Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
ANALISIS BIAYAOPERASIONAL
PT. BHANDA GHARA REKSA
CABANG MEDAN
SKRIPSI MINOR
DIAJUKAN OLEH:
INDAH PERMATASARI
052101098
DIPLOMA III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk
Menyelesaikan Pendidikan Pada Program
Studi Diploma III
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH s.w.t atas segala
rahmat dan karunianya yang telah diberikan kepada penulis, serta do’a dan restu
dari kedua orang tua yang selalu menyertai penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini Yang berudul “ANALISIS BIAYA OPERASIONAL
PT. BHANDA GHARA REKSA CABANG MEDAN” yang dimaksudkan
sebagai syarat untuk menyelesaikan program Diploma III Keuangan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Dalam kesempatan yang baik ini penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini, dan dengan hati yang tulus penulis menyampaikan
penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua tercinta H. Amsyal (Papa) dan Hj. Farida Hanum Gani
(Mama) yang telah banyak berkorban banyak moril maupun materil dan
selalu memberikan dorongan semangat, dan restu dan pengorbanan yang
begitu besar demi keberhasilan penulis, ananda mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya, serta yang tidak terlupakan kakakku Alm.
Widy Afni ( I always miss u…!).
2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, SE,MS selaku Ketua Jurusan D III
Keuangan.
4. Bapak Syafrizal H.Situmorang, SE,Msi selaku Sekretaris Jurusan D III
Keuangan.
5. Bapak Drs Liasta, Msi selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar
telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi minor ini.
6. Om Muti selaku pihak PT. Bhanda Ghara Reksa Pusat yang telah
memberikan izin, dan Bapak Tubagus selaku Kabag Umum dan
Personalia yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
staff pegawai yang telah membantu penulis dalam memberikan data dan
informasi dalam menyelesaikan skripsi minor ini.
7. Bapak dan Ibu dosen selaku staff pengajar dan seluruh staff Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dan
mendidik selama masa perkuliahan.
8. Buat anak-anak D III Keuangan khususnya stambuk 2005 Nisa (sehat
selalu ya……..,SEMANGAT….!!!, harus selesai ya kuliahnya), Rina,
Vivi, Devi, Riri (kapan ya kita bisa jalan berenam dan gila-gilaan lagi
kayak dulu????), Sakaw, Ijal, Dara, Zahra, Yuyun, Lia, Rahma, Evan,
Iqbal, Kia, Eka, Ivha, pokoknya semua anak-anak Grup B dan semua
anak D III yang tidak bisa disebutkan namanya terima kasih atas
pertemanannya selama ini.
9. Buat semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima
kasih banyak atas bantuannya.
Untuk menyelesaikan skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal
mungkin agar mencapai hasil yang sempurna dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Medan,
Penulis
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
KATA
PENGHANTAR………. i
DAFTAR ISI ………..
iii
DAFTAR TABEL DAN
GAMBAR……….. iv
BAB I PENDAHULUAN
……… 1
A. Latar Belakang
………...………... 1 B. Perumusan Masalah
……….. 3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
………. 4 D. Metodologi Penelitian
………... 5 1. Lokasi Penelitian
……….. 5 2. Sumber Data
………. 5 3. Teknik Pengumpulan Data
………... 5 4. Metode Analisis
……… 6
BAB II PT. BHANDA GHARA REKSA CABANG MEDAN ……… 7
A. Profil Perusahaan ………. 7
1. Sejarah Singkat ……… 7
2. Struktur Organisasi ……….. 8
B. Definisi dan Klasifikasi Biaya ………. 16
C. Perencanaan Anggaran Biaya Operasional ……….. 20
D. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional ………. . 24
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ………... 42
A. Kesimpulan………... 42
B. Saran ……… 43
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Tabel 1 PT. BHANDA GHARA REKSA CABANG
MEDAN………..
Laporan Laba-Rugi Tahun Berakhir 31 Desember 2005……….
(dalam rupiah)………..
27
Tabel 2 PT. BHANDA GHARA REKSA CABANG MEDAN………..
Laporan Laba-Rugi Tahun Berakhir 31 Desember 2006……….
(dalam rupiah)………..
29
Tabel 3 PT. BHANDA GHARA REKSA CABANG MEDAN………..
Neraca Tahun Berakhir 31 Desember 2005……….
(dalam rupiah)………..
31
Tabel 4 PT. BHANDA GHARA REKSA CABANG MEDAN………..
Neraca Tahun Berakhir 31 Desember 2006……….
(dalam rupiah)………..
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
TABEL GAMBAR
1) Struktur Organisasi PT. BHANDA GHARA REKSA
CABANG….
MEDAN………
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umunya suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Tujuan umum dari suatu perusahaan adalah mencapai laba (profit),
kelangsungan hidup (continuity atau survival) dan pertumbuhan (growth).
Dalam mencapai tujuan tersebut, perusahaan menetapkan langkah-langkah yang
harus ditempuh dan kemudian diambil suatu tindakan korektif yang mengarah
kepada tujuan organisasi atau perusahaan.
Dalam rangka pengambilan tindakan korektif, perusahaan memperoleh
gambaran tentang perkembangan perusahaan. Salah satunya dapat dilihat dari
perkembangan keuangannya untuk menunjang keefektifan penggunaan biaya
operasional perusahaan. Biaya operasional untuk melihat perkembangan
keuangan, perusahaan memerlukan adanya analisis terhadap data keuangan dari
perusahaan yang bersangkutan, yaitu analisis atau mengukur biaya-biaya umum,
administrasi dan pemasaran.
Biaya (cost) adalah sebagai pengeluaran (expenditure) guna memperoleh
manfaat. (Nasehatun 2000 : 207). Sedangkan menurut Nafarin (2004 : 379)
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
satuan uang untuk memperoleh aktiva yang diimbangi dengan pengurangan
aktiva atau penambahan utang atau modal.
Seluruh rencana kegiatan perusahaan yang mencakup biaya operasional
yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain, dinyatakan
dalam satuan uang yang berlaku pada masa yang akan dating. Dengan
berpedoman pada biaya operasional maka tujuan perusahaan akan tercapai.
Perencanaan penyusunan anggara merupakan tindakan atau
langkah-langkah pemikiran dan menghubungkan fakta-fakta serta membuat dan
menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan dating sesuai dengan
tujuan perusahaan yang diinginkan (Nafarin, 2004 : 04).
Biaya Operasional (operating expenses) adalah biaya yang menjadi
beban tanggungan perusahaan yang berhubungan erat dengan usaha pokok
perusahaan. (Munandar 2001 : 04). Biaya operasional merupakan komponen
yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan anggaran operasional yang
baik dapat mendukung tujuan akhir perusahaan tersebut pula. Anggaran biaya
operasional merupakan anggaran yang bertujuan untuk menyusun anggaran
berupa daftar yang disusun secara sistematis atas pendapatan, beban dan laba
rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu.
Anggaran dan realisasi merupakan komponen yang sangat berhubungan
dengan biaya dalam bidang operasional perusahaan. Anggaran dan realisasi
sangat penting guna menghindari terjadinya penyimpangan biaya yang tidak
diperlukan, yang dapat menyebabkan biaya operasional perusahaan semakin
besar karena pada dasarnya perusahaan menginginkan keuntungan yang besar,
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
Suatu anggaran yang baik dan tepat dapat membantu pihak manajemen
dalam melakukan perencanaan terhadap pelaksaknaan kegiatan usaha dan
pengawasannya. Anggaran menuntut keputusan pengalokasian sumber daya
menuju pencapaian tujuan, disamping itu anggaran juga mempunyai fungsi
pengawasan yaitu mengawasi realisasi dari anggaran apakah pelaksanaan suatu
kegiatan itu sudah dijalankan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Melihat betapa pentingnya penyusunan biaya operasional dalam
perusahaan, maka dalam skripsi minor ini akan dibahas mengenai Biaya
Operasioanal dengan judul
“Analisis Biaya Operasional PT.
BHANDA GHARA REKSA CABANG MEDAN”
B. Perumusan Masalah
Dalam menjalankan kegiatan usaha, perusahaan sering mengalami
hambatan, baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.
Pengelolaan biaya operasional yang cermat dan tepat akan membantu
manajemen perusahaan mencapai tujuan yang efektif dan efesien. Sehubungan
dengan latar belakang di atas, maka pokok pembahasana permasalahannya yaitu
: “Apakah perencanaan penyusunan anggaran biaya operasional pada PT.
BHANDA GHARA REKSA CABANG MEDAN ini telah disusun dengan baik serta dapat dilaksanakan dengan efektif dan efesien?”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
a. Mengetahui bagaimana PT. BHANDA GHARA REKSA CABANG
MEDAN melakukan perencanaan penyusunan anggaran biaya
operasional.
b. Memahami tentang analisis biaya operasional yang telah dipelajari
selama masa perkulihan.
c. Mencoba menerapkan teori-teori ilmiah praktik yang nyata pada
perusahaan tentang analisis biaya operasional perusahaan.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh penulis darihasil penelitian melalui Laporan
Skripsi Minor ini adalah :
a. Bagi Penulis
Penulis mampu memahami dan menyusun Anggaran Biaya
Operasional sebagai penerapan Ilmu Perkulihan dan Praktik
dilapangan khususnya pada objek penelitian ini.
b. Bagi Perusahaan
Digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilahn langkah
untuk perencanaan dan penyusunan serta pengawasan biaya
operasional perusahaan pada masa yang akan datang, sehingga
diharapkan perusahaan dapat terus mengalami perkembangan.
c. Bagi Pendidikan
Dipakai sebagai perbandingan dan informasi bagi rekan-rekan yang
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
D. Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian yang penulis pergunakan dalam penyusunan
skripsi ini meliputi 4 (empat) metode penelitian, yaitu :
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis langsung ke PT. BHANDA
GHARA REKSA CABANG MEDAN yang beralamat di Jalan Titi
Pahlawan Medan – Marelan 20255.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati, dan
dicatat untuk pertama kalinya.
b. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh dari dokumentasi yang ada di
perusahaan, biro stastitik, majalah, keterangan-keterangan atau publikasi
lainnya.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara (interview)
Merupakan wawancara langsung kepada pimpinan dan karyawan PT.
BHANDA GHARA REKSA CABANG MEDAN dalam memperoleh
keterangan untuk tujuan penyusunan laporan dengan cara mengajukan
pertanyaan secara langsung.
b. Pengamatan (observation)
Merupakan pengamatan secara langsung terhadap perusahaan dengan
mengamati langsung terhadap kegiatan dan lokasi pelaksanaan kegiatan
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
c. Studi Pustaka (library research)
Merupakan pengumpulan data dan informasi dari buku-buku dan
referensi yang berkaitan dengan penelitian.
4. Metode Analisis
a. Metode Analisis Deskriptif
Merupakan metode analisis dengan cara mengumpulkan, mengolah,
menyajikan, menganalisis, dan mengklarifikasikan serta
menginterprestasikan sehingga memberikan gambaran yang jelas
mengenai pengumpulan data, penyusunan dan analisis data untuk
mengetahui gambaran umum objek yang diteliti.
b. Metode Analisis Kuantitatif
Merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang
dapat dihitung secara matematik penjumlahan, pengurangan, perkalian
dan pembagian dalam anggaran biaya operasional agar selanjutnya dapat
diambil suatu keputusan atau kesimpulan untuk menganlisis masalah
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB II
PT. BHANDA GHARA REKSA CABANG MEDAN
A. PROFIL PERUSAHAAN
1.
Sejarah Singkat
PT BHANDA GHARA REKSA berdiri pada 11 April 1997 bergerak di
bidang pergudangan (dalam arti luas) yang mempunyai tugas utama dari
Pemerintah antara lain untuk menjadi perusahaan yang menyediakan tempat
atau gudang sebagai penyangga untuk barang-barang strategis antara lain pupuk,
beras, dan lain-lain. Atau dengan kata lain juga bisa dikatakan bergerak di biang
penyediaan, penyewaan dan pengelolaan ruangan gudang baik tertutup maupun
terbuka. Disamping itu juga berkegiatan dalam hal penyaluran (distribusi),
pemilikan barang.
Selama kurun waktu 29 tahun PT BHANDA GHARA REKSA terus
melakukan diversifikasi usaha walupun masih dalam ruang lingkup bidang
pergudangan dan distribusi barang, sebagaimana Rencana Jangka Panjang
Perusahaan untuk tahun 2005-2010, PT BHANDA GHARA REKSA telah
mencanangkan menjadi perusahaan jasa logistik terpadu. Kegiatan jasa logistik
terpadu antara lain adalah meliputi penyimpanan barang di gudang, pengiriman
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
VISI PERUSAHAAN:
Menjadi perusahaan penyedia Jasa Logistik yang professional, etikal,terkemuka
di Indonesia, serta mampu bersaing di pasar global.
MISI PERUSAHAAN:
Membantu pelaku bisnis dan industri.
Menunjang program pemerintah.
Sebagai perusahaan jasa logistik terpadu, PT BHANDA GHARA
REKSA yang lebih dikenal dengan nama PT BGR diharapkan akan menjadi
perusahaan terdepan karena di dukung oleh 9 kantor cabang dan 16 kantor sub
cabang yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia seperti: Medan, Padang,
Dumai, Palembang, Bandar Lampung, DKI Jakarta, Cilegon, Cikampek,
Cirebon, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, Makasar,
Kupang, Samarinda, Balikpapan, Pontianak, Palu, Sorong.
PT BGR mengelola gudang sebanyak 380 unit yang tersebar diseluruh
wilayah Indonesia dengan total kapasitas tampung sebesar 1.182.249 ton yang
terdiri dari: Gudang Milik, Gudang Sewa, dan Gudang Manajemen.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan gambaran sistematis tentang
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
kegiatan dan hubungan dan wewenang yang mempunyai fungsi yang
mengorganisir.
Struktur organisasi perusahaan mencerminkan kebijaksanaan yang
ditempuh untuk mengadakan pengawasan terhadap manusia, peralatan, dan
fasilitas lainnya yang terlibat didalamnya demi tercapainya tujuan perusahaan
yang telah direncanakan dan ditetapkan oleh perusahaan tersebut.
Menurut Adi Saputro dan Asri ( 2003: 32 ) bahwa pentingnya struktur
organisasi mencerminkan:
a. Pembagian tugas operasional pemasaran, produksi, keuangan, dan
administrasi kedalam berbagai jabatan yang dibentuk oleh perusahaan itu.
b. Pembagian wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan sesuai
herarkinya.
c. Hubungan komando dan koordinasi antara berbagai jabatan atau posisi yang
ada didalam organisasi.
Dari uraian di atas kita sadari bahwa struktur organisasi adalah suatu alat
yang sangat penting bagi kepimpinan perusahaan untuk mengkoordinir dan
mengikuti semua aktivitas perusahaan secara terkontrol. Jadi dapat dikemukakan
bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan organisasi yaitu
adanya orang-orang yang bekerja sama dengan tujuan tertentu. Berbagai faktor
tesebut tidak dapat saling lepas atau berdiri sendiri melainkan saling berkaitan
yang merupakan suatu kebulatan tekad untuk maju bersama. Kebulatan tekad
tersebut dapat kita lihat misalnya dalam pengertian organisasi digunakan
sebutan sistem yang berarti terdiri dari berbagai faktor yang tercakup dalam
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
Bentuk organisasi yang digunakan perusahaan mempunyai pengaruh
terhadap kebijaksanaan perusahaan dalam mengorganisir bawahannya, karena
itu dalam menetapkan kebijaksanaan terlebih dahulu ditentukan bentuk
organisasi yang akan ditetapkan dengan menyesuaikan susunan dan penempatan
Sumber Daya Manusia atau sering disebut On The Right Man On The Right
Place. Dengan adanya struktur organisasi perusahaan jelas pembagiaan tugas
dan tanggung jawab yang ada didalamnya dapat terorganisir dan terkoordinir,
maka kegiatan dalam organisasi akan berjalan dan akan tercapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Adapun struktur organisasi perusahaan PT. Bhanda Ghara Reksa Cabang
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
PENJELASAN STRUKTUR ORGANISASI PT. BHANDA
GHARA REKSA CABANG MEDAN
1. General Manager Cabang Utama
Memimpin dan mengelola seluruh kegiatan PT. Bhanda Ghara Reksa
Cabang Medan secara efektif sesuai visi dan misi yang sudah ditetapkan
oleh direksi.
Adapun tugas dan tanggung jawab General Manager Cabang Utama adalah:
a. Merencanakan kebijakan dibidang pemasaran, operasi, keuangan serta
sumber daya manusia.
b. Melaksanakan kebijakan dan usaha-usaha untuk menunjang pelaksanaan
tugas-tugas pokok PT. Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan PT. Bhanda Ghara Reksa
Cabang Medan yang telah ditetapkan, membina dan mnegelola seluruh
kegiatan tata laksana PT. Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.
d. Mengendalikan serta mengawasi seluruh aktivitas PT. Bhanda Ghara
Reksa Cabang Medan, baik sector lini dan staf.
e. Menyampaikan laporan berkala PT. Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
2. Kepala Bagian Pemasaran
Adapun tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Pemasaran adalah:
a. Mengkoordinasikan kegiatan pemasaran produk jasa perusahaan,dalam
rangka pencapaian target yang ditetapkan.
3. Kepala Bagian Operasi Logistik
Adapun tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Operasi Logistik adalah:
a. Menyelenggarakan seluruh kegiatan Pelayanan Logistik yang meliputi
kegiatan depo kontainer serta kegiatan penunjang usaha lainnya agar
menghasilkan keuntungan sesuai dengan target.
4. Kepala Bagian Operasi Pergudangan, Collateral Manajemen Service (CMS) & Jasa Lain.
Adapun tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Operasi Pergudangan,
Collateral Manajemen Service (CMS) & Jasa Lain adalah:
a. Menyelenggarakan seluruh kegiatan Pelayanan Logistik yang meliputi
kegiatan pergudangan serta kegiatan penunjang jasa lainnya agar
menghasilkan keuntungan sesuai dengan target yang sudah ditetapkan.
5. Kepala Bagian Keuangan dan Akuntasi
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengembangkan
pengelolaan kegiatan administrasi keuangan dalam rangka membiayai dan
mendukung kegiatan PT. Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
a. Memimpin, membina, mengarahkan, merencanakan, mengkoordinasikan
dan mengndalikan seluruh kegiatan administrasi keuangan.
b. Mengembangkan metode, sistem dan prosedur untuk lebih meningkatkan
efisiensi dan produktivitas kerja bidang keuangan dan akuntasi.
c. Menyebarkan program kerja untuk pelaksanaan dan pengendalian
kegiatan-kegiatan keuangan.
d. Menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan dibidang administrasi
dan keuangan.
e. Melaksanakan dan mengendalikan manajemen kas, menyiapkan
informasi tentang posisi kas dan utang piutang serta membuat Laporan
Akuntasi, Laba/Rugi untuk kepentingan konsolidasi Laporan Keuangan
Perusahaan.
6. Kepala Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia (SDM)
Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan seluruh kegiatan bagian
umum dan SDM serta mengkoordinasikan perumusan anggaran perusahaan
sebagaimana ditetapkan oleh General Manager Cabang Utama.
Adapun tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Umum dan SDM adalah:
a. Memimpin, membina, mengarahkan, merencankan, mengkoordinasikan
dan mengendalikan seluruh kegiatan pengendalian kualitas.
b. Memberikan petunjuk pengembangan metode, sistem dan prosedur kerja
untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
c. Mengusahakan agar administrasi sumber daya manusia dan umum dapat
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
d. Membina, mengkoordinasi dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai
yang berada dibawahnya.
7. Kepala Seksi Pengendalian Mutu
Merencankan, melaksanakan dan mengendalikan seluruh kegiatan
pengendalian mutu seluruh produk dan jasa.
Adapun tugas dan tanggung jawab Kepala Seksi Pengendalian Mutu adalah:
a. Memimpin, membina, mengarahkan, merencanakan, mengkoordinasikan
dan mengendalikan seluruh kegiatan pengendalian mutu.
b. Memberikan petunjuk pengembangan metode, sistem dan prosedur kerja
untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
c. Memberikan masukan dan penetapan strategi pengendalian kualitas
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
B. DEFENISI DAN KLASIFIKASI BIAYA
1. Defenisi
Didalam pengelolaan perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil,
perusahaan swasta maupun pemerintah, yang mengejar laba atau tidak setiap
harinya selalu berhadapan dengan istilah yang disebut biaya yang dikeluarkan
dalam operasional atau kegiatan.
Biaya (Cost) merupakan istilah yang masih banyak dipergunakan oleh
berbagai lapisan masyarakat dan dengan arti yang berbeda-beda pula, sehingga
kita sulit untuk memberikan defenisi yang jelas dan memuaskan untuk setiap
orang.
Menurut Nasehatun (2000:207) bahwa “Biaya (Cost) adalah sebagai
pengeluaran (Expenditure) guna memperoleh manfaat”.
Sedangkan menurut Carter dan Usry (2004:29) mendefenisikan bahwa
Biaya (Cost) sebagai “nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh
manfaat, sehingga dalam akuntasi keuangan pengeluaran atau pengorbanan pada
saat akuisisi diwakili oleh penyusutan saat ini atau dimasa yang akan datang
dalam bentuk kas atau aktiva lain”.
Masalah biaya pada suatu perusahaan hanya dapat dipecahkan secara
memuaskan bila perusahaan tersebut mempunyai pengetahuan biaya yang
berkaitan dengannya. Oleh karena itu penyediaan data-data penting sebagai alat
informasi dalam pengambilan keputusan operasi sehari-hari. Istilah “Biaya”
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
selalu diingat, dalam konsep biaya dijelaskan bahwa biaya itu berbeda untuk
tujuan yang berbeda, sehingga biaya pun digolongkan kedalam beberapa
pengertian sesuai dengan tujuan penggunaan dari biaya yang mengalami
perbedaan tersebut.
Menurut Nafarin (2004:379) bahwa “Biaya (Cost) adalah nilai sesuatu
yang dikorbankan yang diukur dalam satuan uang untuk memperoleh aktiva
yang diimbangi dengan pengurangan aktiva atau penambahan utang atau
modal”.
Sedangkan “Biaya (Cost) adalah jumlah yang dinyatakan dengan uang,
dari dana yang dikeluarkan atau harta lain yang dipindahkan, modal saham yang
dikeluarkan, jasa yang diberikan, hutang yang terjadi, dalam hubungannya
dengan barang atau jasa yang telah atau masih akan diterima”.
Selain itu,pengertian biaya secara luas mengandung empat unsur antara
lain:
1. Merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Diukur dengan satuan uang
3. Yang telah terjadi atau yang akan terjadi
4. Untuk tujuan tertentu.
2. Klasifikasi Biaya
Biaya muncul karena adanya suatu kegiatan yang terjadi dalam operasi
perusahaan. Banyaknya kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam operasi
perusahaan maka banyak pula pengklasifikasian biaya tersebut.
Klasifikasi biaya adalah suatu proses pengelompokkan biaya yang
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
Garrison dan Noreen dalam buku mereka yang berjudul “Akumulasi
Manajerial” mengklasifikasikan biaya sebagai berikut:
a. Berdasarkan Fungsi Pokoknya, biaya dikelompokkan menjadi:
1. Biaya Produksi
Yaitu biaya yang berhubungan dengan produksi dari suatu produk dan
akan dipertimbangkan dengan penghasilan di periode dimana produk itu
dijual.
Biaya produksi terdiri dari:
a) Biaya Bahan Langsung
Yaitu biaya bahan yang secara menyeluruh membentuk produk dan
dapat diidentifikasi secara langsung ke produk.
b) Biaya Tenaga kerja
Yaitu biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke
produk tadi.
c) Biaya Overhead Pabrik
Yaitu biaya manufaktur yang tidak termasuk dalam bahan langsung
dan tenaga kerja langsung.
2. Biaya Non-Produksi
Yaitu biaya yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi.
Biaya ini terdiri dari:
a) Biaya Penjualan dan Marketing
Yaitu biaya yang diperlukan untuk menangani konsumen dan
memperoleh produk atau jasa untuk disampaikan kepada konsumen.
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
Yaitu biaya yang meliputi biaya eksekutif, organisasional, klerikal
yang berkaitan dengan manajemen umum perusahaan.
b. Berdasarkan Perilaku Biaya, maka biaya dibedakan menjadi:
1. Biaya Tetap
Yaitu biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh oleh
aktivitas.
2. Biaya Variabel
Yaitu biaya yang berubah secara proporsional dengan perubahan tingkat
aktivitas.
3. Biaya Semi-Variabel
Yaitu biaya-biaya yang tidak bersifat variabel. Biaya ini mengalami
perubahan tetapi tidak sebanding dengan perubahan tingkat perubahan.
c. Berdasarkan Pembelian Biaya Ke Objek Biaya, maka biaya dikelompokkan
menjadi:
1. Biaya Langsung
Yaitu biaya yang tidak mudah ditelusuri ke objek biaya yang
bersangkutan.
2. Biaya Tidak Langsung
Yaitu biaya yang tidak dapat ditelusuri ke objek bersangkutan.
d. Berdasarkan Untuk Pembuatan Keputusan Biaya, dibedakan menjadi:
1. Opportunity Cost
Yaitu manfaat potensial yang akan menjadi hilang bila salah satu
alternative telah dipilih dari sejumlah alternative yang tersedia.
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
Yaitu biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah oleh keputusan
apapun yang dibuat saat ini ataupun masa yang akan datang.
C. PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL
Setiap perusahaan harus mempersiapkan suatu perencanaan, yang
merupakan suatu usaha untuk merumuskan tujuan-tujuan dan menyusun
program operasi yang lengkap dalam rangka pencapaian tujuan tersebut.
Termasuk pula proses penentuan strategi yang disusun untuk jangka pendek dan
jangka panjang. Tanpa adanya suatu perencanaan yang baik, mungkin besar
suatu perusahaan akan mengalami kegagalan sedangkan untuk perusahaan kecil
akan mengalami hambatan.
Menurut Draft (2002:9) mendefenisikan perencanaan sebagai berikut:
“ Perecanaan merupakan penentuan sasaran sebagai pedoman kinerja organisasi
di masa depan dan penetapan tugas-tugas serta alokasi sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi”
Kemudian defenisi Perencanaan Menurut Nafarin (2004:04) bahwa
“ Perencanaan (Planning) merupakan tindakan yang dibuat berdasarakn fakta
dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan
datang untuk mencapai tujuan yang diinginkan yang juga merupakan upaya
tindakan hati-hati sebelum melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat
berhasil dengan baik”.
Dari defenisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan
sebenarnya adalah menetapkan suatu cara bertindak sebelum tindakan itu sendiri
dilaksanakan. Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
dalam hal memvisualisasikan dan merumuskan aktivitas yang dianggap perlu
untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan.
Dengan perencanaan, maka orang tersebut diharuskan berpikir lebih
dahulu tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya dan siapa
yang akan melaksanakannya serta bertanggungjawab terhadap kegiatan yang
dilaksanakan tersebut. Dan langkah ini, yaitu mengadakan pemikiran terlebih
dahulu mengenai semua hal yang telah disebutkan diatas, diharapkan tujuan
utama perusahaan telah ditetapkan sebelumnya sehingga dapat dicapai dengan
lebih efektif dan efesien.
Dengan disusunnya perencanaan maka manfaat yang akan diperoleh
perusahaan adalah:
1. Membantu Manajemen untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan.
2. Membantu dalam kristalisasi penyesuaian dalam masalah-masalah utama.
3. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih
jelas.
4. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat.
5. Memberi cara pemberian perentinh untuk beroperasi.
6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi antar organisasi.
7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
8. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
9. Menghemat waktu usaha dan dana (efektif dan efesien).
Anggaran merupakan bagian dari pelaksana fungsi perencanaan.
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
perusahaan dan pada saat yang sama anggaran itu menjadi alat kontrol, ia
dijadikan sebagai panduan yang harus dicapai sehingga manajemen memiliki
standart dari sasaran. Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang
menuntut pemikiran yang lebih teliti, karena anggaran (Budget) dapat
memberikan gambaran yang lebih baik, lebih nyata atau jelas dalam unit dan
uang.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang dan bagaimana anggaran tersebut,
maka penulis mencoba mengemukakan pendapat para ahli mengenai pengertian
anggaran (Budget).
Menurut Nafarin (2004:12) bahwa “Anggaran (Budget) adalah suatu
rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah
disahkan”.
Sedangkan Pengertian Anggaran selanjutnya dalam buku Anggaran
Perusahaan, bahwa
Menurut Ahyari (2002:08) “Anggaran Perusahaan merupakan
perencanaan secara formal di dalam jangka waktu tertentu dinyatakan dalam
unit kuantitatif (moneter)”.
Menurut Carter dan Usry (2004:13) bahwa “Anggaran (Budget) adalah
pernyataan terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen”.
Anggaran (Budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam
satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat manajemen
dalam mencapai tujuan. Jadi anggaran bukan tujuan dan tidak dapat
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
Berdasarkan kutipan diatas dapat dirumuskan bahwa anggaran adalah
rencana kerja sistematis yang tertulis mengenai kegiatan perusahaan yang
disusun melalui analisa yang cermat berdasarkan periode yang lalu memiliki
dalam satuan uang yang dijabarkan dalam bentuk angka-angka yang merupakan
pencerminan tujuan perusahaan yang disusun dalam jangka waktu tertentu.
Sebagai alat bantu manajemen, anggaran perusahaan akan dapat
mempunyai lingkup yang luas. Seluruh kegiatan yang ada dalam perusahaan
akan terkait dengan anggaran perusahaan tersebut. Oleh karena hal tersebut,
maka anggaran perusahaan ini akan terdiri dari berbagai macam anggaran yang
mempunyai kegunaan sendiri-sendiri. Anggaran yang satu akan dapat berbeda
baik dari segi isinya, bentuknya maupun kegunaannya dengan anggaran yang
lain. Agar tidak terkecoh oleh beragamnya jenis anggaran yang ada dalam
perusahaan, maka perlulah diketahui bagaimana penggolongan anggaran yang
benar sehingga tidak menimbulkan kerancuan didalam memisahkan
masing-masing anggaran yang ada dalam perusahaan tersebut.
Atas dasar isi anggaran, anggaran perusahaan akan dapat dipisahkan
dalam dua kelompok besar yaitu:
1 Anggaran Rugi Laba (Income Statement Budget)
Anggaran Rugi Laba didukung dengan berbagai anggaran penunjang
yang lainnya antara lain:
a. Anggaran Penjualan
b. Anggaran Produksi
c. Anggaran Bahan Baku
d. Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
f. Anggaran Biaya Administrasi dan Umum, dll.
2. Anggaran Neraca (Balance sheet Budget)
Anggaran Neraca juga didukung dengan berbagai anggaran penunjang
yang lainnya antara lain:
a. Anggaran Kas
b. Anggaran Piutang
c. Anggaran Persedian
d. Anggaran Aktiva Tetap
e. Anggaran Hutang, dll.
D. PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA
OPERASIONAL
Pada perusahaan kecil penyusunan anggaran dapat dilaksanakan oleh
pimpinan perusahaan itu sendiri secara mudah dan cepat. Tetapi pada
perusahaan yang besar pengarahan dan keputusan didalam penyusunan anggaran
operasional didelegasikan kepada komiti anggaran, atau panitia yang berwajib
membuat langsung laporan anggaran kepada pimpinan atau manajer tingkat atas.
Panitia anggaran dikepalai oleh direktur anggaran yang bertugas menyusun
pedoman pembuatan anggaran biaya operasional, atau membuat anggaran
operasional yang mengenai instruksi dan pengumpulan data anggaran, realisasi
dan laporan.
Penyusunan anggaran untuk perusahaan yang besar biasanya dilakukan
dengan membentuk panitia anggaran. Pada umumnya anggaran biaya didasarkan
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang diharapkan dalam kebijakan
manajemen dan dalam kondisi-kondisi umum perekonomian, sangat membantu
dalam penyusunan anggaran biaya operasional PT. BHANDA GHARA REKSA
CABANG MEDAN, catatan histories juga menjadi dasar untuk penyusunan
anggaran ini.
Melihat prosedur penyusunan anggaran pada PT. BHANDA GHARA
REKSA CABANG MEDAN yang tidak menggunakan panitia anggaran secara
formal, dimana penyusunan panitia anggaran ini memerlukan biaya yang besae,
jadi hal ini jika dilihat dari segi biaya mungkin akan menguntungkan bagi
perusahaan. Disamping itu juga, penyusunan anggaran biaya operasional dapat
dimengerti oleh bawahan, karena penyusunan dan pelaksanaan anggaran biaya
operasional PT. BHANDA GHARA REKSA CABANG MEDAN ini tidak
begitu rumit sehingga bawahan dapat mengerti maksud dari anggaran tersebut.
Untuk itu kepala bagian dari sub-sub intinya memberikan pengertian
pada saat para bawahan membaca laporan tersebut yang mungkin tidak mereka
mengerti. Pengawasan yang dilakukan oleh kepala bagian pembukuan dan
kepala bagian keuangan sangat baik, dengan adanya atau dilakukannya
pengawasan bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Dengan kedua pengawasan
ini diharapkan penyimpangan atau spekulasi dan kebocoran dalam penggunaan
biaya operasional tidak terjadi.
Dalam penyusunan anggaran biaya operasional PT. BHANDA GHARA
REKSA CABANG MEDAN dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Kepala bagian pembukuan dan kepala bagian keuangan memberikan
formulir kepada unit-unit kerja yang berada dibawah kepala bagian
biaya-Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
biaya yang diperlukan oleh unit-unit kerja masing-masing selama satu
tahunnya.
2. Setelah data-data tersebut direvisi, lalu dikembalikan kepada kepala bagian
pembukuan dan kepala bagian keuangan dan kepala bagian pembukuan dan
kepala bagian keuangan menyusun dan menyatukan anggaran-anggaran
secara keseluruhan. Dalam hal ini terkadang kepala bagian pembukuan dan
kepala bagian keuangan merevisi terhadap anggaran-anggaran yang diajukan
oleh setiap unit, karena belum harmonis atau kurang lengkap, maka tugas
kepala bagian pembukuan dan kepala bagian keuangan untuk
menyelesaikannya, agar anggaran satu bagian sejalan dengan anggaran
bagian lainnya.
3. Anggaran operasional yang telah dikumpulkan oleh kepala bagian
pembukuan dan kepala bagian keuangan lalu dibicarakan kepada pimpinan
atau direktur PT. BHANDA GHARA REKSA CABANG MEDAN untuk
mengesahkan anggaran biaya operasional tersebut.
Itulah beberapa prosedur yang dilakukan PT. BHANDA GHARA REKSA
CABANG MEDAN untuk menyusun anggaran biaya operasionalnya.
TABEL 1
PT. BHANDA GHARA REKSA CABANG MEDAN LAPORAN LABA-RUGI
Tahun Berakhir 31 Desember 2005 (Dalam Rupiah)
Keterangan 2005
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
Jasa Pergudangan 103.000.000.000 102.424.635.219,29 575.364.780,71
Jasa Logistik 88.000.000.000 87.966.585.978,82
33.414.021,18
Jasa Lain 6.600.000.000 6.457.368.227,06
142.631.772,94
Jumlah Hasil Usaha 197.600.000.000 196.848.589.425,17 751.410.574,83
BIAYA OPERASI
Jasa Pergudangan
Gudang Sendiri 16.000.000.000 16.172.454.224,74 (172.454.224,74)
Gudang Sewa 25.000.000.000 24.361.964.692,99 638.035.307,01
Gudang Manajemen 10.000.000.000 9.861.881.640,60 138.118.359,4
Gudang Terbuka 200.000.000 147.906.426,63 52.093.573,37
Gudang Berikat - - -
Bongakar Muat 5.500.000.000 5.451.263.221,38 48.736.778.62
Jlh Jasa Pergudangan 56.700.000.000 55.995.470.206,34 704.529.793.66
Jasa Logistik
Logistik Darat 13.000.000.000 12.255.628.979,51 744.371.020,49
Logistik Laut 55.000.000.000 55.872.552.252,99 (872.552.252,99)
Logistik Udara - -
-
Bagging 11.000.000.000 10.189.257.176,75 810.742.823,25
Jlh Jasa Logistik 79.000.000.000 78.317.438.409,25 682.561.590,75
Usaha Jasa Lain
Fumigasi 1.900.000.000 1.830.624.471,64 69.375.528,36
Surveyor 900.000.000 890.744.655,22 9.255.344,78
CMS 1.300.000.000 1.380.519.427,19
(80.519.427,19)
Jasa Lainnya 200.000.000 148.384.678,51 51.615.321,49
Jlh Usaha Jasa Lain 4.300.000.000 4.250.273.232,56 49.726.767,44
Jumlah Biaya Operasi 140.000.000.000 138.563.181.848,15 1.436.818.151.85
LABA (RUGI) OPERASI 58.300.000.000 58.285.407.577,02 14.592.422,98
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
Biaya Pemasaran 6.200.000.000 6.157.409.625,00 42.590.375
Biaya Umum&Adm 38.000.000.000 37.609.624.129,78 390.375.870,22
Jumlah Biaya Usaha 44.200.000.000 43.767.033.754,78 432.966.245,22
LABA (RUGI) USAHA 14.100.000.000 14.518.373.822,24 -418.373.822,24
___________________________________________________________________________ _
Sumber : Laporan Keuangan PT. Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan tahun 2005 & yang telah diolah
HASIL (BIAYA) LAIN-LAIN
Hasil Lain-lain 2.000.000.000 1.904.382.037,78 95.617.962,22
Biaya Lain-lain (1.500.000.000) (1.434.192.674,87) 65.807.325,13
Jlh Hasil (Biaya) Lain-Lain 500.000.000 470.189.362,91 161.425.287,35
LABA SEBELUM PAJAK 14.600.000.000 14.988.563.185,16 -256.948.534,89
PAJAK PENGHASILAN Beban Pajak Penghasilan
Final 5.300.000.000 5.275.850.369,10
24.149.630,9
Jlh Pajak Penghasilan 5.300.000.000 5.275.850.369,10 24.149.630,9
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
_____________________________________________________________________ _
[image:35.595.89.448.318.741.2]Sumber : Laporan Keuangan PT. Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan tahun 2005 & yang telah diolah
TABEL 2
PT. BHANDA GHARA REKSA CABANG MEDAN LAPORAN LABA-RUGI
Tahun Berakhir 31 Desember 2006 (Dalam Rupiah)
Keterangan 2006
Anggaran Realisasi Variance
HASIL USAHA
Jasa Pergudangan 110.000.000.000 109.430.063.826,09 569.936.173,71
Jasa Logistik 93.000.000.000 92.576.166.220,27 423.833.779,73
Jasa Lain 12.000.000.000 10.523.364.611,88
1.476.635.388,12
Jumlah Hasil Usaha 215.000.000.000 212.529.594.658,24 2.470.405.341,56
BIAYA OPERASI Jasa Pergudangan
Gudang Sendiri 19.000.000.000 18.015.886.509,74 984.113.490,26
Gudang Sewa 30.000.000.000 29.318.248.851,03 681.751.148,97
Gudang Manajemen 11.000.000.000 11.431.956.638,14 (431.956.638,14)
Gudang Terbuka 500.000.000 484.421.753,10 15.578.246,9
Gudang Berikat 200.000.000 194.970.537,01 5.029.462,99
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
Jlh Jasa Pergudangan 63.700.000.000 62.397.810.781,77 1.302.189.218,23
Jasa Logistik
Logistik Darat 35.000.000.000 35.112.968.483,70 (112.968.483,7)
Logistik Laut 34.000.000.000 33.942.956.830,79 57.043.169,21
Logistik Udara 40.000.000 41.716.680 (1.716.680)
Bagging 14.000.000.000 13.135.131.549,76
864.868.450,24
Jlh Jasa Logistik 83.040.000.000 82.232.773.544,25 807.226.455,75
Usaha Jasa Lain
Fumigasi 900.000.000 884.869.792 15.130.208
Surveyor 200.000.000 199.177.231,36 822.768,64
CMS 3.500.000.000 3.447.843.518,21
52.156.481,79
Jasa Lainnya 300.000.000 291.955.144,27 8.044.855,73
Jlh Usaha jasa Lainnya 4.900.000.000 4.823.845.685,84 76.154.314,16
Jumlah Biaya Operasi 151.640.000.000 149.454.430.011,86 2 185.569.988,14
LABA (RUGI) OPERASI 65.100.000.000 63.075.164.646,38 2.024.835.353.42
BIAYA USAHA
Biaya Pemasaran 6.000.000.000 5.958.900.654,00 41.099.346
Biaya Umum&Adm 44.000.000.000 43.694.407.004,86 305.592.995.14
Jumlah Biaya Usaha 50.000.000.000` 49.653.307.658,86 346.692.341,14
LABA (RUGI) USAHA 15.100.000.000 13.421.856.987,52 1.678.143.012,28
___________________________________________________________________________ _
Sumber : Laporan Keuangan PT. Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan tahun 2006 & yang telah diolah
HASIL (BIAYA) LAIN-LAIN
Hasil Lain-lain 2.150.000.000 2.013.402.396,22 136.597.603.78
Biaya Lain-lain (2.200.000.000) (2.126.815.003,13) 73.184.996.87
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
LABA SEBELUM PAJAK 15.050.000.000 13.308.443.380,60 1.614.730.405,37
PAJAK PENGHASILAN Beban Pajak Penghasilan
Final 5.100.000.000 5.073.191.141,76
26.808.858,24
Jumlah Pajak Penghasilan 5.100.000.000 5.073.191.141,76 26.808.858,24
LABA SETELAH PAJAK 9.950.000.000 8.235.253.238,85 1.587.921.547,13
_____________________________________________________________________ _
[image:37.595.89.447.295.764.2]Sumber : Laporan Keuangan PT. Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan tahun 2006 & yang telah diolah
TABEL 3
PT. BHANDA GHARA REKSA CABANG MEDAN N E R A C A
Per 31 Desember 2005 (Dalam Rupiah)
AKTIVA 2005
Aktiva Lancar
Kas dan Setara Kas 6.731.902.784,43
Piutang Usaha 30.215.909.708,09
Piutang Lain-lain 310.052.507,46
Uang Muka Kerja 1.344.476.535,50
Pajak Dibayar Dimuka 2.226.556.511,42
Biaya Operasi Dalam Proses -
Transitoris Hasil 13.951.989.018,59
Persediaan 561.699.760,93
Biaya Dibayar Dimuka 10.204.869.736,06
Jumlah Aktiva Lancar 65.547.456.562,48 Aktiva Tidak Lancar
Aktiva Tetap 24.566.983.238,23
Aktiva Lain-lain 7.451.753.410,20
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 32.018.736.648,43 JUMLAH AKTIVA 97.566.193.210,91 KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban Lancar
Hutang Usaha 2.460.089.048,00
Hutang Bank Jangka Pendek 8.505.000.000,00
Hutang Pajak 1.584.205.108,77
Hutang Lainnya 1.459.852.194,77
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
Pendapatan Yang Akan Diterima -
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 7.414.445.389,61
Jumlah Kewajiban Lancar 29.839.103.639,89 Kewajiban Tidak Lancar
Hutang Jangka Panjang 7.266.769.637,00
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 7.266.769.637,00 Jumlah Kewajiban 37.105.873.276,89
_____________________________________________________________________ _
Sumber : Laporan Keuangan PT. Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan tahun 2005 & yang telah diolah
Ekuitas
Modal Statuter 100.000.000.000,00
Modal Dalam Portepel (60.000.000.000,00)
Modal Yang Ditempatkan dan Disetor 40.000.000.000,00
Cadangan Umum 10.747.607.117,96
Saldo Laba Tahun Berjalan 9.712.712.816,06
Jumlah Ekuitas 60.460.319.934,02 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 97.566.193.210,91
_____________________________________________________________________ _
[image:38.595.87.507.285.469.2]Sumber : Laporan Keuangan PT. Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan tahun 2005 & yang telah diolah
TABEL 4
PT. BHANDA GHARA REKSA CABANG MEDAN N E R A C A
Per 31 Desember 2006 (Dalam Rupiah)
AKTIVA 2006
Aktiva lancar
Kas dan Setara Kas 12.270.958.153,12
Piutang Usaha 39.711.677.740,40
Piutang Lain-lain 323.302.644,82
Uang Muka Kerja 1.947.128.195,60
Pajak Dibayar Dimuka 6.206.456.281.,52
Biaya Operasi Dalam Proses 3.063.395.318,32
Transitoris Hasil 365.595.380,60
Persediaan 506.509.361,97
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
Jumlah Aktiva Lancar 75.293.872.574,20 Aktiva Tidak Lancar
Aktiva Tetap 28.620.046.652,29
Aktiva Lain-lain 3.016.526.348,37
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 31.636.573.000,66 JUMLAH AKTIVA 106.930.445.574,86 KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban Lancar
Hutang Usaha 433.786.970,00
Hutang Bank Jangka Pendek 9.000.000.000,00
Hutang Pajak 2.931.050.061,94
Hutang Lainnya 1.659.714.556,84
Pendapatan Diterima Dimuka 6.771.179.984,35
Pendapatan Yang Akan Diterima 3.701.978.708,60
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 8.924.917.507,26
Jumlah Kewajiban Lancar 33.422.627.788,99 Kewajiban Tidak Lancar
Hutang Jangka Panjang 9.269.853.613,00
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 9.269.853.613,00 Jumlah Kewajiban 42.692.481.401,99
_____________________________________________________________________ _
Sumber : Laporan Keuangan PT. Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan tahun 2006 & yang telah diolah
Ekuitas
Modal Statuter 100.000.000.000,00
Modal Dalam Portepel (60.000.000.000,00)
Modal Yang Ditempatkan dan Disetor 40.000.000.000,00
Cadangan Umum 16.002.710.934,02
Saldo Laba Tahun Berjalan 8.235.253.238,85
Jumlah Ekuitas 64.237.964.172,87 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 106.930.445.574,86
_____________________________________________________________________ _
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB III
ANALISIS DAN EVALUASI
A. Analisis Variance Anggaran dan Realisasi Biaya
Operasional
Analisis penyimpangan melibatkan penggunaan penghubung antara dua
variable yang masing-masing terdiri dari rangkaian data untuk dapat memantau
sebab-sebab terjadinya penyimpangan.
Analisis penyimpangan digunakan secara luas dalam pelaporan
keuangan sering diaplikasikan menurut keadaan berikut:
1. Penyelidikan penyimpangan antara hasil actual tahun berjalan dengan aktual
tahun yang lalu, dimana tahun yang lalu dianggap sebagai tahun dasar.
2. Penyelidikan penyimpangan antara hasil aktual dengan biaya standar
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
3. Penyelidikan hasil aktual dengan susunan budget, dimana sasaran budget
diperlukan sebagai dasar pembanding.
Laporan budget (budget report), yaitu laporan antara hasil realisasi
dengan pelaksanaan budget, yang dilengkapi dengan berbagai analisis
pembanding antara budget dengan realisasinya itu, sehingga diketahui
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, baik yang bersifat merugikan
(unfavourable), dapat diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan tersebut
sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan dan beberapa tindak lanjut (follow
up) segera dilakukan.
Dari defenisi di atas dapat diuraikan bahwa laporan perbandingan
realisasi dan anggaran biaya operasional adalah suatu laporan yang memuat
biaya operasi dalam bentuk angka-angka menurut anggaran yang
diperbandingkan dengan angka-angka realisasi biaya operasi atau menurut
catatan akuntasi untuk melihat penyimpangan yang telah terjadi, serta
mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan itu.
Tujuan laporan tersebut adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya
penyimpangan, baik yang bersifat menguntungkan maupun merugikan, sehingga
dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil tindakan koreksi yang perlu
karena faktor penyebab terjadinya penyimpangan itu dapat disebabkan keadaan
dari luar maupun keadaan dari dalam perusahaan itu sendiri.
Untuk mengetahui pengendalian biaya operasional yang telah dilakukan
oleh PT. BHANDA GHARA REKSA CABANG MEDAN, maka penulis
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
direncanakan dengan realisasi biaya operasional yang telah berjalan atau telah
terjadi pada tahun 2005 sampai tahun 2006 sebagai berikut:
Berikut ini akan diuraikan analisa penyimpangan (variance) unsur biaya
operasional:
1. Gudang Sendiri
PT. Bhanda Ghara Reksa Cab. Medan telah melakukan penyusunan
perencanaan dalam anggaran gudang sendiri tahun 2005 adalah
Rp.16.000.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.16.172.454.224,74,-,
dengan peyimpangan negatif yang terjadi (Rp.172.454.224,74,-) pada tahun
2006 dianggarkan Rp.19.000.000.000,- dengan realisasi
Rp.18.015.886.509,74 ,- dengan penyimpangan yang terjadi
Rp.984.113.490,26,-,dalam hal ini berarti pada tahun 2005 perusahaan
mengalami kerugian tapi pada tahun 2006 perusahaan memperoleh
keuntungan.
2. Gudang Sewa
Biaya gudang sewa yang digunakan untuk operasional pada kantor telah
dimasukkan dalam anggaran operasional pada PT. Bhanda Ghara Reksa
Cab. Medan sebesar Rp.25.000.000.000,- pada tahun 2005 telah
direalisasikan sebesar Rp.24.361.964.692,99,- dengan peyimpangan positif
sebesar Rp.638.035.307,01,- pada tahun 2006 dianggarkan
Rp.30.000.000.000,- dengan realisasi Rp.29.318.248.851,03,- dengan
penyimpangan yang terjadi Rp.681.751.148,97,-, dalam hal ini berarti
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
3. Gudang Manajemen
Biaya gudang manajemen yang digunakan untuk operasional pada kantor
telah dimasukkan dalam anggaran operasional pada PT. Bhanda Ghara
Reksa Cab. Medan sebesar Rp.10.000.000.000,- pada tahun 2005 telah
direalisasikan sebesar Rp.9.861.881.640,60,- dengan peyimpangan positif
sebesar Rp.138.118.359,4,- pada tahun 2006 dianggarkan
Rp.11.000.000.000,- dengan realisasi Rp.11.431.956.638,14,- penyimpangan
negatif yang terjadi (Rp.431.956.638,14),-, dalam hal ini berarti perusahaan
belum mampu untuk memaksimalkan anggaran yang telah ditetapkan,
sehingga perusahaan mengalami kerugian.
4. Gudang Terbuka
Biaya gudang terbuka yang digunakan untuk operasional pada kantor telah
dimasukkan dalam anggaran operasional pada PT. Bhanda Ghara Reksa
Cab. Medan sebesar Rp.200.000.000,- pada tahun 2005 telah direalisasikan
sebesar Rp.147.906.426,63,- dengan peyimpangan positif sebesar
Rp.52.093.573,37,- pada tahun 2006 dianggarkan Rp.500.000.000,- dengan
realisasi Rp.484.421.753,10,- dengan penyimpangan positif yang terjadi
Rp.15.578.246,9,-. Maka perusahaan mengalami keuntungan.
5. Gudang Berikat
Pada tahun 2005 perusahaan tidak membuat anggaran maupun
merealisasikannya. Lalu pada tahun 2006 dianggarkan sebesar
Rp.200.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.194.970.537,01,- dengan
penyimpangan positif Rp.5.029.462,99,-. Berarti perusahaan melakukan
perbaikan di tahun 2006 dengan membuat anggaran yang tepat dan dapat
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
6. Bongkar Muat
Biaya yang telah dimasukkan dalam anggaran untuk bongkar muat pada
anggaran tahun 2005 adalah Rp.5.500.000.000,- dengan realisasi sebesar
Rp.5.451.263.221,38,- maka penyimpangan positif yang terjadi
Rp.48.736.778.62,-, pada tahun 2006 dianggarkan Rp.3.000.000.000,-
dengan realisasi penggunaan Rp.2.952.326.493,10,- dengan penyimpangan
positif Rp.47.673.506,9,- sehingga perusahaan mengalami keuntungan yang
baik.
7. Logistik Darat
Biaya yang telah dimasukkan dalam anggaran untuk logistik darat pada
anggaran tahun 2005 adalah Rp.13.000.000.000,- dengan realisasi sebesar
Rp.12.255.628.979,51,- maka penyimpangan positif yang
terjadiRp.744.371.020,49,-, pada tahun 2006 dianggarkan
Rp.35.000.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.35.112.968.483,70,- berarti
yang terjadi adalah penyimpangan negatif sebesar (Rp.112.968.483,7,-).
Maka dalam hal ini pada tahun 2006 perusahaan mengalami kerugian.
8. Logistik Laut
Biaya logistik laut yang digunakan untuk operasional pada kantor telah
dimasukkan dalam anggaran operasional pada PT. Bhanda Ghara Reksa
Cab. Medan sebesar Rp.55.000.000.000,- pada tahun 2005 telah
direalisasikan sebesar Rp.55.872.552.252,99,- dengan penyimpangan yang
negatif yang terjadi sebesar (Rp.872.552.252,99,-) sedangkan tahun 2006
dianggarkan Rp.34.000.000.000,- dengan realisasi biaya yang digunakan
Rp.33.942.956.830,79,- dengan penyimpangan positif sebesar
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
9. Logistik Udara
Pada tahun 2005 perusahaan tidak membuat anggaran maupun
merealisasikannya. Lalu pada tahun 2006 dianggarkan sebesar
Rp.40.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.41.716.680,- dengan
penyimpangan negatif sebesara (Rp.1.716.680,-). Berarti perusahaan belum
mampu membuat anggaran dan merealisasikannya dengan baik pada tahun
2006.
10. Bagging
Biaya yang telah dimasukkan dalam anggaran untuk bagging pada anggaran
tahun 2005 adalah Rp.11.000.000.000,- dengan realisasi sebesar
Rp.10.189.257.176,75,- penyimpangan yang terjadi adalah positif sebesar
Rp.810.742.823,25,- pada tahun 2006 dianggarkan sebesar
Rp.14.000.000.000,- dengan realisasis Rp.13.135.131.549,76,- dan
peyimpangan yang terjadi sebesar Rp.864.868.450,24,- dalam hal ini berarti
perusahaan mengalami keuntungan.
11. Fumigasi
Biaya yang telah dimasukkan dalam anggaran untuk fumigasi pada anggaran
tahun 2005 adalah Rp.1.900.000.000,- dengan realisasi sebesar
Rp.1.830.624.471,64,- dengan penyimpangan positif sebesar
Rp.69.375.528,36,- pada tahun 2006 dianggarkan sebesar Rp.900.000.000,-
dengan peyimpangan sebesar Rp.884.869.792,- dan penyimpangan yang
terjadi sebesar Rp.15.130.208,- dalam hal ini berarti perusahaan mengalami
keuntungan.
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
Biaya surveyor yang digunakan untuk operasional pada kantor telah
dimasukkan dalam anggaran operasional pada PT. Bhanda Ghara Reksa
Cab. Medan sebesar Rp.1.300.000.000,- pada tahun 2005 telah direalisasikan
sebesar Rp.1.380.519.427,19,- dengan peyimpangan negatif sebesar
(Rp.80.519.427,19,-) pada tahun 2006 dianggarkan Rp. 900.000.000,-
dengan realisasi Rp.890.744.655,22,- dengan penyimpangan yang terjadi
adalah positif sebesar Rp.9.255.344,78,-.
13. Collateral Manajemen Service (CMS)
Biaya yang telah dimasukkan dalam anggaran untuk CMS pada anggaran
tahun 2005 adalah Rp.1.300.000.000,- dengan realisasi sebesar
Rp.1.380.519.427,19,- dengan peyimpangan negatif sebesar
(Rp.80.519.427,19,-) pada tahun 2006 dianggarkan sebesar
Rp.3.500.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.3.447.843.518,21,- dan
penyimpangan yang terjadi adalah positif sebesar Rp.52.156.481,79,- dalam
hal ini berarti perusahaan mengalami peningkatan dalam satu tahun terakhir
yang menguntungkan perusahaan.
14. Jasa Lainnya
Biaya jasa lainnya yang digunakan untuk operasional pada kantor telah
dimasukkan dalam anggaran operasional pada PT. Bhanda Ghara Reksa
Cab. Medan sebesar Rp.200.000.000,- pada tahun 2005 telah direalisasikan
sebesar Rp.148.384.678,51,- dengan peyimpangan positif sebesar
Rp.51.615.321,49,- pada tahun 2006 dianggarkan sebesar Rp.300.000.000,-
dengan realisasi Rp.291.955.144,27,- dan penyimpangan yang terjadi
sebesar Rp.8.044.855,73,- dalam hal ini berarti perusahaan mengalami
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah membahas permasalahan-permasalahan yang dilakuakan oleh
penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. PT. Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan dalam menyusun anggaran biaya
operasional berdasarkan pada anggaran operasional yang telah lewat,
realisasi tahun berjalan, dan melihat kondisi ekonomi secara umum.
2. Pengendalian biaya operasional berjalan cukup baik dimana PT. Bhanda
Ghara Reksa Cabang Medan melakukan pengendalian biaya melalui
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
3. Anggaran merupakan alat perencanaan dan alat pengendalian sekaligus guna
mengatur kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam kegiatan operasional
perusahaan.
4. Perencanaan yang dibuat PT. Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan cukup
baik karena melibatkan semua seksi yang ada dalam perusahaan sehingga
semua pihak dapat bertanggung jawab dalam menyusun anggaran.
5. Penyimpangan yang terjadi dalam laporan anggaran operasional dan juga
penyusunan anggaran yang dilakukan terhadap realisasi yang telah
dilaksanakan memiliki perbedaan yang tidak terlalu merugikan perusahaan.
6. PT. Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan telah mampu memberikan hasil
yang maksimal dimana antara anggaran biaya operasional yang telah
direncanakan
dan disusun dengan realisasi operasional yang telah dilaksanakan
menunjukkan keefektifan dan keefisiensian biaya secara maksimal pula,
dimana telah ditunjukkan dengan hasil penyimpangan yang banyak
mengarah kepada penyimpangan yang bersifat positif yang berarti banyak
memberikan keuntungan bagi perusahaan bila dibandingkan dengan
peyimpangan negatif yang terjadi.
B. Saran
Dalam hal ini penulis memberi beberapa saran yang mungkin berguna
bagi PT. Bhanda Ghara Reksa Cab. Medan dalam menjalankan kegiatan
operasional perusahaan, antara lain:
1. Dalam menetapkan anggaran pada PT. Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
tidak diinginkan, perusahaan. PT. Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan
disarankan melibatkan pimpinan perusahaan dan seluruh unit yang
berkompeten dalam penyusunan anggaran.
2. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya, maka
kiranya perlu diambil beberapa kebijaksanaan agar perusahaan mampu
memperhitungkan estimasi-estimasi kejadiaan pada masa yang akan datang
sehingga dengan yang dianggarkan tidak jauh berbeda.
3. Mengingat pentingnya peranan anggaran sebaiknya anggaran disusun secara
teliti sehingga anggaran benar-benar merupakan pedoman kerja.
4. Agar anggaran perusahaan dapat memenuhi fungsinya sebagai alat
perencanaan dan pengendalian masih perlu diadakan peningkatan dalam hal
kegiatan dan analisis
DAFTAR PUSTAKA
Adi saputro & Asri, 2001, Anggaran Perusahaan, Buku 1 Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Carter, Usry, 2004, Akuntasi Biaya, Buku Satu, Edisi Tiga Belas, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Garrison, Ray H, dan Erick W. Norren, 2001, Akuntasi Manajerial, Buku Satu,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Kuncoro, Muhrajad, 2003, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Madura, Jeff, 2004, Pengantar Bisnis, Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat,
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
Munandar, M, 2001, Budgeting, Edisi Satu, Penerbit BPFE Fakultas Ekonomi
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Nafarin, M, 2004, Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.