuti bayi.

b. Partograf

1. Kemajuan persalinan atau KMS ibu hamil

2. Formulir rujukan

3. Pena

4. Termometer

5. Pita pengukur (cm)

6. Dopler/monoral

7. Jam yang mempunyai detik

8. Stetoskop

9. Tensimeter

10.Sarung tangan pemeriksa bersih (5 pasang)

11.Sarung tangan rumah tangga (1 pasang)

12.Larutan Clorin (Bayclin 5,25% atau setara klorin serbuk kalsium

hipoklorida 35%).

c. Perlengkapan perlindungan diri penolong :

1. Masker, kaca mata dan alas kaki yang tertutup

2. Sabun cuci tangan

3. Deterjen

(23)

5. Celemek plastik

6. Anater bag

7. Kantong plastik

8. Sumber air yang mengalir

9. Wadah air clorin 0,5% dan wadah DTT

d. Perlengkapan bayi baru lahir

1. Balon resusitasi dan sangkup No. 0 dan 1

2. Lampu sorot

3. Tempat resusitasi

e. Obat-obatan dan perlengkapan untuk asuhan rutin dan penatalaksanaan/

penanganan penyulit :

1. Delapan ampul oksitosin 1 mL 10 U (dengan 4 ampul oksitosin 2 mL

U/ml) dan aquadest atau cairan garam fisiologis (Ns) untuk pengenceran.

2. Tiga botol Ringer Laktat

3. Infus set

4. Dua abokat

5. Dua ampul metil ergometrin meleat

6. Dua vial larutan magnesium sulfat 40% (25 g)

7. Enam tabung suntik 2Y2

8. Dua tabung suntik 5 ml steril disposible

– 3 ml steril disposible

9. Satu tabung suntik 10 ml steril disposible

10.Sepuluh kapsul amoxilin/ampisilin 500 mg IV 2 gr

(24)

12.Salep Tetrasiklin 1%

13.Satu set heating

14.Pinset

15.Benang cromik disposible ukuran 2.0 – 3.0

16.Satu pasang sarung tangan

17.Satu kain bersih (APN, 2007)

Setiap bidan yang mau melakukan pertolongan persalinan, bidan tersebut

harus memperhatikan lima benang merah :

1. Membuat keputusan klinik

2. Asuhan sayang ibu dan sayang bayi

3. Pencegahan infeksi

4. Pencatatan (rekam medis)

5. Rujukan

2.2. Fisiologis Persalinan

Kala persalinan secara fisiologis dibedakan menjadi 4 (empat) bagian

yaitu fisiologis persalinan Kala I, Kala II, Kala III, dan Kala IV.

2.2.1. Fisiologis Persalinan Kala I a. Persetujuan tindakan medik

1. Memperkenalkan diri selaku petugas yang akan menolong pasien.

2. Menjelaskan prosedur pemeriksaan

3. Menjelaskan bahwa tindakan klinik juga mempunyai risiko

4. Memastikan bahwa suami pasien mengerti semua aspek di atas.

5. Membuat persetujuan tindakan medik dan menyimpan dalam

(25)

b. Menilai kondisi ibu

1. Menilai keadaan umum dan kesadaran ibu

2. Menilai tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan)

3. Melakukan pemeriksaan tubuh secara sistematis (kepala, leher,

dada, perut, anggota gerak).

4. Menentukan kondisi/diagnosis ibu.

c. Melakukan periksa luar

1. Melakukan pemeriksaan Leopold 1, 2, 3 dan 4

2. Melakukan pemeriksaan denyut jantung janin

3. Menentukan kondisi janin ; janin di dalam atau di luar rahim,

jumlah janin, letak janin (memanjang/melintang/oblik), presentasi

janin (kepala/bokong), menilai turunnya presentasi janin,

menaksir berat janin.

4. Menentukan his; lama kontraksi (dalam detik), simetri, dominasi

fundus, relaksasi optimal, interval (dalam menit), intensitas

cukup.

d. Melakukan periksa dalam

1. Melakukan pemeriksaan jalan lahir; vulva dan perineum, vagina

dan serviks (dengan speculum).

2. Melakukan pemeriksaan colok vagina (vaginal toucher)

3. Menilai kondisi serviks; arah, lancip/mendatar dan tebal/tipis,

pembukaan serviks.

(26)

5. Menilai kondisi janin; presentasi janin, turunnya presentasi sesuai

bidang Hodge, posisi presentasi, molase dan kaput sukadeneum,

bagian kecil janin di samping presentasi kalau ada (tangan, tali

pusat dan sebagainya), anomaly congenital.

6. Menilai kondisi panggu l dalam; menilai pintu atas panggul,

promontorium teraba atau tidak, ukuran konjugata diagonalis dan

konjugata vera, penilaian linea inominata, menilai ruang tengah

panggul, penilaian tulang sacrum, penilaian dinding samping,

penilaian spina iskiadika (runcing atau tumpul), penilaian ukuran

distansia interspinarum, menilai pintu bawah panggul, penilaian

arkus pubis, penilaian tulang koksigis (ke depan atau tidak),

menilai ada/tidak keadaan patologik panggul, membuat

kesimpulan pemeriksaan panggu l dalam.

7. Menilai adanya tumor jalan lahir yang menghalangi persalinan

pervaginam.

e. Menentukan imbang foto pelvic

f. Menentukan rencana persalinan (pervaginam/perabdominal)

g. Menetapkan diagnosa in partu

1. Mengetahui adanya show yaitu darah campur lendir melalui

vagina

2. Menentukan his adekuat; lama kontraksi 30 – 50 detik, dominasi

(27)

3. Menentukan pembukaan dan penipisan serviks dengan periksa

dalam.

4. Menetapkan fase in partu ; fase laten, fase aktif atau kala II.

h. Menilai kemajuan persalinan

1. Menilai his; dilakukan setiap jam dalam fase laten dan setiap

setengah jam dalam fase aktif.

2. Menilai turunnya kepala dengan cara palpasi perut

3. Menilai pembukaan serviks dengan periksa dalam, dilakukan

setiap 4 jam kecuali ada kontra indikasi.

4. Menilai terjadinya putaran paksi dalam.

i. Memantau kondisi ibu

1. Menilai keadaan umum dan kesadaran ibu

2. Menghitung nadi setiap setengah jam, mengukur tensi setiap 4

jam atau lebih sering (tergantung indikasi) dan mengukur suhu

aksila ibu setiap 4 jam atau lebih sering (tergantung indikasi).

3. Menilai kondisi urine; volume, kandungan protein, gula dan

aseton pada keadaan tertentu, misalnya : infeksi, pre eklampsia

dan diabetes melitus. Untuk menilai volume urine, ibu dianjurkan

untuk buang air kecil setiap 2 – 4 jam (tanpa kateterisasi, kecuali

ada indikasi).

4. Mencatat apabila ada obat-obatan/cairan intravena yang

diberikan.

(28)

6. Membuat kesimpulan hasil pemeriksaan kondisi ibu.

j. Memantau kondisi janin

1. Menilai denyut jantung janin; dilakukan tiap 15 menit selama 1

menit setelah his selesai, menentukan frekuensi denyut jantung

janin. Bila frekuensi denyut jantung janin tidak normal yaitu

lebih dari 160 kali/menit (takikardia) atau kurang dari 120

kali/menit (bradikardia), harus dilakukan pengamatan lagi. Bila

denyut jantung janin tetap abnormal dalam 3 kali pengamatan,

harus segera diambil tindakan. Denyut jantung janin 100 atau

kurang menunjukkan adanya gawat janin hebat, menentukan

denyut jantung janin teratur atau tidak.

2. Menilai warna air ketuban apabila selaput ketuban sudah pecah

(atau sengaja dipecahkan).

3. Menilai molase tulang kepala janin.

4. Menentukan ada/tidaknya gawat janin.

k. Memasukkan hasil pemantauan ke lembar partograf

l. Menyimpulkan hasil penilaian pemantauan

1. Bila kemajuan persalinan normal, melanjutkan pemantauan

hingga tercapai kala II.

2. Bila kemajuan persalinan tidak normal; menentukan tindakan apa

yang harus dilakukan, merujuk pasien ke sarana pelayanan yang

(29)

2.2.2. Fisiologis Persalinan Kala II

a. Atur posisi ibu yang nyaman bagi ibu

b. Ajarkan cara mengedan yang baik

c. Jika pembukaan serviks sudah lengkap, dimana kepala bayi sudah

lahir seluruhnya, bersihkan jalan nafas dengan kain kasa hingga bayi

lahir seluruhnya, potong tali pusat, dan laku penatalaksanaan bayi

baru lahir.

2.2.3. Fisiologis Persalinan Kala III

a. Melakukan peregangan tali pusat terkendali

b. Menilai derajat robekan dan melakukan pengheatingan

c. Penilaian perdarahan

2.2.4. Fisiologis Persalinan Kala IV

Yaitu pemantauan persalinan pada penilaian kontraksi uterus dan jumlah

perdarahan. Setelah semua dilakukan, masukan semua data yang diperoleh

selama melakukan penolongan persalinan dimasukkan di partograf (APN, 2004

dan 2007).

2.3. Hak-hak Pasien

Bidan harus memperhatikan hak-hak pasien sehingga mutu pelayanan

yang diberikan pada pasien dapat membuat pasien merasa puas. Hak-hak pasien

(30)

a. Hak Informasi

Hak untuk mendapatkan atau mengetahui mengenai informasi kesehatan.

b. Hak akses

Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan tanpa membedakan suku,

agama, status perkawinan, dan lain-lain.

c. Hak memilih

Hak untuk memilih secara bebas memakai alat kontrasepsi yang ingin

dipakainya dan tenaga kesehatan yang menanganinya, dan seterusnya.

d. Hak keamanan/keselamatan

Hak untuk memperoleh pelayanan yang aman dan efektif.

e. Hak privasi dan hak kerahasiaan

Hak untuk mendapatkan konseling dan pelayanan serta mendapat jaminan

tentang informasi pribadi yang akan dirahasiakan.

f. Hak harkat martabat

Hak untuk mendapatkan pelayanan secara manusiawi, perhatian dan

penghargaan.

g. Hak kenyamanan

Untuk mendapatkan kenyamanan dalam pelayanan

h. Hak kesinambungan

Hak kesinambungan yaitu untuk mendapatkan jaminan ketersediaan obat

kesehatan dan lain-lain secara lengkap dan pelayanan berkesinambungan

(31)

i. Hak berpendapat

Hak untuk menyatakan pendapat secara bebas

2.4. Bidan dan Kebidanan

Saat ini bidang dipandang sebagai sebuah profesi yang keberadaannya

telah diakui secara nasional dan internasional. Menurut Klinkert; sebutan bidan

berasal dari bahasa Sansekerta yaitu widwan yang berarti “cakap membidan”.

Mereka yang memberikan semacam sedekah bagi seorang penolong persalinan

sampai bayi berusia 40 hari.

Pengertian bidan dan bidang prakteknya secara internasional telah diakui

oleh International Federation Gynecologist and Obstetrician tahun 1973, WHO

serta badan lainnya.

Jadi definisi dari bidan adalah sebagai seorang wanita yang telah

mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan. Yang kewenangannya, tugas

pokok atau fungsinya dilegalisasi oleh pemerintah sesuai dengan persyaratan

yang berlaku. Jika melakukan praktek yang bersangkutan harus melakukan

registrasi untuk mendapatkan izin praktek dari lembaga yang berwenang.

2.4.1. Ciri-ciri Bidan sebagai Profesi

a. Dipersiapkan melalui pendidikan formal

b. Memiliki alat dalam menjalankan tugasnya yang disebut :

1. Standar Pelayanan Kebidanan

(32)

c. Memiliki kelompok ilmu pengetahuan yang jelas dalam menja

profesinya.

d. Memiliki kewenangan dalam menjalankan tugasnya (Permenkes No.

900 Tahun 2002).

e. Memberikan pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai kebutuhan

masyarakat.

f. Memiliki wadah organisasi profesi.

g. Memiliki karakteristik yang khusus dan dikenal masyarakat.

h. Menjadikan bidan sebagai suatu pekerjaan dan sumber utama

kehidupan.

2.4.2. Karakteristik Profesionalisme yang Berkaitan Dengan Praktik a. Terbuka/menerima perubahan

b. Menguasai dan menggunakan pengetahuan teoritis

c. Mampu menyelesaikan masalah

d. Mengembangkan diri secara terus-menerus.

e. Mempunyai pendidikan formal

f. Ada sistem pengesahan terhadap kompetensi

g. Legalisasi standar praktik profesional

h. Melakukan praktek dengan memperhatikan etika

i. Mempunyai sanksi hukum terhadap malpraktek

j. Memberikan pelayanan kepada masyarakat

(33)

2.5. Faktor yang Mendukung Bidan Dalam Pelaksanaan APN 2.5.1. Pendidikan

Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah diselesaikan

oleh seseorang. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan

kualitas manusia, kemampuan tersebut harus dikembangkan secara

bersama-sama sehingga terbentuk manusia seutuhnya secara harmonis. Menurut konsep

Amerika, pendidikan diperlukan untuk memperoleh keterampilan yang

dibutuhkan manusia dalam hidup bermasyarakat. Kondisi tingkat pendidikan

ikut menentukan tingkat partisipasi bidan di dalam berperan serta meningkatkan

kesehatan masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat semakin

meningkat perhatian terhadap masalah kesehatan (Syahlan, 2002)

Tingkat pendidikan yang menjadi dasar keberhasilan dalam bisnis atau

bidang profesi yang akan membuka jalan bagi individu yang bersangkutan untuk

menjalin hubungan dengan orang-orang yang statusnya lebih tinggi. Semakin

tinggi pendidikan seseorang maka pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh

akan semakin baik, dan cenderung lebih banyak informasi daripada yang tingkat

pendidikannya lebih rendah (Hurlock, 1999).

2.5.2. Pengalaman Bekerja

WHO mengatakan bahwa pengetahuan diturunkan atau diperoleh dari

pengalaman sendiri atau pengalaman dari orang lain, pengalaman bekerja

seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan memiliki kaitan terhadap hasil kerja

(34)

Bagi sebagian orang dewasa muda, terutama mereka yang kurang

mempunyai pengalaman kerja dan bahkan belum pernah bekerja sering

mengalami banyak kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang

diembannya. Orang dewasa yang mempunyai cukup pengalaman kerja dapat

memperoleh kepuasan lebih jauh sesuai dengan pekerjaan yang dipilih

dibandingkan dengan mereka yang kurang mempunyai pengalaman (Hurlock,

1999).

Dalam Permenkes RI No.572/MENKES/PER/VI/1996 tentang Registrasi

dan Praktek Bidan, pada Bab IV yaitu Praktek Kebidanan Pasal 16 ayat 1 yang

berbunyi “Izin Praktek Bidan berlaku 5 (lima) tahun sepanjang tidak ada

perubahan sebagai mana tercantum dalam izin prakteknya dan masih memenuhi

syarat dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku” (Sofyan, 2001).

Semakin lama seseorang menekuni suatu pekerjaan maka motivasi kerja akan

semakin baik, orang yang sudah lama menekuni pekerjaan akan mengetahui

kelemahan dan teknik dalam melakukan suatu pekerjaan (Hurlock, 1999).

2.5.3. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu setelah orang melakukan

penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu, yaitu melalui penginderaan yang

terjadi melalui penginderaan manusia yaitu: penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui pendidikan, pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain,

(35)

Pengetahuan bidan dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal sangat

menunjang bidan dalam praktek pelayanan kebidanan. Dengan pengetahuan

APN yang baik maka bidan akan dapat memberikan pelayanan dengan baik

pula dalam asuhan persalinan normal, sehingga pada akhirnya tujuan dari asuhan

(36)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

3.1. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Asuhan

Persalinan Norma Bidan Praktek Swasta (BPS) yang Sudah Mengikuti Pelatihan

APN di Wilayah Kerja Kabupaten Langkat Tahun 2008” adalah sebagai

berikut:

Variabel Independent Variabel Dependent

3.2. Definisi Operasional

a. Variabel Independen (Bebas)

Dalam hal ini yang merupakan variabel dependen (bebas) adalah

karakteristik bidan meliputi : pendidikan, lama bekerja, pengetahuan.

1. Pendidikan adalah pendidikan formal kebidanan yang telah

diselesaikan oleh bidan, yang dikategorikan dalam :

a) Bidan D-I

b) Bidan D-III

c) Bidan D-IV

Skala ukur : Ordinal

Alat ukur : Kuesioner - Pendidikan

- Pengalaman Bekerja

- Pengetahuan

Pelaksanaan Asuhan

(37)

2. Pengalaman Bekerja yaitu lamanya masa waktu bidan dalam

memberikan asuhan kebidanan yang dikategorikan dalam :

a) < 5 tahun

b) 5 – 10 tahun

c) 11 – 15 tahun

d) > 15 tahun

Skala ukur : Ordinal

Alat ukur : Kuesioner

3. Pengetahuan adalah kemampuan atau segala sesuatu yang

diketahui oleh bidan yang berhubungan dengan asuhan persalinan

normal berdasarkan pertanyaan yang diajukan melalui kuesioner,

yang dikategorikan dalam

a) Baik, apabila dapat menjawab pertanyaan sejumlah

75%-100% dengan benar.

b) Cukup, apabila dapat menjawab pertanyaan sejumlah

60%-75% dengan benar.

c) Kurang, apabila dapat menjawab pertanyaan sejumlah <60%

dengan benar.

Skala ukur : Ordinal

Alat ukur : Kuesioner

b. Variabel Dependen (terikat)

Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal yaitu tindakan yang dilakukan

(38)

dilihat/dinilai dari checklist yang disediakan, dan hasilnya

dikategorikan dengan :

1) Baik, apabila bidan melaksanakan semua langkah-langkah APN

secara berurutan dan benar dengan menggunakan alat yang

lengkap.

2) Cukup, apabila bidan melaksanakan semua langkah-langkah APN

benar tetapi tidak berurutan dengan menggunakan alat yang

lengkap.

3) Kurang baik, apabila bidan hanya melaksanakan sebahagian

langkah-langkah APN.

Skala ukur : Ordinal

(39)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

desain deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan asuhan

persalinan normal bidan praktek swasta (BPS) yang sudah mengikuti pelatihan

APN di wilayah kerja Kabupaten Langkat.

4.2. Populasi dan Sampel Penelitian 4.2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bidan Praktek Swasta (BPS)

yang sudah mengikuti pelatihan APN di wilayah kerja Kabupaten Langkat

berjumlah 40 orang.

4.2.2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini akan dilakukan dengan

menggunakan total sampling yaitu semua populasi dijadikan sebagai sampel.

Adapun kriteria sampel penelitian adalah sebagai berikut :

a. Bidan yang merupakan Bidan Praktek Swasta (BPS) yang sudah mengikuti

pelatihan APN.

b. Bertempat tinggal di Wilayah Kerja Kabupaten Langkat

(40)

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Kesehatan Kabupaten Langkat

dengan pertimbangan beberapa alasan, yaitu : karena berdekatan dengan tempat

kerja peneliti dan mudah terjangkau oleh peneliti.

4.3.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2007 sampai dengan Juli

2008 yang dimulai dari pengajuan judul, penunjukan pembimbing, menyiapkan

proposal, mengajukan izin lokasi, pengumpulan data, pengolahan data,

konsultasi dengan pembimbing, membuat laporan dan mengumpulkan laporan.

Pengambilan data dilakukan pada tanggal 10 April 2008 – 17 Mei 2008.

4.4. Pertimbangan Fisik

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan izin dari Ketua

Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

dengan mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Langkat. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada

calon responden bahwa partisipasi responden yang diteliti tersebut bersifat

sukarela, responden berhak mengundurkan diri dari penelitian. Peneliti membagi

lembar persetujuan (Informed Consent) yang dilanjutkan pengisian kuesioner.

Untuk menjaga kerahasiaan (confidentiality), maka kuesioner yang akan

(41)

menggunakan nomor kode tertentu pada masing-masing lembar kuesioner

tersebut sehingga peneliti yang mempunyai akses terhadap informasi tersebut

dan informasi yang diperoleh hanya dipergunakan untuk penelitian.

4.5. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh instrumen pada penelitian menggunakan

pengumpulan data berupa kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti yang

berpedoman pada konsep.

4.5.1. Pengetahuan

Pertanyaan tentang pengetahuan bidan dengan bentuk menggunakan

skala Guttman dan terdiri dari 20 pertanyaan. Jawaban pertanyaan atau

pernyataan benar dan salah dengan menggunakan checklist dengan interpretasi

penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0. Rentang

pengetahuan responden yaitu :

1. Pengetahuan baik apabila responden mendapat skor 16-20

2. Pengetahuan cukup apabila responden mendapat skor 12 – 15

3. Pengetahuan kurang apabila responden mendapat skor < 12.

4.5.2. Aspek Pelaksanaan Pertolongan Persalinan Normal

Pengukuran pelaksanaan pertolongan persalinan normal dinilai dari

checklist 60 langkah asuhan persalinan normal yang dilakukan bidan dengan

menjumlahkan nilainya dari setiap langkah lalu dibagi dengan jumlah bobot

penilaian. Nilai tertinggi adalah 540 dan nilai terendah yaitu 135. Kategori

(42)

1. Baik : Bila bidan mendapat nilai 3 - 4

2. Cukup : Bila bidan mendapat nilai 2,00 –2,99

3. Kurang : Bila bidan mendapat nilai kurang dari 2,00

4.6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum dilakukan penelitian yang sebenarnya dilakukan uji coba

instrumen dengan melakukan validitas dan reliabilitas instrumen yang bertujuan

untuk mendapatkan alat ukur yang benar-benar sahih dan handal.

4.6.1. Validitas Instrumen

Dari hasil uji validitas instrumen yang disebarkan pada 10 orang

responden, menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan (20 pertanyaan)

dinyatakan valid dengan nilai thitung> ttabel (1,860). Hasil uji coba dapat dilihat

pada Lampiran validitas instrumen.

4.6.2. Reliabilitas Instrumen

Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya penulis melakukan uji

reliabilitas instrumen. Dari hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa seluruh

item pertanyaan dinyatakan valid / reliable dengan nilai rhitung> rtabel (0,707).

Hasil uji coba dapat dilihat pada Lampiran reliabilitas instrumen.

4.7. Pengumpulan Data

Ada beberapa prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data

(43)

1. Mendapatkan surat permohonan izin pelaksanaan dari Program D-IV Bidan

Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Langkat dan Ketua IBI Langkat.

3. Responden diperoleh dengan wawancara langsung, kemudian menjelaskan

tujuan penelitian kepada calon responden.

4. Menanyakan persetujuan responden untuk menjadi responden secara

sukarela.

5. Setelah calon responden bersedia maka diminta untuk menandatangani

lembar persetujuan (informed consent).

6. Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya

apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner oleh

responden.

7. Setelah diisi kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti dan diperiksa

kelengkapannya sehingga data yang diperoleh terpenuhi.

8. Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal dinilai dengan menggunakan

lembar checklist.

4.8. Pengolahan dan Analisa data 4.8.1. Pengolahan Data

Data yang terkumpul diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Editing

(44)

2. Coding

Memberi kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudah saat

mengadakan tabulasi dan analisa.

3. Tabulating

Kemudian data dimasukkan dalam bentuk tabel.

4.8.2. Analisa Data

Langkah-langkah analisis dilakukan secara deskriptif dengan

pengukuran terhadap masing-masing jawaban responden lalu ditampilkan dalam

tabel-tabel distribusi frekuensi kemudian dicari besarnya persentase untuk

masing-masing jawaban responden. Kemudian dilakukan pembahasan dengan

(45)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian yang berjudul Pelaksanaan Asuhan Persalinan

Normal (APN) Bidan Praktek Swasta (BPS) yang sudah mengikuti Pelatihan

APN di Wilayah kerja Kabupaten Langkat, diperoleh hasil yang disajikan sebagai

berikut.

5.1.1. Pendidikan

Tingkat pendidikan responden yang sudah mengikuti APN dibagi

menjadi D-I Kebidanan, D-III Kebidanan, dan D-IV Kebidanan. Sebagian

besar responden berpendidikan D-I Kebidanan dan D-III Kebidanan

masing-masing sebanyak 19 orang (47,5%), dan paling sedikit berpendidikan D-IV

kebidanan sebanyak 2 orang (5,0%).

Tabel 5.1.

Distribusi Pendidikan Responden yang Sudah Mengikuti APN di Kabupaten Langkat Tahun 2008

No. Pendidikan Jumlah Persentase

1 2 3

D-I Kebidanan D-III Kebidanan D-IV Kebidanan

(46)

5.1.2. Pengalaman Bekerja

Pengalaman bekerja responden yang sudah mengikuti APN

dikategorikan menjadi 4 bagian yaitu < 5 tahun, 5-10 tahun, 10-15 tahun,

dan >15 tahun. Sebagian besar responden telah bekerja > 15 tahun sebanyak

20 orang (50,0%) dan paling sedikit responden bekerja <5 tahun sebanyak 1 orang

(2,5%).

Tabel 5.2.

Distribusi Pengalaman Bekerja Responden yang Sudah Mengikuti APN di Kabupaten Langkat Tahun 2008

No. Pengalaman Bekerja Jumlah Persentase

1

Pengetahuan responden yang sudah mengikuti APN dikategorikan

menjadi baik, cukup, dan kurang. Sebagian besar tingkat pengetahuan

responden dalam kategori cukup sebanyak 17 orang (42,5%), paling sedikit

responden berpengetahuan kurang sebanyak 10 orang (25,0%).

Tabel 5.3.

Distribusi Pengetahuan Responden yang Sudah Mengikuti APN di Kabupaten Langkat Tahun 2008

No. Pengetahuan Jumlah Persentase

(47)

5.1.4. Pelaksanaan APN

Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN) responden yang

sudah mengikuti APN dikategorikan menjadi baik, cukup, dan kurang.

Sebagian besar responden melaksanakan APN dalam kategori cukup sebanyak 22

orang (55,0%), dan paling sedikit responden dalam kategori kurang

sebanyak 2 orang (5,0%).

Tabel 5.4.

Distribusi Pelaksanaan APN Responden yang Sudah Mengikuti APN di Kabupaten Langkat Tahun 2008

No. Pelaksanaan APN Jumlah Persentase

1

5.1.5. Pelaksanaan APN Berdasarkan Pendidikan

Pelaksanaan APN berdasarkan pendidikan, menunjukkan bahwa

bidan yang berpendidikan D-I Kebidanan sebagian besar dalam kategori

cukup sebanyak 16 orang (40,0%), bidan yang berpendidikan D-III Kebidanan

sebagian besar dalam kategori baik sebanyak 12 orang (30,0%), dan bidan

yang berpendidikan D-IV Kebidanan seluruhnya dalam kategori baik

(48)

Tabel 5.5.

Distribusi Pelaksanaan APN Berdasarkan Pendidikan Di Kabupaten Langkat Tahun 2008

No Pendidikan

D-III Kebidanan

D-IV Kebidanan

2

5.1.6. Pelaksanaan APN Berdasarkan Pengalaman Bekerja

Pelaksanaan APN berdasarkan pengalaman bekerja, menunjukkan

bahwa bidan yang bekerja <5 tahun dalam kategori cukup sebanyak 1 orang

(2,5%), bidan yang bekerja 5-10 tahun dalam kategori baik dan cukup

masing-masing sebanyak 4 orang (10,0%), bidan yang bekerja 11-15 tahun sebagian

besar dalam kategori baik sebanyak 6 orang (15,0%), dan bidan yang bekerja

>15 tahun sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 13 orang (32,5%).

Tabel 5.6.

Distribusi Pelaksanaan APN Berdasarkan Pengalaman Bekerja Di Kabupaten Langkat Tahun 2008

(49)

5.1.7. Pelaksanaan APN Berdasarkan Pengetahuan

Pelaksanaan APN berdasarkan pengetahuan, menunjukkan bahwa

bidan yang berpengetahuan baik sebagian besar dalam kategori baik sebanyak

9 orang (22,5%), bidan yang berpengetahuan cukup sebagian besar dalam

kategori cukup sebanyak 10 orang (25,0%), dan bidan yang berpengetahuan

kurang dalam kategori cukup sebanyak 8 orang (20,0%).

Tabel 5.7.

Distribusi Pelaksanaan APN Berdasarkan Pengetahuan Di Kabupaten Langkat Tahun 2008

No Pengetahuan

Dengan menggunakan lembar checklist sebagai alat untuk mengukur

pelaksanaan asuhan persalinan normal yang dilakukan oleh bidan, dapat

diketahui keterampilan bidan dalam memberikan asuhan persalinan normal.

Berdasarkan hasil penelitian tentang pelaksanaan APN yang disajikan pada

Tabel 5.4. menunjukkan bahwa sebagian besar bidan melaksanakan APN

dalam kategori cukup (55,0%), sementara yang melaksanakan dengan baik

(50)

Hasil penelitian ini lebih baik dibandingkan dengan hasil temuan

Depkes (2004) yang mendapatkan hanya 25% bidan melakukan Asuhan

Persalinan Normal dengan baik/tepat.

Menurut Depkes (2004), pelaksanaan APN merupakan cara untuk

menurunkan angka kematian ibu dan bayi yang meliputi membuat keputusan

klinik, asuhan sayang ibu dan sayang bayi, pencegahan infeksi, pencatatan

(dokumentasi), dan rujukan. Fokus utama pelaksanaan asuhan persalinan

normal adalah mencegah terjadinya komplikasi yang merupakan suatu

pergeseran paradigma dari sikap menunggu dan menangani komplikasi,

menjadi mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.

Dari hasil penelitian ini yang masih ditemukan bidan dengan

pelaksanaan dalam kategori kurang sebanyak 5%. Walaupun angka tersebut

kecil namun dapat mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat terutama

kesehatan ibu. Selain itu, dengan rendahnya kinerja bidan dalam

melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat, berdampak pada masih

tingginya angka kelahiran yang masih dibantu dukun. Alasannya, karena

dukun mudah dijangkau, merasa lebih nyaman dibantu, serta biaya

persalinan oleh lebih murah dibandingkan dengan biaya persalinan oleh

bidan yang dianggap tinggi.

5.2.2. Pelaksanaan APN Berdasarkan Pendidikan

Dari hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 5.5. bahwa bidan yang

(51)

bidan yang berpendidikan D-III Kebidanan sebagian besar dalam kategori baik

(30,0%), dan bidan yang berpendidikan D-IV Kebidanan seluruhnya dalam

kategori baik (5,0%).

Menurut Hurlock (1999), tingkat pendidikan yang menjadi dasar

keberhasilan dalam bisnis atau bidang profesi yang akan membuka jalan bagi

individu yang bersangkutan untuk menjalin hubungan dengan orang-orang

yang statusnya lebih tinggi. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh akan semakin baik, dan

cenderung lebih banyak informasi daripada yang tingkat pendidikannya lebih

rendah.

Berdasarkan penelitian ini terlihat bahwa pada program D-III

Kebidanan telah mempunyai kualifikasi dan keterampilan yang lebih jika

dibandingkan dengan bidan yang berpendidikan D-I Kebidanan. Dimana pada

Program D-III kebidanan telah diperkenalkan APN yang lebih mutakhir. Bidan

yang berpendidikan D-I Kebidanan berpengetahuan cukup, disebabkan karena

langkah-langkah yang dilakukan tidak berurutan. Pada bidan yang

berpendidikan D-IV sebanyak 2 orang, keduanya dalam kategori baik dalam

pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal.

5.2.3. Pelaksanaan APN Berdasarkan Pengalaman Bekerja

Dari hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 5.6. menunjukkan bahwa

bidan yang bekerja <5 tahun dalam kategori cukup (2,5%), bidan yang bekerja

(52)

bekerja 11-15 tahun sebagian besar dalam kategori baik (15,0%), dan bidan

yang bekerja >15 tahun sebagian besar dalam kategori cukup (32,5%).

Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan diturunkan atau diperoleh

dari pengalaman sendiri atau pengalaman dari orang lain, pengalaman bekerja

seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan memiliki kaitan terhadap hasil

kerja yang dilakukan, semakin lama seseorang melakukan bidang kerja tertentu

maka diharapkan bahwa hasil kerjanya semakin baik. Demikian juga menurut

Hurlock (1999), semakin lama seseorang menekuni suatu pekerjaan maka

motivasi kerja akan semakin baik, orang yang sudah lama menekuni pekerjaan

akan mengetahui kelemahan dan teknik dalam melakukan suatu pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian ini berbeda dengan pendapat Notoatmodjo

tersebut di atas, karena dalam penelitian ini penulis mendapati responden yang

bekerja >15 tahun sebagian besar kategori cukup, diduga hal ini disebabkan

bidan belum dapat menerapkan ilmu baru asuhan persalinan normal, terkait

dengan banyaknya langkah-langkah (60 langkah) yang harus dilakukan. Selain

itu juga berkaitan dengan peralatan APN yang tergolong mahal.

5.2.4. Pelaksanaan APN Berdasarkan Pengetahuan

Dari hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 5.7. menunjukkan

bahwa bidan yang berpengetahuan baik sebagian besar dalam kategori baik

sebanyak 9 orang (22,5%), bidan yang berpengetahuan cukup sebagian besar

dalam kategori cukup sebanyak 10 orang (25,0%), dan bidan yang

berpengetahuan kurang dalam kategori cukup sebanyak 8 orang (20,0%).

Depkes (2004) menyatakan bahwa pengetahuan bidan tentang

(53)

kebidanan. Dengan pengetahuan yang baik maka bidan akan dapat

memberikan pelayanan dengan baik pula dalam asuhan persalinan normal,

sehingga pada akhirnya tujuan dari asuhan persalinan normal dapat dicapai

dengan optimal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat tersebut peneliti mendapati

semakin baik pengetahuan bidan semakin baik pula pelaksanaan APN. Dengan

dibekali pengetahuan yang baik, bidan dapat melaksanakan langkah-langkah

APN dengan benar sehingga mampu mendeteksi secara dini penyulit

persalinan dan dapat mengurangi risiko / komplikasi yang mungkin terjadi

selama proses persalinan. Dengan APN, bidan mampu untuk memperbaiki

kinerja dalam menolong persalinan dengan melakukan anjuran

praktek-praktek yang terbukti bermanfaat, dan tidak melakukan praktik-praktik yang

(54)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar responden berpendidikan D-I Kebijakan dan D-III Kebidanan,

bekerja >15 tahun. Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Bidan Praktek

Swasta di Kabupaten Langkat belum mencapai 50% yang melakukan dengan

tepat, hanya 40% Bidan Praktek Swasta yang sudah melaksanakan dengan

baik.

Pendidikan ikut menentukan cara Bidan melaksanakan Asuhan

Persalinan Normal. Semakin tinggi tingkat pendidikan Bidan semakin baik

pula bidan tersebut dalam melaksanakan Asuhan Persalinan Normal.

Pengalaman bekerja Bidan Praktek Swasta belum menunjukkan

pengetahuan baik walaupun bidan sudah bekerja > 15 tahun.

Pengetahuan bidan yang baik ikut menentukan dalam pelaksanaan

Asuhan Persalinan Normal, terbukti bidan yang berpengetahuan baik

sebagian besar juga telah melaksanakan Asuhan Persalinan Normal

dengan baik.

Pendidikan dan pengetahuan bidan berperan besar dalam

mendukung bidan melaksanakan asuhan persalinan normal, sedangkan

pengalaman bekerja bidan kurang mendukung dalam pelaksanaan Asuhan

(55)

6.2. Saran-Saran

6.2.1. Bagi Bidan

Diharapkan dalam memberikan asuhan persalinan, bidan mengikuti 60

langkah yang telah ditetapkan dalam Asuhan Persalinan Normal,

sehingga dapat mendeteksi dini dan mencegah terjadinya komplikasi

dalam proses persalinan.

Agar dapat meningkatkan pelaksanaan APN dengan baik, bidan harus

meningkatkan pengetahuannya dengan cara mengikuti pelatihan APN

dengan biaya mandiri.

6.2.2. Bagi Dinkes Kabupaten Langkat

Diharapkan untuk bekerjasama dengan Kesehatan Keluarga dan IBI

untuk mengadakan pelatihan-pelatihan tentang Asuhan Persalinan

Normal, dengan membantu pembiayaan pelatihan, agar bidan-bidan di

daerah dapat ikut melaksanakan pelatihan.

6.2.3. Bagi Peneliti Lainnya

Diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan tentang Asuhan

Persalinan Normal baik di Daerah Langkat maupun di daerah lainnya

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2000, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Cetakan Kedua, Jakarta : Bumi Karya.

Arikunto, S., 2002, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Jakarta : Rineka Cipta

Azwar, A., 2004, Kata Pengantar Dalam Asuhan Persalinan Normal, Jakarta :Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.

Budiarto, E., 2003, Metodologi Penelitian Kesehatan, Sebuah Pengantar, Jakarta : Rineka Cipta.

Danim S., Darwis S., 2003, Metode Penelitian Kebijakan; Prosedur,

Kebijakan dan Etik, Jakarta: EGC.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000, Modul Pelatihan

Petugas Imunisasi, Jakarta : Pusdinakes RI.

_____, 2006, APN Revisi, Jakarta.

_____, Setiap Jam 2 Orang Ibu Bersalin Meninggal Dunia, dapat diakses

dari situs :

Nopember 2007.

Dinas Kesehatan Langkat, 2007, Profil Kesehatan Kabupaten Langkat, Stabat.

Hidayat, A.A.A., 2007, Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data, Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Medika.

Hunt S., Antherasymonds, 2006, Konsep Sosial Kebidanan, Jakarta, EGC.

Hurlock, E. 1999, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Selama

Rentang Kehidupan, Jakarta : Erlangga.

Jacobis S., 2000, Menjaga Mutu Pelayanan Rumah Sakit, Jakarta : PT. Citra Windu Satria.

JNPK-KR, 2004, Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal, Jakarta: Depkes.

JNPK-KR, Revisi, 2007, Asuhan Persalinan Normal; Asuhan Esensial

(57)

Josepha, 2002, Persalinan Tanpa Nyeri, Surabaya : Salemba Empat.

Notoatmodjo, S., 2002, Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.

_______, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.

Pelatihan Kesehatan Reproduksi Bagi Bidan Praktek Swasta, 2005, Mutu

Pelayanan, Diperbanyak Pengurus IBI Sumatera Utara.

Pengurus Cabang IBI Langkat, 2007.

Penuntun Belajar Modul Safe Motherhood, Persalinan Aman-2 dapat

diakses di situs :

tanggal 8 Nopember 2007.

Riduwan, 2005, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Cetakan Ketiga, Bandung : Alfabeta.

Rentang Umur Individu, diakses terakhir

tanggal 11 Nopember 2007.

Bapak Dalam Keluarga,

(58)

INFORMED CONSENT

Perihal : Pemberian Informasi dan Persetujuan

Dengan hormat,

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian dengan judul : “PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) YANG SUDAH MENGIKUTI PELATIHAN APN DI WILAYAH KERJA KABUPATEN LANGKAT” sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program D-IV Bidan Pendidik di Universitas Sumatera Utara, saya sampaikan surat ini.

Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang penerapan

asuhan persalinan normal pada Bidan Praktek Swasta (BPS). Hasilnya

diharapkan dapat memberikan gambaran sesuai dengan tujuan penelitian.

Untuk terlaksananya penelitian ini saya mohon kesediaan Ibu Bidan

untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Untuk itu saya mohon

kerjasamanya dengan memberikan informasi dengan cara menjawab pertanyaan

yang saya ajukan sesuai dengan kemauan dan perasaan Ibu Bidan sebenarnya.

Atas bantuan dan kerjasama yang baik, saya ucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2008

Hormat saya

(59)

KUESIONER PENELITIAN

PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) YANG SUDAH MENGIKUTI PELATIHAN APN

DI WILAYAH KERJA KABUPATEN LANGKAT

No. Responden. : ... (Diisi oleh peneliti)

Petunjuk :

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan ibu, dengan cara

melingkari pilihan jawaban yang telah disediakan.

1. Pendidikan Ibu : a. D-1 Kebidanan

Pilihlah jawaban di bawah yang menurut anda paling benar dengan cara

melingkari jawaban pada kolom yang telah disediakan. :

No Pertanyaan Jawaban Skor

1. Upaya APN harus didukung oleh adanya alasan yang kuat dan berbagai bukti ilmiah.

B – S

2. Memimpin ibu mengedan, apabila ibu sudah benar-benar berada pada kala II.

B – S

3. Penggunaan alat pelindung diri untuk memudahkan dalam memberikan pertolongan persalinan.

B – S

4. Ampul oksitosin dipatahkan setelah kita memakai handschoen, agar tangan kita tidak luka kena patahan ampul

B – S

5. Apabila pada saat kita periksa dalam, kepala janin masih tinggi dan selaput ketuban belum pecah,

(60)

No Pertanyaan Jawaban Skor

6. Setelah memecahkan ketuban kita perlu memastikan bahwa tidak ada bagian-bagian kecil janin yang menumbung atau berada di samping bagian terdepan janin.

B – S

7. Pada saat kelahiran kepala janin tangan kanan kita menahan perineum sedangkan tangan kiri membantu memfleksikan kepala janin

B – S

8. Membersihkan mulut bayi dilakukan apabila bayi sudah lahir keseluruhan.

B – S

9. Bayi yang baru lahir dimandikan langsung agar terhindar dari infeksi.

B – S

10. Mempalpasi abdomen setelah bayi lahir dilakukan untuk memastikan bahwa tidak adanya bayi kedua.

B – S

11. Suntikan oksitosin diberikan untuk merangsang kontraksi janin.

B – S

12. Pada penegangan tali pusat terkendali, pemindahan klem dari tali pusat hingga berjarak 30 cm dari vulva.

B – S

13. Bila uterus tidak berkontraksi, tindakan yang dapat dilakukan adalah bersikap menunggu sampai uterus berkontraksi.

B – S

14. Saat uterus berkontraksi, tali pusat ditegangkan dengan tangan kanan sementara tangan kiri menekan uterus ke arah dorso kranial.

B – S

15. Jika penegangan tali pusat terkendali, tali pusat terlihat memanjang dan terasa adanya pelepasan plasenta, ibu tidak perlu meneran karena tali pusat akan lahir sendiri.

B – S

16. Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama 15 menit maka diulangi pemberian oksitosin 10 unit IM.

B – S

17. Setelah plasenta dilahirkan, kita menunggu hingga uterus berkontraksi baru kita memeriksa kelengkapan plasenta.

B – S

18. Jika kontraksi uterus tidak baik setelah 15 detik maka dilakukan masase, dan mulai kompresi bimanual interna.

B – S

19. Jika terjadi robekan yang menimbulkan perdarahan yang aktif, ditunggu hingga perdarahan berhenti.

B – S

20. Pengisian partograf untuk ibu bersalin dimulai pada fase laten.

(61)
(62)

KUNCI JAWABAN:

1.

B

2.

B

3.

S

4.

S

5.

S

6.

B

7.

B

8.

S

9.

S

10.

B

11.

S

12.

B

13.

S

14.

B

15.

B

16.

B

17.

B

18.

S

19.

S

(63)

Skor Kategori Kategori

1 D-III Kebidanan 14 tahun 18 Baik 510 : 135 = 3.78 Baik

2 D-I Kebidanan 8 tahun 15 Cukup 386 : 135 = 2.86 Cukup

3 D-III Kebidanan 26 tahun 12 Cukup 410 : 135 = 3.04 Baik

4 D-III Kebidanan 6 tahun 17 Baik 398 : 135 = 2.95 Cukup

5 D-III Kebidanan 20 tahun 13 Cukup 405 : 135 = 3.00 Baik

6 D-III Kebidanan 22 tahun 15 Cukup 394 : 135 = 2.92 Cukup

7 D-I Kebidanan 12 tahun 13 Cukup 372 : 135 = 2.76 Cukup

8 D-III Kebidanan 4 tahun 10 Kurang 384 : 135 = 2.84 Cukup

9 D-III Kebidanan 15 tahun 12 Cukup 455 : 135 = 3.37 Baik

10 D-I Kebidanan 25 tahun 15 Cukup 373 : 135 = 2.76 Cukup

11 D-I Kebidanan 11 tahun 13 Cukup 376 : 135 = 2.79 Cukup

12 D-III Kebidanan 20 tahun 14 Cukup 382 : 135 = 2.83 Cukup

13 D-I Kebidanan 20 tahun 11 Kurang 393 : 135 = 2.91 Cukup

14 D-I Kebidanan 10 tahun 10 Kurang 402 : 135 = 2.98 Cukup

15 D-III Kebidanan 17 tahun 12 Cukup 523 : 135 = 3.87 Baik

16 D-I Kebidanan 20 tahun 11 Kurang 385 : 135 = 2.85 Cukup

17 D-I Kebidanan 17 tahun 15 Cukup 326 : 135 = 2.41 Baik

18 D-III Kebidanan 8 tahun 17 Baik 455 : 135 = 3.37 Baik

19 D-III Kebidanan 16 tahun 18 Baik 503 : 135 = 3.73 Baik

20 D-I Kebidanan 21 tahun 14 Cukup 385 : 135 = 2.85 Cukup

21 D-I Kebidanan 17 tahun 11 Kurang 368 : 135 = 2.73 Cukup

22 D-IV Kebidanan 7 tahun 19 Baik 447 : 135 = 3.31 Baik

23 D-I Kebidanan 22 tahun 11 Kurang 358 : 135 = 2.65 Cukup

24 D-III Kebidanan 9 tahun 19 Baik 495 : 135 = 3.67 Baik

25 D-I Kebidanan 14 tahun 15 Cukup 426 : 135 = 3.16 Baik

26 D-III Kebidanan 11 tahun 10 Kurang 298 : 135 = 2.21 Cukup

27 D-III Kebidanan 16 tahun 14 Cukup 529 : 135 = 3.92 Baik

Pengetahuan Pelaksanaan APN

KATEGORI PENGETAHUAN DAN PELAKSANAAN APN

No

Perhitungan

Pendidikan Pengalaman

(64)

Skor Kategori Kategori

28 D-III Kebidanan 22 tahun 10 Kurang 265 : 135 = 1.96 Kurang

29 D-IV Kebidanan 15 tahun 20 Baik 532 : 135 = 3.94 Baik

30 D-I Kebidanan 10 tahun 11 Kurang 382 : 135 = 2.83 Cukup

31 D-I Kebidanan 14 tahun 18 Baik 397 : 135 = 2.94 Cukup

32 D-I Kebidanan 12 tahun 10 Kurang 245 : 135 = 1.81 Kurang

33 D-III Kebidanan 9 tahun 17 Baik 483 : 135 = 3.58 Baik

34 D-III Kebidanan 16 tahun 14 Cukup 398 : 135 = 2.95 Cukup

35 D-I Kebidanan 21 tahun 18 Baik 378 : 135 = 2.80 Cukup

36 D-III Kebidanan 13 tahun 16 Baik 520 : 135 = 3.85 Baik

37 D-I Kebidanan 16 tahun 13 Cukup 345 : 135 = 2.56 Cukup

38 D-III Kebidanan 13 tahun 17 Baik 446 : 135 = 3.30 Baik

39 D-I Kebidanan 19 tahun 15 Cukup 345 : 135 = 2.56 Cukup

40 D-I Kebidanan 18 tahun 16 Baik 398 : 135 = 2.95 Cukup

Pelaksanaan APN

Perhitungan

No Pendidikan Pengalaman

Kerja

Gambar

Tabel 5.1.
Tabel 5.3.
Tabel 5.5.
Tabel 5.7.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil evaluasi Administrasi, Teknis dan Biaya dengan ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa mengumumkan pemenang Pelelangan Sederhana untuk

Dengan penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam merancang sistem database yang berinteraksi terhadap pemakai, dengan pengertian bahwa rancangan yang akan dilakukan

Penelitian ini tidak memasukan variabel komite audit dalam komponen corporate governance karena keberadaanya dalam perusahaan saat ini sudah diwajibkan untuk setiap

program of United States aid, identify the Project site(s), and provide other markings or publicity as prescribed in Implementation Letters.. to reimburse such

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis jenis Theme dalam Latar Belakang Penulisan Skripsi oleh Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris ,

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan minat belajar IPA dengan hasil belajar IPA siswa SD Negeri 2 Pelemkerep selama

Hasil penelitian membuktikan bahwa disiplin secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja dosen tetap pada STIE PGRI Sukabumi, hal ini

Berdasarkan hasil uji dan dibuatnya purwarupa sistem peringatan dini bencana alam angin putting beliung dengan mengukur kecepatan angin menggunakan anemometer