• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2) Korelasi Berganda dan Determinas

5.2.6 Perspektif Pengelolaan Lingkungan Dalam Pembangunan Berkelanjutan Berdasakan hasil analisis data diketahui adanya pengaruh signifikan antara

5.2.6.2. Analisa Ekonom

Berdasarkan hasil analisis data juga diketahui bahwa ternyata mitigasi banjir harus dilakukan dengan tidak mengesampingkan adanya dampak ekonomi dari mitigasi banjir. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa pembangunan berkelanjutan

mengacu pada tiga dimensi yang harus terpenuhi secara simultan yaitu dimensi ekonomi, sosial dan kesejahteraan sosial. Dalam ekonomi lingkungan dijabarkan bagaimana mengupayakan kegiatan ekonomi agar dapat mempertahankan bahkan meningkatkan produktivitas faktor ekologi sebagai sumber daya dalam input kegiatan ekonomi baik itu hal produksi maupun konsumsi.

Kegiatan ekonomi selalu menghasilkan eksternalitas negatif berupa residual dan pencemaran yang menyebabkan kemerosotan lingkungan hidup.Beberapa teori mengatakan bahwa penyebab semakin merosotnya lingkungan hidup selain karena faktor eksternalitas, juga karena lingkungan hidup merupakan barang umum (public goods) dan milik umum (open acces) sehingga setiap orang merasa berhak memanfaatkannya namun tak cukup merasa bertanggung jawab untuk mempertahankan keberadaannya.Dari dua kendala tersebut pulalah, kelembagaan menjadi tidak jelas sehingga pengelolaan pun menjadi tidak optimal.

Pemahaman ekonomi lingkungan tidak pernah lepas dengan pencemaran yang diakibatkan oleh kegiatan ekonomi berupa produksi dan konsumsi. Kegiatan ekonomi selalu memanfaatkan sumber daya alam, semakin besarnya sumber daya alam yang tersedia maka akan semakin memperbesar kegiatan ekonomi. Besarnya kegiatan ekonomi juga akan menyebabkan residual bahkan kemerosotan pada lingkungan semakin besar pula. Kemerosotan lingkungan dan sumber daya alam yang menjadi berkurang akibat pencemaran tersebut juga akan memperlambat kegiatan ekonomi. Dari pemaparan tersebut maka kegiatan ekonomi dan lingkungan sangat mempengaruhi satu sama lain. Sehingga pengelolaan lingkungan dengan memperhitungkan biaya lingkungan dalam kegiatan ekonomi menjadi hal yang mutlak.

Upaya pembangunan berkelanjutan dimana kesejahteraan yang dinikmati oleh masyarakat tak hanya untuk saat ini, namun juga untuk masa-masa mendatang oleh generasi-generasi selanjutnya, akan sangat mungkin tercapai bila dilakukan penerapan ekonomi lingkungan. Sebuah konsep proses ekonomi dengan tetap mempertahankan aspek lingkungan sebagai sumber utama kegiatan produksi maupun konsumsi.

Saat ini telah dikenal konsep green economic yang banyak dikembangkan perusahaan-perusahaan baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa.Konsep green economic merupakan langkah nyata dari para pelaku ekonomi yang mulai menyadari bahwa eksistensi lingkungan sebagai penyedia sumber daya alam mutlak dipertahankan.Selain itu, biaya lingkungan yang dalam ekonomi konvesional tidak diperhitungkan dalam biaya perusahaan, kini ada pengalokasian khusus yang biasa dikenal dengan istilah Coorporate Social Responsibility (CSR) meskipun faktanya di lapangan belum optimal dan jauh dari yang diharapkan.Dalam masalah ini, kembali peran kelembagaan pengaturan dan pengawasan harus dioptimalkan untuk membangun keselarasan antara kegiatan ekonomi dengan kelestarian lingkungan dan sumber daya alam.

Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan,kota, bisnis,masyarakat, dsb) yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan, Menurut Brundtland Report dari PBB, (1987). Pembangunan berkelanjutan atau sustainable development

merupakan salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana

yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan (Sugandhy, Hakim, 2009).

Selanjutnya dengan berkembangnya semua sektor dalam perekonomian, khususnya industri yang mengolah sumberdaya alam, baik itu pertanian maupun industri pengolahan, maka dikhawatirkan pembangunan itu sendiri suatu saat akan mengalami stagnasi karena tidak ada lagi sumberdaya alam yang dapat digali atau sumberdaya alam yang ada sudah semakin buruk keadaannya. Sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi itu, maka laju penggunaan dan pengurasan sunberdaya alam selalu bersifat eksponensial.

Eksternalitas adalah adanya dampak positif maupun negatif yang timbul dan diterima oleh pihak lain sebagai akibat dari adanya kegiatan suatu pihak atau suatu pelaku ekonomi. Perkembangan pada akhir-akhir ini menunjukan bahwa banyak perusahan-perusahan besar yang terpaksa memasukkan biaya pengolahan limbah guna mengurangi pencemaran (eksternalitas negatif tersebut) ke dalam perhitungan biaya produksi dan sekaligus harga produk yang dihasilkannya.Kecenderungan yang terakhir ini terjadi karena pemerintah telah mulai secara aktif mengeluarkan peraturan berikut sanksinya terhadap industri-industri yang menghasilkan limbah di antaranya berupa pencabutan izin usaha dan sankisi hukum lainnya.Penegakan hukum sangat diperlukan untuk mengatasi dan mengurangi resiko dampak banjir.

Untuk mengurangi resiko banjir terhadap masyarakat juga diperlukan adanya asuransi resiko banjir yang diperuntukan bagi masyarakat yang berada di lokasi rawan banjir.Mereka yang mendapatkan layanan asuransi perluasan banjir adalah mereka yang tinggal atau mendiami sebuah rumah atau properti yang terdapat di wilayah

cakupan asuransi perluasan banjir itu sendiri.Dalam hal ini yang dimaksud dengan pengguna rumah adalah pemilik atau pun orang yang menyewa dan yang tinggal di rumah tersebut.Sama halnya dengan jenis premi di dalam asuransi lainnya, jumlah premi yang ditetapkan dalam asuransi perluasan banjir juga akan ditentukan oleh kondisi lokasi atau wilayah properti kita. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa: bila properti kita berada di wilayah yang rentan dan beresiko tinggi terhadap terjadinya banjir, maka secara otomatis premi yang kita tanggung juga akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan properti yang berada di wilayah beresiko sedang dan rendah.Nilai premi yang harus kita bayarkan juga akan dihitung berdasarkan beberapa hal, seperti: lamanya bangunan telah berdiri, jumlah lantai bangunan, lokasi bangunan dan beberapa hal yang lainnya.

Dokumen terkait