• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DAN EVALUASI

ANALISA DAN EVALUASI

A. Analisa Penyimpangan Biaya Operasional

Analisa biaya operasional adalah suatu analisis yang digunakan pihak yang berkepentingan, dalam hal ini pengawasan intern perusahaan dengan cara membandingkan anggaran dengan realisasinya untuk mengukur hasil – hasil dari suatu kegiatan yang dilakukan.

Perbandingan ini menunjukkan apakah penyimpangan tersebut bersifat menguntungkan atau merugikan dan juga dilengkapi dengan faktor – faktor apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan tersebut. Berikut ini analisis penyimpangan biaya operasional perusahaan pada CV. RAHMAT P. SIANTAR. 1. Biaya – biaya yang dikeluarkan oleh CV. RAHMAT P. SIANTAR adalah :

Beban pembelian bahan Beban gaji karyawan Beban pemeliharaan Beban ATK

Beban transport Beban rumah tangga Beban listrik

Beban air dan Beban telepon

2. Adapun anggaran dan realisasi biaya operasional dan laporan laba rugi CV. RAHMAT P. SIANTAR disajikan dalam tabel 3.1 dan tabel 3.2.

Tabel 3.1

CV. RAHMAT P. SIANTAR

Anggaran dan Realisasi Biaya Operasional 1 – 31 Januari 2008 URAIAN ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) Penjualan 50.000.000,- 49.200.000,- Biaya operasional :

Beban pembelian bahan Beban gaji karyawan Beban pemeliharaan Beban ATK

Beban transportasi Beban rumah tangga Beban listrik Beban air Beban telepon 23.000.000,- 12.000.000,- 1.150.000,- 125.000,- 1.600.000,- 2.700.000,- 350.000,- 185.000,- 300.000,- 22.840.000,- 12.000.000,- 1.000.000,- 120.000,- 1.500.000,- 2.500.000,- 337.000,- 182.000,- 291.000,- Total biaya operasional 41.410.000,- 40.770.000,-

Laba 8.590.000,- 8.430.000,-

Dari tabel 3.1 dapat kita ketahui bahwa sesungguhnya tujuan perusahaan belum tercapai sepenuhnya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan oleh CV. RAHMAT P. SIANTAR, dianggarkan akan memperoleh laba sebesar Rp. 8.590.000,- namun pada data tabel 3.1 dapat kita lihat bahwa telah direalisasi hanya sebesar Rp. 8.430.000,- sehingga terdapat penyimpangan laba yang bersifat negatif. Hal ini disebabkan oleh faktor – faktor seperti : tingkat pendapatan masyarakat, tingkat selera masyarakat, dan tingkat kebutuhan masyarakat yang mempengaruhi penjualan. Namun penyimpangan yang terjadi pada laba tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap posisi keuangan perusahaan, karena pada anggaran biaya operasional secara agregat atau menyeluruh telah mengalami penyimpangan positif dimana biaya yang dianggarkan tidak semuanya habis direalisasikan.

Tabel 3.2

CV. RAHMAT P. SIANTAR Laporan Laba Rugi

Periode 1 – 31 Januari 2008 ( Rp )

Penjualan 49.200.000,- Biaya Operasional :

Beban pembelian bahan 22.840.000,- Beban gaji karyawan 12.000.000,-

Beban pemeliharaan 1.000.000,- Beban ATK 120.000,- Beban transportasi 1.500.000,- Beban rumah tangga 2.500.000,- Beban listrik 337.000,- Beban air 182.000,- Beban telepon 291.000,-

Total Biaya Operasional 40.770.000,-

Laba 8.430.000,-

Sumber CV. RAHMAT P. SIANTAR 2008

Dari tabel 3.2 diatas dapat diketahui bahwa dengan penjualan sebesar Rp. 49.200.000,- maka diperoleh laba sebesar Rp. 8.430.000,- dengan total biaya operasional sebesar Rp. 40. 770 .000,-

3. Penyimpangan – penyimpangan yang terjadi pada anggaran dan realisasi biaya – biaya operasional pada CV. RAHMAT P. SIANTAR dapat kita lihat dalam rincian di bawah ini.

Penjualan

Dalam penjualan dimana yang dianggarkan sebesar Rp. 50.000.000,- sedangkan realisasi yang terjadi adalah sebesar Rp. 49.200.000,- sehingga terjadi penyimpangan berkurangnya laba perusahaan sebesar Rp. 800.000,- Beban pembelian bahan

Beban pembelian bahan yang dianggarkan sebesar Rp. 23.000.000,- ternyata dalam realisasinya sebesar Rp. 22.840.000,- terjadi penyimpangan yang menguntungkan perusahaan sebesar Rp. 160.000,-

Beban gaji karyawan

Pada beban gaji karyawan tidak terjadi penyimpangan karena jumlah realisasinya sama dengan jumlah anggarannya yaitu sebesar Rp. 12.000.000,-

Beban pemeliharaan

Pada beban pemeliharaan dimana yang dianggarkan sebesar Rp. 1.150.000,- sedangkan realisasinya sebesar Rp. 1.000.000,- sehingga terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp. 150.000,-

Beban ATK

Pada beban ATK dimana yang dianggarkan sebesar Rp. 125.000,- sedangkan realisasi adalah sebesar Rp. 120.000,- sehingga terjadi penyimpangan yang mengurangi pengeluaran perusahaan sebesar Rp. 5.000,-

Beban transportasi

Pada beban transportasi dimana yang dianggarkan untuk bulan Januari 2008 sebesar Rp. 1.600.000,- sedangkan dalam realisasinya adalah sebesar Rp. 1.500.000,- sehingga terjadi penyimpangan yang mengurangi pengeluaran perusahaan untuk memfasilitasi tarnsportasi kantor sebesar Rp. 100.000,- Beban rumah tangga

Dalam anggaran beban rumah tangga yang didanai oleh perusahaan untuk karyawan terjadi penyimpangan yang menguntungkan perusahaan sebesar Rp. 200.000,- dimana anggarannya sebesar Rp. 2.700.000,- sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp. 2.500.000,-

Beban listrik

Pada beban listrik dimana yang dianggarkan sebesar Rp. 350.000,- sedangkan dalam realisasinya adalah sebesar Rp. 337.000,- sehingga terjadi penyimpangan sebesar Rp. 13.000,-

Beban air

Pada beban air dimana dianggarkan sebesar Rp. 185.000,- sedangkan dalam realisasinya adalah sebesar Rp. 182.000,- sehingga terjadi penyimpangan sebesar Rp. 3.000,-

Beban telepon

Untuk penggunaan telepon dalam bulan Januari telah dianggarkan biaya sebesar Rp. 300.000,- sedangkan realisasinya sebesar Rp. 291.000,- sehingga terjadi penyimpangan yang menguntungkan bagi CV. RAHMAT P. SIANTAR sebesar Rp. 9.000,-

Total biaya operasional

Dari keseluruhan biaya yang telah dianggarkan maka total biaya operasional pada CV. RAHMAT P. SIANTAR adalah sebesar Rp. 41.410.000,- sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp. 40.770.000,- sehingga terjadi penyimpangan biaya yang menguntungkan sebesar Rp. 640.000,-

B. Evaluasi Penyimpangan Beban Operasional

Menurut penulis CV. RAHMAT P. SIANTAR dalam mengelola beban operasionalnya dengan menjalankan aktivitas perusahaan dimulai dari perencanaan dengan membuat anggaran sebagai alat untuk mengambil keputusan, sehingga dapat meminimalasir pemborosan atau kerugian pada perusahaan itu sendiri.

Kemudian perusahaan tersebut melakukan pengawasan pada beban yang telah dianggarkan tersebut agar dapat diketahui jumlah beban biaya operasional yang telah dianggarkan benar – benar mencapai target atau tidak. Juga dapat diketahui apakah mengalami penyimpangan dana yang menguntungkan atau penyimpangan dana yang merugikan perusahaan.

Perencanaan biaya operasional tidak sepenuhnya mencapai tujuan dari perencanaan tersebut, namun hal ini dapat dikatakan cukup baik karena dengan tercapainya tujuan perencanaan perusahaan dapat memperoleh laba walaupun laba yang diperoleh tidak sepenuhnya tercapai namun hal ini tidak mempengaruhi posisi keuangan perusahaan karena laba yang diperoleh nilainya tidak jauh berbeda dengan nilai laba yang dianggarkan.

Setelah melihat anggaran beban operasional dan realisasi beban operasional, maka penulis menilai bahwa tidak ada penyimpangan dana yang merugikan CV. RAHMAT P. SIANTAR tetapi penyimpangan dana yang menguntungkan bagi CV. RAHMAT P. SIANTAR walaupun jumlah anggaran beban operasional tidak sama dengan jumlah beban operasional yang terealisasi, penulis menilai itu wajar karena perbedaan yang terjadi nilainya tidak signifikan. Hal ini terjadi karena dalam penyusunan anggaran bulanan, CV. RAHMAT P. SIANTAR mempelajari anggaran sebelumnya sebagai tolak ukur dalam pengambilan keputusan serta pengalokasian dana yang merugikan perusahaan dapat diminimalasir.

Dalam upaya memperoleh laba yang diinginkan, banyak usaha yang dilakukan oleh perusahaan selain meminimalasir pemborosan dana perusahaan juga melakukan diferensial produk yang tadinya hanya untuk beberapa kalangan, melakukan promosi dan kerja sama dengan berbagai instansi baik swasta maupun pemerintah.

Dengan demikian penulis dapat menilai bahwa pengelolaan biaya operasional untuk bulan Januari 2008 dimulai dari perencanaan sampai pada pengawasan dapat dikatakan cukup baik. Hal ini juga didukung dari karyawan CV. RAHMAT P. SIANTAR yang mempunyai integritas dan tanggung jawab yang tinggi pada perusahaan.

Dokumen terkait