Siklus 1 Pretest Posttest
4. Analisa Data
Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan maka untuk mengetahui hasil antara siklus 1 dan siklus 2 dengan menggunakan uji gain.
35 Analisis data gain dilakukan untuk melihat efek dari penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan LKPD yang dikombinasikan penggunaan smartphone dalam penyelesaiannya.pada mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus uji gain menurut Meltzer (2002:183) sebagai berikut:
π = ππππ πππ π‘π‘ππ π‘ β ππππ ππππ‘ππ π‘ ππππ ππππ πππ’π β ππππ ππππ‘ππ π‘
Hasil perhitungan diinterprestasikan dengan menggunakan gain ternormalisasi menurut klasifikasi Meltzer (2002:184) sebagai berikut:
Tabel 4.5. Indeks Nilai Gain Ternormalisasi
Nilai g Interprestasi 0,7 < g < 1 Tinggi
0,3 β€ g β€ 0,7 Sedang
0 < g < 0,3 Rendah
a. Siklus I
Rumus uji gain pada siklus 1 adalah
π = ππππ πππ π‘π‘ππ π‘ β ππππ ππππ‘ππ π‘ ππππ ππππ πππ’π β ππππ ππππ‘ππ π‘ π =49,1 β 38,8
100 β 38,8 =10,3
61,2= 0,2
Hasil perhitungan uji gain pada siklus 1 adalah 0,2 indeks nilai tersebut termasuk pada interprestasi βrendahβ dengan nilai 0 < g < 0,3. Data nilai yang dimasudkan βrendahβ adalah penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan LKPD pada mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital pada siklus I, hanya mengalami peningkatan dalam kategori βrendahβ, hal ini perlu diperkuat pada siklus II.
36 b. Siklus II
Rumus uji gain pada siklus II adalah
π = ππππ πππ π‘π‘ππ π‘ β ππππ ππππ‘ππ π‘ ππππ ππππ πππ’π β ππππ ππππ‘ππ π‘
π = 83 β 61 100 β 61=22
39= 0,6
Hasil perhitungan uji gain pada siklus 2 adalah 0,6 indeks nilai tersebut termasuk pada interprestasi βsedangβ dengan nilai 0,3 β€ g β€ 0,7. Data nilai yang dimaksudkan βsedangβ, adalah penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan LKPD yang dikombinasikan penggunaan smartphone dalam penyelesaiannya pada mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital pada siklus II, mengalami peningkatan dalam kategori
βsedangβ. Maka minat belajar yang secara tidak langsung mempengaruhi hasil belajar peserta didik meningkat menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan LKPD yang dikombinasikan penggunaan smartphone dalam penyelesaiannya, memanfaatkan fitur WPS Office.
B. Pembahasan
Model Pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan LKPD yang dikombinasikan pemanfaatan smartphone dalam penyelesaiannya, memanfaatkan fitur WPS Office dapat meningkatkan minat belajar peserta didik dalam pembelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital. Peningkatan minat belajar yang terjadi dengan memanfaatkan smartphone secara tidak langsung mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang terjadi setelah model Discovery Learning dilakukan.
37 Kemampuan model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan LKPD dengan kombinasi pemanfaatan alat aelektronik di era revolusi industri 4.0 (smartphone) memberikan gambaran yang jelas mengenai materi yang sedang dipelajari, membuat peserta didik tertarik untuk menyimak materi yang disampaikan dan proses pembelajaran juga terstruktur, sehingga tidak lagi melakukan kegiatan selain fokus terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan menjawab soal-soal dari materi yang telah dipelajari dengan baik.
Model pembelajaran Discovery Learning yang telah dilakukan selama dua siklus, dimana pada siklus pertama belum terjadi peningkatan hasil belajar karena minat peserta didik masih dalam kategori kurang karena ketertarikan pada gadget (smartphonre) lebih besar di dalam kelas, sedangkan pada siklus kedua telah terjadi peningkatan dengan kategori sedang. Peningkatan yang terjadi pada siklus kedua karena dalam proses pembelajaran peserta didik diijinkan memanfaatkan smartphone dalam pengerjaan LKPD dan kuis, dengan memanfaatkan fitur pada smartphone yaitu WPS Office, Kahoot dan lainnya.
Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Dengan demikian belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulus lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. Selain itu menurut teori belajar Gagne, hasil belajar perlu diperlihatkan melalui suatu cara dengan tetap mempertimbangkan minat belajar peserta didik, agar guru dan peserta didik itu sendiri mengetahui apakah tujuan belajar telah tercapai. Untuk itu sebaiknya guru tidak menunggu hingga seluruh pelajaran selesai. Sebaiknya guru memberikan kesempatan sedini mungkin
38 pada peserta didik untuk memperlihatkan minat belajar yang mempengaruhi hasil belajar mereka, agar dapat diberi umpan balik, sehingga pelajaran selanjutnya berjalan dengan lancar. Cara-cara yang dilakukan adalah pemberian tes atau mengamati perilaku peserta didik, memberikan umpan balik bila bersifat positif menjadi pertanda bagi peserta didik bahwa mereka telah mencapai tujuan belajar.
Dari proses analisis secara menyeluruh, dapat terlihat dengan jelas bahwa teori-teori dalam komunikasi khususnya pada teori yang berkaitan dengan penggunaan media atau perangkat TIK memiliki kaitan yang erat dengan teori-teori pembelajaran. Dengan demikian, temuan ini juga semakin menegaskan bahwasanya pembelajaran merupakan proses komunikasi dan komunikasi merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran.
39 BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan berupa peningkatan minat belajar peserta didik pada saat melakukan proses pembelajaran dengan memanfaatkan smartphone. Hal ini memberikan peluang akan terjadi peningkatan hasil belajar di akhir semester berjalan pada peserta didik yang melakukan pembelajaran dengan memanfaatkan smartphone dalam proses belajar mengajar di lingkungan sekolah.
Pemanfaatan smartphone tidak hanya berfokus pada browsing materi pelajaran saja, tetapi siswa sangat terbantu dalam proses belajar dengan adanya pemanfaatan smartphone dengan mengaplikasikan beberapa fitur seperti WPS (pada saat belajar terkait Microsoft office) dan Kahoot (ketika melakukan kuis) di kelas dalam rangka menarik minat siswa belajar dengan memanfaatkan smartphone yang bisa dikatakan bagian hidup peserta didik (kebutuhan primer pada era revolusi industri 4.0).
Pengaplikasian pemanfaatan smartphone mampu memotivasi minat belajar pada mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital di SMK Negeri 3 Makassar, dengan adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan.
Pemanfaatan smartphone telah teruji secara signifikan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar, sehingga disarankan kepada guru mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital untuk mencoba memanfaatkan WPS (pada saat belajar terkait Microsoft office) dan Kahoot (ketika melakukan kuis) di dalam pembelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital kelas X agar peserta didik kelas X juga lebih termotivasi dalam belajar dan memperoleh hasil belajar yang maksimal. Ini juga dapat dijadikan sebagai alternatif untuk mengatasi masalah kurangnya minat belajar peserta didik dan rendahnya hasil belajar yang diperoleh.
40 B. Saran
Diharapkan dalam proses pembelajaran yang dilakukan pendidik dalam lingkup sekolah, terutama untuk jurusan TKJ lebih spesifik pada mata pelajaran simulasi dan komunikasi digital, mempertimbangkan kondisi minat siswa saat ini yang dimana menggandrungi dunia teknologi terutama gadget atau smartphone sesuai jaman mereka berkembang yaitu era revolusi industry 4.0. Sehingga peserta didik lebih tertarik dalam proses belajar mengajar yang lebih variatif karena memanfaatkan berbagai fitur yang terdapat dalam perangkat yang mereka senangi. Baik berupa WPS Office, Kahoot, Zoom, dan aplikasi sejenisnya yang digunakan dalam pembelajaran dan pemberian kuis yang lebih menarik.