• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Data Spektrum GC-MS Ekstrak n-Heksana Biji Jengkol .1 Komposisi Asam Lemak

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil penelitian

4.2.1 Analisa Data Spektrum GC-MS Ekstrak n-Heksana Biji Jengkol .1 Komposisi Asam Lemak

Komposisi asam lemak penyusun trigliserida sangat berpengaruh pada sifat fisik dan kimia dari minyak. Metode analisa yang digunakan adalah kromatografi gas-spektrometri massa. Dalam analisa ini trigliserida terlebih dahulu diubah menjadi metil ester asam lemak melalui reaksi metanolisis dengan menggunakan katalis H2SO4.Adapun reaksi yang berlangsung adalah seperti pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Reaksi Pembentukan Metil Ester Asam Lemak 4.2.1.2 Analisa Data Spektrum GC-MS

Untuk menentukan komposisi asam lemak yang terdapat pada ekstrakn-heksana maka hasil spectrum massa dari masing-masing puncak unknowdibandingkan dengan spektrum massa senyawa yang ada pada daftar library GC-MS.

Dari 5 jenis senyawa yang terdeteksi dilakukan frakmentasi terhadap 4 jenis senyawa yang massa rumus senyawa sampe sesuai dengan spektrum standard.

1. Puncak (peak) dengan waktu retensi 26,758

Spekrum ini merupakan senyawa dengan rumus molekul C17H34O2

Data spectrum massa menunjukkan puncak ion m/e = 270, 227, 171, 143, 129, 101.

dan 74 Dengan membandingkan data spektrum unknown dengan spektrum massa yang diperoleh dengan data spektrum pada library, yang lebih mendeteksi adalah Metil Ester Asam Palmitat.

(a)

(b)

Gambar 4.4. Spektrum Metil Ester Asam Palmitat dengan waktu retensi 26,758 Keterangan: (a) Sampel (b) Standard library

Gambar 4.5Pola Fragmentasi Metil Ester Asam Palmitat

Senyawa ini berada pada nomor peak 2 dengan waktu retensi 26,758 sebesar 2,64 %. Hasil MS memberikan puncak ion molekul pada m/e = 270 (M)+ diikuti puncak- puncak fragmentasi dengan massa m/e sebagai berikut 270, 227, 171, 143, 129, 101. dan 74 (100%) ,spektrum ini merupakan senyawa dengan rumus molekul C17H34O2yang merupakanMetil EsterAsam Palmitat. Pola-pola fragmentasi diikuti dengan pelepasan molekul dengan berat molekul m/e = 43 lepasnya molekul (C3H7) membentuk molekul dengan berat massa m/e = 227 (C14H27O2 )+, kemudian Fragmentasi pelepasan molekul m/e = 56 lepasnya molekul (C4H8) membentuk molekul dengan berat massa m/e = 171 (C10H19O2)+,Fragmentasi pelepasan molekul m/e = 28 lepasnya molekul (C2H4) membentuk molekul dengan berat massa m/e = 143 (C8H15O2)+,Fragmentasi pelepasan molekul m/e = 14 lepasnya molekul (CH2)membentuk molekul dengan berat massa m/e = 129 ( C7H13O2)+, Fragmentasi pelepasan molekul m/e = 28 lepasnya molekul (C2H4)membentuk molekul dengan berat massa m/e = 101 (C5H9O2)+, dan fragmentasi pelepasan molekul m/e = 27 lepasnya molekul(C2H3) membentuk molekul dengan m/e = 74 ( C3H6O2)+.

2. Puncak (peak) dengan waktu retensi 30,517

Spekrum ini merupakan senyawa dengan rumus molekul C19H34O2

Dengan membandingkan data spektrum unknown dengan spektrum massa yang diperoleh dengan data spektrum pada library, yang lebih mendeteksi adalah Metil Ester Asam Linolelaidat.

(a)

(b)

Gambar 4.6.Spektrum Metil Ester Asam Linolelaidat dengan waktu retensi 30,517 Keterangan: (a) Sampel (b) Standard library

Struktur Metil Ester Asam Linolelaidat

Senyawa ini berada pada nomor peak 3 dengan waktu retensi 30,517 sebesar 10.02 % tidak dapat dilakukan frakmentasi karena spektrum unknown tidak sesuai dengan spektrum massa pada library.

3. Puncak (peak) dengan waktu retensi 30.650

Data spekrum massa menunjukkan puncak ion molekul m/e = 296, 264, 222, 180, 137,dan 55 Dengan membandingkan data spektrum unknown dengan spektrum massa yang diperoleh dengan data spektrum pada library, yang lebih mendeteksi adalah Metil Ester Asam Oleat.

(a)

(b)

Gambar 4.7. Spektrum Metil Ester AsamOleat dengan waktu retensi 30,650 Keterangan: (a) Sampel (b) Standard library

Gambar 4.8Pola Fragmentasi Metil Ester Asam Oleat

Senyawa ini berada pada nomor peak 4 dengan waktu retensi 30,650 sebesar 74,23 %. Hasil MS memberikan puncak ion molekul pada berat molekul m/e = 296 (M+) diikuti puncak- puncak fragmentasi dengan berat molekul m/e sebagai berikut 296, 264, 222, 180, 137 dan 55 (100%), spektrum ini merupakan senyawa dengan rumus molekul C19H36O2yang merupakanMetil EsterAsam Oleat. Pola-pola fragmentasi diikuti dengan pelepasan molekul dengan berat molekul m/e = 32 lepasnya molekul (CH3OH) membentuk molekul dengan berat massa m/e = 264 (C18H32O)+, kemudian Fragmentasi pelepasan molekul m/e = 42 lepasnya molekul (C3H6) membentuk molekul dengan berat massa m/e = 222 (C15H26O)+, Fragmentasi pelepasan molekul m/e = 42 lepasnya molekul (C3H6) membentuk molekul dengan berat massa m/e = 180 (C12H20O)+, Fragmentasi pelepasan molekul m/e = 43 lepasnya molekul (C3H7)membentuk molekul dengan berat massa m/e = 137 (C9H13O)+, dan Fragmentasi pelepasan molekul m/e = 82 lepasnya molekul (C6H10)membentuk molekul dengan berat massa m/e = 55 (C3H3O)+.

4. Puncak (peak) dengan waktu retensi 31,367

Spekrum ini merupakan senyawa dengan rumus molekul C19H38O2

Data spectrum massa menunjukkan puncak ion m/e = 298, 255, 199, 185, 143, 101 dan 74 Dengan membandingkan data spektrum unknown dengan spektrum massa yang diperoleh dengan data spektrum pada library, yang lebih mendeteksi adalah Metil EsterAsam Stearat

(a)

(b)

Gambar 4.9. Spektrum Metil EsterAsam Stearat dengan waktu retensi 31,367 Keterangan: (a) Sampel (b) Standard library

Gambar 4.10Pola Fragmentasi Metil EsterAsam Stearat

Senyawa ini berada pada nomor peak 5 dengan waktu retensi 31,365 sebesar 12,01 %. Hasil MS memberikan puncak ion molekul pada berat molekul m/e = 298 (M+) diikuti puncak- puncak fragmentasi dengan berat molekul m/e sebagai berikut 298, 255, 199, 185, 143, 101 dan 74 (100 %). Spektrum ini merupakan senyawa dengan rumus molekul C19H38O2yang merupakanMetil Ester Asam Stearat. Adapun pola-pola fragmentasi dari asam stearat adalah fragmentasi pelepasan molekul m/e = 43 (C3H7) membentuk molekul dengan berat molekul m/e = 255 (C16H31O2)+, fragmentasi pelepasan molekul m/e = 56 lepasnya molekul (C4H8) membentuk molekul dengan m/e = 199 (C12H23O2)+, fragmentasi pelepasan molekul m/e = 56lepasnya molekul (C4H8) membentuk molekul m/e = 143 (C8H15O2)+, fragmentasi pelepasan molekul m/e = 42 (C3H6) membentuk molekul dengan m/e = 101 lepasnya molekul (C5H9O2)+, dan fragmentasi pelepasan molekul m/e = 27 (C2H3) membentuk molekul dengan m/e = 74 (C3H6O2)+.

Asam lemak adalah asam karboksilat yang mempunyai rantai karbon panjang.yang diperoleh dari hidrolisis ester terutama gliserol dan kolesterol.Asam lemak yang terdapat di alam biasanya mengandung atom karbon genap dan rantai lurus.Rantai asam lemak jenuh (tidak mengandung ikatan rangkap) atau asam lemak tak jenuh (mengandung satu atau lebih ikatan rangkap) (Poedjiadi, 2006).Analisa asam lemak pada biji jengkol menunjukkan bahwa kandungan asam lemak pada biji jengkol tersebut tergolong dalam asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.

Berdasarkan anaisis data hasil GC-MS maka diperoleh komposisi asam lemak dari biji jengkol yang terdiri atas asam lemak jenuh, yaitu: Metil Ester Asam Margarik (1,10%) Metil Ester Asam Palmitat (2,64%), dan Metil Ester Asam Stearat (12,01%) dan asam lemak tak jenuh, yaitu: Metil Ester Asam Linolelaidat (10,02%), dan Metil Ester Asam Oleat (74,23%).

Setiap asam lemak memiliki manfaat yang berbeda-beda dalam tubuh manusia seperti Asam Oleat (74,23%) yang mempunyai fungsi didalam tubuh adalah sebagai sumber energi dan zat antioksidan untuk menghambat kanker, menurunkan kadar kolesterol, dan media pelarut vitamin A, D, E, K. Kekurangan asam oleat dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada pengelihatan, menurunnya daya ingat serta gangguan pertumbuhan sel otak pada janin dan bayi (Al-Saghir, 2004). Sementara Asam Stearat (12,01%) menunjukkan efek netral pada darah serta mempunyai level

kolesterol LDL yang rendah. Selain itu kegunaan lain asam stearat adalah mencegah oksidasi (Swern , 1979).

Asam Linolelaidat (10,02%) merupakan isomer trans asam linoleat yang bersifat antagonistik dari asam linoleat(Makfoeld, 2002). Berdasarkan hasil penelitian Silalahi, (2002).menunjukkan bahwa keberadaan asam lemak trans(trans fatty acid/ TFA) dalam makanan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan yakni sebagai pemicu penyakit jantung koroner. Konsumsi asam lemak trans bisa menaikkan kadar low density lipoprotein(LDL), sama seperti pengaruh dari asam lemak jenuh. Akan tetapi disamping meningkatkan LDL, Asam lemak trans juga akan menurunkan high density lipoprotein (HDL), sedangkan asam lemak jenuh tidak akan mempengaruhi kadar HDL. Ditambahan lagi, Asam lemak transcenderung menaikkan lipoprotein aterogenik. Jadi efek negatif Asam lemak trans adalah lebih besar daripada asam lemak jenuh dan kolesterol. Asam lemak trans juga dapat mengurangi kemampuan tubuh mengendalikan gula darah karena dapat mengurangi respon terhadap hormon insulin. Dari segi gizi, asam palmitat (2,64 %) merupakan sumber kalori penting namun memiliki daya antioksidasi yang rendah (Ketaren, 1986).

Dokumen terkait