• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

H. Prosedur Pengumpulan Data

I. Analisa Data

Analisa data dilakukan setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa dan melalui beberapa tahap, pertama editing untuk melakukan pengecekan kelengkapan data. Kemudian data yang akan diukur diberi coding untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisa data. Selanjutnya tabulating untuk mempermudah analisa data yang dimasukkan kedalam bentuk

tabel. Setelah itu mengentry data kedalam komputer dan dilakukan dalam pengolahan data dengan menggunakan tehnik komputerisasi. Tahap terakhir dilakukan cleaning dan entry yaitu pemeriksaan semua data kedalam program komputer guna menghindari terjadinya kesalahan.

Metode statistik untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel. Analisa univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari masing-masing variabel dependen, yaitu : perilaku ibu tentang cara pemberian susu formula pada bayi dan variabel dependent, yaitu : resiko obesitas pada bayi usia 6-12 bulan

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel-variabel bebas yang diduga mempunyai hubungan dengan variabel terikat. Analisa yang digunakan adalah hasil tabulasi silang. Untuk menguji hipotesa dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji data kategori Chi-Square Test ( X2) pada tingkat kemaknaannya adalah 95% (p ≤ 0,05). Sehingga dapat diketahui ada

tidaknya perbedaan yang bermakna secara statistik, dengan menggunakan program khusus. Melalui perhitungan Chi-Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan, bila nilai p lebih kecil dari nilai alpa (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang menunjukkan ada hubungan bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas.

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian perilaku ibu dalam pemberian susu formula pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Darusalam tahun 2013, yang didapat dari pengumpulan data pada bulan Februari sampai Maret tahun 2013. Adapun jumlah seluruh responden dalam penelitian ini adalah 67 responden ibu dan bayi yang berusia 6-12 bulan. Berikut ini merupakan penjabaran deskripsi dan presentase karakteristik responden di Puskesmas Darusalam tahun 2013

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari karakteristik pendidikan dan pekerjaan ibu yang berada di Puskesmas Darusalam tahun 2013 dimana mayoritas pendidikan ibu adalah pendidikan SMP sebanyak 27 orang atau sebesar 47,2% . Mayoritas pekerjaan ibu yang berada di Puskesmas Darusalam adalah pekerjaan Ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 52 orang atau sebesar 77,6 %

Tabel 5.1.

Distribusi Frekuensi dan Presentase Karakteristik Ibu

Data Demografi Frekuensi (n) Presentase (%) Pendidikan SD 19 28,4 SMP 27 40,2 SMA 19 28,4 PERGURUAN TINGGI 2 3,0 Total 67 100% Pekerjaan IRT 52 77,6 WIRASWASTA 12 17,9 PNS 3 4,5 Total 67 100%

Berdasarkan Tabel 5.1 ibu yang berpendidikan SD sebanyak 19 orang atau sebesar 28,4%, yang berpendidikan SMP sebanyak 27 orang atau sebesar 40,3%, yang berpendidikan SMA sebanyak 19 orang atau sebesar 28, 4 % dan yang berpendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 2 orang atau sebesar 3,0%

Berdasarkan pekerjaan, ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 52 orang atau sebesar 77,6%, ibu yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 12 orang atau sebanyak 17,9 % dan ibu yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil sebanyak 3 orang atau sebesar 4,5 %.

2. Gambaran perilaku ibu tentang pemberian susu formula pada bayi usia 6-12 bulan

Dalam penelitian ini pernyataan perilaku terdiri dari 30 item dimana terdapat pernyataan berisi tentang pengetahuan, sikap dan tindakan dalam pemberian susu formula pada bayi usia 6-12 bulan. Berisi tentang 10 pernyataan tentang pengetahuan, 10 pernyataan tentang sikap dan 10 pernyataan tentang tindakan, skala yang digunakan adalah skala gutman dimana jika responden mampu menjawab dengan benar pernyataan perilaku maka diberi skor 1 dan jika menjawab salah diberi skor 0

Pembagian kategori perilaku dibagi berdasarkan pendapat saryono, 2010 bahwa perilaku dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu: Perilaku baik, bila kemampuan responden dalam menjawab benar dengan nilai 66-100% dari item perilaku yang ada. Perilaku cukup, bila kemampuan responden dalam menjawab benar dengan nilai 56-65% dari item perilaku yang ada. Perilaku kurang, bila kemampuan responden dalam menjawab benar dengan nilai kurang dari 55% atau sama dengan 55 % dari item perilaku yang ada.

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Pernyataan Perilaku ibu terhadap pemberian susu formula di puskesmas darusalam Tahun 2013 No

Pernyataan pengetahuan

Pilihan Jawaban

Ya Tidak

F % F %

1 Susu formula adalah cairan atau bubuk formula yang diberikan pada bayi sebagai pengganti Asi

38 56,7 29 43,3

2 Komposisi susu formula sama dengan Asi

47 70,1 20 29,9

3 Susu formula dapat membuat anak

memiliki resiko kegemukan

49 73,1 18 26,9

4 Kegemukan adalah kelebihan berat

badan diatas berat badan normal

42 62,7 25 37,3

5 Salah satu faktor penyebab kegemukan adalah pola makan dan minum yang terlalu banyak mengandung gula

36 53,7 31 46,3

6 Memberikan susu formula pada bayi harus membaca petunjuk penggunaan

51 76,1 16 23,9

7 Membuat susu formula harus sesuai takaran pemberian yang tertera pada label

47 70,1 20 29,9

8 Memberikan susu formula terlalu kental dapat menimbulkan resiko kegemukan

46 68,7 21 37,3

9 Kegemukan dapat memicu muncul

berbagai penyakit yang bahaya pada bayi di masa depan

42 62,7 25 37,5

10 Susu formula memiliki kandungan gula tambahan yang dapat menimbulkan resiko kegemukan pada anak.

45 67,2 22 32,8

Pernyataan sikap Setuju Tidak setuju

F % F %

11 Kegemukan pada bayi tidak berbahaya 19 28,4 48 71,6 12 Jika bayi mengalami kegemukan ibu

tidak perlu cemas

21 31,3 46 68,7

13 Bayi boleh diberi susu formula sejak lahir

Pernyataan tindakan Dilakukan Tidak dilakukan

F % F %

21 Ibu sering menimbang berat badan bayi 50 74,6 17 25,4 22 Ibu sering memberikan susu formula

pada saat bayi rewel dan menangis

23 34,3 44 65,7

23 Ibu memperhatikan takaran saat

membuat susu formula

46 68,7 21 31,3

24 Ibu membaca petunjuk penggunaan

susu formula.

46 68,7 21 31,3

25 Ibu memberikan susu formula dengan menambahkan bahan lain seperti madu, gula.

28 41,8 39 58,2

26 Ibu memberikan susu formula yang kental pada bayi

15 22,4 52 77,6

27 Ibu memberikan susu formula sejak bayi lahir

26 38,8 39 52,8

28 Ibu memberikan susu formula setelah bayi berusia 6 bulan

32 47,8 35 52,2

29 Ibu memberikan susu sesuai takaran yang ada pada label susu

40 59,7 27 40,3

30 Ibu bertanya pada petugas kesehatan saat tidak mengerti cara penggunaan susu formula

43 64,2 24 35,8

14 Jika ibu kurang mengerti tentang cara membuat susu yang benar, ibu boleh bertanya kepada petugas kesehatan

15 22,4 52 77,6

15 Ibu harus memperhatikan takaran saat membuat susu

21 31,3 46 68,7

16 Ibu akan memberikan susu formula sejak bayi lahir agar bayi terlihat sehat

22 32,8 45 67,2

17 Memberi susu formula yang kental pada bayi bisa menyebabkan resiko kegemukan

18 26,9 48 73,1

18 Ibu ingin memberikan susu formula karena untuk mempermudah pemberian asupan gizi pada bayi

20 29,9 40 70,1

19 Ibu tidak perlu membaca petunjuk penggunaan susu formula

28 41,8 39 58,2

20 bayi menangis itu berarti bayi sedang lapar, maka ibu akan memberikan susu

Berdasarkan Tabel 5.2 diketahui mayoritas responden mampu menjawab dengan benar pada pertanyaan tentang pengetahuan membaca label susu formula sebanyak 51 orang atau sebesar 76,1%. Pada pertanyaan sikap tentang pemberian susu formula sejak bayi lahir responden menjawab dengan benar sebanyak 50 orang atau sebesar 74,6%. Pada pertanyaan tindakan tentang penimbangan berat badan baik responden menjawab dengan benar sebanyak 50 orang atau sekitar 74,6%.

3. Perilaku ibu tentang pemberian susu formula pada bayi usia 6-12 bulan Mayoritas perilaku ibu tentang pemberian susu formula pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Darusalam adalah perilaku baik, perilaku baik berdasarkan pendapat saryono adalah responden mampu menjawab dengan benar 66-100% dari item perilaku yang ada.

Tabel 5.3

Distribusi Perilaku ibu tentang pemberian susu formula Perilaku F %

Baik 38 56,7 Cukup 12 17,9 Kurang 17 25,3 Total 67 100

Berdasarkan Tabel 5.3 diketahui bahwa responden yang berperilaku baik sebanyak 38 orang atau sebesar 56,7%, responden yang berperilaku cukup sebanyak 12 orang atau sebesar 17,9% dan responden yang berperilaku kurang sebanyak 17 orang atau 25,3%

4. Perilaku Ibu Tentang Pemberian Susu Formula Pada Bayi Usia 6-12 Bulan berdasarkan pendidikan

Perilaku ibu tentang pemberian susu formula berdasarkan pendidikan diketahui mayoritas perilaku kurang terdapat pada kelompok pendidikan SMP .

Tabel 5.4

Distribusi frekuensi perilaku ibu tentang pemberian susu formula pada bayi usia 6-12 bulan berdasarkan pendidikan di Puskesmas Darusalam tahun 2013

No Pendidikan

Perilaku ibu Total Baik Cukup Kurang

F % F % F % F % 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. PT 11 57,8 4 21,0 4 21,1 19 100 14 51,9 3 11,1 10 37,0 27 100 11 57,9 5 26,3 3 15,8 19 100 1 50 1 50 0 0 2 100

Berdasarkan Tabel 5.4 diketahui bahwa ibu yang berpendidkan SD memiliki perilaku baik sebanyak 11 orang atau sebesar 57,8%, untuk perilaku cukup sebanyak 4 orang atau sebesar 21,0%, sedangkan untuk perilaku kurang sebanyak 4 orang atau sebesar 21,1%. Pada ibu yang berpendidikan SMP untuk perilaku baik sebanyak 14 orang atau 51,9 %, untuk perilaku cukup sebanyak 3 orang atau sebesar 11,1%, sedangkan untuk perilaku kurang sebanyak 10 orang atau 37,0%. Pada ibu yang ber pendidikan SMA perilaku baik sebanyak 11 orang atau 57,9% , untuk perilaku cukup sebanyak 5 orang atau sebesar 26,3%. Sedangkan untuk perilaku kurang sebanyak 3 orang atau sebesar 15,8 %. Pada ibu yang berpendidikan perguruan tinggi untuk perilaku baik sebanyak 1 orang atau 50%,

untuk perilaku cukup sebanyak 1 orang atau sebesar 50%, sedangkan untuk perilaku kurang sebanyak 0 orang atau sebesar 0%.

5. Perilaku ibu tentang pemberian susu formula pada bayi usia 6-12 bulan berdasarkan pekerjaan

Perilaku ibu tentang pemberian susu formula berdasarkan pendidikan diketahui mayoritas perilaku baik terdapat pada kelompok pekerjaan IRT.

Tabel 5.5

Distribusi perilaku ibu tentang pemberian susu formula berdasarkan karakteristik pekerjaan di Puskemas Darusalam medan kota tahun 2013

No Pekerjaan

Perilaku Ibu Total Baik Cukup Kurang

F % F % F % F % 1. IRT 2. Wiraswasta 3. PNS 13 59,6 8 15,4 13 25,0 52 100 5 41,7 3 25,0 4 33,3 12 100 2 66,7 1 33,3 0 0 3 100

Berdasarkan Tabel 5.5 karakteristik pekerjaan diketahui mayoritas perilaku baik terdapat pada kelompok pekerjaan IRT sebanyak 13 orang atau sebesar 59,6%, sedangkan untuk perilaku cukup pada kelompok IRT sebanyak 8 atau sebesar 15,4%. Untuk perilaku kurang sebanyak 13 orang atau sebesar 25,0% . Pada kelompok pekerjaan wiraswasta perilaku baik sebanyak 5 orang atau sebesar 41,7%. Perilaku cukup sebanyak 3 orang atau sebesar 25,0% . Perilaku kurang sebanyak 4 orang atau sebesar 33,3%. Pada kelompok pekerjaan pegawai negri sipil perilaku bayi sebanyak 2 orang atau sebesar 66,7%. Untuk perilaku cukup sebanyak 1 orang atau sebesar 33,3%. Untuk perilaku kurang tidak ada.

6. Resiko Obesitas Pada Bayi Usia 6-12 Bulan

Dalam penelitian ini, pengukuran resiko obesitas menggunakan kartu menuju sehat yang dimana dikatakan beresiko jika berat badan bayi melewati batas normal atau melewati pita hijau yang berada pada kartu menuju sehat.

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi resiko obesitas pada bayi usia 6-12 bulan Obesitas Total

BB diatas BB sejajar BB dibawah garis hijau garis hijau garis hijau

F % F % F % F % 24 35,8 35 52,2 8 11,9 67 100

Dari Tabel 6.7 diperoleh data berat badan bayi yang berada diatas garis hijau sebanyak 24 orang atau sekitar 35,8%, berat badan bayi yang berada sejajar garis hijau sebanyak 35 orang atau sebesar 52,2% dan untuk berat badan bayi dibawah garis hijau sebanyak 8 orang atau sebanyak 11,9%.

7. Hubungan Perilaku Ibu Tentang Pemberian Susu Formula dengan Resiko Obesitas Pada bayi usia 6-12 bulan

Hubungan perilaku ibu tentang pemberian susu formula terhadap resiko obesitas pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Darusalam menggunakan uji statistik chi square dengan system komputerisasi SPSS. Dari hasil analisis data di dapat p < 0,001 (α=0,05) dengan p < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara perilaku ibu tentang pemberian susu formula terhadap resiko obesitas di Puskesmas darusalam medan kota 2013.

Tabel 5.7

Signifikan Antara Perilaku tentang pemberian susu formula dan Resiko Obesitas pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas darusalam Medan Tahun 2013

Perilaku

Obesitas

Beresiko Tidak beresiko Total P-value F % F % F % Baik Cukup Kurang 3 4,5 27 52,2 38 100 0.001 5 7,5 7 10,4 12 100 16 23,9 1 1,5 17 100 Total 24 40,6 35 59,3 59 100

Dari Tabel 5.7 diperoleh data, untuk perilaku baik ada sebanyak 3 orang bayi atau sebesar 4,5% yang beresiko obesitas, dan ada sebanyak 35 orang bayi atau sebesar 59,3 % yang tidak beresiko obesitas, untuk perilaku cukup ada sebanyak 5 orang bayi atau sebesar 7,5% yang beresiko obesitas, dan ada sebanyak 7 orang bayi atau sebesar 10,4% yang tidak beresiko obesitas, untuk perilaku kurang ada sebanyak 16 orang bayi atau sebesar 23,9% dan ada sebanyak 1 orang bayi atau sebesar 1,5% yang tidak beresiko obesitas.

B. PEMBAHASAN

1. Karakteristik responden

Pada penelitian ini jumlah responden sebanyak 67 orang, mayoritas responden berpendidikan SMP dengan jumlah 27 orang atau sebesar 40,2 %. Sedangkan responden yang berpendidikan SD dengan jumlah 19 orang atau sebesar 28,4% . Responden berpendidikan SMA dengan jumlah 19 orang atau sebesar

28,4%. Responden berpendidikan perguruan tinggi dengan jumlah 2 orang atau sebesar 3%.

Berdasarkan pekerjaan, mayoritas ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 52 orang atau sebesar 77,6%. Sedangkan ibu yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 12 orang atau sebanyak 17,9 % dan ibu yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil sebanyak 3 orang atau sebesar 4,5 %.

2. Gambaran perilaku ibu tentang pemberian susu formula pada bayi usia 6-12 bulan

Mayoritas perilaku ibu di Puskesmas Darusalam Medan adalah baik. Responden mampu menjawab dengan benar pada pertanyaan tentang pengetahuan membaca label susu formula sebanyak 51 orang atau sebesar 76,1%. Pada pertanyaan sikap tentang pemberian susu formula sejak bayi lahir responden menjawab dengan benar sebanyak 50 orang atau sebesar 74,6%. Pada pertanyaan tindakan tentang penimbangan berat badan baik responden menjawab dengan benar sebanyak 50 orang atau sekitar 74,6%.

Menurut moehly, 2012 hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian susu formula agar tidak menimbulkan resiko obesitas salah satunya adalah pembacaan label pemberian susu formula Jika ibu membaca dan memperhatikan takaran pemberian susu dan memberikan susu sesuai takaran maka hal ini memperkecil resiko obesitas. Sementara itu penimbangan berat badan pada bayi secara berkala juga dapat mencegah terjadinya obesitas

3. Perilaku ibu tentang pemberian susu formula

Mayoritas perilaku ibu di Puskesmas Darusalam Medan adalah baik, dengan persentase sebesar 56,7% atau sebanyak 38 orang. Untuk perilaku cukup sebanyak 12 orang atau sebesar 17,9%. Sedangkan untuk perilaku kurang sebanyak 17 orang atau sebesar 25,3 %.

Hal ini terjadi karena kemungkinan responden mendapatkan informasi dari sumber informasi yang tepat. Menurut arikunto, 2010 bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh sumber informasi yang di peroleh responden.

4. Perilaku ibu berdasarkan pendidikan

Perilaku ibu berdasarkan karakteristik pendidikan diketahui mayoritas perilaku kurang terdapat pada kelompok pendidikan SMP sebanyak 10 orang atau sebesar 37,0%

Menurut Teori Lawrence Green, perilaku seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin baik perilaku seseorang dalam kehidupan sehari hari. Teori ini sejalan dengan hasil penelitian dimana pendidikan mempengaruhi perilaku seseorang

5. Perilaku ibu berdasarkan pekerjaan

Perilaku ibu berdasarkan karakteristik pekerjaan diketahui mayoritas perilaku baik terdapat pada kelompok pekerjaan IRT sebanyak 13 orang atau sebesar 46,3%, perilaku baik yang dimaksud disesuaikan dengan teori saryono, yaitu responden mampu menjawab dengan benar (66-100%) dari semua item pernyataan perilaku yang ada.

Menurut World Health Organization ada 4 alasan orang berperilaku , salah satunya adalah alasan berdasarkan sumber daya dimana pekerjaan merupakan salah satu sumber daya seseorang dalam berperilaku, semakin baik pekerjaan seseorang semakin banyak peluang perilaku yang baik yang dikerjakan hal ini sejalan dengan hasil penelitian, dimana mayoritas perilaku baik terdapat pada ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga, dimana ibu memiliki perhatian yang lebih pada bayinya. 6. Resiko obesitas pada bayi usia 6-12 bulan

Dalam penelitian ini, pengukuran resiko obesitas menggunakan kartu menuju sehat yang dimana dikatakan beresiko jika berat badan bayi melewati batas normal atau melewati pita hijau yang berada pada kartu menuju sehat.

Dari hasil penelitian diketahui berat badan bayi yang berada diatas garis hijau sebanyak 24 orang atau sekitar 35,8%, berat badan bayi yang berada sejajar garis hijau sebanyak 35 orang atau sebesar 52,2% dan untuk berat badan bayi dibawah garis hijau sebanyak 8 orang atau sebanyak 11,9%.

7. Hubungan perilaku ibu dengan resiko obesitas pada bayi usia 6-12 bulan Signifikan antara perilaku ibu tentang pemberian susu formula dengan resiko obesitas didapatkan data untuk perilaku baik ada sebanyak 3 orang bayi atau sebesar 4,5% yang beresiko obesitas, dan ada sebanyak 35 orang bayi atau sebesar % yang tidak beresiko obesitas, untuk perilaku cukup ada sebanyak 5 orang bayi atau sebesar 7,5% d beresiko obesitas, dan ada sebanyak 7 orang bayi atau sebesar 10,4% yang tidak beresiko obesitas, untuk perilaku kurang ada sebanyak 16 orang bayi atau sebesar 23,9% dan ada sebanyak 1 orang bayi atau sebesar 1,5% yang tidak beresiko obesitas.

Dari hasil penelitian dapat diketahui ada 24 orang bayi yang mengalami resiko obesitas dan ada 35 orang bayi yang tidak mengalami resiko obesitas, dari 43 orang bayi yang tidak beresiko obesitas ada 8 orang bayi yang memiliki berat badan dibawah normal. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor ekonomi ibu. Sehingga memberikan susu formula kurang dari takaran yang telah ditentukan dilabel. Menurut World Health Organisation ada 4 alasan orang berperilaku ,salah satunya adalah sumber daya atau ekonomi. Ekonomi mempengaruhi seseorang dalam berperilaku.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa semakin baik perilaku ibu tentang pemberian susu formula makan akan semakin sedikit resiko obesitas pada bayi sedangkan semakin kurang perilaku ibu tentang pemberian susu formula maka akan semakin besar resiko obesitas pada bayi. Hal ini sejalan dengan teori Lawrence green , perilaku dapat dianalisa dari tingkat kesehatan seseorang, seseorang yang memiliki tingkat kesehatan yang buruk dipengaruhi oleh perilaku yang kurang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Studi besar di Skotlandia yang meneliti indeks massa tubuh dari 32.200 anak usia 5 - 42 bulan. Setelah eliminasi faktor-faktor yang bias, status sosial ekonomi, berat lahir dan jenis kelamin, prevalensi obesitas secara signifikan lebih tinggi pada bayi yang diberi susu formula, mengarah pada kesimpulan bahwa pemberian susu formula terkait dengan peningkatan resiko obesitas (Khamzah, 2012).

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan, dapat disimpulkan bahwa peneliian yang dilakukan terhadap 67 ibu dan bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Darusalam medan kota tahun 2013 sebagai berikut:

1. Mayoritas responden berpendidikan SMP sebanyak 27 orang atau sebesar 40,2% dan mayoritas responden bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 52 orang atau sebesar 77,6%..

2. Mayoritas perilaku ibu di Puskesmas Darusalam Medan adalah baik,

3. Mayoritas perilaku kurang berdasarkan karakteristik pendidikan terdapat pada kelompok pendidikan SMP sebanyak 10 orang atau sebesar 37,0%.

4. Mayoritas perilaku baik berdasarkan kelompok pekerjaan terdapat pada kelompok pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 13 atau sebesar 59,6%.

5. Ada hubungan yang signifikan antara perilaku ibu tentang pemberian susu formula terhadap resiko obesitas pada bayi usia 6-12 bulan sikap di Puskesmas Darusalam medan kota 2013.

B. Saran

1. Bagi tempat penelitian

Diharapkan petugas kesehatan yang berada dipuskesmas darusalam medan kota dapat lebih banyak menjelaskan tentang pemberian susu

formula kepada ibu –ibu terutama pada pembacaan label dan penggunaan takaran yang tepat pada saat pemberian susu formula untuk memperkecil resiko obesitas pada bayi.

2. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan adanya peningkatan dan pengembangan pendidikan mengenai asuhan kebidanan tentang pemberian susu formula pada bayi. Terutama tentang meminimalisasi pemberian susu formula sejak bayi lahir . 3. Bagi penelitian selanjutnya

Selain itu diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk penelitian selanjutnya dan penelitian ini dapat diaplikasikan dalam pelayanan kebidanan, Diharapkan juga agar penelitian ini nantinya bermanfaat bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini mengenai pemberian susu formula terhadap resiko gizi buruk pada bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian, 2010 : Rineka Cipta : Jakarta

Anna.( 2010, November 10 ). Indonesia Jadi Pasar Utama Susu Formula. Harian Kompas

diambil dari

Depkes, RI. (2000). Referensi Kesehatan. http://creasoft.wordpress.com. Diakses pada tanggal 14 september 2012

Dewi Bulan Febri Kurnia, Ilmu Gizi Untuk Praktisi Kesehatan, 2012 : Graha Ilmu :

Yogyakarta

Khamzah Siti Nur, Segudang Keajaiban ASI, 2012 : Flash Books : Jogjakarta.

Lakshita Nattaya, 2012. Anak Aktif Bebas Diabetes : Javalitera : Jakarta.

Moehly, Bayi Sehat Dan Cerdas, 2008 : Pustaka Mina : Yogyakarta.

Nirwana Ade Benih, Obesitas Anak & Pencegahannya, 2012 : Nuha Medika :

Jogjakarta

Nursalam. (2005). Ilmu kesehatan anak. Jakarta : Salemba Medika

Notoadmojo Ari Setiawan, Kesehatan Masyarakat, 2007 : Rineka Cipta : Jakarta

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Citra Dewi Pertiwi

Tempat/Tanggal Lahir : Galang, 12 juli 1991

Agama : Islam

Alamat : Jl Perintis kemerdekaan Galang Kota

Riwayat Pendidikan

Tahun 1997 - 2003 : SD 107430 Galang

Tahun 2003 – 2006 : SMP Negri 1 Batu Lapan

Lulus dan Berijazah

Tahun 2006 – 2009 : SMA Negri 1 Galang

Lulus dan Berijazah

Tahun 2009 – 2012 : Pendidikan Program Diploma III di AKBID Medistra L.Pakam

Lulus dan Berijazah

Tahun 2012 – sekarang : Sedang Menyelesaikan Pendidikan Program D-IV BIDAN PENDIDIK di Fakultas Keperawatan USU

Lampiran 1

LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth,

Calon Responden Penelitian Di -

Tempat Dengan Hormat,

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswi Program D-IV Bidan Pendidik pada Fakultas Keperawatan USU, saya akan melakukan penelitian tentang “Hubungan Perilaku Ibu Tentang Pemberian Susu Formula Terhadap Resiko Obesitas Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Di Puskesmas Darusalam Medan Kota Tahun 2013.”

Untuk maksud tersebut saya memerlukan data/informasi yang nyata dan akurat dari saudara melalui pengisian kuesioner yang akan saya lampirkan pada surat ini. Saudara berhak untuk berpartisipasi atau tidak dalam penelitian ini, namun penelitian ini sangat berdampak terhadap kemajuan dalam bidang kebidanan bila semua pihak ikut berpartisipasi. Bila saudara setuju terlibat dalam penelitian ini, mohon menandatangani lembaran persetujuan menjadi responden yang telah disediakan dan mohon menjawab pertanyaan dalam kuesioner dengan sejujurnya.

Kesediaan dan perhatian saudara sangat saya harapkan dan atas partisipasinya saya ucapkan terima kasih.

Peneliti

CITRA DEWI PERTIWI Nim :125102114

Lampiran 2

LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi Program Studi D-IV Bidan Pendidik pada Fakultas Keperawatan USU dengan judul “Hubungan Perilaku Ibu Tentang Pemberian Susu Formula Terhadap Resiko Obesitas Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Puskesmas Darusalam Medan Kota Tahun 2013.”

Dokumen terkait