• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Biaya Operasional Pada CV. Rahmat P. Siantar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Biaya Operasional Pada CV. Rahmat P. Siantar"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PADA

CV. RAHMAT P. SIANTAR

SKRIPSI MINOR

Diajukan Oleh : DEDY IRMAN SAHPUTRA

042101099

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI MINOR

NAMA : DEDY IRMAN SAHPUTRA

NIM : 042101099

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III

JUDUL : ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PADA

CV. RAHMAT P. SIANTAR

Tanggal : ………2008 Dosen Pembimbing

(Drs. Hotmal Ja’far MM)

NIP. 131 127 372

Tanggal : ………2008 Ketua Program Studi

(Prof. Dr. Paham Ginting SE, MS)

NIP. 131 417 461

Tanggal : ………2008 Dekan

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah hirrobbil ‘alamin, penulis lafazkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Karunia dan RidhoNya kepada Penulis sehingga mampu menyelesaikan Skripsi Minor yang berjudul “Analisis Biaya Operasional Pada CV. RAHMAT P. SIANTAR”. Merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Jurusan Keuangan Universitas Sumatera Utara, Medan.

Penyelesaian Skripsi Minor ini merupakan bantuan, dukungan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak Usaha CV. Rahmat P. Siantar, Dosen Pembimbing, dan Dosen Pengajar Universitas Sumatera Utara yang berkaitan dengan penyusunan Skripsi Minor ini.

Kesempatan yang baik ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibunda tercinta Yusrina Hasibuan, S. PD dan Ayahanda tersayang Ir.

(4)

2. Kelurga Besar Atok dan Nenek tercinta dan tersayang, Uwak, Ibu dan mamak terima kasih atas bimbingan dan motivasi kepada penulis hingga mampu menyelesaikan kuliah ini.

3. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga,MEc

4. Ketua Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Dr. Paham Ginting SE.MS

5. Sekretaris Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Bapak Syafrizal Helmi Situmorang. SE.MSi

6. Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan membimbing penulis hingga selesai, Bapak Drs. Hotmal Ja’far MM.

7. Bapak Zubir Hasibuan yang telah berkenan memberikan kesempatan riset, serta kebaikannya yang lainnya dalam pelaksanaan riset, dan pemberian informasi yang akurat dan baik yang dibutuhkan oleh penulis.

8. Seluruh Dosen Khususnya Program Study Keuangan yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama aktif belajar mengajar dimasa perkuliahan.

9. Teristimewa buat Baba Liong paling Bawelll se-dunia...., atas dukungan, bimbingan dan nesehat-nasehat dari Bawelll. Thank’s berat karena Bawel, penulis akhirnya bisa menyelesaikan kuliahnya, walaupun Bawelll jauh disana, Bawelll tetap selalu ada buat nemanin penulis (Always Forever....).

(5)

10. Buat sobat penulis di Keuangan Groub B stambuk 2004, buat Ijol, Alvi, Setiadi, Rizky (buta), Rizky Dani, Iqbal, Andre (cange) dan Sutan (sukses semuanya ya coy....), o ya, ne bagian cewek-ceweknya Inggrit, Winda, Tari, Hesti dan Chika (makasih youu...).

11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari dalam penyelesaian Skripsi Minor ini masih ada kekurangan untuk menjadi lebih baik, yang karena keterbatasan pengetahuan dan waktu. Maka, penulis memohon kritik dan saran yang bersifat perbaikan dalam penyusunan selanjutnya.

Akhir kata, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membutuhkan. Semoga Allah SWT selalu melindungi, memberikan Rahmat, Karunia, Rizky serta Keridhoan kepada kita semua.

Amiiinnnnnn...

Medan, ...2008

Wassalam

DEDY IRMAN SAHPUTRA

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Metodologi Penelitian ... 4

1. Lokasi Penelitian ... 4

2. Sumber Data ... 4

3. Teknik Pengumpulan Data ... 5

4. Metode Analisis ... 5

BAB II : GAMBARAN UMUM A. Profil Perusahaan ... 6

1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 6

2. Struktur Organisasi ... 7

B. Defenisi Beban Biaya Operasional ... 11

C. Defenisi Dan Klasifikasi Biaya ... 11

(7)

D. Defenisi Dan Jenis-Jenis Biaya Operasional ... 15

E. Manfaat Data Biaya Operasional ... 18

F. Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional ... 22

BAB III : ANALISA DAN EVALUASI ... 31

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 39

A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 40

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2. 1 Realisasi Biaya Operasional

Per 1 – 31 Januari 2008 ... 21 3. 1 Anggaran dan Realisasi Biaya Operasional

Per 1 – 31 Januari 2008 ... 32 3. 2 Laporan Laba / Rugi

Per 1 – 31 Januari 2008 ... 33

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada Era Globalisasi banyak berkembangnya dunia usaha umumnya, maka banyak perusahaan – perusahaan yang berkembang menjadi perusahaan lebih besar. Sehubungan dengan perkembangan perusahan tersebut, maka kegiatan yang ada di dalam perusahaan menjadi bertambah banyak, baik jenis kegiatan maupun jumlah kegiatan yang di laksanakan. Jika di dalam suatu perusahaan kecil, jenis dan jumlah kegiatan yang di lakukan sangat terbatas sehingga akan mudah untuk di rencanakan dan di awasi, maka tidaklah demikian dengan perusahaan besar. Setiap perusahaan yang bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa pada umumnya bertujuan untuk memperoleh kelangsungan hidup perusahaan serta pertumbuhan usaha yang semakin baik.

Tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai melalui suatu kegiatan usaha yang dilaksanakan berdasarkan sistem perencanaan penyusunan dan pengawasan pelaksanaan penggunaan biaya operasional yang baik, sehingga pencapaian tujuan tersebut dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Oleh sebab itu, suatu kegiatan perusahaan tersebut tidak menjadi sesederhana perusahaan yang belum berkembang.

Perencanaan Penyusunan biaya operasional merupakan tindakan yang menggunakan asumsi – asumsi mengenai masa yang akan datang sesuai dengan tujuan perusahaan yang diinginkan. ( Nafarin, 2004 : 04 )

(11)

Untuk mengantisipasi agar perusahaan tersebut tidak mengalami sesederhana perusahaan yang belum berkembang, maka setiap perusahaan harus memiliki perencanaan penyusunan dan pengawasan pelaksanaan yang dapat mengefektifkan dan mengefesiensikan kegiatan operasionalnya.

Biaya operasional merupakan laporan perusahaan yang harus di awasi sampai hasil pekerjaan sesuai dengan rencana dan tujuan operasi perusahaan.

Perusahaan ini merupakan usaha yang bergerak pada bidang kontraktor, supplier dan percetakan. Dalam pelaksanaan oprasional usahanya tersebut, pemilik usaha belum mampu mengefisiensikan biaya operasional yang dibutuhkan. Sehingga mengalami pembengkakan biaya di luar rencana yang di pikirkan.

Melalui latar belakang masalah di atas, maka penulis mengambil kesimpulan pembahasan untuk memilih judul “ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PADA CV. RAHMAT P. SIANTAR”.

B. Perumusan Masalah

Sebagai bahan memperjelas permasalahan yang di jadikan sebagai dasar penulisan skripsi minor ini, maka penulis dapat merumuskan permasalahan tersebut dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

(12)

Apakah Pengawasan Pelaksanaan Biaya Operasional pada CV. RAHMAT P. Siantar ini dapat dilakukan dengan baik dan tepat ?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Mengetahui seberapa jauh penerapan perencanaan dan pengawasan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan dan sebagai bahan perbandingan bagi pihak yang membutuhkannya.

Memahami apakah pengawasan pelaksanaan biaya operasional pada CV. RAHMAT P. Siantar ini telah dilakukan dengan baik dan tepat.

Mengetahui perencanaan dan penyusunan biaya operasional pada CV. RAHMAT P. Siantar yang telah di susun dengan baik dapat dilaksanakan dengan optimal.

Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Program Diploma III Jurusan Keuangan Universitas Sumatera Utara.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat di peroleh penulis dari hasil penelitian melalui Laporan Skripsi Minor ini adalah :

Bagi Penulis

Penulis dapat memahami dan menyusun Analisis Biaya Operasional sebagai penerapan ilmu perkuliahan .

(13)

Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan setiap pengambilan langkah untuk perencanaan dan penyusunan serta pengawasan biaya operasional perusahaan pada masa yang akan datang, sehingga perusahaan dapat mengalami perkembangan. Bagi Pendidikan

Sebagai informasi dan perbandingan bagi rekan – rekan yang akan melakukan penelitian pada masa mendatang.

D. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang penulis pergunakan dalam penyusunan Skripsi Minor ini meliputi empat metode penelitian, diantaranya :

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis berada di Jl. Ahmad Yani No. 211 P. Siantar.

2. Sumber Data

Data Primer

Data yang di peroleh langsung dari perusahaan pada lokasi riset dengan melakukan wawancara kepada pimpinan dan karyawan, yang dilakukan dari awal sampai penyusunan laporan berakhir di CV. RAHMAT P. Siantar. Data Sekunder

(14)

3. Teknik Pengumpulan Data Pengamatan ( Observation )

Pengamatan secara langsung terhadap perusahaan dengan mengamati langsung terhadap kegiatan pada CV. RAHMAT P. Siantar.

Wawancara ( Interview )

Merupakan wawancara langsung kepada pemilik atau pimpinan usaha dan karyawan untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penyusunan laporan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung.

Studi Pustaka ( Library Research )

Pengumpulan data dan informasi dari buku – buku dan referensi yang berkaitan dengan penelitian.

4. Metode Analisis

Metode Analisis Deskriptif

Merupakan teknik dengan cara mengumpulkan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai pengumpulan data, penyusunan dan analisis data.

Metode Analisis Kuantitatif

Merupakan Data yang dinyatakan dalam bentuk jumlah yang dapat dihitung secara penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dalam Analisis Biaya Operasional agar selanjutnya dapat diambil suatu keputusan.

(15)

BAB II

CV. RAHMAT P. SIANTAR

A. Profil Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Pengaruh prekonomian dan kebutuhan hidup serta untuk menjadikan kehidupan yang lebih baik dan layak, maka pada tahun 1990 pemilik usaha yang bernama Bapak Zubir memutuskan untuk membuka usaha yang awalnya hanya bergerak pada Bidang Percetakan yang terletak di Jalan Karya Gg. Setia No. 8 Medan yang di beri dengan Nama Usaha UD. RAHMAT.

(16)

2. Struktur Organisasi

Setiap usaha tentunya mempunyai struktur organisasi. Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menggambarkan bentuk susunan kepegawaian yang terdapat di dalam suatu lingkungan organisasi / instansi tersebut.

Menurut Adisaputra dan Asri ( 2003 : 32 ) bahwa pentingnya struktur organisasi mencerminkan :

Pembagian wewenang dan tanggung jawab masing – masing jabatan sesuai dengan keahliannya.

Pembagian tugas operasional pemasaran, produksi, keuangan dan administrasi ke dalam berbagai jabatan yang di bentuk oleh perusahaan tersebut.

Hubungan komando dan koordinasi antara berbagai jabatan / posisi yang ada dalam organisasi.

Sedangkan Supriyono ( 2000 : 7 ) memberikan defenisi struktur organisasi sebagai berikut :

Struktur organisasi adalah struktur yang di bentuk untuk menentukan posisi, wewenang , kewajiban, tanggung jawab serta hubungan antar manajer di dalam perusahaan.

Dengan demikian struktur organisasi merupakan alat untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Struktur organisasi dapat di defenisikan sebagai mekanisme yang menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan – hubungan diantara fungsi bagian – bagian, atau posisi – posisi, maupun orang – orang yang menunjukan kedudukan, tugas – tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi. Dengan adanya struktur organisasi, maka seorang pimpinan dan bawahannya dapat melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab dengan baik.

(17)

Adapun tujuan dari struktur organisasi dalam sebuah perusahaan adalah sebagai berikut :

Untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan / pekerjaan Untuk membagi kerja yang khusus pada tiap – tiap bagian

Untuk mencegah terjadinya penumpukan pekerjaan pada satu bagian saja Untuk mempermudah kerja sama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Bagan struktur organisasi CV. RAHMAT P. SIANTAR dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Pengawas / Supervisor Pimpinan / Pemilik Usaha

Bagian Administrasi

Bagian Keuangan Bagian

Operasional

Bagian Gudang

(18)

Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab masing – masing bagian di dalam struktur organisasi ini adalah sebagai berikut :

1. Pimpinan ( Pemilik Usaha )

Dalam menjalankan operasi usaha, pemilik usaha sekaligus pimpinan bertugas sebagai berikut :

Penggerak dalam menjalankan kegiatan usaha untuk mencapai tujuan yang telah di rencanakan dan ditetapkan.

Memimpin, mengkoordinir, mengawasi seluruh kegiatan perusahaan serta pelaksanaannya.

Bertanggung jawab atas maju mundurnya perusahaan.

Menentukan dan mengambil kebijakan dalam rangka memperlancar jalannya kegiatan perusahaan.

Melakukan tindakan – tindakan yang berhubungan dengan pemasok, pembukuan atau keuangan dan negosiator.

Dan lain – lain yang mempunyai sifat yang mengatasnamakan usaha. 2. Pengawas ( Supervisor )

Adapun yang menjadi tugas seorang supervisor adalah :

Mengawasi kegiatan karyawan sesuai dengan bagian masing – masing untuk memperlancar proses produksi.

Membantu pemilik dalam melayani konsumen ketika pemilik usaha sedang melakukan aktivitas keluar.

(19)

Memenuhi kebutuhan karyawan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab masing –masing bagian.

Membantu, mengkoordinir dan melakukan tindakan –tindakan apabila pekerja atau karyawan menghadapi hambatan dalam penyelesaian pekerjaanya.

3. Bagian Administrasi

Melaksanakan praktek penatabukuan yang baik dan teratur Bertanggung jawab langsung kepada pengawas / supervisor Menyelenggarakan administrasi yang baik dan teratur Memberikan laporan atas transaksi – transaksi keuangan. 4. Bagian Operasional

Melaksanakan kegiatan dalam pemasaran

Memberikan informasi produk yang diinginkan oleh masyarakat. 5. Bagian Keuangan

Bertanggung jawab langsung kepada pengawas / supervisor

Membuat laporan pertanggunjawaban dan pembukuan kepada pimpinan Membuat dan melaksanakan semua transaksi keuangan atas dasar kegiatan bidang usaha.

6. Bagian Gudang

(20)

B. Defenisi Beban Biaya Operasional

Banyak pendapat mengartikan beban biaya dalam beberapa istilah, seperti biaya harga perolehan, harga pokok, nilai tukar dan pengorbanan. Tetapi walau istilah yang digunakan dalam mengartikan beban berbeda – beda namun pada hakekatnya pengertian dan artinya sama.

Berikut bagaimana para ahli mendefenisikan beban biaya :

Hansen dan Mowen ( 2000 : 38 ) memberikan defenisi Beban Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang di korbankan untuk barang dan jasa yang di harapkan membawa keuntungan masa ini dan masa yang akan datang.

Sedangkan Supriyono ( 2000 : 17 ) memberikan defenisi Beban Biaya adalah suatu pengorbanan atau penyerahan sumber daya untuk tujuan tertentu yang bermanfaat bagi perusahaan.

Dari pendapat para ahli di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa beban biaya merupakan seluruh pengorbanan yang di keluarkan untuk memperoleh barang maupun jasa, dimana semuanya dapat diukur dengan nilai uang dan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan pada masa yang akan datang.

C. Defenisi Dan Klasifikasi Biaya 1. Defenisi Biaya

Biaya (Cost) merupakan istilah yang masih banyak dipergunakan oleh berbagai lapisan masyarakat dan dengan arti yang berbeda – beda.

(21)

Menurut Nafarin ( 2004 : 379 ) Biaya (Cost) adalah nilai sesuatu yang dikorbankan yang diukur dalam satuan uang untuk memperoleh aktiva yang diimbangi dengan pengurangan aktiva atau penambahan utang atau modal.

Sedangkan “Biaya (Cost) adalah jumlah yang dinyatakan dengan uang dari dana yang dikeluarkan atau harta lain yang dipindahkan, modal saham yang dikeluarkan, jasa yang diberikan, hutang yang terjadi dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang telah atau masih akan diterima”.

Selain itu, pengertian biaya secara luas mengandung 4 ( empat ) unsur antara lain : 1. Merupakan pengorbanan sumber ekonomi.

2. Diukur dengan satuan uang.

3. Yang telah terjadi atau yang akan terjadi. 4. Untuk tujuan tertentu.

2. Klasifikasi biaya

Klasifikasi biaya adalah suatu peroses pengelompokan biaya yang sistematis atas keseluruhan dari elemen – elemen yang ada dalam suatu golongan. Untuk itu penulis mengambil pengklasifikasian biaya menurut Supriyono dalam bukunya “Akuntansi Biaya” sebagai berikut :

a. Klasifikasi biaya berdasarkan fungsi pokok kegiatan perusahaan. Biaya Produksi

(22)

Biaya Administrasi Umum

Semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi umum. Biaya Pemasaran

Biaya yang diperlukan dalam rangka penjualan produksi yang sudah selesai sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas.

Biaya Keuangan

Semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan fungsi keuangan.

b. Klasifikasi biaya berdasarkan periode akuntansi.

Capital Expenditure

Yaitu apabila manfaat dari adanya pengeluaran tersebut baru dapat dinikmati pada periode akuntansi berikutnya dan pengeluaran ini akan dibebankan pada periode akuntansi yang bisa menikmati manfaat tersebut.

Revenue Expenditure

Yaitu pengeluaran dimana manfaat dari adanya pengeluaran tersebut dapat dinikmati oleh periode akuntansi yang bersangkutan dan pengeluaran ini merupakan biaya pada periode akuntansi tersebut.

c. Klasifikasi biaya berdasarkan tendensi perubahan terhadap aktifitas.

Biaya Variabel ( Variabel Cost )

Merupakan biaya – biaya yang mempunyai hubungan langsung dengan produksi.

(23)

Biaya Tetap ( Fixed Cost )

Merupakan biaya – biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh besarnya volume produksi.

Biaya Semivariable ( Semivariable Cost )

Merupakan biaya yang mempunyai hubungan dengan volume produksi.

d. Klasifikasi biaya berdasarkan objek atau pusat biaya yang dibiayai.

Biaya Langsung

Biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak diidentifikasikan kepada objek atau pusat biaya tertentu.

Biaya Tidak Langsung

Biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan kepada objek atau pusat biaya tertentu, dan manfaatnya dinikmati beberapa objek atau pusat biaya.

e. Klasifikasi biaya berdasarkan tujuan pengendalian biaya.

Biaya Terkendali

Biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pemimpin dalam jangka waktu tertentu.

Biaya Tidak Terkendali

(24)

f. Klasifikasi biaya berdasarkan tujuan pengambilan keputusan.

Biaya Relevan

Biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.

Biaya Tidak Relevan

Biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya ini tidak diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.

D. Defenisi dan Jenis – Jenis Biaya Operasional 1. Defenisi Biaya Operasional

Setelah kita mengetahui pengertian dari beban biaya dan biaya ( cost ), maka kita juga dapat mengetahui pengertian dari biaya operasional. Biaya operasional merupakan seluruh pengorbanan yang di keluarkan oleh perusahaan untuk mendanai kegiatan operasi perusahaan demi mencapai tujuan yang ingin di capai oleh perusahaan.

Di dalam pengelolaan, baik perusahaan besar maupun kecil, perusahaan swasta maupun pemerintah, yang mengejar laba atau tidak setiap harinya selalu berhadapan dengan biaya operasional yang di keluarkan. Masalah biaya operasional pada suatu perusahaan hanya dapat di pecahkan secara memuaskan bila perusahaan tersebut mempunyai pengetahuan tentang biaya yang berkaitan dengannya. Oleh karena itu penyediaan data – data sangat penting sebagai alat informasi dalam pengambilan kebijakan dan keputusan oleh manajer perusahaan

(25)

Penggolongan biaya operasional merupakan proses pengelompokan secara sistematis atas keseluruhan elemen yang ada di dalam yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi. Penggolongan biaya operasional tergantung untuk apa biaya tersebut digolongkan dan untuk apa di perlukan. Tidak ada konsepsi biaya yang dapat memenuhi berbagai macam tujuan, oleh karena itu terdapat bermacam – macam penggolongan biaya operasional.

2. Jenis – Jenis Biaya Operasional

Biaya operasional untuk perusahaan memproduksi barang jadi pada umumnya terdiri dari :

A. Biaya Administrasi Umum

Biaya administrasi umum adalah semua biaya yang terjadi serta terdapat didalam lingkungan kantor administrasi perusahaan, serta biaya – biaya lain yang sifatnya untuk keperluan perusahaan secara keseluruhan.

Biaya yang di kelompokkan ke dalam biaya administrasi umum ada 4 ( empat ) yaitu sebagai berikut :

1. Gaji dan upah yang meliputi diantaranya gaji karyawan, insentif dan bonus, premi lembur, pajak pendapatan, upah honoran dan lain – lain.

2. Kesejahteraan karyawan yang meliputi pengobatan karyawan, rekreasi dan olahraga, pendidikan dan lain – lain.

(26)

4. Biaya penyusutan aktiva tetap yang meliputi biaya pencetakan, alat tulis dan perlengkapan kantor, biaya listrik dan air, biaya telphone dan lain – lain.

B. Biaya Pemasaran

Menurut Edy ( 2000 : 15 ) Biaya pemasaran adalah biaya yang meliputi semua biaya dalam rangka kegiatan pemasaran atau kegiatan untuk menjual barang dan jasa perusahaan kepada pembeli sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya administrasi dan umum meliputi semua biaya dalam rangka melaksanakan fungsi administrasi yaitu biaya perencanaan penentuan strategi dan kebijaksanaan pengarahan dan pengendalian kegiatan agar berdaya guna dan berhasil guna. Biaya finansial adalah semua biaya dalam rangka fungsi finansial yaitu fungsi penentuan dana yang ada di perusahaan.

Sesuai dengan fungsi pemasaran, biaya pemasaran digolongkan menjadi : 1. Biaya yang menimbulkan pesanan, biaya ini meliputi semua biaya yang

terjadi untuk mencari atau menimbulkan pesanan dari pembeli kepada perusahaan yang terdiri dari :

Biaya administrasi dan advertensi, seperti pembuatan papan iklan, brosur dan iklan lewat media masa.

Biaya penjualan meliputi : gaji penjualan, komisi, bonus, biaya perjalanan dinas, gaji kantor penjualan, perlengkapan kantor penjualan, biaya telphone penjualan dan lain sebagainya.

2. Biaya untuk melayani pesanan, biaya yang terjadi dalam rangka memenuhi atau melayani pesanan yang di terima dari pembeli yang terdiri dari :

Biaya penggudangan dan penyimpanan produk jadi yang meliputi : gaji bagian gudang, reparasi dan pemeliharaan, penyusutan gudang dan peralatannya, asuransi gudang dan lain – lain.

(27)

Biaya pengepakan dan pengiriman yang meliputi : Gaji pengepakan dan pengiriman, biaya perlengkapan pengepakan dan biaya angkut barang. Biaya penagihan kredit dan penagihan piutang

Biaya administrasi penjualan yang meliputi : gaji bagian administrasi penjualan, perlengkapan kantor dan lain – lain.

E. Manfaat Data Biaya Operasional

Data beban biaya tersebut berhubungan dengan masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Beban biaya yang di kumpulkan sesuai dengan yang digolongkan atau klasifikasi yang diinginkan, kemudian disajikan dan di analisa, akan sangat bermanfaat bagi manajemen. Data tersebut dapat di manfaatkan oleh manajemen untuk berbagai tujuan.

Manfaat dari data Biaya Operasional antara lain sebagai berikut : 1. Untuk tujuan – tujuan pengawasan

(28)

2. Membantu dalam penentuan harga

Penentuan harga jual yang menguntungkan dapat di lakukan untuk suatu periode yang diinginkan, melalui pengetahuan tentang data biaya dan volume penjualan masa yang lalu. Pada suatu perencanaan, pengetahuan tentang data biaya yang akan datang dan perkiraan fluktuasi produksi dan penjualan akan mempengaruhi manajemen dalam pembuatan strategi harga. Harga jual yang ditentukan tentu saja diusahakan harga jual yang minimal menutupi seluruh beban biaya yang terjadi. Memang diakui bahwa ramalan tentang permintaan dan penawaran masih memegang peranan yang penting dalam penentuan harga.

3. Untuk menghitung rugi laba periodik

Perhitungan rugi laba periodik suatu perusahaan dilakukan dengan jelas dengan mempertemukan ( match ) antar penghasilan ( dalam hal ini hasil penjualan ) dengan biaya – biaya yang terjadi “expired” dalam suatu dasar perhitungan yang sama dan konsisten.

4. Untuk pengendalian beban

Yang dimaksud dengan pengendalian dalam hal ini adalah pengendalian melalui akuntansi pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem akuntansi yang di susun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya penghasilan sesuai dengan bidang pertanggungjawaban dalam organisasi. Dengan demikian seseorang harus mempertanggungjawabkan tindakannya sesuai dengan kedudukannya.

(29)

5. Untuk pengambilan keputusan

Data beban biaya sangat di perlukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan. Beberapa hal yang perlu dalam membuat suatu keputusan, bahwa kita memerlukan data yang dapat diukur, dianalisis dengan tepat dan kemungkinan untuk di laksanakan.

Langkah – langkah itu meliputi :

Penentuan masalah, misalnya mengganti mesin yang baru dengan mesin yang lama, menutup salah satu bagian dari perusahaan dan sebagainya. Mengenal dengan baik kemungkinan atau alternatif – alternatif yang ada. Menetapkan data beban biaya yang relevan dengan keputusan yang akan diambil dan masalahnya, karena tidak semua data beban biaya relevan dengan masalahnya.

Mengevaluasi data dengan metode yang berkaitan dengan alternatif atau evaluasi yang bagaimana seharusnya di buat.

(30)

Untuk mengetahui biaya operasional CV. RAHMAT P. SIANTAR yang telah terealisasi untuk bulan Januari 2008 dapat kita lihat dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 2. 1

CV. RAHMAT P. SIANTAR Realisasi Biaya Operasional

Total Biaya Operasional 40.770.000,-

Sumber CV. RAHMAT P. SIANTAR 2008

21

(31)

1. Perencanaan Biaya Operasional

Setiap perusahaan harus menyiapkan suatu perencanaan yang merupakan suatu usaha untuk merumuskan suatu tujuan – tujuan dan menyusun program operasi yang lengkap dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Termasuk pula proses penentuan strategi yang di susun untuk jangka pendek dan jangka panjang. Tanpa adanya suatu perencanaan yang baik, kemungkinan besar perusahaan akan mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut.

Pengertian perencanaan menurut Nafarin ( 2000 : 3 ) menyebutkan :

Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Sedangkan L Draff ( 2002 : 9 ) mendefinisikan sebagai berikut :

Perencanaan merupakan penentuan sasaran sebagai pedoman kinerja organisasi di masa depan dan penetapan tugas – tugas serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi.

Dari beberapa pengertian di atas dapat diketahui bahwa perencanaan merupakan penetapan suatu cara bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan atau dalam arti menetapkan suatu program terlebih dahulu sebelum program tersebut di jalankan. Dengan kata lain perencanaan adalah di mana setiap orang harus terlebih dahulu berfikir tentang apa yang akan dilaksanakannya serta bertanggung jawab terhadap kegiatan yang di lakukan, sehingga di harapkan tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

(32)

Perencanaan biaya operasional dianggap sebagai suatu kumpulan keputusan – keputusan dan mencakup hal – hal yang berhubungan dengan biaya operasional di masa yang akan datang. Tujuan utama perencanaan biaya operasional adalah untuk melihat program – program dan penentuan – penentuan biaya operasional sekarang dan akan datang agar dapat digunakan untuk meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik.

Perencanaan biaya operasional memiliki beberapa tujuan diantaranya :

Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan lingkungan.

Membantu dalam kristalisasi penyesuaian masalah utama.

Memungkinkan manajer dalam memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.

Membantu penetapan tanggung jawab lebih tepat. Memberi cara perintah dalam operasi

Memudahkan dalam melakukan koordinasi antar organisasi

Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami. Menghemat waktu usaha dan dana.

(33)

Anggaran Biaya Operasional

Anggaran atau budget merupakan rencana yang dituangkan dalam angka yang akan dicapai perusahaan di masa yang akan datang. Anggaran di buat dan di susun secara berulang – ulang atau secara kontiniu oleh perusahaan. Anggaran dapat di gunakan sebagai peralatan pengawasan yang sangat luas di gunakan baik dalam hal bisnis maupun dalam pemerintah. Dalam anggaran tersebut di buat ikhtisar hasil yang akan di harapkan dan pengeluaran yang disediakan untuk mencapai hal tersebut. Defenisi dari anggaran itu sendiri menurut para ahli adalah sebagai berikut :

Menurut Edy ( 2004 : 144 ) Anggaran rencana yang terorganisasi dan menyeluruh, dinyatakan dalam unit moneter untuk operasi dan sumber daya suatu perusahaan selama periode tertentu di masa yang akan datang.

Menurut Adisaputro dan Asri ( 2003 : 6 ) memberikan rumusan pengertian anggaran sebagai berikut :

Anggaran merupakan suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan manajemen dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan, artinya bahwa anggaran di susun dengan sengaja dan sungguh – sungguh dalam bentuk tertulis dan di susun dengan urutan dan berdasarkan suatu logika.

Nafarin ( 2004 : 12 ) mendefenisikan Anggaran adalah suatu rencana periodik yang di susun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran ( budget ) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan dalam satuan uang.

(34)

Dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan faktor – faktor berikut : Pengetahuan tentang tujuan kebijaksanaan umum perusahaan.

Data – data waktu yang lalu.

Kemungkinan perkembangan ekonomi.

Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing dan gerak – gerik pesaing. Penelitian untuk pengembangan perusahaan.

Adapun beberapa hal yang perlu ditentukan dari perumusan tersebut yaitu : Bahwa anggaran tersebut harus bersifat formil yaitu anggaran di susun dengan sengaja dan sungguh – sungguh dalam bentuk tertulis, sehingga diketahui semua pihak yang terlibat dalam operasi perusahaan.

Rencana kerja yang sistematis artinya di buat secara berurutan dan berdasarkan suatu logika hitungan, dengan kata lain dapat dilaksanakan dan dicapai.

Menganalisa tentang apa yang terjadi secara cermat, untuk itu setiap manajer di harapkan pada tanggung jawab untuk mengambil keputusan berdasarkan beberapa asumsi tertentu mengenai jasa yang akan datang berdasarkan periode yang lalu.

Merupakan pencerminan tujuan, dimana untuk mencapai tujuan perusahaan dapat di lihat melalui anggaran. Tetapi perlu ditekankan bahwa anggaran bukanlah tujuan yang dicapai, melainkan hanya sebatas cerminan dari tujuan perusahaan.

(35)

Langkah – langkah yang harus di ikuti dalam penganggaran meliputi : Penetapan tujuan.

Pengevaluasian sumber daya yang tersedia.

Negoisasi antar pihak – pihak yang terlibat mengenai angka – angka penganggaran.

Pengkoordinasian dan peninjauan komponen. Persetujuan akhir.

Pendistribusian anggaran yang disetujui.

Tujuan dan Manfaat Anggaran

Anggaran diperlukan karena ada tujuan dan manfaatnya. Tujuan dan manfaat anggaran dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tujuan Anggaran

Adapun tujuan anggaran yang dikemukakan oleh Nafarin ( 2004 : 12 ) adalah :

Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana.

Memberikan batasan atas jumlah dana yang di cari dan digunakan.

Merinci jenis sumber dana yang di cari maupun jenis investasi dana, sehingga dapat memudahkan pengawasan.

Merasionalkan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Menyempurnakan rencana yang telah di susun, karena dengan adanya anggaran lebih jelas dan nyata terlihat.

(36)

2. Manfaat Anggaran

Adapun manfaat anggaran yang dikemukakan oleh Nafarin ( 2004 : 12 ) adalah sebagai berikut :

Dengan adanya anggaran maka sasaran yang dicapai perusahaan untuk jangka waktu tertentu akan menjadi jelas, baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Masing – masing tingkat manajemen akan mengetahui dengan jelas target usahanya yang harus dicapai.

Mendorong terjadinya profesionalisme dan perbaikan “managerial skill” dari setiap personil anggota organisasi karena masing – masing sudah di atur dengan jelas tugas dan tanggung jawabnya.

Dengan adanya anggaran akan memudahkan manajemen perusahaan dalam menentukan kebijakan bagi perusahaan.

Kelemahan Anggaran

Anggaran yang di susun merupakan cerminan mengenai hasil yang akan dicapai namun anggaran mempunyai beberapa kelemahan yaitu antara lain :

Anggaran di buat berdasarkan taksiran dan anggapan, sehingga mengandung unsur ketidakpastian.

Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap ( komperhensif ) dan akurat.

Bagi pihak yang merasa di paksa untuk melaksanakan anggaran dapat mengakibatkan mereka menggerut dan menentang, sehingga anggaran tidak akan efektif.

(37)

2. Pengawasan Biaya Operasional

Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen. Dengan pengawasan dapat diketahui tentang hasil yang telah dicapai. Cara yang dilakukan adalah dengan membandingkan segala sesuatu yang dijalankan dengan standard atau rencananya, serta melakukan perbaikan bilamana terjadi penyimpangan dapat merugikan perusahaan. Selain itu fungsi pengawasan mempunyai hubungan yang erat dengan perencanaan, karena suatu perencanaan yang telah ditetapkan dapat di nilai setelah dilakukan pengawasan, sehingga baik tidaknya pengawasan dari perencanaan akan dapat diketahui dengan adanya pengawasan tersebut.

Adapun fungsi pengawasan yang dikemukakan oleh R Terry ( 2000 : 10 ) sebagai berikut :

Pengawasan adalah mengukur pelaksanaan dengan tujuan – tujuan, menetukan sebab – sebab penyimpangan dan mengambil tindakan korektif bilamana perlu.

Fungsi pengawasan dilakukan dengan mengukur dan memperbaiki pelaksanaan dan operasi perusahaan. Proses pengukuran dilakukan dengan membandingkan anggaran sebagai patokan dengan realisasi yang sebenarnya terjadi.

Pengawasan biaya efektif terdiri dari 2 ( dua ) aspek yaitu : 1. Pengawasan biaya operasional

(38)

2. Pengawasan akuntansi

Pengawasan akuntansi yaitu pengawasan yang dilakukan melalui prosedur, serta catatan yang diberikan dengan pengaman harta kekayaan dan dapat dipercayai catatan finansialnya.

Pengawasan biaya operasional dilakukan pimpinan perusahaan melalui kegiatan operasional perusahaan. Namun dengan berkembangnya perusahaan pada saat sasaran hendak dicapai, maka pengawasan biaya operasional tidak dapat dipertahankan lebih lama karena hal demikian merupakan pemborosan. Oleh karena itu pengawasan operasional perlu di tambah dengan pengawasan akuntansi.

Pengawasan akuntansi adalah pengawasan yang di lakukan melalui prosedur – prosedur akuntansi dan pencatatan. Karena sasaran produk tertuju pada pengelompokkan biaya, maka perhatian yang lebih besar tertuju pada sistem pencatatan yang dapat mengembangkan pertanggungjawaban biaya – biaya dan arus pekerjaan, serta memberikan laporan singkat tentang hal – hal yang berkaitan dengan pengawasan dan laporan statistik untuk mengetahui perkembangan orang – orang yang bertanggung jawab atas beban, apakah melaksanakan tugasnya sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan atau tidak.

(39)

Tujuan Pengawasan Biaya Operasional

Tujuan utama pengawasan biaya operasional adalah mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan yang sesuai dengan yang dianggarkan sebelumnya. Untuk dapat merealisasikan tujuan utama tersebut maka pengawasan biaya operasional pada tahap pertama bertujuan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi – instruksi yang di keluarkan. Tahap berikutnya untuk mengetahui kelemahan serta kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana operasi. Pengawasan biaya operasional yang benar – benar efektif bila dapat merealisasikan tujuan sistem pengawasan biaya operasional, setidaknya harus dapat dengan segera melaporkan adanya deviasi dari rencana operasi.

Suatu sistem pengawasan biaya operasional yang efektif harus dapat segera melaporkan penyimpangan – penyimpangannya, sehingga berdasarkan penyimpangan tersebut dapat di ambil tindakan untuk pelaksanaan selanjutnya agar pelaksanaan keseluruhan benar – benar dapat sesuai atau mendekati apa yang direncanakan sebelumnya.

Pengawasan biaya operasional memiliki manfaat bagi suatu organisasi perusahaan yaitu :

Dapat dengan sesegera mungkin melaporkan penyimpangan – penyimpangan biaya operasional.

Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif.

(40)

BAB III

ANALISA DAN EVALUASI

A. Analisa Penyimpangan Biaya Operasional

Analisa biaya operasional adalah suatu analisis yang digunakan pihak yang berkepentingan, dalam hal ini pengawasan intern perusahaan dengan cara membandingkan anggaran dengan realisasinya untuk mengukur hasil – hasil dari suatu kegiatan yang dilakukan.

Perbandingan ini menunjukkan apakah penyimpangan tersebut bersifat menguntungkan atau merugikan dan juga dilengkapi dengan faktor – faktor apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan tersebut. Berikut ini analisis penyimpangan biaya operasional perusahaan pada CV. RAHMAT P. SIANTAR. 1. Biaya – biaya yang dikeluarkan oleh CV. RAHMAT P. SIANTAR adalah :

Beban pembelian bahan Beban gaji karyawan Beban pemeliharaan Beban ATK

Beban transport Beban rumah tangga Beban listrik

Beban air dan Beban telepon

(41)

2. Adapun anggaran dan realisasi biaya operasional dan laporan laba rugi CV. RAHMAT P. SIANTAR disajikan dalam tabel 3.1 dan tabel 3.2.

Tabel 3.1

CV. RAHMAT P. SIANTAR

Anggaran dan Realisasi Biaya Operasional 1 – 31 Januari 2008 Total biaya operasional 41.410.000,- 40.770.000,-

Laba 8.590.000,- 8.430.000,-

(42)

Dari tabel 3.1 dapat kita ketahui bahwa sesungguhnya tujuan perusahaan belum tercapai sepenuhnya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan oleh CV. RAHMAT P. SIANTAR, dianggarkan akan memperoleh laba sebesar Rp. 8.590.000,- namun pada data tabel 3.1 dapat kita lihat bahwa telah direalisasi hanya sebesar Rp. 8.430.000,- sehingga terdapat penyimpangan laba yang bersifat negatif. Hal ini disebabkan oleh faktor – faktor seperti : tingkat pendapatan masyarakat, tingkat selera masyarakat, dan tingkat kebutuhan masyarakat yang mempengaruhi penjualan. Namun penyimpangan yang terjadi pada laba tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap posisi keuangan perusahaan, karena pada anggaran biaya operasional secara agregat atau menyeluruh telah mengalami penyimpangan positif dimana biaya yang dianggarkan tidak semuanya habis direalisasikan.

Tabel 3.2

CV. RAHMAT P. SIANTAR Laporan Laba Rugi

Total Biaya Operasional

40.770.000,-Laba

8.430.000,-Sumber CV. RAHMAT P. SIANTAR 2008

(43)

Dari tabel 3.2 diatas dapat diketahui bahwa dengan penjualan sebesar Rp. 49.200.000,- maka diperoleh laba sebesar Rp. 8.430.000,- dengan total biaya operasional sebesar Rp. 40. 770 .000,-

3. Penyimpangan – penyimpangan yang terjadi pada anggaran dan realisasi biaya – biaya operasional pada CV. RAHMAT P. SIANTAR dapat kita lihat dalam rincian di bawah ini.

Penjualan

Dalam penjualan dimana yang dianggarkan sebesar Rp. 50.000.000,- sedangkan realisasi yang terjadi adalah sebesar Rp. 49.200.000,- sehingga terjadi penyimpangan berkurangnya laba perusahaan sebesar Rp. 800.000,- Beban pembelian bahan

Beban pembelian bahan yang dianggarkan sebesar Rp. 23.000.000,- ternyata dalam realisasinya sebesar Rp. 22.840.000,- terjadi penyimpangan yang menguntungkan perusahaan sebesar Rp. 160.000,-

Beban gaji karyawan

Pada beban gaji karyawan tidak terjadi penyimpangan karena jumlah realisasinya sama dengan jumlah anggarannya yaitu sebesar Rp. 12.000.000,-

Beban pemeliharaan

(44)

Beban ATK

Pada beban ATK dimana yang dianggarkan sebesar Rp. 125.000,- sedangkan realisasi adalah sebesar Rp. 120.000,- sehingga terjadi penyimpangan yang mengurangi pengeluaran perusahaan sebesar Rp. 5.000,-

Beban transportasi

Pada beban transportasi dimana yang dianggarkan untuk bulan Januari 2008 sebesar Rp. 1.600.000,- sedangkan dalam realisasinya adalah sebesar Rp. 1.500.000,- sehingga terjadi penyimpangan yang mengurangi pengeluaran perusahaan untuk memfasilitasi tarnsportasi kantor sebesar Rp. 100.000,- Beban rumah tangga

Dalam anggaran beban rumah tangga yang didanai oleh perusahaan untuk karyawan terjadi penyimpangan yang menguntungkan perusahaan sebesar Rp. 200.000,- dimana anggarannya sebesar Rp. 2.700.000,- sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp. 2.500.000,-

Beban listrik

Pada beban listrik dimana yang dianggarkan sebesar Rp. 350.000,- sedangkan dalam realisasinya adalah sebesar Rp. 337.000,- sehingga terjadi penyimpangan sebesar Rp. 13.000,-

(45)

Beban air

Pada beban air dimana dianggarkan sebesar Rp. 185.000,- sedangkan dalam realisasinya adalah sebesar Rp. 182.000,- sehingga terjadi penyimpangan sebesar Rp. 3.000,-

Beban telepon

Untuk penggunaan telepon dalam bulan Januari telah dianggarkan biaya sebesar Rp. 300.000,- sedangkan realisasinya sebesar Rp. 291.000,- sehingga terjadi penyimpangan yang menguntungkan bagi CV. RAHMAT P. SIANTAR sebesar Rp. 9.000,-

Total biaya operasional

Dari keseluruhan biaya yang telah dianggarkan maka total biaya operasional pada CV. RAHMAT P. SIANTAR adalah sebesar Rp. 41.410.000,- sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp. 40.770.000,- sehingga terjadi penyimpangan biaya yang menguntungkan sebesar Rp. 640.000,-

B. Evaluasi Penyimpangan Beban Operasional

(46)

Kemudian perusahaan tersebut melakukan pengawasan pada beban yang telah dianggarkan tersebut agar dapat diketahui jumlah beban biaya operasional yang telah dianggarkan benar – benar mencapai target atau tidak. Juga dapat diketahui apakah mengalami penyimpangan dana yang menguntungkan atau penyimpangan dana yang merugikan perusahaan.

Perencanaan biaya operasional tidak sepenuhnya mencapai tujuan dari perencanaan tersebut, namun hal ini dapat dikatakan cukup baik karena dengan tercapainya tujuan perencanaan perusahaan dapat memperoleh laba walaupun laba yang diperoleh tidak sepenuhnya tercapai namun hal ini tidak mempengaruhi posisi keuangan perusahaan karena laba yang diperoleh nilainya tidak jauh berbeda dengan nilai laba yang dianggarkan.

Setelah melihat anggaran beban operasional dan realisasi beban operasional, maka penulis menilai bahwa tidak ada penyimpangan dana yang merugikan CV. RAHMAT P. SIANTAR tetapi penyimpangan dana yang menguntungkan bagi CV. RAHMAT P. SIANTAR walaupun jumlah anggaran beban operasional tidak sama dengan jumlah beban operasional yang terealisasi, penulis menilai itu wajar karena perbedaan yang terjadi nilainya tidak signifikan. Hal ini terjadi karena dalam penyusunan anggaran bulanan, CV. RAHMAT P. SIANTAR mempelajari anggaran sebelumnya sebagai tolak ukur dalam pengambilan keputusan serta pengalokasian dana yang merugikan perusahaan dapat diminimalasir.

(47)

Dalam upaya memperoleh laba yang diinginkan, banyak usaha yang dilakukan oleh perusahaan selain meminimalasir pemborosan dana perusahaan juga melakukan diferensial produk yang tadinya hanya untuk beberapa kalangan, melakukan promosi dan kerja sama dengan berbagai instansi baik swasta maupun pemerintah.

(48)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah diuraikan pada bab-bab sebelumnya mengenai biaya operasional serta penyimpangan – penyimpangan yang terjadi pada CV. RAHMAT P. SIANTAR, maka pada bab terakhir ini penulis mencoba mengambil kesimpulan berdasarkan apa yang telah penulis uraikan tersebut.

Pengelolaan biaya operasional yang ditetapkan oleh CV. RAHMAT P. SIANTAR dapat dikatakan berjalan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari : yang pertama jumlah anggaran biaya operasional tidak jauh berbeda dengan jumlah biaya operasional yang terealisasi. Selain itu tidak terjadi penyimpangan biaya operasional yang merugikan perusahaan, melainkan penyimpangan dana yang menguntungkan perusahaan.

Dalam upaya memperoleh laba yang diinginkan oleh perusahaan, maka perusahaan melakukan berbagai usaha yaitu dengan mengefesiensikan biaya atau meminimalasir pemborosan dana yang merugikan perusahaan, melakukan diferensial produk, promosi dan kerja sama dengan berbagai instansi swasta maupun pemerintah.

Kinerja karyawan pada CV. RAHMAT P. SIANTAR dapat dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari banyaknya pemesanan produk dari CV. RAHMAT P. SIANTAR, baik dalam partai besar maupun kecil

(49)

B. Saran

Selain kesimpulan penulis mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin berguna bagi CV. RAHMAT P. SIANTAR dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, antara lain :

Perlunya ditingkatkan sistem pengelolaan biaya operasional perusahaan agar lebih dapat meminimalasir terjadinya pemborosan dana yang merugikan perusahaan walaupun dalam jumlah sedikit.

Agar CV. RAHMAT P. SIANTAR dapat lebih efektif dalam mengatur biaya operasional dan keuangan perusahaan maka CV. RAHMAT P. SIANTAR dapat melakukan perubahan dalam menyajikan biaya operasional dan keuangan perusahaan dari sistem manual menjadi sistem komputerisasi. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya, maka kiranya perlu diambil beberapa kebijaksanaan agar perusahaan mampu memperhitungkan estimasi – estimasi kejadian di masa yang akan datang sehingga realisasi dan anggaran tidak jauh berbeda.

Untuk memenuhi permintaan dari masyarakat, CV. RAHMAT P. SIANTAR perlu menyediakan barang yang lebih banyak, untuk itu CV. RAHMAT P. SIANTAR perlu memperluas lokasi atau membuka cabang perusahaan tersebut.

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputra, Gunawan dan Asri, Marwan, 2003. Anggaran Perusahaan, Edisi 2003/2004. Cetakan Pertama, Penerbit BPEE – Yogyakarta.

Daft, Richard L, 2000. Manajemen, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta. Edy, Sukarno, 2002. Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi Revisi, Penerbit

PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hansen, Don, R dan Mowen, Maryanne, M, 2000. Manajemen Biaya, Akuntansi dan Pengendalian, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Nafarin, M, 2004. Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Penerbit Salemba

Empat, Jakarta.

Supriyono, R A, 2000. Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta Pengendalian Keputusan, Penerbit BPEE – Yogyakarta. Terry, George, R, 2000. Dasar-dasar Manajemen, Penerbit PT. Bumi Aksara,

Jakarta. .

Gambar

Tabel Judul
Gambar Struktur Organisasi CV. RAHMAT P. SIANTAR ...........................      8
gambar berikut ini :
Tabel 2. 1
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari penjelasan biaya diatas, biaya operasional adalah semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan usahanya seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

Arie Susanto: Analisis perencanaan dan pengawasan biaya, 2006 USU e-Repository © 2008... Arie Susanto: Analisis perencanaan dan pengawasan biaya, 2006 USU e-Repository

Sumatra Match Factory Pematang Siantar, 20 USU e-Repository © 2008... Minarni: Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional

Mushallina: Perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada PT... Mushallina: Perencanaan dan pengawasan biaya operasional

Ida Jayanti Nst.: Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional pada PT... Ida Jayanti Nst.: Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional

Jully Anna Mandasari: Perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada CV... Jully Anna Mandasari: Perencanaan dan pengawasan biaya operasional

Evalina: Perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada PT... Evalina: Perencanaan dan pengawasan biaya operasional

Munandar, M, 2001, Budgeting-Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.. Sistem Pengendalian Manajemen,